Unto The Hills

Page 1




Originally published in the U.S.A. under the title: Unto the Hills Copyright © 1986, 1996, 2010 by Billy Graham Indonesian Edition © 2012 by PT. Visi Anugerah Indonesia with permission of Thomas Nelson. All rights reserved. Managing Editor Tim Redaksi Cover & Layout Proof Reader

: James Yanuar : Andina Rorimpandey, Ellen Hanafi, James Yanuar, Maria Fennita, Slamat P. Sinambela : Felly Meilinda : Christiady Cohen

Hak terjemahan Bahasa Indonesia ada pada: PT. VISI ANUGERAH INDONESIA Jl. Karasak Lama No.2 - Bandung 40235 Telpon : 022-522 5739 Fax : 022-521 1854 Email : visipress@visi-bookstore.com ISBN 978-602-8073-80-6 Cetakan pertama, Desember 2012 Indonesian Edition © visipress 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa seizin Penerbit. Member of CBA Indonesia No : 05/PBL-BS/1108/CBA-Ina

Member of IKAPI No : 185/JBA/2010


K ata P engantar E disi K edua

S

aya sangat berterima kasih kepada penerbit setia saya, Thomas Nelson Inc., atas komitmen mereka untuk mencetak ulang buku renungan harian ini, Unto the Hills. Selama bertahun-tahun, sudah banyak jiwa yang merasakan dorongan semangat serta penghiburan dari lembar-demi lembar buku ini, dan saya bersyukur karena kini buku ini akan hadir di kalangan para pembaca dari generasi baru. Edisi kali ini sebenarnya sama saja dengan edisi sebelumnya, walaupun terdapat beberapa perubahan kecil untuk membuat naskah lebih jelas dan akurat. Buku ini pertama kali terbit hampir 25 tahun silam—tahun-tahun yang membawa banyak perubahan bagi dunia kita, dan bagi hidup kita. Tetapi, di tengahtengah semua perubahan itu, ada satu kenyataan besar yang tetap sama—dan itu adalah Firman Allah, Alkitab. Kita selalu memerlukan kebenarannya, dan saya berdoa agar buku ini akan membuat Anda lebih dekat dengan Kristus dan menolong Anda membangun hidup Anda dengan berpatokan dengan-Nya setiap hari. Saya tak akan pernah memegang buku ini tanpa teringat mendiang istri saya, Ruth. Karunia yang dimilikinya untuk menemukan kutipan maupun kisah yang pas untuk mengilustrasikan kebenaran Alkitab tersulam di hampir setiap halaman buku ini. Tak lama lagi, saya tahu, kami akan dipersatukan kembali di hadirat Tuhan yang ia layani dengan begitu setia—tetapi saat ini, saya mempersembahkan buku ini untuk mengenangnya.

— Billy Graham Agustus 2010 Montreat, North Carolina



P endahuluan

B

ertahun-tahun lamanya keluarga kami tinggal di sebuah rumah kayu yang nyaman di pegunungan yang terletak di North Carolina, 975 meter dari permukaan laut. Hidup di pegunungan atau di atas bukit terasa tenang. Tatkala Yesus menetapkan 12 murid untuk menyertai Dia, Dia mengajak mereka ke atas bukit dan mereka pun mengikuti-Nya (Markus 3:13). Tuhan kita kerap menarik diri ke bukit ataupun pegunungan untuk menyendiri saat ada terlalu banyak orang di sekeliling-Nya. Tetapi mengutip apa yang dikatakan penulis renungan asal Inggris, Oswald Chambers, kita tidak diciptakan untuk hidup menyendiri di atas gunung. Kita diciptakan untuk hidup di lembah. Ada kalanya Allah mengizinkan kita berada di bukit, tetapi itu hanya agar kita cukup segar untuk kembali ke lembah—untuk bertindak—agar kita cukup segar untuk melayani-Nya. Puncak gunung berguna untuk pemandangan dan inspirasi, tetapi buah tumbuh di lembah. Walaupun saya dan istri saya betah di rumah kami yang terletak di perbukitan North Carolina, kami justru sangat jarang berada di sana karena Allah telah memanggil kami ke lembah dunia tempat orang-orang yang tersesat berada. Jika kita menghabiskan seluruh waktu kita di bukit dan gunung, bagaimana mungkin kita bisa melayani Allah dengan efektif? Saya mengumpulkan perenungan saya dari sejak lebih dari 50 tahun sebagai pelayan Injil Yesus Kristus dengan harapan bisa memperlengkapi Anda dengan lebih baik manakala Anda hidup bagi Kristus di lembah. Anda sudah mencoba segala cara dan tetap belum menemukan kepuasan. Orang seperti Andalah yang saya jangkau secara khusus. Jika Anda sudah percaya kepada Allah dan masih perlu kepastian bahwa, di saat berjalan di lembah kekelaman maut, Allah tidak melupakan Anda, dan sejatinya, Dia masih bersama Anda. Saya harap buku ini juga bisa menolong Anda. Walaupun bukit dan gunung adalah tempat yang indah untuk “melarikan diri dari semua masalah,� kita harus senantiasa ingat bahwa pertolongan kita yang terutama dan pasti datangnya dari Tuhan yang menciptakan gunung dan bukit. Daud mengungkapkan hal ini dalam Mazmur 121:


“Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.� (ayat 1-2) Semoga Allah memberkat dan membimbing Anda dalam membaca Unto the Hills.


1 J a n ua r i

L embaran

yang

B ersih

Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! Mazmur 51:12

P

ernahkah Anda menghapus seluruh tulisan di papan tulis di sekolah? Setelah dibersihkan, seolah-olah tidak ada tulisan yang pernah ditorehkan sebelumnya di atas papan tulis itu. Inilah yang dilakukan Allah bagi kita ketika kita datang kepada-Nya untuk mengakui dosa kita. Kitab 1 Yohanes 1:9 berbunyi, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.� Berapa kali dalam hidup ini Anda berharap dapat memulai kembali segalanya dengan suatu lembaran yang bersih, lembaran hidup yang baru? Putuskanlah sekarang juga untuk mengizinkan Allah membersihkan lembaran hidup Anda dengan cara mengakui dosa-dosa Anda dan membiarkan-Nya memberi Anda suatu awal yang baru. Rasul Paulus melakukan hal ini ketika ia berkata, “Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus� (Filipi 3:13-14). Ya Allah Bapa kami, saat ini aku datang kepada-Mu dengan menyadari segala dosa dan kegagalanku. Namun, aku percaya akan kasih dan belas kasihan-Mu bagiku. Terima kasih, Engkau telah memberikan kasih karunia dan pengampunan-Mu yang begitu besar kepadaku dan Engkau juga telah membasuh bersih seluruh lembaran hidupku. Biarkan kini aku memulai semuanya kembali bersama-Mu dan hidup di dalam rencana-Mu bagi hidupku, kini dan selamanya, melalui Yesus Kristus, Juru Selamatku. Amin.


2 J a n ua r i

H ilang

dan

D itemukan

Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Yohanes 14:6

B

aru-baru ini, ketika kembali ke hotel saya di sebuah kota besar, pengemudi saya berbelok ke kiri ketika ia seharusnya berbelok ke kanan, dan ia membutuhkan waktu sejenak untuk berpikir bagaimana caranya agar sampai ke tujuan kami. Ia harus berhenti dan memeriksa peta perjalanannya. Seringkali dalam kehidupan, satu keputusan salah saja dapat membawa kita ke tempat yang tidak kita tuju atau, yang lebih penting lagi, ke tempat yang menjauhkan diri kita dari tujuan sebenarnya. Terdapat satu pepatah lama yang berbunyi demikian, “banyak jalan menuju ke Roma.” Ketika seseorang tersesat dalam perjalanan menuju ke Roma atau ke tempat lainnya, yang diperlukan adalah menemukan peta perjalanan yang baik dari seseorang yang tahu jalan menuju ke sana. Tidak semua jalan menuju kepada Allah, seperti yang dikatakan oleh beberapa orang. Ada penghalang di jalan yang merintangi manusia untuk mencapai Allah, tidak peduli jalan manapun yang ditempuh. Penghalang tersebut adalah dosa. Namun Allah telah memberikan sebuah peta—Alkitab—dan Dia telah memberikan Seseorang yang mengetahui jalan dan dapat memberikan arah – Yesus Kristus. Kristus berkata demikian, “Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Kristus tidak hanya memberikan arahan sehari-hari kepada Bapa melalui diri-Nya, tetapi Dia juga memberikan arahan sehari-hari seperti kehendak Bapa-Nya untuk kehidupan kita. Seperti arah dari sebuah peta atau seseorang dalam perjalanan kita, kita dapat mengikuti mereka dan sampai ke tujuan yang kita inginkan, atau kita dapat mengabaikannya dan menjadi tersesat. Ingatlah, Yesus tidak berkata demikian,”Akulah satu dari banyak jalan, atau salah jalan yang dapat kalian tempuh untuk sampai kepada Bapa.” Yang Dia katakan adalah, ”Akulah jalan.” Tetapkanlah diri Anda untuk mengikuti Kristus dan janganlah tersesat! Ya Allah Bapa kami, pilihan yang salah dan jalan buntu seringkali telah menghalangi kemampuan aku untuk menjalani hidupku sepenuhnya bagi-Mu. Jauhkanlah dosa-dosaku dan tuntunlah aku ke dalam penerimaan penuh panduan dan kepemimpinan yang Engkau berikan melalui Roh Kudus. Aku akan mengikuti Yesus sebagai jalan, kebenaran, dan kehidupan. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.


