Sepenggal Pesan

Page 1



Sepenggal Pesan

WIDO CEPAKA WARIH

SEPENGGAL PESAN

2


Wido Cepaka Warih SEPENGGAL PESAN Oleh: Wido Cepaka Warih Copyright Š 2014 by Wido Cepaka Warih

Penerbit Nulisbuku.com http://www.nulisbuku.com admin@nulisbuku.com

Desain Sampul: Wido Cepaka Warih

Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com 3


Sepenggal Pesan

‘tuk semua orang yang percaya akan keajaiban mimpi

4


Wido Cepaka Warih

PENGANTAR

B

uku ini berisi mengenai tulisan-tulisan singkat, ringan nan santai dan sederhana dari penulis di blog pribadinya. Keinginan

membukukan tulisan-tulisan ringan memang sudah didambakan sejak dari dulu, tetapi baru bisa terjawab sekarang. Isi dari buku ini merupakan kumpulan tema-tema yang mungkin sering kita temui seharihari di mana dalam setiap kejadian peristiwa pasti ada alasannya. Buku Sepenggal Pesan ini diharapkan dapat menemani Anda di waktu luang maupun di sore hari sambil minum kopi atau teh dan menatap 5


Sepenggal Pesan

perjalanan matahari terbenam di kala senja. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan buku ini dari awal sampai akhir. Terima kasih kepada orang-orang yang telah menjadi sumber inspirasi di tulisan-tulisan saya. Terima kasih kepada Bapak dan Mamak, Adik, teman-teman, sahabat serta seseorang yang spesial di sana. Semoga menjadi motivasi bagi saya pribadi untuk terus menulis dan berkarya di kesempatan selanjutnya. Mohon maaf karena masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Akhir kata semoga buku sederhana ini dapat menginspirasi dan bermanfaat bagi semua orang. Selamat membaca â˜ş

Depok, 19 Agustus 2014 Wido Cepaka Warih

6


Wido Cepaka Warih

DAFTAR ISI

Pengantar ~ 5 Arti Sebuah Penantian ~ 9 Pertukaran Pelajar Nusantara ~ 13 Bersyukur itu Indah ~ 19 Mamak ~ 29 Persimpangan Jalan ~ 36 Damai dan Sunyi ~ 40 7


Sepenggal Pesan

Berbagi Pengetahuan ~ 43 Introspeksi Diri ~ 48 Mimpi Masa Kecil ~ 51 Mahasiswa dan Kampus ~ 58 Belajar dari Orang Jepang ~ 66 Pesan dari Seseorang ~ 73 Touring ~ 78 Rehat Sejenak ~ 86 Nasionalisme ~ 91 Untuk Bapak ~ 97

8


Wido Cepaka Warih

Arti Sebuah Penantian

M

ungkin sebagian dari kita tidak terlalu suka dengan kata menunggu, walaupun ada ungkapan lebih baik menunggu

daripada ditunggu. Semua tergantung pada pilihan kita masing-masing, apakah menunggu menjadi yang posisi menunggu atau ditunggu. Terkadang kegiatan menunggu menjadi hal yang mengasyikan, jika kita mampu memanfaatkannya. Bisa terjadi di waktu kala kita menunggu tersebut, kita dapat menemukan sesuatu yang kadang tidak kita sadari pada waktuwaktu yang lain. Sebuah penantian memang akan 9


Sepenggal Pesan

hadir dalam kehidupan kita. Mau tidak mau kita harus menjalaninya. Terkadang muncul rasa cemas, was-was dan khawatir akan sebuah penantian tersebut.

Pada

hakikatnya

sebuah

penantian

merupakan logika dari sebuah ketidakpastian yang tidak

bisa

dikalkulasi,

walaupun

kita

bisa

memperkirakannya. Penantian ada kalanya memang sangat dinanti oleh sebagian orang. Penantian itu sendiri merupakan salah satu yang diharapkan. Tentunya kita harus siap dengan segala yang timbul akibat sebuah penantian tersebut, siap untuk senang, gembira dan juga harus siap untuk kecewa dan sedih, semua kembali ke diri kita masing-masing. Kategori dari penantian juga banyak macamnya. Ada penantian sebuah kelulusan baik itu kelulusan sekolah, lomba dan sejenisnya, pengumuman (beasiswa, dll), penantian materi seperti honor atau gaji, penantian akan cinta dan penantian akan seseorang. Hampir semua orang saya yakin 10

pernah

mengalami

semua

hal

tersebut


Wido Cepaka Warih

walaupun dalam porsi dan pandangan akan arti sebuah penantian tersebut berbeda menurutnya. Dengan adanya rasa penantian kita sedang diuji apakah kita sanggup menantikan yang disebut dengan "yang dinanti" ataukah kita akan menjauhkan dari proses tersebut. Penantian pasti berkaitan dengan faktor waktu. Waktu memang sangat berharga, walau dalam sekejap tetap maknanya tidak terkira, begitu juga dengan penantian. Terkadang penantian dan menunggu termasuk ke dalam penantian singkat maupun yang waktu tempo lama. Godaan paling besar biasanya masuk dalam penantian panjang, di mana banyak pilihan di depan kita yang harus diambil beserta konsekuensi dari wujud realitanya. Akan tetapi, bagi saya penantian tetaplah sebuah komitmen diri untuk menjalaninya. Ada suatu rasa yang tidak bisa diungkapkan dengan kata, tapi yakinlah semesta juga tahu apa yang kita nanti.

Semua

membutuhkan

memang yang

masih

namanya

misteri

dan

kesabaran

dan 11


Sepenggal Pesan

keikhlasan. Penantian panjang memang menawarkan tingkat kesabaran yang lebih tinggi untuk kita lalui, sebelum tiba pada saatnya. Dan yang terakhir kita harus ikhlas dan menyerahkan diri kepada-Nya apapun yang terjadi dengan hasil panjang dari sebuah penantian tersebut, yang penting kita harus selalu yakin, sabar, tawakal, ikhlas serta hati dan mulut yang akan selalu berdoa untuk arti penantian tersebut. Yakinlah bahwa Tuhan sudah mempunyai cara lebih indah untuk kita. Jadi, tidak perlu khawatir kan sekarang dengan yang namanya penantian, mari kita isi dengan hal yang positif, produktif dan bermanfaat serta gelora semangat hidup yang tidak boleh padam dari diri kita.

12


Wido Cepaka Warih

Pertukaran Pelajar Nusantara

S

aya dan teman-teman semasa kuliah dulu pernah

mempunyai

sebersit

ide

yang

menurut saya cukup unik untuk dijadikan

bahan penulisan proposal PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang menjadi ajang tahunan yang diadakan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI). Mungkin ide ini tidak datang hanya dari kita saja, saya yakin banyak anak-anak muda yang mempunyai ide sama mengenai konsep ini. Sayang sekali, waktu itu kami tidak sempat merealisasikan ide tersebut. Alhamdulillah, seiring berjalannya waktu konsep dan 13


Sepenggal Pesan

ide mengenai program pertukaran antar pelajar seIndonesia sudah ada yang membuatnya, baik dalam bentuk PKM maupun program-program lainnya seperti KKN (Kuliah Kerja Nyata). Kami merasa salut atas perjuangan mereka untuk ide-ide tersebut, saya yakin mereka mempunyai ide-ide yang luar biasa untuk Indonesia, dan ide ini adalah salah satu bagian kecil mozaik-mozaik hal yang lebih besar lagi. Konsep pertukaran pelajar nusantara ini merupakan konsep pertukaran pelajar antara pelajar di daerah kota

atau

daerah

dekat

dengan

pusat-pusat

pemerintahan seperti di Pulau Jawa dengan pelajarpelajar di daerah perbatasan, pelosok dan pulau terdepan di negeri ini. Mengapa kami juga tertarik dengan

ide

tersebut?

Banyak

hal

yang

melatarbelakangi kami. Salah satunya adalah ikatan batin dan hati antar pelajar se-Indonesia nantinya, di mana mereka merupakan sumber daya bangsa, asset negeri ini yang akan membangun dan memimpin 14


Wido Cepaka Warih

Republik ini. Kami ingin keterikatan itu terhubung dalam sebuah jaringan kesatuan bahwa mereka tidak sendiri, mereka mempunyai teman-teman yang hebat di luar sana. Itu mimpi besar dari konsep pertukaran pelajar nusantara ini. Dalam pengembangan dan perjalanannya, pelajar yang tinggal dan bersekolah di sekolah bagus di kota atau

dekat

dengan

pusat

pemerintahan

yang

dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan kemudahan yang ada, mereka akan kita tukarkan dengan pelajar yang berasal dari daerah pelosok, pedalaman, perbatasan Indonesia dalam jangka waktu tertentu untuk bisa saling merasakan dan menghargai arti pentingnya kebersamaan dan ikatan batin dalam kehidupan ini. Mungkin pada awalnya akan banyak keluhan dari masing-masing peserta pertukaran. Mereka keluar dari zona nyaman sehari-hari yang sudah terlalu nyaman bahkan. Mereka akan berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan baru mereka di mana mereka tinggal. Pelajar dari kota yang biasanya 15


Sepenggal Pesan

berangkat ke sekolah naik kendaraan atau diantar, sekarang mereka harus jalan kaki yang cukup jauh untuk bisa sampai ke sekolahnya ditemani dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dan medan yang sulit. Tadinya mereka dengan segala kebutuhan tercukupi, tetapi sekarang tidak semuanya seperti makan dengan apa adanya, mandi di sungai dan masih banyak pengalaman berharga menarik lainnya yang akan mereka dapatkan nantinya kelak sebagai bekal kehidupan dan dasar ikatan batin pelajar nusantara. Begitu juga dengan kondisi pelajar dari daerah pelosok, pedalaman dan perbatasan nusantara yang dikirim ke lokasi di kota atau dekat pusat pemerintahan. Mereka akan banyak sekali belajar hal baru dan penyesuaian hidup yang baru. Mereka akan mengerti bahwa kita mempunyai teman-teman yang banyak di luar sana yang penuh dengan impian yang besar.

16


Wido Cepaka Warih

Transisi kehidupan mereka walaupun hanya sebentar bisa membangkitkan mimpi-mimpi besar mereka nantinya

kelak,

sehingga

diharapkan

setelah

pulangnya dari kota mereka kembali akan berusaha dan berjuang untuk mimpi-mimpi dengan rasa percaya diri. Ada satu cerita menarik yang pernah saya baca dari sebuah buku, mengisahkan tentang anak-anak didik dari para pengajar muda Indonesia Mengajar di suatu daerah. Waktu itu mereka (anakanak SD) diberi tugas untuk menuliskan surat kepada teman-teman SD di luar lokasi daerah tersebut tapi masih dalam lokasi penempatan program Indonesia Mengajar. Mereka menuliskan surat tersebut kepada temanteman yang tidak mereka kenal, tapi mereka menuliskan dengan sungguh-sungguh dengan hati mereka, beberapa dari mereka bahkan memasukkan permen atau uang ke dalam amplop surat tersebut. Permen buat mereka katanya, dan uang hasil tabungan ini semoga bisa jadi uang jajan walaupun 17


Sepenggal Pesan

jumlahnya tidak seberapa. Begitu besarnya mereka ingin mempunyai ikatan batin walaupun dengan teman-teman

mereka

yang

belum

dikenalnya,

sungguh indah ikatan hati dalam kepolosan anakanak SD tersebut. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Bersatulah negeriku, Indonesia !

