Opus 2019

Page 1

1

Ekonomi Kreatif

Opus OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Outlook 2019


2

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

3


4

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019


5

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

“Kalau ingin bersaing dengan industri canggih, kita akan kalah dengan Jerman dan China. Tapi di bidang ekonomi kreatif ini, besar peluangnya kita akan jadi pemenang!” - Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia.

PENASIHAT: Triawan Munaf Ricky Joseph Pesik

Fika Aprina Jasmine Joko Bramantio Nurhani Yatimah

PENGARAH: Abdur Rohim Boy Berawi

KONTRIBUTOR: Iqbal Bachtiar Mauliandini N.N Sarah Gracia Keinamada Sistri Riska Andini Edwin Muhammad Fadholi Yanuar Arief Christina Sariowan Ary Afiatur Rahman Anton Suprayogi Debby Permatasari Usamah Widyatmo Adzania Wulandari Yusuf Rahmadi K. Biondi Nasution Yoannes Baptista E. W. Angelina Egawati Arief Wahyu Megatama Irfan Zayanto Rozin Fathur Rahman Dyah Nita Anisa Citra Bagus Ghufron M. Hafizh Zulfikar

PENANGGUNGJAWAB: Wawan Rusiawan EDITOR: Dian Permanasari Rizky Deco Praha Celsius Creative Lab TIM STUDI: Dian Permanasari Rizky Deco Praha Sri Handoyo Mukti Socia Prihawanto Heri Apriyanto Hermawan Prasetya Agus Sucipto Atikah Nur Pajriyah Muhammad Sukma Mahfud Ainun Najib Masfuhurrizqi Iman Rizka Dyah Utami


6

Sepatah

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Kata

Seiring dengan prospek perekonomian Indonesia yang akan menjadi salah satu negara dengan pendapatan tertinggi di dunia pada 2030, Ekonomi Kreatif di Indonesia turut ditargetkan akan menjadi salah satu kekuatan industri kreatif dunia. Harapan Ekonomi Kreatif Indonesia untuk menjadi kekuatan baru ekonomi nasional di masa mendatang mulai menunjukkan gambaran positif mengingat kontribusi PDB (Produk Domestik Bruto) Ekonomi Kreatif terhadap PDB nasional terus menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Melalui Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), Pemerintah Indonesia berusaha memberikan inovasi serta menaruh perhatian lebih terhadap sektor ini, dengan tujuan untuk menggali potensi dan memaksimalkan peluang sekaligus mengatasi tantangan Ekonomi Kreatif yang ada di Indonesia. Badan Ekonomi Kreatif secara resmi telah terbentuk pada tanggal 20 Januari 2015 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif. Setiap program dan kegiatan BEKRAF memiliki visi untuk meningkatkan PDB, nilai ekspor, dan tenaga kerja di sektor Ekonomi Kreatif. Untuk mewujudkan visi ini, BEKRAF memiliki misi untuk membangun ekosistem Ekonomi Kreatif yang solid dan produktif melalui penerbitan buku panduan yang berisikan data, informasi, dan laporan mengenai Ekonomi Kreatif di Indonesia. Opus 2019 merupakan salah satu perwujudan akan misi tersebut. Sebagai buku tahunan, Opus juga diharapkan mampu menjadi pedoman primer pemerintah dan pelaku Ekonomi Kreatif untuk terus berkarya dan mengembangkan sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia. Kami berharap buku Opus 2019 yang ada di tangan Anda sekarang ini dapat memberikan gambaran dan informasi terkini Ekonomi Kreatif di Indonesia serta peluangnya dalam setahun ke depan. Atas nama BEKRAF, saya menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah turut berpartisipasi dalam penyusunan buku Opus 2019. Semoga buku ini dapat memberi manfaat kepada para pelaku Ekonomi Kreatif di Indonesia serta para pemangku kepentingan lainnya.

JAKARTA, Oktober 2018 KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF

TRIAWAN MUNAF


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

7


Daftar Preambul

Wawasan

12 - Apa Itu Ekonomi Kreatif

22 - Insight 2018

13 - Di Mana Kita Berada Sekarang

30 - Forecast 2019

16 - Ke Mana Kita Mau Berjalan 18 - Potret Ekraf Indonesia


isi Perkembangan Sub-sektor Ekraf

Aktivitas BEKRAF 2017 – 2018

Epilog

34 - Arsitektur

78 - Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan

140 - Prospek Ekonomi Global

36 - Desain Interior 38 - Desain Komunikasi Visual

94 - Deputi Akses Permodalan

40 - Desain Produk

108 - Deputi Infrastruktur

42 - Film, Animasi, dan Video

118 - Deputi Pemasaran

46 - Fotografi

124 - Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi

48 - Kriya 50 - Kuliner 52 - Musik 54 - Fesyen 58 - Aplikasi dan Game Developer 62 - Penerbitan 66 - Periklanan 68 - Televisi dan Radio 70 - Seni Pertunjukan 72 - Seni Rupa

130 - Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah

141 - Kondisi Ekonomi Indonesia 142 - Prospek Ekonomi Indonesia 2019


Preambul



12

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Apa itu

Ekonomi Kreatif?

John Howkins, sang Bapak Ekonomi Kreatif, menjabarkannya dengan sederhana: “Ekonomi Kreatif berhubungan dengan ide dan uang. Ini adalah jenis ekonomi pertama di mana imajinasi dan kreativitas menentukan apa yang orangorang ingin lakukan dan hasilkan”. Ekonomi Kreatif (Ekraf) adalah paradigma ekonomi baru yang mengandalkan gagasan, ide, atau kreativititas dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.

Sumber daya utama dalam Ekonomi Kreatif adalah kreativitas, yakni kapasitas atau kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang unik, solusi dari suatu masalah, atau sesuatu yang berbeda dari pakem. Namun selain kreativitas, unsur lain yang dianggap penting untuk menunjang Ekonomi Kreatif adalah nilai tambah. Nilai tambah ini dapat dilihat dari adanya peningkatan kualitas produk dari segi nilai dan ekonomi. Kegiatan seperti hobi yang dilakukan secara cuma-cuma belum bisa digolongkan ke dalam Ekonomi Kreatif.

“Ekonomi Kreatif adalah perwujudan nilai tambah dari suatu hak kekayaan intelektual yang lahir dari kreativitas manusia, berbasis ilmu pengetahuan, warisan budaya, dan teknologi.” RUU Ekonomi Kreatif

KEUNGGULAN EKONOMI KREATIF VS. EKONOMI TRADISIONAL

Ringan Modal: Sumber daya utama Ekraf adalah kreativitas yang bersifat orisinil, unik, dan terbarukan

Meningkatkan Standar Hidup dan Gaji Rata-Rata: Kreativitas yang menjadi modal utama membuat pelaku ekraf dituntut menghasilkan produk terbaik dan inovasi berkelanjutan

Kolaboratif: Ekraf mempersatukan berbagai individu dari bidang dan latar belakang yang berbeda-beda

Ringan Sumber Daya Alam: Sumber daya utamanya adalah talenta setiap individu

Mempromosikan HKI Indonesia: Hak Kekayaan Intelektual atau Intellectual Property merupakan aset yang sangat berharga bagi penciptanya, budaya, bangsa dan negara itu sendiri

Higher Value Economy: Ekraf memiliki nilai tambah yang tinggi

Fleksibel: Ekraf tidak terpaku kepada struktur atau aturan yang kaku Low Barrier to Entry: Sektor Ekraf tidak memerlukan biaya yang besar maupun sertifikasi tertentu


13

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Di Mana Kita Berada Sekarang Pada tahun 2015, Ernst and Young (EY) melakukan pemetaan Ekonomi Kreatif global untuk pertama kalinya di dunia dan mencatat bahwa Industri Kreatif dan Budaya atau CCI) bernilai sebesar 2,3 triliun dolar AS (US$ 2,3 trillion atau 30.654 triliun rupiah), dan menyamai 3% dari PDB total dari seluruh dunia.

Di Indonesia, geliat Ekonomi Kreatif tercatat dimulai sejak Pekan Produk Budaya Indonesia pertama kali digelar pada tahun 2007. Pada tahun 2009, Pemerintah Indonesia menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 yang mengatur tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif, salah satu pionir landasan hukum yang pertama kali menempatkan Ekraf di panggung perekonomian nasional.

NAPAK TILAS PERJALANAN EKRAF DI INDONESIA

2007 Pekan Produk Budaya Indonesia pertama kali digelar

2017 Tiga subsektor Ekonomi Kreatif yakni kuliner, kriya, dan fesyen memberikan kontribusi terbesar pada Ekonomi Kreatif dengan kontribusi masing-masing sebesar 41,69%, 15,70%, dan 18,15%.

2018 4 dari 16 subsektor Ekonomi Kreatif berpotensi menjadi kekuatan ekonomi baru yakni film, musik, art, dan game (animasi). Empat subsektor ini memiliki nilai pertumbuhan ekonomi yang paling pesat.

2009 Perubahan nama dari Pekan Produk Budaya Indonesia menjadi Pekan Produk Kreatif Indonesia Terbit Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009, legislasi pionir mengenai Ekonomi Kreatif Indonesia.

2011 Perpres Nomor 92 Tahun 2011 membentuk kementerian baru yaitu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dengan menteri pertamanya, Mari Elka Pangestu.

2016

2015

Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) mendorong pembuatan UndangUndang Ekonomi Kreatif agar industri kreatif Indonesia lebih berkembang dan pelaku Ekonomi Kreatif memiliki landasan hukum yang kuat. BEKRAF memulai penetrasi ke berbagai daerah di Indonesia dalam rangka menciptakan ekosistem Ekonomi Kreatif yang efisien dan kondusif.

Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dibentuk di bawah pemerintahan Joko Widodo melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015. BEKRAF mengemban mandat langsung dari Presiden untuk memajukan dan mengembangkan Ekonomi Kreatif di Indonesia.


14

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Ekonomi Kreatif memiliki potensi yang cukup menjanjikan. Pada 2016, kontribusi Ekonomi Kreatif terhadap perekonomian nasional sebesar 7,44 persen dan diproyeksikan akan terus meningkat. Dari segi nilai, Produk Domestik Bruto Ekonomi Kreatif diproyeksikan telah melampaui 1.000 triliun pada 2017 dan meningkat mendekati 1.102 triliun pada 2018.

Selain aspek PDB, peningkatan juga terjadi di aspek Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif. Pada 2016, sebanyak 16,91 juta orang bekerja di sektor Ekonomi Kreatif. Angka ini meningkat 5,95 persen dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja Ekraf pada 2015.

PERTUMBUHAN KONTRIBUSI EKRAF TERHADAP PDB INDONESIA:

TREN PERTUMBUHAN TENAGA KERJA EKRAF INDONESIA DALAM 4 TAHUN TERAKHIR

2019 – Rp 1.211 T Proyeksi PDB Ekraf 2018

TAHUN JUMLAH (DALAM JUTA ORANG)

PERTUMBUHAN (%)

2018 – Rp 1.105 T

2017 17,43 2016 16,91 2015 16,06 2014 15,46

4,13% 5,95% 5,22% 2,94%

2017 – Rp 1.009 T 2016 – Rp 922,59 T 2015 – Rp 852 T

PERTUMBUHAN TENAGA KERJA SEKTOR EKONOMI KREATIF 2016

Nasional

Ekraf

JUTA ORANG

JUTA ORANG

118.405.188

3,02% TINGKAT PERTUMBUHAN

16.909.690

5,95%

TINGKAT PERTUMBUHAN


15

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Sumber: foto istimewa

4 STARTUP UNICORN INDONESIA

Go-Jek

Tokopedia

Traveloka

Bukalapak

Estimasi Valuasi (Mei 2018): US$ 5 miliar (Rp 69,4 triliun)

Estimasi Valuasi (Mei 2018): US$ 1,062 miliar (Rp 15 triliun)

Estimasi Valuasi (Mei 2018): US$ 2 miliar (Rp 28 triliun)

Estimasi Valuasi (Mei 2018): US$ 1 miliar (Rp 14 triliun)

Investor Terkemuka: Sequoia Capital, Temasek Holdings, Google Inc, Tencent, JD.com, Meituan-Dianping, KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital, Capital Group Markets, GDP Venture, Rakuten Ventures, Allianz, dan Astra International

Investor Terkemuka: Alibaba, CyberAgent Ventures, SIMI (Softbank Internet and Media Inc.), Sequoia Capital, SB Pan Asia Fund

Investor Terkemuka: Tencent, Expedia, East Ventures, JD.com

Investor Terkemuka: Emtek, 500 Startup, dan QueensBridge Venture Partners

Rekam Jejak Pendanaan: 2017: US$ 500 juta (Rp 7 triliun)

Rekam Jejak Pendanaan: Tidak dipublikasikan

Rekam Jejak Pendanaan: 2016: US$ 550 juta

2014: US$ 100 juta (Rp 1,3 triliun)

2017: US$ 1,2 miliar (Rp 17 triliun) 2018: US$ 150 juta (Rp 2 triliun)

Rekam Jejak Pendanaan: 2011: US$ 700 juta (Rp 9,8 triliun)

2016: US$ 147 juta (Rp 2 triliun) 2017: US$ 1,2 miliar (Rp 15 triliun


16

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Ke Mana Kita Mau Berjalan? Mengutip riset IMF, posisi perekonomian Indonesia tahun 2016 berada di peringkat 8 dengan total Produk Domestik Bruto (GDP) 3.028 miliar dolar AS. Sejalan dengan riset tersebut, PWC memprediksi Indonesia mampu menjadi negara “superpower� di dunia dengan peringkat kelima pada 2030 dan peringkat keempat pada 2050 bermodalkan pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi serta momentum bonus demografi. Posisi tersebut akan menjadikan Indonesia sebagai big emerging market mengingat posisi Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terkuat di Asia Tenggara saat ini. Indonesia juga memiliki potensi lain di sektor Ekonomi Kreatif yang terus tumbuh dan berkembang dilihat dari kontribusinya terhadap perekonomian nasional.

Potensi ini ingin dimaksimalkan oleh pemerintah; salah satu wujud nyatanya adalah dengan membentuk Badan Ekonomi Kreatif yang difokuskan untuk mengembangkan sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia. Pembentukan BEKRAF ini membuat Indonesia bergabung dengan sejumlah negara maju di dunia yang mulai fokus menggarap potensi Ekonomi Kreatif secara serius seperti Inggris, Korea Selatan, dan Australia. Sebagai bagian dari usahanya untuk mengembangkan Ekraf di Indonesia, BEKRAF memberikan fasilitasi dan bantuan untuk para pelaku Ekonomi Kreatif.

IDE / PRODUK

PENJUALAN

BEKRAF Membangun Ekosistem Ekonomi Kreatif yang Kohesif PRODUKSI

PEMASARAN

HKI

BANTUAN YANG DISALURKAN BEKRAF BAGI PARA PELAKU EKRAF: Edukasi Program pendidikan dan pelatihan (diklat) secara cuma-cuma, di berbagai daerah di Indonesia. Baca lebih lanjut: Coding Mum (hal. 80), IKKON (hal. 87). Permodalan Memfasilitasi dan menghubungkan para pelaku Ekraf lokal dengan investor. Baca lebih lanjut: DEUREUHAM (hal. 99). Fasilitasi HKI dan Regulasi Memfasilitasi pengajuan HKI bagi para pelaku Ekraf dan menyediakan informasi terkait HKI dalam bentuk aplikasi, membentuk satgas anti pembajakan, dan menghadirkan para konsultan HKI secara gratis. Baca lebih lanjut: (hal. 126)


17

Sumber: ISMAYA GROUP

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

PERINGKAT GLOBAL INDONESIA UNTUK EKONOMI TERBESAR DI DUNIA (MENURUT PROYEKSI PWC, 2018) 2016 Peringkat

2030 Peringkat

2050 Peringkat

8 5 4

US$ 130 M

Target Nilai Ekonomi Digital Indonesia pada 2020 (11% dari PDB nasional)* Sumber: Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara

RP 1.105 T* NILAI PDB EKONOMI KREATIF PADA 2018

MANUVER PEMERINTAH TERKAIT SEKTOR EKRAF MEMBANGUN PALAPA RING, YANG AKAN MENJADI TULANG PUNGGUNG EKOSISTEM EKONOMI DIGITAL MEMBANGUN JARINGAN 4G DI SELURUH NUSANTARA MENERBITKAN PETA JALAN SISTEM PERDAGANGAN NASIONAL BERBASIS ELEKTRONIK (E-COMMERCE ROAD MAP) MEMBENTUK BEKRAF, LEMBAGA NON-KEMENTERIAN PEMERINTAH YANG DIKHUSUSKAN UNTUK MENGEMBANGKANKAN EKONOMI KREATIF DI INDONESIA


18 7º

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

POTRET EKRAF INDONESIA

Dalam rangka memenuhi kebutuhan data Ekraf, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) kembali menjalin kerjasama penyusunan data Ekraf dengan Badan Pusat Statistik (BPS). Kerjasama yang dilakukan tahun 2017 ini dilakukan untuk mengukur kinerja Sektor Ekonomi Kreatif di tahun sebelumnya, yaitu 2016. Sedangkan kinerja sektor Ekraf tahun 2017 akan disajikan di akhir tahun 2018.

8.203.826

TOTAL JUMLAH USAHA YANG BERGERAK DI SEKTOR EKRAF 2016 4 SUB-SEKTOR DENGAN PERTUMBUHAN TERTINGGI 2016

TV & Radio — 10,33%

Film, Animasi & Video — 10,09%

Provinsi Penyumbang PDB Ekraf Terbesar 2016

Provinsi Penyumbang Ekspor Ekraf Terbesar 2016

Yogyakarta — 16,12% Bali — 12,57% Jawa Barat — 11,81% Jawa Timur — 9,37% Sumatera Utara — 4,77%

SHARE PDB EKRAF 5 PROVINSI VS. 29 PROVINSI LAINNYA 2014-2016

5

29

48,04%

51,96%

Provinsi

Seni Pertunjukan — 9,54%

DKV — 8,98%

Jawa Barat — 31,96% Jawa Timur — 24,36% Banten — 15,23% Jawa Tengah — 14,49% DKI Jakarta — 8,97%

(Yogyakarta, Bali, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara)

Provinsi

29 Provinsi Lainnya


7119

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Amerika Serikat

30,24%

US$ Rp 19,98 M Nilai Ekspor Ekonomi Kreatif 2016

Swiss

0,45%

Jepang

6,79%

Vs.

Singapore

6,14%

Jerman

4,43%

NEGARA TUJUAN EKSPOR TERATAS 2016

US$ Rp 19,33 M Nilai Ekspor Ekonomi Kreatif 2015

3 Ekspor Ekraf Teratas 2016 (Sub-Sektor) Fesyen — 54,54% Kriya — 39,01 Kuliner — 6,31%

PERBANDINGAN TK EKRAF VS. TK NASIONAL 2016

EKRAF

NASIONAL

Laki-Laki: 44,26% Perempuan: 55,74%

Laki-Laki: 61,60% Perempuan: 38,40%

143,26 juta orang Pengguna Internet di Indonesia 2017 (52% dari total populasi)

1/5

ORANG BURUH DI SEKTOR EKONOMI KREATIF BERUMUR 20-24 TAHUN

600 JUTA ORANG POPULASI DI ASIA TENGGARA 250 JUTA ORANG POPULASI DI INDONESIA

63,5% Pengguna Internet yang Pernah Bertransaksi Online 2016 Sumber: Tempo.co

130 juta orang Pengguna aktif sosial media (49% dari total populasi) Sumber: Digital in 2018 in Southeast Asia (www.hootsuite.com)

7 PERUSAHAAN UNICORN DI ASIA TENGGARA

4 PERUSAHAAN UNICORN DARI INDONESIA



Wawasan


22

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Pada edisi kedua Opus, BEKRAF, bekerja sama dengan lembaga-lembaga riset kemitraan termasuk Badan Pusat Statistik (BPS), PwC, The Nielsen Company (Indonesia), Snapcart, dan lain-lainnya, berinisiatif menampilkan pandangan atau wawasan mengenai potret Ekraf di Indonesia beserta proyeksi ke depannya. Bab ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu Insight 2018, yang menampilkan data-data paling terbarukan, dan Forecast 2019, yang mencoba menghadirkan prediksi yang relevan bagi para pelaku usaha Ekraf untuk tahun-tahun ke depannya.

Sumber: foto istimewa

INSIGHTS 2019


23

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

SNAPCART Didirikan tahun 2015, visi Snapcart adalah menjadi perusahaan penyedia solusi data luring (offline) yang paling diandalkan. Snapcart bekerja dengan klien di berbagai sektor dari riset pasar (market research) hingga cloud marketing. Snapcart beroperasi di 4 negara, yaitu: Indonesia, Filipina, Singapura dan Brasil. Hingga saat ini, Snapcart sudah menyediakan layanan pada lebih dari 30 perusahaan yang menaungi 100 brands termasuk L’Oreal, Nestle, P&G, dan Unilever.

Melalui aplikasi pemindai struk belanja, aplikasi point-of-sale, dan machine learning, Snapcart mampu mengumpulkan miliaran poin data pada tingkat pembelanja dan pengecer individual. Data-data ini memungkinkan Snapcart untuk membangun profil spesifik untuk sebuah pasar melalui teknologi big data, sebuah inovasi yang berpotensi mengubah lanskap pasar riset di dunia.

POTRET PERILAKU KONSUMEN E-COMMERCE INDONESIA 2018* *Survei dilaksanakan pada bulan Juli 2018 dengan 3.286 responden di Indonesia melalui aplikasi Snapcart

Laki-laki: 48.9%

24.8% 25% 21.9% 28.2%

A B C1 C2 27.3% (pengeluaran <1,75 jt / bln)

15-24: 25-34: 35-44: 45+:

19.7% (pengeluaran 1,75 – 2,5 jt / bln)

Perempuan: 51.1%

SES:

26.3% (pengeluaran 2,5 – 4 jt / bln)

Umur:

26.6% (pengeluaran >4 jt / bln)

Jenis kelamin:

PROVINSI DENGAN PENGGUNA E-COMMERCE TERTINGGI:

PLATFORM E-COMMERCE

Jabodetabek

20,4%

Dl Yogyakarta

2,7%

Jawa Timur

17,8%

Bali

2,6%

Jawa Tengah

12,7%

Riau

2,4%

Jawa Barat

9,3%

Kalimantan Timur

1,5%

Sumatera Utara

7,6%

Kalimantan Barat

1,5%

Sulawesi Selatan

3,7%

Kepulauan Riau

1,4%

Sumatera Selatan

3,4%

Jambi

1,3%

Lampung

3,2%

Kalimantan Selatan

1,3%

(APLIKASI DAN SITUS) YANG ­PALING SERING DIGUNAKAN: Shopee

41,2%

Tokopedia

27,4%

Lazada

13,6%

Bukalapak

12,7%

JD.id

1,9%

SUMBER INFORMASI MENGENAI E-COMMERCE:

“Media Sosial menjadi sumber informasi utama mengenai e-commerce”

Media Sosial (Facebook / Instagram / Twitter,dll) Iklan Televisi Iklan di situs online lainnya Keluarga/Kerabat/Teman Iklan di Aplikasi Lainnya Iklan di tempat umum (Stasiun, Gedung Perkantoran, Mall, Rumah Sakit, dll) Lainnya Iklan Billboard Iklan di Transportasi Umum (Bus/Ojek/dll) Berita Iklan di Music Streaming (Joox,Spotify,dll) Booth/Event Iklan di Radio

53,4% 41,7% 33,8% 29,3% 25,9% 11,3% 8,5% 8,4% 7,3% 6,2% 3,4% 3,0% 2,8%

PENGELUARAN RATA-RATA PER BULAN BELANJA E-COMMERCE (3 BULAN TERAKHIR, SEMUA PLATFORM) Rp 101.000 -250.000

40,5%

Rp 251.000 – 500.000

27,0%

< Rp 100.000

14,7%

Rp 501.000 – 1 jt

10,3%

Rp 1,1 jt – 3 jt

5,3%

> Rp 5jt

1,1%

Rp 3.1 jt – 5 jt

1,0%


24

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

FREKUENSI BELANJA DI E-COMMERCE Lebih sering dari 1 minggu sekali 1 minggu sekali 2 - 3 kali sebulan 1 bulan Sekali 2 - 3 bulan sekali Lebih jarang dari 6 bulan sekali 4 - 6 bulan sekali

11,9% 8,8% 24,2% 19,7% 17,7% 11,9% 5,8%

E-COMMERCE DENGAN TOP-OF-MIND AWARENESS TERTINGGI Shopee Tokopedia Lazada Bukalapak Blibli

38.6% 26.6% 15% 13.1% 2%

KATEGORI YANG PALING BANYAK DIBELI DI E-COMMERCE 34.7%

34.5% 29.2% 27.7% 26.8% 20.7% 18.9% 12.6% 12.5% 12% 7.2% 5.2%

Sumber: Lulu Lutfi Labibi

Fesyen & Aksesori 48.2%

Gawai & Aksesori Produk Digital (Paket data, voucher mobile games, BPJS, PLN, dll) Kosmestik & Perawatan Pribadi Tas Sepatu Hobi & Koleksi Barang Kebutuhan Sehari-hari Lainnya Produk Anak & Bayi Peralatan Rumah Tangga Peralatan Olahraga dan Kegiatan Alam Perangkat Kantor/ATK


25

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

PWC

3 TREN MASA KINI

PwC merupakan salah satu kantor jasa auditor profesional terbesar di dunia saat ini dengan jumlah karyawan melebihi 236.000 orang. Di Indonesia, PwC Indonesia telah menjadi bagian dari cerita kesuksesan ekonomi nusantara selama lebih dari 45 tahun. Semua data diambil dan diolah dari laporan khusus dari PwC, yaitu Perspective from the Global Entertainment & Media Outlook 2018-2022 yang bisa diakses di www.pwc.com/outlook.

