Tak Harus Menunggu Tua untuk Dewasa : Kampus Butuh Banyak Mahasiswa Dewasa Orang dewasa adalah orang yang bisa bertanggung jawab terhadap setiap keputusan yang diambilnya dalam menyelesaikan masalah kehidupannya. Orang dewasa tercermin dari tindak tanduknya yang tidak mementingkan diri sendiri atau egois. Orang dewasa adalah orang yang bisa memilah yang BENAR dan SALAH. Orang dewasa sebagai anggota masyarakat harus berkontribusi positif terhadap lingkungan di sekitarnya. Dunia kampus butuh lebih banyak mahasiswa dewasa. Kenapa mahasiswa harus dewasa?? Mahasiswa yang pada dasarnya pelaku di dalam pergerakan pembaharuan yang akan menjadi generasi-generasi penerus bangsa dan membangun bangsa dan tanah air ke arah yang lebih baik dituntut untuk dewasa. Mahasiswa yang dewasa secara pribadi dapat mengontrol diri dalam melakukan suatu tindakan. Sikap dewasa dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau yang buruk. Oleh karena itu, makna DEWASA harus lebih dipahami kembali dan diaplikasikan di dalam lingkungan mahasiswa yang relitanya lebih banyak mahasiswa yang tidak sadar dan tidak mengetahui makna Dewasa itu sendiri. Mahasiswa sejatinya bukan lagi seorang siswa yang dapat di katagorikan anak-anak.Sementara kata "maha" yang ada dalam kata "mahasiswa" menandakan strata yang lebih tinggi dari sekedar siswa. Maka dari itu,mahasiswa di anjurkan untuk lebih dewasa dan bertanggung jawab. Tapi,nyatanya banyak mahasiswa yang kita jumpai di kampus memiliki gelagat unik yang terkadang sangat sulit diterima. sehingga bermunculanlah mahasiswa-mahasiswi yang tidak memiliki sikap dewasa, seperti mahasiswa yang tidak memiliki sopan dan santun kepada para dosen, tidak menyapa, berpakaian tidak senonoh, menaruh meja di kaki, mahasiswa yang lebih menyukai hidup dengan bebas, mengonsumsi obat-obatan terlarang, pergaulan bebas antara mahasiswa dengan mahasiswi, berdemonstrasi dengan tidak mengikuti peraturan yang berlaku bahkan hal terkecil seperti menyontek disaat ujian dianggap hal biasa padahal menyontek merupakan salah satu hal yang tidak mengindahkan peraturan kampus dan makna dari etika akademik.
Ingat. Seorang mahasiswa dewasa akan bisa memilah yang Benar dan Salah. Bisa berkontribusi kepada masyarakat. Realitas dunia kampus dengan mahasiswanya menunjukkan bahwa masih banyak mahasiswa yang tidak bisa membedakan atau memilah yang BENAR dan SALAH. Tidak bisa melakukan tindakan yang bertanggung jawab. Mereka gagal menunjukkan dirinya sebagai manusia dewasa. Melihat hal-hal seperti itu, sepertinya kampus memang membutuhkan lebih banyak mahasiswa “orang dewasa� yang bisa melakukan tindakan yang bisa dipertanggungjawabkan. Kampus masih terasa penuh dengan orang-orang yang berbadan besar dan berusia “tua� tetapi tidak dewasa.
Dibawah ini ada beberapa contoh mahasiswa yang memiliki kebiasaan unik, aneh dan kolotan saat di kampus. Beberapa di antaranya berkonotasi, positif ,netral maupun negatif. 1. Doyan melanggar peraturan yang ditetapkan oleh kampus dan Para Dosen Tidak Menjunjung tinggi kejujuran ilmiah dengan menaati kaidah keilmuan; seperti tindakan menyontek, plagiat, memalsu tandatangan kehadiran dan tindakan tercela lainnya. Kadang berpenampilan tidak sesuai dengan etika dan aturan yang berlaku di kampus. 2. Keterlambatan Dalam peraturan kelas yang telah ditetapkan bersama bahwa keterlambatan adalah 15 – 30 menit (tergantung dosen yang mengajar). Namun sering sekali mahasiswa melanggar peraturan tersebut. 3. Plagiarisme Dalam pengerjaan tugas, mahasiswa banyak melakukan plagiarisme alias copy and paste. Mengkopi karya orang lain dan mengaku karya itu sebagai karya sendiri. 4. Sopan santun Mahasiswa terkadang tidak menyapa dosen, tidak mendengarkan dosen yang sedang memberi materi, mengobrol, makan di kelas, mengankat kaki ke meja, menggunakan pakaian yang tidak sopan dan lain lain. 5. Malas mencatat saat kuliah. Alhasil, fotokopi numpuk menjelang ujian. Efek dari virus males mencatat, pinjam catatan kanan kiri, fotokopi buat persiapan ujian, dsb.