18


Wido Cepaka Warih

Bersyukur itu Indah

A

da

salah

satu

kata

yang

sangat

menginspirasi dan membuat hidup kita menjadi lebih termotivasi; "Bersyukurlah

maka hidup Anda akan lebih bahagia dan bersyukur jauh lebih baik daripada mengeluh". Tidak ada alasan yang membuat kita sebagai manusia tidak bersyukur. Dengan bersyukur yakinlah hidup kita akan lebih indah. Coba kita perhatikan dari kegiatan bangun pagi sampai tidur lagi. Saat bangun tidur di pagi hari yang sejuk, saat kita menghembuskan nafas dan membuka mata. Kita 19


Sepenggal Pesan

bersyukur dan berdoa kita masih bisa bernafas artinya kita masih diberi kehidupan pada hari ini oleh Sang Pencipta. Ketika kita mampu membuka mata, kita bersyukur bahwa kita masih bisa diberi kesempatan sekali lagi pada hari ini untuk melihat indahnya dunia dan seisinya, melihat segala bentuk kehidupan dan keajaiban di dalamnya. Kemudian masih di tempat tidur dari posisi bangun tidur di pagi hari, kita bisa mendengar suara kicau burung di pagi hari atau suara Adzan Subuh bagi yang Muslim, kita bersyukur dapat mendengarkan dan merasakan alam ini, mendengarkan segala permasalahan dan keluh kesah dari masyarakat dan diharapkan kita dapat membantu untuk memecahkan masalah tersebut. Mari kita beranjak dari dari tempat tidur, untuk merapikan kondisi dan bersiap untuk melakukan aktivitas selanjutnya. Mulai dari merapikan selimut, bantal maupun guling. Ternyata kita diberi tangan dan kaki untuk beraktivitas. Tangan dan kaki kita 20


Wido Cepaka Warih

masih utuh dan itulah kita harus bersyukur lagi. Jangan pernah bosan untuk bersyukur. Saya ulangi kebahagiaan dan keindahan dimulai dan ditimbulkan dari bersyukur. Kita langkahkan kaki kita untuk berwudhu bagi yang Muslim untuk melaksanakan ibadah sholat Subuh, sekali lagi kita bersyukur masih bisa merasakan sentuhan air yang dingin menerpa dan membasuh tubuh kita, sungguh segar, nikmat dan sejuk. Apalagi pada saat kita minum air putih di pagi hari setelah bangun tidur, kita bersyukur masih bisa merasakan nikmatnya air masuk ke dalam tubuh kita, air yang sehat dan menyegarkan. Rasakan dan resapi yang telah diberikan oleh Sang Pencipta di suasana pagi hari yang indah ini. Pejamkan mata kita sejenak dan berdoa untuk bersyukur kepada-Nya agar semua yang telah diberikan

kepada

kita

bisa

bermanfaat

untuk

semuanya baik diri kita, keluarga maupun orang lain dalam masyarakat lebih luas. Ada satu cerita motivasi dan inspirasi yang membuat kita tambah bersyukur 21


Sepenggal Pesan

(sumber cerita: akhbarislam.com). Selamat membaca dan bersyukur terus bersyukur :) Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar, tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan. Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!" Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya. Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke mulutnya, seolah ia ingin berkata, 22


Wido Cepaka Warih

"Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan!" Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah

untukmu!"Ironisnya

menambahkan

sedekahnya,

istri

meski dan

tidak putrinya

Budiman malah menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang tanggal gajian, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekening dia. Di depan ATM, Ia masukkan kartu ke dalam mesin. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncul beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening. Budiman menarik sejumlah uang 23


Sepenggal Pesan

dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Uang itu Kemudian ia lipat kecil untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah. Saat sang wanita pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan

kalimat-kalimat

penuh

kesungguhan:

"Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga.

Diberikan

karunia

keluarga

sakinah,

mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!" 24


Wido Cepaka Warih

Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu

berkata

kepada

putri

kecilnya,

"Dik,

Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!" Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus

kemudian

mata

Budiman

membuntuti

kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana. Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya. Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku 25


Sepenggal Pesan

baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!" Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman mengatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis. Namun Budiman kemudian

melanjutkan

kalimatnya:"Bu...,

aku

memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa! Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah.

Saat

melihat

saldo

itu,

aku

hanya

mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.

26


Wido Cepaka Warih

Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah." Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes.

Istrinya

pun

menjadi

lemas

setelah

menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu. Tiada manusia yang sempurna dan tidak memiliki dosa di dunia ini. Sekalipun ulama yang terkenal 'arif dan bijaksana. Sungguh nikmat Allah tidak akan pernah terputus walau diri kita berlumuran dosa. Coba lah sobat untuk merenungkan sedikit cerita

27


Sepenggal Pesan

inspiratif ini, sekiranya akan mengingatkan kita untuk bersyukur terhadap nikmat Allah.

28


Wido Cepaka Warih

Mamak

M

amak, panggilan kami kepada seorang perempuan dan wanita yang sangat spesial di dunia ini. Mamak yang telah

mengajari kepada kami banyak hal. Membuka mata kami pada kehidupan di dunia ini. Tidak akan cukup kata-kata dalam tulisan ini untuk menceritakan kebaikan mamak, sampai kapanpun tidak akan cukup walaupun ditulis dalam bentuk buku sekalipun. Kasih mamak yang tulus dan tak terhingga. Mamak yang selalu menggendongku di waktu kecil, membawa ke mana-mana, ke banyak tempat, ke banyak perjalanan. 29


Sepenggal Pesan

Yang sangat diingat Mamak menggendong kami ke rumah nenek waktu itu melewati jembatan gantung penghubung antar dua desa dengan susah payah tanpa kami mendengar keluhannya. Mamak pulalah yang selalu membangunkan kami di pagi hari untuk mengingatkan kami sholat dan bersiap berangkat sekolah. Mamak yang selalu menyediakan sarapan pagi pada kami. Mamak yang luar biasa yang selalu menyiapkan air hangat untuk mandi di pagi hari yang dingin. Mamak yang menyiapkan baju kami untuk sekolah waktu kecil dulu.

Setelah

pulang

sekolah,

mamak

sudah

menyiapkan makan siang buat kami, kadang memang belum tersedia makan siang dari mamak karena mamak sedang bekerja, maka kami harus mandiri untuk menyiapkan makan siang sendiri. Mamak yang selalu menyuruh kami tidur siang agar sorenya nanti segar waktu mengaji di langgar (mushola). Mamak yang tak pernah kenal lelah mengantarkan kami mengaji, menyeberangkan kami 30


Wido Cepaka Warih

karena memang kami takut menyeberang jalan besar yang dipenuhi dengan mobil dan motor yang silih berganti. Mamak pulalah yang menjemput kami pulang ke rumah ketika kami keasyikan bermain setelah mengaji. Mamak yang selalu mengingatkan kepada kami untuk bersiap "maghriban" di mushola sebelum bapak pulang, Mamak tidak mau kami dimarahi Bapak kalau maghrib belum di mushola. Mamak yang selalu menyiapkan makan malam terbaik kami walaupun kadang apa adanya tapi sungguh nikmat luar biasa. Mamak yang kadang suka menemani kami belajar di malam hari, padahal beliau sudah lelah seharian mengurusi rumah dan kami. Terkadang kami tertidur di meja belajar, Mamak yang membangunkan kami untuk pindah ke tempat tidur. Malah pada saat awal sekolah dasar Mamak yang menggendong kami ke tempat tidur ketika kami ketiduran waktu mengerjakan PR di malam hari. Beliaulah yang menyelimuti kami di malam itu,

31


Sepenggal Pesan

mendoakan kami dengan setulus hati agar kami menjadi anak yang berbakti, sholeh dan pintar. Mamak yang selalu membela kami di depan Bapak ketika Bapak memarahi kami akibat kenakalan yang kami lakukan. Mamak yang memberi nasihat kepada kami sehabis kami dimarahi Bapak. Tidak tergambar raut muka marah kepada kami, kami ingat senyuman itu agar kami berjanji kepada beliau untuk tidak mengulangi kembali kenakalan kami. Mamak kadang sedih kalau kita bermain dengan teman-teman sampai lupa waktu. Mamak pulalah yang selalu mencari kami ke tempat kami bermain, terkadang hal ini membuat Mamak sedikit marah kepada kami, karena janji yang telah kami langgar. Kami sedih jika melihat Mamak menangis, kami tidak tahu penyebabnya. Terkadang beberapa teman-teman masa kecil kami iri dengan kami, karena perhatian dan rasa sayang Mamak besar sekali

32

kepada

kami.

Tapi

Mamak

selalu


Wido Cepaka Warih

membesarkan mereka untuk selalu sayang dan berbakti kepada orang tua mereka. Mamak yang sering "kuwalahan" (tidak sanggup) menghadapi permintaan kami yang aneh-aneh, walaupun Bapak sudah menolaknya, terkadang Mamak diam-diam membelikannya buat kami. Mamak pulalah yang selalu melerai dan mengusap kepala kami ketika kami saling bertengkar. Mamak sang pendamai bagi kami. Mamak juga selalu membesarkan hati kami ketika nilai kami di sekolah turun. Kami takut dimarahi oleh Bapak, tapi Mamak selalu menenangkan kami dan menemani kami untuk belajar kembali. Mamak yang sering tidak tidur di malam hari ketika melihat kami panas kepala atau badan menggigil. Beliau yang mengompres kami dengan dengan air hangat,

membuatkan

kami

minuman

hangat,

menyuapkan kepada kami makanan hangat ketika kami kecil dahulu. Mamak yang membawa kami ke pak mantri terdekat ketika panas kepala kami mulai 33


Sepenggal Pesan

naik kembali. Mamak menghibur kami bahwa penyakit itu ujian dari Tuhan agar kami lebih kuat dan selalu berdoa kepada-Nya. Mamak yang selalu membesarkan hati kami ketika kami mendapatkan ejekan dari teman-teman kami. Mamak yang selalu cemas dan khawatir ketika kami belum pulang mencari rumput untuk kambingkambing kami. Mamak yang selalu menunggu dan menyiapkan air untuk mandi di sore itu. Mamak yang selalu mendukung dan mendengarkan cita-cita tinggi kami.

Beliau

selalu

tersenyum

ketika

kami

bersemangat menceritakan ingin jadi ini itu ketika kami besar nanti. Mamak selalu mendoakan yang terbaik untuk kami. Sampai ketika kami kuliah-pun, terkadang Mamak yang lebih banyak menelpon kami sekadar untuk menanyakan kabar kami, menanyakan kami sudah makan atau belum, sehat atau tidak. Mamak yang menyemangati kami ketika kami mau ujian semester, beliau mendoakan kami agar kami mendapatkan hasil 34


Wido Cepaka Warih

yang terbaik. Beliau selalu pesan untuk menjaga ibadah dan kejujuran kepada kami di manapun kami berada. Mamak senang pada waktu aku memberi kabar mengenai skripsiku kepada Mamak apalagi pada saat menjelang sidang. Mamak yang datang bersama Bapak dan Adik ke acara wisudaku. Mamak menangis terharu dan memeluku dalam dan lama. Tanpa banyak kata, tapi sungguh Mamak telah mengatakan dari hati paling dalam beliau. Mamak menjadi orang yang paling bahagia pada saat melihatku wisuda di kampus perjuangan ini. Aku

berjanji

kepada

Mamak

untuk

selalu

membahagiakannya. Terima kasih Mamak, kata-kata tidak akan pernah cukup untuk mu Mak, dari hati paling dalam kami selalu menyebut nanamu dalam doa kami, semoga Mamak selalu sehat selalu. Terima kasih ibuku tercinta, mamaku

tersayang. Kami

sangat sangat bangga kepada Mamak.

