Edisi 22 Mei 2013

Page 1

Qory Sandioriva

Sempat 'Keder' Selami Karakter JEJAK langkah manusia menjadi media pembelajaran yang paling efektif. Meski sukses di bidang karir, cantik, dan penuh bakat, Qory Sandioriva juga pernah punya masalah dengan orangtuanya

HU Fakta Karawang @faktakrw

Ke Halaman 7

RAPERDA Terbit 16 Halaman

RABU, 22 MEI 2013

MIRAS

DIHAPUS!! zaelani

GAGALKAN - FPI Karawang yang hadir dalam audiensi di DPRD, berhasil menggagalkan Raperda Miras yang sempat akan diberlakukan.

KARAWANG – Raperda Retribusi Perizinan Tertentu dalam pasal 3 Poin b memuat retribusi perizinan tempat penjualan beralkohol mendapatkan penolakan dari Front Pembela Islam (FPI) yang melakukan audiensi dengan Panitia Khusus (Pansus) Retribusi Perizinan Tertentu DRRD Kabupaten Karawang, Selasa (21/5) di gedung DPRD. Alhasil, raperda yang sempat ramai menuai pro dan kontra itu akhirnya dihapus. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) FPI Kabupaten Karawang, Gamal Abdul Naser mengatakan, dalam pembuatan produk hukum harus

dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Terlebih, visi Bupati Karawang mengataskan kepada iman dan taqwa. “Apakah pantas dikatakan beriman, jika perda pelegalan penjualan barang haram disahkan,” katanya. Senada, ditambahkan oleh Wali Laskar FPI, Rio, bahwa pihaknya akan melakukan penolakan pengesahan raperda tersebut, meski pun pemerintah mempertahankan dengan berbagai dalih. “Mungkin dewan hari ini bukan lagi mewakili masyarakat. Ke Halaman 7

PT. TGP Akhirnya ‘Nyerah’ KARAWANG - Setelah menempuh perdebatan panjang antara PT. Tawaqal Griya Persada (TGP) dengan Warga Perumahan Griya Kondang Asri, yang dimediasi oleh pihak Aparatur Pemerintah Karawang, Selasa (21/5), PT TGP akhirnya ‘nyerah’. Konsekuensi dari sikap itu, PT TGP juga siap menyerahkan lahan pemakaman seluas kurang lebih 6.000 meter kepada warga Perumahan Griya Kondang Asri (GKA) melalui aparatur desa.

Penerima Tak Lapor, Banyak Bansos Diduga Fiktif

Kabag Pertanahan, Asep Sunandar mengatakan, bahwa pihak PT. TGP harus mengakui kesalahannya, karena menjual tanah yang menjadi hak warga untuk sarana pemakaman umum kepada PT Araya. "Hari ini keputusannya! Dan kami tidak mau ini berlarutlarut," katanya saat mediasi terakhir, di depan kantor developer. Dijelaskan, salah satu poin yang menjadi kesimpulan dari mediasi itu konisi lahan harus dikembalikan seperti awal perjanjian. "Har-

us ada hitam diatas putih, agar masyarakat percaya," katanya. Disisi lain, Manager PT.TGP, Ahmad Hartono menyatakan, bahwa ini semua sesuai dengan janjinya saat audiensi beberapa hari lalu. "Kalau untuk masalah infrastruktur pemakaman bukan tanggung jawab kami, kami hanya mengembalikan hak warga," ujarnya. Hartono menegaskan, bahwa ini Ke Halaman 7

Ilustrasi

KARAWANG - Terkait adanya dugaan fiktif dana hibah dan bansos dari DPRD Kabupaten Karawang, Sekwan DPRD H.A Suroto menyatakan, hal tersebut adalah ketidaktahuan pen-

erima hibah untuk melaporkan pertanggungjawaban penggunaan dana hibah dan bansos DPRD. Pihaknya juga menduga, dengan tidak dilaporkannya bansos tersebut maka

banyak juga yang diduga fiktif. Dijelaskan, berdasarkan PerKe Halaman 7

Hadeeuuh.. APL Terus

Mangkir!!

