Surya
: Ternyata buat ogoh-ogoh itu susah ya.
Kak Putu
: Memang membuat ogoh-ogoh itu pekerjaan orang dewasa, karena membutuhkan keterampilan tingkat tinggi. Selain itu, peralatan yang digunakan juga kurang aman kalau dipakai anak-anak seusia kalian.
Agung
: Waduh, gimana nih Pak Made, padahal, kita pengen bikin ogoh-ogoh kecil untuk bikin pawai sendiri.
Wajah anak-anak nampak kecewa. Pak Made
: Memang betul yang dikatakan Kak Putu, membuat ogoh-ogoh membutuhkan keterampilan tingkat tinggi. Walaupun demikian, kita masih tetap bisa menyelenggarakan pawai ogoh-ogoh, kok.
Ida
: Bagaimana caranya, Pak? Kan kita tidak bisa bikin ogoh-ogohnya.
Nyoman
: Kita minta tolong dibuatkan saja sama Kak Putu.
Tito
: Tapi, Kak Putu, kan tidak tahu, seperti apa ogoh-ogoh yang kita mau.
Kak Putu
: Adik-adik, kan bisa bikin gambarnya dulu. Nanti, Kak Putu dan teman-teman yang membuatkan.
Pak Made
: Wah….Kak Putu malah menawarkan untuk membuatkan.
Surya
: Lah, masak kita cuma bikin gambar dan nonton Kak Putu bikin ogohogoh?
Pak Made
: Hmmm…sepertinya kita harus mendiskusikan ulang rencana kita. Ayuk, kita kembali ke sekolah. Terima kasih, Kak Putu dan tim sudah menerima kami di sini.
Kak Putu
: Sama-sama, sampai ketemu lagi.
Setelah tiba di sekolah Pak Made mengajak anak-anak untuk mengkaji ulang rencana Pawai Ogoh-Ogoh. Pak Made
: Dari apa yang sudah kalian lihat saat kita di balai banjar, ternyata membuat ogoh-ogoh tidak seperti yang kita bayangkan. Kak Putu saja yang sudah terbiasa membuat, ternyata tetap membutuhkan bantuan.”
Surya
: Iya, ternyata rumit membuatnya.
Nyoman
: Kita minta tolong Kak Putu bikin ogoh-ogoh yang kecil saja.
Putri
: Iya, ogoh-ogohnya jangan yang besar.
Ida
: Kak Putu tadi juga sudah mau membuatkan, kok.
Pak Made
: Tadi, Surya sempat menyampaikan bahwa tidak seru kalau hanya membuat desain dan menyerahkan pembuatan ogoh-ogoh pada Kak Putu. Sebenarnya, apa lagi yang masih bisa kalian lakukan dalam proses pembuatan ogoh-ogoh?
62
Buku Panduan Guru Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD