Teknik Presentasi Dalam Proses Pembelajaran

Page 1

TEKNIK PRESENTASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN Yusrin Ahmad Tosepu

TOPIK Pengertian Presentasi Tujuan Presentasi Strategi Presentasi Memukau Cara Presentasi Efektif Teknik Menyampaikan Presentasi yang Menarik

Menjadi dosen memang tak ubahnya menjadi seorang pemateri atau presenter. Tugas dosen adalah menyampaikan materi pelajaran, sama seperti seorang presenter menyampaikan materi presentasinya.

PENGERTIAN Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin. Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan acara politik, presentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis atau promosi. Presentasi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti menyajikan atau mengemukakan. Atau secara jelasnya presentasi bisa diartikan menyajikan atau mengemukakan informasi kepada orang lain dengan tujuan bermacam-macam seperti, memberi tahu, mempengaruhi ataupun mengajak (persuasif). Namun demikian pada saat ini presentasi juga dilakukan dalam proses pembelajaran, baik yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa. Tujuan dari presentasi dalam proses pembelajaran bermacam-macam, misalnya untuk memberi informasi, untuk meyakinkan peserta, menyampaikan pesan dan bahkan untuk melakukan penilaian. Agar bisa pandai berpresentasi, orang sering kali belajar pada para pakar presentasi. Juga, ada banyak pembicara terkenal yang sering kali diamati oleh orang-orang yang ingin pandai berbicara di hadapan umum. Keahlian berbicara di hadapan hadirin merupakan hal yang sangat penting bagi siapa pun yang ingin maju. Banyak presiden, manajer, wiraniaga, dan pengajar yang menjadi sukses dan terkenal lewat keahlian berpresentasi.

Sama seperti seorang pemateri atau presenter, ada pemateri atau presenter yang bisa tampil memukau. Tapi, ada juga presenter yang membosankan. Untuk itulah, sebagai seorang dosen, penting bagi Anda untuk mempelajari teknik presentasi menarik. Jadi, Anda bisa tampil layaknya seorang presenter yang piawai menyajikan materi di depan para mahasiswa Anda di depan kelas. Dengan mengetahui teknik menyampaikan presentasi yang menarik perhatian audience, Anda akan mengetahui cara-cara yang lebih tepat untuk mengajar. Mengajar dengan cara yang tepat akan membuat materi pelajaran yang Anda sampaikan lebih dimengerti oleh para mahasiswa. Jika mereka bisa mengerti dengan apa yang Anda sampaikan, maka terpenuhilah salah satu tujuan Anda mengajar.


Hal inilah yang dianggap penting untuk diketahui bagi para dosen dalam kegiatan belajar mengajar untuk lebih memperbaiki cara mengajar. Salah satu kendala yang dihadapi oleh para dosen dalam kegiatan mengajar adalah sikap para mahasiswa. Tidak semua mahasiswa datang ke ruang kuliah dengan semangat untuk mencari ilmu. Ada yang datang dengan ogahogahan, datang terlambat, ngantuk dalam kelas, sampai asyik sendiri ketika dosen sedang memberikan materi. Sementara itu, tanggapan para dosen atas kelakuan para mahasiswa itu juga beragam. Ada yang merasa prihatin, melakukan introspeksi diri, sampai dengan tidak melakukan apa-apa karena mereka terbiasa dengan cara mengajar mereka.

yang baik, yang bisa menarik perhatian para audiens.

Tapi, bagaimanapun juga, tujuan mengajar harus terpenuhi. Semua mahasiswa, tanpa kecuali, harus mampu menerima materi kuliah dan menjawab persoalan yang berhubungan dengan materi perkuliahan yang disampaikan. Banyak diantara dosen tidak „mengenalâ€&#x; para mahasiswanya. Mungkin mereka mengenal namanya, tapi tidak mengerti apa yang diinginkan oleh para mahasiswa itu. Dengan kurang mengenal para mahasiswanya, para dosen menjadi tidak bisa menyesuaikan gaya mengajarnya dengan keinginan para mahasiswanya. Di sinilah pentingnya dosen piawai dalam teknik presentasi. Karena para dosen adalah presenternya, maka para mahasiswa adalah para audiensnya. Hal terpenting yang harus diketahui oleh seorang presenter adalah mengenal audiensnya. Jadi, seorang dosen harus „mengenalâ€&#x; para mahasiswanya.

