4 minute read

Prospek Gasifikasi Batubara di Indonesia

Pemerintah Indonesia saat ini telah membuat kebijakan mengenai proyek gasifikasi batu bara di Indonesia. Kebijakan ini tertuang dalam Perpres Nomor 109 tahun 2020 tentang “Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional”. Proyek gasifikasi batu bara menjadi salah satu dari sekitar 201 daftar proyek strategis nasional yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Proyek tersebut berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Gasifikasi batu bara merupakan suatu proses reaksi batu bara dengan menggunakan udara atau oksigen dan uap, untuk menghasilkan produk gas yang dapat digunakan secara langsung sebagai bahan bakar, atau sebagai umpan untuk bahan bakar sintetis (syngas) atau bahan kimia berbentuk gas atau cair lainnya. Berikut merupakan diagram yang menggambarkan rute perubahan batu bara menjadi produk-produk syngas melalui proses gasifikasi batu bara.

Advertisement

Gambar Rute Batu bara Menjadi Bahan Kimia Lewat Proses Gasifikasi Sumber:https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/9e/Coal_to_chemicals_routes_diagram.jpg

Dari diagram di atas, kita dapat mengetahui salah satu produk dari gasifikasi batu bara adalah Methanol yang selanjutnya dapat diubah menjadi DME (Dimethyl Ether). DME merupakan bahan untuk membuat LPG (Liquefied Petroleum Gas). Hal ini sejalan dengan program gasifikasi batu bara di Indonesia yang bertujuan meningkatkan nilai tambah batu bara serta mengurangi ketergantungan impor LPG. Gasifikasi batu bara sejatinya adalah bentuk pembakaran tidak sempurna dari batu bara. Padahal, proses fisik serta kimianya sama seperti proses pembakaran batu bara pada umumnya. Namun, proses pembentukan polutannya berbeda dari yang terdapat pada pembakaran batu bara. Perbedaannya adalah dalam kondisi reduksi, belerang yang terdapat dalam batu bara sebagian besar akan diubah menjadi H2S bukan SO2 serta nitrogen diubah sebagian besar menjadi NH3 dan hampir tidak terdapat NO yang terbentuk. Oleh karena itu, teknologi gasifikasi batu bara dikategorikan sebagai teknologi batu bara bersih. Menurut berbagai penelitian, batubara dengan peringkat yang rendah (kalori rendah), memiliki reaktivitas gasifikasi seratus kali lebih besar daripada reaktivitas batu bara dengan peringkat tinggi (kalori tinggi). Hal ini terjadi karena batu bara peringkat rendah menunjukkan semakin aktifnya lokasi batu bara ini karena ukuran kristalnya yang kecil. Batu bara peringkat rendah juga memiliki porositas yang lebih besar yang tentunya akan mendukung aksesibilitas ke gas yang bereaksi. Kandungan kalsium yang tinggi pada abunya juga memberikan efek katalitik sehingga dapat meningkatkan reaktivitas gasifikasi. Dengan sifat-sifat dari batu bara peringkat rendah tersebut, kecepatan ruang reaktor yang lebih tinggi juga dapat digunakan. Dengan demikian, hal tersebut dapat menghasilkan biaya modal yang lebih rendah jika digunakan pada sektor gasifikasi.

Tabel Data Kualitas Sumberdaya dan Cadangan Batu bara Indonesia Tahun 2018 Sumber: Neraca Sumber Daya Tahun 2018, Pusat Sumber Daya Geologi Kementerian ESDM

Jika dilihat pada sumber daya serta cadangan batu bara di Indonesia, maka dapat dikatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk dilakukan proyek gasifikasi. Hal ini karena nilai sumber daya serta cadangan batu bara Indonesia yang sangat besar. Data menunjukkan, total sumber daya dan cadangan pada tahun 2019 masing-masing adalah 149.009,59 juta ton dan 25.070,50 juta ton. Sumber daya dan cadangan batu bara Indonesia sebagian besar didominasi oleh batu bara dengan peringkat sedang hingga rendah. Dengan adanya proyek gasifikasi batu bara ini, Pemerintah Indonesia mengharapkan adanya peningkatan nilai tambah dari batu bara, sehingga Indonesia tidak menjual lagi batu bara mentah berperingkat rendah ke luar negeri yang tentunya memiliki nilai ekonomis yang lebih rendah dibanding DME. Selain itu, dengan gasifikasi diharapkan Indonesia dapat memproduksi sendiri LPG dalam negeri sehingga mengurangi ketergantungan impor LPG serta menjaga ketahanan energi nasional.

22

Dalam proyek gasifikasi ini, Pemerintah Indonesia berfokus pada perusahaan pertambangan batu bara pemegang PKP2B generasi pertama. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah PT Berau Coal, PT Arutmin Indonesia, PT Adaro Indonesia, PT Indominco Mandiri, PT Kaltim Prima Coal, PT Kendilo Coal, PT Kideco Jaya Agung dan PT Multi Harapan Utama. Pertamina dan PT Bukit Asam (PTBA) Tanjung Enim & Air Products, saat ini tengah menjalin kerjasama salah satu proyek gasifikasi batu bara. Proyek tersebut dinilai sudah cukup ekonomis karena PTBA akan memasok batu bara kalori rendah dengan harga terjangkau. Namun, tahap pengerjaan fisik baru dapat dimulai pada tahun 2023 hingga 2024. Hal tersebut karena diperlukan adanya kajian finansial, teknis dan non-teknis, pedoman pemanfaatan serta regulasi pengusahaan gasifikasi batu bara terlebih dahulu. Untuk mendukung terbentuknya iklim hilirisasi batu bara di Indonesia, selain dengan membuat kebijakan pada Perpres Nomor 109 tahun 2020, pemerintah Indonesia juga memberikan insentif berupa 0% royalti batu bara pada pelaku usaha yang melakukan peningkatan nilai tambah batu bara, seperti yang tertera pada pasal 128A ayat 2 UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Harapannya proyek gasifikasi batu bara di Indonesia dapat berjalan sesuai harapan dan memberikan kemajuan bagi bangsa Indonesia. Majulah pertambangan demi pembangunan!

“Menurut berbagai penelitian, batubara dengan peringkat yang rendah (kalori rendah), memiliki reaktivitas gasifikasi seratus kali lebih besar daripada reaktivitas batu bara dengan peringkat tinggi (kalori tinggi).” “

Referensi: Badan Geologi Kementerian ESDM. (2019). Neraca Sumber Daya Dan Cadangan Batubara Indonesia 2019. Bandung: Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara Dan Panas Bumi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi. (2020, Februari 1). Kurangi Impor LPG, Gasifikasi Batubara Jadi Kebijakan Strategis. Diakses dari https://migas.esdm.go.id/post/read/kurangi-impor-lpg-gasifikasi-batubara-jadi-kebijakan-strategis Kementerian ESDM. (2019). Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia. Jakarta: Penerbit. ISSN 2528-3464 Presiden Republik Indonesia. (2020). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. LN.2020/No.259, jdih.setkab.go.id Umah, Anisatul. (2020, Desember 2015). Gasifikasi Batu Bara Jalan, Pemerintah Bakal Kasih Subsidi. CNBC Indonesia. Diakses dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20201215171047-4-209313/gasifikasi-batu-bara-jalan-pemerintah-bakal-kasih-subsidi Vamvuka, D. (1999). Gasification of Coal. Energy Exploration & Exploitation, 17(6), 515–581. https://doi. org/10.1177/014459879901700603

This article is from: