14 minute read
Jabar Best Practice Dukungan TNI Terhadap Banggakencana
PISAH SAMBUT
Sukaryo Teguh Santoso menerima cinderamata dari Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Kusmana, menandaai serah terima jabatan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat.
Advertisement
Teguh Santoso Pamitan
Sukaryo Teguh Santoso resmi meninggalkan Jawa Barat. Jumat, 7 Februari 2020, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melantik Teguh sebagai Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur. Teguh yang mengawali karir kepegawaiannya di Jawa Barat tersebut lantas berpamitan kepada segenap pengelola program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Banggakencana) di Jawa Barat melalui akun Instagramnya, @kangteguhbkkbn.
“Sejak 7 Februari 2020 kami pindah tugas sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur. Terima kasih atas kebersamaan, kerjasama, dan dukungan Bapak dan Ibu selama kami mengemban tugas sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat 2017-2020,” tulis Teguh dalam postingannya tidak lama setelah prosesi pelantikan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
“Sebagai manusia, silap dan khilap adalah niscaya. Dengan segala kerendahan hati, kami mohonkan jiwa-jiwa yang bersih untuk memaafkan. Karena maaf adalah kata terindah pembasuh dosa. Agar kelak yang tersisa adalah hal indah dan kenangan. Karena hidup tak boleh berhenti dijalankan. Menjalani perubahan, menghidupkan harapan, menghargai kenangan,” sambungnya.
Berpamitan di dunia daring, Senin pagi, 10 Februari 2020, Teguh masih menyambangi kantor Perwakilan BKKBN Jawa Barat. Selain menyampaikan salam perpisahan, Teguh juga menuntaskan penandatanganan sejumlah dokumen tertunda. Pada kesempatan itulah Warta Kencana secara khusus menemuinya di ruang kerja yang ditempatinya sejak Oktober 2017 lalu.
Kepada media internal BKKBN Jawa Barat yang turut dibidaninya pada 2010 silam tersebut Teguh menitipkan pesan segenap punggawa program Banggakencana di Jawa Barat. Ada tiga hal yang menjadi pesan Teguh pagi itu. Inovasi, kolaborasi, integritas.
“Zaman sudah berubah. Kita BKKBN tidak boleh bertahan dengan zona nyaman yang kita alami saat ini. Di luar itu, zaman sudah berubah. Perubahanperubahan itu yang konkret adalah generasi muda berubah. Karakter generasi muda berubah. Karena itu, kawan-kawan di BKKBN mau nggak mau harus mengubah mindset, harus terbuka. Bukan mental block lagi,” kata Teguh.
Dengan begitu, kata Teguh, meskipun tantangannya sama, namun pendekatan program harus berubah. Packaging harus berubah. Bagaimanapun orang akan tertarik melalui packaging. Meskipun rasanya sama tapi kemasannya berbeda, orang akan memilih produk dengan kemasan menarik. Dulu BKKBN sukses melakukan pendekatan kepada keluarga Indonesia. Dengan dinamika baru masyarakat, belum tentu pendekatan yang sama akan berhasil.
Generasi muda harus mengadopsi program KB atau Banggakencana karena pada akhirnya mereka akan berkeluarga. Bagaimana caranya, tentu dengan adanya inovasi. Inovasi akan melahirkan cara baru untuk generasi baru Indonesia.
Berikutnya adalah kolaborasi atau kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan. Teguh
TUGAS BARU
Sukaryo Teguh Santoso menjalani prosesi pelantikan sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur di Surabaya.
menegaskan, keberhasilan program KB atau Banggakencana bukan semata-mata hasil kerja BKKBN, melainkan keberhasilan BKKBN dalam membangun kemitraan. Program KB berhasil berkat kerjasama semua pemangku kepentingan, mulai pusat hingga institusi masyarakat.
“Kalau sekarang muncul konsep pentahelix dalam pembangunan,
MITRA REDAKSI
Sukaryo Teguh Santoso bersama redaksi pengelola Majalah Warta Kencana dan duaanak.com.
BKKBN sudah memulai sejak dulu. BKKBN terus menggalang kemitraan dengan lembaga kemasyarakatan atau kelompok profesi seperti IPKB, Ikatan Penulis Keluarga Berencana, maupun kelompok lainnya. Maka, kunci keberhasilan program Banggakencana ini adalah inovasi dan kolaborasi. Itu yang harus terus kita lakukan di BKKBN,” ungkap Teguh.