Connections

Spesialisasi Relevansi kepada target audience Teknologi (AI, VR) Distribusi konten

Dalam sebuah studi tahunan yang dilakukan oleh PwC berjudul Perspective from the Global Entertainment & Media Outlook 2018-2022, industri Entertainment & Media (E&M) global ditengarai sedang mengalami disrupsi yang hebat. Untuk bisa melampauinya dan menjadi sukses di masa depan, PwC melaporkan, pelaku usaha di masing-masing Sub-sektor wajib mengenali dan memahami tiga tren yang kini tengah melanda industri E&M: Konvergensi, Koneksi, dan Kepercayaan.

EKOSISTEM MEDIA YANG BERUBAH PESAT

Convergence 3.0

Trust

Big Data Privasi Keamanan data

Multiple dimensi Multiple lapisan Vertikal - Horizontal Horizontal - Vertikal Supercompetitors

APA ITU CONVERGENCE 3.0? Dari laporan PwC, Convergence 3.0 dideskripsikan sebagai sebuah fenomena disruptif yang terjadi di industri Entertainment dan Media (E&M), yang menyelimurkan batas-batas tradisional antara sekat media dengan hiburan, hiburan dengan teknologi, teknologi dengan telekomunikasi, dan seterusnya. Teori Konvergensi ini penting dimengerti karena menawarkan solusi berguna untuk masalah-masalah nyata di kehidupan manusia.


26

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

STUDI KASUS

Amazon Asal mula: Toko buku daring (online), didirikan tahun 1994. Convergence 3.0: Menjadi perusahaan e-Commerce terbesar di dunia yang menawarkan hiburan yang digabungkan dengan media (video, text dan audio), dalam bentuk cetak dan digital; Menawarkan layanan pengiriman (logistika) tersebut yang superior yang dibantu dengan teknologi (AI); Mulai menawarkan layanan internet (Amazon Web Service) di 2006; Membeli surat kabar harian The Washington Post di 2013; Membeli jaringan toko swalayan Whole Foods di 2017; Membuka divisi baru untuk memproduksi film-film garapan sendiri (Amazon Studios).

Valuasi awal (1997): US$ 8 Jt (jumlah Series A sebelum IPO, Juni 1996). Valuasi kini (2018): US$ 1 T — Menjadi perusahaan dengan valuasi 1 triliun dolar AS kedua di dunia setelah Apple Inc., September 2018), atau peningkatan sebesar 134.000 (seratus tiga puluh empat ribu) persen sejak IPO pertama di Mei 1997. Kesimpulan: Kini, Amazon adalah raksasa supercompetitor yang akan terus melahap industri-industri lainnya (konvergensi horizontal dan vertikal) dan mengkonvergensi semua layanan-layanannya untuk terus menjadi pemimpin pasar.

Gojek Asal mula: Layanan ojek offline (order by phone), dimulai tahun 2010.Convergence 3.0: Konvergensi antara layanan ojek tradisional, jasa kurir, rumah pijat, salon, layanan antar makanan, biro penyewaan mobil, bank (jasa pembayaran), studio film (Go-Studio); video streaming; dan inkubator (Go-Academy). Memiliki divisi kreatif in-house untuk memproduksi konten mereka, yang didistribusikan secara reguler melalui platform-nya sendiri atau outlet lain.

Problem: Susah parkir

Problem: Macet

Problem: Malas gerak

Problem: Transportasi nyaman & terjangkau

Valuasi awal (2010): Rp 5 M. Valuasi kini (2018): Rp 69,4 T. Kesimpulan: Go-Jek kini sudah termasuk kategori supercompetitor yang telah melakukan berbagai konvergensi baik secara horizontal maupun vertikal. Kini, ia tak bisa lagi murni disebut sebagai startup teknologi, dikarenakan telah merambah di sektor media dan perbankan. Bahkan, menurut sebuah survei PwC Indonesia yang dirilis pada 12 Juli 2018, 72 persen banker di Indonesia melihat Go-Jek sebagai kompetitor dan ancaman terbaru bagi sektor mereka.

Problem: Terpepet waktu

Problem: Sistem pembayaran alternatif selain debit / credit

Konvergensi Solusi terpadu

TAKE AWAY Di dunia yang berubah secara pesat, akses ke teknologi dan konten yang tepat, dan metode delivery yang tepat ke pemirsa yang tepat akan menjadi kunci sukses yang membuka peluang masa depan.


27

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Recipe For Success 2018-2022 Right Technology > Right Content > Right Distribution Channel > Right Audience > Brand Trust (you have successfully owned the user experience)

NIELSEN Nielsen merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang riset, rekapitulasi, dan tabulasi pasar, serta menyediakan data berharga yang memotret keadaan pasar spesifik sejak tahun 1923. Di Indonesia, Nielsen direpresentasikan oleh The Nielsen Company (Indonesia), yang merilis laporan ADEX (Advertising Expenditure atau Belanja Iklan) secara rutin setiap tahun. Untuk laporan ini, data yang dipakai adalah data ADEX yang dirilis oleh The Nielsen Company (Indonesia) untuk tahun 2017. www.nielsen.com/id

Rp 145,5 T Total Adspent TV & Print 2017 (+8% Vs. 2016) 5,25 Jt Jumlah Spot TV & Print 2017 (-2% Vs. 2016) Rp 115,8 T ADEX di Kategori Media Televisi 2017 (Vs. Rp 103,8 T di 2016) Rp 28,5 T ADEX di Kategori Media Newspaper 2017 (Vs. Rp 29,4 T di 2016) Rp 1,1 T ADEX di Kategori Media Magazine & Tabloid 2017 (Vs. Rp 1,6 T di 2016)

Produk / Pengiklan ADEX Tertinggi di Indonesia 2017 Meikarta Cikarang* 1,539 Traveloka 1,137 Indomie 981 VIVO Smartphone 823 Clear Anti Ketombe 795 SGM Eksplow 1 Plus 770 Kemenkes RI 702 Samsung Smartphone 640 Dove Nutrition Solutions Total Damage 610 Cap Bango 590

Sektor FMCG Dengan Nilai ADEX Tertinggi 2017 (dalam triliun rupiah) ADEX 2017 Personal Care 24,9 Beverage 21,6 Food 19,1 Pharmaceutical 10,4 Household 5,9

Sektor Non-FMCG Dengan Nilai ADEX Tertinggi 2017 (dalam triliun rupiah) ADEX 2017 Telco & Digital 13,3 Cigarette 5,4 Automotive 5,4 Properti 4,1 Finance 3,4


28

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Databott HARA Didirikan pada 2015, HARA adalah solusi digital untuk pertanian yang dibangun Dattabot di atas platform Predix dari GE. HARA adalah data exchange berbasis teknologi blockchain asal Indonesia dengan misi untuk menyediakan akses data yang akurat dan terpercaya bagi industri makanan dan agrikultural Indonesia dan jaringan transaksi yang aman yang nyaman. Ekosistem data exchange dengan mekanisme insentif memberikan jaminan penggunaan berkelanjutan dari aplikasi ini oleh para penggunanya. Pada tahun ini, HARA memfokuskan laporannya pada teknologi blockchain, sebuah teknologi distribusi berbasis database buku besar yang diamankan dengan kriptografi. Blockchain, jika kita ingat, menjadi populer berkat bitcoin, yang sempat menggegerkan keseluruhan dunia dikarenakan merupakan sistem finansial terbaru. Pada laporan ini, HARA melakukan studi mengenai industri Ekraf di Indonesia, dan menyampaikan ide dan gagasan mengenai bagaimana industri kreatif dapat memanfaatkan teknologi ini untuk mendistribusikan konten mereka secara digital dan terlindungi dari pembajakan Hak Milik Intelektual (HKI) yang marak terjadi di Indonesia.

92.37%

Persentase Pelaku Usaha Ekraf di Indonesia yang Menggunakan Dana Sendiri Untuk Modal Usaha*

53.49%

Persentase Pelaku Usaha Ekraf di Indonesia yang Tidak Berbadan Usaha*

88.95%

Persentase Pelaku Usaha Ekraf di Indonesia yang Belum Memilki HKI

STUDI KASUS: KOREA SELATAN

2009

Pemerintah KorSel mendirikan agensi untuk mengawasi dan mengkoordinasikan industri kreatif KorSel

2013

Presiden KorSel mengumumkan strategi nasional untuk menuju “Ekonomi Kreatif� dan mempersiapkan dana sebesar US$ 1 miliar untuk mendorong Ristek dan pengembangan dan perlindungan HKI bagi UMKM.

Pemerintah harus mengambil andil dan peran yang besar dalam mengembangkan sektor Ekraf, yang dimulai dengan upaya perlindung­ an HKI Ekraf. Pemerintah Korea Selatan menjadi contoh yang baik dalam mengembangkan sektor Ekraf di negaranya sendiri.

2016

Ekspor konten kreatif budaya KorSel meningkat 9,7% (year-onyear) meskipun ekonomi negara mengalami perlambatan

2019

Pemerintah KorSel mengumumkan roadmap untuk mengembangkan industri blockchain dalam negerinya dengan investasi dana sebesar US$ 9 juta


29

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

HILL/ Hakuhodo Didirikan pada 2014, Hakuhodo Institute of Life and Living ASEAN (HILL ASEAN) adalah sebuah think tank dari Hakuhodo Group yang melayani kawasan ASEAN. HILL memiliki misi untuk membantu perusahaan atau brand memahami inisiatif pemasaran mereka di negara-negara ASEAN, serta menyediakan laporan khusus mengenai gaya hidup dan tren yang berkembang di kawasan yang dinamis ini.

POTRET KESETARAAN GENDER DI INDONESIA

84 PERINGKAT INDONESIA DI DUNIA BERDASARKAN KESETARAAN GENDER 2018

4 Peringkat Indonesia di Antara Negara ASEAN dan Asia-Pasifik 2018

>70% Persentase pasangan suami-istri yang bekerja di Indonesia (keduanya bekerja dan menjadi kontributor rumah tangga)

PROFIL RUMAH TANGGA BERKATEGORI TASK-BASED SHARING 2018 Istri menghasilkan lebih:

6%

Keduanya menghasilkan sama:

16%

Suami menghasilkan lebih:

787%

Kepuasan dengan situasi ini:

Suami: 89%

Istri: 79%

53%PERSENTASE ­PASANGAN SUAMI-ISTRI YANG MEMBAGI RATA ­TUGAS RUMAH ­TANGGA DI ANTARA MEREKA (TASK-BASED SHARING VS. TRADISIONAL 25% DAN FLEXIBLE SHARING 20%)


30

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

FORECAST 2019

PROYEKSI KONSUMSI DATA (BERDASARKAN TIPE KONTEN, CAGR) 2017-2022*

Komunikasi 28,5%

Gim 27,8%

Video 25,4%

Konten digital lainnya 24,2%

Musik 23,9%

Media Sosial 20,7%

Internet 18,8%

Sumber: PwC Global Entertainment & Media Outlook 2018-2022.

8 TREN MASA DEPAN

Internet of Things (IoT) Robots Drones 3D Printing Artificial Intelligence (AI) Blockchain Virtual Reality (VR) Augmented Reality (AR)

56,9% 92% PROYEKSI PENDAPAT­ AN DI SEGMEN DIGITAL VS. KESELURUHAN PENDAPATAN (GLOBAL) 2022* SUMBER: PWC GLOBAL ENTERTAINMENT & MEDIA OUTLOOK 2018-2022. WWW.PWC.COM/ OUTLOOK

KONSUMEN YANG DISURVEI SETUJU PERUSAHAAN WAJIB PROAKTIF MELIN­ DUNGI DATA PRIBADI*

7* PROYEKSI RANKING ­DUNIA INDONESIA BERDASARKAN EKONOMI TERBESAR 2030 *MENURUT RISET DARI ­MCKINSEY

SUMBER: PWC GLOBAL ENTERTAINMENT & MEDIA OUTLOOK 2018-2022. WWW.PWC.COM/

4* PROYEKSI RANKING ­DUNIA INDONESIA BERDASARKAN EKONOMI TERBESAR 2050

OUTLOOK

*MENURUT RISET DARI PWC


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

BLOCKCHAIN Menurut riset dari HARA, teknologi blockchain bisa digunakan untuk melindungi HKI pencipta konten serta memajukan ekosistem Ekraf di Indonesia. Juga menurut prediksi dari PwC, blockchain akan mengambil peranan penting di masa depan sebagai salah satu teknologi yang paling berpengaruh di dunia

3 CARA TEKNOLOGI BLOCKCHAIN BISA ­MEMBANTU EKRAF INDONESIA DI 2022 Perlindungan HKI Teknologi blockchain bisa digunakan untuk mencatat pemilik HKI orisinal, sehingga walaupun digunakan di media lain, pemilik orisinal akan tetap menerima kredit. Teknologi blockchain lebih sukar untuk dibajak dibanding teknologi perlindungan HKI lainnya. Di kawasan ASEAN, platform seperti Six Network asal Thailand dan Ink Labs Foundation dari Singapore mulai menggunakan blockchain untuk membangun ekosistem yang transparan dan aman bagi keseluruhan pelaku usaha di sektor Ekraf-nya ma­singmasing. Teknologi blockchain sudah mulai diterima sebagai barang bukti sah di kasus pengadilan HKI Micropayments Konten kreatif di dalam jaringan blockchain dapat menerima pembayaran royalti secara otomatis. Teknologi blockchain mampu mereduksi campur tangan pihak ketiga, yang mengambil bagian dari pembayaran royalti. Di Amerika Serikat, Ujo Music merupakan sebuah platform blockchain populer yang kerap dimanfaatkan oleh pelaku usaha Sub-sektor Musik dan sukses meningkatkan perlindungan HKI kepada segmen penggunanya. Mendorong Pelaku Usaha untuk Terus Menciptakan Konten Teknologi blockchain mengusung fitur-fitur yang mengurangi hambatan finansial bagi para pencipta konten, seperti crowdfunding. Platform blockchain populer untuk crowdfunding: Fanship (untuk Kpop), Hubii Network (untuk funding film). Indonesia Blockchain Hub: Forum blockchain pertama di Indonesia, yang digawangi oleh KADIN (Kamar Dagang Indonesia), BEKRAF, dan agritech startup, HARA.

31


Sub-Sektor


Perkembangan Ekraf


34

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Arsitektur Saat ini arsitektur tidak hanya diartikan sebatas bentuk dan fungsi dari sebuah konstruksi bangunan, tetapi juga seni yang memiliki estetika. Oleh karena itu, arsitektur tidak bisa dibatasi oleh titik, garis, dan bidang. Melainkan berkembang menjadi sebuah keindahan seni yang bersumber dari nilainilai budaya, moral, kehidupan, sejarah dan lain-lain. Rancangan arsitektur harus mampu mengkomunikasikan fungsi dan wadah dari arsitektur sendiri.

6,05% Laju pertumbuhan PDB Sub-Sektor Arsitektur 2016

5.740 Jumlah Usaha Yang Bergerak Di Sub-Sektor Arsitektur 2016 Persentase TK Berdasarkan Gender 2016 Laki-Laki Perempuan

— 92,39% — 7,61%

Rp 21.567 M Nilai PDB yang Dihasilkan Oleh 64,04% Sub-Sektor Arsi- Persentase Penerapan tektur 2016 53.844 orang Jumlah Tenaga Kerja di Sub-Sektor Arsitektur 2016

E-Commerce Dalam Usaha SubSektor Arsitektur 2016

52,20% Persentase Usaha yang Memanfaatkan Internet Dalam Usahanya 2016 (tertinggi ke-3, setelah Periklanan dan DKV) Rp 5.331.833 / bln Rata-Rata Upah /Gaji TK di Sub-­Sektor ­Arsitektur 2016 (peringkat 1, tertinggi di a ­ ntara semua Sub-sektor)


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

35

ANDRA MATIN Di balik kesuksean arsitek tersohor asal Indonesia yang telah mengantongi berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri, Isandra Matin Ahmad, atau lebih akrab dikenal dengan Andra Matin, ternyata terkandung sebuah filosofi desain yang cukup sederhana namun brilian: setiap ruang, setiap desain, setiap garis harus memiliki fungsi selain karakter. Fungsi dijabarkan oleh Andra sebagai sensitivitas terhadap lingkungan di mana ruang tersebut berada. Walaupun identik dengan arsitektur bergaya kontemporer nan minimalis, Andra mengatakan bahwa ia justru banyak mengambil inspirasi dari budaya dan masyarakat tradisional Indonesia. Karya-karyanya, yang terbentang dari proyek komersial hingga publik hingga residensial, kerap menampilkan perpaduan material seperti kayu siyalti yang dipadu dengan anyaman rotan atau kayu ulin dengan beton. Belakangan ini, Andra Matin kembali menyedot perhatian internasional ketika karyanya pada ajang Venice Architecture Biennale 2018 bertajuk “Elevation” meraih penghargaan “Special Mention” dari juri Venice Architecture Biennale. Dengan begitu, Andra menjadi arsitek pertama dari Indonesia yang memenangkan penghargaan di ajang pergelaran arsitektur dunia yang prestisius tersebut, sejak keikutsertaan Indonesia dimulai pada tahun 2014. Karyanya yang terakhir bisa dinikmati di Gelora Bung Karno di Jakarta, yaitu Aquatic Stadium Gelora Bung Karno, yang juga menjadi salah satu venue pada saat Asian Games 2018 yang baru saja berlalu. www.andramatin.com


36

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Desain Interior Selama dua dekade terakhir ini, perkembangan Sub-sektor Desain Interior menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Masyarakat mulai mengapresiasi estetika ruangan secara lebih baik. Penggunaan jasa desainer interior untuk merancang estetika interior hunian, hotel, dan perkantoran pun semakin meningkat. Potensi ini bisa menjadi momentum positif bagi Sub-sektor Desain Interior. Munculnya berbagai sekolah, konsultan, perusahaan, dan asosiasi desain interior menunjukkan adanya semangat dari Sub-sektor ini untuk berkembang di pasar nasional bahkan internasional. Selain itu, desain interior dengan karakter otentik Indonesia, tentu bisa dikembangkan untuk menunjukkan identitas bangsa.

5,92% Laju pertumbuhan PDB Sub-Sektor Desain Interior 2016 Rp 1.483,7 M Nilai PDB yang Dihasilkan Oleh SubSektor Desain Interior 2016 (Vs. Rp 1.354 M pada 2015)

6,6%

Laju Pertumbuhan TK di Sub-Sektor Desain Interior 2016

798 Jumlah Usaha Yang Bergerak Di Sub-Sektor Desain Interior 2016 Persentase TK Berdasarkan Gender 2016 Laki-Laki Perempuan

71,13%

— 77,7% — 22,3%

Persentase Penerapan E-Commerce Dalam Usaha Sub-Sektor Desain Interior 2016

23.967 orang Jumlah Tenaga Kerja di SubSektor Desain Interior 2016 36,47% Persentase Usaha yang Memanfaatkan Internet Dalam Usahanya 2016 Penyebaran Pelaku Desain Interior

Jawa Barat (17,7%) DKI Jakarta (15,3%) Jawa Timur (14,2%)


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

37

DIANA NAZIR Pada tahun 1991, Diana Nazir mendirikan Artura Insanindo, sebuah firma desain interior yang memiliki sederet kredensial baik di dalam maupun luar negeri. Kini, Artura telah berkembang pesat menjadi salah satu konsultan interior terkemuka di Indonesia dengan proyek-proyek komersial terbesar, hingga menjadi pelopor Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD), sebuah perhelatan seni terpen­ ting di nusantara, hingga membuka Designershop, sebuah butik produk interior yang menjual karya-karya seperti Wiron Dining Chair (2016), Jejari Hanging Lamp (2014), Tweet Tweet (2011), Wiron Sofa (2010), dan lain sebagainya. Napak tilas Diana dalam dunia kreatif telah membawa nama Indonesia ke kancah internasional, antara lain di Super Design Show 2018, pameran yang merupakan bagian dari perhelatan desain terbesar di dunia, yaitu Milan Design Week; dan pameran Home DÊcor di Eropa melalui acara Ambiente 2017 di Frankfurt pada tahun 2017 lalu, salah satu pameran internasional terbesar di Frankfurt, Jerman. Keikutsertaan Diana bersama kontingen dari Indonesia lainnya merupakan inisiatif yang dilakukan oleh BEKRAF untuk mendorong peningkatan ekspor produk kriya nasional dengan menampilkan enam karya desainer lokal dengan keunggulan dan keunikannya masing-masing. www.arturaicad.com


38

Desain Komunikasi Visual

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Sub-sektor Desain Komunikasi Visual memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan Ekonomi Kreatif. Potensi tersebut didorong oleh semakin berkembangnya teknologi dalam mempermudah penciptakan kreatifvitas. Sejalan dengan itu, kebutuhan manusia akan visualisasi terhadap produk dalam kehidupan sehari-hari semakin meningkat sehingga permintaan terhadap Desain Komunikasi Visual semakin besar. Selain itu, Desain Komunikasi Visual juga dinilai mampu memberikan dampak besar terhadap sektor Ekonomi Kreatif lain.

Menurut data BEKRAF yang dihimpun selama periode 2011 hingga 2016, kontribusi PDB Laju pertumbuhan Sub-sektor Desain Komunikasi Visual tercatat yang tertinggi keempat di ekonomi kreatif. Hal ini menunjukkan bahwa Sub-sektor Desain Komunikasi Visual memiliki potensi yang dahsyat, namun masih terkendala oleh ekosistem dan fasilitas yang terbatas. Ke depannya, pihak pemerintah harus mendorong terbangunnya ekosistem-ekosistem Sub-sektor Desain Komunikasi Visual yang mumpuni sehingga minat pelaku usaha bertambah dan pendapatan PDB dapat terus ditingkatkan.

Rp 579,3 M Nilai PDB yang Dihasilkan Oleh Sub-Sektor Desain Komunikasi Visual 2016

616 Jumlah Usaha Yang Bergerak Di Sub-Sektor Desain Komunikasi Visual 2016

81,72%

8,98% Laju pertumbuhan PDB Sub-Sektor Desain Komunikasi Visual 2016

Persentase TK Berdasarkan Gender 2016 Laki-Laki — 92,05% Perempuan — 7,95%

73,70% Persentase Usaha yang Memanfaatkan Internet Dalam Usahanya 2016

Penyebaran Pelaku Desain Komunikasi Visual DI Yogyakarta Bandung DKI Jakarta

Persentase Penerapan E-Commerce Dalam Usaha Sub-Sektor Desain Komunikasi Visual 2016

88,80% Persentase Usaha DKV yang Tidak Berbadan Usaha 2016


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

39

FEAT Dibentuk pada tahun 2009, Feat adalah sebuah studio desain grafis yang berdomisili di Jakarta dan yang memfokuskan karyakar­yanya di desain identitas, creative direction dan printed matter. Fokus ini ternyata sukses membawa tim Feat ke ajang Asian Games 2018, sebagai pemenang dari sayembara penciptaan logo dan maskot baru Asian Games 2018 yang digelar dari BEKRAF. Terinspirasi dari Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, logo Asian Games 2018 menggambarkan matahari sebagai sumber energi yang menyebar ke seluruh Asia melalui ajang Asian Games. Para desainer dari tim Feat yang berjumlah enam orang, yang diturunkan semua untuk menggarap proyek tersebut, menceritakan bahwa mereka mengacu kepada tema sayembara yaitu “The Energy of Asiaâ€?. Kepala BEKRAF, Triawan Munaf, menjelaskan dalam peluncuran logo dan maskot Asian Games 2018 di Kantor Staf Kepresidenan pada 2016 lalu bahwa desain yang dibuat kali ini bukanlah sekedar desain grafis logo dan maskot, namun juga menjadi sebuah identitas baru perhelatan olahraga kelas dunia yang akan diikuti negara-negara Asia. Logo dan maskot baru yang didesain oleh tim Feat ini menggantikan logo dan maskot lama yaitu Drawa, yang melambangkan burung cenderawasih, dengan tiga satwa khas Indonesia yang merefleksikan slogan Bhinneka Tunggal Ika. www.featstudio.com


40

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Desain Produk Desain produk, sebagai proses penggabungan unsur fungsi dan estetika yang memiliki nilai tambah tinggi, tengah memiliki tren positif. Ini didukung oleh kecenderungan masyarakat dan pasar sekarang yang mengapresiasi produk berkualitas. Para desainer produk dalam negeri diharapkan mampu menggali dan mengangkat kearifan lokal dan kekayaan budaya dalam setiap karya-karyanya. Sebagai perwakilan pemerintah, BEKRAF telah melakukan berbagai hal dalam rangka mendampingi pelaku kreatif dalam mengembangkan bisnisnya. Pendekatan dilakukan dari hulu ke hilir. Bekerja sama dengan berbagai asosiasi juga dilakukan demi meningkatkan penggunaan desain produk lokal.

Rp 2.281 M Nilai PDB Sub-sektor Desain Produk 2016

20,20%

PERSENTASE USAHA YANG MEMANFAATKAN INTERNET DALAM USAHANYA 2016

3.367 Jumlah Usaha Yang Bergerak Di Sub-Sektor Desain Produk 2016

Persentase TK Berdasarkan Gender 2016 Laki-Laki Perempuan

53,96% 46,04%

72,21%

Persentase Penerapan E-Commerce Dalam Usaha Sub-Sektor Desain Produk 2016

MYCOTECH Furnitur ala tempe? Itulah respon pertama yang dilontarkan banyak orang ketika melihat produk Mycotech, sebuah perusahaan rintisan asal Bandung yang berhasil menemukan inovasi proses pembuatan bahan bangunan baru yang ramah lingkungan dan biaya. Adi Reza Nugroho, CEO & Co-founder Mycotech, menjelaskan bahwa analogi tempe mudah dimengerti oleh masyarakat dan cukup menggambarkan kelebihan produk Mycotech. Produk ung­ gulannya adalah lempengan atau papan yang bisa dijadi­ kan panel tembok, furnitur, ataupun bentuk apapun, yang terbuat dari jamur dan limbah pertanian. Layaknya seperti tempe, proses pembuatan Mycotech juga terdiri dari pe­ nyatuan limbah seperti tandan kosong sawit, serbuk kayu, dan onggok tapioka yang kemudian “diikat” oleh Miselium (fungal mycelium), nama lain dari akar fungi Pleurotus. Hasilnya, setelah sekitar 30 hari, adalah sebuah material yang ringan seperti gabus, namun sangat tangguh dan tidak mudah pecah, antiapi, bebas kimia, ekonomis, dan yang paling mengagumkan, ramah lingkungan. “Kelebihan dari Mycotech adalah proses kami ini memberdayakan para petani di seluruh pelosok nusantara. Limbah pertanian yang biasanya sekedar dibakar dan menambah polusi lingkungan kini bisa menjadi penghasilan derivatif. Dan, model bisnis kami berpotensi mengubah model ekonomi Indonesia dari berbasis komoditas menjadi ekonomi berbasis pengetahuan atau knowledge-based economy,” tutur Adi, yang telah mengajukan paten untuk inovasinya di dalam dan luar negeri. www.mycote.ch


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

41

ALVIN T Nama Alvin Tjitrowirjo, Creative Director & Founder alvinT & alvinT Studio, seorang desainer produk muda berbakat dari Indonesia, mulai mencuat ke panggung nasional pada tahun 2006, ketika ia untuk pertama kalinya menggelar pameran tunggal di Indonesia yang disponsori oleh Volvo, jaringan ritel jam tangan mewah The Hour Glass, dan produsen kitchen surface DuPont Corian. Alumni Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) dan IED European Design Labs berusia 34 tahun ini bercita-cita untuk mengubah persepsi pasar selama ini yang mengidentikkan produk furnitur lokal dengan “kemurahan” dan menjadikannya komoditas bernilai dan berkualitas tinggi. Karya-karyanya sarat dengan karakteristik nusantara: perpaduan antara bambu, rotan, mebel, batu-batuan dan kayu jati dilebur menjadi satu di dalam desain yang bergaris minimalis, luwes, dan berwarna netral. Semuanya dikemas dalam nuansa kontemporer. Pada tahun 2010 dan 2011, karya Alvin sempat dipajang di ­Harrods department store di London yang prestisius, sebagai bagian dari kampanye Kementerian Perdagangan untuk mempromosikan desain Indonesia di luar negeri. Belakangan ini, alvinT Studio baru saja menyelesaikan desain bagian restoran dan area tempat duduk di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang baru dibuka. Ia juga ditunjuk BEKRAF untuk mendesain Indonesian Pavilion di Milan Design Week 2017 yang berjudul “Identities”. Di masa mendatang, ia akan segera menggelar tur pame­ ran yang akan bersinggah ke, antara lain, Frankfurt di bulan Februari, Milan di April, New York di Mei, dan Paris di bulan September. www.alvin-t.com


42

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Film, Animasi & Video Sub-sektor Film, Animasi dan Video memberikan dampak yang signifikan dan masif bagi perekonomian nasional. Data yang dilansir oleh UNESCO Institute for Statistics menunjukan bahwa sepanjang tahun 2005 hingga 2017, produksi film telah tumbuh secara signifikan yaitu 64 persen. Lebih lanjut, PwC memprediksikan bahwa pada tahun 2019, pendapatan dari industri film global akan mencapai 104,2 miliar dolar AS. Di Indonesia, laju pertumbuhan PDB Sub-sektor Film, Animasi dan Video meningkat pesat seiring dengan meningkatnya produksi dan penonton film nasional. Potensi film pun semakin didukung dengan maraknya berbagai aplikasi dan layanan video streaming yang berkembang, sehingga menyediakan berbagai pilihan bagi masyarakat dalam menikmati film.

10,09%

Laju pertumbuhan PDB Sub-Sektor Film, Animasi dan Video 2016 (ter­ tinggi ke-2) 78,66% Pengusaha di Sub-sektor Film, Animasi dan Video dengan Pendapat­ an +/- Rp 300 juta / tahun 10,96% Pengusaha di Sub-sektor Film, Animasi dan Video dengan Pendapat­ an Rp 2,5—50 M / tahun

Negara Tujuan Ekspor Sub-Sektor Film, Animasi dan Video 2016

Hong Kong Singapura 42,7 Juta Jumlah Penonton Bioskop Indonesia 2017* *Sumber: rilis BPS

1.681 Layar Bioskop pada tahun 2018

39.546 orang Jumlah Tenaga Kerja di Subsektor Film, Animasi dan Video 2016 (+5,85% vs. 2015)

2.418

Jumlah Usaha Yang Bergerak Di Sub-Sektor Film, Animasi dan Video 2016 (peringkat 14)


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

43

PENGABDI SETAN (2017) Pengabdi Setan, film reboot versi modern arahan sutradara Joko Anwar yang dibesut 37 tahun setelah orisinalnya, terbukti memiliki “napas” yang panjang. Hingga Juni 2018, film yang sempat menggegerkan dunia perfilman Indonesia ketika pertama dirilis pada September 2017 ini masih mendulang animo pasar yang kuat. Nama Pengabdi Setan kembali meruak ke sorotan berita nasional pada awal tahun ini ketika diketahui bahwa film terlaris di tahun 2017 tersebut akan ditayangkan — atau berarti dibeli hak ciptanya — di 42 negara di dunia, termasuk di Hong Kong, Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan, Belanda dan Spanyol. Di Hong Kong, salah satu industri film terbesar di Asia, Pengabdi Setan sukses menempati peringkat teratas box office. Sementara itu, film horor Indonesia terlaris sepanjang masa ini juga menjadi film Indonesia terlaris yang pernah tayang di Malaysia, dan juga di Singapura. Di Thailand dan Meksiko, film tersebut berhasil masuk tangga 10 besar box office. Tidak berhenti di situ, di bulan yang sama Pengabdi Setan juga mendulang penghargaan tertinggi festival film horor paling bergengsi di Amerika Serikat, Overlook Film Festival, di Amerika Serikat. Bahkan, pada bulan Juni ini, sutradara film blockbuster Doctor Strange (2016), Scott Derrickson, diketahui juga menyukai Pengabdi Setan versi modern ini melalui cuitannya di Twitter, yang memuji film ini sebagai bak “permata” yang langka ditemukan di pasar film global. Kesuksesan film Pengabdi Setan membuktikan bahwa sineas Indonesia memiliki kemampuan untuk menciptakan karya-karya film yang berpotensi global dan membawa nama baik Indonesia ke mancanegara, selain tentunya pendapatan devisa yang luar biasa. Pada saat ini, Joko Anwar bersama pihak produser film tengah menggarap sekuel dari Pengabdi Setan, yang dijadwalkan tayang pada tahun 2019.


44

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Penyebaran Pelaku Film, Animasi dan Video 2 Provinsi Teratas:

Sumatera (19,35%) DKI Jakarta (16,79%)

78,66% Pengusaha di Sub-sektor Film, Animasi dan Video dengan Pendapatan +/- Rp 300 juta / tahun 10,96% Pengusaha di Sub-sektor Film, Animasi dan Video dengan Pendapatan Rp 2,5—50 M / tahun

16 juta Jumlah Penonton Bioskop 93% Indonesia 2015* *Sumber: Kutipan Triawan Munaf, Kepala BEKRAF (27/02/2018)

4.000 Layar Bioskop, Target Yang Dicanangkan BEKRAF Di 2019 Konsentrasi bioskop berada di Pulau Jawa 183 bioskop di Jawa vs. 305 bioskop di luar Jawa 988 layar vs. 1.641 * total layar di seluruh Indonesia *Sumber: Data dari Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI)

Pangsa Pasar Layar Bioskop Yang Dipegang oleh Cineplex 21, CGV Cinema, dan Cinemaxx

FILM INDONESIA TERLARIS SEPANJANG MASA (HINGGA JUNI 2018) Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016)

6.858.616 penonton

Dilan 1990 (2018)

6.315.664 penonton

Laskar Pelangi (2008)

4.719.453 penonton

Habibie & Ainun (2012)

(18/05/2018)

70% bioskop berada di P. Jawa 58 / 21 Kota / Kabupaten di Indonesia yang memiliki sarana bioskop 99 / 416 Total Kota / Kabupaten di seluruh Indonesia Sumber: http://news.metrotvnews.com/read/2018/02/19/833684/jumlah-layarbioskop-indonesia-meningkat-pesat-dalam-lima-tahun-terakhir (19/2/2018), Katalog

4.583.641 penonton

Pengabdi Setan (2017)

4.206.103 penonton

Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 2 (2017)

4.083.190 penonton

Film Indonesia (KFI) dalam artikel Kaleidoskop 2017

Ayat-ayat Cinta (2008)

Pasar Bioskop Nasional Didominasi oleh 3 Perusahaan:

Ada Apa Dengan Cinta? 2 (2016)

Nama Dagang

Jumlah Layar

Jumlah Bioskop

Cineplex 21

1003

177

CGV Cinemas

275

42

Cinemaxx

203

41

Platinum

28

7

New Star

20

9

Movimax

6

2

Lainnya

46

16

3.676.135 penonton 3.665.509 penonton

My Stupid Boss (2016)

3.052.657 penonton

Ayat Ayat Cinta 2 (2017)

2.840.159 penonton

Sumber: filmindonesia.or.id


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

45

KULARI KE PANTAI (2018) Mira Lesmanawati adalah salah satu sineas Indonesia generasi baru yang paling berpengaruh dengan film-film blockbuster hits seperti Kuldesak (1999), Petualangan Sherina (2000), Ada Apa Dengan Cinta? (2002) dan sekuelnya Ada Apa Dengan Cinta? 2 (2016), dan Laskar Pelangi (2008). Setelah absen cukup lama dari film bertema anak-anak, yang menjadi salah satu kekuatan Mira Lesmana, kini ia kembali hadir dengan film terbarunya yang berorientasi keluarga: Kulari Ke Pantai (2018). Dirilis pada bulan Juni 2018, tepat pada saat liburan sekolah nasional, Kulari Ke Pantai menjadi hit instan, dan sukses menangkap animo penonton baik dari para orang tua maupun anak-anaknya. Mira menjelaskan bahwa Indonesia saat ini sangat membutuhkan konten yang ramah keluarga, dikarenakan banyaknya anak-anak yang mengkonsumsi konten dewasa akibat kurangnya pilihan di pasar. Pada awal tahun, Presiden Jokowi telah mengundang Mira dan Kepala BEKRAF, Triawan Munaf, ke Istana Merdeka untuk mengkoordinasikan upaya untuk meningkatkan konten keluarga di Indonesia. Bertolak dari hal itu, Mira dan BEKRAF mengadakan Lomba Cipta Lagu Anak (LCLA) untuk mencari lima lagu terbaik pilihan juri untuk dimasukkan ke dalam CD Lagu Album Kompilasi Finalis LCLA 2018. Kompetisi ini diikuti oleh lebih dari seribu peserta, dan diproduksi oleh RAN dan Miles Music, bekerjasama dengan Miles Films dan International Design School (IDS), serta didukung penuh oleh BEKRAF.


46

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Fotografi Perkembangan teknologi digital yang pesat ternyata memberikan pe­ ngaruh yang besar terhadap perkembangan fotografi. Kamera digital menjadikan produksi foto menjadi semakin mudah dan murah. Terlebih lagi, kehadiran ponsel pintar (smartphone) dengan kamera canggih telah menjadikannya sebagai alat fotografi yang umum dan lazim. Fotografi pun menjadi sangat dekat dengan ma­syarakat. Fenomena ini merupakan peluang besar bagi Sub-sektor Fotografi untuk tumbuh dan berkembang.

6,89% Persentase Pertum-

buhan di Sub-Sektor Fotografi 2016

69.826 orang Jumlah Tenaga ­Kerja di Sub-Sektor ­Fotografi 2016

40.436

58,78% Persentase Penerapan

Persentase TK Berdasarkan Gender 2016 Laki-Laki — 91,77% Perempuan — 8,23%

17,74% Persentase Usaha yang Memanfaatkan ­Internet Dalam Usahanya 2016

Jumlah Usaha Yang Bergerak Di Sub-Sektor Fotografi 2016

E-Commerce Dalam Usaha Sub-Sektor Fotografi 2016


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

47

ANTON ISMAEL Pria kelahiran Jakarta, 1975, ini telah berkecimpung di dunia fotografi sejak tahun 2000. Selama kurun waktu tersebut, Anton Ismael telah menelurkan karya-karya seperti Tuhan dan Hantu, Ingin Dekat dengan Tuhan, Dosa, dan Karma yang dipuji secara luas; menggelar beberapa pameran foto bersama murid-muridnya dari Kelas Pagi, sebuah kelas fotografi sans biaya alias gratis yang ia buka di 2006; dan mengembangkan bisnis Third Eye Space, sebuah studio kreatif komersial yang ia dirikan di 2005. Sebagai Creative Director Third Eye Space yang kerap mendapat kepercayaan untuk menggarap berbagai proyek dan kolaborasi antara selebriti, brand nasional internasional, dan artis tersohor lainnya, Anton masih meluangkan waktunya untuk mengajar secara cuma-cuma di sekolah fotografi Kelas Pagi, yang ia gelar secara rutin setiap pagi pukul 06.00 WIB tanpa pernah absen. Kelas Pagi, bagi Anton, adalah perwujudan akan prinsip hidupnya yaitu “Keluar, tumbuh, liar”. Sejak awal terbentuk hingga saat ini, Kelas Pagi telah meluluskan 11 angkatan, dan pada tahun 2018, Anton juga membuat gebrakan baru di Kelas Pagi yaitu “Kelas Pagi Militan”, sebuah platform “jembatan” untuk menjawab dunia kreatif dan pembentukan SDM di industri. Pada tahun 2017, Anton mendulang pengakuan dari BEKRAF, yang menobatkannya sebagai salah satu tokoh inspiratif di dunia kreatif dalam Ideafest 2017; dan dari majalah Rolling Stone, yang menamakannya sebagai salah satu “Editor’s Choice Award 2017”. www.thirdeyespace.com LANS BRAHMANTYO Lans Brahmantyo, lahir di Surabaya pada tahun 1966, seakan mengilhami istilah “Renaissance Man”. Lahir di 7 Juli 1966, fotografer yang kondang dengan buku Soul Odyssey ini memperoleh gelar Sarjana di Electrical Engeneering dan gelar Master di Management Information Systems dari University of Denver, Amerika Serikat, pada 1992. Begitu lulus, ia bekerja sebagai konsultan kampus di NeXT Computer Inc., perusahaan rintisan baru Steve Jobs pada masa-masa visioner Apple tersebut sedang terkucilkan dari perusahaannya sendiri. Pengalamannya bekerja dengan sistem NeXT inilah yang kemudian membawanya berpe­ tualang di dunia grafis dan visual di Tanah Air setelah ia pulang, termasuk menjadi Creative Director di agensi periklanan Satukata; Co-Founder Forum Grafika Digital (FGD); Co-Founder & Creative Director Hexart Publishing; dan Founder & Creative Director dari Afterhours Design, cikal bakal Afterhours Books yang po­ puler dengan karya bukunya yang mendunia, Soul ­Odyssey, dirilis pada tahun 2005. Soul Odyssey itu sendiri merupakan buku fotografi epik yang telah memenangkan penghargaan internasional seperti termasuk Prix de la Photographie Paris (PX3) dan diliput secara mendalam di majalah Leica Fotografie Internationale (LFI) yang prestisius pada tahun 2007. Ia juga merupakan pemenang PCS Sagamihara Asia Gold Winner Photography pada 2008 dan International Photography Awards 2008 di New York City, AS, dan di Russia pada 2009. www.afterhoursbooks.com


48

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Kriya Indonesia mempunyai potensi untuk menawarkan gaya hidup yang terinspirasi kearifan lokal dengan selera internasional sebagai bagian dari pengembangan kriya. Saat ini, Kriya merupakan salah satu Sub-sektor yang memberi kontribusi PDB, ekspor, dan Tenaga Kerja tiga terbesar untuk Ekonomi Kreatif nasional. Seni Kriya menjadi bisnis yang menjanjikan. Produk-produk kriya Indonesia terkenal dengan ‘buatan tangan’. Dengan memanfaatkan hal tersebut, harga pasar pun menjadi semakin tinggi. Sebagai lembaga pemerintah, BEKRAF mempunyai peran untuk mengelola Sub-sektor ini dengan menyediakan berbagai fasilitasi yang relevan. Kolaborasi antara desainer, usaha kecil menengah, dan manufaktur semakin didorong. Promosi produk-produk kriya di dalam dan luar negeri juga menjadi program-program utama BEKRAF untuk subsektor ini.

15,40%

Kontribusi PDB Sub-sektor Kriya 2016 (tertinggi ke-3) Rp 142 T Nilai PDB yang Dihasilkan Oleh Sub-Sektor Kriya 2016 (terbesar ke-3)

39,01%

Persentase Kontribusi Ekspor Sub-Sektor Kriya Terhadap Ekspor Ekraf Keseluruhan 2016 (terbesar ke-2) 1.194.509 Jumlah Usaha Yang Bergerak Di Sub-Sektor Kriya 2016 (terbanyak ke-3) 15% Persentase Jumlah Usaha Di Sub-Sektor Kriya Vs. Keseluruhan Jumlah Usaha di Sektor Ekraf 2016 Persentase TK Berdasarkan Gender 2016 Laki-Laki — 54,03% Perempuan — 45,97%

3,72 juta orang Jumlah Tenaga Kerja di Sub-Sektor Kriya 2016 (+1,99% Vs. 2015) 21,99% Laju Pertumbuhan TK di Sub-Sektor Kriya 2016 (terbesar ke-3)

22,03% Serapan TK di SubSektor Kriya Terhadap Keseluruhan TK Ekraf 2016

57,48%

Persentase Penerapan E-Commerce Dalam Usaha Sub-Sektor Kriya 2016

US$ 7.797,6 Jt Nilai Ekspor Sub-sektor Kriya 2016 (terbesar ke-2) 39,01% Kontribusi Sub-sektor Kriya Terhadap Total Nilai Ekspor Sektor Ekraf

Swiss Menjadi Negara Ekspor No. 1 bagi Sub-sektor Kriya 2016 US$ 2,06 M Nilai Ekspor Sub-sektor Kriya ke Swiss 2016 77,93% Pengusaha Sub-sektor Periklanan memulai usaha pada tahun 1990-2014

95,19% Persentase Pengusaha di Sub-sektor Kriya yang Tidak Berbadan Usaha 1.247 Jumlah Pengusaha di Sub-sektor Kriya dengan Pendapatan Rp >50 M / tahun (peringkat 1)


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

49

RAJA SERAYU Raja Serayu adalah sebuah merek dagang untuk produk-produk batik dan tenun bambu yang berasal dari Cilacap, Jawa Tengah. Yang menarik dari Raja Serayu adalah ia merupakan kolaborasi antara Mufti Alem (www.alemplus.com), desainer produk dari Bandung, dan Rajasa Mas, sebuah produsen batik dari Maos, Cilacap; dan terbentuk berkat inisiatif Kementerian Perdagang­ an Republik Indonesia bekerja sama dengan BEKRAF, dalam sebuah program yang dikenal sebagai Layanan Dispatch Designer (Designer Dispatch Service, atau DDS). Pada tahun 2017, BEKRAF memfasilitasi Raja Serayu untuk hadir di Ambiente 2017, salah satu pameran kriya internasional terbesar di Eropa dan paling berpengaruh di dunia. Hasilnya, kini sentra kerajinan Raja Serayu di Nuwawungu, Cilacap, kebanjiran order dari dalam dan luar negeri dan membuat Euis Rohaini dan Tonik Sudarmaji, pendiri Rajasamas Batik, sibuk bekerja untuk memenuhi pesanan yang datang dari Rusia, Jerman, Italia dan Saudi Arabia dengan jumlah produksi 7.000 hingga 10.000 produk per tahun. Tawaran produk-produk Raja Serayu memang unik: selain kerajinan anyaman bambu yang dipadukan dengan anyaman batik yang berkualitas tinggi dan apik, desain yang diusung Mufti Alem juga menawarkan kerajinan yang menggunakan bahan seperti rotan, rumput ilalang (alang-alang), dan bahkan enceng gondok. Model usaha Raja Serayu yang berhasil memanfaatkan limbah sisa batik yang biasanya dibuang begitu saja menjadi sebuah produk turunan yang bernilai tinggi patut dicontoh. www.rajaserayu.com SEPIRING INDONESIA Merek Sepiring Indonesia sebagai produk suvenir pilihan berkua­litas tinggi dan superunik mulai bergaung sejak tahun 2013, ketika seri piringnya yang pertama dijual ke umum melalui ritel prestisius Alun Alun Indonesia. Menampilkan desain ilustrasi berwarna-warni yang “nge-pop” dan menggambarkan berbagai budaya I­ ndonesia dari Jawa, Bugis, Bali, Minang, Papua, dan Dayak, koleksi piring pertama yang dijual pada awalnya menampilkan enam seri, yang meliputi “Joged Jakarta”, “Jawa Semanak”, “Legong Bali”, “Rancak Minang”, “Tatau Dayak” and “Bugis Makanja”. Sepiring Indonesia didirikan oleh dua sahabat baik yang pernah berkantor bersama di tahun 1990-an: Eridanie Zulviana dan Jasmyne Oei. Eridanie bertugas menangani semua hal yang berhubungan dengan desain dan kreatif, sementara Jasmyne mengurus penjualan dan pemasaran. Hingga kini, selain koleksi piring makan yang merupakan bestseller, Sepiring Indonesia juga telah merilis produk lain seperti tas, aksesoris dekorasi rumah (bantal, alas piring) dan alat-alat tulis, selain juga meluncurkan servis custom corporate. Pada tahun 2017, Sepiring Indonesia, disponsori oleh BEKRAF, berpartisipasi di NY Now di New York, AS, sebuah pameran internasional untuk produk suvenir, hunian dan gaya hidup; dan juga di Salone Del Mobile di Milan, salah satu pameran furniture dan desain paling tersohor di dunia, di April 2018. www.sepiringindonesia.com


50

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Kuliner Sebagai kebutuhan dasar manusia, tidak berlebihan jika kuliner dikategorikan sebagai industri yang abadi. Terlebih lagi, saat ini kuliner sudah naik kelas, yaitu sudah menjadi lifestyle dan leisure. Fenomena ini, menjadikan kuliner sebagai Sub-sektor yang berkembang semakin pesat. Kuliner saat ini adalah mesin utama bagi industri Kreatif Indonesia, dan menjadi Sub-sektor yang memberi sumbangan terbesar bagi PDB Ekonomi Kreatif. Kuliner bahkan dicanangkan sebagai menjadi salah satu Sub-sektor unggulan oleh BEKRAF. BEKRAF optimis bahwa Sub-sektor mampu memberikan sumbangsih yang terus meningkat pada masa depannya. Bukan hanya itu, peluang kuliner untuk terus berinovasi dan menghasilkan varian makanan baru juga semakin besar di masa kini.

