HU Fakta Karawang
@faktakrw
KAMIS, 31 JANUARI 2013
Terbit 12 Halaman
Ace Sopyan Mustari (Anggota Komisi A DPRD Karawang) Pejabat selevel asda II sangat tidak layak melontarkan pernyataan tersebut, apalagi dinyatakan kepada wartawan dihadapan publik. Pernyataan yang menghina wartawan itu sangat mencoreng nama baik Pemkab Karawang.
Darnawi PREMAN
H. Martin, SH (Praktisi Hukum) SIKAP arogan Darnawi bisa dijerat pasal perbuatan tidak menyenangkan. Di sini ada hukum pidananya, yakni pasal 335. Selain itu, sikap tersebut juga berbenturan dengan undang-undang Pers. Yang bersangkutan telah membelenggu kebebasan Pers.
Darnawi
KH. Ceceng Syarief Husein MM (Wakil Ketua I PCNU Karawang)
KARAWANG – Sikap arogan Asda II Pemkab Karawang, Darnawi, yang mengeluarkan perkataan kasar dan menantang wartawan, mendapat reaksi keras dari berbagai elemen masyarakat Karawang. Sebagai sosok pimpinan dari
Apapun jabatannya dia harus berakhlaq baik kepada sesama. Karena menurut Nabi SAW, “Barang siapa yang tidak menghormati yang lebih tua dan tidak menyayangi yang lebih muda maka bukanlah umatku “. Apalagi Darnawi adalah seorang Asda II yang memangku jabatan strategis di Pemkab Karawang. Sehingga tindakan Darnawi terhadap wartawan tidak pantas untuk ditiru oleh pejabat yang lainnya.
sebuah institusi dipemerintahan, harusnya yang bersangkutan bisa bersikap bijak, berwibawa, mengayomi dan menggunakan daya intelektualnya. Sungguh sikap yang tak patut dilakukan oleh seorang pejabat pemerintahan. Sikap arogan, yang menonjolkan prilaku seorang preman, tak layak berseragam coklat dan berkantor di lingkungan Setda Karawang. Apakah ini jati diri PNS dan pejabat pemerintahan Setda Karawang? Kemana sikap intelektual dan perwujudan PNS sebagai pelayan dan abdi masyarakat? Atau, memang Pemkab Karawang akan berubah menjadi sarang penyamun yang diisi oleh pejabat-pejabat preman? Berikut pendapat berbagai elemen masyarakat Karawang, berkenaan dengan sikap arogansi Darnawi.(bayu)
Asep Agustian (Praktisi Hukum)
Musa (Petugas Parkir)
Asep Irawan Syafei (CEO Fakta Corporate)
DARNAWI layak dicopot dari jabatannya sebagai Asda II, bahkan sebagai PNS. Sikap yang dilakukan Darnawi jelas sudah keluar dari kode etik dan moral seorang pejabat, terlebih pejabat pemerintahan di daerah. Harusnya, PNS itu kan abdi Negara. Masa pejabatnya seperti itu, yang jelas-jelas bukan sikap abdi negara.
Darnawi telah berbuat salah. Seharusnya Darnawi terlebih dahulu menyaring kata-katanya sebelum dia mengucapkan suatu perkataan. Jangan mentangmentang dia pejabat, seenaknya saja ngomong. Kalau memang darnawi tidak bisa merubah perilakunya, lebih baik copot saja jabatannya.
Perlakukan Darnawi tersebut sudah menghinakan dunia media dan profesi jurnalist, yang bersangkutan harus menerima resiko yang sebanding atas prilakunya tersebut.Dan yang paling tepat untuk seorang Darnawi saat ini adalah sesegera mungkin Bupati Karawang untuk mencopot Darnawi dari jabatannya sekarang. Dirinya sudah tidak pantas menjadi seorang pejabat strategis di lingkungan Pemkab Karawang. Selain itu, kepada pihak kepolisian agar tidak ragu untuk memproses secara hukum kepada Darnawi.
Andri Kurniawan (Aktivis Forum Rakyat Karawang Bersatu (FRKB))
Teddy Rusfendi Sutisna (Kepala PLT Inspektorat Karawang)
SIKAP yang dipertontonkan Darnawi di depan para wartawan sudah seperti preman jalanan. Hal seperti ini jangan dibiarkan begitu saja. Karena wartawan bertugas dilindungi oleh Undang Undang No.40 Tahun 1999.
SAYA tidak bisa berkomentar tentang masalah Pak Darnawi. Karena masalah tersebut merupakan masalah pribadi Pak Darnawi dengan Media. Tanyakan saja masalah tersebut kepada yang bersangkutan.
Sutejo (Ketua Laskar Merah Putih Cabang Karawang)
Endang Suryana (Pemred Nuansa Pos)
KAMI berharap agar Darnawi lebih bersikap santun dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan waratawan. Karena wartawan bertindak seperti itu sesuai dengan profesinya. Dan hendaknya seorang Asda II bertindak sesuai dengan profesinya pula, sebab Darnawi adalah seorang pejabat.
