MUDAIN AJA! #3 (Newsletter Juni 2016)

Page 1

What’s Inside

Young, Hungry and Curious!

Prakata

about yousure

struktur yousure

Prakata oleh Direktur YouSure

Sekilas tentang YouSure

Struktur kepengurusan YouSure

RP. 2

RP. 3

RP. 3

infografis

social media & culinary

komik

InfograďŹ s tentang kebiasaan makan

Foodblogger : The Luckiest Job Ever?

Komik tentang kuliner

RP. 6

RP. 8

RP. 9

Main Course

Appetizer

inspiring youth #1

inspiring youth #2

youth opinion

Bisnis berawal dari secangkir kopi

Sate Maranggi : Kelezatan alami

Makanan & Politik

RP. 10

RP. 12

RP. 14

tips & Trick

publication

Event & quiz

Tips makan untuk anak kost

Jurnal dan buku YouSure

Event YouSure di 2016 Teka-teki silang

RP. 16

RP. 17

RP. 18

Desert


Prakata Syukurlah newsletter MUDAin AJA! Edisi #3 kembali menyapa kawula muda. MUDAin AJA! Edisi #3 ini mengangkat tema “Youth and Culinary�. Tema ini diangkat untuk menyoroti kaitan kehidupan kaum muda dengan dunia kuliner. Isu kuliner bukan sekadar ihwal kebutuhan pokok namun juga bisa menyangkut dimensi seni, hobi bahkan cita-cita. Karena di balik apa yang dikonsumsi tersimbol preferensi, selera, motivasi hingga gaya hidup kaum muda. Tema ini diangkat untuk menggambarkan kaum muda sebagai penikmat, pelaku hobi, bagian dari komunitas, hingga inovator dalam dunia kuliner yang luas. YouSure sebagai pusat kajian yang berfokus pada isu kepemudaan melihat kuliner sebagai salah satu ranah kreatif yang bisa dimanfaatkan oleh pemuda untuk menunjukkan eksistensinya. Terakhir, terbitan MUDAin AJA Edisi #3 ini bisa menebar inspirasi dan menyajikan perspektif yang 'lain' dalam memandang dunia keseharian kaum muda. Salam Pemuda:) Dr. M. Najib Azca, M.A Direktur Youth Studies Centre (YouSure) FISIPOL UGM


ABOUT YouSure Pusat Kajian Kepemudaan atau Youth Studies Centre (YouSure), FISIPOL UGM didirikan pada tanggal 21 Mei 2011 dengan visi untuk menjadi lembaga penelitian dan pengabdian pada masyarakat di bidang kepemudaan yang terpandang dan berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan untuk kemajuan bangsa. Untuk mewujudkan visi tersebut, YouSure memiliki misi sebagai berikut : 1. Melakukan penelitian, kajian, dan publikasi akademik yang berkualitas di bidang kepemudaan. 2. Melakukan advokasi kebijakan kepemudaan dan pemberdayaan pemuda berbasis penelitian dan kajian 3. Mendiseminasi gagasan dan wacana alternative kepemudaan kepada publik. 4. Memfasilitasi terbangunnya jaringan social antar pemuda di Indonesia lintas daerah, agama, dan lintas afiliasi politik untuk pembelajaran horizontal antar pemuda serta peningkatan solidaritas dan kesatuan bangsa.

STRUKTUR ORGANISASI Penanggung Jawab Dekan FISIPOL Universitas Gadjah Mada Dewan Pengarah Akademik Prof. Pratikno, M.Soc.Sc., Ph.D Prof. Heru Nugroho, Ph.D Prof. Muhadjir Darwin, M.A., Ph.D. Prof. Dr. Janianton Damanik. Prof. Tadjudin Noer Effendi, Ph.D. Prof. Jeremias T. Keban, Ph.D. Direktur Muhammad Najib Azca, M.A., Ph.D Sekretaris Derajad S. Widhyharto, M.Si Divisi Riset Novi Kurnia, Ph.D. (Koordinator) Ario Wicaksono, M.A. Dr. Suharko, M.Si. Divisi Advokasi dan Jaringan Kepemudaan Dr. Hempri Suyatna, M.Si. (Koordinator) Dewi Cahyani Puspitasari, M.A. Suci Lestari Yuana, M.A. Divisi Publikasi, Event dan Database Budi Irawanto, Ph.D. (Koordinator) Eka Zuni Lusi Astuti, M.A. Dana Hasibuan, M.A. Peneliti Dr. Arie Sujito, M.Si. Dr. Subando Agus Margono Dr. Hakimul Ikhawan, M.A Budi Irawanto, M.A, Ph.D Arie Setyaningrum, M.A, Ph.D Erlin Heriana, M.A Lambang Triyono, M.A. Dian Arymami, M.Hum. Nurul Aini, M.A

