3 minute read
Intan Fauzi Ajak Tunda Kehamilan Saat Pandemi
NAJIP HENDRA SP/WARTA KENCANA
Intan Fauzi
Advertisement
Fraksi
Partai Amanat Nasional (PAN)
Dapil
Jabar VI (Kota Depok dan Kota Bekasi)
Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Intan Fitriana Fauzi mengajak warga Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) Flamboyan di RW 02, Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, untuk menunda kehamilan selama masa pandemi Covid-19. Penundaan ini dilakukan untuk mengurangi risiko bagi ibu hamil dan bayinya. Intan mengimbau agar setiap kehamilan dipastikan terencana dengan baik.
“Sesuai arahan BKKBN, jarak kehamilan yang baik itu minimal 2-3 tahun. Dengan jarak ideal tersebut, ibu bisa memberikan ASI eksklusif kepada buah hatinya. Ini akan sangat baik untuk tumbuh kembang anak,” kata Intan di hadapan sejumlah ibu muda yang menghadiri Sosialisasi dan Bakti Sosial Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) BKKBN Bersama Mitra Kerja di ruang pertemuan RW beberapa waktu lalu.
Sosialisasi dan bakti sosial berlangsung sederhana dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Salah satunya ditandai dengan penataan tempat duduk berjarak 1 meter dan penggunaan masker bagi seluruh peserta. Selain itu, seluruh peserta diharuskan mencuci tangan dan pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk ke tuang pertemuan. Turut hadir bersama warga Kampung KB antara lain Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Kusmana dam Kepala Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok Nessi Annisa Handari.
Intan mengungkapan, program Bangga Kencana yang digulirkan BKKBN merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan keluarga berkualitas di Indonesia. Dengan perencanaan keluarga yang baik, maka setiap keluarga memiliki kesempatan untuk menata keluarga lebih baik.
“Salah satu pesan utama program Bangga Kencana ada perencanaan kelahiran. Dua anak sudah yang terbaik bagi kita saat ini. Kita tahu betul bahwa biaya pendidikan maupun kesehatan di Kota Depok. Makin banyak anak, makin banyak yang harus dibiayai. Karena itu, dua anak memungkinkan kita untuk mengurus anak-anak kita dengan berkualitas,” kata Intan. Dengan terpenuhinya hak pendidikan bagi anak, sambung Intan, maka peluang terjadinya mobilitas vertikal sebuah keluarga sangat terbuka luas. Pendidikan yang baik membuka kesempatan kerja lebih besar, sehingga kesejahteraan keluarga menjadi meningkat.
“Khusus di tengah pandemi ini, pasangan usia subur sangat disarankan untuk menunda kehamilan. Caranya dengan tetap ber-KB. Jika kesulitan mengakses pelayanan KB jangka panjang, gunakan dulu KB jangka pendek seperti suntik, pil, dan kondom. Ini penting untuk melindungi keluarga kita dari bahaya Covid-19 sekaligus mempersiapkan masa depan keluarga lebih baik,” papar politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Terkait pencegahan Covid-19, Intan mengajak masyarakat mengikuti anjuran pemerintah. Menggunakan masker, menjaga jarak fisik, sering mencuci tangan menggunakan sabun, serta menahan diri untuk tidak keluar rumah merupakan cara efektif melindungi keluarga dari ancaman Covid-19. Keluar rumah hanya dilakukan untuk keperluan mendesak, seperti mencari nafkah dan membeli kebutuhan pokok.
“Mari jaga keluarga kita dari penyebaran virus corona. Semua masyarakat harus waspada, tapi jangan sampai berlebihan takut terhadap virus. Yang harus dilakukan saat ini menjaga jarak, pakai masker, cuci tangan dan tetap di rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak,” ungkap Intan.
Di bagian lain, Intan mengapresiasi kreativitas Kampung KB Flamboyan yang tetap produktif selama masa pandemi. Salah satunya dengan terus melakukan produksi telur asin oleh anggota kampung KB di rumah masing-masing. Produk usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang diberi nama Teri Kabayan (Telur asin gurih Kampung KB Flamboyan) ini menjadi solusi pemberdayaan ekonomi keluarga di tengah pandemi.
“Para ibu di sini hebat. Selain bisa beranak, bisa juga bertelur,” ujarnya berkelakar. “Kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga ini sukses menghasilkan produk makanan unggulan seperti telur asin. Pemasarannya juga telah dilakukan online, sehingga jangkauan pemasaran lebih luas,” ucap Intan.
Di sisi lain, Intan menjelaskan perencanaan keluarga sangat penting bagi remaja karena menjadi pintu utama menuju keluarga berkualitas. Dia meminta remaja yang siang itu hadir untuk fokus mempersiapkan masa depan dengan cara belajar sunguhsungguh dan menunda usia perkawinan.
“Remaja harus merencanakan kapan menikah, nanti akan punya anak berapa, dan lainlain. Menikahlah pada usia ideal, sehingga sudah matang secara kesehatan maupun ekonomi. Hamil pada usia muda sangat rentan bagi kesehatan ibu,” kata Intan.
Di tempat yang sama, Kepala DPAPMK Kota Depok Nessi Annisa Handari menjelaskan, saat ini Kampung KB sudah hadir di seluruh kelurahan. Dengan demikian, terdapat 63 kampung KB di tetangga ibu kota ini.
“Kampung KB Flamboyan ini salah satu unggulan di Kota Depok. Alhamdulillah keberadaan kampung bisa dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat. Kampung KB menjadi media akselerasi pelaksanaan fungsi keluarga, termasuk fungsi ekonomi,” kata Nessi. •NJP