Para dosen harus belajar untuk menjadi seorang presenter yang baik. Apalagi, banyak para dosen yang sudah sering tampil sebagai narasumber pada seminar -seminar ilmiah yang diadakan, baik oleh pihak kampus maupun dari luar. Hal tersebut merupakan motivasi untuk menjadi seorang pembicara yang baik saat menjadi pembicara dalam seminar, agar para audiens yang hadir bisa mengerti apa yang dia sampaikan.

Karena latar belakang para mahasiswa yang bermacam-macam itulah, maka para dosen juga dituntut untuk bisa bersikap proporsional. Dia harus hadir untuk semua mahasiswanya, baik yang pandai maupun yang tidak. Dia harus bisa menyampaikan materi perkuliahan agar dimengerti oleh semua mahasiswanya. Hal-hal dasar untuk menjadi seorang presenter yang memukau para audiens adalah mengetahui struktur presentasi, cara membuka dan menutup presentasi, bahasa tubuh, sampai cara membuat slide

Umumnya dosen sudah cukup nyaman dengan cara saya mengajar. Apalagi saya sudah lebih dari 30 tahun menjadi dosen. Ternyata, masih ada cara yang lebih tepat untuk menyampaikan materi perkuliahan. Ada juga dosen kalau masuk ke kelas, langsung memberikan materi perkuliahan. Ternyata hal itu bisa membuat mahasiswa bingung, karena bisa jadi mereka belum connect dengan materi yang saya sampaikan. Jadi, dosen harus tahu bahwa ada cara yang tepat untuk membuka perkuliahan, agar mahasiswa tertarik untuk menyimak apa yang dosen sampaikan sampai selesai.

Selama ini, memang masih sangat sedikit para dosen yang menyadari pentingnya kemampuan berkomunikasi dalam mengajar. Banyak di antara mereka yang merasa bahwa dirinya memiliki ilmu yang cukup untuk diberikan kepada para mahasiswanya. Padahal, tanpa adanya kemampuan komunikasi yang memadai, akan sulit bagi seseorang yang sangat cerdas sekalipun, untuk memberikan ilmunya. Jika sebuah materi tidak disampaikan dengan cara yang tepat, maka mungkin hal itu tidak bisa diterima dengan baik oleh para mahasiswa. Menjadi dosen yang baik artinya juga harus menjadi seorang presenter yang baik. Agar menjadi dosen yang baik, harus mengetahui teknik presentasi yang baik. Dengan begitu, dosen bisa menyampaikan materi perkuliahan dengan baik. Para mahasiswa Anda akan tertarik untuk mendengarkan kuliah Anda, dari mulai sampai selesai.

A. TUJUAN PRESENTASI 1. Menyampaikan informasi Banyak pendidik dan peserta didik yang melakukan presentasi hanya bertujuan menyampaikan informasi saja. Informasi/pesan yang disampaikan bisa bersifat biasa, penting atau bahkan rahasia. Melalui informasi maka diharapkan tujuan dari proses pembelajaran dapat tercapai. Oleh karena itu, baik secara individu maupun mewakili kelompoknya harus memiliki keahlian sesuai dengan tujuan presentasi. Dalam proses pembelajaran, informasi dari seorang presentasi sangat penting bagi warga kelas. 2. Meyakinkan pendengar Presentasi yang dilakukan berisikan informasi-informasi, datadata dan bukti-bukti yang disusun secara logis sehingga informasi yang disampaikan dapat membuat seseorang atau kelompok orang merasa yakin. Semula yang asalnya memiliki unsur ketidakjelasan dan ketidakpastian sehingga ketika diadakan presentasi oleh pembicara, seseorang/kelompok orang tersebut menjadi yakin atas informasi yang diberikan. Misal ketika seorang dosen atau sekelompok mahasiswa melakukan presentasi kelompok, maka mahasiswa yang lain menjadi lebih yakin dengan materi yag sedang dipelajari.


