1 minute read

Gambar 3.22 Anak menghias ogoh-ogoh

Surya : Ternyata buat ogoh-ogoh itu susah ya. Kak Putu : Memang membuat ogoh-ogoh itu pekerjaan orang dewasa, karena membutuhkan keterampilan tingkat tinggi. Selain itu, peralatan yang digunakan juga kurang aman kalau dipakai anak-anak seusia kalian. Agung : Waduh, gimana nih Pak Made, padahal, kita pengen bikin ogoh-ogoh kecil untuk bikin pawai sendiri. Wajah anak-anak nampak kecewa. Pak Made : Memang betul yang dikatakan Kak Putu, membuat ogoh-ogoh membutuhkan keterampilan tingkat tinggi. Walaupun demikian, kita masih tetap bisa menyelenggarakan pawai ogoh-ogoh, kok. Ida : Bagaimana caranya, Pak? Kan kita tidak bisa bikin ogoh-ogohnya. Nyoman : Kita minta tolong dibuatkan saja sama Kak Putu. Tito : Tapi, Kak Putu, kan tidak tahu, seperti apa ogoh-ogoh yang kita mau. Kak Putu : Adik-adik, kan bisa bikin gambarnya dulu. Nanti, Kak Putu dan teman-teman yang membuatkan. Pak Made : Wah….Kak Putu malah menawarkan untuk membuatkan. Surya : Lah, masak kita cuma bikin gambar dan nonton Kak Putu bikin ogohogoh? Pak Made : Hmmm…sepertinya kita harus mendiskusikan ulang rencana kita. Ayuk, kita kembali ke sekolah. Terima kasih, Kak Putu dan tim sudah menerima kami di sini. Kak Putu : Sama-sama, sampai ketemu lagi.

Setelah tiba di sekolah Pak Made mengajak anak-anak untuk mengkaji ulang rencana Pawai Ogoh-Ogoh.

Advertisement

Pak Made : Dari apa yang sudah kalian lihat saat kita di balai banjar, ternyata membuat ogoh-ogoh tidak seperti yang kita bayangkan. Kak Putu saja yang sudah terbiasa membuat, ternyata tetap membutuhkan bantuan.” Surya : Iya, ternyata rumit membuatnya. Nyoman : Kita minta tolong Kak Putu bikin ogoh-ogoh yang kecil saja. Putri : Iya, ogoh-ogohnya jangan yang besar. Ida : Kak Putu tadi juga sudah mau membuatkan, kok. Pak Made : Tadi, Surya sempat menyampaikan bahwa tidak seru kalau hanya membuat desain dan menyerahkan pembuatan ogoh-ogoh pada Kak Putu. Sebenarnya, apa lagi yang masih bisa kalian lakukan dalam proses pembuatan ogoh-ogoh?

62 Buku Panduan Guru Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD

This article is from: