2 minute read

Gambar 3.42 Tumpukan kaleng untuk bermain ganepo

Syakil : Boleh. Raka : Baiklah...kita coba nanti. Bu Lina : Deal ya...sepakat kita coba, ya. “Okee...” jawab anak-anak serentak.

Setelah anak-anak dijemput orang tua mereka masing-masing, Bu Lina melihat lagi peta konsep pengembangan topik “Menggali Permainan Tradisional”. Dari beberapa jenis permainan tradisional yang muncul, Bu Lina memutuskan untuk mengenalkan anak-anak pada permainan Ganepo. Alasan pemilihan permainan ini karena Bu Lina sudah mengenal permainan ini sejak kecil. Selain itu, permainan ini juga masih sering dimainkan oleh anak-anak di sekitar tempat tinggalnya. Pemetaan yang dibuat Bu Lina untuk mempersiapkan kegiatan projek sebagai berikut.

Advertisement

Apa yang dipelajari Kerja sama, mengikuti aturan permainan, sosialisasi, keberanian mengambil risiko sportivitas, ketangkasan

Apa yang dilakukan

Media (video, buku, internet, dll.) Mencari alat main di sekitar sekolah/rumah

Membuat kesepakatan aturan main

Projek Permainan Ganepo

Sumber belajar Bermain ganepo

Narasumber terkait

Tempat yang bisa dikunjungi

Permainan Ganepo ini biasanya dimainkan oleh 3–7 anak. Cara memainkannya dengan menyusun batu atau pecahan genting dalam bentuk bertumpuk seperti menara, lalu diletakkan di tengah lingkaran. Ada juga yang menggunakan sandal atau ranting/batang singkong yang disusun membentuk piramida.

Setelah itu, para pemain hompimpah. Anak yang kalah bertugas untuk menumpuk bahan main menjadi menara atau piramida dengan dibantu para pemain. Setelah itu, para pemain bergantian melempar sasaran (menara/piramida) menggunakan bola kecil dengan jarak 2 meter. Yang tidak bisa mengenai sasaran akan jadi penjaga untuk menjaga susunan menara/ piramida tersebut agar tidak roboh.

90 Buku Panduan Guru Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD

Sambil berjaga, si anak harus mencari pemain lain yang bersembunyi. Sementara itu, mereka yang bersembunyi bisa menyelinap, lalu merobohkan menara/piramida, lalu “si penjaga” harus menyusun ulang. Begitu seterusnya.

Aturan main tidak ketat. Anak-anak boleh membuat aturan main yang disepakati bersama sebelum main. Bu Lina juga menyiapkan coretan tentang syarat “Permainan yang Menyenangkan” seperti yang telah disampaikan oleh anak-anak.

Gambar 3.32 Hasil diskusi guru dan anak tentang permainan yang menyenangkan

Bu Lina berencana menunjukkan coretan ini kepada anak-anak keesokan harinya.

Tujuan Kegiatan

1. Menunjukkan perilaku yang baik yang mencerminkan akhlak mulia. 2. Membangun hubungan sosial secara sehat. 3. Menunjukkan perasaan bangga terhadap latar belakang budayanya dan jati dirinya. 4. Mengenali karakteristik anak Indonesia yang berlandaskan Pancasila. 5. Berpartisipasi dalam beragam kegiatan fisik. 6. Menunjukkan sikap positif dalam beragam kegiatan fisik. 7. Menjaga keselamatan diri. 8. Mengenali dan memahami informasi. 9. Mengomunikasikan pikiran dan perasaan. 10. Membangun percakapan. 11. Menunjukkan rasa ingin tahu (observasi, eksplorasi, eksperimen). 12. Menunjukkan kemampuan dasar berpikir kritis, kreatif, kolaboratif dan memecahkan masalah.

BAB 3 Rancangan Projek Pelajar Pancasila

91

This article is from: