Medan Metropolitan
WASPADA Rabu 22 April 2020
B1
Medan Belum PSBB
DPRD Curigai Pemko Tidak Punya Uang MEDAN (Waspada):Kalangan DPRD Medan mengkritik rencana Pemerintah Kota (Pemko) yang akan lebih memprioritaskan penerapan cluster isolasi ketimbang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam menangani penyebaran virus corona atau covid-19. Mereka mencurigai Pemko tidak memiliki uang untuk menanggung kebutuhan masyarakat ketika memberlakukan PSBB. “Pemko Medan sepertinya takut menerapkan PSBB karena masalah ekonomi. Pemko tidak memiliki uang untuk menanggung biaya hidup masyarakat selama PSBB berlangsung,” ujar Anggota DPRD Medan Fraksi NasDem Habiburrahman Sinuraya, Selasa (21/4). Diketahui, meski sudah 10 dari 21 kecamatan di Medan berstatus zona merah Covid19, dan desakan agar memberlakukan PSBB terus bermunculan, namun Plt. Wali Kota
Akhyar Nasution masih enggan menyahutinya. Karena ada dua pilihan yang muncul saat Gugus Tugas rapat bersama tim ahli.Yang pertama, menerapkan PSBB, tapi melihat kondisi Medan belum perlu dilakukan, dan pilihan kedua cluster isolasi. Dikatakan Habiburahman, APBD Medan 2020 yang nilainya Rp6 triliun lebih hanya di atas kertas. Karena dalam satu bulan terakhir, realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) kosong, akibat hotel, pusat perbelanjaan, tempat hiburan tutup. Belum lagi adanya pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). “Kalau PSBB diterapkan, maka kebutuhan pokok masyarakat ditanggung pemerintah. Mungkin ini masalah ekonomi, Pemko Medan tidak punya uang,” bebernya. Sekretaris Komisi I DPRD Medan, ini juga menilai keputusan Pemko Medan yang lebih memilih menerapkan cluster isolasi ketimbang PSBB hanya akan membuat masyarakat semakin bingung. “Enggak efektif sebenarnya (cluster isolasi). Inilah namanya menambah kerjaan. Seharusnya ikutin arahan pemerintah pusat. Medan sudah zona merah, buat aja PSBB. Tidak usah
pakai istilah-istilah lain lagi. Karena membuat bingung masyarakat,” ungkapnya. Ketua Garda NasDem Medan ini juga menilai Pemko belum melalukan aksi nyata dalam penanganan virus corona. Yang selama ini dilakukan hanya sekedar imbauan. Dan faktanya physical distancing belum berjalan. Masyarakat masih banyak beraktivitas di luar rumah. Tidak Efektif Sementara itu, Anggota DPRD dari Fraksi PAN Sudari menilai, keputusan cluster isolasi tidak efektif dalam penanganan Covid-19. Dia lebih setuju bila Pemko menerapkan PSBB ketimbang cluster isolasi. ‘’Tim ahli harus benar-benar memberi kajian yang komprehensip. Harus pengkaji segala aspek, jangan hanya memper-
hatikan aspek biaya dalam menentukan upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Sebab, pemerintah daerah sudah diberi keleluasaan dalam melakukan refocusing terhadap APBD berdasarakan Permendgri no 20/2020,” beber Wakil Ketua Komisi II ini. Sebab, kata Sudari, kalau dilihat lihat kurva epidemologi yang ada di kota Medan, konstentrasi masyarakat di jalan masih tinggi. “Saya menyarankan agar di berlakukan PSBB. Dengan rencana Pemko Medan merberlakukan cluster isolasi, terkesan kurang siapnya Pemko membuat persyaratan yang diisyaratkan oleh Kementrian Kesehatan. Yaitu, salah satunya menghitung kebutuhan masyarakat selama PSBB,” terangnya. (cyn)
