4 minute read
Jauhi Narkoba, Jangan Tawuran, Tunda Nikah Muda
IRFAN HQ/BKKBN JABAR
Wenny Haryanto
Advertisement
Fraksi
Partai Golkar
Dapil
Jabar VI (Kota Depok dan Kota Bekasi)
Anggota Komisi IX DPR RI Wenny Haryanto berpesan kepada remaja di tanah air untuk jangan sekalisekali bersentuhan dengan narkoba dan menghindari tawuran. Dia juga meminta remaja untuk tidak terburu-buru menikah dan sebaiknya lebih fokus mempersiapkan masa depannya.
Wenny menyampaikan hal tersebut di sela kegiatan Sosialisasi dan Bakti Sosial Program Pembangunan Keluarga Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR RI Era Pandemi Covid-19 di Kampung KB Mekarsari, RW 020, Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok beberapa waktu lalu. Turut hadir bersama Wenny antara lain Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Kusmana, Kepala Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, dan Keluarga Kota Depok Nessi Annisa Handari, dan aparat kewilayahan setempat.
“Kepada generasi muda, saya berharap tetap belajar dengan rajin walaupun di rumah. Remaja harus tetap produktif. Saya bersyukur selama pandemi Covid-19 ini tak ada lagi tawuran pelajar. Saya kira ini salah satu berkah yang dari adanya wabah Covid-19. Selalu ada berkah di balik setiap bencana. Semoga saat pandemi sudah berakhir pun tetap tidak tawuran,” harap Wenny.
Pendiri Depok Civil Society ini juga berpesan agar remaja menjauhi narkoba. Terungkapnya pabrik narkoba berskala besar di Kota Depok menjadi indikasi kuat bahwa narkoba kini sedang menyerang Kota Depok. Dengan kata lain, Kota Depok menjadi sangat rentan terhadap narkoba.
“Tahun ini kita dikagetkan adanya temuan pabrik sabu di Cinere dan Sukmajaya. Artinya, Kota Depok sangat rentan terhadap narkoba. Karena itu, remajanya harus punya ketahanan. Perlu kerjasama antara sekolah dan orang tua untuk bersama-sama menjauhkan anak dari ancaman narkoba,” kata Wenny.
Politikus Partai Golkar ini juga berpesan secara khusus agar remaja lebih melek perencanaan keluarga. Seorang remaja, tegas Wenny, harus mempersiapkan dengan serius masa depannya, terutama berkaitan dengan perencanaan keluarga. Remaja harus bisa merencanakan menikah pada usia yang tepat dan matang secara usia.
“Nikah muda sebaiknya bisa dicegah. Hindari menikah sebelum usia matang karena organ kehamilan juga belum matang betul. Kurang sehat untuk bayi yang dikandung nanti. Tunggu sampai usia tepat,” tandas Wenny.
Di bagian lain, Wenny mengapresiasi keberadaan kampung keluarga berkualitas (Kampung KB) di RW 020. Menurutnya, kampung KB merupakan salah satu wahana pemberdayaan keluarga di masyarakat. Termasuk di dalamnya adalah pemberdayaan ekonomi keluarga melalui kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS). Bahkan, Wenny sempat berbelanja sejumlah produk yang ditawarkan UPPKS di sana.
“Saya barusan membeli tempat tisu dan salad buah produksi UPPKS di sini. Kualitasnya bagusbagus. Mudah-mudahan bisa terus dikembangkan, sehingga bisa membantu meningkatkan ekonomi keluarga,” harap Wenny.
Disinggung mengenai kegiatan bakti sosial, Wenny menjelaskan pihaknya sengaja datang ke Kota Depok untuk menyapa secara khusus dan memberikan bantuan kebutuhan pokok kepada para peserta KB. Bagi Wenny, para peserta KB merupakan pejuang KB itu sendiri karena mereka itulah yang menjadi penentu performa program. Wajar bila kemudian DPR RI dan BKKBN memberikan apresiasi kepada para peserta KB yang nota bene turut terdampak pandemi Covid-19.
“Dampak pandemi ini melanda semua kalangan. Keluarga para peserta KB tentu saja menjadi bagian di dalamnya. Karena itu, kami Komisi IX DPR RI dan BKKBN sepakat untuk menyalurkan bantuan kepada 1.000 keluarga di Kota Depok. Bantuan ini sematamata kepedulian kami dan mitra kerja untuk meringankan beban keluarga-keluarga terdampak Covid-19,” terang Wenny.
Di bagian lain, Wenny menyampaikan mengapresiasi khusus kepada peserta KB. Saking besarnya jasa peserta KB bagi kelangsungan program Bangga Kencana, Wenny menyebutnya sebagai pejuang KB. Berkat partisipasi peserta KB itulah Bangga Kencana eksis di tanah air.
“Pemberian sumbangan kepada peserta KB merupakan apresiasi kami di Komisi IX bersama mitra kerja pemerintah. Dalam hal ini BKKBN. Hari ini kami menyerahkan apresiasi, penghargaan, dan tanda kasih kami kepada pada pejuang KB,” kata Wenny.
Berbicara di hadapan perwakilan peserta KB dan warga yang hadir dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, Wenny mengatakan saat ini banyak di antara keluarga yang tidak mempertimbangkan masa depan keluarga. Menikah dan memiliki anak tanpa perhitungkan kemampuan. Padahal, sambung dia, menikah tanpa perencanaan matang hanya menambah daftar panjang masalah keluarga.
“Sekarang itu banyak yang begini, pasangan menikah, lalu punya anak. Anaknya banyak, tapi uang nggak punya. Padahal, anak itu tanggung jawab orang tua. Nah, ke depan harus dipersiapkan dengan matang. Tugas orang tua mempersiapkan kehidupan anaknya secara mandiri pada saat dewasa kelak. Mandiri untuk bisa menghidupi hidupnya sendiri. Itu tugas orang tua sampai nanti anak mandiri. Itu yang sering dilupakan. Terutama dilupakan oleh pasangan muda,” ungkap Wenny. •NJP
PEDULI COVID-19 Kepala BKKBN Jawa Barat Kusmana dan Ketua Darma Wanita Persatuan Unit BKKBN Jawa Barat bersama penerima bantuan warga terdampak Covid-19. FOTO:
IRFAN HQ/BKKBN JAWA BARAT
RAPID TEST Rapid test untuk mencegah penyebaran Covid-19 bagi pegawai BKKBN Jawa Barat.
DETIK-DETIK PROKLAMASI Upacara virtual peringatan detikdetik Proklamasi Kemerdekaan RI.
SAJOJO Senam serentak Sajojo dalam rangka Hari Kontrasepsi Sedunia 2020.
MEDIA GATHERING Tim IPKB Jawa Barat saat media gathering jelang peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 2020. KEBAYA PROKLAMASI Tampil cerita berkebaya menyambut Proklamasi Kemerdekaan RI. IYD 2020 Talkshow radio Duta Genre jelang peringatan International Youth Day 2020.