Edisi 20 Mei 2013

Page 1

Monalisa Pranoto

Mahir Pegang Mic & Duit BICARA Mojang Karawang tentunya tak lepas dari sosok cantik yang akrab disapa Icha. Sebab mojang kelahiran Indramayu, 4 Desember 1989 ini sebelumnya sudah dinobatkan sebagai Mojang Karawang

HU Fakta Karawang

Ke Halaman 7

@faktakrw

SENIN, 20 MEI 2013

Terbit 16 Halaman

Tak Punya RTH, Adipura Cuma Mimpi KARAWANG - Kabupaten Karawang sampai saat ini belum memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai salah satu indikator penilaian Adipura. Tidak adanya RTH juga menandakan polusi pencemaran udara di Karawang cukup tinggi. Ditambah, tumpukan sampah dimana-mana, membuat Kabupaten Karawang hanya mampu bermimpi untuk meraih piala bidang lingkungan dan kebersihan itu. Sekretaris Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kabupaten Karawang Wawan Setiawan mengungkapkan, tiap penilaian Adipura, Kabupaten Karawang selalu mendapat peringkat kedua terbawah setelah Bekasi. Tentunya hal ini merupakan predikat yang tidak baik. Salah satu kelemahan Karawang adalah tidak memiliki RTH, hutan kota, jalur hijau, dan masih menumpuknya sampah di berbagai lokasi. "Leading sektor Adipura memang di BPLH, kami pun sudah berupaya namun memang masih banyak indikator yang tidak dimiliki. Mimpi meraih Adipura tetap ada, namun masih butuh waktu. Optimis oleh kan," ungkapnya. Menurut Wawan, beberapa usulan untuk perbaikan lingkungan sudah siap diajukan risansyah

JALUR HIJAU - Sejumlah jalan protokol di Karawang diwacanakan akan dijadikan jalur hijau. Tampak suasana kota yang gersang karena minimnya pepohonan.

TERBONGKAR!! MAFIA OBAT

RSUD KARAWANG Omset Rp 25 - 30 Miliar/Tahun

KARAWANG - Keluhan dari sejumlah pihak seakan tiada habisnya dilayangkan kepada RSUD Karawang. Setelah ramai dengan

terungkapnya obat kadaluarsa yang beredar di RSUD itu, kini giliran mafia obat dengan omset haram miliaran rupiah terendus. Bahkan, sejumlah sumber yang terlibat langsung didalamnya memaparkan secara mendetail kepada Fakta Karawang, Minggu (19/5) malam. Menurut sumber yang

validitas datanya bisa dipertanggungjawabkan itu, fenomena mafia obat di RSUD Karawang, sudah terjadi sejak 4 tahun lalu hingga sekarang. "Mafia obat di RSUD Karawang terjadi selama 4 tahun terakhir

Nomor 18 Tahun 2009 tanggal 6 Mei 2009 tentang Sistem Penatausahaan Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) BLUD pada RSUD Kelas B Non Pendidikan Kabupaten Karawang. Selanjutnya ditetapkan sebagai PPK-BLUD secara penuh berdasarkan Keputusan Bupati Karawang No.442/Kep.354Huk/2009 tentang Penerapan PPKBLUD secara penuh pada RSUD Kelas B Non Pendidikan Kabupaten Karawang. Pada TA 2011 RSUD Kabupaten Karawang ditetapkan kembali sebagai BLUD berdasarkan Peraturan Bupati Karawang Nomor 21 Tahun 2011 tanggal 25 Agustus 2011 tentang Sistem Penatausahaan Pola Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) pada RSUD B Non Pendidikan Kabupaten Karawang. "Berdasarkan pemeriksaan atas kegiatan operasional BLUD RSUD Karawang pada tahun anggaran 2011, diketahui beberapa pelanggaran vital antara lain Pendapatan Farmasi yang disetorkan ke Kas Daerah sebesar Rp 458.423.354," urai BPK dalam LHP tersebut. Dalam realisasi pendapatan itu, terdapat pendapatan farmasi yang disetorkan ke Kas Daerah (Kasda) sebesar Rp 458.423.354,00. Pihak RSUD Karawang menjelaskan bahwa penyetoran tersebut dilakukan berdasarkan SK Bupati Karawang