35


Sepenggal Pesan

Persimpangan Jalan

K

etika dihadapkan pada banyak pilihan tentunya

akan

pertimbangan.

muncul Setiap

berbagai

pilihan

yang

diambil akan mempunyai konsekuensinya masingmasing. Alhasil pilihan pertama sudah dijatuhkan dengan pertimbangan bahwa pilihan kedua akan berjalan sesuai dengan yang telah dipertimbangkan dan direncanakan. Muncul harapan besar di saat itu ketika kaki sudah melangkah. Namun, sebaik-baiknya rencana yang telah dibuat manusia, ada rencana-Nya yang lebih baik. Dengan 36


Wido Cepaka Warih

kata lain, harapan dan pertimbangan pilihan yang diambil belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Semoga ada kejutan rencana dari Tuhan. Hanya bisa pasrah dan menyusun pilihan lagi. Ketika proses itu berlangsung, muncul rasa lama yang bergelora kembali. Rasa itu bisa disebut rasa cinta yang membuat hidup menjadi lebih hidup. Muncul harapan dan pilihan yang semakin majemuk dengan tingkat kebimbangan yang semakin tinggi pula. Antara diri untuk menapaki kaki di benua berbeda atau tetap berada di sini

untuk

pengabdian.

Perlu

waktu

untuk

memutuskan itu semua. Sadar akan semuanya kembali pada niat utama, maka mulai koreksi diri dan membetulkan niat awal bukan hanya karena emosi dan ego semata. Setelah melalui proses panjang akhirnya dijatuhkan kepada pilihan kedua untuk kegiatan pengabdian di masa ini dan satu masa berikutnya. Kekhawatiran pasti ada akan terlampaui dan kesetaraan, tapi kembali ke niat awal 37


Sepenggal Pesan

dan yakin bahwa jodoh tidak akan lari ke mana. Kalaupun kita berdua sudah ditakdirkan berjodoh, maka kita pasti akan dipertemukan dengan cara-Nya. Semoga nanti baik-baik saja di sana. Aku kan selalu menunggu di lain waktu. Semoga pilihan kali ini yang diambil bisa terwujud dan terlaksana. Agar di masa plus dua masa yang akan datang, sudah bisa berada di benua lain, menapaki langkah baru dan melihat dunia luas. Teringat akan salah satu buku Edensor seperti yang engkau kagumi. Ya suatu saat aku ingin mengajakmu untuk bersama-sama melangkahkan kaki ribuan kilo mengarungi perjalanan panjang di belahan dunia itu. Mungkin saat ini aku terlalu pengecut untuk mengungkapkan semua isi hati dari yang paling dalam. Mungkin belum saatnya. Tapi ketahuilah sejak pertemuan pertama di kota yang penuh kabut dingin itu dan sejak itu sampai sekarang detik ini Aku benar-benar

mencintaimu

dan

menyayangimu.

Maafkanlah hati dan diri ini. Aku doakan selalu 38


Wido Cepaka Warih

untukmu, doa dari hati paling dalam agar kamu bisa menyelesaikan

misi

itu.

Terima

kasih

selalu

menginspirasiku.

39


Sepenggal Pesan

Damai dan Sunyi

K

etika berada dalam situasi dan suasana mulai

merasakan

kejenuhan

dan

kepenatan, raga ini rindu untuk menikmati

dinginnya malam ditemani secangkir kopi panas sambil menatap gugusan bintang. Ditemani indahnya bunga abadi, bunga sepanjang masa yang sebagian tidak tahan membawanya. Bunga yang selalu menimbulkan kerinduan bagi yang kelihatnya. Semoga selalu aman dan tetap lestari di sana.

40


Wido Cepaka Warih

Suasana sunyi dan damai sebagai pelengkap suasana untuk renungi perjalanan kembali hidup ini. Mulai menata kembali masa depan. Namun, Terkadang harus merelakan kesempatan seperti itu untuk sementara waktu hingga tiba saatnya bercumbu kembali dengan tanah air ini. Aku benar-benar rindu sangat teramat sangat rindu menjamah kembali indahnya negeri ini. Sebelum penyesalanan akan dongeng khatulistiwa hanya sebatas dongeng untuk anak cucu kita. Ambil ransel kalian sahabat. Kita peluk kembali jalanan pulau ini yang pernah kita jelajahi tahun silam. Kita ulang kembali memori perjalanan panjang waktu silam. Aku terkadang iri dengan mereka yang punya banyak kesempatan untuk mereguk indahnya bumi zamrud

41


Sepenggal Pesan

khatulistiwa ini. Sebagai renungan dan cerita untuk pembelajaran generasi mendatang. Aku akan segera datang dan kembali, negeriku !

42


Wido Cepaka Warih

Berbagi Pengetahuan

B

erbagi pengetahuan (knowledge sharing) merupakan salah satu metode atau salah satu langkah dalam siklus manajemen

pengetahuan yang digunakan untuk memberikan kesempatan

kepada

anggota

suatu

kelompok,

organisasi, instansi atau perusahaan untuk berbagi pengetahuan yang mereka miliki kepada anggota lainnya. Berger dan Luckmann (Berger, 1966)1 menyebutkan ada 3 momen dalam proses membangun pengetahuan dalam organisasi: eksternalisasi, obyektifikasi dan 43


Sepenggal Pesan

internalisasi. proses

Eksternalisasi

dimana

terjadi

pengetahuan

pertukaran

adalah

pengetahuan

personal, sehingga pengetahuan dikomunikasikan di antara anggota. Obyektifikasi pengetahuan adalah proses dimana pengetahuan menjadi realitas obyektif, sehingga pengetahuan tersebut diakui organisasi (komunitas). Internalisasi pengetahuan adalah proses dimana pengetahuan

yang

terobyektifikasi

tersebut

digunakan oleh personal dalam rangka sosialisasi mereka. Internalisasi pengetahuan dilakukan melalui kegiatan

pencarian

dan

menemukan

kembali

pengetahuan yang tersimpan dalam organisasi. Inovasi dihasilkan dari kombinasi pengetahuan personal, pengetahuan yang dishare oleh kelompok, dan pengetahuan organisasi. Ketiga proses tersebut juga menggambarkan 3 tipe sharing Huysman

44

pengetahuan dan

Dirk

yang de

diusulkan Wit

Marleen (Husyman,


Wido Cepaka Warih

2003)2: knowledge exchange, knowledge retrieval, dan knowledge creation. Pengetahuan saat ini bukan lagi menjadi hal yang mewah, tetapi merupakan suatu kebutuhan terutama dalam organisasi, idak hanya memberdayakan otot kaki dan tangan saja, tetapi juga otak dan pikiran. Pengtahuan

itu

pengalaman,

sendiri

dapat

pemahaman

terbentuk

konsep

dari

ataupun

kemampuan untuk menganalisa suatu masalah dan kemampuan untuk menerapkan suatu konsep. Pengetahuan yang baik tentunya dengan dasar landasan

dan

teori

yang

kuta,

agar

dalam

penyampaian tidak terjadi kesalahan yang fatal. Budaya

berbagi

pengetahuan

memang

harus

ditanamkan oleh suatu organisasi, ditanamkan kepada setiap orang agar semua memahami dan mengerti sehingga tercipta suatu kemajuan bersama, bukan hanya kepuasan individualistis. Pengetahuan yang baru selalu bermula dari indivividu. Dengan adanya budaya berbagi, maka pengetahuan tersebut dapat 45


Sepenggal Pesan

ditransformasikan kepada individu-individu lain, sehingga bermanfaat bagi organisasi dan anggota itu sendiri. Transformasi pengetahuan individu kepada individu lain merupakan modal utama dalam membangun suatu budaya berbagi pengetahuan. Budaya berbagi pengetahuan berarti merupakan suatu langkah nyata pemerataan informasi dan pendidikan di Indonesia, karena dengan adanya informasi maka akan meningkatkan daya pikir dan daya kritis masyarakat. Perlu penanaman sejak dini akan pentingnya budaya berbagi pengetahuan ini, terutama dari keluarga, masyarakat dan institusi serta bangsa Indonesia. Budaya ini wajib dijaga dan dipelihara agar dapat ditransformasikan ke generasi berikutnya dengan pembiasaan dan keteraturan. Bangsa yang maju, bangsa

yang

mau

berbagi,

bangsa

yang

masyarakatnya sosial berbagi dengan orang lain. Seseorang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain, walaupun rasa individualistis pasti ada. Dengan 46


Wido Cepaka Warih

keyakinan dan kerja sama semua pihak, maka budaya berbagi pengetahuan ini akan terus berkembang dan terpelihara masyarakat

serta

selalu

ada

Indonesia. Hidup

dalam

sanubari

budaya

berbagi

pengetahuan ! Maju Indonesiaku!

1

Berger, P., and T. Luckmann, The Social Construction of Knowledge (London: Penguin, 1966)

Huysman, M. and Wit, D., A Critical Evaluation of Knowledge Management Practices.Sharing Expertise – Beyond Knowledge Management (Cambridge: MIT Press, 2003) 2

47


Sepenggal Pesan

Introspeksi Diri

K

ehidupan kadang kala tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Namun, justru itulah yang menjadi tantangan bagi kita untuk

keluar dari zona nyaman melihat ke dunia luar. Apa yang orang lain rasakan belum tentu itulah kejadian yang sebenarnya dalam diri kita. Begitu juga sebaliknya, apapun yang prasangka kita pada orang lain belum tentu benar, sehingga jangan sampai segala prasangka yang tidak disertai fakta malah nantinya dapat berakibat tidak baik.

48


Wido Cepaka Warih

Kadang kala semangat terus ada dan terpacu, tetapi di saat semua orang bergantung justru di poin inilah yang bisa membuat terlena. Memulai sebuah perubahan memang berat, walupun sudah berkali-kali dimotivasi orang lain maupun teman terdekat. Perubahan hanya bisa dimulai dari kita sendiri, motivasi yang besar hanya bisa dari kita sendiri. Jika tidak mau bergerak mengambil keputusan dan tindakan dari hati kita, maka tidak akan terjadi perubahan dalam pribadi. Yang ada hanyalah sebuah pengharapan kosong dan beriak. Di saat semua terwujud, di mana pengharapan ada, di titik paling berat inilah yang akan melemahkan kita dan mebuat kita terlena jika kita ttidak sadar akan buaian kenikmatan dan sebuah pencapain. Perlu rasa syukur atas semua yang telah kita usahakan entah itu sesuai harapan atau tidak. Kesuksesan dan prestasi terbesar dalam diri saya adalah bisa bersyukur atas segala pencapaian, dengan tidak pamrih. Layaknya sebuah laluan sehala (satu arah) maka jangan sampai 49


Sepenggal Pesan

kita berbalik arah dari rel kehidupan yang belajar dari kesalahan. Biarlah masa lalu itu tetap ada menjadi bahan koreksi untuk masa depan, tetapi jangan jadikan masa lalu sebagai sebuah kesuksesan dalam pencapaian karena di masa mendatang, tantangan akan lebih berat. Kalau tidak sekarang untuk berubah, kapan lagi? Bukan lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, kalau bisa lebih efektif kenapa tidak? Hanyalah sebuah ungkapan di kala 556 memanggil (sebuah ilusi). Untuk coretan fajar mengisi wadah kekosongan jiwa dalam heningan suara gagak dan iringan musik alam. "bersyukur, selalu ingat asal-usul dan bermanfaat bagi semua" (Ditulis di Kolej 10 Tun Ahmad Zaidi, Universiti Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia, 2011).

