SENIN, 17 Desember 2012
Terbit 12 Halaman
foto : Rosmana
PENCARIAN: Tim SAR dan warga tengah melakukan pencarian korban tenggelam di Sungai Citarum perbatasan Karawang-Bekasi.
Ibu dan Anak Tewas Terseret Citarum
BATUJAYA - Perahu penyebrangan Sungai Citarum yang biasa beroperasi di Kampung Tangkil, Desa Kutaampel, Kecamatan Batujaya Kabupaten Karawang dan Karangsegar, Kecamatan Pabayuran, Kabupaten Bekasi menelan korban jiwa. Seorang ibu dan anaknya ditemukan tak bernyawa karena terseret arus deras sungai (Sabtu (15/12) pukul 15.30 WIB. Korban tenggelam adalah Nasih (26) dan anaknya Eva (3) warga Karangsegar, Kecamatan Pabayuran, Kabupaten Bekasi. Keduanya merupakan penyebrang perahu yang dikemudikan Talim (35). Informasi dihimpun Fakta Karawang ditempat kejadian menyebutkan, kejadian memilukan itu bermula saat kedua korban tengah menyebrangi Sungai Citarum yang arusnya tengah
deras dengan menggunakan perahu yang kendalikan Talim. Korban yang ketika itu terlihat bersama satu keluarga, menurut pengakuan Talim, dalam penyebrangan diatas perahu hanya terduduk dengan motor yang mereka bawa. Posisi perahu ketika melintasi Citarum juga sebenarnya baik-baik saja. Tidak ada gambaran kalau perahu maut ini akan terseret arus sungai hingga oleng dan menimbulkan korban jiwa. "Ditengah-tengah Sungai Citarum, tiba-tiba perahu oleng dibawa arus sungai, lalu terdengar suara jatuh dari belakang perahu yang merupakan seorang anak kecil, diteruskan ibunya yang loncat untuk nyelamatin anak yang terjatuh itu, namun setelah keduanya di air, malah tak muncul ke Ke Halaman 11
JAKSA SUSAH GERAK
KARAWANG- Desakan untuk mengusut secara hukum terkait skandal pemotongan gaji para pegawai negeri sipil di lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang, oleh Bank BJB, kembali menguat. Pasalnya, pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Karawang dinilai tidak serius, bahkan dianggap lemah dalam melakukan pengusutan terhadap skandal tersebut. Demikian dikatakan salah seorang pegawai dinkes yang bertugas di Puskesmas Tirtajaya, Karawang, mengaku bernama Suhen-
dar, Kepada Fakta Karawang, Minggu (16/12) kemarin, mengaku kecewa kepada pihak penegak hukum yang terkesan santai dalam menangani kasus tersebut. Padahal, menurutnya skandal pemotongan tersebut secara kasat mata sudah banyak memenuhi unsur hukum yang telah dilanggar. “Kebetulan kalau saya sudah selesai soal angsuran hutang kepada bank, tapi masih banyak kawan-kawan saya yang mengalami pemotongan sepihak,” ujarnya. Bahkan, petugas puskesmas ini den-
Ungkap Skandal Pemotongan Gaji Pegawai
Foto : Rosmana
EVAKUASI: Dua orang Tim SAR tengah mengevakuasi korban. Dalam insiden ini, dua orang tewas, seorang ibu dan anak.
Ke Halaman 11
HMI dan FSPMI Ancam Demo Bupati Jika Perda Nomor 1 Tahun 2011 tidak Dijalankan
KARAWANG - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Karawang, mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, agar segera mengantisipasi angka pengangguran yang semakin besar. Ali Said, Ketua Umum HMI Cabang Karawang, kepada Fakta Karawang, Minggu (16/12) kemarin menegaskan bahwa berdasarkan data tahun 2010, angka pengangguran di Karawang mencapai 172 Ribu, hal tersebut sesuai dengan hasil survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga yang ada di Karawang. Sedangkan untuk lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) pertahunnya bisa mencapai angka 14.000 orang. "Antisipasi pengangguran di Karawang harus segera dilakukan oleh Pemkab, karena jika angka pengangguran dibiarkan begitu saja, maka efek negatif-
Ali Said
nya akan sangat luar biasa bagi Karawang," ujar Ali. Ali mengatakan, dengan potensi Industri yang sangat luar biasa, ditambah dengan kebijakan pemerintah pusat yang memasukan Karawang sebagai daerah perluasan industri dari Jabotabek, seharusnya pemkab
bisa meminimalisir perkembangan angka pengangguran. Oleh karena itu Ali meminta kepada Pemkab Karawang untuk memaksimalkan semua peluang, agar angka pengangguran di Karawang tidak semakin membludak. "Regulasi, serta kebijakan harus benar-benar menopang perkembangan lapangan pekerjan, iklim birokraksi juga sangat berpengaruh,oleh karena itu, sikap pemkab juga harus benarbenar pro terhadap terbukanya lapangan pekerjaan, sehingga kedepan kita tidak lagi dipusingkan dengan angka pengangguran yang membludak," kata Ali. Lebih jauh Ali mengatakan, pemerintah juga harus pandaipandai menarik para investor untuk datang ke Karawang, karena dengan banyaknya investor, maka akan semakin besar
Foto : Bayu
BUKTI: Surya Kencana, Keluarga Syarif Hidayat tengah memperlihatkan dokumen yang merupakan salah satu bukti kepada CEO HU Fakta Karawang.
