Edisi 03 Desember 2012

Page 1

Senin, 3 Desember 2012

Terbit 12 Halaman

PKS DILECEHKAN Seputar Kisruh Partai Koalisi

BUPATI KARAWANG- Pernyataan Bupati Karawang, H Ade Swara, di Fakta Karawang edisi sabtu (1/12) yang menyatakan, bahwa dirinya tidak takut dengan ancaman Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Karawang, yang siap hengkang dari barisan pendukung dirinya. Bahkan, bupati dengan tegas menuding bahwa saat inilah PKS yang membutuhkan dirinya, mendapatkan komentar dari berbagai kalangan masyarakat yang ada di Karawang. Benny Faturahman, salah satu aktivis senior Karawang mengatakan, pernyataan bupati mengomentari kritikan yang disampaikan oleh PKS menurutnya sangatlah tidak elegan, bahkan dia mengatakan pernyataan bupati tersebut menunjukan bahwa Bupati Karawang adalah seseorang yang arogan dan orang yang lupa diri. “Seharusnya bupati ingat keringat dan kerja keras yang dilakukan oleh semua kaderkader PKS yang ada di Karawang di pemilukada 2010 lalu, dimana kerja keras merekalah H. Ade Swara bisa menjadi Bupati Karawang,” ujar Benny sabtu (1/12). Meskipun langkah politik

PKS, masih menurut Benny, tidak tepat terkait dengan perpolitikan di daerah. Namun, bukan berarti seorang Ade Swara bisa melupakan begitu saja, jasa-jasa politik yang pernah dilakukan oleh PKS untuk Ade Swara yang saat ini menjabat sebagai Bupati Karawang. “Seharusnya beliau (bupati-red) bisa lebih bijak dan elegan dalam menyikapi kritikan yang disampaikan kader-kader PKS, bukan malah menyatakan kalau dirinya tidak takut dengan PKS dan bilang kalau saat ini PKS lah yang butuh dirinya,” tandas Benny. Sedangkan, Asep Toha, dari Gerakan Rakyat Pemberantas Korupsi (GRPK) Karawang, menilai pernyataan Bupati Karawang tersebut sangat melecehkan harga diri PKS yang selama ini membantu Bupati menjalankan kinerjanya selama memimpin Kabupaten Karawang, dan menganggap bahwa pernyataan tersebut secara tidak langsung bahwa Bupati tidak mengakui keberadaan PKS. ”Selama ini setahu saya ,di parlemen PKS adalah partai yang paling banyak membantu bupati dalam menjalankan roda pemerintahannya,”

Imran Yusuf

Jaksa Akan Segera Bertindak

terang Asep. Ia juga mengatakan, seharusnya PKS mampu bersikap tegas dan menunjukan harga dirinya sebagai salah satu partai besar yang ada di Karawang, jangan sampai kemudian harga diri PKS yang begitu luar biasa dimata publik, dapat dilecehkan begitu saja oleh Bupati Karawang. “PKS harus bisa menunjukan harga dirinya, ingat PKS mempunyai peranan yang sangat penting di legislatif, karena bagaimanapun PKS adalah salah satu partai besar di Karawang, setelah PDIP, Demokrat dan Golkar, tapi ya kita lihat saja nanti sikap PKS,” tandasnya. Sementara itu, Ketua DPD PKS Karawang, Ust. Jajat, ketika dimintai keterangannya mengenai hal tersebut mengatakan, terkait dengan koalisi PKS dengan Bupati Karawang, H. Ade swara pihaknya tidak akan memulai atau meng akhirinya terlebih dahulu.

Kasus Pemotongan Gaji Pegawai

KARAWANG- Terkait desakan Indonesian Corruption Watch (ICW), kepada penegak hukum di kabupaten karawang terkait kasus pemotongan gaji PNS di karawang, yang dilakukan bank jabar banten (BJB) Karawang, Imran yusuf, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Karawang, Minggu (2/12) kepada Fakta Karawang, dengan tegas mengatakan, pihaknya akan segera mengambil langkah cepat dengan cara turun langsung kelapangan terkait kasus pemotongan tersebut. Menurutnya, desakan ICW merupakan modal pihak kejaksaan untuk melakukan pengusutan terhadap kasus tersebut. Karena, selama ini pihaknya sudah menurunkan tim kelapangan untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus pemotongan gaji pegawai yang dilakukan oleh pihak bjb karawang. “Langkah hukum akan segera

Ke Halaman 11

kita lakukan, dalam minggu ini kami sudah mulai bergerak untuk menyelidiki kasus pemotongan gaji pegawai, yang diduga terindikasi adanya pelanggaran hukum. Hanya saja, kami belum bias memastikan apakah kasus ini terbukti atau tidak adanya pelanggaran. tentunya kami harus melakukan penyelidikan terlebih dahulu,” tegas imran. Sementara itu, Jaringan Masyarakat Peduli Hukum (JPMH) Karawang, mendesak pihak pengak hukum di Karawang untuk mengusut dugaan kasus pemotongan gaji Pegawi Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Karawang oleh Bank Jabar Banten (BJB) Karawang. hal tersebut disampaikan ketua JMPH, Yono Kurniawan, sabtu (1/12).