50


Wido Cepaka Warih

Mimpi Masa Kecil

M

asa kecil memang masa yang akan selalu

kita

perjalanan

mengesankan.

Penuh

kenang. hidup dengan

Masa

yang

penuh

unik

dan

kenakalan

dan

ketidaklaziman bahkan penuh keajaiban yang pada akhirnya kita tahu setelah suatu saat nanti. Mimpi yang tak akan pernah terbeli. Masa di mana mimpimimpi mulai dirajut untuk dikembangkan nantinya. Mimpi yang masuk ke alam bawah sadar kita menjadikan diri kita selalu termotivasi, semangat dan berusaha untuk mewujudkan mimpi-mimpi tersebut. 51


Sepenggal Pesan

Terkenang akan masa kecilku di suatu tempat yang indah, setiap ada pesawat terbang lewat di atas rumah, spontan aku keluar rumah seraya dan berteriak kagum pada burung besi yang terbang tersebut. Pemikiran masa kecil, kok bisa terbang ya padahal kan besi itu berat. Suatu saat aku ingin naik burung besi tersebut, ya suatu saat nanti waktunya tiba. Sejak saat itu aku berdoa dari hati paling dalam bahwa aku ingin menjadi salah satu manusia beruntung yang bisa terbang menaiki burung besi tersebut

membelah

selayaknya mimpi

angkasa

dan

cakrawala

yang selalu terbang tinggi

menembus batas. Menginjak masa-masa sekolah, terutama masa di sekolah menengah atas, aku mendapatkan nasihat mengenai mimpi. Agar mimpi itu akan selalu kita ingat

dan

tidak

hilang,

maka

kota

harus

menuliskannya dan meletakkannya di tempat yang sering kita lihat setiap hari agar mimpi itu menyatu 52


Wido Cepaka Warih

dengan diri kita untuk terus berusaha tanpa kenal kata menyerah mengejar mimpi yang telah tertuliskan. Sejak saat itu aku mulai menuliskan mimpi-mimpi, salah satunya adalah mimpi untuk naik pesawat terbang. Ya, mulai menuliskannya dengan sungguhsungguh dari hati paling dalam seraya berdoa kepada Tuhan untuk mewujudkan mimpi tersebut. Waktu terus berlalu, mimpi memang belum tercapai, tetapi rasa untuk mengejarnya tidak boleh pupus. Kadang mimpi itu datang di waktu dan keadaan yang tidak kita duga. Masa sekolah menengah atas pun terlewatkan sudah, agak sedih memang karena mimpi untuk naik pesawat terbang belum terwujudkan. Kita harus tetap berusaha dan berdoa serta berprasangka baik, mungkin Tuhan mempunyai rencana lain yang indah untuk kita suatu saat nanti. Memasuki masa kuliah di kampus perjuangan ini, mimpi itu semakin lekat di jiwaku. Seakan-akan semakin dekat dan di depan mata. Sambil tiap hari terus memandangi tulisan lusuh berisi mimpi 53


Sepenggal Pesan

tersebut. Setiap ada kesempatan yang memungkinkan untuk mewujudkan mimpi naik pesawat terbang selalu kucoba dan terus kucoba. Sampai suatu ketika, ada salah satu kesempatan dari pihak jurusan di kampus mengenai program pertukaran pelajar di Kuala Lumpur, Malaysia. Pada awalnya ragu karena perjalanan ke luar pulau Jawa saja belum pernah kulakukan apalagi sampai keluar negeri. Seraya terus berdoa semoga ini menjadi jalan untuk mewujudkan salah satu mimpi saya dan dengan rasa penuh harapan aku mencoba untuk mendaftarkan diri pada seleksi program pertukaran pelajar tersebut. Mulai mempelajari dan mempersiapkan

persyaratan-persyaratan

yang

diperlukan. Detik berganti menit, menit berganti dengan jam, jam pun berganti dengan hari yang penuh dengan rasa khawatir dan cemas menunggu pengumuman lolos atau tidak seleksi pertukaran pelajar tersebut. Manusia hanya bisa berusaha, Tuhanlah yang 54


Wido Cepaka Warih

menentukan, tidak lupa menggunakan cara terakhir yaitu berdoa, berdoa dan berdoa. Rasa syukur yang luar biasa ketika mengetahui diriku masuk ke dalam daftar

yang

pertukaran

lolos

pelajar

untuk tersebut.

mengikuti Rasa

program

haru

yang

menyelimuti diriku, Tuhan memang sangat baik kepadaku. Akhirnya waktu yang dinanti pun tiba, kaki ini menginjakkan bandara yang menggunakan nama proklamator kemerdekaan. Penuh penghayatan untuk menikmati proses menuju pesawat, penuh rasa haru dan syukur. Hingga waktu take offpun tiba, pesawat perlahan-lahan

terbang

meninggalkan

Indonesia

menuju ke Kuala Lumpur, Malaysia. Tuhan memang Maha Baik Hati, mimpi untuk naik pesawat ditambah bonus naik pesawat pertama kali langsung ke luar negeri. Sekelumit cerita penantian selama kurang lebih empat tahun sampai terwujudnya mimpi masa kecil untuk naik pesawat. Waktu empat tahun memang 55


Sepenggal Pesan

cukup lama, tetapi jika kita menyerah di tengah jalan, maka kesempatan untuk mewujudkan mimpi tersebut pun ikut hilang. Perlu usaha, konsisten dan doa untuk mewujudkannya serta jangan pernah menyerah sampai mimpi itu terwujud. Mimpi yang membuat hidup kita menjadi lebih hidup, berwarna dan selalu bersemangat. Semua orang pasti mempunyai mimpi yang besar. Mimpi yang menjadi tujuan dan cita-cita kehidupan setiap insan. Mimpi yang besar harus disertai dengan usaha yang besar pula. Janganlah takut untuk selalu bermimpi. Senua dimulai dari mimpi-mimpi kecil yang akan menjadi dahsyat jika kita dengan kerja keras dan doa dapat mampu mewujudkannya. Mimpi tidak datang dengan sendirinya. Mimpi tidak datang dari orang lain dan siapapun, tetapi datang dari perubahan diri kita sendiri. Berubah itu perlu untuk sebuah mimpi. Ceritakanlah mimpimu ke orang-orang agar orangorang selalu mendoakanmu untuk meraih mimpi itu. 56


Wido Cepaka Warih

Jangan pernah takut bermimpi kawan, bermimpilah yang tinggi setinggi mungkin. Seperti kata Nidji dalam OST. Laskar Pelangi, mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya. Ya mari bermimpi dan berlari kawan untuk meraih mimpi-mimpi kita.

57


Sepenggal Pesan

Mahasiswa dan Kampus

M

ahasiswa, kata yang sudah tidak asing lagi kita dengar. Kata itu hampir setiap hari muncul di pemberitaan media

masa baik media cetak maupun media elektronik. Kata yang selalu memenuhi relung kehidupan setiap orang,

terdapat

harapan

besar

kepada

sang

pengemban amanah tersebut (mahasiswa). Banyak orang

yang

berjuang

untuk

menjadi

seorang

mahasiswa, berjuang demi masa depan yang lebih baik, berjuang demi harkat dan martabat keluarga mereka. 58


Wido Cepaka Warih

Penulis sendiri juga menyadari akan hal itu, karena untuk masuk ke sebuah universitas yang tentunya sudah tidak asing didengar lagi yaitu Universitas Indonesia, universitas dambaan setiap orang penuh dengan perjuangan dan lika-liku. Tetapi rasa lelah dan letih ini hanya sementara, semua akan indah pada waktunya. Kembali ke topik pembicaraan yaitu bagaimana selayaknya menjadi seorang mahasiswa? Tentunya

kehidupan

di

kampus

(perkuliahan)

berbeda dengan kehidupan pada saat sekolah menengah. Dari sistem pembelajaran, pola pikir, dan penyeseuaian

diri.

Ada

transisi

dalam

setiap

memasuki babak baru dalam dunia perkuliahan, perlu adaptasi yang kadangkala tidak sebentar.

Inilah

kehidupan yang sebenarnya, yang penuh dengan tantangan. Dalam masa-masa transisi ini tentunya, seseorang yang baru memasuki

dunia perkuliahan akan

membutuhkan pendampingan dan pencarian panutan. Agar mereka bisa fight (berjuang) dan bertahan 59


Sepenggal Pesan

dalam menghadapi kehidupan di kampus. Malu bertanya sesat di jalan, sangat tepat untuk mahasiswa baru. Mereka tentunya akan mencari dan terus mencari bagaimana kehidupan di kampus, dimulai dari orientasi kampus sampai dengan pencarian teman. Kita harus punya pegangan yang kuat agar jangan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang tidak kita inginkan, karena sejatinya penuh tantangan di dalam dunia kampus. Yakinlah pada diri sendiri, kita akan mampu melewati semua itu, tidak usah takut maupun khawatir, carillah teman yang sebanyak-banyaknya, jangan memandang dari status maupun yang lainnya, yang paling penting kita dapat membentengi diri kita dengan kuat. Pertemanan sangat berpengaruh di dalam kehidupan kampus, karena teman inilah yang nantinya akan selalu bersama kita. Carilah lingkungan yang kondusif untuk belajar, belajar bukan hanya sekadar pada buku dan jurnal tetapi juga belajar tentang hidup 60


Wido Cepaka Warih

dan pengorbanan serta perjuangan. Lingkungan yang baik akan membawa dampak yang baik juga. Namun, tidak masalah jika kita bergaul dengan lingkungan yang kurang kondusif asal kita bisa membawa pengaruh baik ke dalam lingkungan tersebut. Kita semua adalah sama, hanya proses belajar yang berbeda-beda. Menjadi seorang mahasiswa bukan berarti harus belajar di kelas saja, seperti di sekolah menengah, karena menjadi seorang mahasiswa belajar di manapun tempatnya dan kapan saja, tidak hanya di kelas. Di kelas hanya beberapa persen dari proses pembelajaran hidup yang sebenarnya. Perlu adanya akualisasi diri agar bisa berkembang dan bersaing secara sehat dalam dunia kampus. Menjadi seorang mahasiswa juga tidak lepas untuk selalu dan tetap selalu mengamalkna Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakarat. Sekali lagi Tri Dharma Perguruan Tinggi bukan pilhan tetapi 61


Sepenggal Pesan

merupakan sebuah kesatuan dalam kewajiban yang harus kita renungi, pahami dan kita amalkan sebagai mahasiswa dalam proses belajar. Kita tidak bisa memilih salah satu dari Tri Dharma tersebut misalnya, pendidikan. Kita selalu rajin belajar di kelas, tetapi harus diimbangi dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pendidikan, inilah kewajiban paling utama untuk

belajar

dikampus.