Tahan Uang Jaminan Rp100 Juta
Abda Khair
juga lapangan pekerjaan yang tersedia. Namun disisi lain, dirinya juga menegaskan, ketika investor masuk dan lapangan pekerjaan menjadi ada, maka Peraturan Daerah (Perda) nomor 1 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan KetenagakKe Halaman 11
Kejari Karawang Dilaporkan Ke Kejagung
Stakteng Tingkat Tinggi, In Dehoy di Kamar 13 AYA - aya wae yang dilakukan Oyib. Setelah capek berajeb-ajeb hot di tempat dugem Karawang agak ke pinggiran, Oyib menuntaskan aksinya di sebuah hotel yang berada di perbatasan Karawang-Purwakarta. Yang asik dari cerita Oyib, adalah adanya kamar hotel yang bisa disewa secara short time (cuma 4 jam). Begini ceritanya. Malam itu, Oyib kedatangan adiknya (adik ketemu gede, gitu loh). Adik yang datang dari Bandung itu, kemudian mengajak Oyib untuk keluar menikmati suasana Karawang di waktu malam. Kebetulan, hujan mengguyur Karawang juga, ya kloplah, suasana jadi makin asik untuk kengenkangenan.
Lokasi pertama yang Oyib kunjungi dengan si Een, adik ketemu gedenya itu, adalah sebuah tempat karaoke yang berada di pusat kota Karawang. Biasa aja, di tempat karaoke itu, Oyib sama si Een cuma nyanyi-nyanyi sambil joget-joget. Gak ada yang asik, hanya pelukan, belaian (pokoknya gimana orang yang lagi kangenkangenan deh). Maklum, di tempat karaoke itu tidak boleh melakukan hal-hal yang aneh. Malam pun makin larut. Sekitar jam setengah satu malam, Oyib dan Een melanjutkan jalan-jalan malamnya ke sebuah tempat ajep-ajep yang ada di kawasan Karawang agak ke pinggir. Nah, berbeda dengan di tempat karaokean itu, di tempat dugem
Redaksi dan Iklan : Jl. Ir. H. Juanda No. 62 Karawang | Telp. 0267 8490864 | Fax : 0267 8490867
kandung terdakwa sengaja melayangkan surat ke kejagung akibat tidak adanya itikad baik dari pihak Kejari Karawang untuk mengembalikan uang jaminan tersebut. Padahal sesuai putusan pengadilan tindak pidana korupsi Bandung dengan tegas dalam Ke Halaman 11
Ike Putrika Intan Safitri
Banyak Kesibukan Tapi Tetap Enjoy
ini Oyib dan Een mulai berhothot ria. Ya namanya tempat dugem, gak tau berizin atau tidak (dan kagak usah ikut Perda), yang namanya minuman oleng pasti ada. Oyib pun tak mau sia-sia kesempatan itu. Dipesannya sebuah jenis minuman, pake open bottle segala. Sementara minuman sudah ada di mejanya, music house-pun semakin menggila menyelimuti tempat dugem satu-satunya di Karawang itu. Ya, hentakan musik yang bikin jantung berdetak kencang, ditambah minuman oleng, menjadikan Oyib dan Een makin gila. “Aa joget yuk!” ajak Een ke Oyib Ke Halaman 11
KARAWANG – Kejaksaan Negeri (Kejari) Karawang, dilaporkan oleh keluarga terdakwa Syarif Hidayat ke Kejaksaan Agung (Kejagung) di Jakarta, terkait tidak diserahkannya uang jaminan milik terdakwa sebesar Rp100 juta yang saat ini masih ada di Kejari Karawang. Surya Kencana (38), adik
MESKI sudah menjadi leader di sebuah perusahaan, gadis bernama lengkap Ike Putrika Intan Safitri ini masih tetap menekuni bidang yang menjadi kesukaannya. Yaitu, model dan SPG. Soalnya, bagi gadis kelahiran 28 Januari 1992 ini, model selain profesi yang menda- tangkan uang juga sudah menjadi kesukaannya sejak kecil. Begitupun dengan kegiatan SPG, itu juga sudah jadi kesukaannya. Ditemui dalam sebuah pemotretan, Intan, begitu dia akrab disapa, terIntan
Ke Halaman 11
website : http://www.faktakarawang.com