@faktakrw
HU Fakta Karawang
RABU, 6 FEBRUARI 2013
Terbit 12 Halaman
Polisi Dianggap Ciut Kasus Penghinaan Terhadap Wartawan Berlarut-Larut
DUDUKI : Dua orang pekerja di gudang penyimpanan tiang pancang tengah menduduki tiang pancang bekas pekerjaan Jembatan Galuh Mas.
foto : solehudin
DPRD Bakal Panggil Pejabat DBMP
Terkait Dugaan Penjualan Tiang Pancang
KARAWANG – Komisi C DPRD Karawang akan segera memanggil para pejabat di Di-
nas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Karawang. Pemanggilan dilakukan atas adanya dugaan penjualan tiang pancang sisa pembangunan Jembatan Galuh Mas oleh oknum di dinas tersebut. "Kalau tidak sidak, kami akan memanggil langsung para pejabat di DBMP untuk mendapat
penjelasan terkait hal itu," ujar Endang Kurniadin, Anggota Komisi C DPRD Karawang, ketika ditemui Fakta Karawang di kantornya,kemarin. Sikap yang ditunjukkan Komisi C ini, menurut Endang, merupakan sebuah tugas yang harus dilakukan sebagai bentuk tanggungjawab DPRD da-
lam pengawasan pembangunan di Karawang. "Kami hanya ingin memastikan permasalahan tersebut tidak mengganggu jalannya pembangunan serta merusak kualitas bangunan Jembatan Galuh Mas. Adapun jika di dalamnya ada penyimpangan, itu merupakan wilayah hokum.
Cabut Perkara
Rp2 Juta
KARAWANG – Begitu besarnya tarif pencabutan perkara di Polsek Klari. Untuk pencabutan perkara tersebut, penyidik Polsek Klari meminta
uang sebesar Rp 2 juta, kepada pelapor dan terlapor. Padahal, kasus pelaporan tersebut sudah menemui jalan damai, dan terlapor sudah memenuhi
kewajibannya, menyerahkan sepeda motor yang digadai oleh rekan terlapor. “Saya sempat kaget dengan biaya pencabutan perkara atas
kasus yang menimpa saya. Untuk pencabutan itu, penyidik meminta uang sebesar Rp 2 Ke Halaman 11
Dan penegak hukumlah yang berhak menindak lanjutinya," kata Endang. Dijelaskan Endang, menjual aset milik negara merupakan kesalahan yang tidak boleh dilakukan oleh siapapun. Terlebih Ke Halaman 11
KARAWANG – Polres Karawang dianggap tak bernyali. Ada kesan takut untuk memanggil sosok pejabat sekelas Asda II, Darnawi. Kesan itu muncul dari berlarut-larutnya kasus pemerikasaan Darnawi terkait pelaporan seorang wartawan media lokal Karawang atas penghinaan yang dilakukannya. Seperti dilontarkan seorang praktisi hukum Karawang, H. Martin, SH, kepada Fakta Karawang, Selasa (5/2). Kata dia, seharusnya kasus pelaporan ini sudah masuk ke dalam ranah pemeriksaan. Dan si terlapor, sudah harus dipanggil. “Jadi yang timbul sekarang,adalah kesan kalau polisi takut sama Darnawi. Harusnya polisi sebagai pelayan dan pelindung masyarakat, bisa menindaklanjuti laporan dari masyarakat yang merasa
Martin Praktisi Hukum memerlukan keadilan,” katanya. Terlebih, lanjut Martin, dengan pernyataan Polres Karawang yang setiap ditanya wartawan selalu menjawab akan segera memanggil Darnawi, berikut tidak pernah menjelaskan kapan waktunya. “Ini akan menimbulkan kesan seperti itu dan membentuk opini lain di masyarakat,” ujarnya. Sementara itu, Polres Karawang menegaskan, pihaknya akan segera memanggil Asda II Setda Karawang Darnawi Ke Halaman 11
Hari Ini Kejaksaan Periksa Wadirut RSUD KARAWANG – Hari ini, Rabu (6/2), Kejaksaan Negeri (Kejari) Karawang akan memanggil Direksi RSUD Karawang. Pemanggilan ini merupakan rangkaian dari kasus dugaan korupsi pengadaan mesin genset dan seragam RSUD Karawang. “Hari ini kita akan panggil pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam kasus dugaan korupsi ini. Salah satunya adalah Wakil Direktur RSUD Karawang,” ujar Kasie Intel Kejari Karawang, Imran Yusuf, kepada Fakta Karawang, Selasa (5/1), di ruang kerjanya. Dikatakan Imran, selain Wakil Direktur dan pejabat lainnya, pihaknya juga akan memanggil pihak rekanan dalam proyek pengadaan tersebut. Sedangkan untuk pemanggilan Direktur RSUD,
kata Imran, akan dilakukan pada Minggu berikutnya. “Seharusnya agenda pemanggilan Dirut RSUD dilakukan pada minggu ini. Namun karena ada satu saksi yang be-