Tidak Membuat SPM Pengesahan Pengeluaran Biaya RSUD Rp 41,5 Miliar Pendapatan Farmasi Rp 458 Juta Disetor ke Kas Daerah

Sering Mutasi, Hambat Pembangunan KARAWANG – Mutasi yang terlalu sering dilakukan Bupati Karawang berdampak terhadap pembangunan. Sebab, psikologis para pegawai teknis pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) turut tertekan dengan terlalu seringnya mutasi dan rotasi yang dilakukan oleh BUpati. Demikian dikatakan Ketua DPC PKB Kabupaten Karawang, Jimmy Ahmad Zamakhsyari, saat ditemui di kantornya Minggu (19/5). “Secara teori kemanusiaan, psikologis pegawai teknis yang ada di SKPD-SKPD di Pemkab Karawang akan tertekan. Akhirnya berdampak kepada tanggung jawab mereka dalam bekerja yang kurang maksimal,” katanya. Akibatnya, lanjut Jimmy, pembangunan yang dilakukan di Karawang menjadi terhambat. Maka serapan anggran Jimmy Ahmad Zamakhsyari

Ke Halaman 7

Kasir RSUD Karawang Tidak Ditunjuk oleh Direktur RSUD

Sumber: LHP BPKP Jabar

BPK Sudah Mengendus Sejak 2011 KARAWANG - Terbongkarnya modus praktek mafia obat di RSUD Karawang, sebenarnya sudah terendus Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI sejak tahun 2011 lalu. Dimana indikasinya, pihak RSUD sudah sering mengabaikan bahkan melanggar aturan yang berlaku. Tak main-main, akibat banyaknya pelanggaran, BPK RI melalui BPK Provinsi Jawa Barat, memberikan teguran keras. Pasalnya, pelanggaran yang dilakukan RSUD Karawang dilakukan secara menyeluruh, khususnya dalam alur sistem keuangan. Fakta itu terungkap jelas dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK tahun 2011. Pelanggaran pertama, merujuk pada Peraturan Bupati Karawang

Fakta Pengelolaan RSUD Karawang yang Tak Sesuai Ketentuan:

Laporan Keuangan Belum Diaudit oleh Pemeriksa Eksternal

Ke Halaman 7

Seringnya RSUD Karawang Langgar Aturan

Ke Halaman 7

Ke Halaman 7

acara HUT sekaligus pengguliran CSR Kesehatan ini dilaksanakan di Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, kemarin, Minggu (19/05). Dimana acara tersebut bekerjasama dengan Dinkes Karawang. Acara yang dihadiri seluruh elemen BJB ini juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Karawang yang diwakilkan oleh Kasi P2 IKM Dinkes, Rasyid Skm. Turut hadir juga elemen masyarakat Karawang Kulon mulai dari Kepala Puskesmas hingga Sekertaris Kelurahan Karawang Kulon. “Acara yang serentak digelar di kurang lebih 62 Ke Halaman 7

rizky

ANTUSIAS - Warga Karawang Kulon antusias mengikuti pengobatan gratis yang digelar Bank BJB.

HUT ke-52, BJB Gulirkan 21 Miliar CSR Kesehatan Karawang - Langkah positif dilakukan PT Bank Pembangunan Daerah Jabar - Banten atau bank bjb dalam peringatan hari jadinya yang ke-52. Lembaga perbankan BUMD Jabar - Banten itu menggulirkan program sosial, yang

terkemas dalam Corporate Social Responsibility (CSR). Tak tangungtanggung dana CSR yang dialokasikan BJB pusat untuk CSR mencapai angka 21 Miliar untuk penyediaan, peningkatan, perbaikan sarana dan prasarana kesehatan.

Ulang tahun ke 52 Bank BJB yang jatuh pada Senin (20/05) tahun ini, menitikberatkan pada kegiatan di bidang kesehatan, setelah tahun kemarin CSR dari BJB dipusatkan di bidang pendidikan. Untuk Bank BJB Cabang Karawang

Redaksi dan Iklan : Jl. Ir. H. Juanda No. 62 Karawang | Telp. 0267 8490864 | Fax : 0267 8490867

website : http://www.faktakarawang.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.