Untuk

kita

mengikuti

perkuliahan dari dosen dan yang lainnya. Merupakan modal awal untuk bergerak ke arah yang lebih baik. Ini merupakan kewajiban yang tidak bisa kita tinggalkan, kewajiban sebagai akademisi, kewajiban sebagai

seorang

anak

kepada

orang

tuanya,

kewajiban kita sebagai warga negara yang harus mengenyam pendidikan. Dari proses belajar di kelas, kita akan mendapatkan banyak hal yang menyangkut tentang kehidupan. Banyak hal yang tidak kita dapatkan sebelumnya. Belajar untuk membagi waktu dengan baik dan 62


Wido Cepaka Warih

benar, belajar untuk tepat waktu, belajar untuk mengemukan pendapat, belajar untuk menerima pendapat orang lain, belajar untuk menghormati orang lain, belajar untuk menghargai hasil karya cipta orang lain dan lainnya. Semangat berprestasi harus selalu kita kobarkan di sini dari diri kita sendiri dan wabahkan semanat ini ke mahasiswa lain. Pastinya dalam dunia akademis ada persaingan, tetapi yang diharapkan di sini adalah adanya persaingan yang

sehat,

persaingan

dengan

berlandaskan

kekuatan otak dan pemikiran. Seogyanya dalam setiap diri mahasiswa pasti adanya suatu keinginan untuk berprestasi yang lebih. Diperlukan suatu sikap yang bisa menerima apa yang orang lain kritik tentang kita, jangan berkecil hati, karena justru dari kritikan yang tajam itu kita bisa lebih berprestasi lagi. Poin kedua yaitu, penelitian. Penelitian merupakan aplikasi dari materi-materi perkuliahan yang telah kita

peroleh.

Penelitiaan

dimulai

dari

suatu

permasalahan yang ada dalam konteks kehidupan 63


Sepenggal Pesan

sehari-hari.

Penelittian

bermaksud

untuk

memecahkan suatu permasalahan yang ada. Kita bisa mengikuti berbagai lomba penelitian ilmiah yang ada untuk mengetahui seberapa besar kapabilitas yang kita miliki, jadi agar tidak merasa hebat di dalam lingkungan

sendiri,

tetapi

harus

keluar

dari

tempurung melihat dunia nyata agar mengetahui bahwa di atas langit masih ada langit. Inilah salah satu proses pembelajaran yang sangat berharga dalam dunia penelitian, agar bisa lebih meningkat lagi ke depannya. Penelitian ini juga diharapkan

menghasilkan

sesuatu

yang

dapat

bermanfaat dalam masyarakat, seperti teknologi tepat guna, obat, dan lainnya. Poin ketiga, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Inilah hal yang sangat dinanti-nanti oleh masyarakat. Mahasiswa

sangat

dinanti

aksi

nyatanya

di

masyarakat. Aksi nyata berarti terjun langsung ke kehidupan masyarakat. Banyak hal yang bisa kita lakukan ke dan bersama masyarakat. Seperi bakti 64


Wido Cepaka Warih

sosial, pengobatan gratis, pembuatan saluran air, pembuatan mck umum, penyuluhan-penyuluhan, menjadi relawan bencana dan sebagainya. Apapun itu bentuknya, mulai dari hal sekecil apapun mulai dari kita sendiri untuk selalu membiasakan berbaur dengan masyarakat terutama masyarakat kalangan bawah, yang selalu dalam permasalahan, agar kita mengatahui betapa beratnya perjuangan hidup mereka, menjadikan pembelajaran kepada kita bahwa kita sangat beruntuk memperoleh kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi dan merasakan sebagai seorang mahasiswa, dan itu semua agar kita selalu bersyukur dalam hidup ini. Betapa Tuhan Yang Maha Esa telah memberi kesempatan kepada kita untuk berbuat lebih kepada orang lain dengan ilmu yang kita miliki.

65


Sepenggal Pesan

Belajar dari Orang Jepang

K

isah ini saya alami sendiri bersama temanteman

seperjalanan

mendapatkan

mengunjungi

negeri

pada

kesempatan matahari

terbit,

waktu untuk Jepang.

Kesempatan yang terwujud akibat mimpi-mimpi yang ditulis semasa dulu. Banyak pelajaran berharga yang kami dapatkan selama kurang lebih satu minggu berada di sana. Kesempatan yang datang akibat dari keajaiban dan percaya akan mimpi-mimpi dengan usaha dan doa yang terus menerus tiada henti. Sahabat yang percaya akan keajaiban mimpi, saya 66


Wido Cepaka Warih

akan tuliskan di sini mimpi yang pernah saya tulis di atas kertas lusuh pada waktu sekolah menengah atas dahulu, seperti ini bunyi tulisannya : "Universitas di Jepang, tunggu aku, aku akan datang, sebagai kado bagi Indonesia". Agak lucu memang terdengarnya, tetapi memang seperti itulah yang saya tulis. Begitu indahnya Allah mengatur potongan-potongan mozaik dalam hidupku sedemikian

rupa,

setelah

bertahun-tahun

DIA

memeluk mimpi-mimpiku dan menyimak harapan sepi dalam hatiku dan kini DIA mewujudkannya (Andrea Hirata dalam Sang Pemimpi). Waktu itu kami datang pada bulan Oktober 2011, kalau saya tidak lupa bertepatan dengan peralihan musim dingin dan semi, jadi perlu penyesuaian suhu udara yang cukup dingin sepanjang hari di sana. Pesawat yang kami tumpangi mendarat pada waktu dini hari di Bandara Haneda disambut dengan suhu udara yang dingin. Karena sudah tidak tersedia lagi kereta ke Chiba, maka kami memutuskan untuk 67


Sepenggal Pesan

menginap di area bandara. Keesokan harinya perjalanan kami lanjutkan dan sampailah kami di Stasiun Nishi Chiba. Di sini kebingungan mulai terjadi untuk menentukan arah dan akses ke arah Chiba International Student House. Kondisi kami yang mengantuk, lapar dan laptop yang mati semakin membuat kami bingung. Akhirnya kami kembali lagi ke dalam area stasiun dan bertemu dengan dua orang pemuda Jepang yang menawarkan bantuan kepada kami melihat kami yang kebingungan. Pada awalnya kami agak ragu tetapi kami melihat ketulusan mereka yang benar-benar ingin menolong kami. Mereka menanyakan kepada kami alamat tujuan kami sambil membelikan kami kopi hangat di pagi hari dari tempat penjual makanan terdekat. Akhirnya setelah berdiskusi dengan mereka, mereka memberi tahu cara kami untuk mencapai tempat tujuan kami. Kami diajari bahkan dibelikan tiket kereta api sampai diantarkan ke peron stasiun. 68


Wido Cepaka Warih

Berkali-kali kami mengucapkan terima kasih dengan bantuan dan perkenalan mereka yang sangat hangat walaupun kita tidak saling mengenal. Setelah sampai di stasiun kereta tujuan, kami meminta bantuan dari polisi di dekat stasiun sesuai dengan arahan dari dua pemuda setempat tadi. Begitu baik, bijak dan telaten membimbing kami menjelaskan arah ke tempat tujuan kami, sehingga bisa dilalui dengan jalan kaki. Selama perjalanan dari pos polisi tadi, kami melihat keteraturan orang Jepang pada waktu di jalan raya. Semua mematuhi rambu-rambu yang ada, dan pengguna jalan lain sangat menghormati pejalan kaki yang lewat di jalan. Bahkan anak sekolah yang masih kecilpun berani jalan sendiri dan naik kereta sendiri ke sekolah mereka tanpa diantar oleh orang tua mereka. Pada waktu kami membeli makanan dan minuman di toko kami juga banyak belajar hal berharga dari sana. Kami saat masuk ke toko tersebut mengalami kesusahan untuk mencari makanan yang halal, 69


Sepenggal Pesan

sehingga bertanya kepada penjaga toko, dengan baik hati penjaga toko memberitahukan kami mana makanan yang halal bagi kami. Bahkan ketika mereka kebetulan tidak tahu jenis makanannya, mereka meminta kepada kami menunggu untuk menanyakan

kepada

penjaga

toko

lainnya

di

belakang. Di suatu waktu bahkan mereka menuliskan kanji kepada kami kode untuk makanan yang halal dan jenis yang tidak diperbolehkan untuk kami. Semua mereka lakukan dengan hati karena terkendala dengan komunikasi bahasa dengan kami di mana kami belum bisa lancar berkomunikasi dalam bahasa Jepang. Bantuan mereka yang tulus akan selalu kami ingat sampai kapanpun. Mengenai pandangan orang Jepang terhadap waktu. Mereka sangat menghargai waktu yang ada. Dari penyusunan jadwal acara sampai hal sekecil apapun. Acara di sana dimulai tepat sesuai dengan jadwal, bahkan di beberapa sesi beberapa menit sebelum jadwal sudah dimulai. Kebanyakan dari mereka suka 70


Wido Cepaka Warih

segala sesuatunya berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan yang menjadi budaya menghargai waktu dalam

kehidupan

sehari-hari

mereka.

Apalagi

mengenai jadwal kereta yang selalu datang tepat waktu, sehingga menimbulkan rasa kepercayaan dari masyarakat akan layanan umum di sana, dan menjadi salah satu pilihan favorit untuk mereka. Pelajaran berikutnya mengenai sabar dan tertib dalam antrian. Tanpa membedakan status dan kedudukan seseorang. Tidak ada istilah kata menyela atau menyerobot dalam sistem antrian di sana. Mereka sangat menghargai dan menghormati sesama apapun itu statusnya. Mereka saling mengantri dengan sabar untuk

menunggu

giliran

mereka.

Dalam

hal

menghormati sesama, Jepang sangat menghormati orang-orang yang berkebutuhan khusus, cacat, orang tua, hamil dan mendapatkan fasilitas khusus dari pemerintah. Bicara mengenai lingkungan terutama masalah sampah. Mereka sangat mencintai lingkungan mereka 71


Sepenggal Pesan

dari hal paling kecil salah satunya adalah dalam membuang sampah. Mereka membuang sampah sesuai tempat yang sudah dibedakan jenis-jenisnya seperti basah, kering, dan lain sebagainya. Karena dengan mereka disipilin membuang sampah sesuai jenisnya,

hal

tersebut

secara

otomatis

sudah

meringankan pekerjaan petugas kebersihan di sana. Bahkan ada cerita yang saya dengar pada waktu menginap di sana, kalau kita tidak memilah sampah, maka petugas akan mengembalikan dan menegur kepada kita mengenai sampah-sampah tersebut. Banyak hal yang kami pelajari di sana, bukan bermaksud membandingkan atau apapun, tetapi untuk berbagi semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi dengan belajar dari berbagai hal di luar sana.

72


Wido Cepaka Warih

Pesan dari Seseorang

D

i kala senja mulai beranjak dengan malumalu, burung-burung pun terbang ke peraduannya.

Setetes

keringat

yang

membasahi wajah. Dan ingatan akan tatapan masa kita pernah bertemu yang semakin jelas. Di kala itu, duduk

termangu

sambil

menyeruput

secangkir

cokelat panas di tepi sungai nun jauh di sana didampingi

dengan

jingga

matahari

terbenam.

Sungguh indah, damai dan syahdu suasana saat itu. Teringat kerinduan akan seseorang dan pesan di balik kerinduan yang semakin melekat di hati. 73


Sepenggal Pesan

Tak kau hiraukan panggilan demi panggilan yang terus mengusikmu dari seberang sana. Seakan timbul tenggelam samar dan tidak terlihat. Apakah ini nyata atau hanya ilusi mata dan pikiran semata? Coba kau tanyakan dari hati yang paling dalam. Jujurlah pada dirimu

sendiri

untuk

mengerti

pesan-pesan

kedamaian dari seseorang tersebut. Cukup sulit memahami

arti

semua

perjalanan

yang

telah

terlewati. Pertemuan memang menghasilkan sesuatu. Setiap ada pertemuan dimulai juga adanya suatu perpisahan yang kadang tidak ingin kita lewati. Tapi yakinlah bahwa persinggahan itu ada, termasuk persinggahan

hati.