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Proyek Pengadaan Seragam RSUD lum lengkap, maka untuk minggu sekarang kami akan memanggil Wakil Dirut terlebih dahulu,“ kata Imran. Dijelaskan imran, selama ini Kejari Karawang baru melakukan pemanggilan terhadap
pihak-pihak yang terlibat dalam kasus proyek pengadaan pakaian seragam pegawai RSUD. Sedangkan proyek pengadaan mesin genset, lanjut Imran, belum ditanganinya. “Kami baru melakukan pemeriksaan terkait pengadaan pakaian seragam. Sedangkan pengadaan mesin genset belum kami lakukan. Satu-satu dulu lah, supaya bisa fokus,“ ujar imran. Karena proyek pengadaan pakaian seragam dan mesin genset itemnya berbeda, jabar Imran, maka proses pemeriksaannya sengaja tidak digabungkan. “Walaupun kasus ini muaranya kepada satu orang yaitu saudara Joko Wiyono, selaku Kuasa Pengguna Ke Halaman 11
Donor Darah BRI Bawa Pulang Door Prize CIKAMPEK – Komitmen Bank BRI Cikampek untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat tidak hanya isapan jempol belaka. Setelah bulan sebelumnya sukses menggelar kegiatan BRI peduli kesehatan, kini Bank BRI hadir dengan kegiatan donor darah. Menariknya, nasabah maupun karyawan yang melakukan donor darah di BRI, tidak begitu saja hanya melakukan donor darah, karena setiap yang melakukan donor darah akan berkesempatan
mendapatkan hadiah-hadiah menarik dari BRI, mulai dari handphone sampai dengan TV. “Ini merupakan rangkaian kegiatan program CSR Bank BRI. Komitmen kami selain memberikan layanan terbaik untuk masyarakat dalam bentuk pinjaman maupun tabungan, komitmen kami dalam bidang kesehatan diwujudkan dalam bentuk BRI peduli kesehatan” kata Soni Prayitno Ketua Pelaksana Donor Darah BRI Cikampek kepada Fakta Karawang, Selasa (5/2)
Dalam setiap donor, Soni mengklaim terus mengalami peningkatan partisipasi nasabah dalam mendonorkan darahnya. Namun, terhitung 2kali dengan saat ini, Bank BRI ingin memberikan reward kepada setiap pendonor. “Setiap tahunnya kami selalu meningkat lumayan signifikan, dari puluhan orang kepada ratusan nasabah dan karyawan BRI yang mengikuti donor darah. Untuk kali ini, Ke Halaman 11
foto : dendy
DONOR : Salah seorang pendonor tengah diambil darahnya.
Diaz Variasi Mobil Berikan Diskon di Ultah I KARAWANG- Syukuran hari jadinya yang pertama, Diaz Variasi Mobil yang berlokasi di Jalan Sudirman Jomin Barat Kecamatan Kota Baru Karawang gelar diskon 10-15 persen. Sebagai satu-satunya tempat variasi mobil terbesar di Karawang, Diaz ingin terus dekat dan memberikan kepuasan kepada konsumennya. Owner Diaz Variasi Mobil Yudi Diaz mengaku usahanya kini semakin maju.Hal itu tidak lepas dari sistim pelayanan yang ia berikan terhadap konsumen yang selalu memuaskan. Soal harga di tempat spesialis pemasangan audio mobil dan foto : ega
PROMO : Diaz promo besar-besaran di HUT -nya.
Redaksi dan Iklan : Jl. Ir. H. Juanda No. 62 Karawang | Telp. 0267 8490864 | Fax : 0267 8490867
Handayani Ganda Sasmita
Terpaksa Jadi Bidan MENJADI seorang bidan bukanlah cita-cita gadis bertubuh mungil asal Karawang ini. Awalnya ia enggan mengikuti keinginan kedua orang tuanya untuk melanjutkan kuliah disebuah Akademi Kebidanan (Akbid) di Purwakarta. Selain alasan jauh dengan tempat tinggal, Handayani Ganda Sasmita nama lengkapnya mengaku menjadi seorang bidan bukan cita-cita yang ia dambakan dari kecil. “Pengennya sih jadi guru TK,” ungkap Handa mengenang keinginnnya saat itu. Namun apa mau dikata ketika kedua orang tua yang sangat ia sayangi menyuruhnya kuliah di Akbid.Namun setelah hampir dua tahun duduk dibangku ku-
liah, ternyata Handa (Sapaan akrabnya) justru menjalani kuliahnya dengan senag hati.Bahkan kini ia mengaku senang dengan dunia kebidanan. Dengan profesi menjadi seorang Bidan, Handa yang lahir 22 tahun silam ini berharap bisa membantu banyak orang dalam melahirkan seorang anak. “Bidan itu gak jauh beda dengan seorang Dokter, banyak membantu orang lain,” katanya. Setelah lulus kuliah nanti, Handa berniat membuka praktik sendiri di kampung halamannya di Karawang.Untuk mengejar angannya itu Handa selalu tekun belajar mengikuti seluruh perkuliahan di Akbid Bakti Asih Purwakarta.(ega)
Yani
Ke Halaman 11
website : http://www.faktakarawang.com