2 minute read
Kesehatan & Kebugaran
Kesehatan & Kebugaran
Perubahan Suara
Tanda adanya masalah?
Saya menyadari adanya perubahan pada suara saya dan sering harus membersihkan tenggorokan. Saya seorang guru dan banyak berbicara, dan perubahan suara ini telah menjadi lebih jelas saat mengajar lewat internet. Apakah perubahan suara ini merupakan tanda bahaya? Bisakah perubahan vokal diperbaiki dan dicegah?
Beberapa kondisi bisa berkaitan dengan perubahan suara. Alergi, kelebihan produksi lendir, dan infeksi tenggorokan (virus ataupun bakteri) bisa mengakibatkan serak sementara atau kehilangan suara. Obat-obataan tekanan darah tertentu (ACE inhibitor dan ARBs)1 mungkin ada hubungannya dengan batuk rejan dan perasaan ingin membersihkan tenggorokan. Produksi hormon tiroid yang kurang (hipotiroidisme) bisa juga mengakibatkan serak dan perubahan suara. Penggunaan tembakau dalam segala bentuk bisa berakibat pada kanker tenggorokan dan laring (kotak suara), dengan suara serak menjadi gejala awalnya.
Penggunaan suara berlebihan melalui menyanyi, bersorak, atau berteriak berlebihan bisa berakibat serak. Para penyanyi dan aktor yang mengeluarkan suara dalam jangka waktu lama mengalami pembengkakan pita suara dengan perubahan kualitas suara yang memerlukan periode istirahat bagi suara. Refluks saluran cerna atas (keasaman) juga bisa berakibat pada kualitas suara. Kondisi-kondisi neurologis seperti strok dan gangguan gerak, termasuk penyakit Parkinson, bisa memengaruhi suara. Cidera saraf laringeal atau kerusakan melalui trauma, pembedahan tiroid, atau penyakit dekat laring memengaruhi suara.
Perubahan suara bisa mengindikasikan adanya potensi kondisi kesehatan yang berbahaya, bahkan keganasan. Suara serak atau perubahan suara yang tidak bisa dijelaskan harus dievaluasi—dan pita suara dilihat.
Perubahan suara bisa dicegah. Biasakan tips “kebersihan suara”— penekanan sehat yang jarang didiskusikan: ■ Hindari tembakau dalam segala bentuk, termasuk asap pasif. ■ Hindari alkohol dan kafein, yang menyebabkan dehidrasi (di antara efek kesehatan negatif lainnya). ■ Hindari makanan pedas.
■ Minum banyak air murni. ■ Pelajari dan tanamkan kebiasaan bernapas perut/diafragma, yang memungkinkan produksi suara yang efisien, sehingga menjadi kurang tarikan pada suara. ■ Hindari berteriak, berbicara ke seluruh ruangan, atau berbicara di tengah suara-suara bising.
Kebiasaan ini masuk akal dan berkaitan dengan manfaat pekabaran kesehatan yang secara menakjubkan mengikuti zaman yang terdapat dalam tulisan Ellen White:
“Penggunaan organ-organ vokal yang benar akan membawa manfaat bagi kesehatan fisik …. [Kita harus] mengembangkan dada, dan memperkuat otot-ototnya. Biarkan otot-otot perut berkembang penuh .… Mengambil napas dalam, biarkan beban perkataan Anda berasal dari dasar ini, ditopang oleh pernapasan perut [dan oleh] mengikuti prinsip-prinsip kesehatan dalam mengembangkan paru-paru dan budaya suara.”2
Kami bagikan kepada Anda dorongan ini: “Kemampuan untuk berbicara adalah satu talenta yang harus rajin ditumbuhkan. Dari semua pemberian yang telah kita terima dari Allah, tidak ada talenta yang dapat menjadi berkat yang lebih besar daripada talenta ini. Dengan suara kita meyakinkan dan membujuk; dengan suara kita mempersembahkan doa dan pujian kepada Allah dan dengan suara kita menceritakan kepada orang lain tentang kasih Penebus, maka itu harus dilatih sedemikian rupa agar menjadi alat yang paling berhasil untuk kebajikan!”3
1 Penghambat ACE: angiotensin-converting enzyme inhibitors, seperti captopril atau enalapril, ARBs; angiotensin receptor blocker, seperti valsartan atau losartan. 2 Ellen G. White, Christian Education (Battle Creek, Mich.: International Tract Society, 1893), hlm. 132. 3 Ellen G. White, Seri Membina, jld. 5 (Bandung, Indonesia Publishing House, 2004), hlm. 256.
Peter N. Landless, seorang ahli jantung nuklir berijazah, adalah direktur Pelayanan Kesehatan Advent di General Conference Zeno L. Charles-Marcel, seorang ahli penyakit dalam, merupakan asso.direktur Pelayanan Kesehatan Advent di General Conference.