41,40% Kontribusi PDB Sub-sektor Kuliner 2016 (peringkat 1 dari semua Sub-sektor)

97,89% Persentase Pengusaha di Sub-sektor Kuliner yang Tidak Berbadan Usaha (5.434.047 usaha)

5,06% Laju pertumbuhan PDB Sub-Sektor Kuliner 2016

5.550.960 Jumlah Usaha Yang Bergerak Di Sub-Sektor Kuliner 2016 (peringkat 1)

Rp 381.985,7 M Nilai PDB yang Dihasilkan Oleh Sub-Sektor Kuliner 2016 (peringkat 1) US$ 1.260.503.586 Nilai Ekspor Sub-sektor Kuliner 2016 (terbesar ke-3) 6,31% Kontribusi Sub-sektor Kuliner Terhadap Total Nilai Ekspor Ekraf 2016 (terbesar ke-3 setelah Fesyen dan Kriya)

67,66% Persentase Jumlah Usaha Di Sub-Sektor Kuliner Vs. Keseluruhan Jumlah Usaha di Sektor Ekraf 2016 (peringkat 1) 7.983.259 orang Jumlah Tenaga Kerja di Sub-Sektor Kuliner 2016 (peringkat 1)

47,21%

Serapan TK di Sub-Sektor Kuliner Terhadap Keseluruhan TK Ekraf 2016 (peringkat 1)

Tahun Pendirian dan Jumlah Usaha Kuliner 1990 - 2014 Tahun pendirian

<1990

1990 – 2014

> 2014

Jumlah usaha

231.922

4.069.932

1.249.106

Persentase

4,18%

73,32%

22,50%

38,86%

Persentase Penerapan E-Commerce Dalam Usaha Sub-Sektor Kuliner 2016


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

51

MATCHAMU Matchamu adalah kurator produk dan olahan turunan matcha (teh hijau Jepang bubuk) pertama dan terbesar di Indonesia yang memulai sepak terjangnya dari tahun 2013. Matchamu menyaji­ kan berbagai variasi loose green tea dan powdered green tea yang berasal dari Uji-Kyoto, sebuah wilayah di Jepang yang dibanggakan sebagai wilayah penghasil teh hijau terbaik di dunia. Keunikan tawaran produk Matchamu adalah kualitas tehnya yang walaupun merupakan produk bubuk olahan, namun tetap mengedepankan kualitas premium dan harga yang kompetitif. Model usaha Matchamu terbukti jitu, dan food startup binaan Bekraf ini kini memiliki omzet penjualan sekitar 9.000 sachet yang terjual setiap bulannya, melalui 15 outlet ritel, 20 B2B dan 44 reseller. Semua itu berubah ketika BEKRAF mengikutsertakannya dalam program Food Startup Indonesia (FSI) 2017 dan 2018, salah satu program Deputi Bidang Akses Permodalan yang memfasilitasi pertemuan perusahaan rintisan sektor kuliner dengan calon investor. Founder Matchamu mengaku, sejak perusahaannya mengikuti FSI 2017, kini omzet penjualannya meningkat drastis menjadi 51.000 sachet terjual per bulan melalui 725 outlet ritel, 97 B2B, 1 distributor nasional, dan 3 klien export di Singapura, Malaysia, dan Jepang. Pada FSI 2018, Matchamu juga sukses menggaet lima investor yang tertarik untuk berinvestasi dan satu investor yang sudah resmi menandatangani kontrak dengan perusahaan rintisan tersebut. www.matchamu.com

TOKO KOPI TUKU Toko Kopi Tuku merupakan salah satu ikon “Third Wave Coffee” Indonesia yang mampu menangkap permintaan pasar akan produk kopi yang relevan dengan gaya hidup pekerja kelas menengah di Jakarta. Pemilik dan pendirinya, Andanu Prasetyo, atau akrab dipanggil dengan Tyo, jeli menangkap peluang pasar yang ia identifikasi sebagai negara produsen kopi namun yang memiliki tingkat konsumsi kopi lokal yang rendah. Tantangan berikut­ nya adalah merumuskan sebuah produk kopi dengan rasa yang dapat diterima khalayak luas dan dikonsumsi secara rutin, namun dengan harga yang masih masuk di kantung konsumennya. Kisah sukses Tyo yang berujung ditandangi Presiden Republik Indonesia, Jokowi, di gerainya di Cipete Raya, Jakarta Selatan, tidak terlepaskan dari kegigihan serta semangatnya dalam membangun usahanya secara mikro dan berbasis akar rumput. Secara makro, Tyo berharap untuk dapat memenuhi misinya dalam meningkatkan konsumsi kopi konsumen Indonesia sehingga dapat menarik ekosistem industri kopi Indonesia menjadi lebih baik. Saat ini, Toko Kopi Tuku sudah tersebar di Cipete, Pasar Santa, Bintaro, dan BSD; dan memperkerjakan sekitar 70 orang barista dan 10 orang dari tim manajemen dimana mereka tergabung di kantor yang berlokasi di daerah Antasari, Jakarta. www.tuku.coffee


52

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Musik Internasional Federation of the Phonographic Industry (IFPI) dalam salah satu laporannya menyatakan bahwa Musik dapat menjadi penggerak dalam aktivitas perekonomian, menyerap tenaga kerja, ekspor, serta sumber pendapatan pajak. Selaras dengan peryataan tersebut, Sub-sektor Musik di Indonesia tengah mengalami perkembangan cukup pesat dengan pertumbuhan nilai PDB di atas tujuh persen pada 2016. Dengan alasan tersebut, BEKRAF pun sangat optimis menjadikan Sub-sektor Musik sebagai salah satu Sub-sektor prioritas. Berbagai program dilakukan, seperti pembentukan satuan tugas anti-pembajakan, pendukungan terhadap berbagai pertunjukan musik, dan pembentukan kota musik.

7,59%

Laju pertumbuhan PDB Sub-Sektor Musik 2016 Rp 4.426,4 M Nilai PDB yang Dihasilkan Oleh Sub-Sektor Musik 2016

56.891 orang

Jumlah Tenaga Kerja di Sub-Sektor Musik 2016

4,9% Pertumbuhan TK di Sub-Sektor Musik

Negara Tujuan Ekspor Teratas Sub-Sektor Musik

Persentase TK Berdasarkan Gender 2016 Laki-Laki

— 82,85%

Perempuan — 17,15%

SINGAPURA BELGIA TAIWAN

Penyebaran Pelaku Musik 3 Provinsi Teratas: Jawa Barat (17,57%) Jawa Timur (16,14) Jawa Tengah (14,7)

34.242 Jumlah Usaha Yang Bergerak Di Sub-Sektor Musik 2016

53,35%

Persentase Penerapan E-Commerce Dalam Usaha Sub-Sektor Musik 2016 10,37% Persentase Usaha yang Memanfaatkan Internet Dalam Usahanya 2016 Rp 3.061.858 / bln Rata-Rata Upah / Gaji TK di Sub-Sektor Musik 2016


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

KARINDING ATTACK Apa jadinya jika musik heavy metal ala System of A Down dimainkan dengan menggunakan perkusi bambu tradisio­ nal ala Sunda? Untuk menjawabnya, kita harus mendengarkan Karinding Attack, atau sering disingkat sebagai Karat, sebuah band asal Indonesia berkiblat heavy metal dan punk yang mengekspresikan lagu-lagunya melalui alat musik tradisional yang dikenal sebagai karinding. Berdiri pada Maret 2009 dari gabungan komunitas metal underground Bandoon Sindekeit dan Ujunberung Rebels, Karat, yang kini beranggotakan tujuh orang ini langsung meroket. Pada tahun 2011, Karat merilis album perdananya, Gerbang Kerajaan Serigala, yang menampilkan musisi senior Trie Utami dan sukses menuai pujian serta menggaet basis penggemar baru baik di dalam maupun luar negeri. Karat juga rajin berkolaborasi dengan musisi dan seniman dari berbagai aliran, seperti jazz dengan Sony Akbar, Beatbox dengan Diki, Elektronik dengan Europe in de Troppen, dan seniman Seni Rupa Tisna Sanjaya dan Vina Candrawati. Akhirnya, pada tahun 2017, Karat ditunjuk oleh pemerintah Indonesia untuk mewakili negaranya di Europalia Arts Festival 2017, pergelaran festival seni dan budaya internasional terbesar di Eropa, yang dimulai di Jerman, Belgia, dan Belanda, pada tanggal 15 hingga 19 November 2017. Tak berhenti di situ, Karinding Attack juga melanjutkan turnya yang digelar bersama Morphine Records yang dijuduli Tur Raung Raya ke Denmark, Italia, Belgia, Belanda, dan Jerman sebagai bagian dari rangkaian tur Karinding Attacks Europe 2017 hingga 29 November 2017. Pada awal tahun 2018, Karat tengah mempersiapkan album keduanya dengan konsep musik yang lebih bertenaga dan unik, dan juga mematangkan rencana tur keduanya di Eropa, termasuk salah satunya adalah di Festival Radio Asia di Warsawa, Polandia. www.karinding-attack.com

53

WE THE FEST We The Fest 2018 merupakan perhelatan musik tahunan tersohor yang dibesut oleh promotor veteran dalam negeri, Ismaya Live, yang kini telah memasuki tahun kelimanya. Tahun ini, We The Fest kembali digelar selama tiga hari pada 20, 21 dan 22 Juli 2018 di JIExpo Kemayoran Jakarta, dan menampilkan tidak kurang dari 61 artis dan band lokal dan mancanegara seperti Lorde, alt-J, The Neighbourhood, Efek Rumah Kaca, Isyana, Albert Hammond Jr. (gitaris The Strokes), dan musisi ternama lainnya. Ismaya Live, selaku promotor dan pengelola acara festival musik terpopuler di Indonesia itu, kian membuktikan kepiawaiannya dalam menyelenggarakan festival berkaliber internasional dengan tawaran atraksi yang tidak kalah menarik. Tahun ini, WTF 2018 menampilkan ekosistem festival yang lebih inklusif bagi semua pengunjung, seperti menyediakan area menonton khusus bagi penyandang difabel dan penerjemah bahasa isyarat penyandang tuna rungu; dan juga arena skateboarding yang dinamakan WTF Skate Park. Di antara semua photo booth, karaoke booth, pop-up booth, hingga Virtual Reality stall dan maskot-maskot yang berhilir-mudik sepanjang festival, WTF 2018 sukses membangun sebuah pengalaman festival bernuansa blockbuster yang patut dijadikan tolak ukur bagi pelaku usaha lainnya. Diharapkan keberhasilan WTF 2018 dapat menjadi inspirasi bagi promotor lainnya sehingga Sub-sektor ini dapat menjadi sumber devisa negara terbaru di masa depan. www.wethefest.com


54

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Fesyen Fesyen nyatanya bukan hanya mengenai industri pakaian sebagai kebutuhan dasar manusia. Lebih luas dari itu, fesyen mampu menggambarkan gaya hidup dalam berpenampilan, juga pencerminan identitas diri atau kelompok. Pentingnya peran fesyen dibuktikan melalui kontribusinya yang besar terhadap nilai tambah perekonomian. Melalui besarnya sumbangsih terhadap pendapatan nasional serta nilai ekspor, Sub-sektor Fesyen menjadi salah satu Sub-sektor yang diunggulkan dalam Ekonomi Kreatif. Fesyen yang berkelanjutan (sustainable fashion) dan pengembangan fesyen muslim merupakan beberapa isu penting harus diperhatikan dalam rangka mengembangkan Sub-sektor Fesyen.

18,01% Kontribusi PDB Sub-sektor Fesyen 2016 (tertinggi ke-2)

Persentase TK Berdasarkan Gender 2016

4,05% Laju pertumbuhan PDB Sub-Sektor Fe­ syen 2016 (+2,78 Vs. 2015)

4.130.000 orang Jumlah Tenaga Kerja di Sub-Sektor Fe­syen 2016 (+3,05% Vs. 2015)

Rp 166,1 T Nilai PDB yang Dihasilkan Oleh Sub-Sektor Fesyen 2016 (peringkat 2)

US$ 10,9 Jt

Nilai Ekspor Sub-sektor Fesyen 2016 (terbesar ke-1) 54,54% Kontribusi Sub-sektor Fesyen Terhadap Total Nilai Ekspor Ekraf 2016

Negara Tujuan Ekspor Teratas Sub-Sektor Fesyen Amerika Serikat (US$ 4,72 M)

Laki-Laki — 45,75% Perempuan — 54,25%

24,42% Serapan TK di Sub-Sektor Fesyen Terhadap Keseluruhan TK Ekraf 2016 (peringkat 2)

1.230.988

Jumlah Usaha Yang Bergerak Di Sub-Sektor Fesyen 2016 (terbanyak ke-2)

15,00%

Persentase Jumlah Usaha Di Sub-Sektor Fesyen Vs. Keseluruhan Jumlah Usaha di Sektor Ekraf 2016 (peringkat 2)

77,56% Pengusaha Sub-Sektor Fesyen memulai usaha pada tahun 19902014 Persentase Penerapan E-Commerce Dalam Usaha Sub-Sektor Fesyen 2016 57,10% / 42,90% Memanfaatkan E-Commerce dalam Usaha / Tidak Memanfaatkan E-Commerce dalam Usaha 94,41% Persentase Pengusaha di Sub-sektor Fesyen yang Tidak Berbadan Usaha 865 Jumlah Pengusaha di Sub-sektor Fesyen dengan Pendapatan <Rp 50 M / tahun (tertinggi ke-3)


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

55

DANJYO HIYOJI Danjyo Hiyoji adalah label fesyen berbasis Jakarta yang tengah mendulang popularitas di kalangan fashionista Tanah Air. Resmi berdiri sebagai Danjyo Hiyoji yang bernaung di bawah PT Danjyo Cipta Rega Pratama pada tahun 2009, setelah sebe­ lumnya sudah eksis dengan nama “Danjyo” sejak 2001, label ready-to-wear yang digagas oleh Dana Maulana dan Liza Masitha ini terus menunjukkan potensinya sebagai pelaku usaha industri fesyen paling berpengaruh saat ini. Konsep yang ditawarkan Danjyo Hiyoji sebenarnya sederhana saja: lini busana yang inovatif namun tak berlebih, dan yang berkiblat internasional namun tak melupakan akar budaya asal. Semuanya dikemas dalam warna-warna netral dan adem, dan permainan garis-garis desain yang bertumpuk-tumpuk namun selalu proporsional — sebuah estetika desain yang menjadi ciri khas Danjyo Hiyoji — dan kemudian dijual dengan harga yang kompetitif. Kini, label yang telah meraih penghargaan “The Most Innovative Local Brand Cleo Indonesia Fashion Award 2009”, “Label of the Year 2010” dari ELLE Indonesia Magazine, and Instyle Indonesia Magazine Award 2012, ini bermarkas di Pondok Cabe, Tangerang, di sebuah area yang mencapai 400 meter persegi di mana proses desain, produksi, distribusi, pemasaran, dan penjualan semua terpusat secara horizontal. www.danjyohiyoji.com


56

TORAJA MELO Toraja Melo, sebuah Social Enterprise yang dimulai pada tahun 2008 oleh dua wanita I­ ndonesia, Dinny Jusuf dan Nina Jusuf, menjual dan memasarkan produk fesyen dan cinderamata yang terbuat dari bahan tenun yang dibuat oleh komunitas penenun Toraja di empat wilayah di Indonesia, termasuk Toraja dan Mamasa di Sulawesi; dan di Adonara dan Lembata di Nusa Tenggara Timur. Dinny, yang berlatar belakang Sekretaris Jenderal Komnas Perempuan, menjelaskan bahwa Toraja Melo bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para penenun tradisional Indonesia, terutama perempuan marginal yang berada di pelosok nusantara. Para perempuan ini, kata Dinny, sering tidak memiliki pilihan lain kecuali menjadi Tenaga Kerja I­ ndonesia, dan rentan menjadi korban kekerasan. Usaha sosial yang telah mengikuti berbagai pameran internasional dan menjual karyanya di Singapura, Jepang, Prancis, Inggris, Amerika Serikat, dan Australia ini menekankan bahwa meskipun kepopuleran serta pendapatan mereka terus meningkat dari tahun ke tahun, mereka tetap ingin memfokuskan usahanya di “Conscious Market” atau segmen pasar yang membeli karena peduli mengenai isu sosial ketimbang harga maupun nilai lainnya. www.torajamelo.com

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

MUSLIM FASHION FESTIVAL INDONESIA (MUFFEST) 2018 Melanjutkan kesuksesan Muslim Fashion Festival (MUFFEST) Indonesia pada tahun 2016 dan 2017, MUFFEST 2018 kembali digelar tahun ini dengan menampilkan 200 brand dan 100 desainer dari dalam dan luar negeri di sebuah pekan mode yang berlangsung selama empat hari berturut-turut. Presiden Joko Widodo, dalam sambutan pembuka MUFFEST 2018 pada 19 April 2018, menyambut baik pergelaran pekan mode seperti MUFFEST untuk memajukan perkembangan fesyen di Tanah Air. Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia, dengan jumlah penduduk muslim yang tercatat terbesar di dunia, harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dikarenakan brand luar kini sudah mulai melirik pasar fesyen muslim global, termasuk Indonesia. Dengan kekuatan budaya I­ ndonesia yang tidak dimiliki negara lain, pergelaran fesyen muslim terbesar di Indonesia ini bertujuan untuk mewujudkan cita-cita pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat mode muslim dunia pada tahun 2020. MUFFEST 2018 juga dimeriahkan dengan kegiatan seminar dan talkshow, termasuk di antaranya Trend Forecasting 2019/2020 oleh BEKRAF dan para desainer. www.muslimfashionfestival.com


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

57

LULU LUTFI LABIBI Kesuksesan desainer muda asal Yogyakarta, Lulu Lutfi Labibi, di dunia fesyen Tanah Air dilahiri dari kerja keras dan kegigihannya dalam mengikuti berbagai lomba mode di Ibukota sejak 2006. Akhirnya, pada tahun 2011, ia memenangkan penghargaan pertamanya di Lomba Perancang Mode (LPM) 2011. Desain Lulu yang mengandalkan desain lurik yang otentik dan teknik draping, di mana kain bisa dililit, ditumpuk, atau diikat sesuka hati dan kekreativitasan seseorang, menjadikan pilihan dress, ce­ lana, maupun jaket yang ditawarkannya tidak monoton dan selalu segar. Kini, label Lulu Lutfi Labibi sudah dikenal khalayak luas dan mulai menjajaki pentas internasional, dengan basis pelanggan yang rutin mengunjunginya di domisili dan butiknya di Yogyakarta untuk membeli atau menciptakan desain khusus. Menarik­nya, Lulu menceritakan bahwa sebagian besar pangsa penjualannya kini terjadi dalam jaring­ an, yaitu di salah satu outlet media sosial yang sering digunakannya untuk transaksi penjualan. Hal ini, menurutnya, merupakan salah satu outlet penjualan baru yang wajib dimanfaatkan oleh generasi baru desainer Indonesia seiring dengan perkembangan zaman dan waktu. @lululutfilabibi


58

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Aplikasi & Game Developer Perkembangan industri aplikasi dan game di dunia menciptakan potensi bisnis yang besar. Sub-sektor ini diprediksikan akan terus berkembang dengan semakin maraknya startup-startup yang bermunculan beberapa tahun terakhir, seperti Agate Studio, Altermyth Studio, Toge Production, Tinker Game, Touch Ten Game, dan lain-lain. Sub-sektor yang menarik pendanaan dari investor ini pun menghasilkan nilai transaksi yang besar. Situasi ini juga tak lepas dari semakin seringnya penggunaan perangkat mobile untuk kebutuhan bermain game. Menurut laporan Super Data, rata-rata pengguna smartphone bermain game mobile tiga kali sehari, dengan rata-rata tiap sesi permainan selama sepuluh menit. Game dengan gameplay simpel, singkat, dan mudah diakses lebih sering dimainkan dibandingkan game yang menawarkan permainan kompleks.

Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Industri aplikasi digital (apps) belakangan ini menjadi primadona dalam menyumbang penurunan angka pengangguran. Dari responden pelaku usaha industri aplikasi, didapatkan data bahwa penyerapan Sumber Daya Manusia dalam satu perusahaan mencapai sekitar 139 orang. Dari jumlah tersebut, keseluruhannya adalah tenaga kerja lokal.

8,06% Laju pertumbuhan PDB Sub-Sektor Aplikasi & Game Developer 2016 (tertinggi ke-5) Rp 17.142,8 M Nilai PDB yang Dihasilkan Oleh Sub-Sektor Aplikasi & Game Developer 2016 Persentase TK Berdasarkan Gender 2016 Laki-Laki — 74,65% Perempuan — 25,35% 41.065 orang Jumlah Tenaga Kerja di Sub-Sektor Aplikasi & Game Developer 2016 12.441 Jumlah Usaha Yang Berge­ rak Di Sub-Sektor Aplikasi & Game Developer 2016

77,24%

Persentase Penerapan E-Commerce Dalam Usaha Sub-Sektor Aplikasi & Game Developer 2016 47,89% Persentase Usaha yang Memanfaatkan Internet Dalam Usahanya 2016 (tertinggi ke-4) 30,81% Pengusaha Sub-Sektor Aplikasi & Game Developer memulai usaha pada tahun >2014 (peringkat 1 untuk periode ini) Rp 3.647.134 / bln Rata-Rata Upah /Gaji TK di Sub-Sektor Aplikasi & Game Developer 2016 (tertinggi ke-3)

US$ 137,9 M

Valuasi pasar games global 2018

US$ 879,7 Jt

Valuasi pasar games Indonesia 2017

43,7 Jt

Jumlah pemain gamer di Indonesia 2017

17

Ranking dunia Indonesia untuk pasar games 2018 Sumber: Newzoo (www.newzoo.com)

Rp 135,364 triliun Proyeksi Valuasi Ekonomi Digital Indonesia 2020

Rp 1.759 triliun Proyeksi Nilai Transaksi Bisnis Ekonomi Digital 2020 Rp 68 triliun Nilai penjualan e-commerce di Indonesia 2017 35-40% Per tahun, tingkat pertumbuhan rata-rata e-commerce di Indonesia, khususnya di segmen fesyen

Rp 252 triliun Nilai transaksi di sektor teknologi finansial atau fintech 2017 Rp 1,7 miliar Pendanaan Di Pasar Startup Indonesia 2017


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

59

GHOST PARADE Game Ghost Parade merupakan permainan berbasis digital yang mengusung tipe permainan 2D side-scrolling dan gameplay unik yang mengangkat budaya lokal Indonesia seperti Bali, Jawa Barat, kolonial Belanda, dan wilayah Indonesia lainnya sebagai set latar belakang cerita. Dalam game ini, pemain akan mengendalikan sebuah karakter bernama Suri, yang berusaha pulang ke kampung asalnya namun harus melalui berbagai hutan yang dipenuhi hantu dan mahluk seram ala Indonesia. Lentera Nusantara, perusahaan pengembang game Ghost Parade yang berasal dari Bandung, telah difasilitasi oleh BEKRAF untuk hadir di forum game terpenting di Amerika Serikat, Game Connection America 2018, dan juga Anime Expo 2018 di Los Angeles. Melalui acara inilah Lentera Nusantara berhasil bertemu dengan Aksys Game, yang merupakan penerbit game-game kelas dunia yang meliputi seri Guilty Gear dan Blazblue, dan mendapatkan komitmennya untuk merilis Ghost Parade di seluruh dunia dalam berbagai platform, termasuk Steam. Di jaringan komunitas Steam, platform distribusi digital untuk video game terbesar dan terpopuler di dunia, Ghost Parade telah mendapatkan status “Greenlit� alias telah melewati proses seleksi secara global dan kini sedang digarap bersama tim internal Steam untuk dirilis di platform tersebut pada tahun 2019 mendatang, untuk konsol PlayStation 4, Switch, dan PC. www.ghost-parade. com

SAYURBOX SayurBox merupakan startup e-commerce yang menghadirkan layanan pembelian sayuran dan buah organik langsung dari petani-petani lokal yang tersebar di Jabodetabek, Sukabumi, dan Bandung. Prinsip cara kerjanya sangat simpel: SayurBox menawarkan buah-buahan dan sayuran berkualitas tinggi dan bebas pestisida terpilih dari petani mitra yang dijual melalui platform e-commerce-nya, dan pembeli tinggal memesan barang yang diinginkan secara pra-order. Barang tersebut akan diantar langsung dari petani ke rumah pemesan setelah dipanen, sehingga kesegarannya terjamin. Para petani pun mendapatkan upah yang lebih besar karena mereka bisa menjualnya langsung ke konsumen, tanpa perantara seperti biasanya yang mengambil margin cukup besar dari hasil penjualan. Model bisnis SayurBox ini berhasil memecahkan salah satu dilema mata rantai agrikultura yang telah menghantui para petani Indonesia selama bertahun-tahun. Itulah mengapa SayurBox meraih pendanaan cukup signifikan dari Patamar Capital dan Insignia Ventures, yang diestimasi mencapai nilai antara 200.000 hingga 300.000 dolar AS (antara 2,6 hingga 4 miliar rupiah)—angka tersebut hanyalah yang berasal dari Patamar Capital saja. Didirikan oleh dua wanita muda Indonesia, Metha Trisnawati dan Amanda Susanti, bersama dengan Marvin Kalibonso, SayurBox berkembang pesat sejak pendiriannya di tahun 2016. Dalam waktu setahun, startup ini berhasil mengumpulkan lebih dari 20 petani dan melayani 3 ribu pelanggan di Jabodetabek. Dalam waktu mendatang SayurBox menargetkan untuk mengekspansi layanannya untuk mencakup keseluruhan wilayah nusantara, membangun eksosistem agrikultura Indonesia, dan membangun kesadaran masyarakat khususnya generasi muda akan industri agraria dalam negeri. www.sayurbox.com


60

DREADOUT DreadOut adalah game (video game) horor klasik pertama buatan Indonesia yang menampilkan karakter dan budaya Indonesia sebagai bagian dari gameplay yang unik, dari desain visual yang menggambarkan kekhasan budaya Indonesia hingga lantunan lagu Lengser Wengi yang melatarbelakangi soundtrack akan gim menyeramkan ini. Sejak pertama dirilis pada tahun 2013 oleh studio pengembang game Digital Happiness yang berbasis di Bandung, DreadOut telah diunduh lebih dari 1 juta kali di berbagai platform termasuk Microsoft Windows, OS X, dan Linux; menelurkan tiga game lainnya, dan menjadi salah satu hak milik intelektual game lokal yang paling sukses. Pada tahun 2018 ini, Digital Happiness dengan didukung oleh program BEKRAF yaitu salah satunya Bantuan Insentif Pemerintah (BIP), berhasil menjadi nominasi “Gamer’s Voice Awards� di SXSW 2018, bertempat di Austin, Texas, AS. Tidak hanya itu, Digital Happiness juga tengah mengembangkan adaptasi game DreadOut menjadi web comic dan juga film layar lebar oleh goodhouse.id dengan sutradara Kimo Stamboel dari The Mo brothers. Web comic yang dijuduli DreadOut: the Untolds ini dapat diakses di platform www.ciayo.com dan akan dirilis pada bulan Oktober ini, sedangkan adaptasi film layar Dreadout the Movie ditargetkan untuk dirilis di awal tahun 2019. www.digitalhappiness.net

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

61


62

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Penerbitan Di era digital, buku cetak bukan lagi menjadi satu-satunya media bertumpunya industri penerbitan. Berbagai alternative media muncul untuk memanjakan para pembaca, seperti ebook, blog, bahkan media sosial. Namun, industri penerbitan terbukti mampu bertahan dari gencarnya tren digital dan internet. Buktinya, pada tahun 2016 Industri Penerbitan memiliki kontribusi yang masih terbilang signifikan bagi perkembangan Ekonomi Kreatif. Dunia digital, terbukti bukan ancaman namun merupakan tantangan dan peluang baru bagi Sub-sektor Penerbitan. Faktor yang mampu mendorong gairah industri penerbitan Indonesia adalah faktor jumlah populasi Indonesia. Populasi Indonesia yang besar dapat menjadi peluang yang juga besar apabila disertai dengan minat baca yang tinggi dari masyarakat Indonesia. Faktor lainnya adalah kebebasan, dimana penulis nasional masih bebas dalam melahirkan ide dan karya tulis yang memikat. Faktor ini berpeluang mewujudkan Indonesia sebagai produsen dan konsumen buku utama di dunia.

6,32% Kontribusi PDB Sub-sektor Penerbitan 2016 3,6% Laju pertumbuhan PDB Sub-Sektor Penerbitan 2016 Rp 58.313,2 M Nilai PDB yang Dihasilkan Oleh Sub-Sektor Penerbitan 2016 (peringkat 5) US$ 26.166.775 Nilai Ekspor Sub-sektor Penerbitan 2016 (terbesar ke-4) Negara Tujuan Ekspor Teratas Sub-Sektor Penerbitan Hong Kong Filipina Malaysia

464.579 orang Jumlah Tenaga Kerja di Sub-Sektor Penerbitan 2016 (peringkat 4)

Persentase TK Berdasarkan Gender 2016 Laki-Laki — 88,47% Perempuan — 11,53%

83.496 Jumlah Usaha Yang Berge­ rak Di Sub-Sektor Penerbit­ an 2016 (peringkat 4)

83,36% Persentase Pengusaha di Sub-sektor Penerbitan yang Tidak Berbadan Usaha (5.434.047 usaha)

1,02% Persentase Jumlah Usaha Di Sub-Sektor Penerbitan Vs. Keseluruhan Jumlah Usaha di Sektor Ekraf 2016 Penyebaran Pelaku Penerbitan 3 Provinsi Teratas:

Jawa Timur (16.805 pelaku) Jawa Barat (13.669 pelaku) Jawa Tengah (13.345 pelaku)

64,04%

Persentase Penerapan E-Commerce Dalam Usaha Sub-Sektor Penerbitan 2016 23,24%

Persentase Usaha yang Memanfaatkan Internet Dalam Usahanya 2016 (peringkat 8)


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

63

LAKSMI PAMUNTJAK Perempuan kelahiran 1971 ini telah malang melintang di dunia sastra selama hampir dua dekade sebagai novelis, penyair, kolumnis, kritikus kuliner dwibahasa, dan bahkan sebagai co-founder toko buku Aksara di Jakarta. Karya-karyanya telah sukses membawa nama Indonesia ke beberapa kancah internasional, seperti Frankfurt Book Fair, Festival Sastra Internasional Berlin (ilb), dan pasar Amerika Serikat di mana novel keduanya, Aruna dan Lidahnya, telah diterbitkan dengan judul The Birdwoman’s Palate. Novel bestseller nasional ini juga terpilih menjadi satu dari lima karya sorotan di Kusala Sastra Khatulistiwa 2015. Di Indonesia, sebuah film layar lebar berdasarkan novel ini telah dibuat dan sedang tayang di bioskop Indonesia. Film tersebut disutradarai oleh Edwin, dengan bintang utama Dian Sastrowardoyo dan Nicholas Saputra. Sebelumnya, novel debut Laksmi yang diterbitkan pada tahun 2012, Amba, berhasil menyedot perhatian internasional selama Frankfurt Book Fair 2015, di mana Indonesia juga menjadi negara tamu kehormatan untuk tahun itu. Tahun depannya, Amba, yang diterjemahkan menjadi Alle Farben Rot dalam bahasa Jerman, memenangi penghargaan sastra prestisius LiBeraturpreis 2016 di Jerman, satu-satunya penghargaan sastra yang diberikan kepada penulis perempuan dari Asia, Afrika, Amerika Latin, Karibia dan timur Tengah. Sekarang ini, selain sibuk dengan kegiatan mempromosikan film Aruna dan Lidahnya di dalam negeri, Laksmi juga aktif menjadi pembicara di sejumlah festival sastra internasional, seperti di Frankfurt Book Fair 2018 sebagai panelis “Women Writers in Asia Pacific”, International Literature Festival Berlin (ilb) 2018 sebagai pembicara dalam panel “The Art of Cooking and Food Writing”, dan Keynote Speaker di Oxford University dalam rangka pembukaan EuroSEAS (European Southeast Asian Association), “Between Hope and Despair: On Living with Difference in Today’s Indonesia”, dipersembahkan pada Dirgahayu ke-72 Republik Indonesia. www.laksmipamuntjak.com


64

LONDON BOOK FAIR 2018 Setelah sukses menjadi tamu kehormatan pada Frankfurt Book Fair 2015, Indonesia kembali menjadi pusat perhatian di salah satu perhelatan pameran buku internasional lainnya, yaitu London Book Fair (LBF) 2018. Melalui BEKRAF dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Komite Buku Nasional dan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), delegasi Indonesia membawa 300 judul buku selama tiga hari berlangsungnya acara ini. Tim pelaksana, selain menandatangani nota kesepakatan dengan panitia LBF untuk menjadi Market Focus Country pada 2019, juga meraih peningkatan penjualan hak cipta yang signifikan dibandingkan tahun lalu: 14 judul buku terjual dan potensi penjualan sebanyak 135 judul dan empat seri ke 14 negara. Pencapaian ini merupakan tonggak baru dalam kesejarahan industri sastra Indonesia di dunia, yang sebelumnya hampir tidak eksis. Sebagai perbandingan, tahun lalu hanya terdapat dua buku yang berhasil terjual di bursa buku internasional yang dikenal menduduki peringkat pertama dalam hal perdagangan hak cipta dan distribusi konten tersebut. Kehormatan untuk tampil di panggung utama LBF ini juga menjadikan Indonesia sebagai negara Asia Tenggara pertama yang ditunjuk sebagai negara Market Focus. Untuk mempersiapkan kedatangan Market Focus 2019, delegasi Indonesia juga menghadirkan film-film Indonesia yang diangkat dari karya buku populer, sebutkanlah Laskar Pelangi (2008), Sang Penari (2011), atau Filosofi Kopi (2015), yang dikurasi oleh Sekar Ayu Asmara, penulis, sutradara, dan produser film yang juga berperan sebagai narasumber di LBF 2018. www.londonbookfair.co.uk

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

65


66

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Periklanan Perkembangan teknologi pada saat ini menuntut aktivitas dilakukan secara digital dan terkoneksi satu sama lain termasuk periklanan. Sebagai Subsektor dengan daya sebar yang cukup tinggi, Periklanan memiliki potensi yang besar dalam membentuk pola konsumsi, pola hidup serta pola berpikir masyarakat. Pertumbuhan belanja iklan nasional yang tinggi setiap tahunnya membuktikan bahwa iklan masih menjadi media yang paling efisien untuk mempromosikan produk dan jasa di Indonesia.

7,07% Laju pertumbuhan PDB Sub-Sektor Periklanan 2016 (Vs. 6,12% 2015) Rp 7,5 T Nilai PDB yang Dihasilkan Oleh Sub-Sektor Periklanan 2016 Rp 5.124.319 / bln Rata-Rata Upah / Gaji TK di Sub-Sektor Periklanan 2016 (tertinggi ke-2)

3.055

Jumlah Usaha Yang Bergerak Di Sub-Sektor Periklanan 2016 Persentase TK Berdasarkan Gender 2016 Laki-Laki — 82,03% Perempuan — 17,97%

40.990 orang Jumlah Tenaga Kerja di Sub-Sektor Periklanan 2016 (+4,35% Vs. 2015)

79,18% Pengusaha Sub-sektor Periklanan memulai usaha pada tahun 1990-2014

70,16%

Persentase Penerapan E-Commerce Dalam Usaha Sub-Sektor Desain Interior 2016 62,85% Persentase Usaha yang Memanfaatkan Internet Dalam Usahanya 2016 (tertinggi ke-2)

US$ 2,8 M (Rp 37,3 T) Jumlah Total Belanja Iklan 2017 Sumber: Laporan dari eMarketer dan IAB Singapore

US$ 19,58 M Prediksi Jumlah Belanja Iklan Digital Indonesia 2019 Sumber: eMarketer

10,1% Tingkat Pertumbuhan Pengeluaran untuk segmen hiburan dan media (Entertainment & Media) di Indonesia (tertinggi di kawasan APAC) Sumber: PwC

86

Perusahaan di Sub-sektor Periklanan dengan Pendapatan > Rp 50 M / tahun 47,95% Pengusaha Sub-sektor Periklanan berbadan usaha PT / PT Persero


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

67

FLOCK Flock, sebuah agensi periklanan full-service “hibrida” baru yang menyatukan layanan periklanan tradisional dengan kecanggihan startup, didirikan oleh dua veteran J. Walter Thompson Jakarta: Ivan Hadywibowo, yang sekarang menjabat sebagai CEO, dan Erwin Santoso, yang menjadi Creative Partner. Sejak didirikan pada tahun 2016, Flock telah tumbuh secara fenomenal melampaui nalar di sebuah industri yang superkompetitif dan sengit. Keberhasilannya tidak dapat dipisahkan dari pendanaan yang telah didapatkan dari East Ventures, pemodal ventura paling terkemuka di Asia Tenggara, serta terobosan model bisnis barunya yang revolusioner—solusi periklanan terpadu yang menggabungkan praktek pemasaran tradisional seperti above the-line (ATL), below-the-line (BTL), dan digital dengan ekosistem startup secara penuh. Ivan menjelaskan bahwa konvergensi menjadi kunci dalam era disruptif seperti sekarang ini: dengan menyatukan berbagai disiplin dan melebur garis tradisional antara ATL, BTL, dan digital, Flock mampu memenuhi kebutuhan kliennya dengan lebih cepat, lebih fleksibel, dan hemat biaya. Willson Cuaca, managing partner East Ventures, menjelaskan bahwa ia melihat potensi yang besar dari Flock untuk menjadi “enabler” bagi ekosistem startup nusantara yang sedang berkembang secara pesat, yang akan membutuhkan mitra pemasaran untuk membantu mereka tumbuh dengan cepat. “Kebanyakan dari startup membutuhkan brand awareness namun memiliki anggaran terbatas. Dengan adanya kami sebagai mitra yang mengelola sisi pemasaran secara kolaboratif, kami dapat menekan biaya,” kata Ivan. Strategi inovatif Flock terbukti ampuh ketika karyanya untuk Tokopedia dan Tehbotol Sosro menjadi viral pada tahun 2018 dan mendapatkan pengakuan nasional, serta gebrakan pionirnya melalui Cocoo, subsider dari Flock Network, yang mengadakan Indonesia Virtual Pro League (IVPL) Championship pertama di dunia. www.flock.company


68

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

TV & Radio Era digital saat ini telah mendorong pelaku kreatif untuk terus melakukan inovasi yang mempermudah aktivitas masyarakat sehari-hari. Namun, digitalisasi juga dianggap sebagai ancaman bagi keberadaan media cetak, televisi dan radio. Kenyataannya, era digital saat ini tidak lantas menyurutkan peran Televisi dan Radio sebagai media informasi dan hiburan utama bagi masyarakat Indonesia. Terbukti bahwa TV & Radio memiliki laju pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan Sub-sektor Ekonomi Kreatif lainnya. TV dan Radio memiliki karakteristik tersendiri untuk lebih dekat dengan penonton dan pendengarnya. TV dengan program-program baru yang menarik, serta keunggulan radio yang menjalin keakraban dengan penggemarnya melalui interaksi antara penyiar dan pendengarnya. Digitalisasi terbukti bukan merupakan hambatan, melainkan inovasi untuk menarik minat masyarakat yang sejalan dengan perkembangan trend.

8,27% Kontribusi PDB Sub-sektor TV & Radio 2016 10,33% Laju pertumbuhan PDB Sub-Sektor TV dan Radio 2016 (tertinggi ke-1) Persentase TK Berdasarkan Gender 2016 Laki-Laki — 41,32% Perempuan — 58,68%

71.294 orang Jumlah Tenaga Kerja di Sub-Sektor TV dan Radio 2016 (tertinggi ke-6)

68,5% Persentase TK di Sub-sektor TV dan Radio dengan rata-rata umur antara 25-40 tahun (peringkat 1) 12.441 Jumlah Usaha Yang Bergerak Di Sub-Sektor Televisi dan Radio 2016 73,73% Jumlah Pengusaha di Sub-sektor Seni Pertunjukan dengan Pendapat­ an <Rp 300 Jt / tahun

58,54%

Persentase Penerapan E-Commerce Dalam Usaha Sub-Sektor TV & Radio 2016 47,08% Persentase Usaha yang Memanfaatkan Internet Dalam Usahanya 2016


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

RADIO DAY 2017 Pada hari Senin, 11 Desember 2017 lalu, 37 radio yang tergabung dalam Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) DKI Jakarta mengadakan aksi “Radio Day 2017” sebagai bagian dari usaha BEKRAF untuk memfasilitasi sub-sektor Musik. Radio Day 2017 menampilkan serangkaian aksi yang diawali oleh teaser di media sosial sehari sebelum hari H, dan diikuti oleh aksi off air alias mematikan siaran radio sejak pukul 07:45 WIB selama 10-15 menit. Aksi ini diikuti oleh keseluruhan 37 stasiun radio tersebut dan dilaksanakan secara serentak, sehingga sukses mencuri perhatian masyarakat Jakarta, satu-satunya kota pelaksanaan Radio Day 2017 dan yang memiliki populasi komuter terbesar di Indonesia, dan media massa nasional. Menurut data yang dirangkum oleh PRSSNI, dampak Radio Day 2017 meliputi 40 juta impresi di media sosial dengan tagar #radioguemati, dan 200 juta lebih impresi dengan tagar #radioguegakmati. Menurut M. Rafiq, Ketua Umum PRSSNI DKI Jakarta, Radio Day 2017 bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya radio, sebuah media massa berbasis audio yang didesain untuk dapat didengarkan secara atentif maupun inatentif. Aksi Radio Day 2017 ditutup dengan kembalinya siaran radio atau on air yang dibuka dengan lagu Indonesia Raya dan diakhiri dengan rekaman pernyataan Presiden RI Joko Widodo yang berujar, “Emang enak nggak ada radio? Saya Joko Widodo, pendengar radio.”

69

NET Memasuki tahun kelima siarannya, NET TV tetap konsisten menayangkan program-program televisi terestrial yang diyaki­ ninya berkualitas. Di awal tahun 2018, NET. menggelar acara “Indonesian Choice Awards 5.0 NET.” yang disiarkan secara langsung dari Sentul, Bogor, dan menampilkan bintang tamu internasional Hailee Steinfeld dan musisi tak lekang waktu, Craig David. Karya-karyanya di nusantara juga telah banyak menyabet penghargaan-penghargaan bergengsi, seperti “Indonesia Most Creative Companies 2017” dari majalah SWA, “Indonesia WOW Brand 2018”, “Anugerah KPI 2017”, dan Ideafest 2017 “Indonesia’s Influential Person in Creative Industry”. Sebagai salah satu pelaku usaha Ekraf, NET. juga aktif berpartisipasi membangun ekosistem dalam negeri untuk meningkatkan kinerja PDB, khususnya dalam hal ekspor. Tahun lalu, NET. dengan difasilitasi oleh BEKRAF menandatangani perjanjian untuk memproduksi konten televisi yang berkualitas, baik untuk TV terestrial, TV berbayar maupun TV digital. Konten ini diharapkan dapat menjadi sumber devisa negara terbaru layaknya seperti salah satu saluran TV Korea Selatan, MBC, yang telah mengekspor seri-seri dramanya ke lebih dari 120 negara; dan menjadi bintang terbaru di Sub-sektor TV & Radio. Kepala BEKRAF, Triawan Munaf, mengungkapkan dalam sebuah jumpa pers bahwa Presiden Jokowi tahun lalu telah memintanya untuk mendorong industri televisi nasional menjadi semaju Korea Selatan, dan joint venture dengan jaringan televisi Korea Selatan merupakan salah satu realisasi inisiatif tersebut. www.netmedia.co.id


70

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Seni Pertunjukan Indonesia mempunyai kekayaan dan keanekaragaman seni dan tradisi pertunjukan, seperti wayang, teater, tari, dan lain sebagainya. Seni pertunjukan dari masing-masing daerah sudah tersebar secara sporadis ke seluruh wilayah di Indonesia. Bahkan, beberapa karya seni pertunjukan lokal telah mendapatkan apresiasi dunia international. Sebagai lembaga pemerintah, BEKRAF akan mendukung perkembangan sub sektor ini. BEKRAF berusaha untuk menyediakan fasilitasi regulasi, pembentukan performing art board/council, festival-festival pertunjukan seni, dan lain sebagainya. BEKRAF optimistis Sub-sektor ini akan mampu berkembang secara maksimal.

9.54% Laju pertumbuhan PDB Sub-Sektor Seni Pertunjukan 2016

Penyebaran Pelaku Seni Pertunjukan

170.994 orang Jumlah Tenaga Kerja di Sub-Sektor Seni Pertunjukan 2016

90,02% Jumlah Pengusaha di Sub-sektor Seni Pertunjukan dengan Pendapatan <Rp 300 Jt / tahun

19.772

Jumlah Usaha Yang Bergerak Di Sub-Sektor Seni Pertunjukan 2016 Persentase TK Berdasarkan Gender 2016 Laki-Laki — 76,24% Perempuan — 23,76%

Jawa Barat (22.91%) Jawa Timur (21.70%) Jawa Tengah (15.53%)

Persentase Pene­ rapan E-Commerce Dalam Usaha Sub-Sektor Seni Pertunjukan 2016 62,97% Memanfaatkan E-Commerce dalam Usaha 15,71% Persentase Usaha yang Memanfaatkan Internet Dalam Usahanya 2016


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

71

NAN JOMBANG Koreografer kondang Indonesia, Ery Mefri, tampil di Europalia Arts Festival untuk pertama kalinya pada tahun 2017. Sebelumnya, perempuan yang mendirikan sanggar tari Nan Jombang pada tahun 1983 di Padang, Sumatra Barat ini juga telah membawa nama Indonesia ke berbagai festival dan acara tari dunia, antara lain di Essen, Mülheim an der Ruhr, Berlin, Tokyo, Singapura, dan London, yang dimulai sejak tahun 2004 ketika Nan Jombang Dance Company memulai tur internasionalnya. Dideskripsikan sebagai bentuk seni tari Minang kontemporer yang banyak mengadaptasikan unsur-unsur tari tradisional Minangkabau, Nan Jombang membanggakan disiplin, daya tahan, dan integritas untuk koreografi tariannya yang banyak menuai pujian dan penghargaan. Pada 2008, Ery Mefri mendapat penghargaan Tuah Sakato dari Gubernur Sumatera Barat sebagai salah satu seniman lokal yang turut berpartisipasi dalam memajukan kesenian dan kebudayaan Sumatera Barat melalui pengabdiannya di Koalisi Seni Indonesia, sebuah organisasi masyarakat untuk memajukan seni tari nasional yang ia dirikan bersama Angga Djamar. Dalam waktu dekat ini, Nan Jombang akan kembali tampil di Opening Taiwan East Coast Arts Festival, serta Ppening ChangMu International Performing Arts Festival di Seoul, 27 hingga 30 Agustus 2018. www.nanjombangdance.id

ABDI KARYA Abdi Karya adalah seorang penggiat teater yang sudah malang melintang di dunia seni pertunjukan sejak tahun 2004, ketika ia mulai mengulik epos naskah Bugis mahakarya dari abad ke-13, I La Galigo. Karya-karyanya sejak saat itu selalu berusaha untuk mengolah kekayaan makna dan visual dari ide-ide filosofis yang ditemukan dalam adat istiadat, cerita-cerita lama, dan mitologi Bugis — sebuah inisiatif nasionalis yang terbilang sudah sangat langka ditemukan di masa kini — melalui seni teater, pertunjukan, koreografi, aransemen musik, dan mixed media. Sejak ia masih menyandang status mahasiswa, pria kelahiran 1982 ini telah berperan sebagai aktor, sutradara, pimpinan panggung, perancang panggung, penari, kru, musisi, cultural programmer, serta pekerja lepas dan relawan untuk proyek-proyek seni dan budaya baik di Indonesia dan mancanegara. Tahun 2017 lalu, ia bersama puluhan artis dari dalam dan luar negeri, termasuk Garin Nugroho, Alastair MacLennan (Irlandia Utara), dan Luc Tuymans (Belgia), mengikuti Jakarta Biennale 2017 dengan karyanya berjudul Memakai-Dipakai (Used. Being Used), karya yang dibuat berdasarkan tafsir atas epos I La Galigo dan kekayaan tradisi nusantara dalam sarung. Saat ini, ia bersama rekan-rekannya di kolektif teater lintas negara di Asia, 5ToMidnight, serta seniman-seniman muda Makassar yang tergabung dalam Makassar Theater Forum, tengah meran­ cang sebuah program seni budaya untuk menjangkau publik yang lebih beragam melalui Makassar Creative Summit; dan juga membangun kerja sama dengan kelompok teater dari Inggris, Imitating The Dog, Caglar Kimyoncu dan kelompok tari Compagnie X-Press dengan dukungan dari British Council Indonesia dan Institut Français Indonesia. @abdi.karya


72

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Seni Rupa Dalam konteks Ekonomi Kreatif, Sub-sektor Seni Rupa merupakan sistem yang berlandaskan intelektual serta pemahaman dan keahlian penciptaan nilai-nilai estetika. Seni rupa di Indonesia juga memiliki jaringan yang sangat kuat baik dalam negeri maupun di luar negeri. Sebagai contoh adanya keterlibatan Indonesia dalam ajang-ajang seni rupa baik nasional dan internasional yang memberikan kontribusi baik dari segi peningkatan pendapatan perekonomian pada sektor Ekonomi Kreatif maupun penyerapan Tenaga Kerja, seperti Art Fair, Artjog, Bazaar art Jakarta, Pasar Seni ITB, Biennale, Triennale dan program seni lainnya seperti pameran di berbagai galeri komersial. Sub-sektor Seni Rupa memiliki pasar yang relatif berbeda dengan sub-sektor lain. Pasar seni rupa merupakan pasar yang digerak­ kan oleh kolektor, kelas menengah, dan kelompok kelas atas Indonesia. Pada saat yang sama, pelaku seni rupa juga terdiri dari komunitas khusus yang berkarya dengan komunitas kecil. Walaupun begitu, dari data yang dirangkum dari BPS dan BEKRAF, Sub-sektor Seni Rupa memiliki beberapa indikator yang menunjukkan bahwa sektor ini sebenarnya memiliki daya saing yang sangat tinggi tidak hanya bagi nasional tetapi juga internasional. Seniman-seniman muda Indonesia seperti Eko Nugroho dan I Nyoman Masriadi yang telah go international sukses menarik perhatian industri seni rupa global dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu primadona dunia terbaru. Dalam Rencana Pengembangan Seni Rupa Nasional 2015-2019, pengembangan Sub-sektor Seni Rupa difokuskan kepada unsur-unsur di bidang potensi ekonomi dan indikator capaian yang meliputi Peningkatan PDB, Serapan Tenaga Kerja dan nilai ekspor.

