5 minute read

setelah projek

Agung : Cepat sekali, ya, mereka buatnya. Putri : Wah, ternyata sudah ditempelin kertas kertas, ya. Pak Made : Itu Kak Putu nukubnya baru satu lapis saja. Ida : Ayo kita potong kertas biar bisa cepetan ngelanjutin nukubnya. Agung : Ada yang motong kertas ada yang nukub, biar cepetan selesainya. Anak-anak terlihat sangat antusias bekerja sama. Ada yang memotong kertas, ada yang mengoleskan lem dengan kuas di kertas, ada juga yang menempel kertas dengan hati-hati di kerangka ogoh-ogoh. Ida terlihat sibuk mengoleskan lem pada kertas dan Putri mengambil kertas yang sudah diberi lem dan memberikan kepada Agung untuk ditempel.

Agung : Ida, jangan kebanyakan lemnya, kertasnya jadi robek Ida : Wah, robek, ya. Kalau gitu, aku kasih lemnya dikit-dikit aja. Pak Made : Kenapa kertasnya robek kalau lemnya banyak? Agung : Kalau kebanyakan lem, kertasnya basah, jadi gampang robek.

Advertisement

Gambar 3.19 Anak nukub kerangka ogoh-ogoh

Sumber foto: TK Sai Prema Kumara Denpasar (2019)

Anak-anak sangat menikmati proses nukub. Pak Made membantu anak-anak mengangkat kerangka ogoh-ogoh ke halaman sekolah untuk dijemur. Pak Made : Hari ini kalian sibuk sekali, ya. Untuk besok pagi, apa yang akan kalian kerjakan? Ketut : Kalau sudah kering, kita bisa mulai ngecat, Pak. Pak Made : Nah, ini ogoh-ogohnya cuma satu, apakah kalian semua mau mengecat bersama-sama? Agung : Nggak bisa barengan, Pak, nanti catnya tumpah. Surya : Nggak enak ngecatnya desak-desakan. Bajunya bisa kena cat. Pak Made : Iya betul. Kalau ngecat ogoh-ogoh ukuran seperti ini tidak bisa terlalu banyak anak. Putri : Kalau begitu, yang nggak ngecat bisa bikin hiasan. Ida : Bahan untuk bikin hiasan, kan banyak ada di sekolah.

70 Buku Panduan Guru Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD

Putri : Iya, kita ada manik-manik dan kertas emas. Pak Made : Berarti, bagaimana kegiatan kita besok?. Anak-anak serentak menjawab, “Ngecat dan bikin hiasan, Pak.” Ketut : Tapi cat dan kuasnya bagaimana? Pak Made : Di sekolah ada 3 kuas besar, jadi, kalau kalian punya kuas di rumah yang bisa dipakai, silakan dibawa. Tiba-tiba, Surya menyela,”Di rumahku ada sisa cat tembok. Masih ada satu kaleng. Nanti tak mintakan ke bapakku”. Pak Made : Nanti biar Pak Made juga akan menghubungi bapakmu, ya Surya. Terima kasih sebelumnya.

Hari ini, anak-anak menemukan bahwa memakai terlalu banyak lem akan menyebabkan kertas menjadi robek. Mereka juga belajar bekerja sama saat nukub.

Kegiatan Hari Kelima: Mengecat Ogoh-Ogoh

Hari itu anak-anak berusaha menyelesaikan mengecat karena masih ada tahap berikutnya, yaitu menghias. Sementara Nyoman dan kawan-kawan mengecat, kelompok anak yang lainnya menyiapkan hiasan untuk ogoh-ogohnya. Dengan demikian, apabila ogoh-ogoh yang dicat sudah kering, bisa langsung dihias. Surya : Ini catnya mau dituang di mana? Nyoman : Tuang di ember aja. Anak-anak mulai ngecat tanpa menambahkan air di ember. Tito : Kok nggak mau rata catnya? Surya : Kalau bapakku ngecat, biasanya catnya ditambahin sedikit air. Pak Made : Mengapa kita mesti menambahkan sedikit air pada cat? Surya : Kalau terlalu kental, catnya susah rata. Tiba-tiba Agung nyeletuk, “Awas catnya netes ke lantai.” Agung kemudian bergegas mengambil koran bekas untuk alas ngecat.