3 J a n ua r i

P erlindungan U tama Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.� Ibrani 13:5

B

eberapa tahun silam saat anak kami Ned masuk sekolah baru, ia bertemu dengan beberapa remaja berandalan yang sok hebat. Selama ini Ned tidak pernah harus berhadapan dengan anak jalanan yang lebih berpengalaman membela diri dan sudah terbiasa menyaksikan tawuran. Anak-anak kota itu mulai mengincar dirinya. Anak lain, yang menjadi teman Ned, melihat bahwa ia perlu belajar untuk membela diri, agar anak kami bisa bertahan; jadi ia mulai mengajari Ned jurus-jurus dasar karate dan beberapa ilmu bela diri lainnya. Setelah sekian lama berlatih, Ned menerapkan keahlian barunya itu pada salah seorang berandal yang berusaha mengganggunya, dan mereka pun tak berani lagi menjahilinya. Allah ingin mengajari kita cara melindungi diri dari dosa. Setan, pengacau utama, menyerang titik-titik terlemah kita, dan ingin mengalahkan kita agar kita tidak efektif bagi Allah. Di dalam Alkitab, Allah memberikan beberapa “latihan� rohani, yang membentuk kita dari dalam dengan cara yang sama dengan latihan fisik dan disiplin yang membentuk kita dari luar. Tetapi, sebagaimana latihan bela diri, kita harus konsisten membaca Kitab Suci serta rajin menerapkannya dalam dalam segala situasi dan kondisi di sekeliling kita. Allah tidak pernah berjanji untuk membentengi kita dari masalah, tetapi Dia berjanji untuk melindungi kita di tengah hantaman masalah. Tak ada yang bisa memisahkan kita dari kehendak Allah. Seandainya sesuatu menimpa kita, yakinlah bahwa itu dimaksudkan untuk membentuk kita menjadi saksi yang lebih kuat dan efektif, agar Allah dapat memakai kita untuk memerangi pengacau segala zaman, si Iblis. Ingat, Allah tak pernah mengecewakan atau meninggalkan Anda! Bapa dan Allah kami, terima kasih atas kasih dan perhatian-Mu yang luar biasa dan yang menyertaiku setiap hari. Ajari aku bahwa Engkau memegang kendali atas segala yang terjadi di dalam hidupku. Aku lega karena aku tahu Engkau selalu ada. Tolong aku untuk menerapkan kebenaran Kitab Suci, persekutuan doa, serta komitmen padaMu di dalam keseharianku. Di dalam Yesus. Amin.


4 J a n ua r i

N ilai

dari

S eorang M anusia

Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Mazmur 8:4

A

da seorang kaya meninggal dan pertanyaan yang diajukan pada saat pemakamannya adalah “Berapa banyak yang ia tinggalkan?” Maka dijawab, “Ia meninggalkan semuanya.” Seringkali saya mendengar seseorang diperkenalkan seperti ini, “Ini Bob, dan ia bekerja sebagai…,” seakan pekerjaan seseorang menentukan nilainya. Saya perhatikan perkenalan seperti ini hanya untuk orang-orang yang dianggap “sukses.” Namun Allah tidak menilai kita dari kesuksesan. Dia mengasihi setiap orang sama, karena nilai Anda dan saya tidak berasal dari apa yang kita lakukan atau miliki, pakaian yang kita pakai, rumah yang kita tinggali, atau jenis mobil yang kita kendarai. Nilai kita berasal dari fakta bahwa Allah menciptakan kita dan Kristus mati untuk kita. Karena itu, terlepas apakah kita memiliki atau tidak, kita sama berharganya bagi Allah. Allah memberikan segala yang Dia miliki—Putra-Nya, Tuhan Yesus Kristus— karena Dia menilai kita sangat tinggi, sekalipun ketika kita tidak menilai Dia demikian. Karena Allah memikirkan hal sebesar ini tentang kita, bukankah kita seharusnya menunjukkan bahwa kita menghargai Dia dengan menempatkan Dia sebagai yang pertama dalam segala hal yang kita lakukan—kehidupan keluarga kita, kehidupan bisnis kita, kehidupan rohani kita? Ada sebuah syair lagu berbunyi, “Tempatkanlah Yesus sebagai yang pertama dalam kehidupanmu, izinkan Dia mengatasi segala persoalan yang merintangimu… Engkau telah sia-sia mencari sesuatu; kini engkau tidak menginginkan hal yang sudah kau temukan. Tempatkanlah Yesus sebagai yang pertama dalam kehidupanmu, dan berbaliklah dari kehidupanmu.” Nilai sebenarnya dari sebuah objek adalah nilai yang diberikan kepada objek itu oleh sang pemilik atau sang pembeli. Allah telah memperlihatkan nilai yang Dia tempatkan pada dirimu dengan mengutus Putra-Nya untuk menebus Anda. Ya Allah Bapa kami, aku menunduk dengan rendah hati di hadapan Engkau, menyadari akan kebergantungan totalku kepada-Mu. Tanpa Engkau, aku tidak ada apaapanya, tetapi karena Putra-Mu aku disucikan, aku diselamatkan. Terima kasih sudah menilai aku cukup berharga sehingga Engkau merelakan Yesus menggantikanku. Aku milik-Mu karena darah Putra-Mu, Yesus. Amin.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.