Ada satu lagi: integritas. Bila dulu masih dikenal adanya manipulasi dalam menjalankan kebijakan atau program, kini tidak bisa lagi. Sebut saja misalnya penyesuaian peruntukkan dari seharusnya kegiatan A menjadi kegiatan B atau sebaliknya. Setiap punggawa BKKBN harus menjunjung tinggi integritas.
“Integritas itu bukan bahasa dewa. Integritas itu sebuah keniscayaan. Tanggung jawab. Kalau inovasinya bagus, menerapkan teknologi bagus, kolaborasinya juga bagus, tapi di sisi lain terjadi korupsi merajalela, maka tunggulah kehancuran. Pasti bakal ambruk. Karena itu, integritas menjadi sangat penting. Komitmen jujur dalam mengelola aset negara ini harus kita jaga dan diimplementasikan,” tandas Teguh.•NJP
NGOPI SORE
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Kusmana saat ngopi santai bersama pengurus IPKB Jawa Barat di kantornya.
IPKB Ujung Tombak Program Banggakencana
Kemitraan menjadi kunci sukses program KB di Indonesia. BKKBN getol menjalin aliansi strategis dengan sejumlah pihak untuk membumikan program KB di tanah air. Media massa salah satunya. Kemitraan itu yang kemudian melahirkan IPKB, Ikatan Penulis Keluarga Berencana, tak lama setelah BKKBN berdiri. IPKB menjadi saksi pasang surut atau timbul tenggelamnya program KB bersama BKKBN. IPKB setia menjadi ujung tombak program KB hingga kemudian bertransformasi menjadi Banggakencana. S elang beberapa jam setelah dilantik Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Kusmana berbisik kepada Sekretaris IPKB Jawa Barat Najip Hendra SP. “Hayu urang ngopi, Yi! Pasosore wae supados rineh,” bisik Uung, sapaan Kusmana. Sayangnya ajakan tak bisa langsung dilaksanakan. Penyuka kopi hitam tanpa gula ini masih punya pekerjaan rumah di tempat lamanya, Perwakilan BKKBN Kalimantan Barat. Kang Uung harus buru-buru terbang ke Pontianak. Di sana, Uung sudah ditunggu Kepala BKKBN Hasto Wardoyo untuk menggelar misi kemanusiaan pelayanan program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Banggakencana) di perbatasan Indonesia-Malaysia. Kebetulan Uung merupakan inisiator misi tersebut.
Ngopi sore akhirnya terwujud pada hari kedua setelah Uung tiba di Jawa Barat. Uung yang lama bergelut dengan dunia kehumasan dan advokasi program Banggakencana ini mengajak pengurus IPKB Jawa Barat yang belum lama dikukuhkan untuk ngopi sore di ruang rapat pimpinan BKKBN Jabar. Sebagai praktisi kehumasan, Kang Uung memang punya cara keren dalam menjalin kemitraan dengan media massa. Tak melulu konferensi pers, penyebarluasan informasi bisa dilakukan dengan duduk santai sambil menyeruput kopi hangat saat sore tiba. Itulah yang dilakukan sore Kamis sore, 20 Februari 2020.
Walhasil, pertemuan dengan judul resmi audiensi dan perkenalan pengurus IPKB ini berlangsung dalam suasana hangat penuh keleluargaan. Tak jarang gelak tawa turut mewarnai ruang rapat pimpinan BKKBN Jabar tersebut.
“Saya meyakini bahwa media merupakan ujung tombak dalam penyebarluasan Banggakencana. Namun demikian, tidak berarti harus selalu dilakukan dengan cara formal. Tidak harus selalu konferensi pers. Kita bisa kongkow atau ngopi bareng untuk mendiskusikan program Banggakencana. Hasilnya kita sebarkan kepada masyarakat melalui media jaringan IPKB,” ungkap Uung.
Bagi mantan Kepala Bagian Humas BKKBN Pusat ini, pertemuan langsung dengan media menjadi sangat penting. Alasannya, chemistry tidak akan bisa terbentuk tanpa adanya kontak langsung. Membangun suasana kebatinan yang sama tidak bisa melalui telepon, pesan instan, dan lain-lain. Karena itu, Kang Uung mengajak IPKB untuk bertemu secara rutin setidaknya sekali dalam sebulan.
