Tabloid Mahasiswa Edisi: 78/ Ramadhan 1432 H/ Agustus 2011
ď † www.aklamasi.com
Edisi: 78 / Ramadhan 1432 H/ Agustus 2011 (Khusus Mahasiswa Baru)
2
TERAS2
EDITORIAL UIR, Favorit dan Pelarian Di tahun 2011 ini. Universitas Islam Riau (UIR) dari tiga gelombang tes mahasiswa baru untuk masuk UIR terjaring 5.307 calon mahasiswa baru dari 8.886 yang ikut tes. Beberapa jurusan yang favorit atau fakultas yang diminati, cepat-cepat menutup diri karena minat mahasiswa yang tinggi terhadap jurusan tersebut. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pedidikan merupakan fakultas terfavorit pilihan calon mahasiswa baru. Digelombang pertama saja, kuota untuk fakultas ini, khusunya Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi setelah tes gelombang pertama langsung ditutup. Sebagian mahasiswa ada juga yang berkali-kali mengikuti tes memilih Jurusan Penjaskesrek, namun usahanya tetap gagal. Lain dari itu, banyak calon mahasiswa yang tak lulus SNMPTN cepat-cepat ikut tes masuk mahasiswa baru di UIR, dari mereka tetap ada yang menjadikan UIR sebagai cadangan, meski UIR adalah pilihan kedua dimata mereka. Kuota kursi dengan mahasiswa baru yang diterima di UIR pun hampir tak seimbang. Di FKIP, kuota mahasiswa over dibandingkan dengan jumlah ruangan yang ada. Namun di fakultas lain masih lapang. Lebih selektif lebih baik. Wallohu’allamubisshowab!!!
MAHASISWA BARU BANYAK MEMILIH JURUSAN PENJASKESREK ‘kenapa ya?’ UIR DIDIRIKAN PADA 14 AGUSTUS 1962 ‘ada ga mahasiswa yang tahu?’
Tabloid Mahasiswa
www.aklamasi.com
Edisi: 78/ Ramadhan 1432 H / Agustus 2011
Dari red aksi
Mahasiswa (Generasi) Baru
Assalamu’alaikum wr. Wb Salam Pers Mahasiswa. Berpikir Merdeka, Bersuara Merdeka…! Alhamdulillah, berkat taufiq, hidayah serta rahmat-Nya insan-insan pers mahasiswa di AKLaMASI masih bersuara untuk menyajikan yang terbaik bagi pembaca, meski pasca liburan semester genap disusul dengan bulan Ramadhan, keterlambatan penerbitan tabloid AKLaMASI ini benar-benar di luar kendali, yang seharusnya terbit tiap bulan, kini pembaca dalam keadaan sabar menunggu sampai pertengahan Ramadhan. Semoga di Ramadhan ini pembaca setia tetap semangat menjalan ibadah yang setahun sekali ini.
Perhatian Harus Difokuskan Universitas Islam Riau (UIR) lebih mementingkan kuantitas bukan kualitas. Sehingga alumni UIR kurang memiliki skill. Dosen di UIR tidak sebanding dengan jumlah mahasiswanya, sehingga banyak mahasiswa tidak mendapatkan bimbingan dan arahan sebagaimana mestinya. Saya sebagai mahasiswa UIR berharap agar UIR dapat memperhatikan mahasiswanya dan mahasiswa mendapatkan hak-haknya sebagaimana mestinya. Hendaknya pemerataan fasilitas di setiap jurusan mencapai standar. Sehingga alumni dari UIR memiliki skill yang baik, lalu apakan kampus ini akan menjadi universitas olahraga. Saya merasa UIR ini kurang mengapresiasi kegiatan- kegiatan yang dir ancang mahas iswa. Sehingga or ganis as i- organisas i di U IR kurang berkembang, malahan terkes an mundur . Pada dasarnya organisasi di UIR ini jika di kembangkan dengan baik, akan mengangkat nama baik universitas. Dina Nur Khairah, FKIP Prodi Pend. Matematika & Muriadi, Fekon jurusan Manajemen.
Ramadhan tahun ini juga bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-66. Jangan jadikan ini sebagai simbolis, tapi maknailah. Tetaplah berpikir merdeka, merdeka dari penjajahan pemikiran bangsa asing yang menjadikan Indonesia makin terpuruk. Yang pejabatnya dan rakyatnya tidak saling menguntugkan dan kerja sama. Pertengahan 2011, semua perguruan tinggi di Indonesia menerima mahasiswa baru. Banyak jalur atau jalan yang terbentang, terutama di perguruan tinggi negeri, mulai jalur khusus sampai mandiri yang sekian mahal bayarannya. Ini berkat permintan kalian juga kan? Di perguruan
tinggi swasta, hanya satu jalur namun begelombang, bak gelombang lautan, mahasiswa berjibun meme nuhi gelombang-gelombang tersebut. Anda mahasiswa baru, yang baru dilahirkan di kampus ini. Pasti anda lebih merasa bebas dari sewaktu di bangku SMA dulu kan?. Bebas dari pantauan orang tua, bebas menggunakan semuanya, bebas berpakaian apa saja. Yang penting sem aumu, sepuasmu, sebebasmu! Tabloid AKLaMASI hadir di hadapan Anda, mengucapkan selamat datang generasi intlektual, penerus cita-cita, harapan (mama) tanah air beta. *** Diedisi 78 ini, AKLaMASI sengaja menghadirkan edisi khusus mahasiswa baru. Beberapa informasi tentang mahasiswa baru d apat anda simak dilaporan uta ma. Bagaimana perjuangan seorang calon mahasiswa masuk pada jurusan yang sangat ia sukai. Juga AKLaMASI menya jikan sejarah UIR yang dianggap penting untuk diketahui bersama, juga dapatkan info dan sajian menarik lainyya pastinya di rubrik-rubrik berikutnya. Mohon dikoreksi, dan mohon maaf atas segala kesalahan. Selamat menjalankan Ibadahibadah Ramadhan. Selamat Menyambut Hari Kemenagan, ‘Idul Fitri 1432 H, Minal ‘Aidin wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Selamat membaca...!. Wassalamu’alaikum warohmah
Kritik Kinerja Departemen Dalam Negeri dan DEMA UIR Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) beberapa bulan lagi idealnya akan digelar, pemilihan paling lambat 1 bulan sebelum masa jabatan selesai agar tidak terjadi lagi kekosongan pemimpin mahasiswa. Selain itu ke depannya BEM dan Dema universitas juga harus memberikan konstribusi yang nyata kepada mahasiswa. Kedua wacana itu merupakan suatu wacana umum yang s aya kumpulkan ketika saya melaksanakan kunjungan kerja ke beberapa BEM dan HMJ fakultas s erta beber apa U KM yang ada di kampus ini. Wacana yang tidak bisa saya balikan faktanya, karena saya sendiri harus mengakui begitu banyaknya program-program kerja BEM UIR yang tidak terealisasi, hal ini dapat di buktikan dengan tidak tampaknya wajah para menteri-menteri di beberapa departeman setelah pelantikan, seperti yang cukup serius untuk saya sikapi yaitu departeman dalam neger i yang s eharus nya ber f ungsi untuk mengkoordinir dan mengkoordinasikan atau sebagai
jembatan penghubung antara BEM universitas dengan BEM fakultas. Menurut hemat saya terkait kinerja Dema UIR, setali tiga uang dengan kinerja Departeman Dalam Negeri, bedanya hanya pada program setiap tiga bulan selalu meminta LPJ dari programprogram yang telah di kerjakan oleh BEM UIR. Lalu bagaimana dengan tugas Dema UIR yang lainnya? s eperti membuat atur an- atur an penanganan organisasi, semisalnya aturan baku dalam pelaks anaan Pemir a baik di tingkat univer s itas maupun f akultas . H al ini saya sampaikan untuk menyikapi setiap kekacauan yang terjadi pada Pemira di fakultas, yang titik balik kekacauannya akibat tidak adanya aturan baku mengenai tata cara pelaksanaan Pemira secara umum oleh Dema UIR. Anggara Novpria Densi Dirjen. Kajian Strategis Sosial Politik BEM UIR
Kirimkan kritikan, saran, masukan, jawaban, klarifikasi, maupun aspirasi yang menjunjung idealis ma hasiswa berasaskan kebenaran terkait kampus ini ke redaksi AKLaMASI via e-mail; aklamasiuir@gmail.com, atau inbox fb: aklamasi uir dan pesan singkat ke 081365683675 (Ketik SP#Pesan#Nama#Fakultas)
SURAT KEPUTUSAN REKTOR No. 365/TAHUN 1993 ISSN: 0853-8883 Pelindung: Prof Dr Detri Karya SE MA. Penasehat: Ir T Iskandar Johan MSi Dewan Pertimbangan: Zainul Ikhwan SP, M Sabarudi ST, Drs Supriyadi MPd, M Badri SP, Hasbullah Zaini SH, Sobirin Zaini SPi, Husnu Abadi SH MHum, Wahyu Awaluddin SH Dewan Redaksi: Muhtarom, Julisman, Edi Efendi SSos, Navolino, Desi Sommalia Gustina SH, Riyan Irawan Pemimpin Umum: Puput Jumantirawan Sekretaris Umum: Piki Sutikno Bendahara Umum: Iis Setiowati Pemimpin Redaksi: Abdul Hamid Nasution Redaktur Pelaksana: Erlindawati Redaktur: M Asqalani, Evi Winda Sari, Ira Stefanie, Nurfitri Koordinator Magang: Iis Setiowati Lay out / Desain / Fotografer: Danik Agustiana Reporter: Seluruh Pengurus dan Kru Magang Pemimpin Usaha: M Rafiqi Divisi Litbang: Rio Hendri, M Himsar Divisi Sirkulasi: Yenni Sarinah Judul: Penerimaan Mahasiswa Baru Dua Jalur Sumber: Dok. AKLaMASI Grafis/ Ide Cover: Barry Eko Lesmana Tata Letak isi: Julisman, Abdul Hamid Nasution
Penerbit: Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) AKLaMASI Universitas Islam Riau. Alamat: Gedung PKM UIR Lt.I Jl Kaharuddin Nst. Km 11 No 113 Kampus Darussalam Marpoyan Pekanbaru-Riau 28284. Email: aklamasiuir@gmail.com Website: www.aklamasi.com Group fb: LPM AKLaMASI Universitas Islam Riau Percetakan: PT Riau Grafindo Pekanbaru (Isi di luar tanggung jawab percetakan).
Tabloid Mahasiswa Edisi: 78/ Ramadhan 1432 H/ Agustus 2011
www.aklamasi.com
MUNAWWAROH
3
Berpuasa, Membangun Kesalehan Pribadi Unggul Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu dan berkah bagi seluruh umat Islam di dunia. Allah SWT memilih bulan Ramadhan menjadi tempat pemberian berkah dan penurunan rahmat kepada hamba- Nya. Bulan Ramadhan selalu disambut dengan rasa gembira oleh umat Isl am. “Adal ah N abi Muham mad SAW men yamp aikan berita gemb ira kepada p ara sah abatnya deng an d atan gnya bul an s uci Ramadhan (al-Hadits)”. Kehadiran bulan Ramadhan sejatinya disambut dan dilalui dengan pembangunan pribadi untuk mencapai ketakwaan dan tidak sekadar puasa saja. Pribadi orang yang berpuasa diharapkan dapat membangun kearifan diri, menebar kasih sayang pada umat, serta memiliki kesucian hati yang tulus dalam kehidupan. Membangun kearifan Makna penting ritual puasa bukan sekadar tidak makan dan tidak minum selama satu hari penuh. Puasa l ebih berm akna bag i orang k aya dan ber kuas a ketika ters edia makanan minu man berlimpah ketika orang-orang sekitar tertunduk patuh. Bagi orang miskin dan tidak berkuasa, mereka sudah terbiasa tidak makan minum dan tidak marah. Pengalaman paling berharga dari puasa, kata Abd ul M unir Mul khan ial ah k etik a seseor ang mem peroleh kear ifan men embu s batas kemanusiaan sehingga terbukalah tabir atau hijab dunia materi. Dalam tradisi sufi itulah yang disebut kasyf; saat seseorang mampu melihat jauh ke masa depan di balik yang kasat mata bagaikan malaikat. Perilaku seseorang seperti tak peduli diri sendiri bagi kepentingan publik. Itulah maqam (kedudukan) nabi, aulia dan orang suci yang selalu lahir dalam setiap episode sejarah pearadaban. Mereka menembus batas zamannya menciptakan orde dan peradaban baru. Dengan kas yf or ang mamp u ber tind ak yang m ustahil dilakukan oleh mereka yang masih terkungkung hijab materi kebutuhannya. Mayoritas umat Islam negeri ini tentu berpuasa. Namun apakah sudah menembus batas melampui sek adar has rat kuas a, m akan min um, dan pengakuan sosial? Tuh an men urunkan wahy u-Nya, menjamin kesejahteraan, kemakmuran, dan ketenteraman yang beriman bukan otomatis tanpa kehendak manusia sendiri. La’allakum tattaqun (supaya dengan puasa kamu semua bertakwa) dalam ayat tentang puasa bukan puasa fisikal, tetapi perlu kesadaran spiritual atau rohaniah. Itulah maksud
Oleh: Syahraini Tambak, MA Dosen Pendidkan Islam di Fakultas Agama Islam UIR
muhasabah dalam menjalani puasa, yaitu kehadiran diri secara keseluruhan, bukan sekadar tak makan minum dan berkata kotor. Puasa adalah jalan tembus batas kemanusiaan agar sampai ke wilay ah m alak ut dan ketuhanan seh ingg a mampu bertindak leb ih d ari sekedar manusiawi karena telah terbuka hijab jasadiahnya. Di sini seseorang bisa bertindak luar biasa hebat, bukan untuk kepentingan sendiri, melainkan juga kepentingan orang lain yang tak ia kenal, bahkan mereka yang memusuhi dan hidup di masa depan. Spirit kasih sayang Di si ni, keis timewaan bulan puasa terpancar, men embu s relung hati yang terdalam semb ari menggugah kesadaran ketakwaan bagi setiap insan. Berpuasa bukan sekadar menahan dahaga dan lapar, tetapi juga refleksi teologis untuk membumikan amal saleh dan kasih sayang dalam tindak laku. Karena itu, puasa yang mulanya merupakan implementasi dari rukun agama semata, kemudian menjadi sebuah laku sosial yang sangat konstruktif. Puasa, dalam perspesi Zuhai ri M israwi, menghadirkan makna yang amat penting dalam ranah sosial , yaitu: Per tama , puasa s ejatinya dap at menggugah kesadaran tentang adanya yang lain, membutuhkan uluran tangan dan pemikiran jernih. Puasa harus bermakna bagi upaya mengetuk nurani kita masing -masi ng agar memb erikan perhatian ter hadap mereka yan g membutuhkan bantuan, pertolongan, dan perlindungan. Di sinilah ajaran kedermawanan yang tersirat di balik puasa harus dikumandangkan. Ke dua, puasa h arus mamp u memban gun kesadaran tentang kasih sayang dalam keragaman. Teks al-Qur’an menyebutkan, bahwa puasa merupakan ibadah yang diwajibkan tidak hanya bagi umat Muslim, tetapi juga kepada umat-umat sebelum Islam. Lalu, Allah SWT menyebut tujuan puasa adalah ketakwaan (QS. al-Baqarah [2]: 183). Imam al-Razi dalam Tafsir Mafatih al- Ghay b men gatakan, yan g di maks ud ketakwaan dalam ayat itu adalah upaya menghilangkan syahwat dan nafsu kebinatang an sehingga tidak mengakibatkan munculnya prahara, kejahatan, dan perselisihan. Kasih sayang harus diwujudkan dalam hati dan perilaku Muslim melalui pelaksanaan puasa. Karena puasa p ada haki katn ya s ebag ai tangg a un tuk menghadirkan kesabaran dan kesucian hati. Jadi, mer eka yang mel aksanakan ibadah puas a ti dak sem esti nya melak ukan tin dakan kek eras an,
penyerangan, dan pengusiran, kearena hati mereka telah suci dan bersih. Kesucian hati Dalam ibadah puasa, menurut Komaruddin Hidayat, ada tiga aspek yang fundamental, yaitu pendekatan diri dengan Tuhan, penyucian diri, dan membangun kesalehan sosial. Dengan ibadah puasa, seor ang y ang berim an b erus aha mengaktifkan kekuatan rohaninya lalu berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan sedekat mungkin. Dengan kedekatan dan intensitas berkomunikasi deng an Tuhan, seb uah proses pen etrasi dan internalisasi s ifat dan nil ai Ilahi dal am d iri seseorang diharapkan terjadi. Jika hati dan pikiran selalu terikat dan tertuju kepada Allah Yang Maha Kasih, maka kasih Allah akan merasuk ke dalam diri, sehingga kita akan menjadi instrumen Tuhan sebagai penyebar kasih dan kebajikan. Namun, untuk meraih prestasi ini men syar atkan ki ta u ntuk mem buka dir i, membersihkan, dan membuang jauh-jauh berbagai pikiran, perasaan, serta perilaku kotor karena akan menghalangi cahaya dan energi Ilahi untuk turun (nuzul) ke dalam diri kita. Efek dari itu kemudian memunculkan sikap kesalehan sosial yang muncul dari hati yang suci, sebagai buah dari puasa. Aspek yang bisa diamati sebagai buah dari puasa, yaitu kesehatan fisik dan mental serta kesalehan sosial. Ketiganya bisa diamati dengan pendekatan medis dan psikologis, apakah yang ditimbulkan puasa bagi seseorang. Namun, menyangkut aspek metafisk-spritual, hal itu kita serahkan sepenuhnya kepada Allah karena seseorang tidak punya kewenangan dan kem ampu an u ntuk meng ukur kei khlasan dan ketakwaan s eseor ang. Dan sung guh, ketika menjalani puasa, seseorang merasakan betul kehadiran Allah di mana pun ia berada sehingga ia senantiasa berlaku jujur, senantiasa menyebarkan vibrasi kebaikan dan kedamaian. Bulan suci Ramadhan merupakan bulan untuk meng-up grade dan revitalisasi diri sehingga hidup ini senantiasa dipandu kekuatan spiritual. Lewat puasa kita kembalikan dan perkokoh nurani untuk menjadi pribadi unggul dan pemimpin kehidupan. Dalam puasa tersirat pendidikan Ilahi untuk membangun peradaban kesabaran, yang makin lama makin terasa langka. Maka puasa harus mampu mengeram pelbagai tindakan yang tidak sejalan dengan fitrah kemanusiaan. Saatnya di bul an R amad han ini, meny ucik an h ati dan menebarkan kasih sayang kepada seluruh ciptaan Tuhan. Marhaban ya Ramadhan.
Bagi pembaca yang ingin mengirimkan tulisan anda seputar kajian Islam untuk Munawwaroh dapat menulis dengan ketentuan 1.5 hal spasi 1, dan Kajian Islam Kampus 1 hal spasi 1, via email: aklamasiuir@gmail.com
Tabloid Mahasiswa
4 LAPORAN UTAMA Penerimaan Mahasiswa Baru Dua Jalur www.aklamasi.com
Oleh: Puput Jumantirawan SENIN, 15 Agustus dilaksanakan Pengenalan Akademik Mahasiswa Baru (PAMB) Universitas Islam Riau (UIR) angkatan 2011 di Stadion Mini UIR. Pagi itu hujan rintik-rintik. Sejumlah mahasiswa baru sudah berdatangan. Mengenakan baju putih celana hitam serta jaket almamater biru yang terlihat sedikit basah. Mereka berteduh di sekitar gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Ekonomi. Pukul 7.30 hujan reda. Panitia PAMB arahkan mahasiswa baru berkumpul di stadion mini. “Ayo baris ke stadion,” kata seorang panitia. Mahasiswa baru angkatan 2011 berkumpul. Mereka berbaris di belakang plakat bertuliskan nama fakultas masing-masing. Mahasiswa FKIP terlihat paling banyak dibanding barisan fakultas lainnya. Acara pengenalan akademik dipandu ketua PAMB yang juga Pembantu Rektor (PR) I Nurman SSos MSi. “Selamat datang kepada lima ribu tiga ratus tujuh mahasiswa baru UIR yang lulus
seleksi,”sapa Nurman, suara riuh terdengar dibarengi tepuk tangan mahasiswa. “Mahasiswa,” teriak Nurman. “Hidup mahasiswa,” jawab mahasiswa serempak. “Mana mahasiswa Pertanian?“ tanya Nurman. ”Hhhuuuu…,” mahasiswa dari barisan Fakultas Pertanian bersorak. “Mana mahasiswa Fakultas Hukum?” tanya Nurman lagi. “Hhhhuuuuu…” mahasiswa dari barisan Fakultas Hukum bersorak lebih keras. Nurman mempersilahkan Rektor UIR Prof DR Detri Karya memberikan sambutan sekaligus membuka acara PAMB. “Selamat bergabung di UIR, “ kata Detri. Dari 8.866 pendaftar, yang diterima masuk UIR hanya 5.307. “Beruntunglah para mahasiswa yang ingin belajar di UIR ini,” tambah Detri. Coba mempunyai kompetensi sendiri, lanjutnya jangan hanya berorentasi menjadi PNS. Usai perkenalan civitas akademika UIR mahasiswa baru diserahkan kepada panitia fakultas masingmasing. Berdesak-desakan keluar stadion mini. Memenuhi jalan. “Pembukaan yang penuh semangat,” kata seorang mahasiswa baru dari barisan memanjang menuju Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM). ***
Edisi: 78/ Ramadhan 1432 H / Agustus 2011
Siang itu Selasa 16 Agustus, hari kedua pelaksanaan PAMB. Jono Antoni mahasiswa baru Jurusan Ilmu Pemerintahan (IP) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UIR jalan di depan PKM usai mengikuti PAMB di fakultas, hendak istirahat. “Nanti masuk lagi, sekarang istirahat sebentar,” katanya. “Aduh, capeknya”. Jono lulus sekolah tahun 2010. “Dulu Saya langsung mendaftar kuliah gelombang pertama di UIR,” katanya. Jono mulai bercerita. Tahun lalu. Teman sekampungnya bantu urus pendaftarannya. Mulai mengambil formulir sampai sediakan rumah untuk menginap. Jono pilih jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (Penjaskesrek). “Saya hobi olahraga, niatnya kuliah untuk memperdalam olahraga,” katanya. Jono Ikut tes dan menunggu hasil. Di sederet daftar pengumuman hasil tes Penerimaan Mahasiswa Baru UIR (PMB) gelombang pertama tidak ada nama Jono. “Saya tidak lulus,” katanya. Semangat untuk kuliah tetap ada. Saat PMB gelombang kedua tahun 2010, Jono kembali sibuk siapkan pendaftaran. Beli formulir, pada kolom program study pilihan,
FHOTO: AKL/ABI
diisinya Penjaskesrek dan IP. “Saya masih tetap berharap lulus Penjas.” Pengumuman gelombang kedua Jono lulus tapi jurusan IP. “Saya tidak lulus di Penjas, tapi lulus IP,” terang Jono. “Gak srek dihati akhirnya gak saya ambil.” Gelombang ketiga Jurusan Penjaskesrek sudah tutup. Karena tidak ada jalan lagi untuk kuliah Penjaskesrek, Jono ikut kursus mekanik untuk mengisi waktu luang. “Enam bulan saya kursus mekanik.” Tahun 2011 saat PMB gelombang pertama UIR dibuka sama seperti tahun lalu, Jono kembali daftarkan diri. “Jurusan yang saya pilih tetap sama, Penjaskesrek.” Saat pengumuman hasil tes, “Lagi-lagi saya gak lulus,” katanya. Gelombang kedua 2011 Jono ingin kembali tes agar dapat kuliah di jurusan penjaskesrek. “Ternyata jurusan penjaskesrek sudah tutup,” terangnya. “Berarti sudah dua tahun, dan tiga kali tes saya gak lulus,” kata Jono. Jono tetap ingin kuliah di jurusan Penjaskesrek. “Kata Jono, kalau gak di Penjas mendingan gak kuliah,” kata Bukari teman Jono mengenang perkataan Jono. “Setelah Abang-abang memberikan pemahaman, akhirnya saya mau kuliah di jurusan lain,” jelas Jono. Gelombang kedua PMB UIR tahun 2011, Jono lulus di jurusan IP. Bukari menjelaskan, Jono mau kuliah di jurusan yang lain karena diberi pemahaman, setelah kuliah bisa transfer ke jurusan Penjaskesrek. *** Kamis 11 Agustus, di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) sejumlah calon mahasiswa baru lalu lalang. Siang itu tengah dilaksanaan tes urine dan pengambilan jaket almamater. Muthia Saraswati salah seorang mahasiswa baru lulusan SMA Plus Taruna Andalan, Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan, tampak sibuk mencoba jaket almamater barunya di samping meja pengambilan. Muthia ditemani orang tuanya untuk tes urine dan mengambil jaket almamater. Sebelum masuk UIR, Muthia ikut SNMPTN. “Tetapi tidak lulus,” katanya.
Tabloid Mahasiswa Edisi: 78/ Ramadhan 1432 H/ Agustus 2011
www.aklamasi.com
LAPORAN UTAMA 5
FOTO: AKL/YOSA
Muthia mendaftar masuk UIR gelombang ketiga penerimaan mahasiswa baru. Lulus di jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. “Gak dapat informasi penerimaan gelombang kedua, jadi ambil gelombang ke tiga pilihan jurusannya tinggal sedikit.” Anggi Susanti lulusan SMA N 6 Tanjung Pinang. Siang itu ia duduk di trotoar jalan kampus. Anggi baru kenalan dengan Nita Pratiwi alumnus SMK N 1 Pekanbaru . “Kami baru aja saling kenal kak,” kata Nita. Keduanya lulus di jurusan akutansi Fakultas Ekonomi. Anggi sebelumnya ikut SNMPTN tapi tidak lulus, akhirnya ia pilih masuk UIR gelombang kedua, Karena gak lulus SNMPTN. Anggi pilih Jurusan Akuntansi lantaran ingin menjadi akuntan atau guru akuntansi. Sedang Nita, masuk UIR bukan karena tidak lulus SNMPTN. “Rumah saya kebetulan dekat sini, makanya saya masuk UIR,“ kata Nita. Nita mendaftarkan diri pada gelombang satu, jurusan yang dipilihnya akuntansi lantaran di SMK dia jurusan Akuntansi, dan studinya ingin ia teruskan di perguruan tinggi.
Disekitar gedung FKIP sore itu tidak begitu ramai, Nila Afrilia alumnus SMAN 2 Duri tengah duduk sendirian ditepi lapangan olahraga sambil mainkan HP. Nila mahasiswa baru jurusan Biologi FKIP, masuk UIR gelombang pertama. “Antisipasi kalau gak lulus SNMPTN,” kata Nila. Setelah tak lulus SNMPTN Nila malas ikut ujian lokal perguruan tinggi negeri di Riau dan memutuskan masuk UIR. ”Dari awal saya memang ingin masuk jurusan Biologi.” Menurut Nila, UIR tidak jauh beda dari perguruan tinggi negeri. “palingan di swasta agak mahal sedikit.” kata Nila. Rivaldo Akbar alumnus SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru masuk UIR karena tidak lulus SNMPTN masuk UIR di gelombang dua dan lulus di Jurusan Akuntansi. ”Saya dari SMK Jurusan Akuntansi Bang, makanya saya ambil lagi jurusan yang sama di perguruan tinggi,” ucapnya. Menurutnya kuliah dimana saja gak masalah yang penting lulus dari kuliah bisa bekerja ditempat yang layak dan bisa membahgiakan orang tua. “UIR terkenal dan sudah terakreditasi,” tutupnya. *** Nurman menjelaskan ada dua jalur penerimaan mahasiswa baru, pertama jalur penerimaan siswa unggulan.
Diperuntukan kepada siswa yang mendapat ranking 10 besar dari sekolahnya. “Terlebih dahulu kita surati sekolah untuk merekomendasikan siswanya sepuluh besar masuk UIR.” Jalur penerimaan ini memudahkan siswa masuk UIR, bukan untuk mendapatkan beasiswa. Siswa tak lagi beli formulir pendaftaran sebesar 200 ribu, cukup rekomendasi dari sekolah lalu siswa masuk UIR tanpa tes. “Siswa yang mengikuti jalur ini sudah pasti diterima,” kata Nurman. Jalur penerimaan mahasiwa baru kedua jalur reguler, melalui proses seleksi penerimaan mahasiswa baru. “Tahun ini kita kelompokan menjadi dua ilmu sosial dan eksakta.” Kalau dulu, Nurman menjelaskan saat calon mahasiswa ingin mengambil jurusan ilmu sosial maka ia harus mengikuti tes soal eksakta. Sekarang tidak, kalau ambil program studi ilmu sosial hanya ikut tes ilmu sosial, tapi kalau mengambil program studi ilmu sosial dan eksakta berarti harus ikut dua tes, tes ilmu sosial dan tes eksakta. ”Soal kita bedakan, jadi tak ada yang kita rugikan.” Penerimaan mahasiswa baru berdasarkan analisis kuota. Daya tampung masing-masing prodi ditingkat fakultas, dari situ ditentukan berapa jumlah mahasiswa yang akan
diterima. Penerimaan mahasiswa dilakukan tiga gelombang. “Di gelombang pertama yang sudah mencapai kuota itu program studi Penjaskesrek, makanya di gelombang kedua dan ke tiga kita tidak buka lagi,” kata Nurman. Jadi pada hasil tes gelombang satu dan dua kalau sudah mencapai kuota, untuk gelombang ke tiga tidak dibuka lagi. “Gelombang ke tiga dibuka untuk memenuhi jumlah kuota progran studi yang belum terpenuhi.” Nurman jelaskan, standar kelulusan masuk UIR yang mendapat nilai tes 50 persen. ”Oleh sebab itu tidak mustahil pendaftar bisa sampai tiga kali tes tidak lulus, karena mungkin tidak seriusan,” kata Nurman. Tahun ini UIR menerima 5307 mahasiswa yang mendaftar 8.866 orang dari gelombang pertama sampai gelombang ketiga. Ini tidak termasuk mahasiswa unggulan berjumlah 24 orang. “Animo pendaftar di UIR meningkat lima sampai sepuluh persen.” “Program study yang paling diminati Penjaskesrek dari 860 pendaftar kita hanya terima 366. Gelombang pertama sudah penuh,” kata Nurman. Lap. Yosa dan Oka
6
Tabloid Mahasiswa
OPINI
ď † www.aklamasi.com
Edisi: 78/ Ramadhan 1432 H / Agustus 2011
Menandai Era Digital Melalui Sistem Pembelajaran Online Fenomena perang tarif ternyata tidak hanya berlaku bagi provider telepon selular saja, provider internet ternyata juga melakukan hal yang sama. Mereka be rlomba-l omba me mber i be rbag ai fasilitas kemudahan untuk menarik minat para netters (sebutan bagi pengguna in tern et). Mul ai d ari pena wark an kecepatan akses internet, gratis modem, hingga gratis pemakaian internet selama satu bulan. Gayung pun bersambut, pasar memberi respon positif setelah program diluncurkan. Dinas Depkominfo mencatat bahwa terjadi peningkatan pengguna internet antara kurun waktu 2006-2009, Indonesia kini menduduki peringkat ke-4 tertinggi pengguna internet di antara negaranegara kawasan Asia. Internet seakan telah merambah ke se gala asp ek k ehid upan . As osia si Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencatat mulai orang rata-rata menghabiskan waktu antara 1-2 jam setiap harinya untuk mengakses internet. Be bera pa s itus pun men gala mi peningkatan jumlah pengunjung, antara lai n si tus jejar ing sosia l da n si tus pengunggah video Youtube. Ha l la in y ang tak kal ah menggembirakan bahwa dalam kurun waktu yang sama (2006-2009) telah terjadi peningkatan jumlah blogger di In done sia. Itu ber arti tel ah t erja di pergeseran minat di mana dahulu orang Indonesia hanya mengenal internet sebagai media untuk memperluas jaringan pertemanan, namun kini mereka telah memanfaatkan internet sebagai media untuk menyalurkan kreatifitas mereka. Era Digital Peningkatan pengguna internet tidak terlepas dari tren yang berlaku saat ini yakni kenyataan bahwa kita hidup di era digital yang ditandai dengan tiga pilar penting yaitu database, internet, dan sistem yang terintegrasi dengan baik. Tiga pilar penting tersebut bersatu membentuk sebuah sistem yang akan mempermudah kinerja kita, sehingga kemudian munculah istilah ‘life in one touch’. Semboyan ini me ngga mbar kan kemu daha n ya ng didapat dengan keberadaan sistem yang terintegrasi deng an baik, sehingga segalanya menjadi mudah karena yang perlu kita lakukan hanya menekan mouse dengan sekali klik kita akan mendapatkan seluruh data yang kita inginkan. Dunia pendidikan juga termasuk dalam aspek kehidupan yang terimbas tren era digital di Indonesia. Internet seakan
Oleh: Diyah Ayu Rizqiani, S.S, M.Hum Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UIR
menciptakan wacana baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Guru dan dosen bisa mendapatkan materi pembelajaran tak terbatas. Murid dan mahasiswa pun memiliki akses ilmu pengetahuan lebih luas dengan kehadiran internet. Selain itu internet pun kini menjadi acuan perkembangan terbaru ilmu pengetahuan baik para dosen, guru, dan murid terutama jika mereka hidup di kota atau daerah yang tidak mudah untuk mendapatkan bukubuku dan informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kampus Digital di Era Digital Digital kampus mengandung pengertian perguruan tinggi sebagai sarana belajar menggunakan sistem digital. Dengan kata lain Teknologi informasi (TI) menjadi tulang punggung dalam sarana prasarana dan sistem pembelajaran di kampus. Mulai dari pendaftaran mata kuliah, materi pembelajaran, ujian, hingga pengumuman nilai mahasiswa dilakukan secara online. Ba nyak pe rgur uan tin ggi sud ah menggunakan sistem online untuk melaksakan kegiatan akademiknya, Universitas Riau adalah contohnya. KRS dilakukan secara online. Mahasiswa cukup menginput mata kuliah yang mereka ambil, data tersebut kemudian akan tersimpan dalam database yang terintegrasi ke Bagian Akademik universitas terkait. Mahasiswa memperoleh banyak kemudahan dengan hadirnya KRS online ini, setidaknya mereka tidak perlu lagi untuk berjubel mengantri setiap awal semester untuk mendaftarkan mata kuliah yang mereka ambil. KRS online merupakan sebuah langkah awal y ang bag us untu k memul ai pembangunan kampus digital. Meskipun pada dasarnya inti dari kampus digital itu bukan pada terselenggaranya KRS online saja. Sistem pembelajaran secara online yang terintegrasi dalam sebuah sistemlah yang sebenarnya merupakan nafas sebuah kampus digital. Semua materi perkuliahan dalam satu fakultas tersimpan di satu website yang dinamakan Web CT. Setiap mahasiswa wajib mengakses Web CT untuk mendapatkan materi-materi dari mata kuliah yang mereka ambil. Selain sebagai penyedia materi kuliah, W eb CT juga berfungsi sebagai media interaksi antara dosen dan mahasiswa. Jadwal kuliah, perubahan jadwal kuliah, kuis, ujian, dan pengumpulan tugas-tugas kuliah semua difasilitasi dalam Web CT. Berbeda dengan sistem pembelajaran manual, interaksi
