SELASA, 8 JANUARI 2013
Terbit 12 Halaman
Lagi, Dinkes Maen Sunat
Foto :Rosman
DEKLARASI: Calon Wakil Gubernur Deddy Mizwar bersama para pendukungnya tengah mendeklarasikan tim relawan PADI di depan Tugu Rengasdengklok.
PADI Deklarasi Dukungan Aher- Deddy RENGASDENGKLOK - Ratusan relawan PADI (Pendukung Ahmad Heryawan - Deddy Mizwar) mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan Ahmad Heryawan - Deddy Mizwar di Pilgub Jabar 2013. Deklarasi tersebut digelar di monumen Tugu Proklamasi Rengasdengklok Senin, kemarin. Deklarasi tersebut dihadiri oleh para koordinator PADI
dari sejumlah desa/kecamatan di Kabupaten Karawang, serta calon Wakil Gubernur Dedi MIzwar. Pernyataan sikap yang di deklarasikan oleh PADI berisi, Padi siap untuk tidak mentolerir atau menolak segala bentuk provokasi, anarkisme dan premanisme yang berakibat pada terganggunya stabilitas keamanan dan ketertiban dalam perhelatan
pesta demokrasi, Padi kabupaten Karawang, siap untuk mendukung dan memenangkan pasangan nomor empat Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2013-2018, Padi siap menerima hasil Pemilukada yang disahkan oleh penyelenggara Pemilukada Provinsi Jawa Barat 2013 sesuai peraturan perundang-
Uang Askes 2011 Rp1 Miliar Cuma Diterima Rp300 Jutaan
undanagan yang berlaku. "Saya yakin, warga Karawang lebih cerdas," ucap Deddy Mizwar. Sementara usai Deklarasi, Calon Wakil Gubernur Deddy Mizwar menyempatkan diri mengunjungi beberapa lokasi di sekitaran tugu Rengasdengklok, seperti Sungai Citarum dan rumah
KARAWANG – Kasus pemotongan kembali mencuat di Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang. Kali ini, bukan pemotongan gaji. Melainkan pemotongan dana Askes untuk semua puskesmas se-Karawang tahun 2011. Pembayaran dana yang mestinya diterima oleh semua puskesmas se-Karawang sebesar Rp1 miliar, ternyata hanya diterima dengan total Rp315.393.000. “Kami baru mengetahui kalau total pembayaran dari Askes untuk seluruh puskesmas di Karawang sebesar Rp 1 miliar. Ini jelas ada kejanggalan. Pasalnya, dari total
Ke Halaman 11
Ke Halaman 11
TOTAL 315.393.000 Puskesmas Uang Diterima Cilamaya Sukatani Kalangsari Tirtajaya Cikampek Pedes Tunggakjati Tanjungpura Nagasari Karawang Kota Telukjambe Karawang Kulon Kertamukti Kutamukti Rawamerta Balongsari Pangkalan Kutawaluya Adiarsa Wanakerta Cibuaya
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
7 93 1,8 3,3 35 15 1,5 1,5 11 70 50 3 1,6 1,5 4 1 5 2 5 3 3
juta ribu juta juta juta juta juta juta juta juta juta juta juta juta juta juta juta juta juta juta juta
Ke Halaman 11 Sumber : Kepala PUSKESMAS se-Kabupaten Karawang
Rehab SMPN 1 Cikampek Baru Dikerjakan Padahal Ini Bersumber Dari DAK 2012
Foto: Zaelani
ISTIRAHAT: Dua pekerja proyek rehab SMPN I Cikampek tengah beristirahat.
KARAWANG – Seakan sudah jadi fenomena di Karawang, proyek DAK 2012 baru dikerjakan di awal tahun 2013. Seperti yang terjadi di SMPN I Cikampek, pekerjaan rehab ruang kelas yang mestinya sudah selesai di akhir tahun kemarin, malah molor dan baru dikerjakan di awal tahun ini. Hebatnya, mes,ki si pekerja mengaku baru menyelesaikan pekerjaan rehab sekitar 20 %, namun pembayaran proyek tersebut sudah lunas 100 persen dari pemda setempat. Dari pantauan Fakta Karawang di lokasi, pekerjaan renovasi dilakukan terhadap atap, cat dinding, keramik, serta beberapa kayu kusen yang sudah tidak layak digunakan. Rangka atap yang awalnya terdiri dari kayu, diganti dengan menggunakan baja ringan. Renovasi yang dilakukan pada tiga lokal ini diakui
para pekerjanya baru dikerjakan sekitar satu minggu lalu. “Kami mulai kerja sejak seminggu lalu. Yang direnovasi itu atap pakai baja ringan, terus cat, sama kayukayu yang sudah jelek saja,” ujar Rudi, seorang pekerja proyek tersebut kepada Fakta Karawang, Senin (7/1). Pelaksanaan Renovasi ini sendiri dilakukan melalu proses lelang. Namun untuk total anggaran yang digunkan renovasi tiga lokal kelas di lantai dua salah satu bangunan SMPN I Cikampek ini, Rudi tidak mengetahuinya. “Kalau anggarannya saya tidak tahu. Saya kerja disuruh sama pemborongnya,” katanya. Rudi sendiri memperkirakan, pekerjaan bisa selesai dalam tiga minggu mendatang. Dengan catatan tidak ada halangan yang didapat saat pekerjaan sedang dilakukan. “Kalau tidak ada halangan tiga minggu lagi juga selesai,” ujarnya. Namun, kata Rudi, Matrial yang digukan untuk reno-