B.STRATEGI MEMUKAU

3. Menghibur pendengar Prensenter dituntut untuk melakukan pembicaraan yang sifatnya menghibur tetapi relevan dan profesional sehingga para penonton televisi dapat menikmati acara tersebut. Presenter ditugaskan untuk berbicara dan menyelipkan katakata yang dapat menghibur para tamu yang hadir pada perayaan tersebut. Sedikit berbeda dengan presentasi yang dilakukan di dalam kelas, seorang presenter tidak harus menggunakan katakata yang bersifat menghibur aka tetapi bisa cukup dengan kata-kata yang komunikatif. Untuk lebih menghibur penonton agar tidak mudah jenuh, maka jika presentasi dilengkapi dengan media gambar maka suasananya akan lebih tertolong 4. Memotivasi dan menginspirasi pendengar untuk melakukan suatu tindakan Demi tercapainya suatu tujuan pembelajaran, seorang dosen dituntut untuk mengarahkan dan membimbing peserta didiknya agar dapat belajar secara maksimal dan tidak lupa untuk memperhatikan kualitas belajarnya. Selain diberi arahan dan bimbingan, seorang dosen juga dapat melakukan motivasi agar para peserta didiknya dapat belajar dengan semangat yang tinggi. Kegiatan memotivasi tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan suatu forum. Forum tersebut terdiri dari para peserta didik yang bertindak sebagai pendengar, sedangkan yang bertindak sebagai pembicara yaitu pihak dosen atau mahasiswa maupun sekelompok mahasiswa yang sudah diberi arahan oleh dosen.

5. Menyampaikan pesan Tujuan presentasi yaitu menyampaikan pesan. Hal ini dilakukan karena proses pembelajaran bukan sekedar transfer ilmu pengetahua dari seorang dosen atau sekelompok mahasiswa kepada warga kelas, akan tetapi juga sarana untuk menyampaikan pesan moral. Dosen atau mahasiswa yang melakukan presentasi dibantu dengan alat bantu peraga ataupun media untuk memudahkan penyampaian pesan. 6. Membuat suatu ide atau gagasan Presentasi yang dilakukan hanya bertujuan untuk memunculkan suatu ide/ gagasan dari para peserta pendengar. Tipe tujuan ini biasanya diterapkan pada materi pelajaran yang memerlukan pemecahan atau solusi dari orang lain. Forum yang dilakukan sering dikenal dengan istilah diskusi. 7. Menyentuh emosi pendengar Dalam hal ini pembicara atau presenter bertugas untuk melakukan pembicaraannya yang dapat menyentuh perasaaan/emosi seseorang. Sebagai contoh pembicara melakukan presentasi kepada para pendengar mengenai bencana alam dan lain-lain. Presentasi yang dilakukan pembicara membuat pendengar merasa tersentuh untuk membantu para korban bencana dengan cara menyumbangkan sebagian hartanya. 8. Memperkenalkan diri Presentasi juga dapat ditujukan hanya sekedar untuk memperkenalkan jati diri bagi yang melakukan presentasi, baik secara individual maupun kelompok.

PRESENTASI

Ada empat strategi presentasi yang akan membuat audiens anda terpesona, cobalah ingat kata berikut CONNECT FOUR. Jika Anda berhasil menghubungkan empat hal berikut ini, maka akan tercipta komunikasi yang efektif antara Anda sebagai presenter dengan audiens yang mendengarkannya. Sebaliknya jika Anda gagal menghubungkannya, maka komunikasi yang hendak dibangun akan gagal. Strategi Pertama: Fun Kebanyakan presentasi sangat serius. Ini disebabkan topik yang dibahas mungkin sangat berat. Misalnya strategi perusahaan, pertumbuhan penjualan, atau halhal berat lainnya yang membuat kening berkerut. Walaupun demikian, Anda tetap bisa menyelipkan kegembiraan dalam presentasi Anda. Ini bisa dilakukan dengan senyuman, semangat, dan jika relevan sedikit humor akan mencairkan suasana. Inilah strategi presentasi pertama. Ketika semua orang senang, mereka lebih siap mencerna informasi dengan lebih baik. Bahkan jika materi yang disampaikan relatif berat. Karena itu, masukkan unsur fun dalam presentasi Anda. Tersenyumlah. Tampil dengan bersahabat dan bersemangat. Audiens akan terpengaruh dengan energi positif yang Anda bawa. Strategi Kedua: Organize Sebuah presentasi yang baik akan terorganisir dengan baik pula. Terorganisir mulai dari struktur yang jelas dan alur yang mudah dipahami. Inilah strategi presentasi kedua.


