Agung
: Cepat sekali, ya, mereka buatnya.
Putri
: Wah, ternyata sudah ditempelin kertas kertas, ya.
Pak Made
: Itu Kak Putu nukubnya baru satu lapis saja.
Ida
: Ayo kita potong kertas biar bisa cepetan ngelanjutin nukubnya.
Agung
: Ada yang motong kertas ada yang nukub, biar cepetan selesainya.
Anak-anak terlihat sangat antusias bekerja sama. Ada yang memotong kertas, ada yang mengoleskan lem dengan kuas di kertas, ada juga yang menempel kertas dengan hati-hati di kerangka ogoh-ogoh. Ida terlihat sibuk mengoleskan lem pada kertas dan Putri mengambil kertas yang sudah diberi lem dan memberikan kepada Agung untuk ditempel. Agung
: Ida, jangan kebanyakan lemnya, kertasnya jadi robek
Ida
: Wah, robek, ya. Kalau gitu, aku kasih lemnya dikit-dikit aja.
Pak Made
: Kenapa kertasnya robek kalau lemnya banyak?
Agung
: Kalau kebanyakan lem, kertasnya basah, jadi gampang robek.
Gambar 3.19 Anak nukub kerangka ogoh-ogoh Sumber foto: TK Sai Prema Kumara Denpasar (2019)
Anak-anak sangat menikmati proses nukub. Pak Made membantu anak-anak mengangkat kerangka ogoh-ogoh ke halaman sekolah untuk dijemur. Pak Made
: Hari ini kalian sibuk sekali, ya. Untuk besok pagi, apa yang akan kalian kerjakan?
Ketut
: Kalau sudah kering, kita bisa mulai ngecat, Pak.
Pak Made
: Nah, ini ogoh-ogohnya cuma satu, apakah kalian semua mau mengecat bersama-sama?
Agung
: Nggak bisa barengan, Pak, nanti catnya tumpah.
Surya
: Nggak enak ngecatnya desak-desakan. Bajunya bisa kena cat.
Pak Made
: Iya betul. Kalau ngecat ogoh-ogoh ukuran seperti ini tidak bisa terlalu banyak anak.
Putri
: Kalau begitu, yang nggak ngecat bisa bikin hiasan.
Ida
: Bahan untuk bikin hiasan, kan banyak ada di sekolah.
70
Buku Panduan Guru Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk Satuan PAUD