“Saya belajar banyak dari Pak
Haryono Suyono saat menjadi Kepala BKKBN yang sangat dekat dengan media, bahkan sampai sekarang. Beliau sangat dekat dengan wartawan. Itu yang kemudian pemberitaan program KB kala itu sangat massif. Pak Haryono pula yang menggagas IPKB. Bahkan, ketika beliau khawatir tidak ada yang memberitakan KB, maka beliau juga membuat media yang di dalamnya menyediakan ruang seluas-luasnya untuk pemberitaan KB,” ujarnya lagi.
Hasil belajar langsung dari begawan KB ini lantas dipraktikkannya saat menjadi Kepala Seksi Kepala Seksi Hubungan Media Massa pada Direktorat Advokasi dan KIE BKKBN Pusat. Uung getol mengajak jurnalis untuk meliput langsung kegiatan BKKBN sekaligus memfasilitasi ruangan khusus bagi pekerja media (press room) untuk menunjang tugas-tugas jurnalistiknya. Volumenya melonjak ketika Uung didapuk menjadi Kepala Bagian Hubungan Masyarakat pada Biro
SINERGI BARU
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Kusmana menerima Pengurus Daerah IPKB Jawa Barat di kantornya.
Hukum, Organisasi dan Humas BKKBN Pusat.
“Dari semula satu bulan sekali, berikutnya saya mengajak temanteman wartawan untuk berdialog langsung dengan pimpinan BKKBN. Hasilnya, pemberiataan BKKN sangat semarak. Kliping berita BKKBN yang melimpah itu bisa dilihat sampai sekarang di kantor Humas BKKBN. Nah, saya ingin Jawa Barat melakukan itu. Bagaimanapun masyarakat mengetahui kegiatan atau program Banggakencana melalui media. Media merupakan ujung tombak Banggakencana. Saya berharap BKKBN bisa terus bersinergi dengan IPKB,” harap Uung.
Kiprah Uung dalam dunia kehumasan atau advokasi dan KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi) memang tak perlu diragukan lagi. Uung sudah mengakrabi dunia media sejak 2001 saat dipercaya menjadi Kepala Seksi Penerangan dan Motivasi Kantor Perwakilan BKKBN Jawa Barat. Kiprahnya berlanjut saat ditunjuk menjadi Kepala Seksi Penyusunan Komunikasi pada Direktorat Advokasi dan KIE BKKBN Pusat setahun kemudian. Sampai akhirnya ditugaskan menjadi nakhoda BKKBN Kalimantan Barat
dan kembali ke Jawa Barat dengan jabatan yang sama, ruang lingkup Uung seolah tak bisa jadi dari kehumasan dan advokasi yang selalu berhubungan dengan media.
“Pola kolaboratif BKKBN-IPKB ini harus disempurnakan, dari fondasi baik yang sudah dibangun pada era sebelumnya. Ini penting untuk mencapai target program Banggakencana, di antaranya adalah berkontribusi pada penurunan angka kematian ibu (AKI) dan percepatan penurunan stunting dengan melakukan berbagai kegiatan promotif preventif di hulu. Kini kita menyasar kaum milenial dan zilenial yang nantinya akan menjadi calon-calon ibu dan PUS. Di sinilah peran IPKB sebagai mitra utama BKKBN dalam penyebarluasan informasi Banggakencana menjadi sangat penting,” papar Uung.
Ketua IPKB Jawa Barat Dadi Achmad Ruswandi yang hadir bersama sejumlah pengurus mengaku sangat terhormat mendapat ajakan Kang Uung. Potensi IPKB yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota se-Jawa Barat menjadi kekuatan tersendiri dalam upaya memasyarakatkan program Banggakencana kepada khalayak. Punggawa IPKB juga tak melulu
jurnalis media cetak. Melainkan berasal dari setiap platform media, termasuk media baru yang ramah kalangan muda Jawa Barat.