Di

mana

masa

singgah

menentukan arah ke depan untuk sebuah impian yang besar. Semakin merenungi apalah arti semua ini, atau hanya sekadar retorika yang memang tidak perlu dijawab dan ditelusuri. Bagai menelusuri satu buah jarum di setumpukan jerami. Ya memang cukup sulit, tapi tidak ada yang tidak mungkin bukan, jika kita tidak pernah mencobanya. 74


Wido Cepaka Warih

Hanya senja jingga nan merah yang selalu menemani perasaan ini. Perasaan yang khawatir dan ketakutan akan ketidakpastian. Sangat aneh kadang diri ini tidak menyadarinya kapan rasa itu datang. Rasa yang datang dan silih berganti menjadi tingkatan demi tingkatan. Dalam tatapan penuh harap seakan melihat seseorang di sana yang mengharapkan pesan ini tersampaikan. Ku akui memang cukup sulit untuk membaca pesanmu kali ini. Semakin mencoba untuk mengerti, semakin menjadi dan meningkat pula rasa yang terus datang tiap waktu dalam setiap detakan jantung dan nadi. Ombak pun berdesir seakan mengejek manusia yang duduk

di

depannya.

Seakan

memberitahukan

bahwasanya batu karang yang keras pun akhirnya dapat berlubang dan pecah oleh ombak yang silih datang berganti secara terus menerus tanpa mengenal kata lelah. Ombak yang menghapus tulisan-tulisan bisu di pasir pantai seakan terlalu cengeng untuk 75


Sepenggal Pesan

menamainya. Ombak di kala senja yang semakin hilang seakan menyampaikan pesan balasanmu lagi yang entah kapan harus memulai mengerti. Burung-burung

pun

bernyanyi,

sang

katak

menyambut dengan tawanya. Diri yang mulai menertawakan kekonyolannya, sampai kapan akan terus begini untuk terus bimbang dan ragu. Mulailah melangkah menetapkan tujuan demi impian-impian yang sempat tertuliskan di atas kertas lusuh itu. Masih ingatkah kau dengan impian-impian itu, atau bahkan sudah melupakannya. Padahal dari tulisan sederhana di kertas lusuh yang sempat hilang itu diri ini berdiri di sini, di atas pijakan mimpi yang terus membanjiri.

Seolah

kau

sudah

tersadar

dari

lamunanmu, beranjak pergi meninggalkan sang malan yang siap untuk menyambut dinginnya udara pantai kali ini. Selamat tinggal lamunan dan pesan kebimbangan yang membuatku ragu. Siap melangkah lebih pasti 76


Wido Cepaka Warih

untuk meraihnya demi impian yang lama tertunda. Kelak esok nanti di kala sang mentari tersenyum kembali kita dapat berjumpa di lain waktu bersama melihat ufuk terbit.

77


Sepenggal Pesan

Touring

E

ntah siapa yang memulai pertama kali, ketika kami bertemu dan berkumpul pada masa-masa kuliah dulu. Kita yang merasa

senasib dan satu kesenangan yaitu jalan-jalan, berniat untuk merealisasikan apa yang menjadi kesenangan tersebut. Sampai kami menamai tim kami dengan sebutan geo-adventure. Banyak kisah dan perjalanan yang telah kita lalui. Banyak pula aspal maupun tanah yang telah kita telusuri. Tidak salah rasanya kita menamakan diri dengan nama yang cukup unik tapi berat maknanya. 78


Wido Cepaka Warih

Kami suka melakukan perjalanan dengan roda dua bermesin alias sepeda motor. Banyak alasan kami dalam melakukan perjalanan atau sering kita kenal dengan nama touring.Dari alasan sederhana ingin menikmati indahnya alam Indonesia sampai ke berbagai alasan lainnya. Dengan roda dua tersebut kita bisa lebih menjamah ke pelosok-pelosok yang tidak bisa didatangi dengan roda empat. Lebih merambah ke arena-arena liar dan jalan tanah yang sempit serta tanjakan yang sudah tidak mampu kami hitung lagi sampai roda-roda ini menapakinya. Dari perjalanan darat, perjalanan ke pantai atau laut maupun berkemah ceria di gunung pernah kami alami dalam tim ini. Tim beranggotakan orang-orang yang cukup

unik

dan

masing-masing

mempunyai

kepribadian yang berbeda tetapi dalam satu hobi dan visi. Dari tim inilah dan dari jalan-jalan inilah kita sering mengadakan penelitian bersama yang sampai akhirnya bisa membawa kami ke suatu ajang bergengsi waktu di Makassar dahulu. 79


Sepenggal Pesan

Dengan adanya tim ini, kita bisa saling merumuskan kegiatan-kegiatan bersama baik dari santai sampai kegiatan serius. Tim yang bagaikan keluarga kedua bagi kami. Tim yang saling menguatkan di kala kami mulai lelah dan demotivasi dalam mengerjakan tugas akhir. Ya semua kita mulai dari perjalanan yang cukup berharga. Kami bukan hanya sekadar touring secara tiba-tiba tanpa terencana, tetapi semua kami lakukan dengan perencanaan yang cukup untuk rencana perjalanan yang akan dilakukan. Ada beberapa dari kami yang memang

sudah mumpuni kalau

diminta

untuk

membuat jadwal perjalanan sampai kebutuhankebutuhan

yang diperlukan

selama

perjalanan.

Perjalanan yang paling seru dan menarik sewaktu liburan semester di mana kami memutuskan untuk melakukan perjalanan dengan roda dua membelah pulau Jawa, kita mengelilingi pulau Jawa dari baratutara-timur-selatan.

80


Wido Cepaka Warih

Sewaktu ide itu dilontarkan sudah terlihat bahwa tim ini akan menyetujuinya. Bahkan kami benar-benar merapatkan diri dalam satu forum diskusi yang lebih intens untuk menyusun rencana perjalanan, dari menyiapkan rute perjalanan, peta perjalanan, logistik dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Kami belajar banyak hal bagaimana kami mengelola sumber daya yang

ada

dengan

seminimal

mungkin

demi

tercapainya tujuan dari perjalanan yang cukup jauh kali ini. Banyak kepala tentunya juga banyak ide dan pendapat yang tertuang untuk ekspedisi roda dua kali ini. Perdebatan dan saling menguatkan adalah kondisi biasa yang terjadi pada tim kami. Memang ini sebagai ajang pelatihan dan pembelajaran bukan hanya sekadar adu pendapat. Dari sini kami juga belajar bagaimana menyatukan ide-ide yang luar biasa tersebut ke dalam satu keputusan bersama yang disetujui oleh masing-masing dari semua tim kami. Semua berkesempatan untuk menjadi leader dalam 81


Sepenggal Pesan

tiap babak perjalanan. Kami belajar bagaimana cara yang bijak untuk belajar memimpin dan belajar bagaimana agar bisa dipimpin dengan baik. Pada waktunya tiba kami melakukan perjalanan, teriring doa dan semangat kami ingin berbuat lebih dalam hidup kami. Kami ingin mensyukuri indahnya alam Indonesia dimulai dari pulau tempat kami tinggali. Dalam perjalanan pun tidak semulus yang kami bayangkan. Terkadang banyak halangan dan rintangan yang membuat kami harus mengubah beberapa rencana untuk mengantisipasinya. Memang kenyataan di lapangan selalu berbeda, tetapi yang lebih baik kita sudah membuat antisipasi rencana cadangan, sehingga kita tidak perlu takut apa khawatir. Seiring dengan berputarnya roda dua ini, jiwa kami juga mengikuti ke arah roda dua itu berputar dan pergi yang membawa kami ke tujuan misi ini. Di beberapa daerah kami juga belajar kondisi maupun budaya masyarakat sekitar yang memang berbeda 82


Wido Cepaka Warih

dengan daerah lain. Kami mencicipi jenis makanan yang ada di daerah tersebut. Kami sangat bangga atas keanekaragaman ini, ini baru di pulau tempat kami tinggal apalagi di pulau-pulau lain tentunya lebih unik lagi. Tak lupa dalam perjalanan kami juga memberitahu orang tua kami dan orang-orang yang kami sayangi. Kami juga selalu memberi kabar perkembangan dari perjalanan kami ke mereka. Doa, restu dan kabar sangat penting bagi kami selama kami melakukan perjalanan panjang ini, karena itu yang menguatkan semangat dan motivasi kami dalam menyelesaikan apa yang telah kami mulai. Kadang jika kami mulai merasa lelah, ego dari masing-masing kami mulai muncul satu persatu. Ini yang harus kami pahami dan belajar sifat dari temanteman kami. Betapa kami memang harus banyak belajar lagi untuk saling memahami. Justru kami sadar dengan adanya perjalanan panjang ini kami sangat menyadari bahwa ini adalah wadah yang 83


Sepenggal Pesan

sangat

efektif

dalam

saling

memahami

dan

mengerti.Tak lupa kami saling meminta maaf setiap ada hal yang tidak sependapat di antara kami. Dalam perjalanan kami juga melakukan berbagai bentuk dokumentasi baik dari foto, video maupun tulisan atau catatan kecil. Dokumentasi itu nantinya sangat berguna pada saat pasca perjalanan, di mana tim kami akan membuat review dan pencatatan kembali riwayat perjalanan yang telah kita lalui bersama.

Biasanya

dalam me-review di

masing-

masing kepala dari kami sudah terngiang-ngiang ide untuk melakukan perjalanan berikutnya. Selagi masih muda dan ada waktu tidak ada salahnya-kan belajar mencintai negeri ini dengan caranya masing-masing. Mari bertualang, siapkan rencana dan jalankan rencanamu! Ceritakan hasil perjalananmu agar semua orang tertarik untuk ikut menjelajah indahnya negeri ini. Aku cinta Indonesia seperti Indonesia sangat mencintaiku dari tanah dan air ini. Kami ingin nantinya anak cucu kami juga berpikiran dan berbuat 84


Wido Cepaka Warih

serupa dengan kami mungkin dengan caranya yang berbeda

untuk

mencumbui

bumi

nusantara

yang gemah ripah loh jinawi. Wahai sahabat, kamu dapat salam dari Indonesia !

85


Sepenggal Pesan

Rehat Sejenak

D

alam hening malam nan syahdu ditemani dengan suara jangkrik yang merdu dan secangkir kopi hangat. Malam-malam ini

terasa beda dengan malam yang lain. Engkau mungkin tahu sahabat, mengapa malam ini bergitu berbeda. Malam yang selalu dinanti tetapi malas untuk mengakhiri bahkan berharap jangan terjadi, walaupun sudah menjadi suratan takdir. Malam di mana esok akan dimulai pergulatan untuk mengejar mimpi yang tertunda beberapa masa yang lalu. Malam yang tepat untuk perenungan kembali 86


Wido Cepaka Warih

bertanya pada diri sendiri mengenai arti semua perjalanan yang telah dilalui. Bulan dan bintang pun tersenyum

melihat

seorang

manusia

terduduk

termangu dalam senyum yang indah seakan mengerti bahwa malam ini begitu berarti karena esok hari nanti perjalanan memulai hidup yang lebih baru akan dimulai dari titik nol. Malam yang penuh dengan retorika dan tanya seakan penuh makna yang cukup dalam. Memang penuh dengan realita dan fakta yang tak bisa dipungkiri bahwa ini memang benar-benar terjadi begitu cepat. Inginnya sedari dulu memang semua tercapai, tetapi begitu Sang Pencipta memberikannya dengan begitu cepat dan bahkan melebihi apa yang diharapkan justru membuatnya terkaget bahkan serasa belum siap. Apalagi yang kurang, memang tidak ada. Belum siap

untuk

Kenyataan

menerima dan

impian

kenyataan yang

secepat

diimpikan

ini. oleh

sebagaian orang. Janganlah kecewakan mereka, orang yang kamu sayangi. 87


Sepenggal Pesan

Keluarlah

sejenak

dari

kehidupan

duniamu.