6. Lebih memilih nongkrong di kantin berjam jam, daripada ikut perkuliahan. Bagi anak kuliahan, apa sih yang lebih membahagiakan selain nongkrong bareng teman-teman. Nongkrong di kantin memang paling enak, tapi jangan sering-sering.Ingat kuliah? 7. Galeri smartphone penuh dengan foto penyajian materi dosen. Mahasiswa yang satu ini lebih parah lagi. Pada saat dosen menyajikan materi di kelas, dia santai dan selfie sama sajian materi dosen. 8. Datang kuliah hanya untuk bobo' di kelas. Ada juga mahasiswa datang ke kelas dan mengambil tempat duduk paling belakang untuk lansung bergegas tidur cantik. 9. Sibuk dengan gadget saat dosen menyajikan materi. Disaat dosen menyajikan materi, mahasiswanya sibuk mainkan gadgetnya, asyik bermain fb, wa, dan smsan Sikap dan perilaku mahasiswa yang kurang baik tentunya tidak patut untuk kita contoh. Sebagai mahasiswa seharusnya bersikap dewasa, menjunjung tinggi sikap moral dan etika terhadap dosen, terhadap sesama mahasiswa dan terhadap orang-orang di lingkungan kampus, namun kadang mahasiswa merasa egois, sehingga tidak mengontrol diri dan bersikap semaunya. Tidak hanya di dalam kampus bahkan di luar kampus. Tentunya hal ini tidak patut dilakukan oleh mahasiswa manapun karena mahasiswa seharusnya memberikan contoh yang baik karena mahasiswa adalah penerus masa depan bangsa sudah seharusnya mahasiswa mencerminkan sikap dan contoh yang baik terhadap orang lain bukan malah sebaliknya. Korelasi antara Sikap dewasa Mahasiswa di Dalam Kampus dengan Dampak Sosialnya di Masyarakat Sebagai insan kampus, dimata masyarakat pastilah seorang mahasiswa mempunyai image yang bagus, terpelajar dan hal-hal yang positif lainnya. Oleh karena itu sebagai mahasiswa haruslah kita menjaga image baik yang sudah dibangun dalam mindset masyarakat. Jangan sampai mahasiswa berbuat hal-hal yang malah menjatuhkan image mereka sendiri. Dalam hal ini, sikap, perilaku dewasa dan etika pergaulan dibutuhkan dalam bersosial dengan masyarakat khususnya masyarakat yang ada di dalam dan di luar lingkungan kampus. Perilaku dan pergaulan mahasiswa di dalam kampus juga sangat berperan penting dalam kehidupan sosialnya di masyarakat. Seorang mahasiswa dapat dikatakan sukses dalam bergaul apabila dia mampu berkomunikasi dengan baik, dapat beradaptasi dalam segala lingkungan, dapat mempertahankan kepercayaan diri terhadap orang lain,dapat bersikap jujur, bertanggung jawab dengan semua tindakan yang telah dilakukannya, mau terus belajar dan aktif untuk mencari informasi dan pengetahuan-pengetahuan yang baru, mampu bekerjasama dengan orang lain dan ulet dalam setiap pekerjaan yang dia lakukan. Apabila seorang mahasiswa mampu menerapkan hal-hal diatas, maka dikatakan mahasiswa tersebut sukses dalam bergaul dan dijamin akan sukses dalam karirnya di masa yang akan datang. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa sikap dewasa seorang mahasiswa di dalam kampus merupakan tolak ukur keberhasilan dan kesuksesan mahasiswa di masa yang akan datang. Jadi sebagai mahasiswa merupakan suatu kewajiban bagi mereka untuk bersikap dewasa, menerapkan etika pergaulan dalam kampus agar bisa menjadi seseorang yang sukses di masa yang akan datang . Dengan kata lain perilaku dewasa mahasiswa di dalam kampus sangat berdampak pada masyarakat. Apabila dalam kampus saja mahasiswa mampu menerapkan perilaku dan etika yang baik, pastilah dalam kehidupan social di masyarakat di luar lingkungan kampuspun mahasiswa tersebut juga mampu menerapkan etika pergaulan yang baik pula. Jadi sebagai mahasiswa haruslah mempertahankan image baik yang sudah ditanam dalam pikiran masyarakat, jangan sampai mereka berubah pemikiran akibat para mahasiswa melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak bertanggung jawab.