yang terbangun antara dosen dan mahasiswa bukan berupa interaksi fisik lagi. Mahasiswa tidak perlu lagi menemui dosen untuk hanya sekedar mengumpulkan tugas atau bertanya tentang perubahan jadwal kuliah. Sebaliknya dosen tidak perlu lagi memberi bahan materi kuliah kepada mahasiswa untuk diperbanyak karena semua materi kuliah sudah tersedia dalam Web CT. Seperti halnya prinsip kerja sistem online lainnya, kehadiran Web CT juga memberi kemuda han baik ba gi dosen at au pun mahasiswa. Dosen dapat selalu mengup date informasi terbaru tentang mata kuliah yang mereka ajarkan baik dalam bentuk materi atau pu n be rupa ar tike l-a rtik el y ang dap at menambah pengetahuan mahasiswa. Di sisi lain mahasiswa juga lebih bisa berinteraksi secara global. Mereka bisa bergabung dalam diskusi forum online yang memuat topik-topik hangat sesuai bidang keilmuan mereka, selain itu mereka bisa berbagai kesulitan tentang topik bahasan dalam mata kuliah yang mereka ambil di forum online ini. Berbeda dengan diskusi panel, melalui forum online ini mahasiswa akan mendapat beragam respon dari mahasiswamahasiswa dalam satu fakultas tersebut. Selain menggunakan W eb CT, sistem pembelajaran online bisa juga dilakukan melalui blo g. Sel ama ini blo g te lah begi tu me masy ara kat di s eba gian ka lang an masyarakat kita. Banyak orang membuat blog den gan b erag am tu juan. Dal am du nia pend idikan , blo g b isa menj adi sara na berinteraksi antara dosen dan mahasiswa. Dosen bisa mempublikasikan buah pikiran mereka dalam blog pribadinya. Selain sebagai lahan kreatifitas bagi dosen itu sendiri, mahasiswa juga bisa mendapat manfaat dari tulisan yang dihasilkan oleh dosen mereka. Blog juga merupakan sarana untuk mengkomunikasikan perkembangan terbaru tentang mata kuliah yang dipegang seorang dosen. Mereka bisa memposting materi-materi kuliah, tugas kuliah, jadwal kuis hingga jadwal ujian. Antara Fakta dan Harapan Sangatlah disayangkan jika peningkatan penggunaan internet di Indonesia ternyata tidak diimbangi dengan pemanfaatan internet secara maksimal. Peranan internet sebagai sarana pendidikan baru sebatas penggunaan search engine Google saja. Label kampus digital yang kerap disandangkan kepada beberapa perguruan tinggi besar di Indonesia baru sebatas pemenuhan fasilitas fisik saja
(pengadaan Lab komputer dan pengadaan prasarana pembelajaran digital di setiap ruang kelas). Mereka sering kali belum me nyen tuh es ensi di gita l ya ng sebenarnya. Fakta ini bisa dikatakan menyerupai vicious circle atau lingkaran setan. Peningkatan penggunaan internet di Indonesia nampaknya lebih merupakan tren yang berkembang seiring dengan pesatnya arus modernisasi di Indonesia. Meskipun dikatan bahwa internet memiliki 3 fungsi utama yaitu entertainment, education, dan commerce, namun belum banyak orang yang memanfaatkan internet sebagai media education dan commerce. Jika pun ada segelintir orang yang telah menyentuh area itu, mereka masihlah terbatas pada golongan intelektual saja. Pemerintah Indonesia sebenarnya pu nya andi l da lam kete rtin ggal an masyarakat kita dalam hal pembelajaran on line . Ji ka d iban ding kan deng an Malaysia, negara kita cukup tertinggal jauh dalam hal digitalisasi. Negara kita masih menganut sistem konservatif yaitu pemberkasan dengan kertas-kertas. Sehingga demikian juga yang terjadi pada sistem pendidikan kita, dosen terpola untuk berinteraksi dengan mahasiswa secara fisik dan memberikan bahanbahan materi kuliah yang berupa buku, selain itu pengumuman yang terkait dengan mahasiswa di sebuah universitas pun masih menggunakan sistem manual yaitu menempelkan kertas di papan pengumuman. Selama ini blog hanya familiar untuk kalangan para blogger saja. Sehingga meskipun penelitian menemukan bahwa se tiap or ang rat a-ra ta mema ng menggunakan internet antara 1-2 jam sehari, namun ternyata hal itu tidak membuat mereka memiliki ketrampilan untuk membuat blog yang interaktif. Jadi tidak mengherankan jika ditemukan para dosen atau pun guru tidak mengetahui cara membuat blog dan menjadikan blog sebagai sarana komunikasi dengan mahasiswa atau murid mereka. Un tuk mewu judk an e sens i da ri kampus digital dibutuhkan kesiapan dari semua pihak. Pihak universitas telah sanggup menyediakan akses internet tak terbatas bagi mahasiswanya, kemauan dosen untuk menerima dan melakukan pe ruba han bar u un tuk mel akuk an digitalisasi pembelajaran, dan mahasiswa yang secara aktif mengakses internet se baga i sa rana edu kasi unt uk meningkatkan pengetahuan mereka.
Tabloid Mahasiswa Edisi: 78/ Ramadhan 1432 H/ Agustus 2011
www.aklamasi.com
ALMAMATER
7
UIR di Gerbang Marpoyan Oleh: Abdul Hamid Nasution
UIR didirikan tanggal 14 Agustus 1962, dipelopori oleh enam tokoh masyarakat mereka adalah Dt Wan Abdurrahman, Soeman Hasibuan (Hs), H. Zaini Kunin H A Malik, dan Abdul Kadir Abbas SH. Selain itu juga dibantu oleh para ulama, cendikiawan, tokoh-tokoh masyarakat, pemerintah dan pengusaha yang terdiri dari 33 orang tokoh dan berbagai kalangan. Mereka menyadari tantangan yang akan dihadapi sebuah daerah apalagi dikaitkan dengan semakin diperlukannya tenaga-tenaga ahli yang mempunyai pendidikan, maka setelah berdirinya Provinsi Riau, seperti dikutip dari Gerak Langkah Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Riau dalam Mencerdaskan Ummat, beberapa orang tokoh masyarakat di atas mendirikan Universitas Islam Riau (Al Jami’atul Islamiyah Ar Riyawiyah) dengan singkatan UIR. Mereka sekarang telah tiada. Sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi swasta, UIR benar-benar beranjak dari lantai terbawah, yaitu modal semangat, perjuangan dan pengorbanan dari para pendirinya. Pada 18 April 1963, UIR diresmikan di Aula Kantor Gubernur KDH Riau Jalan Gajah Mada Pekanbaru. Dikutip dari uir.ac.id, piagam berdirinya UIR ditanda tangani oleh Dr Wan Abdurrahman, Komandan 031 Riau Daratan (sekarang Wirabina), Kepala Komisi Komisariat Riau, Jaksa Tinggi Pengganti Riau, Ketua Umum YLPI Daerah Riau dan Ketua Peresmian UIR, H Rusli Nasution. Didalam piagam tersebut jelas tercantum cita-cita dan tujuan UIR, Pertama, Membentuk manusia yang berbudi luhur dan ikhlas sepanjang ajaran agama Islam, yang cakap dan mempunyai keinsyafan dan bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya untuk berdiri pribadi dan mengusahakan ilmu pengetahuan dan memangku jabatan agar tetap beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Kedua, Mengusahakan dan memajukan ilmu pengetahuan.
Ketiga, Menyelenggarakan usaha membangun, memelihara dan mengembangkan hidup kemasyarakatan sepanjang ajaran Islam. Dan keempat, untuk menghasilkan sarjana muslim yang cakap dalam bidangnya, beriman, beramal dan berilmu. Dan mencetak sarjana muslim yang cinta pada agama, bangsa dan tanah air Indonesia. Kampus pertama UIR dari awal pendirian sampai tahun 1985 terletak di Jalan Prof Moh Yamin SH No 1 Pekanbaru. Seiring dengan perkembangannya, keberadaan kampus itu kurang dapat menampung semua fakultas yang ada. Maka pihak Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Riau selaku yang menaungi UIR mengembangkan lokasi kampus baru di Jalan Teratak Buluh Km 11 Perhentian Marpoyan yang sekarang menjadi Jalan Kaharuddin Nasution. dan yang pertama menempati kampus ini adalah Fakultas Pertanian. Dan pada tahun 1986 seluruh kegiatan administratif dan akademik berpusat di lokasi kampus Marpoyan. Fakultas Agama merupakan fakultas pertama terdapat di UIR dan terbagi pada Jurusan Hukum dan Tarbiyah. H A Kadir Abbas SH jadi dekan pertama, dan dibantu enam orang dosen, untuk Jurusan Tarbiyah tiga orang, H Bakri Sulaiman, H A Hamid Sulaiman, dan Abdul Rahim Manafi. Sedangkan dosen di Jurusan Hukum, A Kadir Abbas SH, Nazar
Said SHc, Syofyan Mukhtar, SH. Pada 18 April 1963 Fakultas Agama dikembangkan menjadi Fakultas Tarbiyah dekannya Drs M Farid Kasmi dan Fakultas Hukum dekannya Nazar Said SH. Pada tahun ini juga Fakultas Ushuluddin dibuka di Bangkinang dan kemudian pada 1966 fakultas ini dipindahkan ke Pekanbaru. Setelah pembentukan Fakultas Ushuluddin yang sekarang Fakultas Agama Islam maka pada tahun berikutnya Fakultas Teknik pun dibuka dengan Jurusan Sipil. Pada tahun 1965 karena Departemen Agama mendirikan Instiut Agama Islam berstatus Negeri yang dimaksud IAIN Susqa Riau maka Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syari’ah serta mahasiswa yang mengenyam pendidikan di fakultas ini dihibahkan dan resmi menjadi milik IAIN (sekarang UIN) Susqa Riau. Kemudian pada tahun 1977 didrikan Fakultas Pertanian. Dan pada 1981, cikal bakal dibentuknya Fakultas Ekonomi adalah Akademi Akuntansi yang didirikan pada tahun 1980 dan Akademi Sekretaris Manajemen Indonesia yang dikembangkan pihak YLPI sebelumnya. Pada tahun 1982 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan didirikan. ASMI yang dibawah naungan Fakultas Ekonomi pada tahun
ini diserahkan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik yang sekarang menjadi program D III Kesekretariatan. Dan pada masa kepemimpinan Rawi Kunin SH sebagai Rektor UIR, ditahun 1991 Fakultas Kedokteran dibuka. Dan pada perkembangannya Fakultas Psikologi didirikan pada tahun 2005 dan Fakultas Ilmu Komunikasi pada tahun 2009. Dan saat ini terdapat sembilan fakultas yang ada di UIR. Beberapa pejabat pemerintah dan tokoh yang memimpin UIR mereka adalah Kaharuddin Nasution merupakan Ketua Presedium UIR periode pertama 4 September 1962 sampai 31 Desember 1966, Arifin Achmad periode kedua 1 Januari 1967 sampai 30 Juli 1978, Subrantas Siswanto periode ketiga 19 Juli sampai 1982, pada 1985 jabatan pimpinan UIR dari Ketua Presidium menjadi Rektor, Rawi Kunin SH adalah Rektor pertama yang sempat menjabat dua priode, periode 1985 sampai 1989 dan 1994, Prof Dr Ir T Dahril MSc Rektor UIR periode tahun 1994 sampai 1997 sampai 2001, kemudian Prof DR Hasan Basri Jumin MSc rektor priode 2001 sampai 2005 dan sampai 2009, dan saat ini Rektor UIR Prof DR Detri Karya SE MA. (Dari berbagai sumber). Lap. Nurfitri, Erlindawati
8
AGENDA KAMPUS
Tabloid Mahasiswa
www.aklamasi.com
Edisi: 78/ Ramadhan 1432 H / Agustus 2011
Derita Palestina Hari ini 13 AGUSTUS, Lepas Sholat Dzuhur, Jama’ah Mesjid Munawarah UIR tak beranjak dari tempat sholat. Siang itu Dr Syyadu Abu Syami asal Palestina, hadir dalam Dialog Kemanusiaan yang ditaja Lembaga Dakwah Islam Kampus (LDIK) UIR Bidang Hubungan Timur Tengah, ia seorang duta kemanusian dari Palestina yang merupakan anggota dari partai HAMAS. Dalam pemaparan yang begitu bersemangat, ia menyampaikan beberapa pesan moral dari rakyat palestina untuk Indonesia sebagai negara yang memberikan dukungan besar kepada rakyat Palestina. “Kami
datang ke Indonesia sebagai orang yang pertama kali mendukung saudara kita di
HAMAS,” kata Syyadu dalam Bahasa Arab diterjemahkan Dr Syafroni Lc, dosen UIR
lulusan Timur Tengah. Dr Syyadu menyampaikan pesan agama yang dapat membangun semangat juang bangsa Indonesia, Khususnya umat Islam. “Permasalahan Palestina bukanlah permasalahan satu negara, namun masalah seluruh umat Islam yang ada di dunia,” ungkap Dr Syahdu dengan penuh semangat. Ia menyampaikan hari ini kondisi umat Islam di palestina sangat memprihatinkan, di sana tidak lagi terdengar azan dari masjid-masjid. Semua mesjid telah di hancurkan oleh zionis Israel yang biadab dan tidak berprikemanusiaan. Pada ahirnya rakyat palestina harus berperang setiap kali akan
melaksanaakan sholat berjama’ah di masjid Al Aqsa. Kata Dr Syyadu, Masjid Al Aqsa adalah masjid kesatu, kedua, dan ketiga. Masjid kesatu, karena kiblat pertama umat Islam adalah Masjid Aqsa. Masjid kedua, Masjidil Aqsa merupakan masjid yang di bangun oleh malaikat setelah Masjid Al haram. Masjid ketiga, ketika kita sholat di Masjidil Aqsa pahalanya 1000 kali lipat dibandingkan kita sholat di masjid-masjid biasa. “Hari ini rakyat palestina dan seluruh umat Islam terhalang untuk mendapat kebaikan itu,” tambahnya. Iis
Mentoring Qur’an dalam rangka PAMB KAMIS 18 Agustus 2011, Auditorium Soeman HS dipenuhi mahasiswa baru dari Fakultas Teknik. Bahkan ada yang sampai duduk lesehan karena kurangnya tempat. Mereka mengikuti acara Mentoring Qur’an (MQ) dalam rangka Pengenalan Akademis Mahasiswa Baru (PAMB) yang ditaja oleh Forum Studi Islam (FSI) Teknik. Mereka kelihatan tetap bersemangat . “Allah huakbar, Allah Huakbar,“ takbir seluruh mahasiswa yang di pandu oleh pembawa acara. Dalam acara tersebut FSI mendatangkan ustad Afdal Hidayat ST HI sebagai pementor MQ. Afdal memaparkan tentang manfaat yang diperoleh apabila kita memahami dan mempelajari Al-Qur’an. “AlQuran adalah obat untuk penyakit sombong. Dan Allah lebih suka dengan orang yang rendah hati,” kata Afdal memberikan materi yang
ada di slide shownya. Akhir acara Afdal memberikan spirit dan doa kepada mahasiswa yang ikut MQ. Panitia memutar lagu islami, peserta terhanyut . Ada peserta menangis. Ketua penyelengara MQ Mujiburahman mengatakan acara ini sudah dua tahun terlaksana. Setiap peserta akan mendapat sertifikat. Tujuan acara ini terang Mujiburahman untuk menghasilkan mahasiswa teknik yang bukan hanya ahli di bidangnya, tapi juga tahu tentang kajian Al-Quran, beriman dan bertakwa. Rani Febriana mahasiswa dari jurusan perangkat lunak mengatakan bahwa kegiatan ini sangat menarik dan menambah wawasan tentang pengetahuan Al-quran.”Saya akan belajar mengaji memalui MQ ini,” kata Rani sebagai peserta MQ. Sebelum acara ditutup para peserta heboh mengangkat tangannya untuk menjawab pertanyaan dari panitia tentang materi MQ untuk mendapatkan bingkisan dari panitia. Yosa Satrama Putra
Unconsicious On PAMB Agenda MONDAY, 15 th of August, 2011 Islamic University of Riau was organising PAMB (pembinaan akademis mahasiswa baru). The agenda began with symbolic ceremonial at UIR stadion. The agenda, continued to PKM’s building (pusat kegiatan Mahasiswa). Every department must gathered on their each department row. Furthermore, they have to participate all of agenda on there, included: speech from head of faculty, Mr Amir Amjad, percussion show from Sendratasik department, then lecturers and staff introduction, and last organization of campus introduction. In the other hand, there are six new students of university got unconscious
especially students of teacher training and education faculty while agenda was on going. three of them are, Siti Erdiati (biologi department), Puspita Sari (bahasa Indonesia department), ending English department, and others. It caused there are more then two thousand people in that room, which made the air’s condition became stuffy even less most of them were fasting. In the middle of agenda,the students allow allowed to open their jacket, because it can caused dehydration for them, beside of that, the consideration purpose to keep their fasting quality well. Nur Ingsyirah Fitrah
Tabloid Mahasiswa Edisi: 78/ Ramadhan 1432 H/ Agustus 2011
www.aklamasi.com
AGENDA KAMPUS
17 Agustus Kobarkan Kebersamaan
TANGGAL 17 Agustus 2011 di HUT RI ke-66 mahasiswa baru memperingati hari kemerdekaan Indonesia bersama civitas akademika UIR dengan melaksan upacara bendera di Stadion Mini. Upacara dimulai pukul 07.300. Peserta berbaris sesuai tempat yang disediakan. Hadir karyawan dan dosen serta pengurus organisasi selingkungan UIR. BEM UIR, KSR, Aklamasi dan UKM
yang lainnya. Pengibaran bendera di kawal oleh pasukan yang di bentuk Resimen Mahasiswa (MENWA). Mereka adalah mahasiswa baru yang direkrut dan dilatih di hari pertama Pengenalan Akademi Mahasiswa Baru (PAMB). Dipilih dari mahasiswa baru yang pernah menjadi Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) waktu masih di SLTA. Rektor UIR Prof.Dr.Detri
Karya sebagai pemimipin upacara sedang komandan upacara dari Provos MENWA. “Kobarkan semangat kebersamaan,” kata Detri dalam pidatonya. Beberapa peserta upacara lemas dan harus mendapat pertolongan. “Peserta yang lemas hampir empat puluh orang,” Kata Anton wakil ketua KSR PMI UIR. Usai pelaksanaan upacara kegiatan diambil alih oleh BEM UIR untuk memperknalkan UKM UIR. Yosa
MTQ Kampung Ramadhan SENIN pagi (15/8) Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) taja Musabaqoh Tiwalatil Quran (MTQ) se-Kota Pekanbaru bertempat di Masjid Munawarah UIR. Kegiatan yang telah dilaksanakan Sembilan kali ini dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu Hifdzil Quran tingkat MTs, tingkat MA dan perguruan tinggi serta dosen dan karyawan UIR. Kegiatan ini bertema “Raih kehidupan yang hakikih dengan mempelajari Al-Qurnaan”. Samsul ketua panitia mengatakan kegiatan ini telah menjadi agenda kampung Rahmadan yang dilaksanakan setiap tahunnya. Pada MTQ ini ada empat point penilaian yaitu tadjwid, seni baca, makhroj dan seni lagu. Kegitan yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kecintaan
terhadap Al-Quraan ini diikuti oleh enam peserta pada tingkat MTs, sepuluh peserta pada tingkat MA dan Mahasiswa dan dua puluh untuk tingkat karyawan dan dosen UIR. “Acaranya bagus untuk memotivasi hafalan Al-Quraan,” kata Hajar Karima Wahidah peserta MTQ dari Al-Ikshan Bording School. Dia mengakui ketika membaca Al-Qur’an sedikit gugup. “Acara ini cukup bagus melatih mental dan daya tatis,” kata Kholoan Harahap guru pembimbing dari MTs Diniyah Puteri. Dia juga mengharapkan agar sekolah umum lainya membuat ekstra kulikuler Al-Quran dan Hadis agar dapat menjadi qori dan qoriah Riau yang bermutu. Oka Algifahri
BEM UIR Taja Buka Puasa Bersama Anak Jalanan Loper Koran BADAN Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Riau mengadakan acara buka bersama di Mesjid Munawarroh kampus UIR pada hari kamis 18 Agustus yang di ikuti oleh Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM) se-UIR dan civitas akademik. Acara dimulai pukul 04.30, diawali dengan pembacaan ayat suci AlQuran dan dilanjutkan kata sambutan-sambutan dari panitia diwakili Rudi Irawan, BEM UIR oleh Eko Fambudi, Rektorat oleh
Pembantu Rektor 1 Nurman SSos MSi. Ustadz Helmi Hidayat SP memberikan ceramah. Buka puasa bersama ini, mengundang siswa sekolah pintar yaitu sekolah yang dibuat untuk membantu anak-anak kurang mampu. Sekolah ini berada di Panam, sebanyak 13 anak. Sedangkan anak jalanan sebanyak 18 anak. Anak jalanan yang hadir bekerja sebagai loper koran. Tampak mereka menenteng koran dagangannya yang belum terjual. Acara ini bertema “Sucikan Hati Saling Berbagi
di Hari Merdeka”. “Sesuai dengan temanya tujuan acara ini untuk saling berbagi di hari kemerdekaan RI yang ke 66,” ucap Anggara Novpria Densi, Dirjen Kajian Strategis Sosial Politik BEM UIR. Di akhir acara BEM memberi santunan dan bingkisan parcel kepada setiap anak yang di undang. Menurut Angga dana yang di dapat untuk acara buka bersama ini di danai oleh rektorat dan sebagian juga dari sumbangan yang dipungut dari mahsiswa baru. Yosa
9
10 PROFIL UKM ema) D ( a w s i s a ah Dewan M versitas as is w a Uni D ew an Mah alah ad ) (Dema U IR Islam Riau kat ng ti if at sl badan legi yang Is lam Riau U niversit as at if, sl gi le i ga seba giat an berfungsi ke as aw n peng pemantau da t ka sian di ting keorganisa s. a un iv ersita bputra Ketu Kata Rico Fe i masih in li ka e od , peri D ema UIR setelah p pemulihan dalam taha kuman va ke a terjadi hu n. sebelu mny a empat ta m la se an kepengurus Dema U IR n 2000. Keberadaan sekitar tahu an ak ir rk wa dipe is as ah M idiu m ema. D ew an Pres awal dari D a m na an ema D , merup ak a ic as Po lit “D alam Tri bagai se n ka si ni U IR didefi
E M U IR gislat if, B n lembaga le sekutif, da ek ga ba m le K (M sebagai IR U Ko ns titusi Mahkamah yu dikatif gai lembaga ba se ) IR U ak an an nc re di saja eb ut ,” yang baru rs te IR U MK keberadaan o. a U IR ungk ap R ic i Ketua D em R ico sebaga anggot a g an or beserta 26 es tafet melan jutk an lembaga legislat if an us ur ng kepe ut in i. menur tif un iv ersitas ng mas ih ak ya o ic R n lu h pu se penu tura ar us an berkis dikepengur ko mis i, t pa em m la orang di da M, Komis i um dan HA n Ko mis i H uk i PS D M, da is m Ko baga, n da A ntar Lem up id H ku ng an Ko mis i Ling i S arin ah La p. Ye nn A gama.
UKMI Al Kahfi Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Al-Kahfi di awali dari Ikatan Remaja Masjid Munawaroh (Ikramuna) pada tahun 1998. Kata Susilo Harjo, Ketua UKMI Al-Kahfi momen itu bersamaan dengan aksi mahasiswa saat penurunan rezim Soeharto, kemudian tahun 2001 berganti jadi UKMI Al-Kahfi SK pertama yang disyahkan oleh Prof DR Ir T Dahri MSc selaku Rektor ketika itu. UKMI Al Kahfi merupakan organisasi aktifis da’wah kampus yang terpusat pada tingkat universitas. UKMI Al Kahfi mepunyai cabang di beberapa fakultas yang mereka sebut dengan Forum Studi Islam (FSI). Kata
Susilo yang belum ada FSI-nya hanya di Fakultas Psikologi dan Fakultas Ilmu Komunikasi. Pada awalnya, keberadaaannya FSI baru di Fakultas Teknik namanya FSI Teknik, “Karena kader saat itu yang banyak di teknik, baru setelah itu ke Fakultas Ekonomi dan kefakultas yang lain,” tambah Susilo. Katanya tujuan Al-Kahfi sebenarnya agar da’wah atau syiar Islam lebih mudah di kampus. “Membantu dalam pengembangan FSI, dan mengajukan mentoring untuk mahasiswa baru merupakan program unggulan UKMI A-Kahfi kedepannya. “Kita mengajak temanteman memperbaiki akhlak, dan memotifasi kawan-kawan dalam berbuat kebaikan,” tutup Susilo. Lap. Iis Setiowati
Lisendra Dua Terbilang (LDT) Lisendra Dua Terbilang disingkat dengan LDT adalah Organisasi non struktural dalam Daulah Mahasiswa. Sifatnya hanya koordinasi kepada BEM UIR. LDT berbentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pada tingkat Universitas. Bergerak dalam bidang seni. Organisasi ini mengembangkan minat dan bakat mahasiswa UIR yang memiliki potensi dalam bidang seni, baik itu drama, teater maupun tari. LDT juga aktif dalam pembuatan film pendek. Sudah cukup banyak karya yang dihasilkan.
Tabloid Mahasiswa
www.aklamasi.com
Edisi: 78/ Ramadhan 1432 H / Agustus 2011
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Riau (BEM UIR) merupakan badan eksekutif terbesar tingkat UIR fungsinya sebagai eksekutor. Keberadaan BEM UIR diperkirakan sekitar tahun 1998. Awalnyanya lembaga ini dikenal dengan nama Senat Mahasiswa (Sema), berubah pasca reformasi 1998. Eko Fambudi sebagai Presiden Mahasiswa BEM UIR beserta 57 orang anggota melanjutkan estafet kepengurusan BEM ini dengan membuat perancangan kegiatan keorganisasian serta inovasiinovasi yang diharapkan dapat
mengayomi aspirasi mahasiswa UIR. Kata Eko, pengurus yang masih aktif berkisar 50%. “BEM UIR adalah wadah kreatifitas lembaga eksekutif tertinggi di universitas. BEM bukan event organizer, BEM mengajak mahasiswa berpikir kritis sebagai elemen anak bangsa yang dituntut harus peka terhadap permasalahan bangsa. BEM saat ini masih konsisten untuk terlibat mengadvokasi masyarakat baik secara lokal maupun nasional,” ungkap Eko. Lap. Yenni Sarinah
Resimen Mahasiswa (Menwa) Resimen M ahasiswa Universitas Islam Riau (Men wa UIR) bertug as mengam ankan setiap kegiatan be sar univ ersi tas. Men wa UIR telah eksis sejak U IR berdiri. Kom andan Men wa U IR, Bambang H erm kelebihan ya anto mengatakan ng ditaw arka n Menwa UIR bila di bandingkan dengan organisasi lain nya adal ah sertifikat Men wa. Ser tifi bisa memba ntu anggotan kat ini ya untuk men ambah po in seleks i TN sekitar 30 % . Dan sert I ifikat ini bisa di dapa t setelah m engikuti Pendidikan Dasar (D ik sar).
Membantu pihak rektor mengamanka at n moment w isuda, 17 Agustus ju ga merupak an tugas dari sekian bany ak tuga s Men wa. Men wa ini sendiri dapa t diilust rasika n sebagai le mbaga yang hampi r sa PP, Polisi, da ma dengan Sat pol n sejenisnya . Kata Bambang, M enwa bu kanl ah Unit Kegiatan M ahasiswa (U KM). “Posisi Men wa itu send iri jika ditelusuri be rada di at as UIR. Sehin BEM gga Sis tem koor terbentuklah dinasi anta ra Menwa UIR dan BE M UIR,” je lasnya. r Lap. Yenni Sarinah
Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Di sudut Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Universitas Islam Riau (UIR), sekelompok pemuda yang menyatakan dirinya mencintai alam dan ingin melestarikanya dengan segala usaha yang mereka dapat berkan untuk alam. Yah.. mereka adalah Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UIR. Mapala UIR hanya sebagai kordinator, sedangkan anggota di masing-masing fakultas. Saat ini ada enam fakultas yang mempunyai Mapala. Dan yang belum ada tiga, Fakultas Agama Islam, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Ilmu Komunikasi. “Lestari” kata semboyan mereka. “Untungnya di Mapala ini kita bisa menggali potensi kita, disini
kita juga bisa mencari banyak ilmu, khususnya tentang alam,” kata Handiko, Mahasiswa UIR Fakultas Tehnik Jurusan Sipil. “Kalau Mapala hari ini lebih kepada peduli masyarakat terpencil, misalnya Talang Mamak. Kita memberikan pendidikan cumacuam kepada mereka, memberikan buku tulis dan bahan bacaan yang bisa mengenalkan mereka dengan dunia luar,” tambah Handiko. Ilmu yang mereka dapatkan umumnya adalah tentang alam dan lingkungan. Mereka sangat peduli dengan lingkungan. Saat kasus lingkungan di Pulau Padang, mereka turut ambil bagian membela hakhak rakyat disana. r Lap. Iis Setiowati/PR
Tabloid Mahasiswa Edisi: 78/ Ramadhan 1432 H/ Agustus 2011
www.aklamasi.com
KSR PMI UNIT 03 UIR Korp Suka Rela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Unit 03 Universitas Islam Riau (UIR) dibentuk pada bulan September 1999. Karena banyaknya bencana di Riau, maka bebarapa mahasiswa UIR berniat untuk membentuk KSR PMI unit 03 di UIR. Kata Dina Khairunnisa selaku Sekretaris KS R PMI, materi Pertolongan Pertama (PP) adalah materi yang paling urgen ketika pelatihan, u ntuk materi in i dibu tu hkan w aktu 30 jam membahas sekaligus prakteknya. 15 Agustus 2011, beberapa anggota KSR PMI Unit 03 UIR sibuk memberikan Pertolongan Pertama kepada mahasiswa baru
yang pingsan pada pengenalan akademik mahasiswa baru di Stadion UIR, pada 16 dan 17 Agustus hal yang sama terjadi di sana. “Itu sudah merupakan tugas kami” kata Ina anggota KSR PMI Selain itu , do no r darah merupakan agenda rutin mereka, “Untuk kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan adalah donor darah, namun kami juga melaksanakan kegiatan yang bersifat hari besar, misalnya hari besar Islam,” Kata Dina. Siapkah Anda Menolong Orang (Siamo) merupakan kata yang akrab di mulut mereka dan men jadi semboyan saat apapun. r Lap. Iis Setiowati/PR
PROFIL UKM
11
LPM AKLaMASI UIR Awalnya koran ini bernama Swara Mahasiswa dengan moto “Semangat kepribadian dan kreatifitas mahasiswa”. Koran inipun menjadi koran Mahasiswa Universitas Islam Riau. Tetapi terjadi sedikit perubahan dalam penggantian huruf “w” diganti dengan huruf “u” sehingga Swara Mahasiswa berubah menjadi Suara Mahsiswa, dengan cetakan perdananya tanggal 16 Oktober 1993 sempena Dies Natalis UIR XXXI. Satu tahun kemudian Desember 1994 terjadi penggan tian n ama menjadi AKLaMASI, karena nama Koran Suara Mahasiswa UIR sama dengan nama Suara Mahasiswa UI Jakarta. Keputusan pengambilan nama AKLaMASI dikarenakan tidak terjadi kata sepakat dalam penentuan nama
baru, masing-masing bersisikukuh dengan usulannya. AKLaMASI artinya keputusan yang diambil tanpa melalui pemungutan suara. Dan secara Aklamasi juga nama baru tersebut. dan penulisan AKLaMASI dengan huruf “a” kecil, fokusnya “La” (bahasa Prancis) artinya telah. J adi kata AKLaMASI menjadi keputusan yan g telah diambil tanpa pemungutan suara. Dan motonya pun berkebang menjadi “Komonikasi Intelektual Beriman dan Beramal”. Selanjutnya AKLaMASI telah mempunyai beberapa produk, Berupa Tablo id AKLaMA SI, Majalah AKLaMASI, AKLaMASI News, dan berupa media online AKLaMASI.com yang bisa diakses di www.aklamasi.com.
CMYK
12 EMPER
LANGIT
Tabloid Mahasiswa
www.aklamasi.com
Edisi: 78/ Ramadhan 1432 H / Agustus 2011
Bekerja dan Harus Menyelesaikan Pendidikan Oleh: Evi winda Sari Teuku Muhammad Rifki, itulah nama salah seorang mahasiswa yang duduk di Jurusan Teknik Perangkat Lunak Fakultas Teknik Universitas Islam Riau semester tiga. Ia juga berkerja sebagai tim kreatif dan dekorasi pada salah satu Event Organizer (EO) di Pekanbaru. Ia harus berbagi waktu antara menyelesaikan kuliah dan tetap bekerja untuk membiayai kuliahnya. Tekadnya agar tetap optimis menyelesaikan kuliah didapatkan dari pesan almarhumah ibunya. “Kamu harus selesaikan sekolah”. Inilah kalimat motivasi dari almarhumah yang selalu diingatnya. Rifki, panggilan akrabnya, mengatakan keluarganya cukup mampu untuk membiayai kuliah. Namun, Rifki tidak ingin membebankan keluarga dan ia pun berpikir mencari pekerjaan. “Kalau saya kerja part time takutnya kuliah saya terganggu,” ujarnya. Awal Rifki terjun ke bidang EO karena ia sudah mendapatkan pelatihan EO dengan tiga orang temannya saat duduk di bangku SMK pada 2007 lalu. Ia mengaplikasikan ilmu dekorasinya pada November 2009 melalui event-event ulang tahun anak-anak. Hingga saat ini, sudah merambah ke acara ulang tahun
sweet seventeen, gathering, pameran, dan bahkan acara hari-hari besar. Ia menggeluti usahanya dengan bermodalkan Rp 300 ribu yang didapatnya dari gaji sewaktu bekerja di Bluebell Party Organizer sebagai Freelance. Gaji yang ia terima, sewaktu ada event saja. “Dari sana aku belajar banyak ilmu,” ujarnya. Dari uang Rp 300 ribu, awalnya Rifki membeli balon, sedangkan peralatan yang lainnya pinjam sama temannya. “Alhamdulillah omset yang saya dapat sekarang ini, perbulannya minimal empat kali event sekitar diatas Rp 2 juta,” tambah Rifki. katanya cukuplah untuk membiayai uang kuliah dan kebutuhan pribadinya. “Dan dari hasil kerja keras saya juga sudah dapat membeli inventaris kantor,” katanya. Sewaktu saya memulai usaha ini keluarga saya tidak ada yang tahu,
mereka tahunya saat saya memulai membuat spanduk. Kata Rifki, ada beberapa kendala yang ia alami dalam menggeluti usaha dekorasi ini, diantaranya mempromosikan kepada kaum awam, sebab dekorasi balon ini harganya kan lumayan mahal, jadi ia bersama timnya harus menjelaskan dengan khalayak secara jelas. Dalam menjalin kerjasama kepada konsumen, kita melalui Event Organizer yang ada di pusat. Kemudian Event Organizer menghubungi kita, sebab kalau kita sendiri yang menangani tidak akan sanggup menyelesaikannya. Kalau dalam pengerjaannya tidak dapat dipastikan berapa jumlah anggotanya, karena tergantung kepada Event yang di selenggarakan. Jadi saat ini tidak ada anggota tetap dalam pengerjaan event
ini, mereka menggunakan sistem Freelance. Kata Rifki pekerjaan ini tidak mengganggu dia dalam kuliah. “Palingan kalau saya masuk sekitar pukul 07.00, emang saya agak terkendala dikarenakan dalam pengerjaan desain ini selesainya tengah malam ataupun menjelang d i n i hari,” tambahnya. Rifki sangat berharap bisa lebih maju dan terpenuhi kebutuhan pribadi dan kuliahnya.
