2 minute read

Gambar 3.41 Anak bermain ganepo

Apa yang dipelajari Kerja sama, keberanian mengambil risiko, mengikuti aturan, bersosialisasi

Menggali permainan/ dolanan tradisional setempat yang melibatkan kerja sama tim dan mengasah motorik anak

Advertisement

Apa yang dilakukan

Bagaimana caranya Mendata permainan tradisional setempat

Mendata lagu/tembang dolanan anak yang bisa dinyanyikan saat main

Mengenalkan dan mengajak anak bermain Gundu, ganepo gasingan, singkongan, lompat tali, dll.

Sumber belajar Media (video/buku cerita terkait, internet)

Narasumber terkait

Tempat yang bisa dikunjungi

Pengembangan topik “Menggali Permainan/Dolanan Tradisional” bisa memunculkan beberapa rancangan kegiatan projek yang digali dari beragam dolanan tradisional yang ada di Nusantara. Contoh kegiatan projek yang disajikan dalam bab ini harap dimaknai sebagai inspirasi bagi para guru dalam mengembangkan kegiatan projek sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Kegiatan projek ini bisa dilaksanakan untuk menyambut hari Anak Nasional, hari Kemerdekaan, ataupun perayaan tradisi budaya lokal.

Contoh Projek “Permainan Ganepo”

Tahap Permulaan

Suatu siang di TK Bintang Kecil, ada tiga orang anak yang belum dijemput orang tuanya. Bu Lina menemani anak-anak tersebut berbincang di halaman sekolah. Syakil : Kok lama, nih dijemputnya. Aku mau cepet-cepet main game. Raka : Kamu main game yang di HP apa di laptop? Kalau aku, suka yang di laptop. Caca : Enak main game yang di HP to ya ...bisa sambil tiduran. Bu Lina : Wah...wah….. lagi pada ngomongin apa, nih. Bu Lina, kok nggak paham. Caca : Itu, lho Bu, game…….… Bu Lina : Maksudnya, game yang di HP? Emangnya, main games di HP seru, ya?

88 Buku Panduan Guru Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD

Raka : Serulah... Syakil : Kalau bu Lina, suka main game apa? Sambil tertawa Bu Lina menjawab bahwa ia tidak bisa main game dan tidak ingin belajar main game. Anak-anak terlihat kaget dengan jawaban gurunya. Mereka tidak percaya ada orang yang tidak bisa main game.

Raka : Kenapa, kok nggak suka main game, Bu? Bu Lina : Mata Ibu capai kalau melihat HP terus. Bu Lina lebih senang main bersama teman-teman, bisa lari-lari, kejar-kejaran. Seru dan heboh. Sekarang coba kalian ceritakan. Sebenarnya apa sih yang membuat kalian suka main game? Bu Lina mengeluarkan notes kecilnya untuk mencatat pendapat anak-anak. Syakil : Main game itu asyik. Tidak bikin bosen. Raka : Kalau main game itu, pas mainnya salah, nggak dimarahi. Malah ada tulisan: “Kamu belum berhasil. Coba lagi. Caca : Kalau main game itu seru...banyak tantangannya. Tambah tinggi level-nya, tambah sulit tantangannya. Bu Lina : Ada lagi lainnya? Syakil : Itu saja, sih, Bu. Bu Lina : Dari catatan Bu Lina, ada tiga hal yang membuat kalian suka main game. Pertama, tidak dimarahi kalau salah...... diminta coba lagi. Kedua, seru...... banyak tantangan, ada tingkat kesulitan. Ketiga, mengasyikkan...... tidak bosan, ingin terus mencoba. Caca : Yak, betul Bu Lina : Kalau misalnya, Bu Lina mengajak kalian main yang bukan game HP, tetapi bisa memenuhi tiga syarat di atas, apakah kalian mau coba main? Jadi, nanti kalian yang membuktikan apakah permainan itu seru, mengasyikkan, dan tidak dimarahi kalau salah. Bagaimana menurut kalian? Raka : Berarti, mainnya tidak di HP? Bu Lina : Tidak menggunakan HP dan memainkannya harus ada beberapa orang. Tidak bisa kalau main sendiri. Syakil : Namanya permainan apa? Bu Lina : Ganepo, tetapi di tempat lain ada juga yang menyebutnya singkongan. “Bagaimana menurut kalian?” tanya Caca meminta pendapat Syakil dan Raka. ”Aku sih, oke.”

BAB 3 Rancangan Projek Pelajar Pancasila

89

This article is from: