PT PINS Indonesia Annual Report 2014

Page 1

Laporan Tahunan 2014

Always the Best


Annual Report 2014

Always the Best Tahun 2013 merupakan tonggak sejarah bagi PT PINS Indonesia karena berhasil mencapai nilai positif pada EBITDA dan Net Income. Hal ini tercapai dengan adanya konsistensi implementasi budaya perusahaan “Always the Best” yang berorientasi pada hasil, dengan prinsip “3S” (Solid, Speed, Smart). Pada tahun 2014, turnaround ini terus dikembangkan dan digalakkan, dan kembali berhasil membuahkan hasil yang menggembirakan. Turnaround yang menakjubkan ini menjadi testamen fokus PT PINS Indonesia untuk terus berupaya menjadi “Always the Best”

Disclaimer Laporan tahunan ini berisikan pernyataan-pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perusahaan, yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pengertian perundangundangan yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut bersifat prospektif yang memiliki risiko dan ketidakpastian serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang tertulis dalam pernyataan-pernyataan tersebut. Pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang dari Perusahaan serta lingkungan bisnis di mana Perusahaan menjalankan kegiatan usaha. Perusahaan tidak menjamin bahwa segala tindakan yang telah diambil untuk memastikan keabsahan dokumen ini akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan. Laporan ini juga memuat kata “PINS Indonesia”, “Perseroan”, atau “Perusahaan” yang didefinisikan sebagai PT PINS Indonesia yang menjalankan usaha dalam bidang telekomunikasi.


DAFTAR ISI 6 IKHTISAR

KEUANGAN 2014

8 9

Ikhtisar Keuangan Ikhtisar Operasional

16 PROFIL PERSEROAN 18 19 20 21 22 23 24 25 26 31

Sekilas Perseroan Sejarah Perseroan Visi & Misi, Tujuan, dan Implementasi Strategi Struktur Organisasi Peta Daerah Operasional Alamat Kantor Cabang Profil Dewan Komisaris Profil Direksi Peristiwa Penting 2014 Produk dan Layanan

PERSEROAN

40 42

Strategi Perseroan Corporate Action

KEUANGAN

PEMEGANG SAHAM

46

Sambutan Komisaris Utama Laporan Direktur Utama

34 TINJAUAN

KINERJA SDM

36 37 37

Sumber Daya Manusia Profil Sumber Daya Manusia Pengembangan Sumber Daya Manusia

54 TATA KELOLA

PERUSAHAAN

57 57 59 59 60 60 60 62 62

44 TINJAUAN KINERJA

10 LAPORAN KEPADA 12 14

38 TINJAUAN BISNIS

46 47 49 50 51

Tinjauan dan Prospek Operasi Keuangan Pendapatan Usaha Beban Usaha Hasil Usaha Aset Leabilitas

Kerangka Kerja GCG Struktur GCG Perseroan Auditor Perseroan Budaya Korporasi dan Etika Bisnis Kode Etik TELKOM Group Kepatuhan Perseroan Konsistensi Penerapan GCG dalam Operasional Perseroan Regulasi dan Isu Kepatuhan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

63 SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

64 LAPORAN

KEUANGAN


IKHTISAR KEUANGAN 2014

IKHTISAR KEUANGAN 2014 6

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

7


IKHTISAR KEUANGAN 2014

IKHTISAR KEUANGAN 2014

IKHTISAR KEUANGAN Laporan laba rugi dalam tiga tahun terakhir, dari tahun 2012 hingga tahun 2014, diilustrasikan dalam tabel berikut.

IKHTISAR OPERASIONAL LAPORAN LABA RUGI

2012

2013

2014

dalam juta Rupiah

Total Aset

Pendapatan Usaha (dalam juta Rupiah)

1.519.974

(dalam juta Rupiah)

584.678

1.001.856

1.519.974

1.600.000

4.000.000

Pendapatan

584.678

1.001.856

1.519.974

1.400.000

3.500.000

Beban Pokok Pendapatan

537.600

864.958

1.287.317

47.078

136.898

232.657

Beban Usaha

703.362

967.325

1.469.734

Beban Kas

622.618

983.785

1.429.957

80.744

-16.460

39.777

-39.156

66.378

133.662

-122.323

37.489

1.994

Pendapatan Usaha

Total Laba Kotor

Beban Non Kas Ebitda *) Laba (Rugi) Bersih

*) EBITDA: Laba sebelum beban bunga, beban pajak, depresiasi, amortisasi, dan penyisihan.

RASIO

1.200.000

3.000.000

1.001.856

1.000.000 800.000

2.500.000 2.000.000

584.678

600.000

1.500.000

400.000

1.000.000

200.000

500.000

0

0

2012

2013

2014

Total Ekuitas (dalam juta Rupiah)

2014

ROA

-10%

3%

2%

ROE

-17%

5%

6%

Net Profit Margin

-21%

4%

1%

EBITDA Margin

-7%

2%

7%

40.000

Current Ratio

415%

209%

162%

20.000

Total Debt to Total Asset

41%

46%

64%

0

400.000

Total Debt to Equity

71%

84%

175%

-20.000

200.000

-40.000

0

103.402

120.000

1.400.000

80.000

1.200.000

60.000

1.000.000 24.455

2012

2013

2014

Total Aset

1.202.107

1.364.810

3.128.931

Total Liabilitas

498.496

623.316

1.990.059

Ekuitas

703.611

741.494

1.138.872

1.202.107

1.364.810

3.128.931

Total Liabilitas & Ekuitas

*) EBITDA: Laba sebelum beban bunga, beban pajak, depresiasi, amortisasi, dan penyisihan.

1.364.810

2013

2014

1.600.000

100.000

800.000

1.138.872

703.611

741.494

2012

2013

600.000

-38.557

2012 POSISI KEUANGAN

2012

(dalam juta Rupiah) 2013

dalam juta Rupiah

1.202.107

EBITDA

2012

*) EBITDA: Laba sebelum beban bunga, beban pajak, depresiasi, amortisasi, dan penyisihan.

3.128.931

2013

2014

2014

Laba (Rugi) Bersih (dalam juta Rupiah)

37.489

40.000 20.000

1.994

-122.323

0 -20.000 -40.000 -60.000 -80.000 -100.000 -120.000

2012

8

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

2013

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

2014

9


LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM

LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM 10

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

11


LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM

LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM

SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA Tren di industri telekomunikasi semakin cepat berkembang dan bertransformasi setiap tahunnya, di antaranya dari layanan voice dan SMS menjadi layanan berbasis data, yang mencakup jaringan, layanan, dan perangkat komunikasi berbasis data itu sendiri. Cepatnya perubahan pada industri ini menjadi pemacu bagi Perseroan untuk turut bertransformasi mengikuti tren sehingga dapat selalu memenuhi kebutuhan pelanggan serta mempertajam daya saing Perseroan demi memajukan TELKOM Group.

D

ua pilar bisnis Perseroan, yakni Premises Equipment (PE) dan Premises Integration (PI) telah membuktikan diri mampu mendiversifikasi layanannya sehingga berhasil berkompetisi dengan baik dalam program sinergi TELKOM Group maupun Go to Market di tahun 2014. Hal ini tidak hanya memperkuat posisi Perseroan di dalam industri CPE, namun juga mendukung pertumbuhan bisnis TELKOM Group. Selama tahun 2014, pengawasan, interaksi, dan konsultasi antara Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terus dijalankan dengan sangat baik. Peningkatan kualitas dari aspek proses serta kesisteman berupa inisiatif-inisiatif yang bersifat correction maupun corrective action dijalankan dengan efektif. Upaya-upaya penyempurnaan proses dan kesisteman ini diharapkan dapat terus berjalan secara sinergis dan berkesinambungan. Ke depannya, Perseroan diharapkan mampu menjadi pemain utama bisnis integrasi Customer Premises Equipment yang tidak hanya bermain di dalam group tetapi juga berkiprah luas di dunia bisnis korporasi di Indonesia. Sebagai pemain Premises Equipment yang memiliki potensi sumber daya dan sebaran bisnis yang luas, Perseroan berupaya untuk menjadi pemain besar dalam bisnis distribusi, sekaligus menjadi pilar utama bisnis distribusi TELKOM Group sehingga dapat memberikan value yang maksimal, baik bagi customer, perusahaan, group, dan perekonomian negara secara umum.

Hormat kami, Sukardi Silalahi Komisaris Utama

12

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

13


LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM

LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM

LAPORAN DIREKTUR UTAMA Meningkatkan Service Quality dan Sinergi Melalui penyesuaian dengan peluang bisnis dan portofolio yang baru, Perseroan terus berupaya meningkatkan kualitas service yang mencakup sumber daya manusia, infrastruktur, kemitraan, dan business process, sehingga tercipta pula sinergi yang semakin kuat di dalam TELKOM Group. Para Seluruh Pemegang Saham Yang Terhormat, Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah terus memberikan kekuatan, semangat kerja keras serta kepercayaan diri kepada seluruh jajaran Perseroan dalam upaya meraih target pertumbuhan yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2014. Secara umum, strategi Perseroan di tahun 2014 berfokus dalam melayani segmen korporasi mulai dari Small Medium Enterprise sampai dengan Large Enterprise melalui CPE Reseller, CPE Integration, CPE Maintenance dan CPE Business Enabler yang sesuai dengan Corporate Strategic Scenario (CSS) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) sebagai induk Perusahaan. Portofolio bisnis Perseroan diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu Premises Equipment (PE) dan Premises Integration (PI). Perbedaan karakteristik dari kedua portofolio bisnis tersebut yaitu portofolio PE lebih bersifat one-touch interaction, sedangkan portofolio PI lebih bersifat long-term interaction dan total solution. Pada tahun 2014, pendapatan usaha Perseroan mengalami peningkatan yang signifikan, yakni sebesar 51,7% dari Rp 1.001,9 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 1.520,0 miliar pada tahun 2014. Dari dua portofolio bisnis yang telah ditetapkan Direksi sesuai dengan CSS perusahaan induk, pilar bisnis Premises Equipment (PE) menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan usaha. Segmen bisnis PE ini berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp 1.135,1 miliar atau 75% dari keseluruhan total pendapatan di tahun 2014, naik 158% dari tahun 2013. Sedangkan segmen bisnis Premises Integration (PI) berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp 384,9 miliar atau 25% dari keseluruhan total pendapatan di tahun 2014. Bisnis Premises Integration (PI) memberikan kontribusi margin yang cukup signifikan bagi margin keseluruhan perseroan yaitu mencapai lebih dari 60%. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, Perseroan mencatat pendapatan sebelum bunga, pajak, penyisihan, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp 103,4 miliar, mengalami kenaikan hingga 423% dibandingkan EBITDA tahun 2013 yang berjumlah Rp 24,4 miliar. Sedangkan laba bersih pada tahun 2014 berjumlah Rp 1,9 miliar, lebih rendah jika dibandingkan dengan jumlah yang tercatat di tahun 2013 yang menunjukkan angka Rp 37,5 miliar, hal ini dikarenakan investasi jangka panjang yang telah dilakukan perseroan dengan membeli 25% saham PT. Tiphone Mobile Indonesia Tbk, dan diharapkan dengan investasi ini ke depan dapat mendukung double digit growth Perseroan.

14

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Dari segi operasi, di tahun 2014 Perseroan menitikberatkan pada dua aktivitas operasional yang selaras dengan strategi Perseroan yaitu kerja sama sinergi TELKOM Group dan Go to Market. Lewat sinergi dengan perusahaan induk (TELKOM) dan perusahaan lain di bawah TELKOM Group, Perseroan melayani penyediaan PE (Premises Equipment) untuk mendukung kebutuhan internal maupun eksternal TELKOM seperti handset, modem, komputer, set top box, router, PBX, dan voucher, serta PI (Premises Integration) dan managed service mulai dari, survey, desain solusi, instalasi, operasi, dan pemeliharaan. Perkembangan yang dicapai Perseroan menjadi hasil dari implementasi secara konsisten budaya Perusahaan TELKOM Group yakni Always The Best di Perseroan, selain penerapan strategi evaluasi dan kontrol yang ketat dalam pengelolaan operasional Perseroan. Di tahun 2015, Direksi melihat tantangan sekaligus peluang yang lebih besar di industri bisnis telekomunikasi dan informatika. Tentunya Perseroan terus berupaya untuk meraih target yang lebih tinggi, sesuai yang telah ditentukan pada RKAP tahun 2015. Dengan pembaharuan corporate strategy scenario Telkom Group 2015, agar dapat mengatasi perkembangan teknologi dan peluang bisnis yang ada, perseroan diberikan kepercayaan mengelola portfolio bisnis Managed Mobility, Manage Desktop, Managed CPE Service, Manage LAN/WAN/WLAN dan Manage Security Services, dengan fokus melayani segmen personal Small Medium Enterprise hingga Large Enterprise. Tahun 2015 akan dijadikan tahun bagi perseroan untuk mentransformasi layanan menjadi “Service Excelllent�, perseroan akan terus melakukan peningkatan kapabilitas baik dari sisi Human Capital, Infrastructure, IT Tools, business process, Partnership dan Sinergi Telkom Group untuk menjaga competitive sustainable growth. Atas nama Direksi Perseroan, saya menyampaikan apresiasi kepada para pelanggan, mitra, dan para karyawan atas dukungan dan dedikasi yang tinggi kepada Perseroan. Kepada Pemegangn Saham dan Dewan Komisaris, saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan yang terus menerus diberikan untuk menunjang perkembangan dan kemajuan Perseroan sedari dulu, kini, dan semoga hingga masa mendatang. Hormat kami, Mustapa Wangsaatmadja Direktur Utama

15


PROFIL PERSEROAN

PROFIL PERSEROAN 16

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

17


PROFIL PERSEROAN

PROFIL PERSEROAN

SEKILAS PERSEROAN

SEJARAH PERSEROAN

D

idirikan sejak tanggal 17 Oktober 1995, PT. PINS Indonesia sebelumnya berdiri dengan nama PT. Pramindo Ikat Nusantara. Pada awalnya, penyelenggaraan Kerja Sama Operasi (KSO) telekomunikasi di wilayah Sumatera merupakan fokus bisnis Perseroan. Mengikuti pengambil alihan seluruh saham Perseroan oleh perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TELKOM) pada tahun 2002, serta mengacu pada CSS TELKOM, maka sejak Oktober 2010 Perseroan berfokus pada portofolio Premise Integration Service. Perubahan nama perusahaan dari PT. Pramindo Ikat Nusantara menjadi PT. PINS Indonesia pun dikukuhkan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-65040. AH.01.02. tanggal 20 Desember 2012. Dengan pengalaman di bidang telekomunikasi selama lebih dari 18 tahun, PT. PINS Indonesia menjadi penyedia sarana dan prasarana layanan telekomunikasi terlengkap dan terpercaya di seluruh penjuru Nusantara. Hal ini turut mendorong Perseroan untuk melangkah lebih jauh dengan ekspansi bisnis perangkat telekomunikasi dan informatika nasional. Dengan bekal sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki, Perseroan siap bersaing dalam memberikan layanan yang lebih unggul, berkualitas, dan terjangkau di seluruh Indonesia.

18

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

PT. Pramindo Ikat Nusantara didirikan di Jakarta dengan fokus bisnis dalam sektor jasa kerja sama operasi telekomunikasi dasar. Dikukuhkan dalam Akta Pendirian nomor 135 pada tanggal 17 Oktober 1995 di hadapan Notaris Benny Kristianto, SH., pendirian Perseroan mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan nomor C2-13.200.HT.01.01.Th.95 tertanggal 18 Oktober 1995. Kemudian pada tanggal 19 Desember 1995, pendirian Perseroan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101.

1995

2002

Akusisi atas 100% saham Perseroan dirampungkan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TELKOM), setelah kedua pihak menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (Conditional Sales and Purchase Agreement – CSPA) pada tanggal 19 April 2001.

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Pada bulan Oktober 2010, Corporate Strategic Scenario (CSS) TELKOM yang baru menetapkan Perseroan untuk bergerak dalam bisnis portofolio IMES, dengan spesialisasi pada bisnis Premises Integration Services. Hal ini mendorong peralihan portofolio Perseroan dari bidang pengelolaan Sambungan Telekomunikasi menjadi bisnis Premises Equipment (PE) dan Premises Integration (PI).