DPRD Minta Pemprovsu Transparan Susun Anggaran Covid-19 MEDAN (Waspada): DPRD Sumut meminta Pemprovsu transparan dan memiliki langkah yang jelas dalam refocusing (mengalihkan)danaAPBDuntukpencegahan Covid-19. DPRD merasaperlumendapatkanpenegasan lebihterurai.Jangansampaiangka yangdisampaikanberubah-ubah dan tidak tepat sasaran. Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Sumut Salman Alfarisi, kepada Waspada, Selasa (21/4). Dia menanggapi tentang akan dilakukannya pembahasan bersama Pemprovsu dan DPRD tekait dengan refocusing APBD Sumut dalam penanganan wabah Covid-19. Diketahui, Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sumut dan Tim Anggaran Pemerintah Da-
erah (TAPD) Pemprovsu, belum juga melakukan pembahasan pengalihan APBD. Langkah ini dinilai sangat terlambat, mengingat penyebaran virus corona semakin meluas, dan harusnya membutuhkan penanganan yang segera. Sementara itu, Gubsu Edy Rahmayadi, dalam sejumlah pertemuannya selalu menyebutkan bahwa pihaknya akan mengucurkan dana untuk penanggulangan Covid-19. Dana tersebut diambil dari pengalihan anggaran-anggaan yang kurang perlu dari APBD. Menjawab hal ini, Wakil Ketua DPRD Sumut Salman Alfarisi, menyebutkan saat ini sifatnya hanya pemberitahuan saja dari Pemprovsu kepada DPRD
tentang refocusing anggaran yang akan ditampung di P-APBD 2020. Kata Salman, Gubsu sudah menyurati DPRD terkait Pergubsu No. 7 tahun 2020 tentang perubahan atas Pergubsu No. 47 tahun 2019 tentang penjabaran APBD 2020, menyangkut anggaran penanganan Covid-19. Namun menurut Salman, usulan anggaran yang disampaikanPemprovsukedewan tidak rinci. Karena tidak disertai breakdown (rincian) angka per item, dan berapa persentase refocusing dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Katanya, DPRD Sumut merasa perlu mendapatkan penegasan lebih terurai. Jangan sampai angka yang disampaikan berubah-ubahdantidaktepatsasaran.
Karena itulah, kata Salman, pada Selasa (14/4) DPRD Sumut melayangkan surat yang ditandatangani diteken Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, perihal refocusing anggaran pada APBD 2020 kepada Gubsu, untuk ditindaklanjuti. Tentang tidak disertainya breakdown anggaran pada surat Gubsu, menurut Salman Afarisi, diduga bantuan diberikan dalam bentuk gelondongan. Ke depan, lanjut Salman, Pemprovsu harus lebih tegas dan jelas menyusun refocusing, terkait Covid-19. Mulai dari pencegahan penularan, dan berapa anggarannya. Kemudian menyangkut regulasi, baik di bidang sosial dan ekonomi harus jelas. Sementara itu, Ketua Fraksi
PKS DPRD Sumut Misno Adisyah Putra, meminta Pemprovsu lebih detail mengurai persentase refocussing anggaran dari masing-masing OPD, dan masing-masing bidang. “Misalnya persentase untuk anggaran di bidang kesehatan, maupun penanganan dampak ekonomi dan jaring pengaman sosial atau bantuan sosial bagi masyarakat terdampak Covid-19,’’ katanya. Rincian biaya tersebut, menurut Misno, perlu disampaikan agar semua elemen bisa melihat dan melakukan pengawasan, serta membantu proses penanganan Covid-19. ‘’Publik berhak tahu terkait hal-hal apa saja yang sudah dilakukan pemerintah dengan anggaran tersebut,” pungkasnya.(cpb)
Pemprovsu Butuh Ide Konkret Hentikan Wabah Covid-19 MEDAN (Waspada): Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) membutuhkan cara untuk dapat segera menghentikan wabah virus corona (Covid-19). Karena itu, sangat dibutuhkan ide-ide konkret dari seluruh pihak terkait, termasuk para akademisi. Pernyataan itu disampaikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmyadi, saat menggelar pertemuan dengan para akademisi, di pendopo rumah dinas Gubsu, Senin (20/ 4). Pertemuan dilakukan terkait
