Catatan Kang AIS
Fraksi GAR, Genit…!!
KEGENITAN. Itulah salah satu kesimpulan yang terungkap dalam diskusi publik yang digelar oleh DPC GMNI Karawang yang bertema “Menakar akurasi kebenaran penyerapan anggaran tahun 2012 dan komitmen Fraksi GAR dalam mengajukan hak interpelasi” yang digelar di Graha KNPI pada Jumat malam, 11 Januari 2013. Acara yang sedianya akan menghadirkan Bupati Karawang , H. Ade Swara serta perwakilan Fraksi GAR
Asep Irawan Syafe’i CEO Fakta Group
SENIN, 14 JANUARI 2013
BUPATI BOHONGI RAKYAT..!!
dan pengamat kebijakan publik dari Madani Institute ini meskipun pada akhirnya tidak dihadiri oleh Bupati maupun Fraksi GAR, namun menjadi diskusi yang menarik ketika acara diskusi yang dipandu oleh Ketua GMNI, Dian Suryana dengan nara sumber hanya dari pihak Madani Institute. Tapi berhasil mengungkap berbagai sisi kajian yang cerdas dan faktual. Ke Halaman 11
Terbit 12 Halaman
KARAWANG - Desakan agar aparat penegak hukum segera mengusut tuntas penyimpangan proyek rehab sekolah-sekolah dan proyek APBD lain di Karawang, terus bermunculan. Kali ini, desakan datang dari LSM Lodaya Karawang. Lodaya meminta, aparat penegak hukum segera menangkap konsultan dan pengawas proyek rehab sekolah di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang serta konsultan pembangunan Jembatan Galuh Mas Karawang. Ke Halaman 11
Tangkap Konsultan dan Pengawas Proyek
SDN Laban Jaya III Dikerjakan 31 Desember 2012
Jaksa “Masuk Angin” KARAWANG – Rasa tidak percaya terhadap penegakan hukum yang dilakukan Kejaksaan Negeri (kejari) Karawang, terhadap kasus yang berindikasi korupsi, mendorong pihak kepolisian turun tangan untuk menyelesaikan kasus-kasus yang sebelumnya ditangani pihak Kejari Karawang. Ishaq Robin, Dewan Pembina JMPH Karawang, kepada Fakta Karawang, Minggu (13/1) kemarin, mengaku sangat kecewa terhadap kinerja kejaksaan yang dinilai tidak menunjukan kinerja yang baik. Hal itu, dirasakan Robin, banyak kasus-kasus hukum yang hingga saat ini belum ada kejelasaan proses penanganannya. “Kalau mau buka-bukaan, kasus hukum mana yang sudah ditangani pihak kejaksaan yang berhasil. Khusus-
nya kasus-kasus besar yang jelas-jelas sudah dilaporkan ke kejaksaan,” tegas Robin. Tetapi, Robin pun tidak me-
Ishaq Robin
mungkiri ada juga keberhasilan pihak kejaksaan dalam memangani kasus hukum di Karawang. Yakni, kejaksaan sudah berhasil memenjarakan para kepala desa yang
tersangkut korupsi. Sementara, pihak kejaksaan hingga saat ini belum bisa memenjarakan para pejabat yang terindikasi melakukan pelanggaran hukum berupa tindakan korupsi. “Ada indikasi yang kurang sehat dilakukan pihak kejaksaan dalam menangani kasus hukum di Karawang ini. Padahal publik sudah tahu kalau saat ini kejaksaan tengah menangani berbagai kasus besar dugaan korupsi yang melibatkan para pejabat pemerintah di Kabupaten Karawang. Namun, kenyataannya pihak kejaksaan tidak mampu menyentuh itu, saya khawatir kejaksaan Karawang “masuk Angin”,” ujarnya. Agar tidak terjadinya jalan ditempat, masih kata Robin, Ke Halaman 11
KARAWANG – Parah, itulah kata yang menggambarkan pekerjaan proyek DAK rehab sekolah di Karawang. Proyek yang bersumber dari DAK 2011/2012, banyak yang belum selesai, bahkan baru dimulai pekerjaannya di akhir tahun 2012. Padahal, uang untuk pekerjaannya sudah dibayar lunas 100 persen. Seperti yang terjadi di SDN Labanjaya III, di Desa Labanjaya, Kecamatan Pedes. Proyek ruang kelas baru yang harusnya dikelar pada tahun 2012, malah baru dikerjakan diakhir tahun itu. Menurut mandor proyek itu, Hasyim, proyek pembangunan tiga lokal kelas baru itu mulai dikerjakan pada 31 Desember 2012. Dan kini, proyek baru selesai sekitar 20 persen. “Ini masih jauh dari selesai. Paling juga beberapa bulan lagi baru bisa selesai,” katanya, saat ditemui Fakta Karawang, Minggu (13/1) di lokasi.
Hasyim mengatakan, untuk pembangunan ini, tidak akan melakukan pekerjaan kramik untuk lantai kelas dan halaman, lantaran dananya tidak mencukupi. Selain itu juga tidak akan diplafon atapnya. Itu juga lantaran dananya tidak mencukupi. “Konsultan dari dinas juga yang bernama Hendra, itu baru sekali kesini melihat pekerjaan ini,” ujarnya. Selain SDN Laban Jaya III, proyek DAK rehab sekolah yang juga baru dik-
menjadi tempat wisata. Dan, tentunya pariwisata Karawang bisa bergairah lagi, tanpa aura negatif. Ya, aura negatif itu aura untuk ingin melakukan hal-hal negatif tea seperti yang pernah Oyib alami. Waktu itu, rasanya sih belum malam amat. Oyib yang datang ke lokasi (bekas) kawasan wisata di daerah perbatasan Karawang-Purwakarta, bersama dengan temannya, si Adul. Sampai di sana, suasana agak sepi. Tapi ada beberapa pasangan yang tengah mojok berdua-duaan. Oyib juga berdua, tapi dengan sesame jenis.
Jadinya, ya hanya bisa bengong aja liat di sekelilingnya yang pada asyik-asyik dengan pasangannya. “Ah nyesel nyaba ke tempat ginian,” gerutu Oyib. “Yee nyesel kenapa yib? Lihat tuh pemandangannya asik,” jawab Adul gak mau kalah. “Asik ti hongkong, yang ada hanya pemandangan nu barobogohan tuh,” timpal Oyib emosi. “Tenang yib, tar juga ada pasangannya. Di sini kan suka ada unyu-unyu,” jawab Adul, meyakinkan Oyib supaya mau Ke Halaman 11
Redaksi dan Iklan : Jl. Ir. H. Juanda No. 62 Karawang | Telp. 0267 8490864 | Fax : 0267 8490867
“
Konsultan dari dinas juga yang bernama Hendra, itu baru sekali kesini melihat pekerjaan ini
“
caption
Berwisata Alam, Eh Malah Ketemu Mahluk Manis ADA yang menarik di Karawang. Emang ya, banyak tempat di Karawang ini yang bisa dijadikan untuk berhu’uy ria. Seperti pepatah, tak ada rotan batang pun jadi. Nah itulah yang terjadi di Karawang. Sampai-sampai, tempat yang semula sebagai kawasan wisata, eh sekarang berubah fungsi menjadi tempat memadu nafsu. Lokasinya sih berada di perbatasan Karawang – Purwakarta. Haduh, gimana ini pak Satpol PP ama Kadis Pariwisata?????? Mudah-mudahan dengan kisah dari Oyib ini bisa dibenahi dan ditata lagi hingga kembali
erjakan di akhir tahun 2012, adalah SDN Cikande II Kecamatan Cilebar. Hasyim yang juga menjadi mandor di proyek SDN Cikande II, mengatakan, kalau pekerjaan untuk rehab kelas SDN Cikande juga baru dilakukan di akhir tahun 2012. “Saya merasa enak aja bisa jadi mandor di dua lokasi proyek. Walaupun saya harus bolak-balik mengontrol orang yang kerja di sini dan di sana,” katanya. (hsn)
Rosa Rosmayanti
Sukses Jadi Pengusaha PEREMPUAN ini bernama lengkap Rosa Rosmayanti. Dulu, pernah bercita-cita menjadi orang sukses. Namun, sukses seperti apakah? Yang pasti Rosa saat ini merupakan seorang pengusaha. Butik Marcella dan Jupe Freid Chicken adalah outlet usaha yang dimiliki Rosa. Sejak empat tahun lalu perempuan kelahiran Karawang 19 September 1982 ini memulai usahanya. Dalam jangka waktu empat tahun saja, dua
outlet yang bisa dibilang cukup besar sudah dimilikinya. “Saya mulai buka usaha itu empat tahun lalu. Pas saya buka butik busana muslim. Alhhamdullah, sekarang sudah bisa buka usaha lagi dibidang kuliner,” ujar Rosa. Rosa sendiri mengaku, hoby dengan menyanyi. Sampaisampai saat Fakta Karawang menjumpainya, dia buktikan kualitas suaranmya dengan Ke Halaman 11
website : http://www.faktakarawang.com