Perseroan mengalami perubahan fokus bisnis, sehingga portofolio beralih menjadi lima, yaitu Managed Mobility, Managed Desktop, Customer Network Services, ICT Security Services, dan Managed CPE Services.

2010

2013

2012

PT. Pramindo Ikat Nusantara mengalami perubahan nama menjadi PT. PINS INDONESIA, dan dikukuhkan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-65040. AH.01.02. tertanggal 20 Desember 2012.

2014

Guna memperluas jaringan distribusi, pada September 2014 PT. PINS Indonesia mengakuisisi saham PT. Tiphone Mobile Indonesia sebesar 25%.

19


PROFIL PERSEROAN

PROFIL PERSEROAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGI

STRUKTUR ORGANISASI Direktur Utama

VP Strategic Planning & Management System

VP Corporate Secretary & Legal

Management Advisory Brand

Visi Menjadi Perusahaan Nomor Satu di Indonesia untuk layanan Premises Integration Services, Total Solution, Sistem Terpadu dan Managed Services.

Misi • Untuk Memberikan Solusi Total di Bisnis Layanan Premises Integration. • Menyediakan Sistem Integrasi dan Pengelolaan Layanan untuk Pasar Korporat dan Konsumen. • Menawarkan Sistem Distribusi Terbaik untuk Mendukung Grup Telkom.

Direktur Telco Business Solution

Head of Shared Service

Direktur Corporate Business Solution

VP Telco Business Development

GM Operation & Manager Service

VP Corporate Business Development

GM Access Network Services

GM Partnership & Solution

GM Mobile Network Services

GM Service Delivery

GM Multimedia & Broadband Services GM Channel & Distribution

GM Public Sector, Finance & Construction Services GM Sesources, National Carriers & Wallfare Services

Direktur Finance & Business Support VP Accounting & Budgeting VP Treasury & Tax VP General Support VP Human Capital

GM SME & Wholesale Services GM USO Project

Implementasi Strategi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

20

Mengembangkan Solusi & Managed Services untuk bisnis Enterprise & UKM. Program M & A. Kompetensi SDM & Perbaikan Organisasi. Produk Pengayaan & Bundling. Kemitraan & pemasaran bersama partner pilihan. Mengembangkan titik Sales & Distribusi. Mengembangkan Logistik & Distribusi Sistem. Kemitraan dengan principal yang terpercaya. Peningkatan SLA & SLG ke pelanggan. Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

21


PROFIL PERSEROAN

PROFIL PERSEROAN

PETA DAERAH OPERASIONAL

ALAMAT KANTOR CABANG • Area Sumatera Graha Merah Putih Jl. Putri Hijau No.1 lt.6 Medan 20111 Sumatra Utara • Area Jawa Barat (Bandung & Banten) Jl. Supratman No. 62, Bandung • Area Jawa Tengah (Semarang & Jogja) Jl. Pahlawan No. 10, Semarang • Area Jawa Timur Jl. Sumatera No. 131, Surabaya • Area Bali dan Nusa Tenggara Jl. Teuku Umar No. 6, Denpasar • Area Kalimantan Jl. MT Haryono No. 169, Balikpapan • Area Sulawesi, Maluku dan Papua Lantai 3 - Kantor Telkom Witel Sul-Sel Jl. A.P.Pettarani No. 02, Makassar

Alamat Kantor Pusat PT. PINS Indonesia Plaza Kuningan, Annex Building 7th Jl. HR Rasuna Said Kav. C11-C14, Jakarta Selatan Tel. 021-5202560

22

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

23


PROFIL PERSEROAN

PROFIL PERSEROAN

PROFIL DEWAN KOMISARIS

2

1. Sukardi Silalahi Komisaris Utama Memulai kariernya di TELKOM sejak tahun 1992, pria kelahiran Pangururan, 30 Agustus 1965 ini telah menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak 6 Juni 2012, dan sebagai Direktur Konsumer TELKOM sejak tahun 2012. Setelah meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung di tahun 1989, berbagai jabatan pernah dipercayakan kepada beliau, yaitu Kadinpem Kandatel Surabaya (1995), Kabagpran Kandatel Surabaya (1996), Waka Kandatel Madiun (1997), Kakandatel Malang (1999), Kakandatel Surabaya Timur (2004), Deputy Kadivre VI Kalimantan (2004), EGM Divisi Regional VI Kalimantan (2006), Deputy EGM Divisi Fixed Wireless Network (2007), Deputy EGM Divisi Consumer Service Indonesia Barat (2010), dan EGM Divisi Consumer Service Indonesia Timur (2011).

24

1

2. M. Wisnu Adji Komisaris Lahir di Cimahi pada 28 Maret 1964, beliau telah memperoleh gelar Diploma in Telecommunication dari ICOM Cambridge University serta gelar Magister Akuntansi dari Universitas Gajah Mada. Komisaris Perseroan sejak 18 November 2011 dan SGM Finance, Billing & Collection Center TELKOM sejak tahun 2013 ini juga telah mengikuti Management Learning for Financial Executives di IPMI Business School di tahun 2006. Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai Assistant Vice President Financial Accounting & Budgeting, Direktorat Finance TELKOM (2006-2008), Vice President di unit Internal Audit TELKOM (2008), serta Vice President Financial & Logistic Policy di TELKOM (2010-2013). Sepanjang kariernya di TELKOM, beliau aktif mengikuti berbagai seminar, baik di dalam maupun luar negeri.

PROFIL DIREKSI

3

3. Mohammad Firdaus Komisaris Lahir di Ujung Pandang pada 12 Juli 1967 dan mendapatkan gelar Sarjana Teknik elektro Universitas Hasanuddin Makassar di tahun 1991, beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 13 Mei 2013 dan Deputy EGM Divisi Telkom Barat sejak tahun 2013. Sebelumnya, berbagai jabatan yang pernah dipercayakan padanya meliputi General Manager Jakarta Selatan (2008-2010), General Manager UCS Regional II Jakarta (2010-2011), Deputy EGM Divisi Telkom Flexi (2011-2012), dan Deputy EGM Divisi Consumer Service Barat (2012-2013).

3

2

1. Mustapa Wangsaatmadja Direktur Utama Bergabung dengan perusahaan pada tahun 1990 sebagai Engineer Data Processing di Semarang, beliau kini menjabat sebagai CEO PT. PINS Indonesia sejak 1 April 2014. Lulusan Institut Teknologi Bandung yang juga telah mendapatkan gelar Master of Engineering & Science dari ATRI-Curtin University of Technology Perth, Australia pada tahun 1996 ini sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala R&D Center Telkom (2007), VP Inovasi Strategi & Synergy TELKOM Indonesia (2012), Kepala Departemen Teknologi Recitation – MASTEL 20102012, dan Kepala Program Studi Teknik – IAE ITB 2009-2013. Beliau juga menjabat sebagai Dewan Komisaris PT. AdMedika sejak Agustus 2012 hingga saat ini. Pada 1 Agustus 2011, beliau menerima penghargaan “Satyalencana Wira Karya” dari Pemerintah Indonesia.

2. Abdi Mulyanta Ginting Direktur Corporate Business Solution Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 8 Mei 2012, pria kelahiran Tanjung Pinang, 10 November 1996 ini telah meraih berbagai prestasi selama berkarier di TELKOM, antara lain menjadi Project Leader dalam implementasi TelkomNet (1995), membangun sistem Paperless Office yang dinamakan POINT (1998) dan proyek implementasi proyek Y2K TELKOM bidang Information System (1999-2000). Lulusan Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung tahun 1991 dan mendapat gelar Master of Science bidang Telecommunication (MST) dari University of Pittsburg, USA di tahun 1997, beliau juga pernah menjabat sebagai GM Unit Sistem Informasi Regional V Jatim (2005) yang bertanggung jawab atas keberhasilan implementasi Call Data Collection (CDC) Divre 5 Jatim, kemudian menjabat sebagai Deputy Senior general manager IS Center TELKOM (2007) dan bertanggung jawab mengimplementasikan I-Siska sebagai sistem Siska yang lama di tahun 2009. Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

1

4

3. Benny Artono Direktur Telco Business Solution Lahir di Wonosobo pada 18 Februari 1966, lulusan S2 Business Administration di University of Bradford, UK tahun 2001 ini telah menjabat sebagai Direktur Distribution Business Perseroan sejak 8 April 2013. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Daerah Telekomunikasi Medan (2006), Deputy EGM Divisi Regional VII TELKOM (2008), Deputy EGM Divisi Consumer Service II Timur (2010), Deputy EGM Divisi Consumer Service I Timur (2011-2012), dan sebagai Deputy EGM Divisi Access Telkom (2012-2013).

4. Hermawan Koesmanaputra Direktur Finance & Business Support Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 1 Agustus 2013, lulusan Sarjana Ekonomi Akuntansi dari STIE Jayanegara tahun 1994 ini lahir di Bandung pada 3 Mei 1963. Sebelumnya, berbagai jabatan telah dipercayakan pada beliau, seperti Assistant Manager Akuntansi DIVRE II Jakarta (2004), Manager Accounting Receivable Operation Finance Center (2006), Manager General Accounting Finance Center (2007-2008), Head of Corporate Finance PT. Sigma Cipta Caraka (20092011), Operation Senior Manager FINOP SU 05 DTF (20112012), dan Operation Senior Manager FINOP SU 01 Divisi Consumer Service Barat TELKOM sampai dengan Juli 2013.

25


PROFIL PERSEROAN

PROFIL PERSEROAN

PERISTIWA PENTING 2014 29

29

JAN

29-30 Januari 2014 - RAPIM I PINS dihadiri oleh seluruh karyawan PINS, bertempat di Hotel Aston Bogor.

29

29

JAN

29

29 JAN

29

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Penandatanganan komitment kerjasama tahun 2014 antara PINS dan Samsung Electronic Indonesia.

12

JAN

Penandatanganan komitment kerjasama tahun 2014 antara PINS dan HP Enterprise Group.

Penandatanganan komitment kerjasama tahun 2014 antara PINS dan PT. Tunas Harapan Jaya untuk project Electronic Data Capture (EDC).

Penandatanganan komitment kerjasama tahun 2014 antara PINS dan HP Printing & Personal Sytem Group.

Penandatanganan komitment kerjasama tahun 2014 antara PINS dan HUAWEI.

JAN

Penandatanganan komitment kerjasama tahun 2014 antara PINS dan Palo Alto Network.

Penandatanganan komitment kerjasama tahun 2014 antara PINS dan ILCS.

JAN

29

JAN

JAN

29

JAN

Penandatanganan komitment kerjasama tahun 2014 antara PINS dan CISCO.

26

29

JAN

FEB

Penandatanganan komitment kerjasama tahun 2014 antara PINS dan PT. Solusi Layanan Mandiri untuk project Vending Machine.

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2013 dilaksanakan di kantor PT. PINS Indonesia.

27


PROFIL PERSEROAN

19

PROFIL PERSEROAN

3

FEB

5

8

MAR

19

Penandatangan Perjanjian Jual Beli Saham antara PT. PINS Indonesia dan PT. Tiphone Mobile Indonesia, Tbk

3

NOV

Telah dilakukan penandatangan Term sheet project antara PINS dan Ciputra yang bertempat di Ciputra World I.

Pelaksanaan acara Pisah Sambut Dirut PT. PINS Indonesia bertempat di Hotel JS Luwansa dan dihadiri oleh costumer PINS.

Bertempat di kantor Ciputra II Kuningan telah dilakukan Kick Off Meeting Joint Venture antara PT. PINS Indonesia dan PT. Ciptakomindo Pradipta (CIPUTRA)

13

JUN

Perjanjian jual beli saham bersyarat Condition Sales & Purchase Agreement (CSPA) PT. PINS Indonesia dengan PT. Telesindo Mobile Tbk.

Kegiatan Halal-bihalal seluruh karyawan PT. PINS Indonesia area Jakarta.

SEP

26

MEI

SEP

30

APR

Pelaksanaan kegiatan business Workshop Creating Service Excellent Managed Data Network bersama CISCO di Hotel JS Luwansa Jakarta.

11

AGU

3-4 Maret 2015 - Workshop & Joint Planning Session (JPS) Sinergi antara PT. PINS Indonesia dan Divisi Business Solution Telkom dilaksanakan di Batam.

Workshop Global Telco Enterprise Business Trend and Solution bersama Huawei dan Telkom DBS.

28

12

MAR

NOV

Pelaksanaan RAPIM II PT. PINS Indonesia di Hotel RitzCarlton Mega Kuningan.

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Acara Kick Off Meeting Project Integration Management Office (IMO) dengan PT. Telesindo dipimpin langsung oleh Plt. CEO Telkom Group Bapak Indra Utoyo.

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

29


PROFIL PERSEROAN

PROFIL PERSEROAN

PRODUK DAN LAYANAN

19 NOV

Bertempat di hotel Ritzcarlton SCBD Jakarta, PT. PINS Indonesia dan Telkomsel melakukan penandatanganan kerjasama (MoU) pada launching layanan Machine to Machine (M2M) Automotive Telkomsel.

4

22

DES

DES

PINS mendapat penghargaan untuk kategori The Best AM dalam acara Forum Sinergi Mega Project III Telkom Group.

30

Sejak pengambil alihan oleh TELKOM di tahun 2002, strategi bisnis Perseroan turut mengacu pada Corporate Strategic Scenario (CSS) TELKOM dengan berfokus pada 5 (lima) portofolio bisnis dan menjadi produk unggulan, yaitu: 1. Managed Mobility 2. Managed Desktop 3. Customer Network Services 4. Managed CPE Services 5. ICT Security Services Perayaan syukuran hari ulang tahun PT. PINS Indonesia yang ke-4 yang jatuh pada tanggal 20 desember 2014, dirayakan secara sederhana, dihadiri oleh Direksi dan seluruh karyawan PINS Jakarta

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

S

esuai dengan CSS Telkom periode 2014-2018, fokus Perseroan diarahkan pada bisnis PI (Premises Integration), sedangkan PE (Premises Equipment) akan menjadi bagian daripada PI (PI drive PE). Konsep PI drive PE ini merupakan kebijakan dimana pengembangan bisnis PE berdasar pada strategi bisnis PI, sehingga diharapkan bisnis PE dapat memperoleh margin yang lebih besar. Program Aliansi dan Akuisisi merupakan salah satu strategi dalam implementasi konsep tersebut, yaitu dengan melakukan aliansi dan akuisisi dengan perusahaan terbaik dalam bisnis PI atau menunjang Managed Services (PI). Berfokus pada customer korporasi, PT. PINS Indonesia mengalami perubahan portofolio bisnis di tahun 2014 yang semakin terintegrasi sehingga dapat memberikan solusi total pada pelanggan. Portofolio bisnis tersebut dibagi menjadi 5 (lima), yaitu Managed Mobility, Managed Desktop, Customer Network Services, Managed CPE Services dan ICT Security Services.

Managed Mobility Portofolio bisnis ini memberikan solusi untuk penyediaan berbagai jenis perangkat mobile dengan tipe teknologi terkini, sekaligus mengintegrasikannya dalam suatu sistem yang handal. Melalui sistem pengelolaan terpadu dan berbagai aplikasi bisnis untuk gadget, perusahaan pelanggan dapat terhubung dengan karyawan, mitra, pelanggan, maupun aset setiap saat. Managed Mobility mencakup produk-produk, yaitu handset, ATM (Automatic Teller Machine), Vending Machine, EDC (Electronic Data Capture), dan Voucher, yang tersedia dalam beragam brand, antara lain Samsung, Apple, Lenovo, Huawei, Blackberry, ZTE dan Oppo.

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

31


PROFIL PERSEROAN

Solusi Managed Mobility Services yang ditawarkan oleh PINS meliputi: • Vending Machine sebagai solusi integrasi untuk memudahkan pembayaran dan transaksi multipurpose melalui berbagai fitur, sehingga pelanggan dapat bertransaksi dengan nyaman dan mudah. • Electronic Data Capture sebagai alat transaksi yang meliputi pembayaran, pembelian dan transfer akan memberikan kemudahan dan kepraktisan bagi pelanggan dalam transaksi non-cash melalui kartu. • Device Bundling yang disediakan oleh PINS meliputi smartphone dan bundling perdana dengan special value package untuk memenuhi kebutuhan komunikasi pelanggan dengan teknologi terkini. Proyek Telco Business Solution dari portofolio Managed Mobility yang memberikan kontribusi besar pada pendapatan PINS di tahun 2014, yaitu:

E-Voucher Telkomsel & Penyediaan Smartphone Telkomsel Melalui Distributor Samsung – Mobile Network Service Melalui PINS POINT yang tersebar di seluruh Indonesia, PINS pada akhir tahun 2013 dipercaya oleh Telkomsel untuk menjual produk E-voucher di seluruh outlet PINS. Dan pada tahun 2014, PINS berhasil mempertahankan dan memperbesar pendapatan melalui penjualan E-Voucher Tsel di seluruh PINS POINT dan outlet penjualan PINS. Selain itu, PINS diberi kepercayaan untuk menyediakan smartphone bundling bagi pelanggan corporate Telkomsel melalui distributor yang telah ditunjuk Telkomsel.

Managed Desktop Perseroan memberikan solusi penyediaan, distribusi, instalasi, integrasi, keamanan dan pemeliharaan perangkat komputer, printer, LCD proyektor dan sarana kerja lainnya. Pelanggan dapat memilih berbagai perangkat yang sesuai dengan kebutuhan serta biaya sehingga mendapatkan efektivitas bisnis. Produk-produk yang ditawarkan oleh perseroan dalam portofolio Managed Desktop meliputi komputer, PC, notebook, laptop, printer, proyektor, hingga software dari brand-brand kelas dunia seperti HP, Lenovo, hingga Apple. PINS menyediakan solusi Managed Desktop sebagai berikut: • Seat Management sebagai solusi untuk memonitor sarana kerja karyawan. Layanan ini meliputi solusi IT asset management, software license management, patch management, software deployment & delivery management, reporting, help desk support service serta maintenance untuk desktop dan laptop. PINS Seat Management menjamin perangkat selalu siap pakai selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. • BosToko merupakan solusi untuk memudahkan kebutuhan transaksi, monitoring stock, serta memudahkan akuntansi dalam suatu sistem yang terintegrasi. Layanan ini akan membantu sistem administrasi pelanggan sehingga lebih mudah dan efisien. Proyek Telco Corporate Business Solution dari portofolio Managed Desktop yang memberikan kontribusi besar pada pendapatan PINS di tahun 2014, yaitu:

Seat Management Telkom – Multimedia & Broadband Services

32

PROFIL PERSEROAN

Dalam rangka mensukseskan bisnis PINS, Kerjasama Sinergi antara induk (TELKOM) dan perusahaan lain di bawah TELKOM Group masih akan terus dilakukan dan dimaksimalkan secara jangka panjang oleh Perusahaan. Implementasi sinergi pada tahun ini, termasuk penyediaan Notebook & Komputer Seat Management IV ISC, merupakan salah satu penyumbang pendapatan terbesar di direktorat Telco Business Solution. PINS Seat Management memberikan sarana kerja yang dapat beroperasi dengan baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan TELKOM.

Customer Network Services Melalui portofolio bisnis ini, Perseroan memberikan solusi terpadu untuk membangun ICT Network yang handal, menggunakan berbagai perangkat di seluruh kawasan Indonesia. Network Operation Center (NOC) PINS juga beroperasi selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu untuk menjamin layanan jaringan yang baik bagi pelanggan. Berbagai pilihan tipe perangkat bisa didapatkan oleh pelanggan, antara lain SACC Security Panel, CCTV, Router, Switch, Vicom/Audiocom, BAS System, LAN, IP PBX/PABX, MATV, Public Address/Sound System, Fire Alarm, hingga Videophone. Pilihan brand yang tersedia pun beragam, yaitu Cisco, Huawei, Riverbed, IBM, HP, Avaya, dan Alcatel-Lucent. Solusi yang ditawarkan oleh PINS dari portofolio bisnis Customer Network Services adalah sebagai berikut: • Network Managed Services, yang meliputi Managed WAN, Managed LAN, dan Managed Wireless LAN untuk memberikan koneksi terbaik bagi pelanggan. • Smart Home Solution merupakan sistem rumah pintar yang memudahkan pemilik rumah dalam memantau kondisi keamanan rumah dan mengontrol perangkat elektronik di rumah, dari mana dan kapan saja melalui aplikasi smartphone atau tablet. Perangkat elektronik rumah yang disediakan dalam layanan ini antara lain IR Motion Sensor, Smoke Detector, Temperature/ Humid Sensor, Door/Window Sensor, hingga Emergency Alarm, Wall Switches, dan Curtain Controller. • Smart Meter Solution, yang meningkatkan layanan pada perangkat pembayaran listrik prabayar. Layanan ini menawarkan solusi terintegrasi smart meter dengan fasilitas monitoring pulsa, sistem alert, dan kemudahan transaksi pembayaran. • WAN Optimization sebagai solusi untuk menurunkan network cost, meningkatkan efisiensi waktu pengiriman data melalui jaringan WAN, lebih banyak data yang diamankan, proses security yang lebih cepat, efisiensi penyimpanan data, dan meningkatkan produktivitas pekerjaan. • Smart Building Solution menyediakan solusi untuk pengelolaan dan pengontrolan operasional infrastruktur elektronik bangunan secara terotomatisasi dan terintegrasi, termasuk ketersediaan layanan ICT seperti telekomunikasi, internet, Pay TV, CCTV, fire alarm, dan layanan berbsis IP lainnya. Melalui Smart Building Solution, bangunan dapat menjadi lebih ramah lingkungan dengan efisiensi konsumsi energi. Top 5 Proyek Direktorat Corporate Business Solution di tahun 2014 dari portofolio bisnis Customer Network Services adalah sebagai berikut:

• Pengadaan CPE untuk Data Intranet Kemenkeu TA 2014

PINS membantu Telkom Dives Segmen GMS dalam penyediaan CPE untuk Data Intranet di Kementrian Keuangan, meliputi pengadaan Akses Data Eksternal yang terdiri dari Bloomberg,

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Reulers dan Layanan Data. Selain itu Perseroan juga bertanggung jawab dalam pengadaan Layanan Router, Project Management, perangkat pendukung E1 ISDN Voice, Bandwidth Management Service Gateway Sigma E Series lokasi kantor pusat, Modem ZTE AC MiFi Router (setara) HSDPA 14,4 Mbps, pengadaan sewa alat kerja EOS, serta pengadaan dukungan kegiatan seperti rapat dan laporan Pusintek.

Proyek Direktorat Telco Business Solution dari portofolio Managed Desktop yang memberikan kontribusi besar pada pendapatan PINS di tahun 2014, yaitu:

• Penyediaan Modem Telkom – Access Network Services

• Pengadaan dan Instalasi Building Automation System dan Advanced System di Telkom Landmark Tower Dalam proyek ini, PINS bertanggung jawab dalam membuat sistem bangunan Telkom Landmark Tower yang terintegrasi dan terotomatisasi, meliputi Building Automation System, Integrated Building Management System (IBMS), Building Information System (BIS), Building Energy Management System (BEMS), Integrated Monitoring System (IMS), Parking System, serta Preliminary.

• Pengadaan CPE Managed Service untuk Penambahan Layanan Telkomsel (APN Intranet) Zona Sekolah dan Kelengkapannya

Mendukung Telkom Divisi Segmen EMS dalam penyediaan CPE Managed Service untuk Kementrian Pendidikan dan Budaya di Zona Sekolah, PINS melakukan instalasi dan konfigurasi perangkat (media) atau desain koneksi internet yang memiliki kemampuan pengawasan pemakaian user oleh PUSTEKKOM di lokasi zona sekolah. Selain itu, PINS menyediakan CPE Managed Service teknologi akses internet menggunakan teknologi wireless terestial untuk 2500 titik lokasi, serta menyediakan Sewa Kelengkapan berupa Sistem Monitoring Jaringan Terpadu (SMJT).

• Pemasangan Elektronik Proyek Gedung Telkom Landmark Tower Pada proyek pemasangan elektronik untuk Gedung Telkom Landmark Tower, PINS bertanggung jawab dalam pengadaan CCTV System, Access Control System, Fire Alarm System, Public Announcement System, hingga pengadaan GPON ME.

• Pengadaan Layanan Smart Building untuk project The Mansion Dukuh Golf (Bougenville)

PINS membantu Telkom Divisi Segmen HBS dalam pengadaan layanan Smart Building untuk project The Mansion Dukuh Golf (Bougenville) untuk PT. Perkasa Abadi Jaya, meliputi penyediaan barang dan jasa instalasi GPON BM, CCTV System, IPPBX System, AC System, serta Video Intercom System dan Cable Tray.

Dalam mendukung target lima juta pengguna fixed broadband Speedy pada tahun 2014, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mempercayakan PINS untuk menjadi penyedia perangkat modem. Di samping itu, PINS juga meningkatkan pelayanannya melalui optimalisasi pelayanan di POD PINS (POD di area maupun non-area) sehingga lebih mudah untuk dijangkau Telkom di seluruh Indonesia.

• Penyediaan Alat Ukur Untuk Telkom – Multimedia & Broadband Services

PINS menyediakan solusi penjualan Alat Ukur untuk membantu operasional dan maintenance Jaringan Telkom dalam hal pengukuran-pengukuran parameter perangkat jaringan Telkom, mencakup jaringan tembaga, jaringan wireless, maupun jaringan fiber optic. Sehingga kondisi jaringan dan ambang batas parameter jaringan dapat termonitor untuk dilakukan pencegahan maupun perawatan jaringan. Tersedia berbagai macam perangkat Alat Ukur, antara lain Optical Power Meter, Optical Laser Source, Optical Fiber Identifier, Cable Fault Locator, WiFi Wave Deploy, WiFi Analyzer, dan BER Tester.

Managed ICT Security Services PINS menawarkan solusi terpadu untuk menjamin keamanan ICT Network, mulai dari penyediaan, distribusi, instalasi, hingga pemeliharaan secara terpadu dan monitoring terhadap serangan peretas dunia maya. Sistem pelaporan secara periodik juga tersedia sehingga dapat memberikan alert system apabila terjadi serangan. Pilihan brand untuk produk Firewall yang ditawarkan pun beragam, antara lain Palo Alto, Cisco, dan Fortinet. Solusi yang ditawarkan di bidang ICT Security Services adalah Next Generation Firewall, yang merupakan pengembangan dari firewall dengan terminasi proses yang lebih cepat dan keamanan yang lebih handal, sehingga kebutuhan akan akses serta keamanan jaringan dan data pelanggan terpenuhi. Servis yang diatur dalam layanan ini meliputi IPS, Anti Virus Scanning, Anti Spyware, URL Filtering, Mildware Protection, serta fitur-fitur custom lainnya sesuai kebutuhan pelanggan.

Managed CPE Services Melalui portofolio bisnis Managed CPE Services, Perseroan menyediakan solusi bagi para provider untuk menyediakan perangkat jaringan di lokasi customer dengan berbagai pilihan tipe yang dapat disesuaikan dengan sasaran bisnis. Dengan pengelolaan jaringan distribusi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, serta keberadaan tenaga teknis yang berpengalaman, PINS siap membantu proses penyediaan, distribusi, instalasi, integrasi, dan pemeliharaan secara terpadu. Produk-produk yang ditawarkan melalui layanan ini meliputi Modem, Set Top Box, Battery, Generator, Cable, UPS, Telephone, dan Measure Equipment, dengan pilihan brand seperti TP-LINK, ZTE, Huawei, Samsung, dan Cisco.

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

33


TINJAUAN KINERJA SDM

TINJAUAN KINERJA SDM 34

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

35


TINJAUAN KINERJA SDM

TINJAUAN KINERJA SDM

S

SUMBER DAYA MANUSIA

ejalan dengan strategi pengembangan Human Capital TELKOM Group, Perseroan pun menyelenggarakan sejumlah program pendidikan dan pelatihan yang berbasis pada kebutuhan bisnis, peningkatan kompetensi serta target kinerja perusahaan setiap tahunnya. Selama tahun 2014, SDM berfokus kepada program sertifikasi untuk karyawan yang terwujud antara lain dengan diraihnya beberapa penghargaan untuk karyawan yang berhasil menjadi Best AM (Account Manager) di lingkungan Telkom Group.

Profil Sumber Daya Manusia Per tanggal 31 Desember 2014, Perseroan mengelola 165 karyawan dengan komposisi 157 orang karyawan tetap dan 8 orang karyawan berjangka waktu. Dari total jumlah karyawan tetap, 67 orang di antaranya adalah karyawan yang diperbantukan dari TELKOM selaku induk Perusahaan dan 90 orang yang direkrut langsung oleh Perseroan. Persentase jumlah karyawan Perseroan di tahun 2013 mengalami pertumbuhan negatif (negative growth) sebesar 18%. Berikut adalah komposisi karyawan Perseroan berdasarkan tingkat pendidikan: Pendidikan

2012

2013

2014

≤ SMU

33

11

7

1-D3

25

15

17

D S1

124

110

110

S2-S3

23

33

31

TOTAL

205

169

165

Berikut adalah komposisi karyawan Perseroan berdasarkan usia: USIA

2012

2013

2014

≤35

137

93

91

36-40

24

24

24

>41

44

52

50

TOTAL

205

169

165

Pengembangan Sumber Daya Manusia

1. Pengembangan Budaya (Culture Development) Pengembangan kompetensi dalam hal ini dititikberatkan pada internalisasi dan penguatan nilai-nilai dasar perusahaan sebagai basis pembentukan budaya. 2. Pengembangan Kemampuan Peran (Role Development) Fokus pengembangan kompetensi sumber daya manusia dalam hal ini dititikberatkan pada pengembangan kualitas pribadi, yang ditunjukkan dengan adanya pelatihan tentang komunikasi dan motivasi. Pelatihan ini diikuti oleh II batch yang dibutuhkan oleh setiap kategori peran yang dipilih/didefinisikan. 3. Pengembangan Kemampuan yang terkait dengan Pekerjaan (Job Related Capability Development) Pengembangan kompetensi sangat penting dilakukan dalam rangka peningkatan dan/atau pemenuhan kebutuhan keahlian dan pengetahuan yang sesuai, di antaranya melalui program sertifikasi professional yang dipersyaratkan oleh jabatan/ kebutuhan bisnis.

Program Ekstrakurikuler Selain menyelenggarakan program pendidikan, pelatihan serta program pengembangan kompetensi, Perseroan juga memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada karyawan untuk mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler di bidang olah raga, di antaranya sepak bola, futsal, tenis lapangan, tenis meja, bulutangkis, bowling, komunitas sepeda dan fitness. Program ini diharapkan dapat menjalin keakraban antar sesama karyawan dan memperkuat kerja tim dalam bekerja.

Program Kesejahteraan dan Kesehatan Karyawan Kesejahteraan karyawan merupakan sesuatu yang perlu diperhatikan karena dapat meningkatkan motivasi, semangat kerja, serta loyalitas karyawan terhadap Perseroan. Kesejahteraan karyawan yang diberikan Perseroan dapat memberikan rasa aman bagi karyawan. Dengan adanya rasa aman, karyawan dapat lebih berkonsentrasi pada pekerjaan mereka, yang pada akhirnya memberikan kontribusi yang besar terhadap kemajuan Perseroan. Sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras dan dedikasi karyawan terhadap kemajuan perusahaan, Perseroan memberikan paket remunerasi yang dibayarkan setiap bulan dan terdiri dari gaji serta berbagai tunjangan, termasuk tunjangan kesehatan. Perseroan bekerja sama dengan Telkomedika untuk menangani kesehatan karyawan selama 2014 s/d 2017.

Program Pendidikan Dan Pelatihan

Sebagai perusahaan yang terus berkembang, sumber daya manusia memiliki peran yang penting dalam pencapaian visi dan misi Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan berkomitmen untuk selalu meningkatkan kompetensi dan keahlian sumber daya yang ada agar dapat menjadi profesional yang andal, berkualitas dan responsif. Pada akhirnya sumber daya diharapkan dapat berkontribusi pada upaya penciptaan nilai yang dilakukan Perseroan, terutama dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggan.

