AKLaMASI
Tabloid Edisi 82 Edisi: 82/ Dzulhijjah 1433 H/ Oktober 2012 AKLaMASI +Suplemen Toga Dzulhijjah 1433 H/Oktober 2012
www.aklamasi.co Lpm Aklamasi Uir @aklamasiuir aklamasiuir@gmail.com
KOMUNIKASI INTELEKTUAL - BERIMAN DAN BERAMAL
ROMANTISME PILU AKTIFIS 1998
“KO’ GINI KALI....”
Halaman 5
Halaman 8
MENCONTEK!
SI DEGIL, JADI PEMUNCAK Halaman 9
SETAPAK JALAN PEMIRA
Siapa yang tidak kenal dengan istilah menyontek? Kita semua tentu sudah kenal dengan istil ah y ang s atu i ni. Mencontek memang merupakan suatu kebiasaan buruk yang selalu eksis dalam dunia pendi dikan dan begitu sul it membasminya. Bagi s ebag ian mahasiswa, hal ini seolah sudah menjadi budaya, terutama dalam pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).
Baca Halaman 3
TOGA DAN WISUDA Ironis memang kalau mahasiswa meminjam toga dan topi untuk wisuda tapi keadaan toga dan topi ternyata rusak dan usang, sementara mereka membayar sejumlah uang untuk meminjamnya. Untuk itu tentu ini haruslah menjadi perhatian p i h a k - p i ha k yang mengelola toga dan topi tersebut.
Baca Hal 7
Ilustrasi: EKO AKL
AURIGA Aku Auriga, aku ada diantara bintang setiaptujuh tahun sekali pada bulan Juli. Kali ini, aku melihat diriku sendiri di megahnya langit malam. Di langit begitu cantik, di bumi begitu hina, itulah diriku. Berkelana kemanapun sesuka hati, tetap akan kembali dibulan Juli, tepat di atas bumi. Kapan siklus ini akan berhenti? Setiap hari aku menari dan berlari. Pernahkah kau berada di tempat kelam, tak mempunyai siapapun, tak ada tempat sandaran, kau begitu ses ak dengan pikiranmu sendiri, terperosok jauh kedalam namun tak ingin usai sebagai pengecut?
Baca Halaman 14
Kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIR masa jabatan 2010-2011 telah berakhir sejak Januari lalu. Hingga kini uda hampir satu tahun belum ada pergantian pengurus. Eko Fambudi, Presiden BEM UIR tidak laksanakan Pemilihan Raya Mahasiswa. Dewan Mahasiswa (DEMA) justru mengamandemen AD/ART. Ada perubahan, seperti pembentukan MKM dan pergantian KPRM jadi BPRM. Sebenarnya yang dimaksud BPRM itu sudah terbentuk bulan Mei lalu. Kenapa Pemira baru akan dilaksanakan 30 Oktober?
Oleh : Yosa Satrama Putra
P
ADA 11 November 2011 Dewan Mahasiswa (DEMA) laksanakan Sidang Istimewa. Sidang ini semula bernama Sidang Umum tapi diganti lantaran peserta banyak yang protes. “Setelah ada koreksi dari peserta sidang, namanya dig anti dengan Sidang Ist imewa. Yaitu sidang Dewan Mahasiswa untuk merubah AD/ART,” tutur Rico Febputra, Ketua DEMA UIR. Ket ika Sidang Is timewa, terjadi perubahan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Antaranya
Komisi Pemi lihan Ray a Mahasi swa (KPRM) dirubah jadi Badan Pemilihan Ray a Mahasi swa (BPRM). BPRM merupakan lembag a peny elengg ara Pemilihan Raya (Pemira). Lal u ada keputus an membentuk Mahkamah Konsti tusi Mahasis wa (MKM). MKK dibentuk untuk selesaikan sengketa Pemira dan peraturan yang ber tent angan dengan AD/ART. Keputusan ketiga, bentuk Partai Mahasiswa, tapi dilaksanakan tahun depan. Forum Sidang juga merekomendasikan pada BEM untuk segera bentuk BPRM dan MKM. Sidang Istimewa ini awal dari polemik Pemira terjadi. Tig a har i usai Sidang Istimewa, DEMA serahkan hasil sidang pada BEM
untuk dijalankan. Ternyata BEM tidak laksanakan rekomendasi yang telah disepakati dalam Sidang Istimewa,” tambah Riko. Eko Fambudi jelaskan kenapa BEM tidak jalankan rekomendasi, lantaran DEMA belum bisa melengkapi legalitas hasil Sidang Istimewa. Seperti, daftar nama peserta, lembar pengesahan serta kel engk apan lainnya. Eko meni lai landasan hukumnya tak kuat untuk dil aksanakan. “K ami mau DEMA melengkapi segala legalitasnya dulu,” kata Eko menjelaskan. Pun demikian lanjut Eko, BEM ingin menyanggupi amademen itu syaratnya DEMA harus mensosialisasikan semua has il k epeutusan pada s elur uh mahasiswa dan Organisasi Mahasiswa yang ada di UIR dalam dua minggu. “Dema memang sepakati syarat itu. Tapi baru dilaksanakan bulan Februari,” tambah Eko. Akibatnya saat Surat Keputusan (SK) Pengurus BEM berakhir tanggal 27 Januari 2012 Pemira bel um juga dilaksanakan. Sambungan hal.... 2