C.CARA PRESENTASI YANG EFEKTIF

Prinsip ini dilakukan dengan mengulang elemen-elemen tertentu dalam slide presentasi Anda sehingga audiens dengan mudah mengetahui dan memahami bahwa kumpulan slide tersebut bagian dari presentasi yang sama dan saling terkait. Presentasi yang terorganisir membuat audiens mudah memahami dan pada akhirnya mengambil keputusan. Sementara presentasi yang berantakan membuat audiens bingung sehingga tidak mengambil tindakan apapun setelah Anda selesai presentasi. Strategi Ketiga: Utilize Utilize di sini bermakna benarbenar manfaatkan presentasi Anda untuk menyampaikan sebuah ide dengan benar. Inilah strategi presentasi ketiga. Satu slide satu ide. Jangan terjebak dengan menumpuk bullet point demi bullet point dalam slide Anda. Ini hanya akan membuat audiens bosan dan sangat sulit untuk bisa meyakinkan mereka. Adapun yang harus Anda lakukan adalah memikirkan apa yang menjadi ide utama dari slide yang hendak Anda komunikasikan. Sedapat

mungkin ciptakan slide yang sederhana, kontras, dan visual. Strategi Keempat: Rehearse Ingat, setelah Anda membuat kumpulan slide presentasi, itu bukan berarti tugas sudah selesai. Boleh jadi slide Anda luar biasa. Akan tetapi, presentasi yang berhasil baru akan terjadi ketika Anda bisa menyampaikannya secara memukau di hadapan audiens. Itulah empat strategi presentasi yang perlu Anda lakukan. Ingat sekali lagi CONNET-FOUR: Hubungkan empat hal berikut: 1. Fun – Ciptakan unsur kegembiraan dalam presentasi Anda 2. Organize – Pastikan slide dan komunikasi verbal Anda memiliki struktur yang baik 3. Utilize – Manfaatkan PowerPoint atau Keynote untuk membuat slide yang sederhana, kontras dan visual 4. Rehearse – Latih dan ulangi presentasi Anda untuk mencapai kesempurnaan Terapkan keempat strategi tersebut dan presentasi Anda akan tampil beda dari sebelumnya.

Efektifnya sebuah presentasi sangat ditentukan oleh kemampuan si presenter untuk menyampaikannya kepada para audiens. Tentu saja, setiap presenter memiliki gayanya masing-masing, yang bisa mempengaruhi caranya menyampaikan presentasi. Selain itu, tema presentasi juga bisa menjadi hal yang harus diperhatikan. Cara penyampaian presentasi yang tidak sesuai dengan tema presentasi bisa mempengaruhi efektif atau tidaknya presentasi tersebut. Ada 10 cara menyampaikan presentasi, agar presentasi menjadi efektif. Kesepuluh cara ini tidak memandang bagaimana cara berbicara Anda di depan umum atau tema apa yang dibawakan. Lakukan cara-cara ini, maka presentasi Anda akan menjadi lebih efektif: 1. Tunjukkan passion Anda Saat menyampaikan presentasi, tunjukkan passion Anda kepada para audiens. Tunjukkan bahwa Anda bersemangat dan antusias membawakan tema presentasi tersebut. Memang, Anda harus membuat materi presentasi yang menarik. Tapi, jika Anda raguragu ketika menyampaikannya, maka itu bisa membuat Anda kelihatan tidak kompeten. Atau, Anda membuat materi yang bagus, tapi Anda terlihat ogahogahan saat menyampaikannya. Maka audiens juga akan menjadi ogah-ogahan untuk mendengarkan Anda.