36

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Pada tahun 2014, program pendidikan dan pelatihan Perseroan meliputi peningkatan kepemimpinan dan keahlian fungsional. Program pendidikan dan pelatihan ini berfokus pada peningkatan kompetensi teknologi, networking, desain solusi, keuangan, perpajakan, manajemen mutu, dan manajemen proyek, komunikasi, motivasi, serta sertifikasi. Program ini diselenggarakan melalui kerja sama dengan lembaga training dan diikuti oleh 215 orang karyawan.

Program Pengembangan Kompetensi Seiring dengan dinamika bisnis yang tentunya berdampak pada dinamika kebutuhan sumber daya manusia, Perseroan menerapkan Competency Model Corporate sebagai acuan dalam pengembangan kompetensi sumber daya manusia. Program pengembangan kompetensi selama tahun 2014 meliputi:

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

37


TINJAUAN BISNIS PERSEROAN

TINJAUAN BISNIS PERSEROAN 38

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

39


TINJAUAN BISNIS PERSEROAN

TINJAUAN BISNIS PERSEROAN

STRATEGI PERSEROAN

Guna memperkuat bisnis Perseroan di bidang Premises Integration Service, Functional Strategy PT. PINS Indonesia dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu Service Excellent, Marketing Brilliant, dan Business Innovation, sebagaimana ditunjukkan dalam tabel sebagai berikut: FUNCTIONAL STRATEGY DIRECTORAT

Penyusunan dan pengembangan Strategi Bisnis dan Strategi Fungsional Perseroan dilaksanakan sebagaimana ditunjukkan dalam diagram berikut:

STRATEGY DEVELOPMENT PROCESS CORPORATE

(SSA)

(SF)

TELCO BUSINESS SOLUTION

(SI)

SEC

PINS STRATEGY SITUATION ANALYSIS (SSA)

STRATEGY FORMULATION (SF) W

Managed Mobility

Managed Desktop

Managed CPE

Managed LAN/WAN

Managed Security

FUCTIONAL

Winning the Future Customer

(SSA)

1. Develop New Product Solution & Manage Service for Enterprise & SME buss 2. Develop New Business Scheme 3. A&A Program (Priority on Manage Service Company)

Scaling

4. Total Solution Services 5. Capex to Opex for Customer 6. Partnering, Alliance & Joint Marketing with Reputable Partner

R Retaining Existing Customer

SEC

9 PROGRAM UTAMA Scooping

A Acquiring New Customer

STRATEGY IMPLEMENTATION (SF)

7. Improvement SLA & SUG to Customer

Sustaining

8. Augmented Service 9. Customer Relations

(SF)

(SI)

RAGAB, RAPIM, MGT REVIEW, OPERATIONAL REVIEW & PMO, FINSYS, SAP TOOLS

Perseroan memiliki strategi untuk memperkokoh dukungan terhadap segmen korporasi mulai dari Small Medium Enterprise hingga Large Enterprise. Di tahun 2014, Perseroan memperkuat diri pada kapabilitas manage service dengan strategi PI Drive PE dimana PE (Premises Equipment) akan menjadi bagian daripada PI.

SEC

Seiring dengan perubahan portofolio bisnis, kapabilitas Perseroan pun mengalami transformasi. Dari segi personel, Perseroan melakukan rekrut talent, di antaranya CISCO CCIE 3 Engineer, 3 ACE Palo Alto Security Engineer, dan 25 Engineer tersertifikasi lainnya. Sementara dari segi operation, Perseroan membangun Managed Network Operations Center serta memperkuat setiap area dengan kapabilitas sales dan engineer. Sedangkan dari segi Delivery, Perseroan melaksanakan sertifikasi Project Manager serta standarisasi produk dan servis, meliputi produk Seat Management dan ICT Security Services. Dari segi partnership, Perseroan bekerja sama dengan global partner maupun local partner. Global partner PT. PINS Indonesia di antaranya adalah HP, Lenovo dan DELL untuk Managed Desktop, serta Huawei, Samsung, dan ZTE untuk Managed Mobility. Untuk Managed LAN/WAN, Perseroan bekerja sama dengan Cisco, Avaya, Juniper, LG, dan Samsung. Sedangkan untuk Managed CPE Services, partner yang digandeng Perseroan adalah Cisco, Huawei, ZTE, TP Link, dan Fiber Home, sementara Palo Alto dan Check Point menjadi partner dalam bidang Managed Security.

40

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

CORPORATE BUSINESS SOLUTION

FINANCE & BUSINESS SUPPORT

SERVICE EXCELLENT

MARKETING BRILLIANT

BUSINESS INNOVATION

Augmented Service

Capex to Opex for Customer

Develop New Business Scheme

Product Waranty Service & Installation

Costumized Product Bundling

Develop DILO as Digital Life Experience

Excellent in Distribution to Telkom’s SLA Fullfillment > 90%

Joint Marketing with reputable partner

Seat Management Standardization & Go to External Market

Improvement SLA & SLG

Capex to Opex for Customer

New Business Offering (Manage LAN/ WAN & Security)

Customer Relationship Management e.g dedicated liaison officer

Joint Marketing with reputable partner

Smart Building Standardization & Go To Market

Develop Manage NOC

Focus on Big Porject High End market such us PLN, Angkasa Pura, etc.

Non Telkom Group Project Initiation usch us Pertagas, etc.

HR Competency Improvement

Collectibility > 85%

Procurement Policy Updates

Outstanding AR & Debt Management

Fast Moving Inventory Policy

Speeding up A&A Program

Customer, Employee & Vendor Reward Policy

HR Fullfillment focus on Business Unit & Shared Service Needed

Successful audit of 2004 financial statements and tax audits

Untuk mendukung perubahan portofolio dan peningkatan target pendapatan, Perseroan menjalankan beberapa program utama di tahun 2014, yaitu: 1. Bundling Handset dan M2M, di antaranya komitmen 1 juta device dengan Telkomsel untuk meningkatkan Customer Data, serta penjualan Handset, E-Voucher, EDC, dan gadget lainnya. 2. Project Enterprise Business, termasuk Smart Building & solusi enterprise lainnya. 3. Seat Management IV SP Lanjutan 4. Computer + Server + Signage untuk Infomedia, MDM, DSC, dan lain-lain. 5. Project @wifi.id untuk Sisindokom dan PSI. 6. Project DBS + DWS. 7. Modem dan Set Top Box untuk supply kebutuhan DTB+DTT dan Telvis. 8. Project OSTG dengan 1M per Witel. 9. Digital Lounge, antara lain revitalisasi Plasa Telkom dan PINS Point. 10. Smart Meter PLN untuk MSAN2x Telkom. 11. Manage Security dengan PINS Gold Partner Palo Alto. 12. MLAN/MWAN, termasuk dalam komitmen Enterprise Business dan portofolio baru dengan standar SLA dengan CISCO.

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Tinjauan Bisnis Berdasarkan perjanjian kerja sama operasi (KSO) antara Perseroang dengan TELKOM yang ditanda tangani pada tanggal 17 Oktober 1995, Perseroan menjadi operator telekomunikasi di wilayah Sumatera dengan bidang usaha pembangunan, jasa dan perdagangan telekomunikasi. Hal ini mencakup penyediaan fasilitas telekomunikasi di wilayah Sumatera (disebut Unit KSO-I) dengan kewajiban membangun sarana/ jaringan baru minimum sebanyak 516.487 SST sampai dengan 31 Maret 1999. Pada tahun 2002, diiputuskan bahwa TELKOM akan membeli seluruh saham Perseroan yang dituangkan dalam Perjanjian Jual Beli Bersyarat (Conditional Sales and Purchase Agreement - CSPA) pada tanggal 19 April 2002. Dengan mempertimbangkan kebutuhan bisnis Telkom Group, pada Oktober 2010 Perseroan mendapatkan amanat untuk mengelola portofolio Premises Integration Services yang tertuang dalam CSS (Corporate Strategic Scenario) Telkom 2011-2015. Dan pada tahun 2013, portofolio Perseroan berubah menjadi Managed Mobility, Managed Desktop, Customer Network Services, Managed CPE Services dan Managed Security.

Bisnis Managed Mobility Services 1. Penyediaan Smartphone dan E-Voucher Telkomsel Melalui PINS POINT yang tersebar di seluruh Indonesia, PINS pada akhir dipercaya oleh Telkomsel untuk menjual produk E-voucher di seluruh outlet PINS. Pada tahun 2014, PINS berhasil mempertahankan dan memperbesar pendapatan melalui penjualan E-Voucher Tsel di seluruh PINS POINT dan outlet penjualan PINS. Selain itu, PINS juga diberi kepercayaan untuk menyediakan smartphone bundling dengan special value package bagi pelanggan corporate Telkomsel melalui distributor yang telah ditunjuk Telkomsel. 2. Penyediaan Vending Machine Solusi terintegrasi yang dihadirkan melalui berbagai fitur ini memberikan kemudahan pembayaran dan transaksi multipurpose, sehingga pelanggan dapat bertransaksi dengan nyaman dan mudah. 3. Penyediaan Electronic Data Capture Penyediaan alat transaksi yang meliputi pembayaran, pembelian dan transfer akan memberikan kemudahan dan kepraktisan bagi pelanggan dalam transaksi non-cash melalui kartu.

Bisnis Managed Desktop 1. Seat Management
Telkom Dalam rangka mensukseskan bisnis PINS, kerja sama sinergi antara induk (TELKOM) dan perusahaan lain di bawah TELKOM Group masih terus dilakukan dan dimaksimalkan secara jangka panjang oleh Perusahaan. Implementasi sinergi pada tahun ini, termasuk penyediaan Notebook & Komputer Seat Management IV ISC, merupakan salah satu penyumbang pendapatan terbesar di direktorat Telco Business Solution. PINS Seat Management memberikan sarana kerja yang dapat beroperasi dengan baik sehingga dapat meningkatkan produktivitas perusahaan TELKOM. 2. BosToko Memberikan kemudahan pada sistem administrasi pelanggan, baik untuk transaksi, monitoring stock, maupun akuntansi dalam suatu sistem yang terintegrasi.

41


TINJAUAN BISNIS PERSEROAN

Bisnis Managed Customer Network Services Bisnis Managed Customer Network Services, meliputi Pengadaan Solusi Perangkat dan Jaringan LAN/WAN dengan jaminan terbaik. Beberapa project Managed Customer Network Services mendukung kebutuhan corporate customer Dives Telkom, Telkom Divisi Segmen EMS dan HBS. Berikut Top 5 project di tahun 2014 dengan nilai project lebih dari 1M, antara lain: 1. Pengadaan CPE untuk Data Intranet Kemenkeu TA 2014, 2. Pengadaan dan Instalasi Building Automation System dan Advanced Systemdi Telkom Landmark Tower, 3. Pengadaan CPE Managed Service untuk Penambahan Layanan Telkomsel (APN Intranet) Zona Sekolah dan Kelengkapannya, 4. Pemasangan Elektronik Proyek Gedung Telkom Landmark Tower, dan 5. Pengadaan Layanan Smart Building untuk project The Mansion Dukuh Golf (Bougenville).

Bisnis Managed CPE Services 1. Penyediaan Modem Telkom Dalam mendukung target lima juta pengguna fixed broadband Speedy pada tahun 2014, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mempercayakan PINS untuk menjadi penyedia perangkat modem. Di samping itu, PINS juga meningkatkan pelayanannya melalui optimalisasi pelayanan di POD PINS (POD di area maupun non-area) sehingga lebih mudah untuk dijangkau Telkom di seluruh Indonesia.

TINJAUAN BISNIS PERSEROAN

CORPORATE ACTION

S

esuai dengan CSS Telkom yang akan bergerak di bidang DNA (Device Network, and Application), PINS serta perusahaanperusahaan di dalam Telkom Group perlu memiliki jalur pendistribusian bersama. Untuk mencapai hal tersebut, pada 11 September 2014 PT. PINS Indonesia mencapai Sales and Purchasing Agreement dan mengakuisisi 25% saham PT. Tiphone Mobile Indonesia, sebuah public company yang bergerak di bidang distributionship dan distribution channel yang memiliki kapabilitas dalam melakukan penetrasi terhadap pasar. Distributionship yang dijalankan PT. Tiphone Mobile Indonesia meliputi handset dari brand Apple, Samsung, LG, dan Blackberry. Selain itu, Tiphone juga menjadi distribution channel terbesar di Telkomsel, memberikan kontribusi revenue penjualan voucher Telkomsel sebesar 12%. Dalam proses akuisisi ini, dari tahap Conditional Sales and Purchasing Agreement hingga Sales and Purchasing Agreement pada 11 September 2014, PT. PINS Indonesia telah mengikuti peraturan yang ada di OJK serta KPPU selaku regulator terkait.

2. Penyediaan Alat Ukur Telkom PINS menyediakan solusi penjualan Alat Ukur untuk membantu operasional dan maintenance Jaringan Telkom dalam hal pengukuran-pengukuran parameter perangkat jaringan Telkom, meliputi jaringan tembaga, jaringan wireless, maupun jaringan fiber optic. Sehingga kondisi jaringan dan ambang batas parameter jaringan dapat termonitor untuk pencegahan ataupun perawatan jaringan. Tersedia berbagai macam perangkat Alat Ukur, antara lain Optical Power Meter, Optical Laser Source, Optical Fiber Identifier, Cable Fault Locator, WiFi Wave Deploy, WiFi Analyzer, dan BER Tester.

Bisnis ICT Security Services 1. Next Generation Firewall PINS bekerja sama dengan Gold Partner Palo Alto dalam mengembangkan firewall dengan terminasi proses yang lebih cepat dan keamanan yang lebih handal. Servis yang diatur meliputi IPS, Anti Virus Scanning, Anti Spyware, URL Filtering, Mildware Protection, serta fitur-fitur custom lainnya sesuai kebutuhan pelanggan

42

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

43


TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN 44

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

45


TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

TINJAUAN DAN PROSPEK OPERASI KEUANGAN

tahun 2014 sebesar Rp 1.520,0 miliar atau tercapai 100,8% dari target yang telah ditetapkan, yaitu sebesar Rp 1.508,6 miliar.

Pengadaan Seat Management untuk Telkom tercatat sebagai project penyumbang pendapatan terbesar untuk segmen ini.

Tabel Perbandingan realisasi dengan target RKAP 2014 per segmen bisnis:

Pendapatan Manage Desktop dari tahun 2012 hingga 2014 disajikan dalam tabel berikut.

Keterangan

Pembahasan dan analisis yang disajikan dalam Laporan Tahunan ini mengacu pada Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2013 dan 2014. Laporan keuangan ini disajikan sebagai bagian dari Laporan Tahunan Perseroan, yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik KAP Purwantono, Suherman & Surja (perusahaan anggota Ernst & Young).

Pendapatan Usaha Pendapatan usaha Perseroan pada tahun 2014 membukukan hasil yang positif pada tahun 2014 dengan meraih pertumbuhan penjualan sebesar 51,7% atau Rp 518,1 miliar lebih tinggi dari tahun 2013 sebesar Rp 1.001,9 miliar menjadi Rp 1.520,0 miliar. Nilai ini mencatat pencapaian sebesar 100,8% dari target pendapatan usaha yang ditetapkan pada RKAP 2014. Tingkat pertumbuhan tahun 2014 terutama didukung oleh pertumbuhan volume, dengan kontributor terbesar pendapatan yakni dari segmen bisnis Manage Mobility dengan jumlah pendapatan sebesar Rp 700,0 miliar. Total pendapatan lainnya berasal dari Manage CPE dengan jumlah pendapatan Rp 427,6 miliar, diikuti oleh Customer Network Services dengan jumlah pendapatan Rp 256,4 miliar lalu yang terakhir adalah Manage Desktop dengan nilai Rp 135,9 miliar.

Keterangan

2013

14% 3% 42% 41%

Rp Miliar

2013 %

Rp Miliar

Naik/(Turun) %

Rp Miliar

%

Manage Mobility

700.008

46,1%

143.740

14,3%

Manage CPE Services

427.610

28,1%

417.438

41,7%

Customer Network Services

256.429

16,9%

412.781

41,2%

(156.352) -37,9%

Manage Desktop

135.926

8,9%

27.897

2,8%

108.030 387,2%

Total Pendapatan Perbandingan Kontribusi Pendapatan Usaha

2014

1.519.974 100,0%

1.001.856 100,0%

556.268 387,0% 10.173

518.118

2,4%

51,7%

Kontribusi Pendapatan Usaha Pendapatan disumbang oleh 4 segmen bisnis Perusahaan : Manage Mobility, Manage CPE, Customer Network Services, dan Manage Desktop. Di antara keempat segmen bisnis tersebut, Manage Mobility memberikan kontribusi terbesar terhadap kinerja pendapatan yakni sebesar 46,1%, diikuti oleh Manage CPE sebesar 28,1%, Customer Network Services sebesar 16,9% dan Manage Desktop sebesar 16,9%. Perbandingan besarnya kontribusi pendapatan usaha dari masing-masing segmen bisnis untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2014 diilustrasikan dalam pie chart di samping.

Realisasi 2014 (Rp Miliar)

Target 2014 (Rp Miliar)

Pencapaian (%)

Manage Mobility

700.008

131.798

531,1%

Manage CPE Services

427.610

632.519

67,6%

Customer Network Services

256.429

621.633

41,3%

Manage Desktop

135.926

121.455

111,9%

Manage Security

-

1.200

0,0%

1.519.974

1.507.405

100,8%

Total Pendapatan

Pendapatan Manage Mobility Segmen bisnis Managed Mobility berhasil meraih penjualan neto sebesar Rp 700,0 miliar, menyumbang 46% terhadap total pendapatan Perusahaan. Dibandingkan dengan kontribusinya terhadap kinerja Perusahaan di tahun 2013, pendapatan dari segmen ini meningkat sebesar 387,0%. Pertumbuhan pendapatan di segmen ini didukung oleh pertumbuhan volume penjualan dari produk-produk seperti berbagai macam merek dan tipe handset, mulai dari merek low-end hingga high-end dengan kontributor terbesar adalah penjualan ke PT Setia Utama Towerindo yang sejalan dengan peningkatan beban pokok penjualan ke PT Poin Multimedia selaku supplier. Kontributor lainnya adalah penjualan voucher dan starter pack. Perusahaan berusaha memperkuat posisi di pasar handset dengan membangun kerjasama dengan Telesindo, yang merupakan anak usaha dari Tiphone, yang sebagian sahamnya diakuisisi oleh Perusahaan di tahun 2014. Pendapatan Manage Mobility dari tahun 2012 hingga 2014 disajikan dalam tabel berikut. Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember

2014

46% 9% 28% 17%

Manage Mobility Manage Desktop Manage CPE Services Manage Network Services

46

Pertumbuhan Pendapatan Usaha

2012

2013

2014

Dari tahun 2013 ke tahun 2014, segmen bisnis Managed Mobility, Manage Desktop dan Manage CPE Services mengalami pertumbuhan. Pendapatan dari segmen bisnis Managed Mobility meningkat sebesar 387% dari Rp 143,7 miliar menjadi Rp 700,0 miliar. Sama halnya dengan segmen bisnis Manage Desktop yang juga tumbuh 387% dari Rp 27,9 miliar menjadi Rp 135,9 miliar. Disusul oleh segmen bisnis Manage CPE Service yang mengalami pertumbuhan 2% dari Rp 417,4 miliar menjadi 427,6 miliar. Sedangkan segmen bisnis Customer Network Services mengalami penurunan sebesar 38% yaitu dari nilai Rp 412,8 miliar menjadi 256,4 miliar.

39,1

143,7

700,0

Pencapaian Target Pendapatan Usaha Dari sisi pencapaian terhadap target, pendapatan segmen bisnis Managed Mobility memenuhi 531,1% dari target yang ditetapkan dan Manage Desktop memenuhi 111,9%. Sedangkan untuk segmen bisnis yang tidak memenuhi target yaitu Manage CPE Services yang hanya tercapai 67,6%, Customer Network Services hanya memenuhi target sebesar 41,3% sedangkan Manage Security tidak terealisasi sama sekali. Total pendapatan usaha Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Pendapatan Manage Desktop Segmen bisnis Manage Desktop mencatatkan penjualan sebesar Rp 135,9 miliar, menyumbang 9% dari total pendapatan. Dibandingkan dengan kontribusinya terhadap Perusahaan di tahun 2013, pencapaian di tahun ini mengalami pertumbuhan sebesar 387,2%. Pendapatan Perusahaan untuk portofolio Manage Desktop mayoritas berasal dari penyediaan sarana kerja karyawan dengan layanan berupa solusi IT asset management, software license management, patch management, software deployment & delivery management, reporting, help desk support service dan maintenance untuk desktop dan laptop. Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012

2013

2014

12,4

27,9

135,9

Pendapatan Manage CPE Service Segmen bisnis Manage CPE Service berhasil meraih tingkat penjualan sebesar Rp 427,6 miliar, serta menyumbang 28% terhadap total pendapatan. Pencapaian ini mengalami pertumbuhan sebesar 2,4% dibandingkan dengan kontribusinya terhadap kinerja Perusahaan di tahun 2013. Produk utama di segmen ini adalah modem termasuk jasa instalasinya, namun di tahun ini mengalami penurunan pendapatan jika dibandingkan dengan tahun 2013. Kinerja pendapatan modem dibantu oleh produk-produk lainnya, seperti : alat ukur, UPS, IP Telephony, genset, baterai, kabel dan set top box. Pendapatan di segmen bisnis ini juga dibantu oleh pendapatan yang bersifat recurring, seperti Smart Meter, Smart Home Solution, Smart Building Solution serta WAN Optimization. Pendapatan Manage CPE Service dari tahun 2012 hingga 2014 disajikan dalam tabel berikut. Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012

2013

2014

276,3

417,4

427,6

Pendapatan Customer Network Services Segmen bisnis Customer Network Services mengalami penurunan pendapatan menjadi sebesar Rp 256,4 miliar, serta menyumbang 16,9% dari total pendapatan. Segmen bisnis ini menjadi satusatunya segmen bisnis yang mengalami penurunan di tahun 2014 yakni penurunan sebesar 37,9% dibandingkan dengan kinerja di tahun 2013. Penurunan tersebut utamanya disebabkan karena sedikitnya penambahan project baru untuk segmen bisnis ini. Adapun kinerja pendapatan yang recurring lainnya seperti USO, Digital Lounge dan PPLT masih stabil namun tidak menyumbang banyak untuk pertumbuhan segmen bisnis ini. Untuk mendorong kinerja segmen bisnis ini, saat ini sudah dilakukan penambahan variasi produk yang ditawarkan. Produk-produk yang ditawarkan untuk pendapatan Manage CPE Service adalah : SACC Security Panel, CCTV, Router, Switch, Vicom/Audicom, BAS System, LAN, IP PBX, MATV, Public Adress/Sound System, Fire Alarm dan Videophone. Pendapatan Customer Network Services dari tahun 2012 hingga 2014 disajikan dalam tabel berikut. Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012

2013

2014

243,2

412,8

256,4

47


TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

Beban Usaha Pie chart ini menyajikan perbandingan besarnya persentase beban usaha dari beban harga pokok penjualan, operasional dan pemeliharaan, personel, umum dan administrasi, pemasaran, penyusutan/penyisihan dan lain-lain untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2014.

Perbandingan Beban Usaha

2013

Beban usaha di tahun 2014 mengalami kenaikan yang cukup signifikan, seiring dengan peningkatan pendapatan. Beban harga pokok penjualan meningkat sebesar 48% dari Rp 870,9 miliar menjadi Rp 1.291,9 miliar. Beban penyusutan/penyisihan naik sebesar 342,0% dari Rp minus 16,5 miliar menjadi Rp 39,8 miliar. Peningkatan pada beban ditunjukkan oleh beban personel naik 40% dari Rp 50,8 miliar menjadi Rp 71,3 miliar serta beban umum dan administrasi yang naik sebesar 9% dari Rp 31,1 miliar menjadi Rp 33,8 miliar. Beban pemasaran turun sebesar 35% dari Rp 5,5 miliar menjadi Rp 3,6 miliar, dan beban operasional dan pemeliharaan turun sebesar 17% dari Rp 19,1 miliar menjadi Rp 15,9 miliar.

88% 2% 5%

2014 Keterangan

Rp Miliar

3% 0% -2%

Harga Pokok Penjualan

%

1.291.927

Rp Miliar

88,7% 870.957

Naik/(Turun) %

Rp Miliar

90,6%

420.970

48,3%

%

Personel

71.289

4,9%

50.753

5,3%

20.536

40,5%

Umum & Administrasi

33.839

2,3%

31.087

3,2%

2.752

8,9%

Operasional dan Pemeliharaan

15.925

Pemasaran

3.592

Penyusutan/ Penyisihan

39.777

Total Beban Usaha

2014

2013

1,1% 0,2%

19.087

2,0%

5.519

0,6%

2,7% (16.460)

-1,7%

1.456.349 100,0% 960.941 100,0%

(3.162) (1.926)

-16,6% -34,9%

56.238 -341,7% 495.408

51,6%

88% 1% 5% 3% 0% 3%

Pencapaian Target Beban Usaha Dari sisi realisasi terhadap target, beban harga pokok penjualan tercapai 104%, beban operasional dan pemeliharaan tercapai 76%, beban personel tercapai 73%, beban penyusutan/penyisihan tercapai 91%, beban umum dan administrasi tercapai 94%, dan beban pemasaran tercapai 43%. Total beban usaha tahun 2014 adalah sebesar Rp 1.456,3 miliar atau tercapai 101% dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp 1.447,1 miliar.

Keterangan Harga Pokok Penjualan

BODP

Umum & Administasi

BODP Lainnya

Pemasaran

Personel

Penyusutan/Penyisihan

Realisasi 2014 (Rp Miliar)

Target 2014 (Rp Miliar)

1.291.927

1.240.370

Pencapaian (%) 104,2%

Personel

71.289

97.597

73,0%

Umum & Administrasi

33.839

36.175

93,5%

Operasional dan Pemeliharaan

15.925

20.836

76,4%

3.592

8.393

42,8%

Penyusutan/ Penyisihan

39.777

43.702

91,0%

Total Beban Usaha

1.456.349

1.447.074

100,6%

Pemasaran

Beban harga pokok penjualan dari tahun 2012 hingga 2014 disajikan dalam tabel berikut. Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember

Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember

2012

2013

2014

2012

2013

2014

537,6

871,0

1.291,9

16,1

19,1

15,9

Beban Pokok Penjualan Berdasarkan Segmen Bisnis 2014 Keterangan

Rp Miliar

2013 Rp Miliar

%

Naik/(Turun) %

Rp Miliar

%

Manage Mobility

684.082

47,0% 199.221

20,7%

484.861

243,4%

Manage CPE Services

352.039

24,2% 361.115

37,6%

(9.076)

-2,5%

Customer Network Services

142.165

9,8% 285.572

Manage Desktop

113.641

7,8%

Total Beban Harga Pokok 1.291.927 Penjualan

29,7% (143.406)

25.049

2,6%

88.591

353,7%

88,7% 870.957

90,6%

420.970

48,3%

Beban Personel Beban personel merupakan komponen biaya kedua terbesar setelah beban harga pokok penjualan. Beban personel mencapai 4,9% dari total beban usaha. Beban personel meningkat sebesar 40,5% dibandingkan dengan beban tahun 2013 dikarenakan penambahan tenaga kontrak profesional maupun personel baru yang mengakibatkan penambahan tunjangan perumahan, kendaraan, insentif dan lain-lain. Beban personel dari tahun 2012 hingga 2014 disajikan dalam tabel berikut. Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012

2013

2014

42,2

50,8

71,3

Sejalan dengan pertumbuhan penjualan, beban harga pokok penjualan mengalami kenaikan sebesar 48,3%. Beban pokok penjualan PINS terdiri atas beban pembelian produk dan jasa.

48

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Beban Pemasaran Porsi beban pemasaran dibanding total beban usaha yaitu sebesar 0,2%, turun sebesar 34,9% dibandingkan dengan beban tahun 2013. Beban pemasaran dari tahun 2012 hingga 2014 disajikan dalam tabel berikut. Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012

2013

2014

10,5

5,5

3,6

-50,2%

Beban Penyusutan/Penyisihan Beban penyusutan/penyisihan mencapai 2,7% dari total beban usaha. Angka ini naik sebesar 341,7% dari tahun lalu. Sebagian besar kenaikan berasal dari beban penyisihan piutang, yaitu penambahan penyisihan untuk piutang PT Solusi Media Semesta, PT Makmur Bersama Sejahtera, PT Sun Power Technology dan lainnya. Beban depresiasi meningkat dikarenakan adanya penambahan aset tetap senilai Rp 24 miliar di tahun 2014. Sedangkan kenaikan beban penyisihan persediaan dikarenakan adanya penghapusbukuan atas persediaan handset dan modem senilai Rp 17 miliar di 2014. Total Beban Penyusutan/Penyisihan dari tahun 2012 hingga 2014 disajikan dalam tabel berikut. Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012

2013

2014

80,7

-16,5

39,8

Beban Non Usaha Beban Umum dan Administrasi Porsi beban umum dan administrasi mencapai 2,3% dari beban usaha. Beban umum dan administrasi di tahun 2014 naik sebesar 8,9% dibandingkan dengan tahun 2013, sebagian besar disebabkan oleh kenaikan beban terkait dengan transaksi investasi Tiphone, termasuk fee untuk Kantor Jasa Penilai Publik, dan lain-lain. Beban umum dan administrasi dari tahun 2012 hingga 2014 disajikan dalam tabel berikut. Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012

2013

2014

16,9

31,1

33,8

Beban Operasional dan Pemeliharaan Beban Harga Pokok Penjualan

Beban operasional dan pemeliharaan dari tahun 2012 hingga 2014 disajikan dalam tabel berikut.

Beban operasional dan pemeliharaan turun sebesar 16,6% dibandingkan dengan tahun 2013. Di tahun 2014, porsi beban operasional dan pemeliharaan sebesar 1,1% dari total beban usaha. Penurunan beban operasional dan pemeliharaan ini disebabkan penghematan untuk pemeliharaan kendaraan, telepon, perlengkapan kantor, dan lainnya. Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Keterangan

2014

2013

Naik/(Turun)

Rp miliar

Rp miliar

%

48.169

39.123

Pendapatan Bunga

23,1%

Beban Bunga

(69.626)

(27.611)

152,2%

Rugi investasi

(2.897)

-

100,0%

Laba (rugi) selisih kurs

(1.612)

2.187

-173,7%

Lainnya

(11.772)

(8.548)

37,7%

Total Beban Non Usaha

(37.738)

5.151

-832,6%

Pendapatan Bunga Kenaikan pendapatan bunga senilai Rp 9 miliar atau 23% berasal dari pendapatan bunga atas proyek sewa pembiayaan baru yakni Seat Management dan Balebat.

49


TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

Beban Bunga Kenaikan beban bunga senilai Rp 42 miliar atau 152% merupakan beban bunga pinjaman ke Telkom dan BNI senilai Rp 47 miliar dan Rp 22 miliar.

Rugi Investasi Rugi investasi senilai Rp 2,9 miliar merupakan bagian laba (rugi) entitas asosiasi setelah dikurangi amortisasi aset takberwujud teridentifikasi.

Pajak Dibayar di Muka

125.893

9,8%

70.085

9,0%

55.808

79,6%

Beban Dibayar di Muka dan Uang Muka

132.850

10,4%

21.915

2,8%

110.935

506,2%

Piutang sewa pembiayaan lancar

120.079

9,4%

82.833

10,7%

37.246

45,0%

1.278.305 100,0% 775.303 100,0%

503.002

64,9%

Total Aset Lancar

Hasil Usaha

Kas dan Bank

Gross Profit

Kas dan bank terdiri atas kas dan deposito dalam mata uang Rupiah dan Dolar A.S. Kas dan bank mengalami kenaikan tipis sebesar 1,2%.

Gross profit (laba kotor) di tahun 2014 meningkat sebesar 74% dari jumlah Rp 130,9 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 228,0 miliar pada tahun 2014.