Muhammad Nyarwi, M.Si Deshinta Dwi Asriani, M.A. Erlin Herliana, M.A Wisnu Martha, M.Si Milda Longgeita Pinem, M.A. Meredian Alam, M.A., M.Phil Frans Vicky Djalong, M.A. Oki Rahadianto Sutopo, M.Si. Nanang Indra Kurniawan, M.A. Longgina Novadona Bayo, M.A. Ariefa Efianingrum, M.A. Wenty Marina Minza, Ph.D. Ayu Diasti, M.A. Bevaola Kusumasari, Ph.D. Dr. Krisdyatmiko Peneliti Ahli Ben White, M.A., Ph. D (Professor emeritus, Institute of Social Studies, Den Haag) Merlyna Lim, M.A., Ph.D (Assistant professor, Arizona State University) Nancy J. Smith-Hefner, M.A., Ph.D (Associate professor, Boston University) Noorhaidi Hasan, M.A., Ph. D (Associate professor, UIN Sunan Kalijaga) Pamela Nilan, M.A., Ph.D (Associate professor, The University of Newcastle) Pujo Semedi, M.A.,Ph.D (Associate professor, Universitas Gadjah Mada) Asisten Peneliti dan Project Officer Gregorius Ragil Wibawanto, S.Sos Dwi Ayu Silawati, S.I.P Staf Administrasi Imalis Wahyuningrum, A.md Staf Magang Vicky Anugerah Tri Hantari Gilang Puspoadi Umar Abdul Aziz Disi Riwanda Rabbani


Young Hungry and Curious!


Kuliner umumnya diartikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan masak – memasak. Tetapi, pembahasannya tidak selalu tentang makanan yang enak di perut dan kenyang di lidah. Lebih dari sekedar kegiatan pemenuhan kebutuhan perut, kuliner pun adalah arena pemenuhan rasa ingin tahu. Karena itulah seringkali cara memasak dikaitkan dengan seni hingga resep menjadi tradisi. Aktornya beragam, termasuk kaum muda yang banyak diantaranya berperan lebih dari seorang penikmat. Mereka yang melihat peluang dan mengembangkan kreativitas dari rasa lapar. Mereka yang terinspirasi dari hal sederhana yang kita rasakan setiap hari.


Survei kali ini YouSure mencoba cari tahu bagaimana kebiasaan makan sobat muda mulai dari tempat, preferensi makanan, hingga budget yang sobat muda keluarkan. Dengan melibatkan 124 anak muda dari usia 18-28 tahun ternyata hasilnya cukup beragam.

INFOGRAFIS

3x

1x

2x

Wah, ternyata sobat muda nggak perlu diingatkan untuk makan ya sama gebetan atau pacar karena dari survei menunjukkan bahwa 50% dari total responden masih mengonsumsi makanan 3x sehari.

Warung Burjo angkringan

masak kantin

kafe

Dari tempat-tempat di atas, sebagian besar responden cukup sering makan di warung rumah makan atau di kantin. Sebaliknya, kafe bukan menjadi opsi sobat muda untuk makan sehari-hari. tidak pernah 10-15 kali 1-4 kali 16-20 kali 5-9 kali >21 kali *dalam seminggu


rasa a

harg

tidak tahu isunya

n mana a y n ke gizi i pors k jara

Dari banyak jawaban, rasa menjadi faktor terpenting untuk memilih makanan bagi sobat muda. Kemudian diikuti dengan harga, kenyamanan dan kebersihan, gizi, porsi, dan jarak ke tempat makan.

sangat penting

penting

Kedaulatan pangan adalah sebuah konsepsi bahwa kita lebih mengkonsumsi makanan lokal yang diolah oleh petani atau dari sumber lokal, tidak melibatkan pihak-pihak luar negeri dalam memproduksi pangan. Kabar baiknya, pemuda mulai menyadari tentang isu kedaulatan pangan dan menganggap isu ini penting.


murah meriah

<-mau makan-> ~Dulu~ ~Sekarang~ langsung makan keburu cair

es krim p p*ddlep*

~Dulu~

one

h rtp

foto dulu!

ma

s

es krim gelato

<-Nunggu Makan-> ~Sekarang~

warteg jajan di nunggu makanan lama juga ya!

n pila tamiasa b

kaos oblong

n ana d n da endi tr

foto ala-ala #ootd dulu! rambut ombre ne smartpho restoran dengan dekorasi KECE


FOODBLOGGER:

THE LUCKIEST JOB EVER? Hayo, weekend mau nongkrong ke mana nih? Pasti pada langsung cek Instagram untuk lihat rekomendasi makanan-makanan unik dan resto kece seputaran Jogja. Nah, siapa sih sebenarnya yang berada di balik akun-akun foodstagram itu? Kali ini tim YouSure berkesempatan ngobrol-ngobrol sama para food blogger kece seantero Jogja, simak terus ya sahabat.

@ceritamakan Admin akun ini adalah seorang food blogger yang sangat ramah bernama mas JB Dendron Gamarosi atau biasa disapa mas Rosi. Ia memulai aksinya menjadi food blogger sejak Mei 2014 dengan mengunggah foto-foto makanan dan tempat kuliner favoritnya. Menariknya, akun @ceritamakan mas Rosi terasa personal dengan captions yang memang merupakan opini pribadinya sendiri. Katanya, personal branding ini bikin akunnya dekat sama followers. Benar juga sih, waktu kita lihat IG-nya terasa kaya dengerin atau baca rekomendasi temen tentang makanan atau tempat kuliner. Selain jadi food blogger, mas Rosi juga disibukkan dengan kegiatan lain seperti jadi admin sosmed dan sedang asyik belajar videograďŹ yang tentunya masih berhubungan dengan kuliner ya.

@tempatnongkron o a Di balik akun yang udah punya ratusan ribu followers ini ada mas Riko Wibowo yang masih berstatus mahasiswa jurusan sistem informasi salah satu universitas di Yogyakarta. Meskipun harus bagi waktu dengan kuliahnya, ia bisa memposting konten baru di akunnya sebanyak 1-2 kali sehari. Dengan kesuksesan akun IG-nya, dalam sehari ada 2-4 tempat yang minta di-endorse. Dengan foto yang menarik, ditambah rekomendasi tempat makan dengan dekorasi kece mampu menarik kaum muda hits Jogja untuk mampir. Mas Riko punya strategi rahasia nih, katanya jika ingin dapat foto makanan yang bagus, usahakan lighting-nya maksimal, karena foto yang terang lebih menarik. Ia biasanya mengambil foto di sore hari, saat lighting-nya pas. Boleh dicoba tuh sahabat YouSure.

@kulineryogya Sama seperti food blogger lainnya, akun ini merupakan hasil iseng-iseng berhadiah yang kemudian ditekuni mas Arief Budiman dkk. Di enam bulan pertama, mas Arief hanya iseng posting hingga akhirnya ada beberapa pihak yang mulai ng-endorse. Menariknya, akun ini tidak hanya mengekspos makanan kekinian, tetapi juga makanan tradisional dengan captions yang unik dan humoris tentang kehidupan jomblo gitu. Akun @kulineryogya ini kini kebanjiran permintaan endorse, sampai mas Arief menjadi full time food blogger. Sekarang, ia dan rekanrekan timnya sedang mengembangkan usaha merchandise @newyogmerch yang akan segera di-launching.

sweet food

8 MUDAin AJA #3

Ketiga foodblogger ini keren-keren banget kan, sahabat? Sering kita berpikir pekerjaan mereka enak tinggal icip-icip makanan dan foto-foto. Padahal, kesuksesan mereka tidak didapat secara instan lho. Mas Riko mengaku butuh kesabaran dan kemauan belajar untuk sukses. Dikritik, dicaci itu sudah biasa katanya. Mas Rosi yang bahkan sudah memulai usahanya sebelum Instagram populer hingga kini belum berhenti belajar. Kalau kata mas Arief "Dream, pray and action. Percaya sama mimpi kalian, wujudkan mimpi kalian, nikmati prosesnya dan jangan berhenti belajar. Usaha dan doa, usaha tanpa doa itu sombong, doa tanpa usaha itu sia-sia." Mereka optimis dengan masa depan kuliner dan anak muda, terutama di Jogja yang anak mudanya sangat dinamis dan kreatif. Sekarang saja sudah terlihat betapa banyaknya anak muda yang masih kuliah sudah bisa bangun usaha kuliner mereka sendiri. Buat teman-teman yang punya passion di bidang kuliner, ketiga food blogger kece ini punya empat kunci utama, konsisten, sabar, tetap usaha dan belajar, terakhir doa. Semangat! (DAS)


Bisnis Berawal Dari

Secangkir Kopi

Pekalongan memang memiliki sajian kopi tradisional nan spesial, yang adalah Kopi Tahlil. Kopi tubruk yang diseduh dengan campuran Cengkih, Kapulaga, Kayu Manis, dan entah rempah apalagi. Rasanya sepet, pedas, dan agak pahit. Tapi kedai yang kubicarakan adalah Kedai fancy dan trendy, bukan kedai kopi tahlil bertenda yang berjajar di seputaran Alun-Alun atau Lapangan Mataram. Penasaran. Saya datangi Chestnut, salah satu pionir kedai kopi di Pekalongan. Chestnut terletak di Jalan Veteran, bukan area nongkrong pastinya. Kedainya bersanding dengan Barbershop : satu toko dibagi dua. Saya bertemu langsung dengan Tian, pemilik Kedai. Kami ngobrol sangat panjang ditemani segelas hot cappucino. Saya menghujamnya dengan pertanyaan teknis seputar kopi. Tentang perbedaan Robusta dan Arabica. Cara menikmati kopi yang pas, bahkan sampai siapa supplier Kedai Kopi Chestnut. Obrolan semakin sumringah ketika Tian meminta salah satu PSK (Petugas Seduh Kopi) untuk menyeduhkan kami Mandailing. Dia berniat memberikan pengalaman dengan pengetahuan soal minum kopi yang sehat. “Tidak ada aturan baku untuk menikmati kopi, kalau mau menikmati kopi cukuplah jangan sampai ada rasa pahit (bitterness) yang nyantol lama di lidah� Tian berpendapat sembari menyeruput Mandailing di depan kami. Aku ikut-ikutan menyeruput dengan caranya. Namun gagal. Di salah satu gelas, Tian menambahkan gula putih dan memintaku untuk menyesapnya. Walah! asam luar biasa dengan aroma pahit yang terlampau keras. Tian menceritakan padaku bahwa bitterness tinggi yang hinggap di pangkal lidah tidak baik untuk kesehatan tubuh karena semakin tinggi bitterness semakin tinggi pula kandungan kafein dalam kopi. Namun, gula putih yang dicampurkan untuk mengurangi bitterness dalam kopi juga kurang baik. Sebab, gula putih meningkatkan konsentrasi asam dalam kopi yang tidak baik untuk kadar asam lambung dalam tubuh.