Passion bisa ditunjukkan dengan rasa percaya diri. Saat Anda merasa percaya diri menyampaikan presentasi, maka hal itu akan sangat berpengaruh kepada audiens. Rasa percaya diri akan membuat Anda lebih bersemangat. Audiens juga akan bersemangat mendengarkan Anda. 2. Mulailah Dengan Pembukaan Presentasi yang Memukau Kesan pertama akan sangat menentukan. Itulah yang selama ini sering kita dengar. Saat presentasi, kesan pertama itu akan ditunjukkan ketika Anda membuka presentasi tersebut. Dua sampai tiga menit pertama presentasi akan sangat menentukan, apakah audiens akan antusias mendengarkannya sampai selesai atau tidak. Kalau audiens mau mendengarkan dengan semangat, ditambah melakukan tindakan yang diharapkan, maka berarti presentasi tersebut efektif. 3. Sampaikan Dengan Singkat dan Lugas Anda tentu malas jika harus mendengarkan orang yang berbicara dengan bertele -tele. Demikian juga para audiens. Kalau presenternya bertele-tele saat menyampaikan presentasi, maka mereka akan bosan. Presentasipun tidak akan efektif. Maka, sampaikan

saja poin-poin yang paling penting dari tema presentasi yang Anda bawakan. Fokuslah pada pembukaan dan penutupan presentasi, karena bagian itulah yang paling akan diingat oleh para audiens. Singkat atau tidaknya presentasi bukan hanya dilihat dari lama atau tidaknya Anda berbicara, tapi juga dari materi pendukung presentasi yang Anda sajikan. Usahakan agar Anda tidak membuat slide yang isinya membosankan dan malah membuat audiens bingung dan salah fokus. Sama seperti penyampaian presentasi, slide presentasi juga harus dibuat sesimpel mungkin agar menarik dan dapat dipahami oleh para audiens. 4. Bersikap Rileks Saat menyampaikan presentasi, sebaiknya Anda tidak hanya berdiri diam di atas panggung atau mimbar. Anda bisa sambil berjalan-jalan di atas panggung, bahkan sesekali mendekat kepada audiens. Dengan begitu, maka Anda tidak membuat batas antara Anda sebagai presenter dengan para audiens. Para audiens akan merasa lebih dekat dengan Anda. Kalau audiens merasa dekat dengan si presenter, maka m e re ka a ka n le b ih me m percayainya.

5. Menggunakan Teknologi Agar presentasi menjadi semakin menarik dan memukau, maka Anda bisa menggunakan bantuan teknologi. Misalnya, Anda bisa menggunakan handled remote. Dengan begitu, Anda bisa bebas bergerak ke sana ke mari, sambil tetap bisa menunjukkan poin-poin penting yang ada di dalam slide presentasi Anda. Atau, Anda bisa memasukkan potongan animasi atau video yang berhubungan dengan tema presentasi Anda ke dalam slide presentasi. Dengan cara itu, audiens akan semakin tertarik dan tidak bosan dengan presentasi Anda. 6. Kuasai Peralatan Anda Saat presentasi, Anda menggunakan alat bantu seperti proyektor, laptop, atau handled remote. Walau Anda mungkin dibantu oleh seorang asisten untuk mengoperasikan peralatan tersebut, tapi Anda juga harus menguasainya. Hal itu diperlukan agar Anda tidak panik atau gugup ketika tiba-tiba terjadi masalah terhadap peralatan-peralatan yang Anda gunakan. Saat ada kesalahan teknis, Anda bisa tetap tenang karena tahu apa yang harus dilakukan. Perasaan tenang ini akan membuat Anda semakin percaya diri saat membawakan presentasi.


