SABTU, 29 Desember 2012
Terbit 12 Halaman
Aneh, Pekerjaan DAK 2011 Baru Dikerjakan Sekarang
Foto: Zaelani
BSM Cikampek Intimidasi Wartawan
BONGKAR: Bangunan kelas SDN Karawang Wetan II dibongkar untuk direhab. Tampak dalam insert plang kegiatan yang tergeletak di bawah.
Caci Maki Keluar dari Mulut Staf dan Security Bank
KARAWANG – Ada apa dengan Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Cikampek? Bank swasta dengan sistem syariah ini seakan tak mau disangkut pautkan dengan kasus pemotongan gaji PNS Dinkes Karawang. Terbukti, pihak bank selalu membungkam dan menghalangi kegia-
tan jurnalistik yang dilakukan Fakta Karawang, berkenaan pengumpulan data terkait kasus tersebut. Bahkan, dua orang sekuriti berikut dua orang staf laki-laki bank tersebut sempat menghadang dan bertindak kasar terhadap Fakta Karawang yang kemarin siang, Jumat (28/12),
Pejabat Dinkes Mulai Tutup Mulut KARAWANG – “No Coment!” itulah kalimat yang terlontar para staf di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes)Karawang, ketika Fakta Karawang menanyai soal hasil kerja tim investigasi internal dinas tersebut terkait permasalahan pemotongan gaji PNS di lingkungan kerjanya. Seperti diketahui, kasus ini mencuat setelah adanya keluhan dari sejumlah PNS dinas tersebut yang bertugas di sejumlah puskesmas Karawang. Dan atas keluhan yang kemudian menjadi kasus ramai hingga melibatkan kejaksaan itu, pihak Dinkes membentuk tim investigasi. Tim yang diketuai Sekdis Dinkes itu, dibentuk
atas instruksi Kepala Dinkes Karawang yang dituangkan dalam surat perintah. Namun, apa hasil dari investigasi internal itu, publik tidak ada yang tahu. Pasalnya, pihak dinas tersebut enggan mengekspose berkenaan dengan kegiatan investigasi internal itu. Padahal, jauh dari hari ini, Jumat (28/12), pihak Dinkes melalui Sekdisnya, Nurdin, mengatakan kalau hasil dari investigasi internal itu akan dipublikasikan setalah tim ini selesai bekerja. Yakni, selama satu bulan. Namun, meski kini sudah lebih dari sebulan dari tim itu bekerja, pihak Dinkes Ke Halaman 11
hendak melakukan konfirmasi berkenaan kasus pemotongan gaji PNS Dinkes. Kejadian berawal saat Fakta Karawang usai mengambil pemotretan kantor BSM Cabang Cikampek di Jalan Ahmad Yani Cikampek. “Heh sedang apa kamu? Kenapa kamu tanpa izin memotret kantor kami? Sini kan kamera kamu!” ucap seorang berpakaian batik yang kemudian diketahui sebagai staf di BSM Cabang Cikampek, dengan nada tinggi, kepada Fakta Karawang. Tak hanya itu, disaat staf tersebut memaki Fakta Karawang, tiba-tiba dari belakang Ke Halaman 11
Kejaksaan Lamban!
Moy Moris Purba
KARAWANG - Pihak Kejaksaan Negeri Karawang, dinilai lamban dalam menyelesaikan kasus pemotongan gaji PNS Dinkes. Hal tersebut disampaikan oleh Divisi Investigasi Jaringan Masyarakat Peduli
Hukum (JMPH) Karawang Moy Moris Purba saat ditemui di kantornya, Jum'at (28/12). "Kami menilai Kejaksaan sangat lamban dalam menyelesaikan kasus ini, bahkan saya menduga ada permainan anatara pihak Kejaksaan dengan pihak-pihak terkait, dalam menyelesaikan kasus ini," ungkap Moris. Moris mengatakan, seharusnya saat ini pihak Kejaksaan sudah memiliki kesimpulan sementara dalam permasalahan tersebut. Namun sampai saat ini, lanjut dia, belum juga ada hasil dari apa yang dilakukan oleh pihak Kejaksaan. Ke Halaman 11
Main Bola Sodok, Kok yang Masuk Bukan Bola SEMUA cowok pasti sudah mengenal olahraga permainan yang satu ini, Bilyard. Permainan bola sodok memasukan bola ke lubang dengan menggunakan stik itu, juga sudah populer di kalangan kaum Adam Karawang. Namun, bilyard yang dimainkan Oyib sangat berbeda dengan bilyard umumnya yang dimainkan orang-orang. Bukan bola yang dimasukin Oyib, melainkan sesuatu yang seperti stik. Dan bukan ke lubang meja bilyard bolanya dimasukkan, melainkan ke tempat lain. Nah, mau tahu ceritanya? Seperti ini….. Tadi malam, Oyib pergi ke sebuah tempat bilyard di Karawang. Di tempat itu, ternyata banyak cewek bohai yang menjadi penulis skors. Ya, namanya juga Oyib, melihat banyak cewek kayak gituan, dia selalu caper dan celamitan