Inilah alasan kenapa minum kopi pahit bukanlah gayagayaan, melainkan demi kesehatan. “Barista punya tanggungjawab untuk menceritakan apa yang sudah dibuat oleh roaster dan juga apa after taste setelah minum kopi hasil seduhannya, bukan hanya asal menyajikan� Inilah jawaban Tian ketika saya menanyakan soal alasan orang keranjingan kopi pahit, yang seolah-olah kopi pahit adalah gambaran kemutakhiran penikmat kopi. Dia mengaku pengetahuan dan sikap semacam ini berkembang seiring dengan menjamurnya kedai kopi di Pekalongan. Dia ingin menyajikan kualitas yang prima dan gagasan yang kuat untuk ikut masuk dalam lingkaran kompetisi sehat tanpa menggugat pesaing dengan dalih : Minum Kopi dengan Benar. Pertanyaan saya soal cerita dibalik bermunculannya kedai kopi di Pekalongan, sayang sekali, tidak muncul. Namun, saya justru mendapat cerita lain yang lebih gurih. Tian bercerita soal jatuh bangunnya membangun kedai ini dengan pengetahuan yang tidak nanggung. Berawal dari pesan espresso single shoot 30ml seharga tiga puluh ribu rupiah di tahun 2012, Tian memulai imajinasinya soal kopi. Namun jauh sebelum itu, dia adalah pria muda yang tak bisa dianggap enteng. Inilah jawaban Tian ketika saya menanyakan soal alasan orang keranjingan kopi pahit, yang seolah-olah kopi pahit adalah gambaran kemutakhiran penikmat kopi. Dia mengaku pengetahuan dan sikap semacam ini berkembang seiring dengan menjamurnya kedai kopi di Pekalongan. Dia ingin menyajikan kualitas yang prima dan gagasan yang kuat untuk ikut masuk dalam lingkaran kompetisi sehat tanpa menggugat pesaing dengan dalih : Minum Kopi dengan Benar. Pertanyaan saya soal cerita dibalik bermunculannya kedai kopi di Pekalongan, sayang sekali, tidak muncul. Namun, saya justru mendapat cerita lain yang lebih gurih. Tian bercerita soal jatuh bangunnya membangun kedai ini dengan pengetahuan yang tidak nanggung.


Berawal dari pesan espresso single shoot 30ml seharga tiga puluh ribu rupiah di tahun 2012, Tian memulai imajinasinya soal kopi. Namun jauh sebelum itu, dia adalah pria muda yang tak bisa dianggap enteng. Tahun 2004, dia berangkat ke Jakarta bermodalkan semangat untuk berdiri di atas sandal sendiri. Dia bekerja sebagai penjual sayur dengan jam kerja yang lumayan bikin pening mendengarnya. Dia kerja dari jam 10 malam sampai sore berikutnya. Begitu terus setiap hari selama dua bulan. Tak betah, dia pulang dan mencoba peruntungan menjadi sales alat kesehatan. Gagal. Mencoba berjualan pulsa. Runyam. Mencoba berjualan benda-benda dari kulit. Selesai. Ngamen. Tak bertahan lama. Menjaga toko VCD. Berhenti. Jaga studio. Hanya sebentar. Itu semua dilakoninya dengan pikiran dan perasaan “aku harus bertahan, bukan, bukan untuk mengejar kesuksesan, hanya bertahan” Katanya. Dia harus berbuat demikian karena ayahnya mendapatkan surat pemutusan hubungan kerja disaat dirinya baru menginjak awal kuliah. Terpaksa keluar dan bekerja tak karuan. Hingga nekat menikah di tahun 2006. Kopi, bukanlah sesuatu yang dipikirkan atau direncakanannya semenjak duduk di bangku manapun entah kuliah, SMA, SMP. Dia mengaku bahwa satu hal yang mempertemukan Tian dan Kopi adalah Musik. Sempat, Tian bernyanyi untuk sebuah band kondang asal Pekalongan yang bernama Roaller Coaster. Tak dapat dipungkiri, kopi selalu hadir selepas latihan atau ketika nongkrong mengisi acara di cafe-cafe. Kebiasaan inilah yang mempertemukannya dengan tragedi espresso empat tahun silam. Tian tidak lalu langsung membuka kedai ini dengan sekedipan mata. Dia menabung perlahan dari hasil usahanya di bidang pariwisata. Tabungan itulah yang dikumpulkan untuk membangun embrio Chestnut, yakni warung tenda jagung bakar dengan kopi sachet ala kadarnya. Namun sayang, usaha macam itu sangat melelahkan di awal karena Tian masih harus bekerja di tempat lain sembari memasang tenda di sore hari.

Tabungannya yang sudah agak lebih digunakannya untuk menyewa satu petak ruang di sudut kawasan kuliner Djadul yang terletak di Pelataran Stadion Kraton, Pekalongan. Di sana, restonya cukup ramai. Pengunjung datang silih berganti sekadar minum kopi, menyantap jagung, atau sengaja hadir untuk menikmati sajian live music yang digelar Tian. Ya, terbukti sudah, terselip musik di antara Tian dan Kopi. “Orang hanya melihat luarnya saja, padahal sempat saya membayar karyawan, yang teman-teman saya sendiri dengan semangat cicilan” tukasnya. Pesaing mulai begitu ahli meracik kopi. Dia tak ingin tenggelam dalam kompetisi. Dia kemudian mengambil workshop barista di Bandung. Sepulang dari sana, dia bertemu tetangganya yang sedang ingin membangun barbershop. Ombak sedang berpihak padanya. Mereka kemudian berbagi tempat yang bertahan sampai sekarang. Walaupun, tentu saja, pembayaran uang sewa baru lunas setelah Chestnut berdiri selama setahun. Makin malam, hampir tutup, Kedai makin ramai. Ada yang bergitar di meja samping. Di ujung, mbak-mbak centhil sedang asyik mematut diri di depan kamera telpon-genggam. Tian memaksa saya ngincipi Kopi Tubruk. Katanya, “Kopi tubruk adalah kopi yang paling jujur di lidah karena tak ada variabel lain yang digunakan dalam menyeduhnya.” Variabel di sini adalah kertas seduh dan faktor-faktor lain yang ikut campur. Kopinya datang, langsung saja aku nyeruput tanpa canggung. Benar saja, sepetnya dalam, pahitnya pas dengan aroma nangka yang segar. Persis seperti perjalanan Tian : Kecutnya dalam, Deritanya Pas, dan Pencapaiannya segar. Meski sempat tubruk sana tubruk sini, aroma hidupnya tercium jujur, persis seperti tabiat Kopi Tubruk. (GRW)


Lulus mulus dari Sosiologi UGM tak membuat Deka begitu halus menjalani masa mudanya yang ternyata tak terlalu mulus. Dia tak ingin bekerja di jalur formal. Sempat mendaftar di beberapa tempat, lolos seleksi, namun dilepasnya karena tak sesuai kata hati. Padahal, orangtua berharap Deka mendapat pekerjaan yang mapan, biasalah orangtua. Ketegangan macam ini sempat membuatnya kalang kabut, namun dengan pendekatan yang jagoan dan usaha yang keras, Deka berhasil membuktikan pada orangtua, bahwa membangun dan memiliki usaha sendiri tak kalah mentereng dengan pegawai kantoran. Sate Maranggi Mang Sams adalah pembuktiannya. Dia merintis usaha ini bersama kawan seperjuangannya. “Ternyata susah jadiin resep yang cuma tulisan ke wujud masakan,� tukasnya menceritakan awal perjuangan membangun Sate Maranggi Mang Sams.


Resep didapatkan dari kawannya di Bogor yang memang telah menjajakan Sate Maranggi selama 3 tahun. Dia optimis, bahwa Sate Maranggi adalah panganan yang berpotensi ciamik di Jogja. Sungguh sayang, tidak sama sekali. “Gak ada sebelumnya, semoga dengan menjadi pionir, usahaku akan terus berkembang,� katanya menjelaskan optimisme yang dibawanya ketika berani nekat membuka Sate Maranggi. “Bisnis yang baik adalah bisnis yang dijalankan,� itulah semangat dia dalam merintis Sate Maranggi di tepian Jalan Kaliurang KM 8.5. Tantangan dan keterbatasan tentu saja ada. Modal, dia dapatkan dari menjual beberapa barang kepunyaannya. Tenaga, jangan ditanya. Jaringan, nah ini dia. Deka mengaku belajar banyak dari kawan-kawannya sesama pengusaha kuliner muda se-antero Jogja. Kemauan belajarnya sungguh patut diacungi jempol. Pasalnya begini, Kuliner bukan pekerjaan orang malas. Di awal, dia berjuang mati-matian untuk menyajikan Sate Maranggi yang mumpuni dari segi rasa dan sajian. Terdengar mudah, Bukan? Eksperimen dilakukan tanpa henti; bukan hanya soal ketajaman bumbu, konsistensi rasa juga perlu diadu. Dan semua itu dilakukan tidak dengan semangat sok jagoan. Dia bertanya dan berbincang dengan banyak orang. Hasilnya adalah kelembutan daging sapi beserta lemak tipisnya yang lumer dilidah. Bumbunya meresap dengan berani, gosongnya pas, dan sambal oncomnya nakal. Semuanya disajikan dalam porsi yang adil, cukupan, tidak berlebihan. Perlu diketahui, menghadirkan itu semua agar menjadi satu kenangan adalah cobaan yang luar biasa bagi Deka. Sebabnya apa? Begini. Sate Maranggi adalah penganan khas Jawa Barat, terutama di daerah Purwakarta dan Cipanas, yang disajikan tanpa bumbu kecap, kacang, atau apapun itu,

