RABU, 16 JANUARI 2013
Terbit 12 Halaman
foto: hasan basri
KACAU: Proyek pembangunan Jalan Kosambi-Telagasari yang belum selesai tapi sudah dibayar lunas.
foto: bayu hidayah
NYARIS: Proyek Jembatan Galuh Mas yang diprediksi juga tak akan bisa selesai tepat walau.
HEBAT, MEGA PROYEK TAK SELESAI Rekanan Jembatan Galuh Mas dan Jalan Cilamaya–Turi “Orang Dekat Bupati”
KARAWANG – Rekanan Dua mega proyek APBD Karawang ternyata orang dekat Bupati Ade Swara, yakni Mahmud. Kedua megaproyek itu adalah, pembangunan Jembatan
Galuh Mas dengan nilai Rp7,9 miliar dan pembangunan Jalan Cilamaya-Turi sepanjang 5.956 meter dengan nilai kontrak Rp10,467 miliar. Hebatnya, kedua proyek terse-
Asikin Akui Bayar Lunas Proyek Kosambi-Telagasari KARAWANG – Guna mengetahui secara jelas soal serapan anggaran di tiga dinas yang kini menjadi sorotan publik, Selasa (15/1) pagi, Komisi C DPRD Karawang melakukan kunjungan mendadak ke Dinas Cipta Karya juga Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Karawang. Dalam kunjungan itu, didapati keretangan kalau
Asikin
DBMP Diminta Segera Serahkan Laporan Proyek 2012
KARAWANG - Komisi C DPRD Karawang meminta Dinas Bina Marga, segera menyerahkan laporan realisasi APBD 2012 secara tertulis dan utuh. Hal itu dilakukan untuk dijadikan dasar penilaian kepada LKPJ Bupati Karawang tahun anggaran tahun 2012. "Laporan itu kemudian akan kita pelajari secara utuh. Sehingga itu bisa dijadikan dasar untuk memberikan penilaian LKPJ Bupati Karawang yang sebentar lagi akan dilaksanakan," ujar Anggota Komisi C DPRD Karawang, Nurlela Saripin saat melakukan sidak ke Kantor Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Karawang, Selasa (15/1). Selain itu, Komisi C juga meminta agar program pembangunan fisik yang ada di DBMP tahun ini bisa direalisasikan lebih dari 90 persen. Hal tersebut agar pemerataan pembangunan di Karawang bisa dirasakan oleh masyarakat Karawang.
foto: solehudin
HEARING: Para anggota Komisi C DPRD Karawang tengah melakukan tanya jawab dengan Kepala DBMP Karawang, Asikin.
"Contoh saja kondisi jalan di daerah saya yang sangat memprihatink-
Ke Halaman 11
Lompat Pagar Demi Menuntaskan Rasa.... ISTILAH lompat pagar ternyata tidak hanya dilakukan oleh para politikus yang pindah ke parpol lain. Tapi juga dipakai dalam dunia remang-remang di lokalisasi pinggir rel kereta api. Di lokalisasi itu, lompat pagar bukan karena pindah parpol, melainkan Karena ingin masuk ke kamar bersama perempuan pilihannya untuk memadu nafsu. Maklum, di lokalisasi remang-remang pinggir rel, selain gelap, kalau hujan atau sehabis hujan pasti becek, banjir, gak ada ojek lagi. Makanya, untuk menghindari kubangan air dan lumpur saat hendak masuk ke dalam kamar, ya harus melompat pagar. Seperti yang terjadi malam tadi.
Hujan yang mengguyur Karawang sedari sore, nampaknya membuat kawasan hitam pinggir rel itu kebanjiran dan becek. Nyaris, semua jalanan di sana tergenang air dan sulit diakses. Padahal, di kawasan itu, cewekcewek yang berada di dalam warung sudah berdandan menor, dan setengah mati biar terlihat menarik oleh para pria hidung belang. Dandanan yang sudah habis-habisan kayak artis dangdut itu, kemudian harus luntur hanya gara-gara jalanan di lokalisasi itu becek. “Ih ogah banget yah. Masa sih saya sudah cantik mirip artis dangdut gini Ke Halaman 11
Redaksi dan Iklan : Jl. Ir. H. Juanda No. 62 Karawang | Telp. 0267 8490864 | Fax : 0267 8490867
dalam beberapa pekerjaan proyek APBD 2012, DBMP telah membayar lunas pekerjaan yang nyata-nyata belum selesai dikerjakan. Pernyataan itu langsung dilontarkan Kepala DBMP Karawang, Asikin. Kata dia, ada pekerjaan yang
but tidak selesai . Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Karawang Asikin, saat menerima sidak Komisi C DPRD Karawang, Selasa (15/1). "Untuk jembatan Galuh Mas yang dapat kerjaannya Mahmud, Cilayamaya-Turi juga Mahmud, dan dua-duanya hingga saat ini pekerjaannya belum selesai," ungkap Asikin. Asikin juga mengatakan, dua pekerjaan tersebut tidak kerjakan langsung oleh Mahmud, melainkan dikerjakan oleh pengusaha asal Kabupaten Bekasi. Sehingga hal tersebut menghambat penyelesaian proyek yang sangat besar di
Ke Halaman 11
Ke Halaman 11
BSM Tolak Pelunasan Hutang PNS KARAWANG – Kasus pemotongan gaji PNS di lingkingan Dinkes Karawang masih belum jelas ujungnya. Terakhir, dikabarkan kasus itu sudah ditangani Kejari Karawang. Namun, sampai mana penanganannya, hingga kini belum jelas juga. Dan kini, kembali mencuat kasus baru dalam kasus tersebut, yakni pihak Bank Syariah Mandiri (BSM) tidak mau menerima pelunasan hutang dari para PNS yang mengajukan program pinjaman lunak tanpa jaminan. Salah seorang PNS yang bertugas di Puskesmas Cilamaya, yang namanya enggan dikorankan menyebutkan, dirinya beserta PNS lainnya, baru-baru ini bermaksud akan melakukan pelunasan hutang di BSM. Namun niat mereka ternyata tidak bisa terlaksana karena pihak BSM yang selama ini
diklaim sebagai pihak pemberi pinjaman telah menolak proses pelunasan tersebut dengan alasan yang tidak jelas. “Pihak BSM menolak upaya pelunasan hutang kami tanpa
Kasus Pemotongan Gaji PNS Belum Berakhir alasan yang jelas. Malah kami diminta untuk menghubungi saudari Frida untuk mengurus proses pelunasan tersebut. Yang lebih mengherankan, kami juga diminta untuk menyetorkan uang
pelunasan tersebut ke rekening BSM dengan nomor 2507005328 atas nama Frida Risma Sinaga,” ujarnya. Kondisi ini tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan para PNS yang selama ini gajinya dipotong oleh BJB Karawang lantaran terkait hutang ke BSM. Sebab, selain jumlah sisa hutang yang tidak jelas, juga disinyalir semakin membengkak nilainya. “Kini kami juga semakin terkatung-katung karena pelunasan itu sendiri tidak bisa dilakukan ke BSM Cabang Cikampek. Tapi harus mengurus secara pribadi ke saudari Frida. Sebenarnya kami ini punya sisa hutang berapa? Dan harus melunasi kemana?” ucapnya. Ke Halaman 11
Jangan Takut yang Baru JANGAN pernah menyerah pada keadaan, apapun itu harus dihadapi. Makanya, jangn menjadi orang yang lemah. Belajarlah menjadi orang yang kuat. Itulah kalimat yang meluncur begitu saja, dari mojang bernama Nurma Irmawati. Mojang kelahiran Bandung 5 April 1989 ini mengaku pengen menjadi perempuan kuat. Dalam artian tidak cengeng dan mudah menyerah apalagi putus asa. “Saya mencoba untuk selalu tegar dan kuat menghadapi suatu masalah. Tidak selamanya kan kaum perempuan itu menjadi kaum
Nurma Irmawati yang lemah,” ujarnya saat berbincang dengan Fakta Karawang, Selasa (15/1), di kediamannya. Makanya tak heran, jika mojang cantik ini, di usianya yang masih belia sudah berani hidup sendiri di Karawang, jauh dari keluarganya. Dia kjuga mandiri. Selain kerja, dia juga memanfaatkan waktu luangnya yang sedikit untuk kuliah. “Keluarga saya semuanya di Bandung. Saya di sini sambil kuliah juga lah,” lanjutnya. Ke Halaman 11
Uma
website : http://www.faktakarawang.com