Menghadaplah dan bersujudlah kepada Sang Pencipta di

tengah

malam

yang

hening

dan

damai.

Curahkanlah apa yang menjadi risau di hatimu. Rendahkanlah hatimu, serendah-rendahnya. Serahkan dirimu seikhlas-ikhlasnya, biarlah Sang Pencipta nanti yang akan memberikan jalan yang terbaik untukmu. Kadang memang kita perlu berhenti sejenak untuk lanjut kembali dari segala hiruk pikuk dunia ini. Bahkan anak panah untuk melesat lebih jau lagi perlu ditarik ke belakang bukan? Sebuah perumpamaan sederhana yang sering kali kita lupakan akibat terlalu asyik

dengan

kepentingannya

masing-masing.

Kesibukan yang terkadang bahkan memang bisa membuat kita lupa apa hakikatnya kita hidup di dunia. Bukannya kita memang nantinya akan mengalamai suatu fase yang dinamakan kematian dan kehidupan selanjutnya yang lebih abadi bukan? Apalah yang kita kejar dari dunia, seakan-akan 88


Wido Cepaka Warih

semua terlena oleh gemerlap indahnya dan rayuan dunia. Dunia memang tempat kita tinggal untuk sementara, tempat untuk menebar benih kebaikan bagi semua orang. Perlu pemikiran dan renungan yang mendalam untuk menyadari semua itu. Semua tindakan dan keputusan yang kita ambil dalam setiap kehidupan kita. Apakah kebermanfaatan ini semata hanya untuk diri kita sendiri

atau untuk

orang lain adalam

artian

masyarakat yang lebih luas? Kita perlu berbicara dari hati ke hati dengan diri kita sendiri, menanyakan segala ego dan rasa puas yang sering menjadi bagian dari setiap langkah. Rasa ingin memiliki dan mencapai semua apa yang diinginkan, padahal apa yang kita inginkan belum tentu baik, terkadang hanya sekadar dorongan nafsu semata yang cukup buta kelihatannya. Mari kita rehat sejenak di tengah malam ini. Sambil mendengarkan bisikan-bisikan dari alam yang indah 89


Sepenggal Pesan

dan sunyi. Rehat dan renungi setiap keputusankeputusan besar yang akan kita ambil selama hidup kita. Semoga memang ini yang menjadi keputusan terbaik walaupun sebelumnya dilanda kebimbangan dan kerisauan. Tidak ada keputusan yang pasti hanya kita yang harus pasti memilih untuk menjalaninya dengan sungguh-sungguh dan siap untuk menerima segala konsekuensi terbesar dari setiap langkah kaki kita.

90


Wido Cepaka Warih

Nasionalisme

N

asionalisme ! Tidak hanya sekadar kata yang diucapkan, tetapi sudah menjadi jiwa dari setiap kita manusia, khususnya negeri

ini, Indonesia. Tidak hanya sekadar tulisan yang terdiri atas dua belas kata yang menyatu, tetapi sudah menjadi ruh dan sikap sebagai bagian penting dari bangsa. Kata yang memilik makna yang dalam dan luas dari berbagai celah dan sudut manapun. Tidak hanya sekadar berjanji, tetapi juga dipahami, diresapi dan perlu sebuah bukti nyata.

91


Sepenggal Pesan

Nasionalisme yang lebih dari hanya sekadar cinta kepada

Indonesia.

Lebih

dari

sekadar

cinta

menggunakan hasil daripada tangan Indonesia, lebih dari sekadar bangga, itu hanya salah satu permulaan dan

pendahuluan

yang

sangat

baik.

Sebuah

penghargaan atas cinta kita kepada negeri ini yang sudah lama kita tinggali. Indonesia yang beraneka ragam, banyak suku, adat budaya, bahasa disatukan dalam sebuah ideologi yang luar biasa yang bernama Pancasila. Pancasila dengan rumusan-rumusan yang mencerminkan dan menjadi cerminan bangsa ini dengan ke-Bhinneka Tunggal Ika, berbeda tapi tetap satu jua. Sebuah wujud rasa Nasionalisme dalam pengamalan dan penghayatan sila-sila Pancasila dalam keseharian kita. Wujud dharma bakti kita untuk bumi pertiwi ini. Wujud penghormatan, cinta, kasih sayang dan penghargaan yang lebih pada nusantara atas segala apa yang di dalamnya.

92


Wido Cepaka Warih

Berbeda-beda bukan sebagai pemecah dan peretak, justru sebagai simpul pemersatu bangsa yang diikita dalam sila-sila Pancasila. Perbedaan yang membuat kita kuat. Keberagaman yang membuat kita kaya dan terpandang. Apa yang kurang dari semua ini, diberi hal yang indah dan luar biasa untuk menjaganya sampai akhir hayat nanti. Semakin engkau jauh meninggalkan negeri ini semakin engkau akan merasakan cinta dan aksi yang berwujud Nasionalisme menjadi meningkat. Engkau akan semakin menghargai apa yang ada di negeri ini, engkau perwujudan perwakilan Indonesia di mata dunia. Orang di luar negeri ini akan melihat Indonesia dari perwakilan dalam dirimu, sikap, watak, tingkah laku dan semuanya. Seyogyanya kita bangga, belajar dan terus menjaganya. Engkau akan terharu pada saat menyanyikan lagu kebangsaan

Indonesia

Raya

di

luar

sana.

Dinyanyikan dari hati penuh penghayatan dan rasa bangga. Menangislah jika memang engkau sudah 93


Sepenggal Pesan

tidak dapat menahan air mata yang keluar dari dirimu. Luapkan perasaan dan emosimu sambil mengingat kembali Indonesia-mu. Engkau akan semakin bangga melihat budaya kita ditampilkan di luar sana. Penampilan keberagaman yang mendapatkan sambutan dan perhatian luar biasa dari orang-orang sana. Mereka saja bangga dan senang, apalagi kita yang memilikinya. Apalagi kita yang menampilkan wujud kebanggaan itu. Orangorang luar sana pun tidak mau kalah hanya sekadar melihat, bahkan mereka mempelajari juga budaya kita di Indonesia. Aku yakin, emosi dan jiwamu akan meledak di sana. Aku pernah mengalami hal seperti itu waktu berada di Kuala Lumpur. Aku pun menangis terharu saat menyanyikan lagu Indonesia Raya di KBRI. Entah mengapa dan kenapa rasa itu tiba-tiba dating dan hadir begitu dekat dalam sanubari kita.Aku pun terharu saat bersama sahabat-sahabat membawakan berbagai tarian dan lagu daerah pada malam acara 94


Wido Cepaka Warih

perpisahan program pertukaran pelajar di salah satu universitas di sana. Aku dulu juga tidak mengerti, kita pun belajar sendiri dari berbagai media, berlatih untuk mempersembahkan yang terbaik di malam itu. Semua tamu dan pengunjung berdiri dan tepuk tangan setelah kami selesai memberikan penampilan yang terbaik dari kami, Indonesia. Ada rasa bangga dan bahagia pada saat itu. Sampai sekarang pun masih terkenang akan memori indah yang tak pernah terlupakan seumur hidup ini. Dengan semangat Nasionalisme, mari saatnya kita berkarya dan memberikan yang terbaik untuk negeri ini. Sudah terlalu banyak kita menerima, saaatnya kita memberi apa yang bisa kita berikan. Mari berkarya sesuai dengan bidang dan keahlian kita masing-masing dalam rangka semangat mengabdi untuk negeri ini. Berkarya mulai dari hal kecil, dari bidang pekerjaan, dari segala bidang yang kita jalani sekarang

dengan

tekun

dan

sungguh-sungguh.

Berkarya bisa dalam bentuk apa saja, kapan saja dan 95


Sepenggal Pesan

dari mana saja, tidak harus dari tempat kita sekarang berdiri, Indonesia. Mungkin suatu saat engkau akan berkarya di negeri sana. Curahkan segenap ide dan kreativitas kita untuk semangat berkarya. Berkarya yang tidak mengenal strata, jenis kelamin dan usia. Semua orang, semua yang memiliki darah dan nafas Indonesia, untuk berkarya. Langkahkan kaki kita untuk melihat dan meraba Indonesia di masa depan dengan semangat optimis dari ide dan kreatibitas putra-putri bangsa kita. Indonesia bangga dan yakin akan kemampuan kita. Jangan sia-siakan kepercayaan itu untuk kemajuan bangsa. Dirgahayu Negeriku, Indonesia !

96


Wido Cepaka Warih

Untuk Bapak

T

eruntuk Bapakku tercinta. BAPAK. Tak terasa waktu cepat berlalu, putramu yang dulu nakal kini sudah beranjak dewasa.

Putramu yang baru saja kemarin menyelesaikan jenjang perguruan tinggi dan juga baru mendapatkan pekerjaan, sebuah mimpi Bapak beberapa tahun silam bahwa putra pertamamu ini harus bisa mengenyam pendidikan di perguruan tinggi entah bagaimana itu cara dan segala daya upaya. Dan beberapa mimpimu kini telah terwujud Pak !

97


Sepenggal Pesan

Baru saja kemarin rasanya berada di pundakmu, sekarang putramu yang nakal ini sudah melewati usia kepala dua. Rasanya baru kemarin, Bapak meminta kami untuk rajin belajar, belajar dan belajar hampir setiap

waktu.

Bapak

yang

selalu

mengawasi

perkembangan sekolah kami. Mengawasi kenakalankenakalan kami di sekolah maupun di rumah. Bahkan Bapak-pun tahu dan mengerti pada saat aku berkelahi dengan teman di sekolah dan di lingkungan rumah, maupun pada saat aku ditilang oleh polisi pada pagi hari waktu akan berangkat ke sekolah. Bapak yang paling paling keras mengajariku belajar membaca dimulai dari harus mengeja huruf satu per satu yang Bapak tempelkan di papan tulis hitam kecil kami. Sederetan abjad dari A sampai dengan Z ditambah dengan angka-angka yang sekarang selalu melekat dalam pikiran. Dari papan tulis hitam kecil itulah, aku belajar membaca, hingga lancar sampai sekarang.

98


Wido Cepaka Warih

Bapak yang selalu menerapkan disiplin dalam kehidupan kami. Bapak yang keras, tetapi sangat lembut hatinya. Di pagi buta kami harus segera mandi untuk berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Kadang jika air di sumur kami mulai mengering, aku harus berlari sehabis Subuh ke tempat pemandian terdekat di sungai. Menerobos rasa takut dan dingin demi sebuah impian dan masa depan. Bapak yang memastikan kami berangkat ke sekolah tepat waktu, Bapak tidak mau kami terlambat ke sekolah. Bapak yang selalu mencari kabar dari guruguru kenalan Bapak mengenai tingkah laku kami di sekolah, sebegitu besar rasa sayang bapak kepada kami. Bapak yang selalu memastikan kami pulang sekolah langsung pulang ke rumah, tidak boleh main ke rumah teman dahulu karena ada beberapa tugas yang harus kami selesaikan.