TERAS
Edisi: 82/ Dzulhijjah 1433 H/ Oktober 2012
EDITORIAL Menanti Pemimpin yang Tau Tanggungjawab DEWAN Mahasiswa (Dema) adalah lembaga legislatif mahasiswa UIR. Kalau merunut pada sistim tata Negara Indonesia tugasnyamembuat peraturan yang akan di jalankan oleh Pemerintah. Dema dipimpin secara kolektif kolegea oleh Ketua Dewan. Pe meri ntah dal am minia tur Daul ah Mahasiswa UIR adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang dipimpin Presiden Mahasiswa.BEM sebagai lembaga eksekutif, pemerintah yang akan jalankan peraturan. Bagaimana bisa berjalan mulus kalau kedua lembaga ini saling timpa tanggungjawab? Coba kita lihat fakta yang terjadi dengan Daulah Mahasiswa UIR. Antara Dema dan BEM dalam penyele nggaraan Pemira. Bagaimanapun BEM adalah eksekutor me njal anka n s egal a be ntu k pr ogra m. Termasuk kiranya Pemira. Sebuah proses pe mili han umu m un tuk men ggan ti kepemimpinan Presiden Mahasiswa.Proses ini sangat penting. Kita perlu ingat sejarah bagaimana terjadi kekosongan kepemimpinan mahasiswa di kampus ini lantaran tak mampu laksanakan Pemira. Ini terjadi Sebelum akhirnya Eko Fambudi terpilih jadi Presiden Ma hasi swa . Ad a pe rju anga n p anja ng memang waktu itu untuk selenggarakan Pemira. Hari ini saat Eko Fambudi memimpin BEM ternyata sejarah kembali terulang. Dia tak ma mpu sele ngga rak an Pemir a. D ia persoalkan keabsahan Amandemen yang dilakukan Dema yang merubah KPRM jadi BPRM dan Mengharuskan BEM membentuk Mahkamah Konstitusi Mahasiswa (MKM). Ak hirn ya Pemi ra yang ha rusn ya dilaksanakan sebelum Surat Keterangan (SK) pengurus habis terpaksa tertunda hingga hampir setahun. SK mereka sudah berakhir bu lan Janu ari .Sement ara Pemi ra dilaksanakan 30 Oktober nanti. Pe laks anaa n Pe mira ini dap at berlangsung setelah Dema mengambil alih tugas yang seharusnya dikerjakan BEM. Rico Pebputra ketua Dema itupun akan diwisuda 20 Oktober ini, untuk tetap laksanakan kerjanya terpaksa PR 3 berikan Surat Tugas padanya. Ada kejanggalan sebenarnya, kok Dema kerjakan tugas BEM? Alasannya karena BEM mengaku tak sanggup lagi. Tapi kalau dilihat lebih seksama ketidak sanggupan BEM lantaran Dema tidak bisa buktikan keabsaan Amandemen AD/ART saat Sidang Istimewa. Dalam sistim yang dianut Indonesia, apakah bisa DPR mengamandemen UUD?
Bul an April DEMA desak BEM laksanakan Pemira. BEM diberi waktu sampai tanggal 15 Mei, dalam tempo 45 hari kerja. Lantas Eko undang semua Organisasi Mahasiswa. Mereka rapat koordinasi bahas Pemira serta legalitas hasil Sidang Istimewa. Tapi Rico datang terlambat. Riko juga tak bawa bukti pengesahan amandemen hasil Sidang Istimewa. Maka disepakati buat rapat lanjutan. Rapat b erik utnya Rico hadir, ia paparkan semua isi amademen yang disepakati di Sidang Istemewa. Banyak peserta rapat menanyakan keabsahan amademen yang di buat. Kar ena amademen tidak disertai berita acara yang lengkap. Hingga sore , rapat ditutup tanpa kejelasan. PADA BULAN MEI, BEM membentuk panitia Pemira. Anggotanya delegasi dari tiap Organisasi Mahasiswa di UIR. Tapi BEM belum tahu akan menggunakan nama apa untuk panitia Pemira yang dibentuk. BEM tidak mau pakai nama BPRM. “Kami tidak mau menjalankan hasil Sidang Isti mewa sampai ada titik terang atas pengesahan Sidang Istimewa. Tapi panitia Pemira tetap dibentuk,” jelas Eko. Ketika itu Rudi ditunjuk jadi ketua pelaksana Pemira. Namun tidak berjalan. Menurut Rudi, dikarenakan tidak adanya arsip-arsip untuk melaksanakan Pemira. “Ditambah lagi kami masih baru dan SK pun tidak ada,” ungkap Rudi. Ketika bulan empat lalu tambahnya, mahasiswa sudah mulai ujian semester dan libur panjang. “Makanya cukup lagi, tidak bergeraknya” kata Rudi.