dengan penanganan Covid-19 di Sumut. Gubsu Edy Rahmayadi menyebutkan, penyebaran virus corona harus dapat segera dihentikan. Karena dampaknya sudah sangat dirasakan oleh masyarakat. “Saya butuh pakar intelektual dalam menangani pandemi ini. Banyak hal yang harus kita ambil langkah mencari solusi apa yang harus kita lakukan,” katanya. Menurut Edy Rahmayadi, setidaknya ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian dan dicari
solusinya segera.Yakni masalah kesehatan, ekonomi dan jaring pengaman sosial. Oleh sebab itu Gubsu mengaku sangat memerlukan kontribusi dari pakar kesehatan, sosial dan ekonomi. Kata Edy, Pemprovsu telah menyiapkan langkah-langkah dalam menangani ketiga hal tersebut. Namun tetap memerlukan pertimbangan dan referensi dari berbagai aspek, termasuk pendapat akademisi. Dicontohkannya, untuk menghitung dana jaring pengaman sosial yang berasal dari
APBD perlu pendapat akademisi, sehingga dana yang digunakan benar dan tepat. “Kita butuh pemikiran yang kongkret. Ada pakar yang berurusan dengan kesehatan, sosial dan ekonomi. Dengan kondisi seperti ini apa yang harus kita lakukan. Kalau teori saja, saya bisa buka buku. Kita perlu implementasi,” ujar Edy Rahmayadi. Menanggapi pernyataan Gubsu, Ketua MajelisWali Ama-
nat (MWA) Universitas Sumatera Utara (USU) Panusunan Pasaribu, memberi usul.Yakni meminta Gubsu membentuk semacam crisis centre yang berisikan para akademisi. Kata Panusunan, tim tersebut bisa memberikan saran untuk mengambil keputusan yang sudah dikaji matang. “Mungkin tim ini memberikan pandangan praktis, konkret dan cepat,” kata Panusunan. (m12)
Pandemi Corona, Pemko Tetap Gelar Pasar Murah MEDAN (Waspada): Pemerintah Kota (Pemko) Medan, tetap menggelar kegiatan Pasar Murah di 151 titik dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan di tengah pandemi corona. Pembukaan Pasar Murah dilakukan melalui video conference oleh Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Akhyar Nasution bersama Camat se Kota Medan, di Command Center kantor Balai Kota Medan, Selasa (21/4).
Menurut Akhyar, Pasar Murah tetap digelar untuk meringankan beban masyarakat, karena harga kebutuhan bahan pokok yang dijual pada Pasar Murah lebih terjangkau atau lebih murah daripada pasar. “Pasar Murah tetap kita buka untuk membantu masyarakat. Tetap mengedepankan physical distancing, jadi kalau masyarakat mau berbelanja harus pakai masker, kalau tidak pakai masker tidak dilayani,” ujarnya. Akhyar menyebutkan, Pasar
Murah digelar selama satu bulan penuh. Dia mengingatkan kepada panita Pasar Murah, agar memastikan barang yang dijual sesuai dengan harga yang telah ditetapkan, tidak boleh dinaikkan walau hanya Rp100 dengan alasan apapun. “Semua harganya harus sesuai dengan yang telah kita buat. Panitia tidak boleh merubah harga. Kalau ditemukan menaikkan harga akan kita berikan sanksi tegas,” tuturnya. (m50)
Swadaya Warga Kompleks Griya Bestari Permai Bangun Jalan MEDAN (Waspada): Warga Griya Bestari Permai, Pasar 4 Marelan, bersama-sama membangun ruas jalan di area kompleks tersebut dengan membeton (lapis semen) salah satu ruas jalan. Pembetonan jalan tersebut terealisasi atas swadaya dan gotong royong warga yang dikoordinir Badan Kemakmuran Musholla (BKM) Nur Iman. Ketua BKM Nur Iman H Suryono SE, MH, didampingi Hilman Gea disela-sela kegiatan gotong royong, Selasa (21/4) mengatakan, pembangunan berupa pengecoran jalan sepanjang blok F sampai dengan blok Z di dalam kompleks Griya Bes-
tari Permai, yang panjangnya sekitar 100 meter. “Pengerjaan pembangunan telah dimulai sejak pekan lalu diawali dengan penimbunan dengan sirtu. Dan hari ini kita rampungkan dengan pelapisan cor beton,” tuturnya. Dijelaskannya, pembangunan jalan murni dari swadaya warga di antaranya sumbangan dana dari Hj Mardiana Harahap dan juga partisipasi masyarakat sekitarnya. “Kita dari BKM yang mengkoordinir dengan pekerjaan melalui gotong royong warga,” sebut H Suryono. “Kami dari BKM Nur Iman menyatakan apresiasi dan te-
rima kasih kepada donatur atas bantuannya. Juga kepada warga atas semangat gotong royong, dengan harapan kegiatan-kegiatan seperti ini bisa kita lanjutkan lagi,” ujarnya. Diharapkan dengan pembangunan jalan ini, kata dia, warga semakin nyaman dan aman dalam berkendara. Karena selama ini ruas jalan tersebut memang selalu banjir jika hujan turun. “Kita tentu berharap tidak hanya ruas jalan ini saja yang bisa di beton. Tetapi di jalan-jalan lain di kompleks ini nanti juga bisa disemen demi kenyamanan warga semua,” kata Suryono. (m47)
Waspada/Armansyah Th
Warga berpose disela-sela pengerjaan ruas jalan dengan latar belakang jalan yang sudah dibeton, Selasa (21/4).
Waspada/Ist
Ketua Hikamun Sumut Syamsinar Telaumbanua, saat menyerahkan bantuan Sembako.
Keluarga Muslim Nias Bagi Sembako Dan Masker MEDAN (Waspada): Pengurus Himpunan Keluarga Muslim Nias (Hikamun) Sumut melaksanakan kegiatan sosial. Mereka membagikan Sembako dan masker di sejumlah lokasi di Medan dan Deliserdang. Sembako dan masker antarra lain diberikan kepada warga muslim Nias yang bermukim di Simpanglimun, Simpangdobi arah Belawan, Medan Tembung, Medan Johor, Griya Martubung, Jl. Bhayangkara Medan, Percut Seituan, Lubukpakam, dan sejumlah daerah lainnya. Ketua Umum Hikamun Sumut Syamsinar Telaumbanua, memimpin langsung pembagian masker dan penyaluran Sembako tersebut. Dia didampingi Sekretaris Iskurdin Tanjung, Bendahara Iman Gunawan Zega, beserta pengurus lainnya. “Pembagian masker dan Sembako ini kita lakukan bertujuan untuk meringankan beban masyarakat pada umumnya dan warga muslim Nias khususnya, dalam menghadapi dampak negatif yang ditimbulkan makin meluasnya penyebaran virus corona di daerah ini,”kata Syamsinar, Selasa (21/4). Menurut Syamsinar, pembagian Sembako tersebut, selain sebagai wujud kepedulian terhadap sesama umat serta meningkatkan kepedulian dan ukhuwah Islamiyah, juga dalam rangka menyambut kedatangan bulan suci penuh berkah, Ramadan 1441 H. Syamsinar, juga menyampaikan terima kasih atas dukungan moril dan materil dari ketua pendiri Hikamun AKBP (Purn) Budiman Harefa, para penasihat H Zakaria Yahya Lafau, H. Amran Telaumbanua, Siti Hasanah Arab, dan Sudirman Gea. Syamsinar menambahkan, kegiatan peduli umat yang dilakukan pihaknya, tidak hanya berlangsung jelang Ramadhan saja.”Insya Allah di akhir puasa atau menjelang lebaran nanti, akan kita laksanakan lagi kegiatan peduli sosial sebagai ganti Safari Ramadhan, yang terpaksa kita tiadakan, karena situasi masih terganggu pandemi Covid-19,” katanya. (m12)
Waspada/Ist
Kegiatan pembagian masker dan hand sanitizer yang dilakukan manajemen Bank Sumut.
Bank Sumut Kembali Bagi Masker Dan Hand Sanitizer MEDAN (Waspada): PT.Bank Sumut kembali melakukan kegiatan sosial membagikan masker dan hand sanitizer Minggu (19/4). Kali ini kegiatan dilaksanakan oleh jajaran direksi dan komisaris bersama Bank Sumut Cycling Club (BSCC) melalui Bank Sumut Peduli. Pembagian masker dan hand sanitizer dibagikan kepada masyarakat yang melintas di sekitaran Lapangan Merdeka dan Stasiun Kereta Api Medan. Seperti bang becak, sopir Angkot, ojek online dan lainnya. Kegiatan dilakukan dalam partisipasi Bank Sumut dalam mencegah penyebaran Covid-19. Hadir pada kegiatan tersebut Direktur Utama (Dirut) PT. Bank Sumut Muchammad Budi Utomo, didampingi Direktur Operasional Rahmat Fadilah Pohan serta Corporate Secretary Syahdan Ridwan Siregar. Kegiatan ini juga ikut dihadiri oleh Komisaris Non Independen Bank Sumut Syahruddin Siregar, Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis,
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) ketua IMI Sumut Faisal Nasution dan Komisaris PD. Aneka Industri dan Jasa (AIJ) Hidayat. Corporate Secretary Bank Sumut Syahdan Ridwan Siregar berharap, bantuan masker dan hand sanitizer tersebut dapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehata,n guna mencegah penyebaran Covid-19 Kegiatan tersebut, jelas Syahdan, merupakan bentuk kepedulian Bank Sumut terhadap dampak dari wabah Covid 19, khususnya di Kota Medan. “Sebelumnya Bank Sumut juga telah memberikan bantuan masker kepada Puskesmas se Kota Medan, dan bantuan APD, masker dan sanitizer kepada 4 rumah sakit rujukan Covid19,” sebutnya. Selain membagikan masker dan hand sanitizer, pada kesempatan tersebut Bank Sumut juga turut membagikan sarapan gratis kepada abang becak dan sopir Angkot. (m12)
Sopir Angkot Wajib Pakai Masker MEDAN (Waspada): Dinas Perhubungan Kota Medan, mengeluarkan surat edaran nomor 800/3567/Dishub/IV/2020 tentang pencegahan penularan Covid-19 di sektor layanan umum, Selasa (21/4). Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Iswar Lubis mengatakan, ada 5 poin di surat edaran yang ditandatangani. Kelima poin tersebut yakni, mewajibkan sopir/pramudi/awak kendaraan umum untuk menggunakan masker saat melakukan pelayanan angkutan umum. Kemudian, mewajibkan calon penumpang umum agar menggunakan masker saat melakukan perjalanan. Mengatur tempat duduk penumpang atau calon penumpang baik di atas kendaraan umum maupun saat berdiri di ruang tunggu
pool angkutan dengan memperhatikan jarak aman (social distancing dan physical distancing). Menyediakan hand sanitizer atau air dan sabun pembasuh tangan di lokasi ruang tunggu pool angkutan umum maupun kantor administrasi sesuai dengan standar kesehatan. Terakhir, menjaga kebersihan lingkungan kerja, baik armada angkutan, ruang tunggu maupun fasilitas lainnya. “Kita akan razia angkot yang tidak menjalankan edaran tersebut. Razianya cukup dengan mengimbau karena sebelumnya juga sudah kita bagikan masker,” ujar Kepala Dishub Medan Iswar Lubis. Menurut Iswar, surat edaran yang ditandatangani itu telah disosialisasikan kepada sopir angkot dan transportasi umum lainnya. (m50)