D. T E K NI K M E N Y A M PAIKAN PRESENTASI YANG MENARIK

7. Lakukan Kontak Mata Kontak mata sangat penting untuk menjalin hubungan yang lebih intens dengan audiens. Saat presentasi dilakukan di depan jumlah audiens yang sedikit, proses kontak mata ini akan lebih mudah dilakukan. Tapi, jangan khawatir jika Anda harus menyampaikan presentasi di depan puluhan, bahkan ratusan audiens. Kontak mata tetap dapat dilakukan. Anda tinggal mengarahkan tatapan Anda pada para audiens yang dianggap dapat mewakili sudut-sudut tempat mereka duduk. Arahkan pandangan mata ke semua arah di mana para audiens duduk mendengarkan Anda secara bergantian. Dengan demikian, para audiens akan merasa bahwa Anda memperhatikan mereka. Merekapun akan memperhatikan Anda. Jangan lupa juga untuk tersenyum ketika Anda melakukan kontak mata dengan para audiens. 8. Kenali Audiens Ini sangat penting. Anda akan dapat membuat materi presentasi yang tepat jika Anda mengenal siapa saja yang akan menjadi audiens Anda. Anda juga akan mengetahui bagaimana cara yang pas untuk menyampaikannya. Mengenal audiens ini bisa dilakukan dengan melihat latar belakang mereka, seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, atau pekerjaan mereka. Materi dan gaya penyampaian presentasi Anda kepada para

mahasiswa tentu akan berbeda presentasi di hadapan para manajer. 9. Perhatikan Penampilan Penampilan Anda sebagai presenter adalah wujud dari sikap penghargaan Anda kepada para audiens. Jika Anda berpenampilan rapi, maka audiens akan merasa dihargai oleh Anda. Dengan menghargai audiens, maka Anda berarti menghargai diri sendiri. Selain itu, penampilan Anda yang sesuai dengan presentasi yang Anda bawakan juga akan meningkatkan rasa percaya diri sebagai seorang presenter. 10. Bersikap Profesional Sikap profesional ini bisa Anda tunjukkan dengan datang sebelum waktu yang telah ditetapkan. Jadi Anda bisa mempersiapkan diri dulu sebelum tampil. Presentasipun dapat dimulai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Selain itu, sikap profesional juga dapat ditunjukkan ketika ada audiens yang mengajukan pertanyaan. Jawablah pertanyaan tersebut dengan baik dan benar. Kalau Anda membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa memberikan jawaban yang memuaskan, maka katakan kepada audiens yang bertanya itu bahwa Anda tidak bisa menjawab pertanyaannya sekarang. Katakan bahwa Anda akan menjawab pertanyaannya via email dan jangan menunggu terlalu lama untuk mengirimkan jawabannya.

Menampilkan presentasi yang menarik dan memukau, mutlak dilakukan oleh seorang presenter. Ada beberapa teknik menyampaikan presentasi yang menarik yang akan membuat audiens Anda terpukau dengan penampilan Anda. 1. Teknik Bercerita Cerita adalah salah satu teknik presentasi yang selalu menarik dalam presentasi. Kebanyakan orang suka dengan cerita dan ini sulit ditolak oleh audiens. Terlebih, jika cerita dikemas dengan baik, dan natural saat disampaikan. Dengan cerita Anda tidak hanya mempengaruhi pikiran audiens tapi juga membangun hubungan emosional yang baik dengan audiens. Bagaimana cara menggunakan cerita dalam presentasi? Gunakan cerita yang sesuai dengan topik yang Anda sampaikan. Ceritakan pengalaman pribadi Anda atau pengalaman orang lain yang inspiratif, mengharukan atau pun yang lucu. Berceritalah dengan penuh antusias dan penghayatan. Cara Story Telling Atau Bercerita Yang Baik Dalam Presentasi.


2. Teknik Humor Beberapa presentasi terbaik dan terjelek mengandalkan humor. Perbedaannya terletak pada kapan dan bagaimana Anda menggunakannya. Humor yang disampaikan secara tepat akan membuat audiens benarbenar terhibur dengan presentasi Anda. Terlebih, jika humor disampaikan natural.

yang sama pada awal klausa atau kalimat berurutan.

Artinya Anda sebagai presenter benar-benar mampu menunjukkan humor yang tidak dibuat-buat. Kalaupun memang humor itu sudah menjadi bagian dari persiapan Anda. Anda harus benar-benar sudah melatihnya, sehingga Anda mampu menyampaikannya senatural mungkin.