Dewan JanjiPanggil Lagi

Tono Bahtiar

KARAWANG – Menyikapi konflik sengketa lahan seluas 345 hektar antara masyarakat dengan PT Agung Podomoro Land (APL), Ketua DPRD kabupaten Karawang, H Tono Bahtiar berencana memanggil PT APL dan masyarakat untuk berdialog dan mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. ”Kami ingin permasalahan ini bisa selesai dengan baik, tanpa harus ada konflik yang lebih besar lagi

antara keduabelah pihak, makanya kami berencana mengundang APL dan warga, serta semua pihak yang terlibat untuk menyelesaikan permasalahan ini,” ungkap Tono, saat ditemui Fakta di salah satu rumah makan di Karawang, Selasa (21/5). Dikatakannya, permasalahan ini sebenarnya sudah berlangsung cukup lama. Berbagai upaya juga telah dilakukan DPRD Karawang untuk mencoba memdiasi dan membantu menyelesaikan permasalahan ini. Namun sampai dengan saat ini

priyo

TANDATANGAN - PT. TGP menandatangani surat pernyataan penyerahan lahan di depan warga.

Ke Halaman 7

Kejaksaan Harus Tangkap Istri Bupati!!

Perkembangan Kasus Korupsi di Karawang:

PH: Tersangka Kembalikan Uang dari Kocek Pribadi

Kasus PDAM Jilid II dalam Penyusunan Dakwaan Kasus Pengadaan Genset RSUD Karawang Tunggu Audit BPK Kasus Mafia Obat RSUD Karawang Sudah Ditangani Pidsus Kasus Pemotongan Gaji PNS Dinkes Karawang Ditangani Pidsus

Kajari Tepis Tudingan Aktivis KARAWANG – Tudingan lambannya kinerja Kejaksaan Negeri (Kejari) Karawang dalam mengerjakan beberapa kasus yang sempat dimuat di Fakta Karawang edisi sebelumnya, diterima sebagai kritik membangun. Pihaknya juga menepis, jika anggapan tersebut tidak benar. Hal ini disampaikan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Karawang Hj. Ganora Zarina, SH kepada Fakta

Karawang, Selasa (21/5) di ruang kerjanya. “Apa yang telah disuarakan oleh teman-teman aktivis kami terima sebagai kritikan membangun, dan hal tersebut menjadi dorongan kepada kami untuk terus bekerja lebih baik,” jawabnya saat ditanyakan tanggapannya terkait suara para aktivis Karawang tersebut. Kajari yang baru saja menyelesaikan sekolahnya ini menambahkan

bahwa kasus – kasus yang sedang ditangani tersebut sebagaian sudah hampir selesai. “Apa yang ditudingkan itu sebenarnya tidak seperti itu, kasus PDAM jilid II sedang dalam penyusunan dakwaan, kasus pengadaan Genset di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang tinggal menunggu surat dari BPKP, Ke Halaman 7

Redaksi dan Iklan : Jl. Ir. H. Juanda No. 62 Karawang | Telp. 0267 8490864 | Fax : 0267 8490867

Asep Agustian

KARAWANG - Adanya dugaan permainan oknum Kejaksaan Negeri Karawang dengan sejumlah pihak dalam kasus PDAM Jilid II dianggap merugikan mantan Direktur Umum PDAM Tirta Tarum M. Agung Wisnu Indrajati yang sudah terlebih dulu ditetapkan sebagai tersangka. Untuk itu, Penasehat Hukum (PH) tersangka, Asep Agustian meminta kejaksaan bersikap tegas dan objektif dengan segera menangkap istri Bupati Karawang, Hj Nurlatifah. Kepada Fakta, Selasa (21/5), Asep memaparkan kronologis penangkapan kliennya beserta buktibukti jika kliennya tidak bersalah dan hanya dijadikan korban. Sebelumnya, Ia mengajukan surat penangguhan penahanan kliennya, dengan jaminan istri serta ibu mertua tersangka. Namun hal itu rupanya tidak disambut baik pihak Kejaksaan. Para penegak hukum

itu justru menganggap Agung tidak koperatif. “Agung tidak datang dalam beberapa kali panggilan kejaksaan bukan dikarenakan dirinya tidak koperatif, akan tetapi karena disarankan oleh kuasa hukum yang sebelumnya,” kata pria yang akrab disapa Kang Asep Kucir ini. Kemudian, upaya untuk tetap meminta Agung menjadi tahanan kota Ke Halaman 7

website : http://www.faktakarawang.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.