Laba Usaha Gross profit di tahun 2014 naik dikarenakan pertumbuhan beban usaha lebih kecil dibandingkan pendapatan usaha, sehingga laba usaha naik sebesar 28% dari Rp 147,4 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 188,3 miliar.

Laba sebelum pajak di tahun 2014 turun sebesar 43% ke angka Rp 25,9 miliar dari Rp 45,1 miliar di tahun 2013.

Laba Bersih Laba bersih tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 95% dari Rp 37,5 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 2,0 miliar di tahun 2014.

Aset Total aset di tahun 2014 menunjukkan peningkatan sebesar 129,3% dari total Rp 1.364,8 miliar di tahun yang lalu menjadi Rp 3.128,9 miliar. Total aset terdiri dari aset lancar dan aset tidak lancar.

Aset Lancar Aset lancar Perusahaan meningkat menjadi Rp 1.278,3 miliar di tahun 2014, dibandingkan Rp 775,3 miliar di tahun sebelumnya atau meningkat sebesar 64,9%. Kenaikan aset terutama dari kenaikan piutang usaha serta biaya dibayar di muka dan uang muka ke vendor, sejalan dengan pertumbuhan pendapatan di tahun 2014. 2014

Kas dan Bank Piutang usaha, Neto Piutang Lainlain Persediaan, Neto

50

2013

Naik/(Turun)

Rp Miliar

%

Rp Miliar

%

60.133

4,7%

59.394

7,7%

739

1,2%

63,0% 475.743

61,4%

329.454

69,3%

805.197

Berikut perbandingan arus kas untuk periode yang berakhir di tahun 2012, 2013 dan 2014: Akun

2012

Dari kegiatan operasi

Rp Miliar

%

7.948

0,6%

18.349

2,4%

(10.401)

-56,7%

26.205

2,0%

46.984

6,1%

(20.779)

-44,2%

2013

2014

(221,7)

21,5

51,4

(0,8)

(54,3)

(1.425,3)

100,0

25,6

(1.374,6)

Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas

(122,5)

(7,2)

0,7

Kas dan setara kas pada awal tahun

189,1

66,5

59,4

Dari kegiatan investasi Dari kegiatan pendanaan

Laba Sebelum Pajak

Keterangan

Laporan Arus Kas

Kas dan setara kas pada akhir tahun

66,5

59,4

60,1

Beban Dibayar di Muka dan Uang Muka

Tagihan Pajak Penghasilan

Beban dibayar di muka dan uang muka terdiri dari beban pelaksanaan proyek dan uang muka pengadaan, beban personil, beban pengiriman modem, beban sewa dan beban implementasi SAP. Sebagian besar beban proyek merupakan pengeluaran untuk proyek pengadaan CPE. Beban personel merupakan pembayaran tunjangan fasilitas perumahan, kendaraan jabatan dan gaji dibayar di muka yang belum diamortisasi. Beban dibayar di muka dan uang muka meningkat sebesar 506,2% dari Rp 21,9 miliar menjadi Rp 132,9 miliar. Peningkatan sejalan dengan kenaikan pendapatan di 2014.

Tagihan pajak penghasilan turun sebesar 34,3% dari Rp 25,7 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 16,9 miliar di tahun 2014, dikarenakan settlement restitusi pajak yang sudah ditetapkan oleh Surat Ketetapan Pajak.

Piutang Sewa Pembiayaan – Lancar Piutang sewa pembiayaan merupakan piutang terkait proyek -proyek berikut: Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK), Seat Management Telkom dengan sistem Bring Your Own Device (BYOD), penyediaan Power System dan Site Maintenance proyek Telinfo Tuntas dan penyediaan mesin cetak untuk PT Balebat Dedikasi Prima. Piutang Sewa Pembiayaan – Lancar naik 45,0% di tahun 2014 dikarenakan penambahan piutang yang akan jatuh tempo dalam waktu setahun.

Aset tidak lancar Perusahaan meningkat 213,9% dari Rp 589,5 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 1.850,6 miliar di tahun 2014. Peningkatan aset tidak lancar terutama didorong oleh investasi pada asosiasi yang baru dilakukan di tahun 2014. 2014

Aset Pajak Tangguhan

Piutang Usaha Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, piutang usaha mengalami peningkatan sebesar 69,3% dari Rp 475,7 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 805,2 miliar di tahun 2014, masing-masing setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp 63,3 miliar di tahun 2014 dan Rp 49,3 miliar di tahun 2013. Beberapa kontributor kenaikan piutang usaha di 2014 untuk pihak berelasi yaitu PT Telkom, PT Sigma Cipta Caraka dan PT Telkomsel, sedangkan dari pihak ketiga yaitu PT Setia Utama Towerindo, untuk pembelian CPE.

Piutang Lain-lain Piutang lain-lain berasal dari pihak ketiga dan Telkom. Piutang lainlain dari pihak ketiga berasal dari proyek SEHEN dan Indonesia Wifi. Untuk piutang lain-lain yang berasal dari Telkom merupakan program dari Telkom bagi karyawan anak Perusahaan Telkom untuk membeli saham Telkom pada harga yang sudah ditetapkan yang diluncurkan di tahun 2013. Piutang lain-lain mengalami penurunan 56,7% dari Rp 18,3 miliar menjadi Rp 7,9 miliar, terutama disebabkan oleh penurunan piutang lain-lain dari PT Infra Karya Pratama untuk proyek Indonesia Wifi.

Persediaan

Tagihan Pajak Penghasilan

Rp Miliar

2013 Rp Miliar

%

Rp Miliar

%

7.151

0,4%

18.066

3,1%

(10.915)

-60,4%

16.881

0,9%

25.680

4,4%

(8.799)

-34,3%

53,6% (100.687)

-31,8%

27,5%

(17.375)

-10,7%

0,0% 1.392.043

100,0%

Piutang Usaha, Neto

215.500

11,6% 316.187

Piutang Sewa Pembiayaan

144.600

7,8% 161.975 75,2%

-

Aset Tetap, Neto

71.106

3,8%

66.715

11,3%

4.391

6,6%

Aset Tak Berwujud, Neto

2.464

0,1%

-

0,0%

2.464

100,0%

881

0,0%

884

0,1%

(3)

-0,3%

Aset Lain-lain

Total Aset 1.850.626 100,0% 589.507 100,0% 1.261.119 Tidak Lancar

213,9%

Aset Pajak Tangguhan Kontribusi terbesar atas penurunan aset pajak tangguhan yaitu adanya kenaikan kewajiban pajak tangguhan untuk aset sewa pembiayaan, sehingga menyebabkan penurunan sebesar 60,4% dari Rp 18,1 miliar menjadi Rp 7,2 miliar.

Investasi Pada Asosiasi Seluruh nilai yang tercatat untuk investasi pada asosiasi ini merupakan penyertaan saham di PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (Tiphone) dengan jumlah kepemilikan saham 24,92% per 31 Desember 2014.

Kenaikan aset sebesar 6,6% dari Rp 66,7 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 71,1 miliar di tahun 2014 sebagian besar dikarenakan penambahan aset peralatan kantor.

Aset Tak Berwujud Nilai yang tercatat untuk aset tak berwujud yang baru muncul di tahun 2014 seluruhnya adalah untuk lisensi pengembangan sistem SAP.

Liabilitas Liabilitas Lancar Untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2014, total liabilitas lancar mengalami kenaikan sebesar 100,1% dari total Rp 451,2 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 902,7 miliar. 2014

Naik/(Turun)

Rp Miliar

Utang Usaha

194.912

Utang Lainlain

14.424

1,6%

Utang Dividen

7.498

0,8%

-

Utang Pajak

3.049

0,3%

5.073

24,7% 146.416

32,5%

Beban Akrual

223.212

%

Rp Miliar

%

21,6% 122.633 -

Rp Miliar

%

27,2%

72.279

58,9%

0,0%

14.424

100,0%

0,0%

7.498

100,0%

1,1%

(2.024)

-39,9%

76.796

52,5%

Uang Muka Pelanggan

28.471

3,2%

1.912

0,4%

Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun

85.362

9,5%

85.146

18,9%

Total Liabilitas Lancar

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

2013

Keterangan

Pinjaman dari pihak relasi

Nilai persediaan turun sebesar 44,2% dari Rp 47,0 miliar menjadi Rp 26,2 miliar. Penurunan tersebut disebabkan penghapusbukuan persediaan modem dan handset senilai Rp 17,6 miliar, sementara tidak ada penambahan stok terkait handset di tahun berjalan dalam jumlah besar. Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Naik/(Turun)

%

Investasi 1.392.043 pada Asosiasi

Piutang usaha jangka panjang merupakan piutang usaha dari PT Indonusa atas penjualan set top box. Pelunasannya dilakukan bertahap melalui 48 kali pembayaran dengan nilai antara Rp 5 miliar sampai Rp 15 miliar. Saldo di 2014 turun sebesar 31,8% jika dibandingkan dengan 2013 yang nilainya dari Rp 316,2 menjadi Rp 215.500,5 miliar.

Aset Tetap

Aset Tidak Lancar

Keterangan

Piutang Usaha Jangka Panjang

26.559 1389,1%

216

0,3%

345.751 38,3% 90.000 19,9% 255.751 284,2% 902.679 100,0% 451.180 100,0%

451.499

100,1%

51


TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

Utang Usaha Utang usaha timbul dari pembelian barang atau jasa dari prinsipal pihak ketiga. Utang usaha meningkat Rp 72,3 miliar di tahun 2014, naik 58,9% dari Rp 122,6 miliar di tahun 2012. Kenaikan atas utang usaha tersebut dikarenakan lebih banyak proyek yang diselesaikan di tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 sehingga menyebabkan kenaikan pendapatan dan beban pokok penjualan sepanjang 2014.

Utang Lain-lain Utang lain-lain yang baru ada di tahun 2014 ini timbul dari transaksi dengan pihak ketiga berupa titipan insindentil, yaitu utang PPN yang belum ditagihkan.

2014 Keterangan

Rp Miliar

2013 %

Utang jangka 1.085.680 120,3% 170.958 panjang, Neto Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Total Liabilitas Jangka Panjang

1.700

0,2%

Naik/(Turun)

Rp Miliar

% 37,9%

1.178

0,3%

1.087.380 120,5% 172.136

38,2%

Rp Miliar

%

914.722 535,1% 522

44,3%

915.244 531,7%

Utang Jangka Panjang

Utang dividen merupakan utang untuk pembayaran dividen tahun 2013 yang belum dibayarkan kepada Telkom selaku pemegang saham mayoritas.

Utang jangka panjang berasal dari pinjaman pemegang saham dan utang bank. Utang jangka panjang Rp 914,7 miliar di tahun 2014, naik 535,1% dari Rp 171,0 miliar di tahun 2012. Pinjaman pemegang saham senilai Rp 1 triliun digunakan untuk pembelian saham PT Tiphone.

Beban Akrual

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Beban akrual terdiri dari akrual untuk biaya-biaya pengadaan CPE untuk proyek, insentif karyawan, dan beban bunga. Beban akrual mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 52,5% dari Rp 146,4 miliar menjadi Rp 223,2 miliar, sejalan dengan pertumbuhan pendapatan. Akrual untuk proyek disebabkan karena tagihan yang belum diterima dari vendor.

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja meningkat sebesar 44,3% dari Rp 1,2 miliar menjadi 1,7 miliar yang merupakan akru atas kewajiban pembayaran pensiun terhadap karyawan terkait UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Uang Muka Pelanggan

Total ekuitas mengalami kenaikan signifikan dari Rp 741,5 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 1.139,0 miliar pada tahun 2014. Kenaikan signifikan tersebut berasal dari penambahan modal saham untuk pembelian saham PT Tiphone.

Utang Dividen

Uang muka dari pelanggan mengalami kenaikan yang sangat signifikan yaitu sebesar 1389,1% dari Rp 1,9 miliar menjadi Rp 28,5 miliar. Kenaikan yang sangat drastis tersebut terkait dengan perjanjian proyek Seat Management dengan Telkom dan perjanjian kerjasama pengadaan dan pemasangan elektronik proyek gedung Telkom Landmark Tower dengan PT Telkom Landmark Tower.

Pinjaman dari Pihak Relasi Pinjaman dari Pihak Relasi meningkat sebesar 284,2% dari Rp 90,0 miliar menjadi 345,8 miliar. Pinjaman tersebut senilai Rp 345 miliar seluruhnya berasal dari Telkom, selaku pemegang saham mayoritas PINS, berupa bridging loan yang dipergunakan untuk pendanaan proyek dan sebagian untuk pembelian saham PT Tiphone.

Liabilitas Jangka Panjang Total liabilitas jangka panjang untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 mengalami kenaikan signifikan dengan persentase 531,7% dari total Rp 172,1 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 1.087,4 miliar di tahun 2014.

Ekuitas

2014 Keterangan

%

Rp Miliar

Naik/(Turun) %

Rp Miliar

%

Modal Saham

671.922

59,0% 269.040

38,2% 402.882

149,7%

Tambahan Modal Disetor, Neto

77.254

6,8% 123.455

17,5% (46.201)

-37,4%

0,0%

(46.594)

-6,6%

Selisih Transaksi dengan Entitas Sepengendali

-

46.594 -100,0%

Saldo Laba - Telah Ditentukan Penggunaannya

106.919

9,4% 106.919

15,2%

-

0,0%

- Belum Ditentukan Penggunaannya

282.777

24,8% 250.791

35,6%

31.986

12,8%

1.138.872 100,0% 703.611 100,0% 435.261

61,9%

Total Ekuitas

52

Rp Miliar

2013

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

53


TATA KELOLA PERUSAHAAN

TATA KELOLA PERUSAHAAN 54

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

55


TATA KELOLA PERUSAHAAN

TATA KELOLA PERUSAHAAN

SINERGI DAN GO TO MARKET

Kerangka Kerja GCG Perseroan

Perseroan perlu menentukan strategi bisnis yang akurat disamping terus berusaha meningkatkan customer loyalty, operation excellence dan project management serta kompetensi sumber daya manusia.

Di sisi eksternal, penerapan GCG yang baik dan benar merupakan tuntutan dari pemerintah dan regulator, pelaku bisnis dan lingkungan bisnis. Oleh karena itu, Perseroan menjunjung tinggi komitmen dalam melindungi kepentingan seluruh pemangku kepentingan melalui penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik serta diiringi oleh pengawasan yang ketat atas beberapa proses berikut ini: 1. Transparansi komunikasi serta pengungkapan kinerja dan kondisi umum perusahaan. 2. Pertanggung jawaban atas seluruh laporan kinerja dari Dewan Komisaris, Direksi dan Manajemen. 3. Akuntabilitas pengukuran dan pertanggung jawaban kinerja Dewan Komisaris, Direksi dan Manajemen. 4. Independensi audit internal dan eksternal. 5. Keadilan atas perlakuan kepada pemegang saham, objektivitas dalam mengatur karyawan dan memberikan peluang karir yang seluas-luasnya bagi karyawan, serta memberikan servis terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan, baik terhadap customer maupun supplier.