4. Teknik The Rule Of Three The Rule Of Three adalah salah satu teknik presentasi kelas dunia yang sudah banyak digunakan oleh pakarpakar presentasi dari zaman-zaman. Teknik ini akan memudahkan Anda untuk mengekspresikan konsep lebih lengkap, menekankan poin presentasi Anda, dan memudahkan audiens mengingat apa yang Anda sampaikan.

Tapi perlu Anda ingat, jangan pernah memaksakan diri menggunakan humor, kalau Anda sendiri tidak memiliki selera humor. Karena menggunakan humor dalam presentasi membutuhkan keterampilan khusus yang tidak semua presenter mampu melakukannya. 3. Teknik Pengulangan Untuk meyakinkan audiens tentang pernyataan penting yang Anda sampaikan, Anda bisa menggunakan teknik pengulangan (anaphora). Anaphora adalah istilah Yunani yang digunakan untuk menggambarkan pengulangan dari kata atau frase

Teknik presentasi Anaphora biasanya digunakan pada presentasi atau pidato yang inspirasional atau motivasional. Tujuannya adalah untuk mengajak audiens dan mempengaruhi emosi audiens supaya menindaklanjuti apa yang disampaikan oleh presenter.

5. Teknik Vocal Suara adalah kekuatan utama seorang presenter. Menarik dan tidaknya sebuah presentasi salah satunya juga akan sangat ditentukan dari teknik vocal ini. Karena itu jika Anda ingin bisa tampil menarik maka gunakan teknik vocal ini Anda dengan baik. Bicaralah dengan suara yang jelas, tidak bergumama, gunakan nada atau suara yang dapat mereflesikan pesan yang akan Anda sampaikan. Lakukan varisasi pada volume suara, kecepatan berbicara maupun kedalam suara yang Anda sampaikan.

6. Teknik Body Lenguage Charles Bonar Sirait dalam bukunya The Power Of Public Speaking menjelaskan ada dua manfaat menggunakan bahasa tubuh yaitu untuk memperkuat kata-kata dan sebagai cerminan perasaan. Jadi apa yang Anda sampaikan, bagaimana perasaan Anda dapat dengan mudah terlihat oleh audiens jika didukung dengan bahasa tubuh yang senada. 7. Jadi diri sendiri Anda tidak perlu menjadi Steve Jobs, Al Gore, Obama, Soekarno, Anis Baswedan atau siapa saja yang Anda kagumi. Kenapa begitu? Karena Anda tidak akan pernah menjadi mereka. Cara terbaik menjadi presenter yang menarik dan memukau adalah dengan menjadi diri sendiri. Anda harus memahami betul diri Anda. Dengan begitu Anda akan mampu menggunakan teknik sesuai dengan kemampuan Anda. Buat orang mengenal Anda sebagai diri Anda, bukan sebagai orang lain. Dan percayalah audiens lebih suka Anda menjadi diri sendiri.


Dalam kegiatan pembelajaran khususnya penyajian materi kuliah kata “presentasi� bukanlah hal yang tabu lagi. Dosen ataupun mahasiswa pasti tahu dan pernah melakukan presentasi, terlepas baik atau tidak kualitas presentasinya.

Demikianlah teknik menyampaikan presentasi yang menarik yang bisa Anda terapkan dalam presentasi pembelajaran Anda. Tapi perlu Anda catat, tidak ada satu pun teknik yang baik, jika Anda tidak melakukan persiapan dengan baik. Untuk itu siapkan presentasi Anda sebaik mungkin dan terapkan teknik-teknik tersebut sesuai dengan tujuan presentasi Anda.

Presentasi bukanlah sesuatu pekerjaan yang mudah. Banyak kendala atau masalah yang bisa terjadi pada saat presentasi, yang ujungnya menentukan kualitas dari presentasi tersebut. Walaupun dari kendala-kendala tersebut banyak yang kembali kepada individunya sendiri.

TEKNIK PRESENTASI DALAM PROSES PEMBELAJARA Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Presentasi http://iceinspirasi.blogspot.com/2009/12/tujuan-presentasi.html https://www.presentasi.net/10-cara-presentasi-efektif/ https://www.presentasi.net/strategi-presentasi/ https://www.ronapresentasi.com/teknik-menyampaikan-presentasi-yangmenarik-dan-memukau/


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.