melainkan rempah rahasia yang dibiarkan meresap ke serat-serat daging, lalu dibakar. Terdengar tidak mudah, karena butuh kualitas daging yang prima. Oh iya, dagingnyapun harus daging yang untuk tenderloin atau bagian has dari sapi, bukan daging di bagian dengkul atau tepian paha. Rumit? Jelas. Enak? Pastinya. Yang rumitrumit pasti enak. Karena apa? Ya karena enak, coba aja sendiri kalau ndak percaya. Kok cerewet. Oke lanjut. Bakaran sate dan oncom digasak dengan ketan bakar yang pulen dan dalam di perut. Dijamin kenyang sampai sendawa berkali-kali. Lalu ditutup oleh kecemerlangan rasa Es Kelapa Muda dengan perasan jeruk atau Semangkuk Es Sekoteng. Amboi, nikmat mana lagi yang kau sangsikan. Semuanya ada di Sate Maranggi Mang Sams. Sebuah kedai yang dirintis oleh dua anak muda gagah berani, tak ingin kerja kantoran, apalagi nangkring di kantor pemerintahan (semoga tetap begitu). Deka dan kawannya, mati-matian berusaha keras untuk membuat olahan daging sapi yang empuk. Ya, namanya perjuangan tak seempuk Sate Maranggi. Tapi tetap saja, selalu ada Es Kelapa Muda dan Es Sekoteng yang selalu menjaga kesegaran semangat, nurani, hasrat, dan mimpi untuk hidup mandiri dengan usaha sendiri; menjalani kelezatan masa muda yang alami, tak perlu banyak bumbu, persis seperti Sate Maranggi. (GRW)


A N A K P A M &

Sebagai mahluk hidup, manusia adalah sebuah sistem biologis-organisasi ďŹ sik yang tersusun atas berbagai zat dan organ yang membentuk sistem metabolism dalam tubuhnya. Kebutuhan metabolism ini harus dipenuhi dengan cara makan dan minum. Kita mungkin mendengar bahwa ada orangorang yang hidup tanpa harta, tanpa pernah berhubungan seksual, namun tidak akan ada manusia yang dapat bertahan hidup tanpa makanan. Revolusi yang dilakukan begitu cepat oleh manusia terjadi karena kehendak manusia untuk memenuhi hasratnya memenuhi kebutuhan makanannya. Jika pada era Paleolithikum, manusia purba masih mencari makanan dengan berburu dan meramu.

Pada era Mesolithikum dan Neolithikum telah dikenal bertani karena saat itu mereka tidak dapat hanya mengandalkan perburuan saja. Mode produksi makanan berkembang dari feodalisme, kolonialisme, hingga kapitalisme. Mode produksi makanan terus bergeser ke arah yang semakin praktis dan eďŹ sien, jika dahulu nenek moyang kita mulai dari menanam, memanen, memasak dan membersihkan sisa makanan dilakukan oleh rumah tangga sendiri. Sedangkan orang tua kita umumnya membeli bahan makanan di pasar dan memasaknya di rumah. Sedangkan saat ini kita lebih sering praktis mencari makan di warung atau cafĂŠ, ataupun memberi makanan instan yang tinggal disajikan di rumah.


AN LITIK PO

Makan juga sangat menunjukkan kultur atau kebiasaan entitas tertentu. Misalkan bagi umat muslim dan yahudi haram memakan babi, namun sebaliknya babi justru menjadi daging primer di banyak negara di Eropa. Bahkan sebagian umat nasrani di Manado sudah biasa membeli daging kucing, monyet, dan tikus yang dijual di Pasa Tomohon. Begitupun ketika daging sapi menjadi daging primadona yang dikonsumsi oleh umat muslim di Indonesia, umat Hindu justru dilarang mengkonsumsi sapi karena dianggap sebagai hewan yang suci. Saking sucinya umat hindu di India rutin mengkonsumsi air seni sapi yang dipercaya akan membuat tubuh mereka sehat dan bugar. Lebih anehnya lagi jika kita mendengar kultur suku pedalaman Afrika di Senegal yang bertahan hidup ditengah savanna dengan meminum darah sapi. Meskipun kultur makanan antar satu entitas dengan entitas nampak begitu berbeda, namun sebaliknya makanan justru menjadi media akulturasi yang sangat efektif yang telah berlangsung berabadabad. Coba saja kita lihat makanan yang kita konsumsi belakangan ini, mampukah kita pastikan mana saja yang asli dari daerah kita, daerah luar, atau bahkan manca negara? Jika kita orang Yogya, mengkonsumsi Pizza, Burger, Kebab, Onigiri, Pempek, Nasi Uduk, hanyalah sebagian kecil makanan yang “diimpor� dari daerah lainyang kita nikmati tanpa ambil pusing asal muasal sejarah makanan tersebut.