Gambar 3.20 Anak mengecat ogoh-ogoh

Sumber Foto : TK Sai Prema Kumara Denpasar (2019)

BAB 3 Rancangan Projek Pelajar Pancasila

71

Sementara itu, anak-anak yang lain sibuk membuat hiasan. Ada yang meronce, ada yang membuat hiasan gelang kaki dari kertas emas. Ayu : Ini kertas emasnya, kok, gampang robek ya? Putri : Kita lapisi pakai map bekas aja, yuk? Ayu : Ayo kita coba. Pak Made : Apa lagi yang bisa kalian tambahkan agar hiasannya lebih menarik? Ida : Biasanya, gelang dan kalungnya ogoh-ogoh itu bisa bunyi kalau digerak-gerakkan. Ketut : Itu dikasih kerincingan. Pak Made : Kalau mau pake kerincingan, di sekolahan ada kok. Ketut : Hore..! Jadi nanti kita bisa tambahin kerincingan ya. Pak Made : Iya, boleh. Ayu : Berarti besok kita pasang hiasannya ya, Pak. Pak Made : Selain memasang hiasan yang kalian buat, apa lagi yang perlu ditambahkan? Putri : Oh, iya, kok kita lupa nyiapin kain? Pak Made : Kain seperti apa yang kalian butuhkan? Putri : Kain poleng dan kain hitam, Pak. Pak Made : Kalau kain poleng ada di sekolah. Kalau kain hitam kita tidak punya.” Ayu : Saya punya kain hitam di rumah, besok saya bawa. Ketut : Aku juga ada. Besok aku juga bawa.

Dalam kegiatan hari ini, anak-anak mendapatkan pengalaman tentang kekentalan cat yang pas untuk mengecat. Mereka juga mempunyai ide untuk menambahkan kerincingan agar ogoh-ogoh mengeluarkan bunyi saat digerakkan. Setelah anak-anak pulang, Pak Made menghubungi Pak Gde untuk menanyakan apakah tapel ogoh-ogoh sudah selesai dibuat. Pak Gde mengatakan bahwa tapel sudah selesai dan siap dipasang esok hari di sekolah.

Kegiatan Hari Keenam: Menghias Ogoh-Ogoh

Pagi ini, begitu tiba di sekolah, anak-anak langsung melihat ogoh-ogoh yang mereka jemur kemarin. Anak-anak terlihat sangat antusias untuk menghias ogohogoh dengan memasang hiasan gelang, kalung dan lain-lainnya. Sebagian anak sudah menyiapkan hiasan dari kemarin. Pagi itu Pak Gde datang membawa tapel ogoh-ogoh yang siap dipasang. Anak-anak sangat senang melihat tapel tersebut .

72 Buku Panduan Guru Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD

Pak Made : Nah, hari ini Pak Gde sudah membawa tapel ogoh-ogoh kita. Bagaimana menurut kalian tapelnya? Anak-anak serentak menjawab, “Bagus banget, Pak.” Dengan bantuan Pak Gde, tapel dapat terpasang dengan pas di ogoh-ogoh. Anak-anak saling bersahutan, “Wah, keren!” “Bagus banget, makasih, Pak!” Pak Gde : Anak-anak, Pak Gde pamit, ya. Anak-anak menjawab serentak, “Makasi, Pak.” Setelah Pak Gde pulang, anak-anak langsung bersiap memasang hiasan ogoh-ogoh. Surya : Sekarang kita bisa langsung pasang hiasannya ini, Pak? Pak Made : Ya, kalian bisa langsung menghias. Tapi, bagaimana caranya memasang hiasan di bagian leher ogoh-ogoh? Nyoman : Nanti naik di atas kursi aja, Pak. Ida : Roncean untuk kalungnya belum siap, nih. Yang kita buat kemarin terlalu pendek. Tito : Iya, dipanjangin aja, biar kelihatan kalau dipasang di leher ogoh-ogoh.

Gambar 3.21 Anak membuat hiasan ogoh-ogoh

Sumber foto: TK Sai Prema Kumara Denpasar (2019)

Anak-anak sibuk menyiapkan hiasan ogoh-ogoh. Mereka bekerja sama memasang hiasan dan memasang kain dibantu oleh Pak Made. Pak Made : Wah, ogoh-ogohnya sudah diberi tambahan hiasan. Menurut kalian, apakah sudah cukup atau masih ada yang mau ditambahkan? “Sudah oke, Pak.” “Sudah bagus, kok” “Keren, lho ogoh-ogoh kita.” Anak-anak saling bersahutan menjawab. Pak Made : Berarti, kita sudah siap pawai ogoh-ogoh, nih? Nyoman : Tapi Pak, kalau pawai ogoh-ogoh, kan ada iringan gambelannya. Tito : Iya, Pak, masak pawai nggak ada gambelannya? Pak Made : O, iya, kalian betul. Kita perlu latihan megambel ini. Agung : Kita megambel beleganjur, kan Pak?

BAB 3 Rancangan Projek Pelajar Pancasila

73

This article is from: