Catatan Kang AIS
Kita Makin Akrab dengan Banjir
Asep Irawan Syafe’i CEO Fakta Group
DULU ketika bicara kebanjiran, orang Karawang merasa bahwa musibah itu masih jauh di Jakarta. Bahkan mungkin termasuk asing. Namun dalam beberapa tahun terakhir, ketika musim hujan mulai datang, masyararakat Karawang mulai waswas. “Banjir lagi nggak ya.“ Sekarang urang Karawang sudah semakin familiar dengan musibah banjir ini. Bahkan sebagian orang merasa ‘aneh’ kalau musim hujan tidak membuat sebagian wilayah Karawang ter-
genang banjir. Ironisnya, meskipun di wilayah Karawang tidak turun hujan namun tetap saja sebagian wilayah Karawang ada yang mendapatkan luapan air sungai yang disebut banjir kiriman. Hujan di daerah Bandung dan sekitarnya, maka Karawang dikirim banjir melalui Sungai Citarum. Hujan di daerah Bogor dan sekitarnya, wilayah Karawang pun
Dikepung Banjir
KAMIS, 17 JANUARI 2013
Banjir Kiriman dari Bogor dan Cianjur
Ke Halaman 11
Terbit 12 Halaman
Sejumlah Wilayah juga Terancam Banjir foto: hasan basri
EVAKUASI: Para relawan dari Tagana Dinsos melakukan evakuasi di lokasi banjir.
foto: hasan basri
KARAWANG –Ancaman banjir kini menghadang Kabupaten Karawang. Sejumlah kawasan, yakni Mekarmulya, Mulyajaya, Karangligar dan Parungsari Kecamatan Telukjambe Barat, Rabu (16/1), mulai terendam air hingga ketinggian 1,5 meter. Diperkirakan, banjir yang merupakan kiriman dari Cianjur dan Bogor melalui Sungai Cibeet itu, juga akan merendam beberapa kawasan lain di kabupaten ini. Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Sosial Karawang, lokasi banjir sementara di Karawang terjadi di Mekarmulya, Mulyajaya dan Karawanglinggar dan Parungsari Kecematan Telukjambe Barat. Di Mekarmulya, air dengan ketinggian hingga 1,5 meter, merendam lebih dari 70 rumah. Akibatnya, sebanyak 77 KK atau 209 jiwa, harus mengungsi lantaran rumahnya teren-
dam air. Sementara di Mulyajaya, air merendam 50 rumah. Dan sebanyak 51 KK atau sekitar 204 jiwa harus kehilangan tempat tinggalnya untuk sementara waktu. Yang paling parah terjadi di Karangligar. Di sini, lebih dari 300 rumah tergenang air. Akibatnya, sebanyak 302 KK atau 1.208 jiwa, harus mengungsi karena rumahnya terendam air. Mendapati kejadian ini, Pemkab Karawang pun langsung bergerak. Bupati Karawang, Ade Swara dan Wakil Bupati Karawang, Cellica, langsung datang ke lokasi meninjau warganya yang terkena musibah tersebut. Tak hanya itu, melalui dinas sosial, Pemkab Karawang mengirimkan perahu karet plus 28 orang petugas SAR dan Tagana yang dibantu relawan. Ke Halaman 11
BERMAIN: Anak-anak korban banjir di Telukjambe Barat, memanfaatkan moment banjir untuk bermain air.
Ade Swara dan Cellica Satu Perahu
Banyak Ternak Mati, Banjir Hingga 2 Meter
foto: zaelani
TERENDAM: Sebuah rumah di Desa Karangligar terendam hingga 2 meter.
KARAWANG – Banjir terparah terjadi di Desa Karawangligar, Kecamatan Telukjambe Barata. Di desa ini, air menggenang sampai ketinggian 2 meter. Lebih dari dari 300 rumah tergenang air, sebanyak 302 KK atau 1.208 jiwa terpaksa harus mengungsi. Tak hanya itu, akibat banjir ini, banyak hewan ternak mati. “Gejala banjir sudah terjadi sejak Selasa (15/1) malam. Kami juga saat itu sudah mulai berbenah dan mengamankan perabotan yang dianggap vital. Karena kami sudah pu-
nya firasat kalau hujan yang trus menerus terjadi ini akan mengakibatkan banjir,” ujar Mansur warga Kampung Pengasinan, Desa karangligar, Telukjambe Barat. Awalnya, genangan air hanya sebatas lutut. Kemudian naik hingga sebetis dan terakhir hingga seperut orang dewasa. Mendapati kondisi ini, terang saja warga pun panik. Dari pantauan Fakta Karawang, Rabu (16/1), kondisi genangan air yang terparah Ke Halaman 11
Sekolah pun Diliburkan KARAWANG – Meski tidak terkena banjir, siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Telukjambe Barat, Rabu (16/1), pulang cepat. Hal ini dikarenakan rasa khawatir rumah para siswa ikut terendam banjir. “Siswa yang sempat datang
foto: ist BERDUA: Bupati dan Wakil Bupati satu perahu. Mereka berdua menyusuri lokasi banjir.
ke sekolah sudah pulang sejak pukul 08.30 WIB,” kata Erni, seorang guru SMPN 1 Telukjambe Barat. Kata dia, siswa meminta pulang karena khawatir rumah mereka ikut terendam. BANJIR: Para siswa MI Jayakerta tengah mengamati halaman kelasnya yang kebanjiran.
Rengasdengklok juga Terendam
foto: zaelani DIPULANGKAN: Para siswa SMPN 1 Telukjambe ter-
Ke Halaman 11
Lenny Nurlaeli foto: rosma
Ke Halaman 11
KARAWANG – Banjir yang melanda empat desa di Kecamatan Telukjambe Barat, Rabu (16/1), mendorong Bupati dan Wakil Bupati Karawang segera datang ke lokasi. Bupati Karawang, Ade Swara dan Wakil Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, datang ke lokasi didampingi Kepala Dinas Sosial PB beserta Camat Telukjambe Barat dan Muspida berikut para kepala desa yang terkena bencana banjir. Selain meninjau posko ban-
JAYAKERTA – Madrasah Islam (MI) di Desa Medangasem Kecamatan Jayakerta Kabupaten Karawang dilanda banjir, kemarin. Namun demikian, banjir tak sampai mempengaruhi aktifitas proses belajar siswa di seko-
lah keagamaan tersebut. Kepala Sekolah MI Medangasem, Muhamad Holis ketika ditemui Fakta Karawang mengatakan banjir yang sampai ke sekolahnya
Redaksi dan Iklan : Jl. Ir. H. Juanda No. 62 Karawang | Telp. 0267 8490864 | Fax : 0267 8490867
Ke Halaman 11
Miris dengan Bencana Banjir MIRIS, itulah kata yang pertama terucap dari mulut mojang bernama Lenny Nurlaeli. Mojang kelahiran Karawang 9 April 1992 ini mengaku prihatin atas musibah yang terjadi di Karawang. “Kasian mas, banyak warga yang harus kehilangan tempat tinggalnya dan juga harus libur sekolahnya, buat anak-anak sekolah,” ujarnya, saat berbincang dengan Fakta Karawang, kemarin. Baginya, bencana merupa-
kan datang dari tuhan. Tapi, manusia juga bisa menjaganya dan mengantisipasinya. “Kita harus menjaga lingkungan agar tidak banjir,” katanya. Mojang cantik ini punya hobi berenang. Baginya, renang merupakan salah satu olahraga yang menyenangkan. Terbukti, mojang cantik ini sangat menggemari olahKe Halaman 11
Leni
website : http://www.faktakarawang.com