Redaksi dan Iklan : Jl. Ir. H. Juanda No. 62 Karawang | Telp. 0267 8490864 | Fax : 0267 8490867
KARAWANG – Tahun 2012 tinggal beberapa hari lagi berakhir. Namun, banyak pekerjaan yang memakai duit dari anggaran tahun 2012 yang pengerjaannya baru dilakukan sekarang bahkan sama sekali belum dilakukan. Padahal, duitnya sudah cair duluan. Seperti yang terjadi di SDN
Ke Halaman 11
Polisi Diminta Objektif
Banyak Kepentingan dalam Kasus DW-NW KARAWANG - Ishak Robin, Dewan Pembina Jaringan Masyarakat Peduli Hukum (JMPH) Karawang menilai, kasus yang saat ini dihadapi oleh Dedi Wahyudin (DW) dan Nawawi (NW) di Polsek Telukjambe,muncul karena banyaknya kepentingan yang ada di dalamnya. Oleh karena itu dirinya meminta kepada pihak kepolisian agar objektif dalam melakukan proses hukum terhadap DW dan NW. "Polisi harus mengenyampingkan berbagai kepentingan dalam menyelesaikan kasus DW dan NW ini Karena saya menganalisa, ada kepentingan politik. Ada kepentingan bisnis, serta berbagai kepentingan lain didalamnya," ungkap Robin, saat ditemui di kantornya, Jum'at (28/12). Robin juga menilai, po-
Ishak Robin
sisi DW dan NW hanyalah korban dari berbagai kepentingan tersebut. Oleh karena itu pihak kepolisian didesak untuk menuntaskan kasus ini sampai ke akar-akarnya. Sehingga mampu membukakan titik terang yang sebenar-benarnya kepada masyarakat Karawang. "Ini harus sampai ke meja Ke Halaman 11
Ngedance Juga Oke Risha Febryana
pengen mencicipi. “Neng, main ah,” kata Oyib tiba-tiba ke seorang cewek bohai yang sedang termenung sendirian menunggu tamu yang hendak main bilyard. “Main apa a?” jawab si cewek sambil cengengesan. “Main masuk-masukin neng,” timpal Oyib becanda sambil memegang stik yang ada di atas meja bilyard itu. “Idih masukin naun a?” ujar si cewek belaga polos kayak parawan tingting Siti Nurbaya yang akan dinikahkan pada Batuk Ehek Maranggih. “Ih si neng jorok ah,” Oyib pun tak mau kalah sok sucinya. “Jorok aun aria a?” timpal si cewek dengan mengerutkan alisnya (map yah bukan mengurutkan dadanya). “Nya atuh jorok. Masa jari Ke Halaman 11
Karawang Wetan II. Beredar kabar, duitnya sudah cair duluan tapi pengerjaannya baru dilakukan. Untuk tiga lokal bangunan ruang kelas SD tersebut, uang DAK disedot sebesar Rp 208.500.000. Ini bukan angka yang kecil. Tapi ironisnya, pekerjaan untuk tahun anggaran 2012 ini justru baru dilakukan pada injury time 2012. Dan yang sangat membingungkan, plang pekerjaan dengan keterangan kepala sekolah SD tersebut sangat berbeda. Kepala Sekolah SDN Karawang Wetan II, Jajang Somantri, mengatakan kalau pekerjaan untuk tiga local ruang kelas yang kini tengah dikerjakan berasal dari DAK 2011. Tapi dalam Plang pekerjaan dituliskan kalau sumber
Risha
CANTIK kan……Ya ilah. Lihat aja, gayanya berpose, gak kalah dari model-model kondang ataupun selebritis. Nah loh, mojang Karawang ini namanya Risha Febryana. Usianya masih sangat belia, belum 17 tahun. Risha masih sekolah di SMAN 3 Karawang, kelas 11. “Ah om nih ada-ada aja. Kayaknya terlalu memuji deh. Masa saya disamakan ma model kondang sih. Saya kan bukan model,” ucapnya, saat berbincang dengan Fakta Karawang, kemarin di rumahnya. Icha, demikian dia akrab dipanggil, dalam kesehariannya dikenal sebagai mojang yang ramah, baik, sopan dan pandai bergaul. Makanya tak heran jika putri perrtama dari pasangan Jenny Siswo dan Yuyun Yuningsih ini banyak temannya. Oya, selain sekolah, Icha juga punya talenta lain di bidang seni. Yakni, nge-dance. Gerakannya sangat lentur, bikin orang yang melihat terpana Ke Halaman 11
website : http://www.faktakarawang.com