1 minute read
ORIENTALISME DIGUNAKAN
by wiwit123
BAGIAN TIGA
ORIENTALISME DIGUNAKAN
Advertisement
Teori evolusi pastinya memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap praktik kajian agama kita dibandingkan terhadap kerja-kerja kecendekiawanan para ahli hukum kita.1 (C. Snouck Hurgronje, “Mohammedaansch recht en rechtswetenschap,” 1885)
Tiga bab di muka yang memberikan tinjauan umum mengenai perjumpaan awal para penyusup Belanda di Nusantara dan lawan muslim mereka, menunjukkan betapa kecendekiawanan metropolitan dan pengamatan di lapangan tidaklah selaras. Tidak pula cukup informasi yang bisa diandalkan mengenai berbagai perbedaan antara apa yang disebut “gereja Mohammedan” dan agama “reformasi” mereka sendiri.
Secara lebih spesifk kita melihat bahwa, pada abad kesembilan belas dan setelah dua perang sengit di Sumatra dan Jawa, para cendekiawan yang dipekerjakan untuk melatih para administrator masa depan berbeda pendapat dengan para kerabat misionaris mereka mengenai bagaimana kiranya orangorang Jawa dan Melayu tidaklah benar-benar muslim. Di satu sisi, seorang ahli hukum seperti Keijzer melihatnya sebagai persoalan derajat (bahwa orang-orang Jawa dan Melayu menyimpang hingga tingkat tertentu dari pemahaman yuridis yang tepat terhadap Islam normatif). Di sisi lain, sebagian misionaris yang berbasis di Hindia menyatakan bahwa orang-orang Jawa pada khususnya gagal lolos ujian paling mendasar dalam keimanan Islam. Seiring berlalunya waktu, persepsi pun berubah. Perubahan itu sebagian besar akibat karya seorang cendekiawan yang permulaan kariernya di Eropa, Arabia, dan Hindia menjadi pokok bahasan tiga bab berikut sekaligus inti buku ini.