99


Sepenggal Pesan

Setelah pulang dari sekolah dasar, kami bergegas makan siang dan istirahat. Di sore harinya, kami dilatih bapak untuk mencari rumput buat kambingkambing kami di rumah. Kadang dengan perasaan masih mengantuk, kami berangkat ke sawah atau tempat biasa kami mencari rumput. Pada petang harinya, kami harus segera mandi dan berangkat mengaji di surau. Bapak paling keras kepada kami dalam hal ini. Kami harus disiplin untuk mengaji dan khatam mengaji AlQuran. Bapak selalu memastikan hal tersebut. Bahkan aku teringat sempat pindah tempat untuk belajar mengaji beberapa kali. Bapak yang mengaturnya, ingin agar kami maju dalam hal pengetahuan juga agama untuk keseimbangan dalam hidup nantinya dan bekal kami kelak dewasa. Bapak pula yang meminta kami untuk belajar adzan dan benar hampir tiap sore kami berangkat ke surau untuk adzan bahkan pernah sampai ke masjid di desa sebelah. Apalagi pada saat bulan puasa, Bapak tidak 100


Wido Cepaka Warih

henti-hentinya mengingatkan kepada kami untuk segera ke masjid jika sudah mendekati waktunya, agar kami bisa adzan terlebih dahulu. Sungguh mulia sekali niat baikmu, Pak ! Bapak yang selalu menyuruh kami tetap diam di rumah sehabis sahur daripada ikut teman-teman sebaya kami keluyuran untuk main bola sehabis Subuhan. Bapak lebih memilih untuk meminta kami belajar dan mengaji di rumah saja. Walaupun kadang-kadang, aku juga sempat bergabung dengan teman-temanku tanpa sepengetahuan bapak. Bapak pula lah yang mengajari kami untuk berlatih puasa baik pada bulan Ramadhan maupun hari-hari biasa. Kita belajar untuk puasa penuh dan belajar puasa Senin Kamis di hari biasa. Bapak dan Mamak yang selalu membuatkan tumpeng atau perayaan kecil dari beliau setiap kami berhasil melaksanakan puasa Ramadhan selama satu bulan penuh puasa tanpa ada yang bolong-bolong (terlewatkan).

101


Sepenggal Pesan

Bapak

yang

selalu

bersikeras

membangkitkan

semangat mimpi-mimpi kami untuk sekolah lebih tinggi. Bapak yang selalu memotivasi kami dalam setiap

langkahnya.

Bapak

yang

bersikeras

menyekolahkan saya di SMP favorit di kota sana, Bapak sangat yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa aku pasti bisa bersaing dengan anak-anak lainnya. Berkat usaha dan doa, aku lolos ke SMP tersebut sampai tetangga kami bahkan heran kenapa hal itu bisa terjadi apalagi setelah aku masuk ke kelas unggulan dengan beban biaya sekolah waktu itu terasa bagi Bapak masih berat. Bapak akan mengusahakan

jalan

halal

apa

saja

demi

keberlangsungan sekolah anak-anaknya. Setelah lulus sekolah menengah, Bapak semakin besar tekadnya untuk menyekolahkanku di SMA nomor satu di kota kami. Bapak terus mendorong semangatku agar terus terjaga dan berkobar untuk seleksi tersebut. Dan alhamdulillah, doa dan usaha keluarga kami terjawab, aku melangkahkan kakiku ke 102


Wido Cepaka Warih

sekolah tersebut yang menjadi batu pijakan pada akhirnya untuk menuju ke jenjang perguruan tinggi. Bapak yang selalu mengajari kami untuk hidup prihatin dan menerima apa adanya serta selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Kuasa. Bapak selalu mengajari kami untuk bekerja keras karena dengan bekerja keras kita akan banyak belajar mengenai hidup ini. Bapak yang selalu memintaku untuk tampil berani di setiap pertemuan-pertemuan di desa. Bahkan jika Bapak berhalangan, aku mewakili Bapak misalnya di acara selamatan ataupun kenduri warga. Bapak ingin aku belajar bersosialisasi dengan orang yang lebih dewasa dan lebih tua. Walaupun pada awalnya rasa cemas dan takut itu ada, tetapi aku berhasil mencobanya. Bapak yang selalu marah jika kami lupa waktu, lupa dengan jadwal kegiatan sehari-hari kami karena keasyikan bermain dengan teman-teman. Bapak 103


Sepenggal Pesan

memberikan hukuman kepada kami agar kami belajar dari setia-setiap kesalahan yang kami perbuat. Namun, Bapak tidak segan-segan memberikan hadiah kepada kami jika kami mendapatkan hasil rapor yang bagus. Bapak yang mengajari kepadaku arti hidup rukun. Rukun pada saudara kandungku dulu karena dulu kami sering bertengkar dan Bapak sangat marah jika kami bertengkar. Bapak meminta kami untuk saling meminta maaf. Bapak menasehati bahwa bersatu itu penting dalam ikatan keluarga, bagi Bapak keluarga kecil ini adalah segalanya. Aku rindu dengan masa-masa bersama Bapak dulu. Aku

rindu

diboncengkan

sepeda

pada

waktu

menonton pertandingan sepak bola di lapangan kecamatan. Dibelikan makanan kesukaanku. Rasanya sudah cukup senang sekali waktu itu diboncengkan Bapak naik sepeda untuk sekadar jalan-jalan sore. Apalagi saat diajak Bapak bepergian naik bus ke saudara kami di Yogyakarta, dan pastinya Bapak 104


Wido Cepaka Warih

selalu mengajak kami mampir berkunjung di salah satu kebun binatang yang cukup terkenal di sana. Melihat beberapa binatang yang belum pernah dilihat oleh kami, sangat senang sekali dan bahagia hati kami. Bapak bangga sekali ketika aku mengikuti beberapa perlombaan semenjak dari sekolah dasar. Bapak bilang kepada kami tidak usah minder, percaya diri saja, semua orang itu sama. Bapak sangat bangga ketika aku mengutarakan bahwa diriku lolos menjadi finalis lomba penelitian ilmiah remaja di ibukota Jakarta. Bapak pulalah yang menemaniku pada saat mengikuti perlombaan di Jakarta. Bapak

yang

perjalanan

bercerita

Bapak

dulu.

banyak

hal

Bapak

mengenai

yang

selalu

mendukungku untuk berani maju dan jangan takut kalah pada saat perlombaan karena kamu sudah bagus sampai tahap ini. Bapak pulalah yang mengajakku

jalan-jalan

naik

taksi

dan

bajaj.

Walaupun dalam perlombaan tersebut aku belum bisa 105


Sepenggal Pesan

menang, tapi Bapak bangga sekali karena putra pertamanya pernah mewakili kabupaten untuk maju lomba ke tingkat nasional bertemu dengan orangorang hebat yang sekarang menjadi salah satu motivasiku ingin menjadi seperti mereka, aku ingin menjadi seorang Profesor nantinya. Bapak sangat senang sekali ketika di akhir tahun kelas tiga Sekolah Menengah Atas ketika mengetahui diriku lolos seleksi dua universitas ternama di Indonesia. Bapak pulalah yang sering menemaniku dalam

mengikuti

beberapa

seleksi.

Bapak

memberikan pertimbangan agar aku memilih yang di ibukota agar aku bisa lebih belajar banyak hal dan benar-benar

berusaha

sekuat

tenaga

untuk

mewujudkan mimpi dan cita-cita. Ya pak, kelulusan setahun yang lalu aku persembahkan dengan hormat dan bangga untukmu juga untuk mamak. Baru kali ini aku melihat bapak menangis di hadapanku pada waktu melihat aku keluar upacara wisuda di Balairung Universitas Indonesia, bapak menangis 106


Wido Cepaka Warih

memelukku dengan tanpa banyak kata-kata yang terucap dari beliau, tapi aku tahu ini ungkapan paling dalam dari Bapak atas rasa bahagia bapak waktu itu. Aku memelukmu dalam-dalam, berterima kasih atas semua yang telah engkau berikan kepada kami. Dan saat ini, aku sedang menjalani proses seleksi untuk menjadi pengajar muda dalam program Indonesia Mengajar. Aku ingin membalas semua kebaikan budi yang telah Bapak tanamkan selama ini. Aku ingin memberikan ilmuku dan mengabdi untuk negeri dan tanah ini, seperti yang engkau telah ajarkan dulu kepada kami apa makna nasionalisme bagi kami. Engkau pun sempat menyelipkan tanah dan bendera merah putih kepadaku pada waktu aku pertama kalinya naik pesawat untuk berangkat ke Kuala Lumpur selama satu bulan. Bapak selalu mengingatkan kepadaku, Jaga nama Indonesia! Buat Indonesia bangga lewat dirimu ! Sekali lagi aku mohon

doa

restunya

Pak,

agar

aku

bisa

menyelesaikan segala proses yang telah aku mulai 107


Sepenggal Pesan

dan jalani, untuk satu tahu mengabdi di negeri yang sangat kucintai ini Pak, seperti engkau mencintai putra-putranya. Pak, putramu ini memang tak pandai untuk berkata dan menceritakan tentang dirimu. Tidak cukup hanya dengan tulisan ini saja, tidak cukup hanya dengan satu buku. Tapi aku sangat bangga mempunyai seseroang lelaki yang kukenal pertama kali dalam hidupku, Bapak. Bagiku, Bapak adalah seorang lelaki yang sangat hebat dan saat ini engaku sudah semakin bertambah usia. Sudah banyak uban yang tumbuh di rambut Bapak. Terima kasih pak atas semua ini, semua yang telah bapak berikan kepadaku hingga aku bisa menyelesaikan pendidikan ke lebih tinggi. Aku janji akan meneruskan perjuangan bapak untuk berjuang lagi meraih beasiswa ke luar negeri sampai menjadi Profesor seperti cita-citaku dahulu. Terima kasih sudah menjadi seorang Bapak, pembimbing, teman dan partner yang luar biasa dalam hidupku. Jasa108


Wido Cepaka Warih

jasamu sungguh tak terhitung. Aku mendoakanmu selalu agar Bapak selalu diberi kesehatan oleh Tuhan dan diberi umur panjang. Aku ingin melihat Bapak tersenyum di hari-hari bahagiaku nanti. Semoga bapak selalu bahagia. Terima kasih Bapak atas segalanya. Aku rindu bapak. Pak, aku sayang Bapak :)

109


Sepenggal Pesan

Tentang Penulis

Wido Cepaka Warih, lahir di Purworejo pada tanggal 15 Februari 1991. Merupakan alumnus dari Departemen Geografi, Universitas Indonesia. Tertarik dengan dunia tulis-menulis sejak SMA dimulai dari karya tulis ilmiah kemudian mulai aktif kembali menulis di blog pribadinya. Saat ini, Wido bekerja sebagai GIS Analyst di salah satu konsultan rintisan bersama dengan rekan-rekannya di Depok, Jawa Barat, tentunya sambil terus menggeluti hobinya jalan-jalan dan mulai menulis kembali. Jurnal tulisan dan perjalanannya dapat diakses dan dinikmati di www.widocepakawarih.com. Pembaca yang budiman dapat berdiskusi dengannya melaui twitter @mas_wid dan email wido.cepaka@gmail.com. â˜ş 110



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.