DPRD Minta Tanggungjawab Kadis BMBK MEDAN (Waspada) DPRD Sumut meminta tanggungjawab Kadis Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK) Effendi Pohan, terkait kerusakan jalan yang bertahun-tahun tidak diperbaiki. “Ada sekitar 363,08 km dari total 3.048,50 km jalan di kabupaten/kota di Sumut yang rusak dan butuh perbaikan. Kita minta tanggungjawab Kadis BMBK,” kata anggota Komisi D DPRD Sumut Azmi Yulia Sitorus, kepada wartawan, Selasa (20/4). Data itu diambil dari paparan Dinas BMBK di Pemprovsu dan di Komisi D DPRD Sumut. Dengan kondisi jalan yang rusak, lanjut politisi Gerindra ini, dikhawatirkan akses transportasi menjadi terganggu, terutama menghadapi Ramadhan dan Lebaran nanti. Disebutkan Azmi Yulia, salah satu jalan provinsi yang mengalami kerusakan terdapat di Jl. Bandar Khalifah ke Pagurawan sepanjang 5 km, yang sudah bertahun-tahun dibiarkan. Anggota dewan dari Dapil IV yang meliputi Sergai, Tebingtinggi ini berharap Kadis BMBK merespon kondiisi jalan rusak tersebut. Terkait rapat dengan BMBK yang sempat ditunda dua kali, Azmi menyebutkan sangat menyesalkan ketidakhadiran Kadis Effendi Pohan. Karena pada rapat kedua, 17 Maret 2020,
data yang diberikan tidak sesuai saat RDP yang digelar pada bulan Oktober 2019. Lanjut Azmi, Komisi D DPRD Sumut ingin melihat realisasi anggaran 2019 baik dari Belanja Langsung maupun Belanja Tidak langsung. Sehingga diperlukan data yang komprehensif untuk persiapan LKPJ 2019. “Sekalian seberapa besar Silpa dan realisasi anggaran pemeliharaan yang begitu besar dalam waktu sesingkat mungkin dihabiskan.Kita kan belum tahu dari data yang diberikan hari ini. Selain itu kita sudah surati Dinas BMBK untuk menghadirkan Kepala UPTD yang selama anggaran berjalan sulit untuk berkordinasi,” katanya. Karena banyak jalan provinsi yang rusak di dapil anggota komisi D sulit dikordinasikan kepada UPTD. Terpisah, Kadis BMBK Effendy Arman Pohan, mengaku tidak bisa hadir dalam pertemuan dengan Komisi D DPRD Sumut, karena ada acara bersamaan. “Rapat pertama bulan Februari, saya sempat tunggu anggota dewan, tapi belum datang juga, saya pun minta izin ada rapat dengan Gubsu terkait Covid-19. Nanti kita siap hadir kalau ada undangan dari Komisi D,” kata Pohan kepada Waspada. (cpb)
Maxco Peduli Sesama Bagi Sembako Untuk Penarik Becak MEDAN (Waspada) Medan Aceh Xpander Community (Maxco), melalui donasi internal melaksanakan kegiatan bakti sosial pembagian sembako bagi penarik becak di Kota Medan, sebagai bentuk kepedulian dan meringankan beban sesama dalam kondisi pandemi virus corona atau Covid 19. Ketua Maxco Fakhruzal melalui Wakil Ketua Maxco Harum Murah Marpaung mengatakan, Maxco yang merupakan komunitas Xpander yang terdapat di wilayah Sumatera Utara dan Banda Aceh, melakukan kegiatan bakti sosial ini, sebagai bukti nyata kepedulian terhadap sesama yang dimiliki seluruh anggota Maxco, dalam usaha membantu meringankan beban yang dialami sebagian besar warga, khususnya di Kota Medan. “Kejadian luar biasa wabah Covid-19 belakangan ini semakin mengancam kesehatan setiap
individu dan mengkhawatirkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Atas dasar tersebut, Maxco tergerak dan termotivasi untuk berbuat kebaikan demi terwujudnya kebaikan bersama,” ujar Harum, Selasa (21/4). Sementara Ketua Panitia Bakti Sosial Maxco Fakrul Rozi menjelaskan, pembagian sembako untuk para pengemudi becak ini disiapkan 120 paket di empat wilayah yakni, sekitar Medan Amplas, Medan Perjuangan, Medan Marelan, dan Medan Labuhan. “Kita pilih abang becak, karena melihat keterbatasan yang dimiliki oleh para abang becak dalam mendapatkan penumpang sebagai dampak dari kejadian luar biasa Covid-19. Kami berharap pemberian paket sembako ini, setidaknya dapat sedikit membantu para abang becak,” tuturnya. (cyn)
Waspada/Ist
Pengurus Maxco bersama abang becak, Lurah Harjosari 2, Kepling 9, dan Koramil Medan Amplas saat pembagian sembako, Selasa (21/4).