Raline Shah
Dari Minder Jadi Akrab BERMAIN dalam sebuah drama musical berjudul Timun Mas The Musical, aktris cantik Raline Shah ternyata sempat merasa minder dengan pemain lain. Dalam drama garapan Rama Soeprapto ini, ia
HU Fakta Karawang @faktakrw
Ke Halaman 7
RETRIBUSI PASAR NGUAP!!
Terbit 16 Halaman
SENIN 3 JUNI 2013
KARAWANG – Pendapatan Asli Daerah (PAD), merupakan nyawa bagi berjalannya roda kehidupan di daerah. Asupan anggaran ini didapat dari setiap pungutan atau retribusi, salah satunya pasar–pasar yang ada. Tak terkecuali dengan pasar yang ada di Karawang yaitu Pasar Johar dan Pasar Cikampek dengan kisaran pendapatan Rp Rp 775 juta per tahun. Namun hingga pertengahan 2013 ini, banyak retribusi pasar yang nyasar alias tak masuk PAD. Kuat dugaan, akar masalah retribusi ini bermuara pada izin para pengembang pasar yang bermasalah. “Retribusi Pasar Johar ini berjumlah Rp 808.500.000 per tahun dari seluruh peda-
gang yang aktif sekitar 700 pedagang. Dan retribusi ini terbagi dari dua item yaitu, kebersihan dan keamanan pasar lalu retribusi dengan jumlah pungutan keseluruhan dari pedagang sebesar Rp 4.000 per pedagang,” jelas kepala pengelola pasar Johar dari PT Sanjaya Rezeki Mas (SRM) Jajat Sudrajat, kepada Fakta Karawang beberapa waktu lalu. Jajat menambahkan, jumlah sebesar Rp 4.000 per pedagang tersebut di pungut setiap hari untuk kebersihan, kesehatan dan keamanan. “Tapi terkadang, ada pedagang hanya membayar Rp 1.500 per harinya,” tuturnya sembari mejelaskan pula bahwa dari jumlah sebesar Rp 808 juta lebih itu,
pihak PT SRM membayar Rp 775.000.000 per tahunnya. Dari informasi yang didapat Fakta Karawang, asupan dari pasar Johar tersebut kepada daerah kabupaten Karawang hanya sekitar Rp 225.000.000 per tahunnya. Bahkan asupan retribusi dari pasar Cikampek berdasarkan informasi dan pernah di beritakan Fakta Karawang pada edisi beberapa waktu lalu, tidak masuk kepada PAD Karawang karena hingga kini izinnya belum jelas. Berdasarkan sumber Fakta Karawang yang dapat dipercaya, Kepala Dinas Perindustrian, PerdaganKe Halaman 7
PASAR - Tampak kondisi pasar di Karawang kumuh dan becek saat hujan turun.
Rekayasa Lalu-Lintas Kacau KARAWANG - Keselamatan lalu lintas (lalin) menjadi hal paling utama saat berada di jalan raya. Namun hal ini akan mustahil tercapai, jika tidak didukung dengan pemenuhan sarana dan prasarana (sarpras) yang memadai. Ironisnya yang terjadi di Karawang, dengan tingkat kepadatan kendaraan yang luar biasa dan semakin bertambah, tidak diimbangi dengan
PT. APLA Ngaku Belum Kantongi IMB
sarpras yang layak. Akibatnya lalu lintas di Kota Pangkal Perjuangan ini semakin kacau. Ini terjadi karena Dishubkominfo cenderung pasif untuk menerapkan rekayasa lalu lintas yang tepat. Dari pantauan Fakta Karawang di Jalan-jalan protokol, fenomena kemacetan semakin sering terjadi setiap hari. Seperti di Jalan Tuparev misalnya, pada Ke Halaman 7 Minggu (2/6)
Desakan Konsumen, Jadi Alibi Bangun Properti Bappeda: Marak Pengerjaan Lahan Tanpa SPPR KARAWANG – PT Anugrah Pratama Laskar Al-Jambi (APLA) yang berkecimpung dalam usaha property, akhirnya mengaku belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Surat Perintah Pemamfaatan Lahan/Ruang (SPPR). Demikian disampaikan Boro, Pengawas Lapangan Proyek perumahan yang tengah dibangun PT. APLA. Sebelumnya Jaringan Masyarakat Peduli Hukum (JMPH) Karawang meminta Pemkab Karawang untuk membongkar bangunan perumahan tersebut, karena diduga
tidak memiliki IMB dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BPMPT) Karawang. Dikatakannya, perizinan untuk membangun perumahan sudah diajukan sejak dua bulan lalu, tapi sampai saat ini perizinan tersebut belum keluar juga dari pihak pemerintah daerah. “Kami juga tidak mengetahui, kenapa sampai selama ini mengurus perizinan, akan tetapi setelah expose kemarin, Bappeda sudah memberikan penjelaKe Halaman 7
Priyo Hasan Jay
MACET - Titik kemacetan di Karawang semakin bertambah, Minggu (2/6) Sore. Ini terjadi karena kepadatan kendaraan dan rekayasa lalu-lintas amburadul.
TETAP MEMBANGUN - Tampak beberapa perumahan milik PT. APLA tengah dibangun meski belum mengantongi IMB.
Baru Dadang dan Didin, Berani Disumpah Pocong KARAWANG – Fraksi Golkar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Karawang, mendukung dilakukannya ‘sumpah pocong’ kepada nama-nama yang disebut tersangka korupsi PDAM Jilid II, Agung Wisnu Indrajati (AWI). Dimana, sumpah
tersebut dapat mejadi suatu pembuktian serta memberikan keyakinan kepada publik bahwa nama-nama yang disebut AWI tidak terlbat atas kasus korupsi PDAM Jilid II. Ke Halaman 7 Taufik
PAPARKAN - Jajaran IDI Karawang menggelar pra muscab, Sabtu (1/6).
Pra Muscab, IDI Karawang Solidkan BPJS 2014
Ilustrasi DISUMPAH - Tampak dua orang tengah disumpah pocong untuk membuktikan kebenaran juga kebohongan di luar hukum positif yang mengatur.
KARAWANG – Dalam rangka pra musyawarah cabang (muscab) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Karawang, agenda kegiatan yang digelar pada Sabtu (1/6) kemarin di Resto Lebak Sari. Dalam musyawarahnya, IDI yang telah bekerjasama dengan PT. Askes ini pun melibatkan puluhan dr. umum dan dr. Spesialis yang ada di Kabupaten Karawang dalam mempersiapkan pelaksanaan dan menyongsong
Redaksi dan Iklan : Jl. Ir. H. Juanda No. 62 Karawang | Telp. 0267 8490864 | Fax : 0267 8490867
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tahun 2014 mendatang. Didalam pelaksanaan pra muscab, IDI Karawang salah satu organisasi bidang kesehatan bersosialisasi dengan melakukan musyawarah yang diikuti ratusan dokter. Disamping itu dalam kesempatanya, kegiatan pra muscab dilakukan seminar sehari yang disamKe Halaman 7
website : http://www.faktakarawang.com