“Kekuatan IPKB ini sangat komplet. Selain mengembangkan media sendiri melalui penerbitan majalah Warta Kencana dan kanal duaanak.com, anggota IPKB berasal dari semua platform media. Kepengurusan IPKB Jabar yang baru dilantik 3 Februari 2020 lalu berasal dari media cetak, televisi, radio, hingga praktisi media sosial. Dengan begitu, spreading informasi Banggakencana bisa berlangsung cepat dan multiplatform. Kami meyakini sinergi BKKBN-IPKB ini bakal menjadi kekuatan besar dalam menggelorakan program Banggakencana,” tandas Dadi.
Dadi yakin kolaborasi apik BKKBNIPKB ini bakal lebih dahsyat ketika didukung silaturahmi reguler sebagaimana diusulkan Kepala BKKBN Jabar. Perpaduan antara sumber daya informasi, kompetensi, jejaring, dan suasana kebatinan yang sama menjadi
PENGUKUHAN
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat (2017- 2020) Sukaryo Teguh Santoso mengukuhkan Pengurus Daerah IPKB Jawa Barat.
energi besar dalam membangun Jawa Barat. Lebih ngabret menuju Jabar Juara.
Pengurus IPKB Jabar Dikukuhkan
Ngopi sore menjadi menjadi agenda munggaran IPKB Jawa Barat. Pengurus Daerah IPKB Jawa Barat masa bakti 2020-2025 dikukuhkan pendahulu Uung, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat 2017-2020 Sukaryo Teguh Santoso, berbarengan dengan peresmian Balai Diklat KKB Garut di Garut awal Februari 2020. Pengukuhan disaksikan Sekretaris Utama BKKBN Nofrijal, Bupati Garut Rudy Gunawan, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan KKB BKKBN Lalu Makhfiruddin, para kepala organisasi perangkat daerah yang membidangi program Banggakencana kabupaten dan kota se-Jawa Barat.
Teguh, sapaan akrab Sukaryo Teguh Santoso, mengungkapkan pengukuhan merupakan bentuk pengakuan resmi BKKBN terhadap kepengurusan IPKB di Jawa Barat. Adapun pelantikan secara resmi kelembagaan IPKB diserahkan kepada mekanisme organisasi sebagaimana diatur dalam AD/ ART IPKB. Merujuk pada Pasal 13 Anggaran Dasar IPKB, pengesahan pengurus daerah merupakan kewenangan pengurus pusat.
“Pengukuhan ini merupakan momentum kebangkitan kembali IPKB di Jawa Barat. Bagi kami, IPKB merupakan mitra strategis dalam pembangunan KKBPK atau sekarang menjadi Banggakencana di Jawa Barat. Karena itu, IPKB harus tetap berperan aktif dalam pembangunan KB di Jawa Barat, terlepas dari vakumnya kepengurusan di tingkat nasional,” ungkap Teguh.
Pentingnya peran IPKB dalam pembangunan KB di Indonesia juga
ditegaskan Sekretaris Utama BKKBN Nofrijal saat memberikan sambutan sesaat setelah pelantikan. Menurut Nofrijal, sejarah program KB tidak bisa dipisahkan dari keberadaan IPKB. IPKB lahir tidak lama setelah program KB diperkenalkan di Indonesia pada awal dekade 70-an. BKKBN dan IPKB bersama-sama menyampaikan informasi dan melakukan advokasi program kepada masyarakat dan pemangku kepentingan.
“IPKB ini merupakan salah satu mitra tertua dan utama dalam pembangunan KB hingga bertransformasi menjadi Banggakencana: Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana. Melalui teman-teman IPKB inilah program KB disosialisasikan kepada masyarakat. IPKB merupakan tulang punggung program KB di Indonesia,” tegas Nofrijal.
Ditemui sesaat setelah pengukuhan, Ketua IPKB Jawa Barat Dadi Achmad Ruswandi menjelaskan, kepengurusan IPKB masa bakti 2020-2025 merepresentasikan keberagaman entitas kepenulisan di Jawa Barat. Skuad baru ini berisi para jurnalis media cetak, elektronik, dan daring. Selain itu, turut menjadi The Dream Team IPKB Jabar adalah para peneliti program KB di perguruan tinggi dan pegiat organisasi kemasyarakatan yang concern terhadap program KB di Jawa Barat.