TANTANGAN TERBESAR DI SUB-SEKTOR SENI RUPA Minimnya fasilitas dan infrastruktur ekosistem Seni Rupa: gedung pameran, dana bantuan, pemasaran, distribusi, ajang kolaborasi, dll. Perkembangan seni rupa di Indonesia masih terpusat pada beberapa kota besar

BAGAIMANA PEMERINTAH BISA MEMBANTU Mengadakan dan memperbanyak festival seni rupa dalam negeri, dan membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat Menjaring dan membangun komunitas artisan dan seniman sehingga tercipta sebuah ekosistem kolaborasi Membangun dan memperbanyak ruang seni dan budaya di seluruh Indonesia Menambahkan kurikulum mengenai kekayaan budaya Indonesia ke dalam ilmu dasar seni rupa yang diajarkan di perguruan-perguruan tinggi Memperbanyak riset pasar untuk mengetahui tren dunia sehingga menjadi peta jalan pasar bagi para pelaku usaha Memperbanyak bantuan dana pemerintah kepada artis dan seniman muda berbakat Indonesia

17.044 Jumlah Usaha Yang Bergerak Di Sub-Sektor Seni Rupa 2016 Persentase TK Berdasarkan Gender 2016 Laki-Laki — 76,05% Perempuan — 23,95%

71,74%

Persentase Penerapan E-Commerce Dalam Usaha Sub-Sektor Seni Rupa 2016

15,88% Persentase Usaha yang Memanfaatkan Internet Dalam Usahanya 2016


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

73

ART | JOG 2018 Festival seni kontemporer terbesar di Indonesia, ArtJog 2018 (ditulis ART|JOG), menampilkan konsep dan kuratorial baru dibandingkan dengan acara sebelumnya. Diadakan di Museum Nasional Jogja (JNM) di Gampingan, Wirobrajan, Yogyakarta, 4 Mei hingga 4 Juni 2018, ArtJog 2018 sukses menyedot puluhan ribu pengunjung baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Heri Pemad dari Heri Pemad Art Management, event organizer Artjog 2018, menjelaskan bahwa konsep tahun ini memang dibuat berbeda dari tahun sebelumnya, terutama dalam hal penampilan dan konsep kuratorial. “Melalui tema yang kami buat tahun ini yaitu ‘Enlightment’, ArtJog semakin berusaha untuk mempertajam ranah seni visual yang dipresentasikan. Kami memamerkan lebih dari 120 karya seni dalam berbagai bentuk dan format, mulai dari lukisan hingga grafis, instalasi, patung, dan seni kinetik dan pertunjukan. Kami juga melibatkan partisipasi para pelaku seni dan industri kreatif lintas disiplin dari lokal dan internasional, sehingga pergelaran tahun ini menjadi jauh lebih kolaboratif dibanding tahun-tahun sebelumnya,” jelas Heri, yang menegaskan bahwa ia akan meneruskan kolaborasi lintas disiplin ini menuju perkembangan seni, budaya dan ekonomi kreatif ke arah yang lebih baik lagi ke depannya. ArtJog 2018 bertema “Enlightenment: Towards Various Futures” dan menampilkan karyakarya 54 seniman lokal dan mancanegara, seperti seniman Bandung Mulyana dengan karyanya “Sea Remembers”, Nasirun dengan “Hutan Dilipat” dan Davy Linggar x Tulus dengan “Yang Juga Mende­ ngar”. www.artjog.co.id


74

UJI HAHAN Uji “Hahan” Handoko Eko Saputro adalah seorang seniman perupa asal Yogyakarta yang telah meraih pengakuan internasional untuk karya-karyanya yang didasari oleh observasi dan kritik mengenai lingkungan sosiopolitik. Pria kelahiran 1983 ini mulai aktif di dunia seni pada tahun 2003, ketika karya-karyanya seperti “Biennale Yogyakarta VII: Countrybution feat. Daging Tumbuh Community” dan “Exploring Vacuum I feat. Daging Tumbuh Community” mulai dipajang di Taman Budaya Yogyakarta dan Cemeti Art House Yogyakarta. Setahun kemudian, karyanya mulai dipajang di luar negeri, termasuk di Australian National University, Canberra, Australia. Pada tahun 2008, Uji Hahan mendapatkan residensinya yang pertama di National Art Studio, Seoul, Korea Selatan, sekaligus penghargaan internasionalnya yang pertama, The 2008 Sovereign Asian Art Prize, yang dihibahkan oleh The Sovereign Art Foundation, Hong Kong. Di 2009, Uji Hahan meraih gelar S1 dari Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Yogyakarta, dan pada tahun yang sama, ia juga menggelar pameran tunggalnya yang pertama di Jakarta, yang dijuduli Sorry, No Canvas Today. Sejak saat itu, karirnya terus melesat. Selain menjadi pelanggan reguler di ajang internasional seperti Art Basel Hong Kong dan ART|JOG, Ia juga dibanjiri proyek komersial yang termasuk membangun instalasi seni untuk Hurley Space Gallery, Bali, dan Fantasy Island untuk Louis Vuitton di Marina Bay, Singapura, dan Louis Vuitton, Hong Kong. Babak terbarunya yang dimulai dari 2017 adalah menampilkan karya-karya terbarunya dalam sebuah pameran tunggal yang dijuduli “Wall Street Gymnastics” dalam berbagai media dan ekspresi melalui ROH Projects di Jakarta, dan mengembangkan proyek berkelanjutannya, Speculative Entertainment, yang berfokus pada pembangunan ekosistem seni kontemporer dengan nilai-nilai yang menyeluruh. www.rohprojects.net

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

75


Aktivitas Bekraf


2O17 2018


Deputi Riset dan


D-1

Edukasi Pengembangan

Aktivitas Bekraf 2017 - 2018


80

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan bertanggung jawab dalam mengembangkan kebijakan dan program terkait fasilitasi riset, edukasi, dan pengembangan di bidang Ekonomi Kreatif. Deputi ini terdiri dari dua direktorat, yaitu Direktorat Riset dan Pengembangan dan Direktorat Edukasi.

CODING MUM Coding Mum merupakan program pendidikan dan latihan (diklat) yang ditujukan bagi para ibu rumah tangga, penyandang disabilitas, dan tenaga kerja lainnya untuk mempelajari coding atau programming, agar mereka kelak dapat bekerja sebagai programmer dan meningkatkan taraf hidup.

KEGIATAN & PENCAPAIAN DEPUTI RISET, EDUKASI, DAN PENGEMBANGAN 2017 Sejak tahun 2015, Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan telah membangun Pusat Unggulan Ekonomi Kreatif dan menjalankan beberapa program yang tertuang di dalamnya, termasuk di antaranya Coding Mum, IKKON, CREATE dan ORBIT. Tujuan dari Pusat Unggulan Ekonomi Kreatif adalah untuk memperkuat fondasi di sektor Ekraf Indonesia berdasarkan riset dan tolak ukur yang akurat. Pusat Unggulan Ekonomi Kreatif didirikan sebagai sebuah organisasi otonom untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan terhadap 16 Sub-sektor Ekraf.

>6* (8.)* .3/- 70# KOTA DI INDONESIA, PERGELARAN CODING MUM DI 2016

KOTA DI INDONESIA, PERGELARAN CODING MUM DI 2017

NEGARA LUAR NEGERI (HONG KONG, SINGAPURA, KUALA LUMPUR), PERGELARAN CODING MUM DI 2017

ORANG, TOTAL PENGAJAR CODING MUM 2016

160. ^70) 239. ORANG, TOTAL PENGAJAR CODING MUM 2017

ORANG, TOTAL PESERTA CODING MUM 2016

100.000

ORANG, TOTAL PESERTA CODING MUM 2017

ORANG, KEBUTUHAN PROGRAMMER UNTUK MENDUKUNG 1.000 STARTUP DI INDONESIA


81

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

LOKASI KEGIATAN CODING MUM 2016 – 2018 (DALAM NEGERI)

LOKASI KEGIATAN CODING MUM 2017 – 2018 (LUAR NEGERI)

2017 Hong Kong Singapura Kuala Lumpur

2018 Singapura 2016 2017 2018 Jakarta Medan Kendari Bogor Denpasar Batam Bandung Banda Aceh Depok Malang Bekasi Manado Surabaya Belitung Samarinda Makassar Jakarta Jakarta* Tulung Agung Bandung* Yogyakarta Semarang* Surabaya*

PELATIHAN YANG DIBERIKAN CODING MUM: HTML CSS Javascript Front-end e-Commerce

*Coding Mum Difabel

CODING MUM SUCCESS STORY Dengan kemampuan membuat website yang dimilikinya setelah mengikuti Coding Mum, Anggia, yang juga merupakan anggota Tangan Di Atas, mampu membantu teman-teman sejawatnya untuk membuat website usaha mereka masing-masing. www.mynutrikidz.com & www.cemilanbayi.com

“Setelah mengikuti Coding Mum, saya bisa mendapatkan penghasilan tambahan sebagai Website Developer dengan tetap tinggal di rumah.” -Anggia, Jakarta, Peserta Coding Mum kelas 2017


82

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

INDONESIA TREND FORECASTING (ITF) Trend Forecasting merupakan salah satu program Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia yang bekerja sama dengan beberapa asosiasi desain di Indonesia (tim Indonesia Trend Forecasting atau ITF). Tujuan dari program ini adalah untuk menghasilkan arahan tren (trend forecasting) baik dalam segi material, konten, desain maupun pewarnaan yang dapat menjadi acuan atau rujukan bagi para pemangku kepentingan, khususnya bagi para pelaku kreatif di Indonesia.

Universitas/ Sekolah yang telah mengimplementasikan ITF tema “Greyzone�:

Pada 2017, ITF mengangkat tema Greyzone, sedangkan untuk tahun ini, tema yang diangkat adalah Singularity. Tema ini terinspirasi dari paradoks antara keberadaan mesin dan teknologi, yang semakin mendekati satu sama lainnya dan mulai menimbulkan pertanyaan apakah akan menggantikan atau akan memperbaiki eksistensi manusia secara keseluruhan. Launching ITF bertema Singularity ini diluncurkan pada 27 September 2018. Selain launching tema, ITF juga meluncurkan portal trendforecasting.id yang berfungsi sebagai wadah bagi desainer untuk saling berinteraksi dengan sesama desainer, akademisi, atau pelaku Ekonomi Kreatif yang lain.

- Universitas Kristen Maranatha Bandung - Islamic Fashion Institute - FSRD ITB - Institut Kesenian Jakarta - Universitas Negeri Malang - SMKN 1 Buduran, Sidoarjo - Universitas Negeri Yogyakarta

- Universitas Negeri Surabaya - Institute Seni Indonesia Yogyakarta - Unniversitas Negeri Semarang - Universitas Petra Surabaya - Universitas Taman Siswa Yogyakarta - Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung - Universitas Tekstil Bandung - Quinna School of Fashion Malang - Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung


83

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Berbeda dengan program IKKON yang menyasar kepada pengembangan daerah, CREATE lebih berfokus dalam mengembangkan kemampuan anggotanya di dalam organisasi-organisasi tertentu yang bekerja sama dengan BEKRAF.

LOKASI KEGIATAN CREATE 2016 - 2017

2016

2017

Yogyakarta Lampung Bandung Pekanbaru Banda Aceh Palu Pontianak Banjarmasin Makassar Palembang Mataram Jambi Pacitan Ambon Jayapura Pekalongan Labuan Bajo

Yogyakarta Lampung Bandung Pekanbaru Banda Aceh Palu Pontianak Banjarmasin Makassar Palembang Mataram Jambi Pacitan Ambon Jayapura Pekalongan Labuan Bajo

CREATE CREATE (Creative Training & Education) adalah program pendidikan dan pelatihan (diklat) yang ditujukan kepada komunitas, asosiasi profesi, dan perguruan tinggi tertentu untuk mengembangkan kemampuan anggotanya di bidang Ekonomi Kreatif.


84

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

PERBANDINGAN PROGRAM CREATE 2016 VS 2017

2016

2017

KOTA

LOKAKARYA

1.

Yogyakarta

film dan manajemen

1. Wakatobi

Pengemasan

2.

Lampung

penulisan, desain produk

2.

Lampung

Kopi

3.

Bandung

fotografi, kuliner

3.

Tanjung Pinang, Kepri

Pengemasan

4.

Pekanbaru

kuliner, seni pertunjukan

4.

Pangkal Pinang, Babel

5.

Banda Aceh

fesyen, penulisan

5. Ternate

6.

Palu

musik, kuliner

6. Manado

Pengemasan

7.

Pontianak

penulisan, desain produk

7.

Pontianak

Fotografi

8.

Banjarmasin

fesyen, desain produk

8.

Manado

Fotografi

9.

Makassar

artisitik seni pertunjukan,

9.

Bintan, Kepri

Pengemasan

bisnis manajemen seni

10. Manado

pertunjukan

11. Pontianak

Writerpreneur

10.

Banjarmasin

fesyen, desain produk

12. Ambon

Radio

11.

Palembang

fesyen, desain produk

13.

Pidie Tangekon,

12.

Mataram

fesyen, desain produk

Banda Aceh

Pengemasan

13.

Jambi

fesyen, desain produk

14.

Garut

Pengemasan

14.

Pacitan

desain interior, desain produk

15. Bengkalan

Pengemasan

15.

Ambon

fesyen, desain produk

16. Timika

Pengemasan

16.

Jayapura

KOTA

LOKAKARYA

Pengemasan Pengemasan

Pengemasan

manajemen bisnis,

17. Padang

Radio

seni pertunjukan

18. Manado

Kopi

17.

Pekalongan

fesyen, desain produk

19.

Gunung Kidul, DIY

Pengemasan

18.

Labuan Bajo

fesyen, desain produk

20.

Lampung Tengah

Pengemasan

21. Singkawang

3.160

JUMLAH PESERTA CREATE 2016

Pengemasan

22. Balikpapan

Writerpreneur

23. Jepara

Pengemasan

3.600

JUMLAH PESERTA CREATE 2017


85

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

33.900 ORANG BEKRAF FESTIVAL TOTAL PENGUNJUNG BEKFEST 2017

45x 24x TOTAL WORKSHOP 2017

TOTAL BAND 2017

BEKRAF Festival merupakan ajang penyampaian informasi publik akan kinerja BEKRAF sepanjang tahun sebelumnya. Di 2017, BEKRAF Festival digelar selama tiga hari dan menampilkan 39 program unggulan BEKRAF dalam berbagai format seperti video mapping, interactive floor, pemutaran film, lokakarya, talkshow, fashion show, penampilan seni dan pertunjukan musik.


86

ORBIT ORBIT merupakan program pembinaan dan pembibitan desainer-desainer muda Indonesia yang bertujuan untuk mencetak talenta-talenta baru yang bisa menjadi garda depan di masa mendatang. Ruang lingkup kegiatan ORBIT meliputi arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain fesyen, desain tata cahaya, desain produk, desain tekstil, kriya dan lanskap.

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019


87

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Peserta program IKKON terdiri dari individu maupun tim pelaku Ekraf, termasuk pengajar, penyuluh, dan desainer.

LOKASI KEGIATAN IKKON 2016 - 2018

2016

2017

2018

Sawahlunto, Sumatera Barat

Banyuwangi, Jawa Timur

Belitung, Bangka Belitung

Pesawaran, Lampung

Bojonegoro, Jawa Timur

Siak, Riau

Ngada, Nusa Tenggara Timur

Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Singkawang, Kalimantan Barat

Rembang, Jawa Tengah

Belu, Nusa Tenggara Timur

Dompu, Nusa Tenggara Barat

Brebes, Jawa Tengah

Toraja Utara, Sulawesi Selatan

Wakatobi, Sulawesi Tenggara

IKKON IKKON (Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara) adalah program pemberdayaan yang menempatkan sekelompok pelaku Ekraf pada wilayah tertentu di Indonesia yang dinilai memiliki potensi komoditas untuk dikembangkan. Para pengajar maupun penyuluh IKKON, yang terdiri dari berbagai profesional dari latar belakang desain, bisnis, dan pelaku Ekraf lainnya berkolaborasi langsung dengan masyarakat lokal di daerah tertentu untuk mengembangkan produk kerajinan daerah tersebut menurut permintaaan pasar.


88

DOCS BY THE SEA Docs By The Sea merupakan forum dokumenter internasional yang berfokus kepada pendanaan dan distribusi film dokumenter Asia Tenggara. Forum ini bertujuan agar film dokumenter Asia Tenggara mendapatkan bimbingan dari mentor internasional yang berpengalaman, serta membuka peluang untuk mendapatkan pendanaan dan jaringan distribusi internasional

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019


89

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

TOP 10 FILM DOCS BY THE SEA 2017

JUDUL FILM

SUTRADARA PRODUSER

01 A Braveman Story Yogi Asroful Fuad 02 A Good Business Hark Joon Lee 03 A Letter to Jejara Sein Lyan Tun 04 All Grown Up Wena Sanchez 05 Aswang Alyx Ayn Arumpac 06 Audio Perpetua Universe Baldoza 07 Boarding School Shalahuddin Siregar 08 Eye on the Ball Chen Yih Wen 09 Goods & Robots Anand Tharaney 10 Going Straight Kristoffer Brugada

MENTOR (INTERNASIONAL) DOCS BY THE SEA 2017 Johnny Bassett Menno Boerema Niels Pagh Andersen Sebastian Winkels Anne Fabini Don Edkins Ulla Simonen Amy Hobby Karolina Lidin Kristine Ann Skaret Peter Jaeger

Bani Nasution Talk Young-hwan Erni Iizuka Lee Do Ang Sein Lyan Tun Abigail Lazaro Armi Rae Cacanindin Silver Dan Belen Shalahuddin Siregar Chen Yih Wen Erni Nandita Solomon Ruchi Bhimani Charena Escala

PITCHING EVENT (INTERNASIONAL) DOCS BY THE SEA 2017 Docedge Kolkata, India CNEX China Documentary Forum, China Tokyo Docs, Jepang Incheon Docsport, Korea Selatan

NEGARA Indonesia Korea Selatan

Myannmar Filipina Filipina Filipina Indonesia Malaysia India Filipina

Tahukah Kamu? Docs By The Sea merupakan forum dokumenter internasional pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara.


90

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

BIGGER (BISMA Goes to Get Member)

TANGGAL TEMPAT

BIGGER (BISMA Goes to Get Member) adalah sebuah rangkaian acara yang dilakukan oleh Direktorat Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif untuk memperkenalkan Aplikasi BISMA. Kegiatan BIGGER terdiri dari open discussion, parallel session dan master class.

21 Mei 2017 10 Agustus 2017 17 Maret 2018 11 April 2018 28 April 2018 09 Mei 2018 28 Juni 2018 10 Juli 2018 9 Agustus 2018 6 September 2018

Bandung Tangerang Selatan Cirebon Surakarta Semarang Bandung Manado Yogyakarta Makassar Medan


91

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Kegiatan Beacon: Beacon Bandung : 26 Agustus 2017 900 Peserta Beacon Jakarta : 1-2 September 2018 1500 Peserta

BEACON (BEKRAF Animation Conference) BEACON merupakan sebuah acara yang diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif untuk menjembatani kolaborasi dan interaksi antara para aktor-aktor yang berperan dalam perkembangan animasi di Indonesia, yaitu antara lain: Pelaku animasi nasional/ pemilik IP, Distributor/ TV, Agency, Investor, Pemerintah, Media. Dalam Beacon diharapkan terjadi pertukaran informasi, pengalaman, transaksi bisnis dan sarana mempublikasikan karya-karya animasi anak bangsa yang pada akhirnya akan mampu mengembangan Ekonomi Kreatif nasional, khususnya dalam Sub-sektor Animasi.


92

BCL (BEKRAF Creative Labs) BCL merupakan program kolaborasi antara BEKRAF dengan perguruan tinggi nasional di Indonesia untuk mengisi program unggulan Ekonomi Kreatif di masing-masing 16 Sub-sektor. Tujuan utama dari BCL adalah mengembangkan Klaster Pusat Unggulan Ekonomi Kreatif (PU Ekraf). BCL merupakan program berkelanjutan yang dilaksanakan setiap tahun di mana kegiatan-kegiatannya disesuaikan dengan Roadmap Penata Kelolaan PU Ekraf yang disusun pada tahun 2016.

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019


93

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

BISMA (BEKRAF INFORMATION SYSTEM IN MOBILE APPLICATION) Aplikasi digital yang dikembangkan khusus oleh BEKRAF untuk mengumpulkan data para pelaku dan menjadi portal pendaftaran satu pintu para pelaku Ekonomi Kreatif di Indonesia. Manfaat yang diperoleh pelaku industri kreatif yang terdaftar di dalam database BEKRAF termasuk mendapatkan prioritas dalam kegiatan yang diadakan oleh BEKRAF, antara lain kompetisi Industri Kreatif, Pameran, Pelatihan, Bimbingan Teknis, Pendaftaran HKI, Pemasaran, Pembiayaan, Inkubator dan Market Place. Selain itu para pelaku akan mendapatkan keuntungan 5BE, yaitu Be Updated, Be Marketed, Be Supported, Be Integrated dan Be Engaged.

4.182 TOTAL PRODUK EKONOMI KREATIF DI ETALASE APLIKASI BISMA

5.044 TOTAL USAHA PELAKU EKONOMI KREATIF DI APLIKASI BISMA

20.471 JUMLAH PELAKU EKRAF INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BISMA TOTAL PELAKU EKONOMI KREATIF YANG TELAH TERDAFTAR MENJADI ANGGOTA BISMA HINGGA SEPTEMBER 2018

2016 400 2017 6.600 2018 20.471


Deputi Akses


D-2

Permodalan

Aktivitas Bekraf 2017 - 2018


96

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Berdasarkan peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif No.1 Tahun 2015 Pasal 70 mengenai susunan organisasi dan tata kelola BEKRAF, Deputi Akses Permodalan mempunyai tugas merumuskan, mengkoordinasikan dan sinkronisasi kebijakan dan program terkait akses permodalan Ekonomi Kreatif.

Deputi Akses Permodalan membawahi dua direktorat, yaitu Direktorat Akses Perbankan dan Direktorat Akses Non-Perbankan. Tujuan: Meningkatkan daya saing UKM Kreatif, membantu penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja serta peningkatan nilai tambah pelaku di Sub-sektor Ekraf. Sasaran: Terpenuhinya modal dan peningkatan kapasitas bagi pelaku Ekraf.

Salah satu target capaian dari Deputi Akses Permodalan adalah penyaluran modal bagi para pelaku Ekraf nasional dari keenam belas sub-sektor. Penyaluran dana dilakukan melalui hibah, modal ventura, pinjaman dari bank, atau penyuluhan. Deputi Akses Permodalan membawahi dua direktorat, yaitu: Direktorat Akses Perbankan & Direktorat Akses Non-Perbankan.

Tugas: • Identifikasi pelaku Ekraf untuk dibiayai • Membantu mencarikan off-taker / penjamin pasar • Upaya intermediasi akses kredit / pembiayaan kepada pelaku Ekraf ke lembaga perbankan • Pembinaan mengenai pemasaran dan pengembangan produk, pengelolaan keuangan dan pendaftaran HKI melalui bimbingan teknis • Mengembangkan pola kerjasama kemitraan • Pengawasan kredit / pembiayaan

KEGIATAN & PENCAPAIAN DEPUTI AKSES PERMODALAN 2017 - 2018 PROGRAM DIREKTORAT AKSES PERBANKAN Di Indonesia, akses ke permodalan merupakan salah satu permasalahan terbesar bagi para pelaku Ekraf dalam mengembangkan usaha mereka dan bagi sektor Ekraf Nasional untuk berkembang dan bertumbuh secara sungguh-sungguh. Direktorat Akses Perbankan di bawah Deputi Akses Permodalan memfasilitasi dan menjembatani para pelaku Ekraf dengan pihak perbankan konvensional dan perbankan syariah.

Di dalam program ini, rangka kerja BEKRAF termasuk antara lain menawarkan solusi pembiayaan berbasis kekayaan intelektual yang bisa berupa merk, hak cipta, dan paten sebagai jaminan mengakses pembiayaan perbankan.


97

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Supply (Perbankan)

Business Matching

Bekraf Financial Club

Demand (Pelaku Ekraf)

Capacity Building Kelas Keuangan

Skema Pendekatan Kegiatan Direktorat Akses Perbankan

BUSINESS MATCHING Business Matching merupakan salah satu program perbankan yang dimiliki BEKRAF untuk mempertemukan para pelaku Ekraf dengan pihak perbankan dan memberikan mereka akses kepada pembiayaan yang ditawarkan oleh sektor perbankan.