K
AMIS 21 JUNI 2012, DEMA UIR adakan rapat koordinasi. DEMA undang Organisasi Mahasiswa juga BEM Universitas. Rapat kali ini bahas tentang kelanjutan rencana Pemira. Rico pi mpin rapat. Rapat kali i ni dilaksanakan di Gedung BAIT lantai dua. Rencananya dalam undangan rapat dimulai jam 3 sore. Tapi sampai setelah sholat Dzhuhur baru peserta hadir dalam ruangan. Sehingga rapat molor satu jam. Memang tak banyak yang hadir saat itu walau undangan uda disebar. Yang hadir antaranya; perwakilan BEM dan DEMA Fakultas H ukum, BEM UIR, Mapala UIR. Eko hadir saat itu. Eko berharap, rapat kali ini mendapat kesimpulan. “Karena sudah beberapa kali BEM dan DEMA mengadakan rapat kor dinasi Pemira bel um juga ada keputusan,” kata Eko. “Saya agak malu seb enar nya mengemban nama Presma. Karena 27 Januari lalu SK sudah berakhir. Dan saya juga sebenarnya sudah habis masa studi tapi saya komitmen tidak akan keluar dari kampus sebelum ini selesai,” ungkap Eko. Rico langsung bahas pembentukan
MKM. “Sebelumnya UI sudah pernah membuat ini tapi tidak berjalan dengan baik. Saya harap kita bisa membuatnya,” kata Rico. Menanggapi dari pembentukan MKM ini Fil selaku Wakil Gubernur FH menanggapi, menur utnya MKM ini sangat bagus. “Mahkamah Konstitusi dibuat oleh Negara Indonesia dan ketika kita juga bentuk ini maka system di kampus kita semakin komplit nantinya,” saran Fil. Ada pro kontra saat pembahasan pembetuk an MK M seperti Angg ara Nopria Densi, perwakilan BEM Universit as memandang , MK M ini perlu diperti mbang an, perl u atau ti dak dilaksanakan saat ini. Setelah perdebatan selama satu jam lebih akhirnya diputuskan bahwa MKM tetap dibentuk. Anggotanya satu orang delegasi dari DEMA setiap fakultas. Sel anjutnya dalam pembahasan Pemira Rico ungkapkan, ada beberapa alasan panitia Pemira yang dibentuk BEM belum laksanakan Pemira. Pertama tidak adanya SK dari BEM. Kedua, banyak anggota yang mengundurkan diri karena rangkap jabatan.Dalam rapat itu Rudi dan anggot panitia Pemira tak hadir, sehingg a for um t ak b isa l angs ung pertanyakan permasalahan tersebut. Akhirnya rapat sepakati anggota BPRM boleh rangkap jabatan selain ketua, bendahara dan sekretaris. Keputusan kedua, DEMA akan bikin berita acara rapat sebagai landasan untuk menekan BPRM dan memberi konsekuensi atau sangsi kalau tidak dilak sanakan pemilahan dalam waktu dekat. Selanjutnya terjadi beberapa kali pertemuan BEM dan DEMA. Diantara pertemuan itu Eko pernah katakana bahwa dia tidak sanggup laksanakan Pemira.