Selain sebagai wujud komitmen Perseroan untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dan regulasi yang ada, penerapan GCG di Perseroan merupakan inisiatif untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dalam upaya mewujudkan visi dan misi perusahaan, dengan menjalankan transaksi internal dan eksternal yang baik, yaitu sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku serta beretika.

k ng

I

ER

M PE

si

ka

i un

m Ko

an

an

Au

ap

H

A NT

u ng

Visi & Misi

Pe

d

Transaksi Internal

Kepemimpinan yang Efektif

Pemegang Saham Dewan Komisaris Direksi Komite Sekretaris Perusahaan Etika Bisnis

Kebijakan & Prosedur

Manajemen Resiko

Pengawasan dan Pengendalian Internal

RE

di

G

tI

nt

er

UL

AT

O

na

R

ld

an

Ek

st

Transaksi Eksternal

er

na

l

Kejelasan Kemampuan Manajemen Evaluasi Penghargaan Tugas dan & Kompetensi Karyawan Kinerja dan Pengakuan Tanggung Jawab yang Efektif

Pengukuran dan Pertanggungjawaban PELAKU DAN LINGKUNGAN BISNIS

S

eiring dengan dinamika bisnis di industri serta proses transformasi bisnis Perseroan yang dilaksanakan secara berkesinambungan dan menyeluruh dalam tubuh organisasi internal, Perseroan terus menjalankan komitmennya terhadap penyelenggaraan tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) yang baik dan benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah hukum Indonesia. Konsep penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) dalam organisasi Perusahaan berlandaskan pada komitmen untuk menciptakan Perusahaan yang transparan, akuntabel, dan tepercaya melalui manajemen bisnis yang dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini menunjukkan kesadaran penuh dari Perseroan untuk meningkatkan kinerja di semua lini bisnis dan menciptakan organisasi yang transparan dan akuntabel di mata Stakeholders. Semangat pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di lingkungan perusahaan dituangkan dalam kerangka kerja yang dirancang dengan mengacu kepada kebijakan Pedoman Pengelolaan GCG TELKOM Group Nomor: PD.602.00/r.00/HK000/COP-D0030000/2011 tertanggal 20 Mei 2011. Kerangka kerja tersebut memuat integrasi beberapa sistem pengelolaan yang menjadi prasyarat atau bagian yang tidak dapat dipisahkan dari peneraan GCG di lingkungan Perseroan agar Perseroan dapat menyelenggarakan GCG yang efektif di berbagai aspek, termasuk aspek operasional, dengan menjalankan transaksi internal maupun eksternal yang beretika dan sesuai dengan praktik tata kelola Perseroan yang baik dan benar.

56

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Dalam rangka menicptakan tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan juga telah membangun beberapa sistem manajemen, di antaranya etika bisnis, manajemen risiko, kebijakan dan prosedur sebagai acuan pelaksanaan operasional, mekanisme pengawasan dan pengendalian internal, sistem kepemimpinan, pembagian tugas yang dengan jelas memisahkan tugas dan tanggung jawab karyawan, penerapan evaluasi kinerja dan penghargaan, serta pengakuan dan penegakan kebijakan terhadap kesalahan.

Struktur GCG Perseroan Guna mendukung penerapan GCG yang baik, Perseroan membentuk struktur tata kelola perusahaan yang ideal, dan terdiri atas unsurunsur berikut: • Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); • Dewan Komisaris; • Direksi; • Komite-komite di bawah Dewan Komisaris; • Komite-komite di bawah Direksi; • Sekretaris Perusahaan dan unit-unit kerja yang menjalankan fungsi sekretaris Perusahaan.

a. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan forum yang memegang wewenang tertinggi dalam pengambilan keputusan yang bersifat strategis di organisasi Perseroan. Di antaranya terkait dengan persetujuan terhadap laporan tahunan yang disampaikan Direksi dan Dewan Komisaris mengenai pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, pemberhentian dan pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, penggunaan laba usaha untuk pembayaran dividen, serta persetujuan terhadap aksi korporasi tertentu.

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Perseroan menyelenggarakan RUPS Tahunan (RUPST) dan RUPS Luar Biasa (RUPS-LB) sebagaimana ditetapkan dalam UU No.40/2007 Bab VI mengenai Rapat Umum Pemegang Saham. Pada tahun 2014, Perseroan menyelenggarakan RUPS Tahunan pada tanggal 12 Februari 2014 di kantor PT. PINS Indonesia, dan telah memutuskan beberapa agenda yaitu: 1. Persetujuan Agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan – Tahun Buku 2013; 2. Laporan dan Pengesahan: a. Laporan: 1. Laporan Direksi tentang Keadaan dan Jalannya Perseroan Tahun Buku 2013. 2. Laporan Tugas Pengawasan oleh Dewan Komisaris Tahun Buku 2013. b. Pengesahan: Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2013 serta Pembebasan Tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris (volledig acquit et de charge); 3. Penunjukan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2014; 4. Penetapan Remunerasi Tahun Buku 2014 dan Kompensasi Tahun Buku 2013 bagi Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Perseroan; 5. Perubahan Pengurusan Perseroan.

b. Dewan Komisaris Sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris Perseroan terdiri seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, dan apabila diangkat lebih dari seorang anggota, seorang di antaranya dapat diangkat sebagai Komisaris Utama. Struktur Dewan Komisaris per tanggal 31 Desember 2014 terdiri dari 3 (tiga) orang dengan susunan sebagai berikut: • Komisaris Utama : Sukardi Silalahi • Anggota Dewan Komisaris : Mohammad Firdaus • Anggota Dewan Komisaris : Martinus Wisnu Adji

Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris Dewan Komisaris Perseroan menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi, serta memiliki hak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang digunakan atau dikuasai oleh Perseroan, dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat, dokumen, dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain, serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. Dewan Komisaris berkewajiban untuk: • Menyampaikan laporan tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku sebelumnya kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang menjadi bagian dari Laporan Tahunan yang diajukan oleh Direksi dalam RUPS Tahunan. • Memberikan persetujuan dan mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan. Anggaran Dasar Perseroan menegaskan apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorang pun anggota Direksi, maka untuk sementara waktu Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan. Oleh karena itu, Dewan Komisaris berwenang mendelegasikan

57


TATA KELOLA PERUSAHAAN

kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih di antara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.

Rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat gabungan dengan Direksi Perseroan secara formal dengan agenda utama membahas isu strategis, termasuk penelaahan dan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan, pengkajian kemajuan dari setiap kegiatan operasional Perseroan, penelaahan atas rencana dan kemajuan dari investasi, dan penelaahan kinerja Perseroan yang mengacu pada kontrak manajemen. Rapat gabungan ini juga menjadi forum untuk menyampaikan nasihat Dewan Komisaris kepada Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan aksi korporasi tertentu, pemantauan kegiatan pengendalian internal, serta mengukur efektivitas organisasi dan pengawakan. Pada tahun 2014, Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi dilaksanakan sebanyak 12 (dua belas) kali dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Dewan Komisaris adalah sebanyak 100% (seratus persen).

c. Direksi Sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 11 Ayat 8, apabila oleh suatu sebab jabatan anggota direksi perseroan lowong, maka lowongan tersebut dapat diisi selambatlambatnya pada RUPS berikutnya. Berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa (Sirkulir) tanggal 16 Agustus 2013, para pemegang saham Perseroan menyetujui pengangkatan Bapak Hermawan Koesmanaputra sebagai Direktur Finance & Business Support Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2014, struktur Direksi Perseroan terdiri dari 4 (empat) orang anggota dengan susunan sebagai berikut: • Direktur Utama : Mustapa Wangsaatmadja • Direktur Finance & Business Support : Hermawan Koesmanaputra • Direktur Corporate Bussines Solution : Abdi Mulyanta Ginting • Direktur Telco Business Solution : Benny Artono

Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Direktur Utama Direktur Utama memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Mengintegrasikan penyelenggaraan seluruh kegiatan Perseroan, meliputi: - Menetapkan visi dan misi Perseroan; - Menetapkan sasaran usaha Perseroan dengan mengacu pada visi dan misi Perseroan; - Menetapkan strategi dan kebijakan untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. 2. Bertanggung jawab terhadap seluruh proses bisnis dan pengelolaan Perseroan; 3. Mendelegasikan penyelenggaraan bisnis operasional pengelolaan dan pelayanan pelanggan kepada para anggota Direksi yang mengelolanya.

58

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Direktur Finance & Business Support Direktur Finance & Business Support memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Menyusun kebijakan dan strategi keuangan dan sumber daya untuk mendukung kegiatan dan pengembangan usaha Perseroan; 2. Mengelola kegiatan pengembangan atas dukungan keuangan dan sumber daya ekonomi lainnya; 3. Mengelola kegiatan perbendaharaan, akuntansi, perpajakan, sumber daya manusia, logistik, dan aset tetap Perseroan; 4. Melakukan pengawasan dan pengendalian kegiatan serta pemantauan kinerja Direktorat Keuangan dan Dukungan Bisnis. 5. Memiliki kewenangan untuk menetapkan kebijakan pengelolaan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki dan/ atau dikuasai oleh Perseroan agar kegiatan usaha Perseroan berjalan sesuai rencana yang telah ditetapkan; 6. Bertanggung jawab atas performansi keuangan dan dukungan bisnis sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Kontrak Manajemen (KM). Direktur Corporate Business Support Direktur Corporate Business Support memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Menyusun kebijakan dan strategi bidang usaha Premises Equipment (PE); 2. Mengelola kegiatan pengembangan produk PE; 3. Mengelola kegiatan pemasaran, penjualan, dan distribusi PE; 4. Melakukan pengawasan dan pengendalian kegiatan dan pemantauan kinerja Direktorat Distribution Business; 5. Memiliki kewenangan untuk menetapkan kebijakan layanan PE, mencakup kebijakan pemasaran, termasuk penetapan produk, harga, area distribusi dan promosi, serta penjualan PE; 6. Bertanggung jawab atas performansi bisnis PE sesuai target yang telah ditetapkan dalam Kontrak Manajemen (KM). Direktur Telco Business Support Lingkup dan Tanggung Jawab Direktur Telco Business Support meliputi: 1. Menyusun kebijakan dan strategi bidang usaha Premises Integration (PI); 2. Mengelola kegiatan pengembangan layanan PI; 3. Mengelola kegiatan instalasi, integrasi, pengoperasian, pemeliharaan dan peningkatan mutu jaringan dan/atau perangkat PI; 4. Melakukan pengawasan dan pengendalian kegiatan dan pemantauan kinerja Direktorat Business Solutions; 5. Memiliki kewenangan untuk menetapkan kebijakan layanan PI, mencakup kebijakan pemasaran, termasuk penetapan produk, harga, area distribusi dan promosi serta penyediaan layanan PI; 6. Bertanggung jawab atas performansi bisnis PI sesuai target yang telah ditetapkan dalam Kontrak Manajemen (KM).

Rapat Direksi Guna menjalankan tugas dengan sebaik-sebaiknya, Direksi senantiasa melaksanakan pertemuan rutin, baik rapat gabungan dengan Dewan Komisaris maupun rapat koordinasi internal Direksi. Selama tahun 2014, Rapat Direksi telah dilaksanakan 20 (dua puluh) kali untuk mengambil berbagai keputusan baik yang bersifat strategis maupun operasional, termasuk pembahasan berbagai aspek mengenai kinerja dan jalannya pengelolaan Perseroan, antara lain perencanaan kegiatan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Tingkat kehadiran tiap anggota Direksi dalam Rapat Direksi selama tahun 2014 adalah sebanyak 100% (seratus persen). Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Pada tahun 2014, Perseroan telah membayarkan paket remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi sebesar yang ditentukan di Pernyataan Keputusan Rapat (PKR) RUPS Tahun buku 2013.

d. Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris Komite Audit Perseroan membentuk Komite Audit yang bertugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan monitoring terhadap kinerja Perseroan. Komite Audit Perseroan juga bertugas untuk menelaah penerapan sistem pengendalian internal perusahaan, memastikan kualitas laporan keuangan dan meningkatkan efektivitas audit. Komite Revenue Komite Revenue yang dibentuk Perseroan memiliki tugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja Perseroan, termasuk melakukan penilaian terhadap RKAP dan RJPP Perseroan.

e. Komite di Bawah Direksi Komite Evaluasi Bisnis Perseroan membentuk Komite Perusahaan dengan mengacu pada Keputusan Direksi Perseroan Nomor: 386/PW.400/ PIN.00.00/2013 tertanggal 15 Februari 2013 tentang Pembentukan Komite Perusahaan. Komite Perusahaan tersebut antara lain adalah Komite Penjualan, Komite Evaluasi Bisnis, Komite Billing, serta Komite Anggaran. Komite Penjualan: 1. Melaksanakan evaluasi terhadap sales proposal (di dalamnya terdapat PBS) untuk menguji kelayakan margin berdasarkan parameter yang ditetapkan oleh Direksi. 2. Melakukan evaluasi dan identifikasi risiko serta rencana mitigasi yang terkait dengan bisnis yang diajukan dalam sales proposal. 3. Melakukan evaluasi terhadap ketersediaan anggaran dan ketersediaan dana. 4. Mereview potential customer assessment dari unit bisnis, untuk menilai bonafiditas dari calon pembeli yang mencakup antara lain track record, posisi dalam industri, kemampuan financial untuk membayar kewajiban customer kepada PINS, serta menyerahkan jaminan pembayaran kepada PINS (untuk Perusahaan non afiliasi). 5. Memberikan rekomendasi kepada manajemen sesuai jenjang kewenangan sebagaimana dimaksud dalam KD Pedoman Penjualan Barang dan/ atau Jasa di PINS. 6. Melaksanakan Rapat Komite Penjualan maksimal 1 (satu) hari kerja setelah dokumen diterima lengkap dari unit bisnis. Komite Evaluasi Bisnis 1. Melaksanakan evaluasi terhadap pengajuan proposal proyek unit bisnis untuk menguji kelayakan bisnis berdasarkan parameter yang ditetapkan oleh Direksi, seperti IRR, Payback Period, dan lain-lainnya, serta ketersediaan anggaran dan ketersediaan dana serta identifikasi risiko dan rencana mitigasinya. 2. Melakukan evaluasi atas risk assessment dan rencana mitigasi yang terkait dengan proyek yang akan dilaksanakan.

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

3. Memberikan rekomendasi kepada manajemen sesuai jenjang kewenangan sebagaimana dimaksud dimaksud dalam KD Pedoman Penjualan Barang dan/ atau Jasa di PINS. 4. Melaksanakan Rapat Komite Evaluasi Bisnis maksimal 1 (satu) hari kerja setelah dokumen diterima lengkap dari unit bisnis. Komite Billing 1. Melakukan identifikasi terhadap project yang sudah dikerjakan untuk dilakukan pencatatan pendapatan dan beban ke dalam system SAP, termasuk sisa inventory (Jika berkaitan dengan penjualan persediaan). 2. Melengkapi dokumen-dokumen project tesebut sebagai dasar pencatatan agar comply dan auditable. 3. Memberikan rekomendasi penyelesaian masalah atas isu-isu yang muncul dan berakibat pada performansi pencatatan pendapatan dan beban. 4. Melakukan koordinasi kepada unit-unit bisnis sebagai pemilik project agar dapat memenuhi kelengkapan dokumen. 5. Menjaga keakuratan proses pencatatan pendapatan dan beban sesuai ketentuan PSAK yang berlaku. 6. Rekomendasi dari Komite Billing akan menjadi dasar dalam proses pencatatan pendapatan dan beban PINS, serta inventory (jika berkaitan dengan penjualan persediaan). 7. Komite Billing melaksanakan rapat maksimal tanggal 4 pada bulan n+1, sebelum dilakukan closing bulanan. Komite Anggaran 1. Review realisasi budget bulan berjalan. 2. Melakukan analisis terhadap realisasi budget bulan berjalan. 3. Melakukan assessment terhadap kebutuhan anggaran di masing-masing unit, dengan mengacu KD Anggaran yang berlaku. 4. Mengawasi penyerapan anggaran agar sesuai dengan koridor RKAP yang telah ditetapkan. 5. Memberikan rekomendasi penyelesaian masalah atas isu-isu yang muncul dan berkaitan dengan anggaran. 6. Komite Anggaran melaksanakan rapat maksimal tanggal 7 pada bulan n+1.

Auditor Perseroan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, a member firm of Ernst & Young Global Limited. Perseroan menunjuk KAP sebagai auditor independen untuk tahun buku 2014 berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan Perseroan tanggal 12 Februari 2014 di mana RUPS mendelegasikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan pemilihan dan penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2014, namun dengan terlebih dahulu mengkonsultasikannya dengan perwakilan Pemegang Saham Mayoritas. (c.q. Direktur Keuangan – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk).

Budaya Korporasi Dan Etika Bisnis Tidak hanya mengacu pada Kerangka Kerja GCG Perseroan, penerapan GCG di lingkungan Perseroan juga berdasar pada The Telkom Way yang merupakan Budaya Perseroan, sehingga memberikan nilai lebih kepada setiap kepentingan. Selain itu, Perseroan juga menjunjung tinggi etika bisnis universal yang memuat ketentuan tentang apa yang boleh dilakukan dan tidak dikehendaki untuk dilakukan oleh karyawan terkait dengan;

59


TATA KELOLA PERUSAHAAN

• • • • • • •

Memaksimalkan keuntungan kepada pemegang saham; Menjaga hubungan dengan pelanggan; Hubungan perusahaan dengan karyawan; Membangun sinergi dengan mitra; Persaingan yang sehat dengan perusahaan pesaing; Tanggung jawab sosial dan masyarakat (community); Mematuhi peraturan perundangan yang berlaku.