DARNAWI KASAR !!! menurut saya, judul itu sangat tepat sekali dengan perangai asli nya seorang Darnawi yg sok pejabat dan Angkuh...seharusnya Bupati harus lebih hati-hati dan selektif terhadap orang itu (Darnawi).
Nace Permana (Ketua LSM Lodaya) DARNAWI tak pantas menjadi pejabat di Pemkab Karawang. Perkataan dan sikap arogan yang dilakukannya, jelas tidak mencerminkan dia seorang pejabat. Kan sudah ada kode etiknya dalam kepermerintahan. Menurut saya, sikapnya itu bisa dipidanakan dan dia harus dicopot dari jabatannya.
Taufiq Hidayat (Pemred Radar Karawang) Semestinya Darnawi itu sadar, kalau dirinya adalah pejabat teras di Pemkab Karawang. Sangat tidak pantas seorang pejabat eselon II mengungkapkan katakata kasar, apalagi kepada wartawan yang meminta keterangan soal pembangunan Karawang. Intinya, darnawi telah melecehkan profesi wartawan
Asda II Sudah Dipolisikan Harga Mati, Polres Segera Proses Darnawi KARAWANG – Polres Karawang akan serius mengusut tuntas kasus penghinaan yang dilakukan Asda II Setda Karawang, Darnawi terhadap David, wartawan sebuah harian lokal di Karawang. “Kami akan memproses yang bersangkutan hingga pengusutan kasus ini benar-benar tuntas,” tegas Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Iman Imanudin, kepada Fakta Karawang, Rabu (30/1) malam, di Mapolres Karawang. Kasus penghinaan yang dilakukan Darnawi terhadap David kini sudah masuk ke Polres Karawang, dengan nomor surat laporan LP/225/1/2013/ Jbr./Res.Krw. David melakukan pelaporan, Rabu (30/1) sore, dengan diantar ketua PWI Karawang, Olan Sibarani, serta Zaenal Musthofa, Pemimpin Redaksi (Pem-
foto : bayu
BAP : Salah seorang wartawan yang menjadi korban umpatan Darnawi tengah diperiksa penyidik di Mapolres Karawang, Rabu (30/1) kemarin.
red) Fakta Karawang, berikut dua saksi yang juga wartawan dari harian lokal di Karawang, termasuk salah satunya wartawan Fakta Karawang. “Kita ingin kasus ini berlanjut sesuai proses hukum. Ini merupakan bentuk keseriusan kami terhadap pelaku pelecehan akan insan Pers. Pelapor juga tak akan mencabut lapo-
BNI Syariah Kenalkan iB Tunas Hasanah
Konsen pada Kegiatan Sosial
KARAWANG - BNI Syariah Karawang menggelar silaturahmi dan sosialisasi dengan beberapa kepala sekolah di Gedung BNI Syariah Jalan Panatayuda, Selasa (30/1) pagi. Acara digelar dalam rangka mensosialisasikan produk baru BNI Syariah khusus bagi anak sekolah di bawah 17 tahun, yaitu iB Tunas Hasanah. Pemimpin BNI Syariah Karawang Dwiono Koesen kepada Fakta Karawang menjelaskan,
GENDER baginya bukan penghalang untuk berbuat sesuatu yang mempunyai nilai kebaikan. Seperti yang dilakukan oleh mojang cantik asal Cikampek bernama Devi Solihat. Mojang berumur 20 tahun ini, di usianya yang masih muda sudah mampu membuktikan sebuah karyanya. “Saya ingin melakukan sesuatu yang punya arti bagi
Ke Halaman 11
Devi Solihat
produk iB Tunas Hasanah sengaja disosialisasikan kepada sekolah-sekolah yang ada di Karawang agar produk tersebut bisa disampaikan kepada siswa-siswinya di Sekolah. Adapun tujuh kelebihan dari iB Tunas Hasanah bagi para siswa, yaitu bebasnya biaya administrasi, buku tabungan dan ATM langsung atas nama anak/siswa bersangkutan, Ke Halaman 11
rannya. Apalagi jalan damai,” tegas Oland. Hal senada pun diungkapkan Zaenal, bahwa penghinaan Darnawi terhadap wartawan merupakan pelecehan profesi. Terlebih, kata-kata yang diumpatkan Darnawi kepada wartawan sangatlah tidak
BINCANG : Dwiono Koesen, Pimpinan BNI Syariah Karawang saat berbincang dengan salah seorang relasi.
Redaksi dan Iklan : Jl. Ir. H. Juanda No. 62 Karawang | Telp. 0267 8490864 | Fax : 0267 8490867
masyarakat. Selain itu, juga ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat untu masyarakat,” ujarnya, saat berbincang dengan Fakta Karawang, kemarin di rumahnya. Karyanya direalisasikan dengan mendirikan sebuah komunitas bernama “Komunitas Sejuta Tangan”. Bagi
Devi
Ke Halaman 11
website : http://www.faktakarawang.com