Pilihan kita untuk memilih makanan juga sangatlah menunjukkan daily politics kita. Bahkan apa yang kita makan sangat mungkin lebih menunjukkan pandangan politik kita dibandingkan dengan apa yang kita katakan. Tentu aneh jika kita aksi turun kejalan atau menyuarakan di media sosial mengenai gagasan anti kapitalisme, anti asing dan sebagainya-namun hal itu kita tweet saat kita sedang mengambil sebuah slice Pizza double delight di Pizza Hut. Hal ini tidak berlebihan, sebagaimana dalam jajak pendapat-sebanyak 96% responden mengatakan bahwa isu kedaulatan pangan adalah isu penting. Namun disisi lain, 90% responden mengatakan tidak pernah atau sangat jarang makan di angkringan. Sebaliknya responden justru lebih gemar untuk makan di cafĂŠ. Pada akhirnya kita menyadari bahwa makanan sangat erat kaitannya dengan perkembangan politik mulai dari tingkat yang sangat makro hingga mikro. Tulisan ini tentu saja hanya menyajikan sebagian kecil dari sekian banyaknya keterkaitan makanan dengan perkembangan politik. Politik bukan hanya pemilu yang hanya kita lakukan sekali dalam lima tahun, melainkan juga makanan yang kita lakukan tiga kali sehari. (UAA)


~Tips makan untuk anak kost~ Jadi anak kos kudu pintar mengatur uang karena banyaknya pengeluaran dan terbatasnya pemasukan. Terkadang urusan makan dijadikan prioritas kesekian dibanding pengeluaran lainnya. Alhasil lapar, tidak fokus, dan emosi memuncak menjadi tak terhindarkan. YouSure percaya bahwa logistik akan berpengaruh pada logika seseorang, maka kami akan memberikan pertolongan pada anak-anak kos dengan tips yang bisa kalian coba. Semoga bermanfaat dan hidup anak kos!

Tahan Godaan dan Diakali Dengan 'Imajinasi' Buat anak kos tahan godaan itu perlu, apalagi di awal sampai tengah bulan. Jika ingin sensasi makanan yang beda tapi sayang uang, caranya mudah saja: makanlah sesuai dengan biaya yang kita punya sambil nonton acara kuliner atau lihat postingan di media sosial. Siapa tahu berkat imajinasi, lele goreng yang kita makan serasa ďŹ sh n chips yang ada di tempat makan kece.

Pisahkan Makanan yang Kamu Beli Buat anak kos yang ingin hemat, warung makan dengan fasilitas nasi sepuasnya adalah anugerah. Saat membeli makanan untuk dibungkus jangan lupa minta pisahkan nasi dengan lauk dan sayurnya ya. Dengan cara itu , sekali beli bisa untuk makan dua sampai tiga kali.

1

3

Self-rewarding

2

Sesekali bolehlah kita mengapresiasi diri yang telah mampu menahan godaan. Caranya, kita bisa makan enak 2 minggu sekali atau sisihkan sedikit demi sedikit uang per harinya untuk traktir diri kamu makan enak. Tapi ini juga disesuaikan dengan budget kita ya, jangan sampai upaya self-rewarding sekali, malah bikin bokek sampai bulan berganti.

4

Masak Sendiri

Berhemat juga bisa dilakukan dengan memasak nasi sendiri dan cukup membeli lauknya saja. Kamu punya rice cooker? Nah, ini saatnya bring your rice cooker to the next level!. Disamping kukus dan rebus alat ini bisa juga kamu manfaatkan untuk memasak makanan lain. Resepnya bisa kamu googling , selain berkreasi siapa tahu kamu juga sekaligus berhemat kan. Mantap!

Free Snack & Lunch

Kita kuat!

Mulai sekarang sering-sering lah mencatat acara di sekitar kampus. Tidak sedikit acara seminar, public lecture, diskusi dan kegiatan kampus lain yang menyediakan kudapan, bahkan makan siang. Gratis! Selain hemat kamu juga dapat tambahan ilmu.

Jika cara-cara di atas belum berhasil diterapkan dan masih terbelenggu dengan rasa lapar, percayalah bahwa kita ini bukan manusia lemah dan berdoalah karena kita tidak pernah tahu rezeki akan datang dari mana. Bisa jadi nanti pemilik kos sedang mengadakan syukuran dan kita diundang untuk makan bersama ;) (VAT)

5

6


~ Publication ~

Youth Studies Centre (YouSure) FISIPOL UGM menyajikan Jurnal Pemuda yang terbit dua kali dalam setahun. Jurnal Pemuda merupakan wadah bagi para peneliti, akademisi dan intelektual Indonesia hingga mancanegara untuk meracik dan menyajikan analisis berbagai isu-isu kepemudaan yang terjadi di Indonesia. Dalam lima edisi sebelumnya Jurnal Pemuda mengangkat tema : Pemuda Agensi dan Reformasi Ragam Transisi Pemuda : Pengalaman Bertumbuh di Indonesia Pemuda di Antara Ruang Transisi Pemuda identitas dan Pertarungan Ekspresi Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Anak Muda. Info lebih lanjut mengenai Jurnal Pemuda dapat diakses melalui http://jurnalpemuda.ďŹ sipol.ugm.ac.id/ . Selain jurnal, YouSure juga menyediakan menu literatur khas kepemudaan lainnya yang dapat dipinjam untuk memperkaya pengetahuan tentang isu-isu kepemudaan. Jurnal Pemuda dan koleksi lainnya dapat diperoleh langsung di kantor YouSure FISIPOL UGM setiap hari Senin s/d Jumat pada jam kerja (08.00 – 16.00 WIB).