Kode Etik Perseroan Agar tercipta keseragaman dalam berbisnis, Perseroan menerapkan kode etik Perseroan yang harus dijunjung tinggi oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi, jajaran Senior Leader serta seluruh karyawan Perseroan. Kode etik tersebut antara lain: • Menjunjung tinggi kejujuran dan kewajaran dalam bertindak dan menjalankan tugas; • Mengutamakan kepentingan perusahaan di atas kepentingan pribadi, kelompok maupun golongan; • Menghormati hak individu dan keragaman sebagai sumber kekuatan Perseroan; • Menjunjung tinggi budaya perusahaan; • Menjaga keamanan aset dan melindungi kerahasiaan informasi perusahaan; • Memberikan kualitas produk dan layanan terbaik kepada pelanggan; • Senantiasa berorientasi pada peningkatan laba dan pertumbuhan usaha dengan melakukan bisnis yang beretika dan taat ketentuan hukum; • Bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan bisnis yang dijalankan; • Memelihara dan meningkatkan reputasi Perseroan; • Menunjukkan kepedulian tinggi kepada masyarakat dan lingkungan hidup.

Kepatuhan Perseroan Perseroan berkomitmen untuk menjalankan bisnis dengan mengendalikan dan memastikan bahwa setiap kebijakan, keputusan Perseroan, dan seluruh aktivitas bisnis telah sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku di internal Perseroan maupun perundang-undanganan yang berlaku di Indonesia. Dalam hal ini, Perseroan tunduk pada aturan untuk memenuhi aspek legal terkait hubungan Perseroan dengan pihak lain. Pelaksanaan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku diterapkan dan diawasi secara ketat hingga ke tingkat unit bisnis atau transaksional yang terus dipelihara hingga saat ini

Kejadian Setelah Tanggal Neraca Bahwa perseroan telah melakukan pembatalan atas pinjaman intercompany yang kemudian dipertegas di dalam Keputusan Direktur Keuangan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebagai pemegang saham dengan catatan pengenaan denda sebesar 7,38% (tujuh koma tiga puluh delapan persen).

Perubahan Anggaran Dasar Dalam menjalankan usahanya, Perseroan berpedoman pada Anggaran Dasar perusahaan yang memuat ketentuan mengenai fungsi, wewenang dan tanggung jawab masing-masing organ dalam Perseroan yang meliputi RUPS, Dewan Komisaris, dan Direksi. Dengan merujuk pada ketentuan Bab II Bagian Kedua UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas (Anggaran Dasar dan Perubahan Anggaran Dasar), Perseroan telah melakukan penyesuaian Anggaran Dasar dan telah mendapat persetujuan dari

60

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui surat ketetapan Nomor: AHU-01.10.30739 Tahun 2013 tertanggal 25 Juli 2013. Perseroan memastikan ketentuan-ketentuan yang kini tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan telah memuat hal- hal yang dipersyaratkan oleh UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas.

Konsistensi Penerapan GCG dalam Operasional Perseroan Manajemen Risiko Sebagai bagian dari pengendalian internal, sejak tahun 2009 Perseroan telah menerapkan manajemen risiko dengan merancang model pengelolaan risiko yang ditanamkan sebagai bagian budaya dari proses bisnis operasional, antara lain melalui identifikasi risiko, rencana mitigasi dan pengendaliannya yang didokumentasikan oleh Perseroan. Perseroan mengupayakan proses manajemen risiko hingga tingkat transaksional (proses bisnis dan operasional) dengan melakukan beberapa langkah strategis berikut ini: • Membangun visi pengelolaan risiko; • Menciptakan iklim perusahaan yang mendukung penerapan manajemen risiko; • Menyusun kebijakan manajemen risiko sebagai pedoman pengelolaan risiko di lingkungan Perseroan; • Mengembangkan kompetensi dan proses pembelajaran manajemen risiko secara berkesinambungan; • Menentukan skala prioritas penanganan risiko dan alternatif rencana mitigasi dengan mempertimbangkan cost and benefit; serta • Melakukan pengawasan terhadap implementasi program mitigasi dan dampaknya terhadap perubahan tingkat risiko secara berkala untuk memastikan tingkat risiko yang dapat dikendalikan. Beberapa aktivitas manajemen risiko yang dilakukan pada tahun 2014, antara lain: • Melakukan penilaian risiko dan memperlakukan faktorfaktor risiko yang telah terindentifikasi sebagai masukan dan pertimbangan dalam menyusun perencanaan strategis perusahaan untuk tahun 2014; • Melakukan kontrol atas variabel resiko yang ada di tahun 2014 baik dari aspek rasional, likelihood dan impact yang ditimbulkan.

Pakta Integritas dan Penerapan Tata Kelola Perencanaan Perusahaan Terkait penerapan GCG dan upaya untuk menegakkan aspek akuntabilitas di lingkungan perusahaan, Perseroan telah menerbitkan Pakta Integritas (Integrity Pact) dan menegaskan bahwa: • Tidak akan melakukan komunikasi yang mengarah kepada korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN); • Tidak akan melakukan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN); • Akan melaporkan kepada pihak yang berwajib/berwenang apabila mengetahui adanya indikasi KKN yang terjadi di lingkungan Perseroan; • Tidak memberikan sesuatu yang berkaitan dengan urusan sertifikasi alat atau perangkat (CPE) yang dapat dikategorikan sebagai suap dan/atau gratifikasi. Sementara itu, Perseroan telah menetapkan model penerapan tata kelola perencanaan perusahaan yang terdiri dari 3 (tiga) tahapan:

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

1. Penyelarasan harapan pemangku kepentingan; 2. Perumusan strategi perusahaan; 3. Pertimbangan perencanaan bisnis.

Perusahaan untuk lima tahun mendatang yang selanjutnya digunakan untuk menyusun sasaran dan rencana kerja tahunan Perusahaan. Sedangkan perencanaan bisnis jangka pendek mencakup sasaran dan rencana kerja Perusahaan tahunan yang kemudian digunakan untuk menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Dokumen yang dihasilkan dalam proses perencanaan Perusahaan yang dimiliki Perseroan, meliputi: • CSS Perseroan, adalah dokumen utama rencana Perusahaan yang memuat visi, misi, sasaran, strategi korporasi, strategi inisiatif, kebijakan dan program utama yang disusun untuk jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan; • Business Plan (BP), berisi rencana kerja jangka panjang Perusahaan untuk tataran Direktorat yang merupakan penjabaran dari CSS; • Corporate Annual Message (CAM), memuat arahan Direktur Utama Perseroan mengenai program prioritas satu tahun anggaran mendatang yang digunakan sebagai acuan; • Dalam penyusunan rencana kerja dalam kerangka waktu satu tahun mendatang; • Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), berisi rencana program-program kerja dan anggaran Perusahaan yang disusun untuk pelaksanaan selama satu tahun mendatang.

Ketiga model tersebut dijelaskan sebagaimana berikut: 1. Penyelarasan Harapan Pemangku Kepentingan Penyelenggaraan GCG pada tahapan pertama dalam penyusunan rencana strategis Perusahaan ini diwujudkan melalui upaya pengindentifikasian pemangku kepentingan utama dan analisa harapan setiap pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan utama Perseroan dalam hal ini meliputi pemegang saham, pelanggan, karyawan, masyarakat, pemerintah dan mitra usaha. Dari hasil analisis terhadap harapan pemangku kepentingan utama tersebut, Perseroan memperoleh informasi penting yang merupakan harapan para pemangku kepentingan, yaitu: • Pemegang saham: pendapatan, profitabilitas, pertumbuhan, portfolio bisnis; • Pelanggan: produk, time to market, pengiriman, kualitas, jasa, harga, penggunaan, ketersediaan; • Karyawan: keamanan kerja, remunerasi, keterlibatan, loyalitas, kepedulian terhadap lingkungan; • Mitra Usaha: kepatuhan terhadap regulasi dan perpajakan.

Perseroan perlu menyelaraskan harapan-harapan yang berbeda tersebut sehingga tercapai rumusan yang jelas untuk digunakan dalam perencanaan strategis dalam menentukan visi dan misi Perusahaan. Penyelarasan harapan akan menghindari Perseroan dari potensi benturan kepentingan yang satu dengan yang lainnya.

2. Perumusan Strategi Perusahaan Saat merumuskan strategi perusahaan, Perseroan melakukan penetapan visi dan misi perusahaan dengan merangkum hasil analisa terhadap harapan-harapan yang disampaikan oleh pemangku kepentingan, analisis kemampuan internal perusahaan dan berbagai faktor eksternal. Setelah itu, Perseroan melakukan pemetaan sasaran strategis sesuai arahan dalam Corporate Strategic Scenario (CSS) Perseroan. CSS Perseroan ini merupakan hierarki perencanaan tertinggi yang digunakan sebagai acuan utama dalam menyusun perencanaan Perusahaan. CSS Perseroan diharapkan memenuhi persyaratan dan kondisi tertentu, antara lain aspek kuantitatif, terukur, realistis, dapat dipahami, menantang, dan hierarkis.

Dalam merumuskan CSS, Perseroan menggunakan beberapa rujukan antara lain: • Analisis terhadap strength, weakness, opportunity dan threat (Analisis SWOT) untuk mengindentifikasi dan mengukur kekuatan dan kelemahan internal Perseroan, peluang bisnis serta tantangan persaingan; • Portofolio bisnis (portofolio perusahaan, portofolio produk); • Pangsa pasar/cakupan, kekuatan merek/modal.

CSS Perseroan memuat kebijakan, program dan proyeksi keuangan untuk periode 5 (lima) tahun mendatang. CSS Perseroan disosialisasikan ke seluruh anak perusahaan sehingga kebijakan yang diambil akan saling mendukung untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Perseroan mengkaji kembali CSS Perseroan setiap tahun dengan mempertimbangkan berbagai faktor perubahan internal dan eksternal untuk kemudian dituangkan dalam Corporate Annual Message (CAM). 3. Pengembangan Perencanaan Bisnis CSS Perseroan dijabarkan dalam bentuk perencanaan bisnis untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Perencanaan bisnis jangka panjang memuat sasaran dan rencana kerja Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Merujuk pada penjabaran CSS Perseroan tersebut, pelaksanaan GCG diharapkan dapat melindungi, menjamin dan memastikan pelaksanaan seluruh rencana bisnis dan program kerja secara efektif dan efisien sesuai harapan seluruh pemangku kepentingan sehingga dapat memberikan nilai tambah yang berkesinambungan bagi Perseroan. GCG juga memastikan terpeliharanya hubungan yang harmonis antara pemegang saham (pemilik) dengan pihak manajemen, serta pemangku kepentingan lainnya.

GCG juga mendukung penerapan manajemen strategis dalam rangka merealisasikan tujuan organisasi serta pengawasan kinerja organisasi guna melindungi kepentingan seluruh pemangku kepentingan. Manajemen strategis di satu sisi merupakan proses penetapan visi, misi dan tujuan organisasi, perumusan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta pengalokasian sumber daya untuk penerapan kebijakan dan perencanaan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis merupakan sistem yang digunakan untuk menerjemahkan visi menjadi strategi Perusahaan sesuai fungsifungsi organisasi yang ada.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa hubungan antara tata kelola perusahaan di lingkungan Perseroan dan perumusan strategi Perusahaan terletak pada legitimasi dan kepercayaan dalam menyampaikan pesan kepada pemangku kepentingan, yakni bahwa apapun bentuk kegiatan dan hasil yang telah dicapai Perseroan di masa lampau telah dilakukan melalui proses yang wajar dan seoptimal mungkin. Kegiatan yang dilakukan oleh Perseroan pada masa sekarang juga telah mengacu pada peraturan yang berlaku, nilai-nilai, serta harapan seluruh pihak. Penerapan GCG yang benar dan sesuai peraturan perundangan memastikan pelaksanaan strategi Perseroan dapat dijalankan secara berkesinambungan.

Mekanisme perumusan nilai-nilai Perusahaan yang akan dicapai pada masa yang akan datang juga dilakukan dengan cara yang baik dan beretika sesuai dengan kepentingan terbaik seluruh pemangku kepentingan. Legitimasi dan hubungan yang baik diyakini akan menciptakan nilai lebih bagi Perseroan di mata investor, kreditor, mitra strategis, dan masyarakat luas yang sangat diperlukan untuk merumuskan nilai-nilai Perusahaan.

61


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Regulasi dan Isu Kepatuhan Litigasi Perseroan tidak memiliki perkara/kasus litigasi baik yang ada pada Pengadilan tingkat pertama, banding atau kasasi, dikarenakan adanya komitmen Perseroan dalam menjalankan tata kelola perusahaan yang baik dan patuh terhadap seluruh peraturan perundangan yang berlaku.

SURAT PERNYATAAN

3. Pada Bulan September 2014, PINS memberikan bantuan renovasi Mesjid Al Miraj yang berada di STO Gambir. 4. Halal Bihalal PT. PINS Indonesia dan Sumbangan ke Yatim Piatu di kawasan Jakarta Selatan.

Regulatory Management

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Guna menjamin kelangsungan bisnis, Perseroan berkomitmen untuk mempertahankan hubungan yang positif dan kooperatif dengan pihak berwenang di tingkat pemerintah baik pusat maupun daerah, serta dengan lembaga-lembaga nasional dan internasional terkait dan asosiasi. Kami memberikan laporan secara teratur kepada regulator sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT. PINS INDONESIA tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, Februari 2015.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Selain berusaha menjadi perusahaan yang berada di lini terdepan pada bisnis usaha penyediaan Premise Equipment dan Premise Integration di Indonesia, Perseroan juga terus berupaya untuk berkontribusi kembali kepada komunitas dan masyarakat, baik dari segi sosial maupun ekonomi. Perseroan sepenuhnya menyadari pentingnya peran komunitas dalam meningkatkan nilai Perusahaan. Pada tahun 2014, PT. PINS Indonesia melaksanakan inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan kepada komunitas yang membutuhkan dengan menggunakan sumber daya Perusahaan, antara lain melalui kegiatan-kegiatan berikut:

1. Kegiatan Phyfest 2014 yang diselenggarakan oleh Universitas Padjajaran dengan lomba sebagai berikut : 1. Lomba Cepat Tepat Fisika 2. Lomba Karya Tulis Ilmiah Siswa SMA sederajat se-Jawa Barat dan DKI Jakarta

DEWAN KOMISARIS

(Direktur Utama PT.PINS Indonesia bersama perwakilan dari yayasan yatim piatu)

5. Orbit Science Camp Desember 2014. Orbit Science Camp merupakan kegiatan intensive camp selama empat hari bertema ilmu pengetahuan dan teknologi untuk siswa-siswi terpilih.

Sukardi Silalahi Komisaris Utama

Mohammad Firdaus Komisaris

M. Wisnu Adji Komisaris

DIREKSI

Mustapa Wangsaatmadja Direktur Utama

Â

2. PINS Peduli terhadap musibah tahunan Banjir di Jakarta pada bulan Januari 2014. PINS memberikan santunan khususnya untuk setiap karyawan PINS yang berada di wilayah yang dilanda banjir parah.

62

Abdi Mulyanta Ginting Direktur Corporate Business Solution

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Benny Artono Direktur Telco Business Solution

Hermawan Koesmanaputra Direktur Finance & Business Support

63


LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN 64

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

65


LAPORAN KEUANGAN

66

LAPORAN KEUANGAN

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

67


LAPORAN KEUANGAN

68

LAPORAN KEUANGAN

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

Laporan Tahunan 2014 | PT PINS Indonesia

69


PT PINS Indonesia Plaza Kuningan, Gedung Annex Lt. 7 / Menara Utara lt.3 Jl. HR Rasuna Said Kav C11-C14 Jakarta Selatan 12940 - Indonesia t. +62 21 520 2560 f. +62 21 5292 0156 www.pins.co.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.