“Tim ini dibentuk berdasarkan pertimbangan perlunya penguatan kelembagaan IPKB dan dinamika program KB di Jawa Barat. Program KB makin dinamis. Selain logo BKKBN yang berubah, orientasi program juga berkembang. Bila sebelumnya KB identik dengan pengendalian kelahiran, kini lebih fokus pada pembangunan keluarga. BKKBN juga makin serius menggarap kalangan milenial yang nota bene menjadi masa depan
IPKB ini merupakan salah satu mitra tertua dan utama dalam pembangunan KB hingga menjadi Banggakencana. Melalui teman-teman IPKB inilah program KB disosialisasikan kepada masyarakat. IPKB merupakan tulang punggung program KB di Indonesia.
Nofrijal Sekretaris Utama BKKBN
program KB atau Bangga Kencana,” terang Dadi.
Sejalan dengan itu, sambung Dadi, IPKB perlu merevitalisasi diri untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Kiprah IPKB ke depan tidak bisa lagi
SEMANGAT BARU
Pengurus Daerah IPKB Jawa Barat 2020- 2025 bersama pimpinan Sekretaris Utama BKKBN dan Kepala BKKBN Jawa Barat.
dijalan secara business as usual. Atas alasan itulah komposisi pengurus IPKB Jabar kini lebih kaya dengan masuknya namanama baru dengan latar belakang lebih beragam. Dadi berharap pengukuhan ini menjadi titik awal kebangkitan IPKB di Jawa Barat setelah sempat rehat selama dua tahun terakhir.
Di sisi lain Dadi menjelaskan, susunan Pengurus Daerah IPKB Jabar akan segera diusulkan untuk disahkan melalui surat keputusan Ketua Umum IPKB. Untuk sementara ini Dadi menilai penetapan melalui berita acara tim formatur yang di dalamnya turut diketahui dan disetujui Kepala Perwakilan KBBN Jawa Barat. Dadi berharap setelah Pengurus Pusat IPKB definitif bisa segera dilakukan pelantikan IPKB Jawa Barat.
“Agenda Munas IPKB ini terus tertunda sejak beberapa tahun lalu. Kepengurusan IPKB lama sudah kedaluwarsa. Praktis belum ada pengurus definitif. Kami di Jabar memilih untuk terus bergerak. Dalam waktu dekat, kami akan fokus pada konsolidasi organisasi di tingkat kabupaten dan kota. Pada saat yang sama, kami mulai menyusun rencana program untuk kemudian dimatangkan dan diselaraskan dengan agenda besar program Banggakencana di Jawa Barat,” pungkas Dadi.•NJP
BEST PRACTICE
Pelda Tarno memaparkan kegiatan Bhakti TNI KB-Kesehatan di desa binaannya di Koramil Wanaraja, Kodim Garut, pada kegiatan Rakornis Kemitraan BKKBN 2020.
Jabar Best Practice Dukungan TNI Terhadap Banggakencana
Kemitraan yang terjalin antara Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat dengan Komando Daerah Militer (Kodam) III Siliwangi mencuri perhatian Halim Perdanakusuma. Kedua belah pihak dianggap kompak dalam menjalankan agenda bersama Bhakti TNI KB-Kesehatan 2019. Jabar pun didapuk untuk mempresentasikan keberhasilannya dalam Rapat Koordinasi Teknis Kemitraan (Rakornis) Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Banggakencana) Tingkat Nasional di Jakarta pada 13 Februari 2020.
Presentasi disampaikan Pelda TNI Tarno, Babinsa Desa Sukaratu Koramil 1103/Wanaraja, Kodim 0611/Garut, Kodam III/Siliwangi di hadapan seluruh peserta Rakornis Kemitraan yang dihadiri perwakilan unsur TNI, Tim
Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), dan mitra kerja terkait BKKBN se-Indonesia. Selama kurun waktu pelaksanaan Bhakti TNI KB-Kesehatan, Kodam III/Siliwangi berhasil melayani 524.756 peserta peserta KB baru dan 2.652.500 peserta KB aktif.
“Jumlah tersebut total untuk pelaksanaan Bhakti TNI KB
Kes tingkat Kodam III Siliwangi. Adapun untuk Kodim 0611/Garut jumlahnya masing-masing 1.839 untuk peserta KB baru dan 15.458 peserta KB aktif. Di Kodim 0611/ Garut, pelaksanaan Bhakti KBKes dilaksanakan di Kecamatan Wanaraja, Kecamatan Pangatikan, dan Kecamatan Sucinagara. Setiap kecamatan dilaksanakan di tiga desa berbeda,” terang Tarno.
Menjawab pertanyaan ihwal keberhasilannya menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam program Banggakencana, Tarno mengaku sangat terbantu bidan desa. Sebagai Babinsa, Tarno mengaku terus berusaha melakukan persuasi kepada masyarakat dan advokasi kepada tokoh-tokoh masyarakat setempat. Adapun pada saat pelayanan KB, pihaknya langsung mengarahkan agar calon peserta mendatangi bidan.
“Saya selalu bersama-sama dengan bidan desa. Hal ini dilakukan karena pelayanan KB hanya bisa dilakukan oleh tenaga kesehatan. TNI tidak bisa memberikan pelayanan. Kemitraan dengan para pihak itu yang kemudian menjadikan pelaksanaan Bhakti TNI KB-Kesehatan di desa binaannya berjalan lancar,” kata Tarno.
Sebelumnya, Paban III/Tahwil Ster Mabes TNI Kol Kav Harfuddin Daing menjelaskan dukungan dan komitmen TNI dalam mendukung program Banggakencana dilakukan dalam enam kegiatan. Pertama, memberikan dukungan dalam pengembangan dan penggarapan Kampung KB menjadi Kampung KB Mandiri. Kedua, memberikan dukungan dalam penyusunan dan mensosialisasikan Grand Design Pengembangan Kependudukan.
Ketiga, memberikan fasilitas penggunaan sarana dan prasarana, antara lain fasilitas kesehatan TNI untuk pelayanan KB dan kesehatan reproduksi.
Keempat, memberikan dukungan sarana, prasarana, tenaga medis, paramedis, dan nonmedis yang memenuhi syarat untuk melaksanakan penggerakan, pelayanan, dan pembinaan program KB dan kesehatan reproduksi serta peningkatan partisipasi pria dalam ber-KB.
Kelima, memberikan dukungan tenaga advokasi dan KIE yang memenuhi syarat dalam rangka penyelenggaraan program Banggakencana. Keenam, memberikan dukungan tenaga pelaksana penyuluh lapangan yang memenuhi syarat untuk penyelenggaraan program Banggakencana.
Sementara itu, pada saat pencanangan Bhakti TNI KBKesehatan Tingkat Koramil 1103/ Wanaraja, Danramil 1103 Kapten Inf Enjang Santana menjelaskan, Bhakti TNI KB-Kesehatan bertujuan mewujudkan sinegritas antara TNI, pemerintah, dan BKKBN dalam rangka meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam mewujudkan keluarga berkualitas, sehat, dan sejahtera. Kegiatan ini merupakan implementasi kerjasama penguatan kependudukan.
MITRA BANGGAKENCANA
Delegasi mitra kerja BKKBN Jabar pada Rakornis Kemitraan BKKBN 2020 di Jakarta, pertengahan Februari 2020.
Ia berharap melalui kegiatan kerjasama menghasilkan formula yang akan mendorong ketahanan keluarga. TNI meyakini bahwa ketahanan keluarga merupakan kekuatan mendasar dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional.
Menurut Danramil, Banggakencana berhasil membentuk sumber daya manusia tangguh dan meningkatkan derajat ketahanan nasional. Keberadaannya mampu memberikan jaminan terhadap kesinambungan pembangunan nasional yang pada akhirnya secara signifikan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“TNI juga bisa merupakan mitra kerja yang sangat potensial dalam mempercepat pencapaian keberhasilan program keluarga berencana, sehingga dapat menekan angka kelahiran di Indonesia. Sejarah mencatat, kerja sama antara BKKBN dengan TNI yaitu berhasil menekan angka kelahiran,” jelasnya.
Ini akan berdampak terhadap peningkatan pembangunan kesehatan, pendidikan, dan perekonomian. Dengan begitu, norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera melembaga dengan baik. Selama kegiatan, TNI membantu BKKBN dengan melibatkan Babinsa dan tenaga lini lapangan untuk menjadi tenaga penggerak dan motivator di lapangan. •NJP