Dari Perkenalan, Dilanjut ke Pelampiasan PADA edisi sebelumnya, Sabtu (5/1), diceritakan Oyib berkenalan dengan Utun di sebuah kafetaria. Perkenalan yang emang sudah didambakan Oyib itu, kemudian membuat Oyib berbunga-bunga. “Silahkan duduk neng,” ajak Oyib. “Ya a, makasih,” jawab Utun seraya duduk di kursi yang disediakan Oyib. Tak lama, Utun pun memesan makanan dan minuman seperti yang diperintahkan Oyib. Namun, alangkah terkejutnya Oyib ketika melihat makanan dan minuman yang
dipesan Utun tiba di meja makan mereka. Ternyata, Utun memesan banyak menu makanan dan minuman. Tentu saja ini membuat Oyib jadi sedikit ngeper. Tapi, bukan lah Oyib kalau kemudian menyerah begitu saja pada seorang cewek. Sambil makan, Oyib secara agresif melancarkan rayuan gombalnya. Tapi, Utun juga ternyata bukan cewek polos yang bisa dengan mudah dirayu. Malah sebaliknya, Oyib yang kena bujuk rayu. “Ayo dong aa ngambil program asuransi perusahaan
saya ya. Ini bagus buat masa depan anak aa. Bisa menjamin dia sampai kuliah nanti loh,” rayu Utun, dan Oyib cuma plengak-plengok. Mendapati reaksi Oyib yang cuek malah kayak orang bloon, Utun meningkatkan tensi rayuannya. Utun mulai merapatkan posisi duduknya ke Oyib. Sambil bermanja-manja, Utun mengemukakan maksudnya agar Oyib mengambil asuransi yang ditawarkannya. Tapi, lagi-lagi Oyib mematung, kayak patung yang dibuat bupati taKe Halaman 11
Redaksi dan Iklan : Jl. Ir. H. Juanda No. 62 Karawang | Telp. 0267 8490864 | Fax : 0267 8490867
Ke Halaman 11
DBMP Ancam Putus Kontrak Jembatan Galuh Mas but jika tidak selesai dikerjakan dengan tamKARAWANG- Dinas Bina Marga Dan bahan waktu yang diberikan. Soal pembaPengairan (DBMP) Karawang akan memuyaran, kalau lunas ya kita bayar, kalau tidak tus kontrak pengusaha yang mengerjakan selesai ya tidak," kata Yadi. proyek Jembatan Galuh Mas. Selain itu, semua pekerjaan Dalam kaitannya ini, payang saat ini sudah dilakupar Yadi, pihaknya sempat kan tidak akan dibayar . diminta oleh pengusaha Seperti diungkapkan Kayangmelakukan pekerjaan bid Perencanaan DBMP Jembatan Galuh Mas untuk Karawang, Yadi Mulyadi, membayar pekerjaan mereka jika pekerjaan itu hingga sebanyak 50 persen dari nilai tambahan waktu yang telah kontrak pada 29 Desember ditentukan tidak juga se2012 lalu. Namun, lanjut Yadi, lesai, maka pihaknya akan permintaan tersebut ditolak memutus kontrak proyek mentah-mentah oleh DBMP. tersebut dengan rekanan Pasalnya progres pekerjaan yang mengerjakannya. yang dilakukan baru menca“Berdasarkan aturan yang pai 35 persen pada saat itu. ada yaitu Perpres nomor "Pengusahanya memang 70 tahun 2012 tentang penminta pembayaran sebesar gadaan barang dan jasa, 50 persen, tapi karena konkita memberikan tambahan disinya belum sesuai progres, waktu 50 hari agar pekerjaan maka kita tidak berani untuk tersebut diselesaikan. Dan Yedi Mulyadi mengeluarkan SPM (SPM) setiap harinya ada denda nya," ujar Yadi. satu perseribu dari nilai Masih menurut Yadi, sepanjang tahun kontrak," ujar Yadi, kepada Fakta Karawang, 2012 ini DBMP Karawang memutus kontrak Senin (7/1), di ruang kerjanya. satu kegiatan pekerjaan. Yaitu pembanguDikatakan Yadi, meski saat ini progres nan jalan yang menghubungkan antara Cepekerjaan di lapangan sudah mencapai 65 mara-Pisagan sepanjang 300 meter, dengan persen, namun pihaknya belum akan memnilai kontrak Rp 392 juta rupiah. Dirinya juga bayar rekanan sampai pekerjaan tersebut selesai dilaksanakan. “Kita akan putus kontrak pekerjaan terseKe Halaman 11
Susan Amanda
Kagumi Sosok Guru PENGABDIAN adalah sebuah pengorbanan. Itulah yang diungkapkan mojang bernama Susan Amanda. Mojang kelahiran Karawang 21 April 1993 ini, mengaku pengen menjadi seorang guru. “Kan profesi guru itu sama dengan pengorbanan. Makanya saya pengen jadi guru,” ucapnya saat berbincang dengan Fakta Karawang, Senin (7/1) di rumahnya, seputaran Adiarsa Karawang.
Mojang yang menyukai olahraga dan jalan-jalan ke tempat alam terbuka ini, mengaku mulai tertarik pada profesi guru sejak dirinya kelas VI SD. Saat itu, dia kagum dengan sosok ibunya yang juga seorang guru di sebuah SMP negeri di Karawang. “Ibu yang mengajarkan saya segalanya. Sampai saya bisa membaca dan menulis. Begitu pun dalam Ke Halaman 11
Susan
website : http://www.faktakarawang.com