TEUKU MUHAMMAD RIFKI T.T.L : Pekanbaru, 23 November 1991 Alamat: Kompleks Aur Kuning Blok J2 No. 11Simpang Tiga Nama orang tua: Ayah : Teuku Ilyas Hasan Ibu : Yulia Harahap (almh) Anak ke 5, dari 5 bersaudara Mahasiswa semester 3 Jurusan Teknik Perangkat Lunak Fakultas Teknik
Mendatar 1. Pimpinan Fakultas 3. Rektor UIR 6. Punya 8. Ilmu Pengetahuan Teknologi 9. What 10. Masukan (B.Inggris ) 11. Day 12. Kata Dasar Pertanian 13. Makelar Kasus
TTS EDISI 78 Menurun 1. Waktu 2. Tidak Siuman 3. Menyampaikan Syiar Islam 4. Tiga Tugas Perguruan Tinggi 5. Tabloid UIR 7. Pemeran Laskar Pelangi 8. Mahkamah Agung
Tuliskan jawaban pada kertas selembar sertakan FC KTM dan kirimkan ke sekretariat redaksi AKLaMASI. Redaksi memberikan bingkisan menarik bagi dua pembaca yang jawabannya benar.
CMYK
Tabloid Mahasiswa Edisi: 78/ Ramadhan 1432 H/ Agustus 2011
Cerpen
www.aklamasi.com
MATA
Oleh: Jatni Azna AR
A
ku tak lagi bisa melihat mentari dengan sinar kuningnya yang indah. Aku hanya bisa merasakan hangat terpaannya dan kabut tipis yang menyapaku dengan lembut. Setelah sekian lama, aku mati rasa. Hanya yang ku lihat alat khusus yang memisahkanku dari tuanku. Membayang masa lalu. Tuanku mempertontonkan kemolekan padaku. Layar kebinalan dan nafsu selalu menjadi santapan. Dunia yang gegap gempita, kemerlap kemewahan dan tingkah begundal-begundal tengik tak senonoh membuatku jenuh dan ku berharap akan ada keajaiban. Benar, keajaiban itu datang. Dengan jelas aku melihat tuanku terluka, meringis, dan jatuh ke pangkuan bumi. Begundal-begundal itu menusuk tuanku, hingga darah segar mengucur dari perutnya. Tuanku bersimbah darah, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa. Disela-sela kekuatanku, disudut mata, ku lihat begundal-begundal itu tertawa menang dalam keserakahan. Aku ikut terlelap dalam kebimbangan akan nasib tuanku. Aku mati rasa. Namun, kulihat wajah-wajah sendu menggelayut kesedihan di hadapku. Ku dengar mereka menyesali tuanku yang menjadikan hidup buta akan agama, hitam tanpa arah, sampai ajal menjemputnya. Aku kembali terlelap panjang setelah tangan halus itu mengusapku. Pagi ini aku menyapa mentari. Mengikuti burung-burung yang berlomba mengitari awan putih. Sungguh kehidupan yang kontras. Aku bersama tuanku yang baru, yang lebih sedikit tidur dan mengahabiskan malam melihat tulisantulisan indah Al-Qur’an. Ini membuatku lebih nyaman dari sebelumnya. Aku selalu mandi dengan butir-butir ketaqwaan. Melihat keindahan ummat yang saling memamaafkan di bawah naungan atap rumah Tuhan. Bersujud dalam penglihatan merasakan kehadiran sang Maha pemilik alam. Bertemu dengan wajahwajah teduh penuh barokah. Sampai ahirnya keindahan itu tiba-tiba sirna. Tanpa aku ketahui penyebabnya. Yang ku lihat hanya gelap, tak ada cahaya. Apa yang sebenarnya terjadi? aku bahkan tak bisa melihat mentari. Aku kembali terbangun, Setelah kudengar dua orang pria berjas putih itu saling bersalaman dan berkata, “Kita berhasil, operasi pencangkokan mata Aini berjalan lancar.” “Ya, sukurlah. Adil memang pemuda yang mulia, dia bahkan merelakan matanya.” “Apa???” Aku tidak rela, mengapa tidak ada yang meminta persetujuanku. Aku juga punya hak untuk memberikan mataku atau tidak. Mereka tak mendengarkan ocehanku. Sesaat kemudian,
SASTRA 13
PU I S I
Konfesi Oleh : Firman Hidayat
wanita tua mendekati dan tersenyum. Aku tidak ingin melihatnya tapi, ntah mengapa aku merasa iba luar biasa menatap wajahnya. Aku menangis dalam ketidaktahuan *** Ku lihat baju-baju itu di simpannya jauh ke gudang. Aku heran mengapa dia berpakaian minim begini. Sungguh aneh, padahal banyak frame gambarnya yang mengenakan pakaian ketaqwaan itu. Tapi, mengapa sekarang berubah? Aku bahkan kembali melihat gemerlap kemaksiatan dunia. Ruangan yang gelap gempita. Aku kembali ke lubang neraka ini lagi. Lelah rasanya aku menemani tuannku. Satu persatu meninggalkanku dan menitipkan ku ke tempat ini lagi. Sampai ahirnya ku dengar sumpah serapah dari wanita tua yang kembali membuat ku iba. “Sungguh kau anak tak tau diri! Tak bersyukur kau bisa melihat keindahan dunia! Kau malah memilih neraka! Aku tidak akan menolongmu, jika Allah murka kepada mu!” Kalimat terahirnya membuat aku ngeri. Tapi, aku tetap menemani tuannku terbang melawan malam dengan lajunya mobil yang kami kendarai. Tuanku tak mendengar nasehatku. Dia brutal, hampir kecepatan pun tak sanggup lagi menunjukkan jarumnya. Mobil yang kami bawa telah melebihi batas kecepatan maksimum. Dan ahirnya. Sebuah benda tajam, pecahan kaca mobil menusukku. Aku terluka, berdarah. *** Sejak peristiwa itu, kemanapun aku lari. Yang ku lihat hanya gelap dan hitam. Tak ada lagi mentari yang selalu menyapaku, atau gemerlap lampu disko yang menyilaukanku. Setidaknya aku lebih tenang hidup seperti ini. Daripada yang kulihat hanya maksiat dari waktu ke waktu. Sebuah pertanggung jawaban di akhirat yang teramat berat. Ku dengar suara wanita tua yang kembali membuatku iba. “Kau paham nak? Kesempatan datang secepat ia pergi. Kau telah menyia-nyiakan kesempatan itu. Sekarang apa yang kau lihat? kau bahkan tak tau apa-apa. Mungkin itu sebabnya, kenapa dulu ayah dan ibu memberimu nama Aini, anakku. Agar kau tau betapa besarnya arti matamu dalam kehidupan. Dan sakarang, kau hanya memiliki satu mata lagi, yaitu mata hati. Jagalah mata itu baik-baik! Sebaik mata itu di titipkan kepadamu.”
Jatni Azna AR Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UIN Suska Riau
Tuhanku Ini aku tanah Mendarah parah berpasrah Tuhanku Ini aku lumpur Membaur lebur terkubur Tuhanku Ini aku debu Menderu gebu merinduMu Cimahi 14.06.11 *Penulis adalah Penikmat Seni Tinggal di Cimahi-Jawa Barat
Batu Oleh : I Putu Gede Pradipta Setiap aku datang berniat membesuk Kau kukuh melemparkan bisu Sebab perlu agar mampu menghindar
Manusia Beberapa nama di wilayah kerja kepalanya dia melangkah membaca sajak cinta menanyakan Tuhan yang menumpulkan Do’a *Penulis adalah Penyair cikal dari Bali
Bagi kamu yang ingin cerpen dan puisinya diterbitkan di tabloid ini. ayo, kirim ke email: aklamasiuir@gmail.com. Jika puisi dan cerpen memenuhi kriteria, maka kami akan terbitkan di edisi berikutnya.
14 SENGGANG
Tabloid Mahasiswa
www.aklamasi.com
Tips Sehat di Bulan Ramadhan Ramadhan bulan dimuliakan Allah, banyak keutamaan daripada bulan-bulan lainnya yang harus disambut dengan semangat ibadah. Dan tentunya, kita menginginkan berpuasa dengan amalan-amalan berpahala tanpa kelesuan. Meskipun perut kosong sejak pagi hingga menjelang maghrib, ja ngan menjadi kan aktivitas, terutama amalan ibadah di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini terlewatkan dengan sia-sia. Untuk menjaga tubuh tetap segar dan sehat saat berpuasa, beberapa hal berikut ini perlu kita perhatika n, sehingga dapat memba ntu meningkatkan amalan-amalan ibadah di bulan Ramadhan. 1 Mengakhirkan Sahur Disunnahkan mengakhiri waktu makan sahur dengan waktu yang tak jauh dari saat terbit fajar. Telah diriwayatkan dari Anas dari Zaid bin Tsabit, bahwasanya dia pernah berkata: “Kami pernah makan sahur bersama Nabi. Setelah itu beliau langsung berangkat shalat”. Aku tanyakan: “Berapa lama jarak antara adzan dan sahur?” Dia menjawab,’Kira-kira sama seperti bacaan lima puluh ayat.” Hikmah mengikuti Sunnah Nabi dengan mengakhirkan sahur memang ba nyak manfaatnya bagi tubuh. Tubuh akan mempunyai tenggang waktu yang cukup guna membakar makanan untuk dirubah menjadi kalori (energi), sehingga badan tidak akan lemas pada siang hari 2 Hindari Tidur Setelah Makan Sahur Kebanyakan orang sering tidur setelah makan sahur. Sal ah satu faktor yang menjadi penyebabnya, karena makan sahur saat masih tengah malam atau jauh dari terbit fajar. Selain tidak mengikuti Sunnah mengakhirkan sahur, shalat Subuh mungkin tak bisa terjaga dengan baik (tidak tepat waktu). Keadaan ini akan
rnembuat tubuh menjadi semakin lemas pada siang hari. 3 Hindari Sikap Bermalas-malasan Bermalas-malasan tidak dianjurkan dalam Islam, apalagi di bulan Ramadhan. Tetaplah aktif melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk amalan-amalan yang mendatangkan pahala serta ola h raga ringa n. Berolah-raga bisa dilakukan pagi hari, misalnya jalan, lari di tempat, bersepeda atau senam. Aktivitas pada saat puasa justru dapat merangsang pengeluaran hormon- hormon anti insulin yang berfungsi melepas gula darah dari simpanan energi, sehingga kadar gula darah tidak menurun dan pada akhirnya tubuh tetap bugar sepanjang hari. Apabila kantuk menyerang di pagi hari, segera saja berolahraga secukupnya untuk membakar simpanan makanan supaya menjadi energi, kemudian lanjutkan aktivitas Anda seperti biasanya, misalnya taddarus Al Qur’an, bekerja dan sebagainya. 4 Tidur Cukup Usahakan untuk cukup tidur agar sel-sel otot dan organ tubuh dapat pulih kembali, baik siang maupun malam. Masing-masing orang berbedabeda dalam memenuhi kebutuhan jam tidurnya, yang penting tidak berlebihan. Tidur berlebihan malah menyebabkan tubuh loyo, kulit wajah kering dan tidak segar; 5 Menyegerakan Berbuka Menyegerakan berbuka merupakan Sunnah Rasulullah, dan akan mendatangkan kebaikan. Dari Sahl bin Sa’ad bahwa Rasulullah telah bersabda: Umat manusia ini akan tetap baik selama mereka menyegerakan buka puasa. 6 Saat Berbuka Memulai Makan dengan Rasa Manis Saat berbuka, awali dengan makanan atau minuman manis, seperti kurma atau teh manis, atau minuman manis lainnya. Demikian juga Rasulullah telah memerintahkan untuk berbuka puasa dengan kurma. Jika tak memili ki kurma, maka hendaklah dengan air. Dari Anas bin Malik, dia bercerita: “Nabi, bia sa berbuka dengan beberapa buah ruthab (kurma segar) sebelum mengerjakan shalat. Jika beliau, tidak mendapatkan ruthab, maka beliau berbuka dengan beberapa buah tamr (kurma masak yang sudah lama dipetik). Dan jika tidak mendapatkan tamr, maka beliau meminum air”. Abi dan berbagai sumber
Edisi: 78/ Ramadhan 1432 H / Agustus 2011
RESENSI Sang Pencerah Penulis: Akmal Nasery Basral Tebal: 461 Penerbit: Mizan Cetakan: Pertama, 2009
SECERAH MATAHARI Oleh: Erlindawati SELAMA ini ma syar akat Indonesi a kerap mendengar dengan nama KH Ahmad Dahlan. Namun, cerita mengenai beliau belum begitu banyak diketahui. Buku yang ditulis oleh Akmal Nasery Basral ini menghadirkan kisah tentang kehidupan KH Ahmad Dahlan dari sisi manusiawi, kehidupan sejak kecil hingga suka duka yang dialami, dilema-dilema batin dan pemikiranpemikiran terdalamnya. Novel Sang Pencerah mengisahkan tentang KH Ahmad Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah. Tokoh Ahmad Dahlan dalam novel ini merupakan tokoh yang memiliki sifat keingintahuan sangat kuat serta keingintahuan dalam menjalani Islam jelas terlihat dari perjalanannya untuk menuntut ilmu. Selain itu, novel ini juga menceritakan tentang budaya-budaya atau tradisi masyarakat Kauman yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, sehingga tokoh Ahmad Dahlan dalam novel ini dikisahkan sebagai sosok pendobrak tradisi, dalam arti meluruskan tradisi yang selama ini diikuti oleh masyarakat Kauman tersebut. Walaupun banyak mendapatkan kontroversi, namun KH Ahmad Dahlan tidak pernah putus asa dan berhenti untuk meneruskan perjuangannya. Novel Sang Pencerah juga telah di-film-kan dan ditayangkan di Bioskop belum lama ini. Sang sutradara sekaligus penulis skenario dari Fil m Sa ng Pencerah, Hanung Bramanty o, mengungkapkan bahwa novel ini mengungkapkan sisi manusiawi seorang Ahmad Dahlan. Tidak mudah dan butuh keberanian seorang penulis. Siapa pun dia, seorang tokoh sebaiknya dikisahkan apa adanya. Dalam novel ini terlihat tokoh Ahmad Dahlan yang berasal dari keluarga biasa menjadi orang yang sangat luar biasa. Judul Sang Pencerah ini sendiri pun diambil dari inspirasi matahari yang dapat mencerahkan masyarakat. Novel ini memberikan inspirasi dan mendapatkan pencerahan bagi para pembaca.