Ke Halaman 11

H. Ade Swara

Kemalaman di Tuparev, Dapat

Deasy Arsy Asanti

Si Peuhpeul

Tetap Ingat Karawang

BOLAK-balik KarawangJogjakarta tak membuatnya lelah. Bahkan ungkapan tua di jalan juga tak kena buat gadis bernama Deasy Arsy Asanti. Bagi pemilik kulit putih mulus ini, justru bolak-balik itu malah membuatnya bugar dan tambah cantik. “Ah gak juga. Biasa aja kok. Masa bgini dibilang cantik,” ucapnya saat berbincang dengan Fakta Karawang, di sebuah cafeteria di kawasan pusat perbelanjaan Karawang. Eci, begitu dia akrab disapa, ditemukan Fakta Karawang di sebuah cafeteria di mall saat tengah bersantai. Dengan penampilan casual (kaos, clana pendek dan sepatu convers), gadis kelahiran 22 tahun silam ini tampak asik dipandang. “Ah mas ini lebay deh. Saya bukan artis ko. Jangan terlalu berlebihan gitu memujinya,” elaknya saat Fakta

Deasy

Karawang mengungkapkan kekaguman di pertemuan pertama itu. Pemilik tinggi berat 165 cm/45 kg ini, Karawang merupakan tempat yang tak bisa dilupakannya. Selain tanah kelahiran, Karawang juga merupakan tempat yang paling indah buatnya. “Pokoknya tiap bulan saya selalu pulang mas. Itu harus soalnya selain kangen ortu dan keluarga, juga kangen suasana kota di sini,” ujarnya.

Ke Halaman 11

KAWASAN - Kota Karawang, seakan tak ada matinya dari aktivitas penghuninya. Bisa dibilang 24 jam kawasan ini diwarnai dengan kehidupan warganya. Makanya, jika kemalaman dan tak bisa masuk ke kosan, tak perlu takut karena banyak tempat untuk disinggahi (sekedar menunggu pagi). Seperti kisah semalam yang kualami. Malam itu, sampai di Karawang (pulang dari Bandung) sekitar jam 01.30 WIB. Sampai di kost, ternyata gerbang Kost sudah terkunci (karena emang sudah subuh). Terpaksa ku balik kanan dan mencari tempat persinggahan menunggu pagi (karena ku tak membawa kunci gerbang itu). Kendaraan ku arahkan menuju Jalan Tuparev. Ku susuri jalan itu. Hingga secara spontan ku berhenti si sebuah kios yang lokasinya tak jauh dari sebuah hotel. Biasalah, di kios itu, ku pesan kopi dan rokok. Detik kemudian, kopi dan rokok yang

ku pesan sudah ada di depan mata. Melihat yang dipesan sudah ada di depan mata, ku pun langsung “menyikatnya”. Tak ada sedikit pun terlintas sesuatu yang negatif (piktor=pikiran Di kotor). benak ku saat i t u hanyalah pengen cepat pagi sambil menikmati kopi panas dan rokok. Batang demi batang rokok pun ku isap. Suhu Karawang yang biasa panas, dini hari itu terasa dingin. Ku yang lagi kedinginan sambil terkantuk-kantuk, tiba-tiba tersentak oleh suara motor tepat di samping ku. “Aduh maap a,” ucap pengendara motor dengan suaranya yang halus, merdu, sambil memarkir motornya.

Redaksi dan Iklan : Jl. Ir. H. Juanda No. 62 Karawang | Telp. 0267 8490864 | Fax : 0267 8490867

Sesaat, mata ku tak berkedip. Mata yang semula sayup karena ngantuk, tiba-tiba menjadi melotot. Ya, betapa tidak, soalnya, sesosok perempuan berwajah manis, dengan gigi berbehel, berkulit putih mulus, bodi montok dengan (maaf ) buah dada yang moncong ke depan, berada tepat di depan mata ku. “Wow ind a h n y a … . .” gumanku dalam hati. Si Peuhpeul (demikian ku sebut pengendara motor cantik itu karena bodi-

Ke Halaman 11

Pemerintah Jangan “Main Mata” dengan Pemborong KARAWANG- Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Organisasi Perangkat Daera (OPD)nya diminta bersikap lebih tegas kepada para pemborong atau rekanan yang mengerjakan proyek pemerintah. Hal tersebut harus dilakukan oleh pemerintah agar penyerapan anggaran tahun 2012 bisa mencapai angka diatas 90% sesuai dengan apa yang diharapkan oleh DPRD Karawang. “Sikap tegas itu sangat perlu dilakukan pemerintah kepada para pemborong atau rekanan, karena jika tidak tegas maka akan menghambat penyerapan anggaran tahun ini,” ujar Deden Irwan Risadi, ketua Komisi C DPRD Karawang. Menurutnya, saat ini masih banyak pekerjaan-pekerjaan fisik yang waktu pengerjaannya masih tidak sesuai dengan apa yang telah disepakati dalam kontrak kerja antara pemerintah dengan pihak rekanan, oleh karena itu pemerintah harus terus memberi-

kan dorongan yang maksimal, agar pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh para rekanan bisa selesai sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati oleh bersama. “Proses pengawasan secara intens harus benar-benar dilakukan, jangan sampai ada pekerjaan yang progresnya masih tidak sesuai dengan apa yang tidak diharapkan, makanya dinasdinas terkait juga harus sering-sering turun kelapangan untuk mengawasi pekerjaan yang saat ini sedang dilakukan,”tuturnya. Lebih jauh Deden mengatakan, pemerintah juga harus berani memberikan sangsi kepada para rekanan yang tidak bisa menyelesaikan pekerjaanya sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan. Sangsi yang dimaksudkan adalah dengan memblacklist rekanan-rekanan tersebut agar tidak bisa mengikuti

Tindak Tegas Pemborong Nakal

Ke Halaman 11

website : http://www.faktakarawang.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.