1.000 orang Jumlah total peserta Business Matching 2017 1.800 orang Jumlah total peserta Business Matching (Syariah) 2018 2.200 orang Jumlah total peserta Business Matching (Konvensional) 2018

LOKASI BUSINESS MATCHING 2017

Batusangkar Semarang Aceh Bandung Jakarta LOKASI BUSINESS MATCHING 2018 Pekanbaru Aceh Bali Madura Tegal Medan Bandung Palembang Ambon Malang Yogyakarta Purbalingga Salatiga Magelang Toraja Gorontalo Pontianak Bengkulu Semarang


98

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

BEKRAF FINANCIAL CLUB (BFC)

SERI KELAS KEUANGAN

BEKRAF Financial Club (BFC) adalah ajang pertemuan antara pelaku Ekraf dengan pihak perbankan nasional yang difasilitasi oleh Direktorat Akses Perbankan. Di acara ini, pelaku kreatif dari masing-masing subsektor akan memberikan pemaparan mengenai pola pembiayaan dari subsektor tersebut, dan menjadi forum diskusi antara bank dan pelaku terkait pola pembiayaan. Bagi pelaku Ekraf (demand), permodalan menjadi salah satu kendala terbesar dalam mengembangkan usahanya, baik dari sisi administrasi maupun sisi teknis di lapangan.

Kelas keuangan merupakan kegiatan peningkatan kapasitas (capacity building) bagi pelaku Ekonomi Kreatif dalam hal pengelolaan manajemen keuangan. Melalui kegiatan ini diharapkan para pelaku Ekonomi Kreatif mampu mengelola keuangan usahanya mulai dari perencanaan hingga pembuatan laporan keuangan serta memahami arti laporan keuangan.

Lokasi Kelas Keuangan Manajemen 2017

Sedangkan dari sisi perbankan (supply), usaha kreatif masih terlihat abstrak dan potensinya belum dikenali, sehingga dibutuhkan sebuah jembatan untuk mempertemukan kedua pihak ini supaya tercipta ekosistem baru.

420 ORANG JUMLAH TOTAL PESERTA PERBANKAN BFC 2018 (70 PESERTA DI 6 KOTA)

Manado Pontianak Tasikmalaya Medan Garut Ambon Riau Yogyakarta Kupang

Pelabuhan Ratu

1.000 orang Jumlah total peserta Kelas Keuangan Manajemen 2017 (10 Kota)

Lokasi Kelas Keuangan

1.000 orang Jumlah total peserta Kelas Keuangan Syariah 2017 (10 Kota)

Samarinda

700 ORANG JUMLAH TOTAL PESERTA KELAS KEUANGAN MANAJEMEN 2018 (7 KOTA)

Syariah 2017 Malang Semarang Bengkulu Sukabumi Bondowoso Makassar

Tanjung Pinang

Ternate Aceh Kelas Keuangan Manajemen 2018 Jambi Jayapura

Jawa Timur

Jawa Tengah

Sumatera Utara

Sulawesi Selatan

Maluku Kelas Keuangan Syariah 2018

700 orang Jumlah total peserta Kelas Keuangan Syariah 2018 (7 kota)

Papua Barat

Jawa Timur

Jawa Barat

Jawa Tengah

Sumatera Barat

Surabaya

Sulawesi Selatan


99

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

DERAP EKRAFPRENEUR HASANAH MULIA (DEUREUHAM) 2018 DEUREUHAM atau Derap Ekrafpreneur Hasanah Mulia merupakan program kerja sama antara Deputi Akses Permodalan (disalurkan melalui Direktorat Akses Perbankan) dengan BNI Syariah untuk menyediakan fasilitasi bagi para pelaku Ekraf dari 16 Sub-sektor untuk mendapatkan akses kepada sumber atau pemilik modal. Program DEUREUHAM 2018 memfokuskan kepada rangkaian program yang bertujuan untuk mendorong para pelaku Ekraf berbasis syariah untuk mendapatkan dukungan pembiayaan dari perbankan syariah.

600 ORANG JUMLAH TOTAL PESERTA TERDAFTAR ROADSHOW DEUREUHAM 2018 250 ORANG TOTAL PESERTA WORKSHOP (DARI 5 KOTA; JAKARTA, PELMBANG, BALIKPAPAN, MAKASSAR, SURABAYA) 6 ORANG PEMENANG FINAL KOMPETISI DEUREUHAM 2018 (KATEGORI UMUM & KATEGORI TEKNOLOGI)


100

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Juara 1 (Kategori Umum): Sipetek Crispy (Sub-sektor Kuliner) – Jakarta (Aang Permana)

Juara 1 (Kategori Teknologi): Muslim Life (Sub-sektor Aplikasi dan Game) – Palembang (Tri Wahyudi)

Aang Permana, entrepreneur dari Jakarta yang sebelumnya pernah menjuarai Kick Andy Young Hero 2017, menghasilkan produk makanan olahan berbahan dasar ikan yang renyah dan tinggi kalsium, serta memberdayakan masyarakat dan memanfaatkan sumber daya lokal.

Muslim Life adalah aplikasi digital yang melayani kebutuhan edukasi dan ibadah untuk muslim. Dibuat oleh Tri Wahyudi, asal Palembang, aplikasi inovatif ini jitu menjadi solusi pengguna dengan kelengkapan kualitas pelayanan dan fitur, terintegrasi dengan kurikulum berdasarkan indeks, serta mudah digunakan dengan fitur menguntungkan. Tri sendiri telah menyabet berbagai penghargaan, antara lain Penghargaan Nasional Bidang Wirausaha Kemenpora (2014) dan Juara II Wirausaha Mandiri Kategori Mahasiswa (2009).


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

101

MoU BEKRAF dengan Pihak Eksternal Selain kegiatan-kegiatan di atas, Direktorat Akses Perbankan juga aktif menjalin kerja sama dengan beberapa pihak perbankan dan regulator. Pada awal tahun 2018 ini, telah ditandatangani MoU antara BEKRAF dengan BNI Syariah, Maybank dan Bank Indonesia. Kerjasama ini bertujuan untuk mendukung pengembangan akses permodalan dari perbankan untuk Ekonomi Kreatif di Indonesia.


102

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

BANTUAN INSENTIF PEMERINTAH (BIP) BEKRAF, melalui Deputi Akses Permodalan, menyalurkan bantuan dana usaha atau penambahan modal kerja dan/atau investasi aktiva tetap kepada pelaku usaha Ekraf.

2017

2018

34

56

Orang/Usaha Penerima BIP

APLIKASI & GAME DEVELOPER

Rp 200 Jt Jumlah maksimal besaran dana yang bisa dihibahkan per penerima*

Orang/Usaha Penerima BIP

KULINER

APLIKASI & GAME DEVELOPER

*Ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dengan mempertimbangkan rekomendasi kurator

KULINER

13 Juli – 24 Juli 2017 Periode Pendaftaran Program BIP 2017

Rp 6 M Total bantuan dana yang akan disalurkan 2018

FESYEN

KRIYA

30 April – 20 Mei 2018 Periode Pendaftaran Program BIP 2018


103

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

FOOD STARTUP INDONESIA (FSI) Sebuah wadah bagi para pelaku usaha Ekraf khususnya di bidang makanan atau kuliner dalam bentuk online dan offline. Fungsi BEKRAF selain menjadi partner utama bersama dengan FoodlabIndonesia.com di FSI adalah untuk mempertemukan para pelaku usaha dengan investor. BEKRAF juga memfasilitasi program mentorship, akselerasi dan dukungan lainnya. LINIMASA KEGIATAN FSI 2018: Online Platform FSI dapat diakses secara daring di www.foodstartupindonesia.com. Ditujukan Bagi: Calon pelaku usaha kuliner baru (belum memiliki produk, belum terdaftar di sistem BEKRAF, dan terhubung dengan ekosistem secara online). Offline Platform Dikenal sebagai Demoday, kegiatan offline termasuk roadshow ke kota-kota besar di Indonesia, program mentorship, dan fasilitasi pendanaan. Ditujukan Bagi: Calon pelaku usaha kuliner yang telah memiliki produk nyata dan traksi bisnis.

Tanggal Kota Aktivitas 26 Januari 2018

Jakarta

KickStart FoodStartup Indonesia 2018

13 Februari 2018

Medan

Sosialisasi FSI 2018

20 Februari 2018

Bandung

Sosialisasi FSI 2018

23 Februari 2018

Makassar

Sosialisasi FSI 2018

01 Maret 2018

Semarang

Sosialisasi FSI 2018

06 Maret 2018

Banjarmasin

Sosialisasi FSI 2018

09 Maret 2018

Malang

Sosialisasi FSI 2018

13 Maret 2018

Yogyakarta

Sosialisasi FSI 2018

20 Maret 2018

Surabaya

Sosialisasi FSI 2018

23 Maret 2018

Mataram

Sosialisasi FSI 2018

27 Maret 2018

Belitung

Sosialisasi FSI 2018

28 Juni 2018

Proses Kurasi Ditutup (Nasional)

28-30 Juni 2018

Surabaya

Kurasi & Prescon FSI Surabaya

27-29 Juli 2018

Surabaya

Expo & Demoday FSI Surabaya

30 - 31 Juli 2018

Mentoringship program (30 Mentor)

1 Agustus 2018

Puncak acara / Final FSI

Surabaya


104

AKATARA INDONESIAN FILM FINANCING FORUM AKATARA adalah sebuah forum atau wadah bagi para pelaku usaha di bidang perfilman dan investor film baik dari dalam maupun luar negeri. Berskala nasional, AKATARA bertujuan untuk menyalurkan pendanaan ke berbagai proyek film Indonesia melalui proses pitching dan matchmaking dan juga ajang penghargaan (awarding night) yang diprakarsai oleh BEKRAF bersama dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI).

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

JADWAL KEGIATAN AKATARA 2018 Tanggal Kota

Aktivitas

Akhir Mei 2018

Sounding pengiriman proyek film /

Call for Entry

Akhir Juni 2018

Pembukaan untuk pengiriman

proyek film / Opening Submission

Akhir Juli 2018

Penutupan untuk pengiriman

proyek film / Closing Submission

19 April 2018

Makassar

Roadshow

2 Mei 2018

Malang

Roadshow

5 Juni 2018

Jakarta

Pressconfrence, Investor

Gathering, Vidsee event, Akatara

X (Financing Film Pendek

Komunitas)

3 Juli 2018

Roadshow

Bandung

18 Sept 2018

Live presentation 20 proyek

film terpilih

19 Sept 2018

One-on-one meeting

(filmmaker dengan investor)

18-20 Sept 2018

IFDC Awards: Penganugerahan

Jakarta

penghargaan kepada 5 sutradara

terbaik terpilih oleh Asosiasi

Sutradara Film Indonesia;

Pemberian hadiah Grant Proposal

untuk dana Penulisan Naskah.


105

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

GO STARTUP INDONESIA

GO STARTUP INDONESIA Go Startup Indonesia adalah program BEKRAF yang ditujukan untuk membangun dan memperkuat ekosistem startup Indonesia. Tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan status para startup binaan dari tahap Development menjadi Scaling Up.

Kegiatan Go Startup Indonesia meliputi ajang kompetisi di tingkat daerah dan nasional dan mencari talent baru, untuk menyeleksi startup berpotensial, dan dilanjutkan dengan fasilitasi ke tingkat internasional bagi para finalis terpilih (sponsorship, ambassadorship, mentoringship dll.).

Emerging NETWORK DENGAN CORPORATE PARTNER

PEMBINAAN TALENT

HUBS-TO-HUBS (PROGRAM RESIDENSI LUAR NEGERI)

Development

STARTUP INDONESIA (PORTAL SATU PINTU STARTUP)

Scalling Up

PEMBINAAN TALENT MELALUI EKOSISTEM (BEKUP, FSI, BIP) PEMBINAAN KONTEN

PITCHING (JAKARTA CAPITAL WEEK) INVESTOR RELATION

GO INTERNATIONAL

SECOND BOARD (CREAX)

GO STARTUP CHAMPIONSHIP (GSC) GoStartupIndonesia Startup Championship (GSC) adalah kompetisi startup terkemuka di Tanah Air. GSC menampilkan 15 hingga 30 startup tahap awal terpilih yang akan mempresentasikan ide mereka di hadapan juri tersohor dan penonton secara live dan juga secara daring. Pemenang Startup Championship, yang akan dipilih pada saat Grand Finale pada Jakarta Capital Week, juga akan mewakili Indonesia di berbagai kompetisi dan konferensi startup tingkat dunia seperti Techcrunch Disrupt, SXSW, Get In The Ring, dan Startup World Cup.


106

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

GET FUNDED Get Funded adalah sebuah program lokakarya (workshop) yang menyediakan panduan praktis mengenai aspek-aspek bisnis startup, terutama berhubungan dengan pendanaan.

JADWAL KEGIATAN GET FUNDED 2018 Tanggal

Kota Aktivitas

8 Februari 2018 1 Maret 2018 12 Maret 2018 22 Maret 2018 3 April 2018 22 Mei 2018 25 Mei 2018

Jakarta Batam Yogyakarta Bali Padang Surabaya Bandung

Workshop Workshop Workshop Workshop Workshop Workshop Workshop

1.000 orang Peserta Workshop Get Funded Hingga Kini 7 kota Lokasi Kegiatan Workshop Get Funded


107

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Rp 5,2 T TOTAL REALISASI

PENYALURAN DANA 2017* *DISALURKAN OLEH PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SYARIAH

778 ORANG FOOD STARTUP INDONESIA 2017 LOKASI: MEDAN, MATARAM, MAKASSAR, SURABAYA, JAKARTA, BALI, BANDUNG, YOGYAKARTA

RP 4,4 T TARGET PENYALURAN DANA MODAL KEPADA PELAKU EKRAF 2017 2.180 ORANG TOTAL REALISASI PENYALURAN BIMTEK 2017* *TERMASUK KELAS KEUANGAN MANAJEMEN USAHA DAN KELAS KEUANGAN SYARIAH

230 ORANG AKATARA INDONESIAN FILM FINANCING FORUM 2017 KOTA: SURABAYA, MAKASSAR, JAKARTA (AKSES NON PERBANKAN)

118% REALISASI PENYALURAN DANA VS. TARGET PENYALURAN DANA 2017

108% REALISASI PENYALURAN BIMTEK VS. TARGET PENYALURAN BIMTEK 2017

2.010 ORANG TARGET PELAKU EKRAF YANG MENDAPAT BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) 2017


7ยบ

Deputi

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

71

D-3

Infrastruktur

Aktivitas Bekraf 2017 - 2018


110

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Pertumbuhan dan perkembangan sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia masih terkendala beberapa faktor baik internal maupun eksternal. Faktor internal yang sering dikeluhkan oleh pelaku kreatif adalah belum adanya bentang budaya yang potensial (potential landscape) dan masih terbatasnya keberadaan bangunan sebagai sarana ruang kreatif. Tugas utama Deputi Infrastruktur adalah memfasilitasi Infrastruktur fisik dan TIK, yaitu dengan menyediakan ruang dan sarana untuk menumbuhkembangkan potensi subsektor Ekonomi Kreatif di suatu wilayah.

KEGIATAN & PENCAPAIAN DEPUTI INFRASTRUKTUR 2017-2018 Salah satu program utama deputi ini adalah Banper (Bantuan Pemerintah) dalam bentuk Fasilitasi Revitalisasi Infrastruktur Fisik Ruang Kreatif, Sarana Ruang Kreatif, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta membangun jaringan kota kreatif yang memungkinkan pelaku usaha Ekraf untuk dapat saling berinteraksi dan berkolaborasi dengan mudah. Bantuan Pemerintah yang diberikan dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu : Revitalisasi Infrastruktur Fisik Ruang Kreatif Sarana Ruang Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

PROSES BANTUAN PEMERINTAH Pemutakhiran Juknis Tahun Berjalan

Sosialisasi Kegiatan

Publikasi Media

Menentukan Konsultan Pengawas

Penetapan Penerima Bantuan

Seleksi Administrasi & Verifikasi Lapangan

Kick Off

Monitoring & Evaluasi

Berita Acara Serah Terima


111

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

STRATEGI BOTTOM-UP

DILAKSANAKAN

Program dari kegiatan Bekraf juga dimaksudkan untuk melayani kebutuhan pelaku Ekraf yang dituangkan dalam proposal fasilitasi maupun pendukungan yang diusulkan baik oleh Pemda maupun Komunitas.

DIDUKUNG

DINILAI OLEH TIM KURASI

PROPOSAL DARI PEMDA / KOMUNITAS

Banper Sarana Ruang Kreatif 2017 Rp 19 M 38 Lokasi 7.000 Barang / Alat

Banper Revitalisasi Ruang Kreatif 2017 >Rp 26 M 24 Lokasi 7.000 Barang / Alat

48 Banper Sarana TIK 2017 >Rp 2,5 M 6 Lokasi 166 Barang / Alat 1 Website

Penerima Banper 2017

Rp 45,5 M Total Anggaran Pemerintah


112

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

CAPAIAN PROGRAM BANPER REVITALISASI DEPUTI INFRASTRUKTUR SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2018

KUB Rifaiyah, Kabupaten Batang

Transformasi Teater garasi, Kabupaten Bantul

Rp 8.7 M Jumlah Bantuan yang Telah Disalurkan 7 Penerima Banper Revitalisasi di 5 Kota Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Sabang


113

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

CAPAIAN PROGRAM BANPER SARANA DEPUTI INFRASTRUKTUR SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2018

Rp 11,1 M Jumlah Bantuan yang Telah Disalurkan 18 Penerima Banper Sarana di 15 Kota 335 Jumlah Proposal Banper Yang Diterima Hingga Mei 2018 Jogja Creative Society, Kabupaten Sleman

Lembaga Binaan Nani House, Kabupaten Sikka

Gedung Aisyah Sulaiman, Kota Tanjungpinang, Riau

Ajukan proposal secara daring: www.banper.bekraf.go.id


114

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

PENILAIAN MANDIRI KABUPATEN/KOTA KREATIF INDONESIA (PMK3I) Program Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) merupakan salah satu program dari Deputi Infrastruktur yang bertujuan untuk mengidentifikasi potensi sebuah kota/kabupaten dalam menjadi pusat unggulan Ekonomi Kreatif baru. Program PMK3I menggunakan piranti dan aplikasi daring sebagai infrastruktur komunikasi yang bisa dipakai secara mandiri oleh pelaku kreatif Indonesia di manapun mereka berada.

2016

KAB. / KOTA YANG TELAH DIUJI PETIK

2017

KAB. / KOTA YANG TELAH DIUJI PETIK

2018

KAB. / KOTA YANG TELAH DIUJI PETIK

Kunjungi situs Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I): www.kotakreatif.id


115

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

PEMBENTUKAN EKOSISTEM DESA/KAB/ KOTA KREATIF 2017

PEMBENTUKAN EKOSISTEM PUSAT KREATIF 2017 :

Nias, Sumatera Utara • Periode: 17 Februari – 3 September 2017 • Subsektor: Kriya (kayu) • Peserta: +/- 94 orang

Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur • Periode: 20 Februari – 13 Oktober 2017 • Subsektor: Kriya (Tenun) • Peserta: +/- 25 orang

Samosir, Sumatera Utara • Periode: 17 Februari – 5 Oktober 2017 • Subsektor: Kriya • Peserta: +/- 143 orang

Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara • Periode: 24 Februari – 14 Agustus 2017 • Subsektor: Kriya (Kayu) • Peserta: +/- 49 orang

Batang, Jawa Tengah • Periode: 16 Februari – 14 September 2017 • Subsektor: Kriya (Batik) • Peserta: +/- 50 orang

Ternate, Maluku Utara • Periode: 23 Februari – 26 Oktober 2017 • Subsektor: Kriya • Peserta: +/- 43 orang

Pemalang, Jawa Tengah • Periode: 16 Februari – 10 September 2017 • Subsektor: Kriya (Batik) • Peserta: +/- 52 orang Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat • Periode: 17 Februari – 26 Agustus 2017 • Subsektor: Kriya (Tenun) • Peserta: +/- 95 orang Pulau Komodo, Nusa Tenggara • Periode: 20 Februari – 14 Oktober 2017 • Subsektor: Kriya (Kayu) • Peserta: +/- 30 orang Maumere, Nusa Tenggara Timur • Periode: 20 Februari – 22 September 2017 • Subsektor: Kriya (Tenun) • Peserta: +/- 34 orang


116

BEKRAF FOR PRE-START UP (BEKUP) BEKUP adalah salah satu program Kedeputian Infrastruktur yang dirancang khusus untuk mematangkan integrasi ekosistem startup dari hulu sampai ke hilir, yaitu pematangan calon-calon Sumber Daya Manusia yang akan membangun startup di tanah air.

MEDIS ONLINE INDONESIA MOI (Medis Online Indonesia) adalah alumni startup BEKUP 2017 dari Medan, Sumatera Utara. MOI merupakan aplikasi pemesanan jasa perawat dan bidan profesional yang telah dilatih di Training Centre Medis Online Indonesia untuk layanan home care. MOI melayani pengguna yang membutuhkan jasa tenaga kesehatan dengan sistem aplikasi yang mudah digunakan serta pelayanan yang cepat. Layanan MOI di antaranya berupa : - Persiapan kehamilan - Layanan ibu hamil - Persiapan persalinan dan nifas - Layanan kesehatan bayi, anak, remaja - Perawatan sakit hingga layanan Paliatif MOI merupakan pemenang Samsung Global Startup Acceleration Program tahun 2018 dan akan mewakili Indonesia dalam kompetisi dengan startup-startup dari Afrika Selatan, Malaysia, dan India.

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

72 15 KOTA PRE-STARTUP YANG TERFASILITASI 2017

LOKASI KEGIATAN BEKUP 2017

200 TARGET PRE-STARTUP YANG DIBINA BEKUP 2018


117

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

BEKRAF DEVELOPER DAY (BDD) BDD merupakan salah satu program Kedeputian Infrastruktur dalam pengembangan ekosistem ekonomi digital di bidang aplikasi dan pengembangan permainan, khususnya dalam peningkatan kapasitas dan kompetensi developer TIK Indonesia.

BEKRAF DEVELOPER DAY 2017

BEKRAF DEVELOPER DAY 2018

8 6 KOTA

7.500 JUMLAH PESERTA TOTA

KOTA

4.397 JUMLAH PESERTA TOTA

BEKRAF FOR PRE-STRAT UP 2017

BEKRAF FOR PRE-STRAT UP 2018

KOTA

KOTA

72 PRE-STARTUP TOTAL

200 PRE-STARTUP TOTAL

15 10


7ยบ

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Deputi


71

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

D-4

Pemasaran

Aktivitas Bekraf 2017 - 2018


120

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Deputi Pemasaran bertanggung jawab untuk memperluas pasar produk dan jasa kreatif Indonesia sehingga kompetitif di pasar global. Strategi yang dilakukan oleh deputi ini termasuk exhibition, promosi dan branding produk dan jasa kreatif Indonesia, dan membangun citra produk nasional secara menyeluruh dan konsisten baik di Indonesia maupun di luar negeri. Deputi Pemasaran membawahi dua direktorat, yaitu Direktorat Pengembangan Pasar Dalam Negeri dan Direktorat Pengembangan pasar Luar Negeri. KEGIATAN & PENCAPAIAN DEPUTI PEMASARAN 2017-2018

KEGIATAN DALAM NEGERI 2017-2018

ICINC METRO TV KREATORIAL adalah sebuah rubrik reguler di surat kabar nasional terkemuka yang menyajikan informasi terbarukan mengenai perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia dan edukasi lainnya terkait Ekraf. KREATORIAL merupakan bentuk dukungan BEKRAF untuk mendorong Ekraf melalui publikasi media, baik cetak maupun visual.

16 Edisi KREATORIAL 2017 26 Agustus 2017 adalah edisi pertama Kreatorial terbit

Dengan total penayangan sebanyak 18 kali, Video ICINC BEKRAF tampil diantara pergantian program acara Metro TV. Para pemirsa TV dapat mengetahui secara langsung informasi pelaku kreatif dan berbagai kegiatan yang telah dilakukan BEKRAF dalam mendorong pertumbuhan Ekonomi Kreatif.


121

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

KREATIFOOD

Kreatifood 2018 mengusung konsep berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di mana produk kreatif yang dijual di Kreatifood 2018 adalah produk yang sudah lolos kurasi Food Startup Indonesia. Aktivitas mencakup transaksi penjualan, networking, negosiasi bisnis, product sampling dan tasting, sharing pengetahuan seputar bisnis rintisan di bidang kuliner, hingga penjualan produk silang antarusaha rintisan dalam Food Startup Indonesia.

LINIMASA KEGIATAN KREATIFOOD 2018 No Venue

Kota

Tanggal

1

Ciputra World

Surabaya

27-29 Juli 2018

2

Manhattan Times Square Mall

Medan

10-12 Agustus 2018

3

Opi Mall

Palembang

24-26 Agustus 2018

4

Hartono Mall

Jogjakarta

7-9 September 2018

5

Gandaria City

Jakarta

21-23 September 2018

6

Festival Citylink Mall

Bandung

5-7 Oktober 2018

7

Malang Town Square

Malang

19-21 Oktober 2018

8

Big Mall Samarinda

Samarinda

22-28 Oktober 2018

9

Ratu Indah

Makasar

9-11 November 2018

10

Mall Bali Galeria

Bali

17-19 November 2018

10 KOTA LOKASI PENYELENGGARAAN

93 – Jumlah pelaku kreatif subsektor kuliner terfasilitasi dalam memasarkan produknya di Kreatifood 2018 Rp 552 Jt – Besar nilai transaksi penjualan Kreatifood 2018 Surabaya, Medan, Palembang, Jogjakarta

>100 Business leads tercipta selama Kreatifood 2018 (di Surabaya, Medan, Palembang, dan Yogyakarta) >Rp600 juta Nilai potensi kerja sama bisnis selama Kreatifood 2018


122

KEGIATAN LUAR NEGERI 2017-2018 SXSW (South by Southwest) Sebuah festival tahunan film, musik, dan media interaktif, SXSW merupakan salah satu festival musik terbesar di dunia dengan 2.500 artis, performer dan band yang bermain di lebih dari 100 tempat.