Tabloid Mahasiswa Edisi: 78/ Ramadhan 1432 H/ Agustus 2011
KARACHI (IPS) – SEBUAH pameran foto bertajuk “Gaming ini Waziristan” baru-baru ini secara grafis memperkuat tuduhan bahwa serangan pesawat tak berawak yang dilakukan militer dan intelijen Amerika Serikat di daerah-daerah suku di Pakistan justru membunuh banyak warga sipil ketimbang Taliban. Pameran itu, yang berlangsung 19 Juli hingga 5 Agustus lalu di Beaconsfield Art Gallery di London, akan melakukan perjalanan ke AS pada bulan September sebelum dikuratori di Pakistan pada Oktober. “Gaming in Waziristan” adalah karya Noor Behram, wartawan foto berusia 39 tahun dari Waziristan Utara. Pameran di London memasukkan 70 dari koleksi sekira 200 foto yang diambil Behram selama tiga tahun terakhir di 27 lokasi serangan pesawat. Judul itu sendiri memberi kesan “perang videogame” yang tak berperasaan dan memunculkan keraguan terhadap klaim tentara AS dan Badan Pusat Intelijen (CIA) mengenai kemampuan memukul target secara tepat tanpa membahayakan warga sipil. Karya Behram menguatkan temuan wartawan lokal di Waziristan Utara yang, didukung Biro Jurnalisme Investigasi (BIJ) yang bermarkas di London, datang dengan sebuah laporan bulan lalu yang mengungkapkan banyaknya korban sipil akibat serangan (rudal atau pesawat tanpa awak). Dalam sebuah wawancara dengan suratkabar The Guardian yang terbit 17 Juli, Behram mengatakan bahwa “setiap 10 hingga 15 orang yang terbunuh, mereka mungkin mendapatkan satu militan. Saya tak menghitung berapa banyak Taliban terbunuh; saya menghitung berapa anakanak, perempuan, dan orang tak bersalah terbunuh.” Mirza Shahzad Akbar, seorang pengacara HAM Pakistan, yang membantu mengorganisasi pameran foto itu, mengatakan kepada IPS bahwa Behram mencapai 60 titik serangan pesawat dan mengambil 27 gambar. Dia juga menyaksikan lima serangan. “Seringkali dia berhenti memotret atau membuat film,” kata Akbar. “Di satu desa, tempat semua warga sipil tewas, kerabat
www.aklamasi.com
CITIZEN JURNALISM 15
Perang ala Videogame
Bunuh Warga Sipil Oleh: Zofeen Ebrahim dari desa-desa terdekat, yang menguburkan mereka, begitu marah terhadap media sehingga dia dihalangi untuk memotret atau mengambil gambar.” “Foto menjadi penting untuk dua alasan,” ujar Clifford Stafford Smith, pengacara HAM dan pendiri kelompok HAM Reprieve, yang menjadi mitra pameran itu. “Pertama, ia menunjukkan korban manusia akibat serangan itu secara riil; dan kedua, ia membuktikan kepalsuan klaim AS bahwa tak ada korban warga sipil.” Reprieve, yang bermarkas di London, secara independen menjalankan sebuah proyek yang disebut “Bugsplat”, meminjam istilah otoritas AS untuk menggambarkan keberhasilan membunuh para teroris penting atau warga sipil tak berdosa menggunakan rudal dengan pengendali jarak jauh. Akbar, yang bekerja untuk korban selamat dan tewas akibat serangan pesawat tak berawak, berharap pameran itu akan membuat kepekaan banyak orang di Barat atas biaya manusia dari “perang videogame” dan mendorong mereka mempertanyakan penggunaan uang pajak oleh pemerintah untuk membunuh perempuan dan anakanak. “Satu rudal Hellfire,” kata Akbar, “memakan biaya antara 70.000 dan 100.000 dolar, dan untuk setiap serangan pesawat tak berawak setidaknya beberapa orang terbakar.” Kareem Khan, koresponden saluran berita Al Jazeera, punya teori bahwa serangan pesawat tak berawak itu akan berlanjut. “Ia (AS) telah kalah dalam perang di sana (Afghanistan) dan, sebagai mekanisme untuk menyelamatkan muka, ia memberitahu dunia bahwa ia mengejar para teroris yang menyeberang ke Pakistan.” Khan, yang asli daerah itu, mengatakan bahwa dunia perlu memahami, jika Taliban adalah “gangguan” bagi dunia, mereka juga gangguan bagi penduduk Waziristan Utara. “Akankah kita ingin
menyingkirkan mereka juga?” Khan bertanya. “Ketika media melaporkan banyak teroris tewas dalam serangan pesawat tak berawak, sejatinya mereka menyebut bayi berumur enam bulan sebagai teroris; atau seorang ibu dengan lima anak sebagai teroris, dan bahkan seorang pria tua sebagai teroris! Kami mengubur orang-orang tak berdosa ini setiap hari.” Pada 31 Desember 2009, anak Khan yang berusia 18 tahun, Zainullah, dan saudaranya Asif Iqbal, guru sekolah, tewas dalam serangan pesawat tak berawak di Machikhel, Waziristan Utara. Khan, bersama Sadullah dan Maezol Khan, mengajukan pengaduan resmi terhadap John A. Rizzo, mantan penasihat hukum CIA, ke kantor polisi Islamabad pada 18 Juli. Sadullah kehilangan kedua kaki dan matanya. Anak Maezol Khan, berumur 7 tahun, tewas dalam serangan pesawat tak berawak pada 7 September 2009 di dekat kota Mir Ali di Waziristan Utara. Smith menganggap Khan adalah sebuah kasus ideal untuk penuntutan. “Apakah Rizzo melakukan pembunuhan. Kareem punya kasus sempurna –atas pembunuhan, juga ambil bagian dalam perang ilegal melawan Pakistan.” Akbar berpendapat, persetujuan Rizzo atas serangan itu didasarkan pada interpretasi sepihak mengenai hukum internasional oleh AS. “Penandatanganan surat perintah kematian terhadap individuindividua tanpa ada pengadilan, tidak di bawah pengawasan, hukum atau peraturan, dan didasarkan pada data intelijen yang bisa dipertanyakan di lapangan bukan hanya sewenang-wenang tapi juga kriminal.” Menurut New American Foundation, serangan dimulai pada 2004 dan sekitar 42 serangan disahkan mantan Presiden George Bush. Jumlahnya bertambah empat kali lipat di bawah Presiden Barack Obama. Secara keseluruhan, ada hampir 265 serangan, yang
menewaskan lebih dari 2.561 orang. Washington terus membantah pesawat-pesawat itu membunuh warga sipil. John Brennan, deputi Penasehat Keamanan Nasional AS dan pembantu Obama urusan kontraterorisme, menyatakan bahwa berkat “kemampuan luar biasa” dan “ketepatan”, tak ada “jaminan kematian tunggal”. Rahimullah Yusufzai, wartawan kawakan Pakistan yang membantu BIJ dengan laporannya “untuk melihat apa yang terjadi di lapangan”, menganggap klaim Brennan “tak berdasar”. “Dalam sepuluh serangan udara yang dilakukan pada Agustus 2010, kami menemukan 45 warga sipil tewas,” kata Yusufzai kepada IPS. “Ini sebuah laporan kecil dan tak lengkap, namun membuktikan bahwa warga sipil tewas dalam setiap satu dari lima serangan.” Menurut Yusufzai, tak ada mekanisme untuk mengumpulkan data. “Media melaporkan versi resmi yang tak pernah memasukkan nama atau usia korban. Informasi yang dikumpulkan dari daerah-daerah suku itu samar dan, sejauh saya tahu, tentara Pakistan tak pernah memverifikasi siapa atau berapa banyak yang tewas.” Setiap kali satu serangan berakhir, warga desa menguburkan mereka yang tewas sementara militan membawa jasad rekan mereka ke lokasi yang dirahasiakan. Untuk laporan BIJ, wartawan diminta mengunjungi desa-desa yang menjadi perhatian dan memverifikasi data, kata Yusufzai.* Translated by Basilius Triharyanto Edited by Budi Setiyono Naskah ini dipublikasikan atas kerja sama Yayasan Pantau dan IPS Asia-Pasifik dengan Tabloid Mahasiswa AKLaMASI UIR
24 ESSAY FOTO
Tabloid Mahasiswa
ď † www.aklamasi.com
Edisi: 78/ Ramadhan 1432 H / Agustus 2011
Indahnya Ramadhan di Kampus
Foto: Barry Eko L/AKLaMASI
Foto: Yosa Satrama/AKLaMASI
Foto: Rizal Habibie/AKLaMASI
Foto: Barry Eko L/AKLaMASI
Foto: Rizal Habibie/AKLaMASI