17


Indonesian Youth Summit 2016

YouSure EVENTS

2016

Indonesian Youth Summit adalah acara tahunan yang diadakan oleh Youth Studies Centre FISIPOL UGM. IYS mempertemukan pemuda-pemudi dari seluruh Indonesia untuk berkumpul dan saling bertukar pikiran mengenai isu-isu kepemudaan. Untuk tahun 2016, Youth Studies Centre (YouSure) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada sebagai lembaga riset yang konsen terhadap isu kepemudaan melihat perlu diadakannya konferensi berupa rangkaian event untuk memulai langkah pemuda dalam menyongsong SDGs 2030. Pentingnya agenda ini dikarenakan sejauh ini masih minimnya pewacanaan dan penggalakkan SDGs kepada para pemuda, khususnya para mahasiswa di Indonesia. Indonesian Youth Summit 2016 mengangkat tema Youth Action for Sustainable Development Goals 2030-Local Strategy for Global Goals. IYS 2016 akan dilakukan selama 3 hari yaitu pada tanggal 21-23 Oktober 2016. Pada rentang waktu tersebut akan dilakukan sebuah rangkaian acara yang akan terdiri dari berbagai kegiatan, mulai dari kompetisi call for paper, seminar nasional, diskusi panel, public lecture, citizen festival, field trip, dan pembuatan buku Our Action for Sustainable Development Goals 2030.

Sebagai pilar kemajuan bangsa, pemuda memegang peranan penting. Tingginya jumlah penduduk muda usia produktif harus pula disertai dengan langkah-langkah nyata. Di sisi lain, sampai saat ini berbagai masalah sosial dalam pembangunan seperti kemiskinan, kesenjangan, rendahnya angka kewirausahaan dan pengangguran masih menjadi persoalan di Indonesia. Kondisi ini tentunya menjadi persoalan mengingat tantangan-tantangan global seperti implementasi masyarakat ekonomi ASEAN ada di depan mata. SOPREMA 2016 dirancang sebagai ajang kompetisi di antara pemuda dalam kegiatan sociopreneur. Selain itu sebagai wahana untuk saling menimba keterampilan sociopreneur dan memperkuat jaringan agar mampu memecahkan masalah dan mendorong terjadinya perubahan sosial di masyarakat. Kompetisi SOPREMA 2016 diadakan oleh Youth Studies Centre (YouSure) FISIPOL UGM bekerja sama dengan PT. Visitama 17. Acara SOPREMA 2016 terdiri dari ekspo, coaching clinic, talkshow, seminar, field trip dan presentasi final. Rangkaian acara tersebut dilaksanakan pada tanggal 5-7 September 2016. Untuk mengikuti kompetisi SOPREMA 2016 peserta harus mendaftarkan diri di website soprema.fisipol.ugm.ac.id dan mengunggah proposal kewirausahaan sosial. Pendaftaran dibuka dari tanggal 10 Maret 2016 sampai 30 Juni 2016. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi soprema.fisipol.ugm.ac.id


Qu Halo, Sobat Muda! Kamu merasa kreatif ? Punya wawasan luas tentang kuliner Indonesia? Ini saatnya kamu tes kemampuanmu lewat kuis TTS ini. Jangan lewatkan kesempatan untuk dapat hadiah menarik, caranya gampang ! 1) Like fanpage Facebook YouSure FISIPOL UGM , 2) Isi dan kirim foto lembar jawaban TTS mu ke Facebook kami. Kami akan memilih 2 orang pemenang yang paling cepat dan tepat. Biar makin seru ajak teman-temanmu ya ! 11 12 1

2

13 16 3 14 15 4

18 17

19 7

5 9 6

20

8

10

Mendatar

1. Tradisi tumbuk padi 2. Nama makanan tradisional Jambi berbahan dasar ikan dan durian 3. Peras, Soto 4. Beras lokal Indonesia khas Cianjur 5. Permen karet legendaris 6. Gurih, enyoi, digoreng dadakan 7. Gurih, renyah, pengganti kerupuk 8. Goreng tanpa minyak 9. Asal papeda 10. Acara TV kuliner populer

Menurun

11. Kompor tradisional 12. Kapal Selam 13. Manis, kenyal, ringan 14. Makanan tradisional Jawa berbahan dasar ketan 15. Sentra pembuatan tempe di Kota Malang 16. Nama pakar kuliner perempuan terkenal Indonesia 17. Petai cina 18. Buah dengan kandungan vitamin C yang tinggi 19. Martabak manis 20. Udang fermentasi


YouSure

present MUDAin AJA! #3

Young Hungry & Curious!

Tim Redaksi Pimpinan Redaksi Muhammad Najib Azca Editor Disi Riwanda Rabbani Layouter Gilang Puspoadi Reporter Gregorius Ragil Wibawanto Dwi Ayu Silawati Vicky Anugerah Tri Hantari Umar Abdul Aziz

Youth Studies Centre Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poli k Universitas Gadjah Mada, Gd BC Lt 2. Rg. 204 Jl. Sosio-Jus sia, Bulaksumur, Yogyakarta 55281

www.yousure.fisipol.ugm.ac.id

+62 274 563362 ext 152 yousure.fisipol@ugm.ac.id yousurefisipol @YousureFisipol


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.