New York Now Sebuah pameran sekaligus marketplace tahunan untuk produk rumah tangga serta lifestyle yang dihadiri lebih dari 2.800 perusahaan, New York Now adalah bentuk dukungan BEKRAF bekerja sama dengan KJRI New York untuk memfasilitasi penyewaan lahan, desain dan konstruksi booth, kargo, promosi dan publikasi bagi 8 brands Indonesia di Amerika Serikat. Pada tahun 2017 lalu, event berjenis B2B ini diselenggarakan pada tanggal 19 – 23 Agustus 2017 bertempat di Jacob K. Javits Convention Center of New York – Amerika Serikat.

US$ 71,117*

Total penjualan delegasi Indonesia di event New York Now 2017 (Rp 974,842,800)

*Hasil penjualan langsung atau dari kontrak dan janji pembelian yang terealisasikan pasca event

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

123

Salone Del Mobile Salone Del Mobile adalah salah satu pameran desain produk dan kriya bergengsi yang diselenggarakan per tahun di Milan, Italia. Pada tahun 2017, Indonesia memecahkan tonggak sejarah dengan ikut serta untuk pertama kalinya di ajang pameran dunia ini.

Venice Art Biennale Venice Biennale Arte, atau La Biennale di Venezia, adalah pameran seni rupa dwi-tahunan tertua di dunia dan paling prestisius. Pada Venice Art Biennale 2017 yang berlangsung dari tanggal 10 Mei hingga 26 November 2017 lalu, Paviliun Indonesia di Arsenale diklaim telah menciptakan sejarah baru setelah seniman Indonesia Tintin Wulia membangun karya seninya di dua kota berbeda, yaitu Jakarta dan Venice, dengan bantuan jaringan internet.


124 7ยบ

Deputi

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

dan


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

125 71

D-5

Fasilitasi HKI Regulasi

Aktivitas Bekraf 2017 - 2018


126

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Deputi Fasilitasi HKI dan Regulasi bertanggung jawab untuk membangun kesadaran serta ekosistem Hak kekayaan intelektual (HKI) nasional. Program-program Deputi Fasilitasi HKI dan Regulasi termasuk diantaranya penyediaan informasi tentang HKI dalam bentuk aplikasi, membentuk Satgas anti-pembajakan, menghadirkan para konsultan HKI untuk memberikan konsultasi oneon-one secara gratis, serta menyediakan fasilitasi untuk pendaftaran HKI bagi para pelaku Ekraf. Selain itu, Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi juga menyediakan fasilitas untuk sertifikasi profesi bagi pelaku Ekraf, membantu pembentukan regulasi daerah terkait pengembangan Ekraf dan juga membantu untuk pendirian badan hukum untuk usaha Ekraf. Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi terdiri atas dua direktorat, yaitu Direktorat Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Direktorat Harmonisasi Regulasi dan Standardisasi. KEGIATAN & PENCAPAIAN DEPUTI FASILITASI HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN REGULASI 2017-2018

1.000 5.571 557,1

1.650* 1801 109,15

Target (orang) Jumlah Pelaku Ekraf Yang Mendapat Penyuluhan HKI 2017 / Realisasi Jumlah Pelaku Ekraf Yang Mendapat Penyuluhan HKI 2017 / Persentase realisasi target 2017

Target (orang) Jumlah Produk Ekraf yang Didaftarkan 2017 / Realisasi / Persentase pencapaian

Sumber: Data Sub-Bagian Tata Usaha Direktorat Fasilitasi HKI (Desember 2017)

*semula 2.000 ,menjadi 1.650 karena adanya pemotongan anggaran


127

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

SOSIALISASI SATUAN TUGAS PENANGANAN PENGADUAN ANTI PEMBAJAKAN PRODUK EKONOMI KREATIF Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pengaduan Anti Pembajakan Produk Ekonomi Kreatif memiliki tujuan untuk mengawasi, menanggapi dan menangani kasus pembajakan produk-produk Ekraf Indonesia.

1.000 JUMLAH PESERTA KEGIATAN SOSIALISASI TIM PENANGANAN PENGADUAN PEMBAJAKAN PRODUK EKONOMI KREATIF 2017

SOSIALISASI HKI: DIGITAL KREATIF X LINE Sosialisasi HKI kepada pelaku Ekonomi Kreatif di bidang digital kreatif dilakukan atas kerja sama dengan Line Indonesia, sebuah perusahaan aplikasi digital.

590 ORANG TOTAL JUMLAH PESERTA 2017

10

DAERAH DI INDONESIA DILAKSANAKAN SOSIALISASI TIM PENANGANAN PENGADUAN PEMBAJAKAN PRODUK EKONOMI KREATIF 2017 (JAYAPURA, AMBON, SOLO, SOREANG, LEMBANG, ACEH, BANDUNG, PADALARANG, JAMBI


128

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

30 KOTA*

SOSIALISASI, KONSULTASI, DAN FASILITASI PENDAFTARAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)

Pada tahun 2017, Kegiatan Sosialisasi, Fasilitasi, dan Pendaftaran HKI dilaksanakan di bawah pengawasan Subdit Pengelolaan HKI dan dengan bekerja sama dengan dua Perguruan Tinggi Negeri, yaitu UPN Yogyakarta dan UNS Solo, dari periode tanggal 12 Juli 2017 hingga 8 November 2017.

2.009 / 660 JUMLAH PESERTA KEGIATAN SOSIALIASASI HKI / JUMLAH PESERTA KONSULTASI DAN FASILITASI PENDAFTARAN HKI 2017

1.507 JUMLAH HKI YANG TERDAFTARKAN MELALUI KEGIATAN 2017

31

KOTA KEGIATAN SOSIALISASI, KONSULTASI DAN FASILITASI PENDAFTARAN HKI 2017

DIREKTORAT HARMONISASI REGULASI DAN

LOKASI KEGIATAN SOSIALISASI DAN PENDAFTARAN PRODUK/ JASA EKRAF 2018

2.250* Jumlah orang yang mendapat Sosialisasi HKI 2018 1.875*

TARGET (MEREK/ PRODUK) PENDAFTARAN HKI 2018

4 kota* Bimbingan Teknis HKI bagi para pelaku Ekraf *Rencana Kegiatan Program Prioritas Nasional (PPN) 2018

SOSIALISASI LMK & LMKN

STANDARDISASI

Fasilitasi Pembentukan Regulasi Ekonomi Kreatif Program ini dirancang untuk membentuk regulasi baru yang mendukung pengembangan dan peningkatan Ekraf Indonesia.

Kegiatan Sosialisasi Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) dan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LKMN) telah dilakukan di 8 kota di Indonesia dengan bekerja sama dengan UNS Solo dan UPN Yogyakarta.

PERIODE: 4 APRIL 2017 - 28 AGUSTUS 2017 540 JUMLAH PESERTA SOSIALISASI LMK & LMKN 2017


129

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

FASILITASI PEMBENTUKAN BADAN HUKUM UNTUK

KEGIATAN FASILITASI PEMBENTUKAN BADAN HUKUM UNTUK USAHA

USAHA EKONOMI KREATIF

EKONOMI KREATIF TAHUN 2017

Program fasilitasi ini dijalankan untuk mendukung para pelaku Ekraf khususnya di segmen UMKM untuk mendapatkan badan usaha yang resmi sehingga mendorong perekonomian lokal. Program ini bekerja sama dengan Ikatan Notaris Indonesia (INI) dan berbagai komunitas pelaku Ekraf Indonesia, seperti Komunitas Sahabat UMKM.

Kota

Tanggal

17 Juli 2017 31 Juli 2017 15 Agustus 2017 22-23 September 2017 5-6 Oktober 2017 13-14 Oktober 2017 19-20 Oktober 2017 7-8 November 2017 21-22 November 2017 28-29 November 2017

3.460 / 28 JUMLAH PELAKU EKRAF (ORANG) YANG MENGIKUTI PROGRAM FASILITASI SERTIFIKASI PROFESI 2017 / KABUPATEN/KOTA PELAKSANAAN PROGRAM FASILITASI SERTIFIKASI PROFESI 2017

1.644 / 20 JUMLAH PELAKU EKRAF (ORANG) YANG MENGIKUTI PROGRAM FASILITASI SERTIFIKASI PROFESI HINGGA MEI 2018 / KABUPATEN/KOTA PELAKSANAAN PROGRAM FASILITASI SERTIFIKASI PROFESI 2018

Solo Jakarta Jember Jakarta Kab. Agam Kediri Jakarta Palembang Batam Makassar

18

Buku Panduan Pendirian Usaha yang diterbitkan oleh BEKRAF dan Universitas Negeri Sebelas Maret 2017

161 ORANG JUMLAH PELAKU EKRAF YANG MENGIKUTI PROGRAM FASILITASI SERTIFIKASI ASESOR 2017


130 7ยบ

Deputi

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Hubungan dan Wilayah


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

131 71

D-6

Antar

Lembaga

Aktivitas Bekraf 2017 - 2018


132

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

Deputi Hubungan Antarlembaga Dan Wilayah memiliki tugas untuk merumuskan, menetapkan, mengkordinasikan dan sinkronisasi kebijakan dan program hubungan antar lembaga dan wilayah baik di dalam dan luar negeri. Peran Deputi Hubungan Antarlembaga Dan Wilayah adalah untuk membangun ekosistem Ekonomi Kreatif di Indonesia yang melibatkan para akademisi, komunitas, media, bisnis, dan pemerintah baik dari dalam maupun luar negeri. Dalam upaya memetakan dan mengembangkan potensi Ekraf di daerah, Deputi Hubungan Antarlembaga Dan Wilayah menggunakan prinsip “3C: Connect - Collaborate – Commerce” (Keterhubungan - Kolaborasi – Komersialisasi) bagi seluruh pemangku kepentingan, dari skala lokal hingga nasional, dan dengan melibatkan unsur Pentahelix yaitu Academician, Businesses, Community, Government, dan Media. Tahapan pertama dari “3C” yaitu “Connect” adalah mengadakan kegiatan berupa Penandatanganan Nota Kesepahaman. Tahap selanjutnya yaitu Kolaborasi dan Komersialisasi dilakukan dengan melakukan Diskusi Kelompok Terpumpun Pentahelix. Deputi ini terdiri dari dua direktorat, yaitu Direktorat Hubungan Antarlembaga Dalam Negeri dan Direktorat Hubungan Antarlembaga Luar Negeri.


133

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

KEGIATAN & PENCAPAIAN DEPUTI HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA DAN WILAYAH 2017 – 2018

KOPIKKON (Koperasi Karya IKKON Bersama) Berdiri sejak tahun 2017, Kopikkon merupakan program pembentukan koperasi yang bertujuan mewadahi para pelaku Ekraf, khususnya peserta dari program IKKON, untuk dapat lebih mudah memasarkan produk hasil karyanya.

5

22Proposal yang diterima pada tahun 2016

24

75 Proposal yang diterima pada tahun 2017

PROPOSAL YANG TELAH DITERIMA HINGGA JUNI 2018

LOKASI KOPIKKON DI INDONESIA HINGGA MEI 2018 (BREBES, NGADA, PESAWARAN, REMBANG, DAN SAWAHLUNTO)

SATU PINTU Program Satu Pintu yang dimulai sejak tahun 2018 merupakan sebuah mekanisme yang dirancang untuk mempermudah akses masyarakat ke BEKRAF. Bentuk pendukungan yang dapat diberikan BEKRAF antara lain berupa bantuan operasional, bantuan sarana dan prasarana, bantuan rehabilitasi / pembangunan gedung / bangunan, pemberian penghargaan dan sebagainya.

ALUR PENGAJUAN PROPOSAL MELALUI SATU PINTU:

Submit proposal melalui online maupun offline (di booth yang disediakan pada kegiatan-kegiatan BEKRAF)

Proposal yang masuk diseleksi secara administrasi

Proses kurasi dan seleksi secara internal

Pengumuman hasil seleksi dan persiapan tindak lanjut

Pelaksanaan kegiatan yang disetujui


134

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

FASILITASI PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN KOMISI FILM DAERAH KFD) merupakan kelembagaan yang dibentuk di daerah sebagai hasil kerjasama BEKRAF dan Badan Perfilman Indonesia (BPI) dalam memfasilitasi dan mendorong pemerintah-pemerintah daerah untuk menginisiasi pembentukan KFD masing-masing di daerahnya. Bentuk Fasilitasi: Pengurusan perizinan termasuk insentif di daerah Layanan terintegrasi yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan kebutuhan teknis produksi film Secara aktif memasarkan daerah tersebut sebagai lokasi shooting film.

Hasil Capaian Tahun 2017 :

5 DAERAH PILOT PROJECT KOMISI FILM DAERAH 2018 Provinsi / Kota / Kabupaten

Bentuk Kelembagaan

Bandung Bojonegoro Banyuwangi D.I. Yogyakarta Siak

Privat Swasta BLU / UPT Sesuai arahan bupati kerjasama antara pemerintah dengan pihak swasta UPT

Buku Pedoman Pembentukan Komisi Film Daerah


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

135

WORLD CONFERENCE ON CREATIVE ECONOMY 2018

World Conference on Creative Economy 2018 adalah konferensi Ekonomi Kreatif berskala internasional untuk pertama kalinya di dunia. Industri kreatif telah menunjukan keunggulannya karena terus tumbuh selama krisis keuangan dan ekonomi global baru-baru ini. Dengan pertumbuhan teknologi dan peningkatan pendapatan dari negara berkembang, terlihat bahwa Ekonomi Kreatif akan menjadi masa depan ekonomi global. Konferensi ini akan mempertemukan perwakilan dari pemerintah, pengusaha, think tank, komunitas, organisasi internasional, media dan ahli di bidang Ekonomi Kreatif dengan tema utama “Inclusively Creative�.


136

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

TRAVEL GRANT Salah satu program kerja unggulan untuk memfasilitasi pelaku Ekonomi Kreatif dalam rangka pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia adalah Travel Grant. Pelaku Ekonomi Kreatif sebagai ujung tombak ekonomi Indonesia perlu didukung untuk peningkatan kapasitasnya dalam 3 hal, yaitu: Pertama > Memperluas wawasan pelaku terhadap perkembangan industri kreatif di luar negeri; Kedua > Meningkatkan kemampuan pelaku agar setara dengan pelaku industri kreatif di luar negeri; Ketiga > Memperluas dan memperkuat jejaring internasional serta peluang kerjasama investasi. Program tersebut didukung melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (www.satupintu.bekraf.go.id) BEKRAF dalam melakukan kurasi proposal dalam berbagai kegiatan di luar negeri.

PENDUKUNGAN TRAVEL GRANT UNTUK PARA PELAKU EKONOMI KREATIF: Pertemuan I-EU CEPA dan WCCE di Brussels, Belgia

Brussels Short Film Festival 2018 di Brussel, Belgia

Ambiente 2018 di Frankfurt, Jerman

The 16th Venezia in Musica Choir Festival and Competition di Venice, Italia

Berlinale 2018 di Berlin, Jerman SOTOY – Thailand Toy Expo di Thailand London Fashion Week 2018 di London, Inggris Pagelaran Tari Kontemporer di Moskow, Rusia Amazon Tokyo Fashion Week di Tokyo, Jepang ACBS Working Group Meeting & Asia Film Awards di Hong Kong dan Makau Daun Muda Awards, BG Awards Citra Pariwara 2017 di Bangkok, Thailand Roadshow Islam Nusantara to Europe Bersama Ki Ageng Ganjur di Belanda dan Jerman The 8th International Mission in Art and Culture dalam The 54th Montreux Choral Festival (PSM IPB) di Swiss 10. Konferensi SEAPAVAA Thailand 2018 dan FIAF Ceko 2018 di Thailand dan Ceko London Book Fair 2018 di London, Inggris

Get in The Ring Global 2018 Portugal (Homade) di Portugal International Tokyo Pantomime Festival 2018 di Jepang Japan International Ensemble Guitar Festival di Jepang Seminar Managing New Displacements From Geography di Chile IANTA (Abang None Goes to Broadway) di New York, Amerika Serikat


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

137



Epilog


140

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

PROSPEK EKONOMI GLOBAL Pertumbuhan ekonomi global pada 2017 sebesar 3,1 persen menunjukkan nilai yang lebih kuat dari perkiraan sebelumnya. Menurut Bank Dunia, penguatan ini disebabkan oleh pemulihan yang cukup signifikan pada sektor investasi, manufaktur, dan perdagangan. Kenaikan harga komoditas saat itu juga menyumbang dampak cukup besar mengingat keuntungan yang didapat oleh negara-negara berkembang juga meningkat pesat. Namun, Bank Dunia juga menyebut bahwa peningkatan pada 2017 ini bisa dilihat sebagai kemajuan jangka pendek akibat dari penggunaan tenaga kerja dan modal yang telah sepenuhnya. Pada 2018 ini, Bank Dunia memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi global akan sama seperti tahun lalu, yaitu sebesar 3,1 persen. Prediksi Bank Dunia juga menyebutkan negara maju akan mengalami penurunan pada pertumbuhan ekonomi nya menjadi 2,2 persen dan negara berkembang naik menjadi 4,5 persen pada 2018 akibat peningkatan aktivitas ekspor komoditas.

Namun, pertumbuhan positif yang terjadi pada kuartal pertama 2018 ini diprediksi tidak akan berlanjut hingga akhir tahun. Seperti yang terjadi pada kuartal kedua 2018, perekonomian global mulai menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Ketegangan perdagangan seperti kenaikan harga minyak dunia dan penguatan mata uang dollar AS dianggap menjadi pemicu penurunan performa perekonomian beberapa negara. Oleh sebab itu, prospek perekonomian untuk negara eksportir minyak mentah sepertinya akan meningkat, sedangkan untuk importir minyak akan terjadi sebaliknya. Pada 2019, Bank Dunia memprediksi bahwa akan mulai terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi global menjadi hanya sebesar 3,0 persen. Perlambatan ekonomi global ini mengikuti prediksi perekonomian negara maju, negara Asia Pasifik, dan negara kawasan Eropa yang juga diprediksi akan mengalami perlambatan signifikan. Penyebab perlambatan ini masih sama karena faktor proteksi pada perdagangan, ketegangan politik dan perdagangan, serta integrasi ekonomi global yang diprediksi akan menurun.

IMF mencatat bahwa pada kuartal pertama 2018 terjadi pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,9 persen. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi negara berkembang (emerging market) sebesar 4,9 persen dan negara maju menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,5 persen. Secara umum, pertumbuhan ekonomi pada kuarter pertama jauh melebihi proyeksi yang telah diperkirakan oleh Bank Dunia maupun IMF.

Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Global

Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Global

2017 2018 2019 3,1% 3,1% 3,0%

2017 2018 2019 3,1% 3,1% 3,0%

Sumber: Data dari Bank Dunia

(menurun)

Sumber: Data dari Bank Dunia

Pertumbuhan Ekonomi Menurut Klasifikasi Negara 2018 Negara Maju

Negara Berkembang

2019

Bank Dunia Menurut IMF

4,5% (meningkat) 4,9%

3,0%

2,2% (menurun) 2,5%

(melambat)


141

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

KONDISI EKONOMI INDONESIA Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 tercatat sebesar 5,07 persen. Meski lebih rendah dari target yang telah ditetapkan pemerintah, angka tersebut tetap menunjukan pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2014. Memasuki tahun 2018 kuartal pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah sebesar 5,06 persen. Defisit neraca perdagangan dimana aktivitas impor meningkat sementara ekspor melemah dianggap menyebabkan angka di kuartal pertama tidak sesuai target pemerintah sebesar 5,2 persen. Peningkatan impor pada seperempat pertama ini secara umum dipengaruhi oleh penguatan investasi pada aset tetap akibat peningkatan harga komoditas global. Sementara itu, pada kuartal kedua tahun 2018, ekonomi Indonesia menunjukan performa lebih baik dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,27 persen. Peningkatan ini dipengaruhi oleh peningkatan di beberapa komponen ekonomi seperti jasa lainnya, jasa perusahaan, transportasi dan pergudangan, serta konsumsi rumah tangga. Tren positif pada semester pertama 2018 seakan memberikan pandangan positif mengenai keseluruhan perekonomian Indonesia pada 2018. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semula diprediksi oleh Bank Indonesia akan tumbuh sekitar 5,1 sampai 5,4 diuji oleh fenomena pelemahan rupiah. Defisit neraca perdagangan dan dominasi sektor konsumtif yang menjadi penyebab pelemahan rupiah diharapkan mampu diatasi hingga akhir 2018 agar target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai. Peningkatan investasi, pengendalian impor, dan mendorong ekspor menjadi kunci agar pertumbuhan ekonomi bisa tetap tinggi di semester kedua maupun 2018 secara keseluruhan.

5,06% Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Q1 2018 5,27% Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Q2 2018 Kunci Untuk Mempertahankan Pertumbuhan Ekonomi Yang Kuat 2018:

Peningkatan investasi Pengendalian impor Pendorongan ekspor


142

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 diperkirakan akan mencapai nilai 5,3 persen (Asian Development Bank, Focus Economy). Prediksi meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 akan tercapai dengan dorongan berbagai faktor seperti; meningkatnya konsumsi pribadi yang disebabkan oleh adanya pemilihan umum presiden, investasi infrastruktur yang tinggi, perbaikan sektor transportasi dan konektivitas seperti MRT yang akan mempengaruhi investasi serta performa ekspor.

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

meningkat dengan pertumbuhan di atas tiga persen rata-rata per tahun hingga tahun 2019. Ekonomi Kreatif yang memberikan peluang besar bagi munculnya usaha-usaha baru, merupakan solusi nyata dari masalah penggangguran di berbagai belahan dunia. Hampir 17 juta Tenaga Kerja terserap di sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia pada tahun 2016. Angka ini diyakini akan terus meningkat hingga mencapai di atas 19 juta Tenaga Kerja pada tahun 2019 nanti.

EKONOMI KREATIF INDONESIA Perkembangan teknologi digital yang demikian pesat, tak dapat dipungkiri, telah memberikan pengaruh yang signifikan pada dunia kreativitas. Media digital dapat berperan sebagai sarana pengembangan ataupun distribusi dari ide kreatif yang terlahir. Pemanfaatan teknologi digital ini tampaknya sudah menjalar di semua Sub-sektor Ekonomi Kreatif, seperti dunia desain, perfilman, musik, seni rupa, dan lainnya. Kemudahan yang didapatkan dari kemajuan dunia digital ini pun telah meningkatkan kreativitas pada perannya dalam perekonomian dunia. Ekonomi kreatif di Indonesia pun ikut merasakan dampak dari perkembangan teknologi digital ini. Ekonomi yang menjadi fokus pemerintah Indonesia ini terus tumbuh dengan pesat selama kurun waktu lima tahun terakhir. BPS mencatat, Ekonomi Kreatif berkontribusi sebesar 922 triliun, atau sekitar 7,44% terhadap perekonomian nasional di tahun 2016. Hingga tahun 2019, angka ini diperkirakan terus tumbuh signifikan. Pada tahun lalu, PDB Ekraf diperkirakan sudah mencapai lebih dari seribu triliun rupiah. Angka ini akan terus meningkat hingga di atas 1,2 ribu triliun pada 2019. Sub-sektor Fesyen, Kriya, dan Kuliner masih akan menjadi Sub-sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian di industri kreatif, terutama dikarenakan sub-sektor ini relatif lebih resisten terhadap guncangan ekonomi dunia. Nilai rupiah yang tertekan juga bisa menjadi peluang ekspor bagi beberapa Sub-sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia. Produk kreatif yang banyak memanfaatkan bahan baku lokal seperti, fesyen dan kriya akan semakin bergairah. Produk kreatif sektor jasa pun juga akan semakin dilirik pasar luar negeri. Data terakhir BPS menyebutkan bahwa ekspor produk kreatif mencapai 19,99 Milyar US$ atau sekitar 13,77 persen dari total ekspor nasional. Ekspor produk kreatif ini pun diperkirakan terus

TANTANGAN TERBESAR DI SEKTOR EKRAF INDONESIA 2019:

Pemerataan jumlah usaha di keseluruhan Sub-sektor Kemudahan akses pembiayaan Penetrasi pasar untuk barang dan jasa ekonomi kreatif ke luar negeri Penegakan hukum terkait pembajakan Tingkat pendidikan TK relatif masih rendah

5,3% Prediksi Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2019* Sumber: Asian Development Bank, Focus Economy

7,44% Kontribusi Ekraf Terhadap Perekonomian Nasional 2016 Rp 1.009 T Nilai PDB Ekraf 2017 Rp 1.106 T Proyeksi Nilai PDB Ekraf 2018 Rp 1.211 T Proyeksi Nilai PDB Ekraf 2019


Sumber: Nan Jombang


Sumber: Anton Ismael



146

OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019


OPUS CREATIVE ECONOMY OUTLOOK 2019

147


www.bekraf.go.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.