S
EJAK EKO NYATAKAN tak sanggup gelar Pemira, DEMA mengamb il alih pelaksanaan Pemira. “Beberapa k ali komunikasi dengan Pembantu Rektor Tiga, DEMA dipersilahkan ambil-alih seluruh proses Pemilihan Raya,” terang Rico. Eko jelaskan ketidak sanggupannya lak sanakan Pemir a karena SK Kepengurusannya telah berakhir. Selain itu masa studinya telah habis 3 Juni lalu. “Sampai saat ini saya b elum ganti stambuk, status saya bukan mahasiswa,” kat a Ek o. Eko akui dulu per nah sampaik an t idak akan kel uar UIR seb elum ada perg anti an Presi den Mahasiswa. “Namun sampai saat ini belum ada titik terang dari DEMA untuk pengesahan amademen yang dibuat, keti ka ini berlarut-larut saya t idak sanggup lagi” tambahanya. Sampai saat ini BEM dan DEMA belum dapat bertemu untuk menyele-
AKLaMASI 2
saikan soal amademen AD/ART yang dibuat saat Sidang Istimewa. “DEMA tetap ngotot dengan AD/ART tersebut, ya sudah seterah DEMA saja untuk menjalankan itu,” ucap Eko BEM pernah ajukan bikin Dewan Pres edium sebagai alternatif untuk menyelenggarakan Pemira. “ Tapi DEMA telah eksekusi dulu BPRM,” tambahnya. BPRM yang telah dibentuk ternyata sampai habis lebaran pun tidak berjalan juga. Melihat kondisi ini DEMA kembali lagi mengadakan rapat dan mengundang semua Organisasi Mahasiswa pada 1 September. Tujuannya bahas apakah BPRM tetep dijalankan atau dibentuk baru lagi. “Sebelum disepakati DEMA menanyakan lagi apakah BPRM sanggub menjalankan pemira. Rudi mengatakan, saya mampu melaksanakan pemira tapi dibantu lagi dengan anggota yang baru,” kata Rico . Akhirnya DEMA rekrut angota BPRM yang baru .”Kita perbantukan BPRM yang lama itu. Akhirnya seluruh kepengurusan dirombak kembali dan masih Rudi menjadi ketua. Kemudian DEMA mengirim surat kesetiap fakultas untuk delegasi menjadi anggota,” jelas Rico. Hingga terbentuklah pengurus BPRM saat ini. Rico sendiri akan diwisuda tanggal 20 Oktober ini. Untuk selesaikan Pemira PR 3 berikan Surat Tugas pada tanggal 17 Oktober. Surat itu nomor :4976/A-UIR/ 5-2012. Isinya 4 poin yaitu; memben-tuk BPRM UIR, pemilihan anggota MKM UIR, pemilihan anggota DEMA UIR dan pemilihan Presiden UIR. “Saat ini saya akan wisuda. Namun saya diberi tugas untuk menyelesaikan pemilihan ini dulu, sampai seluruhnya selesai saya lepaskan ini. Artinya biarpun saya sebagai alumni ada aturan dari UIR untuk saya menyelesaikan ini,” kata Rico. Sekarang DEMA lagi membentuk MKM.”MKM sudah terbentuk seluruh anggotanya, tinggal Fikom yang belum mengirim delegasi. Aturannya kemaren itu sudah ada duakali pelatihan,” ucap Rico. Rico katakan secapat mungkin DEMA akan fasilitasi pemilihan ketua MKM ber samaan s idang paripurna dewan. Sementara saat ini proses Pemira tengah berlangsung. BPRM meloloskan empat pasang Calon Presiden Mahasiswa yaitu pasangan urut satu Capres dan Cawapres Angg-ara Nopria Densi dan Her ning Per wira, nomor urut dua Khairunnas dan Defriandi, nomor urut tiga M.Himsar dam M Ridwan. Dan nomor urut empat Yusroni Tarigan dan Sadam Dewana. Pemilihan Pr esiden dan Wakil Presiden UIR akan berlang sung 30 Oktober. Sekarang masih masa kampanye yang dimulai dari tanggal 11 hingga 21 Oktober.
SURAT KEPUTUSAN REKTOR No. 365/TAHUN 1993 ISSN: 0853-8883 Pelindung: Prof Dr Detri Karya SE MA. Penasehat: Ir T Iskandar Johan MSi Dewan Pertimbangan: Zainul Ikhwan SP, M Sabarudi ST, Drs Supriyadi MPd, M Badri SP MSi, Hasbullah Zaini SH, Sobirin Zaini SPi, Husnu Abadi SH MHum, Wahyu Awaluddin SH Dewan Redaksi: Muhtarom SSos, Julisman SPd, Edi Efendi SSos, Navolino, Desi Sommalia Gustina SH Pemimpin Umum: Puput Jumantirawan Sekretaris Umum: Yosa Satrama Putra Pemimpin Redaksi: Abdul Hamid Nasution Redaktur Pelaksana: Yenni Sarinah Redaktur: Yosa, Eko, Oka Desain/Fotografer: Barry Eko Lesmana Reporter: Seluruh Pengurus dan Kru Magang Pemimpin Usaha: Oka Alghifari Manager Keuangan dan Iklan: Evi Winda Sari Divisi Sirkulasi: Nurfitri Penerbit: Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) AKLaMASI Universitas Islam Riau Alamat:Jl Kaharuddin Nasution No 113 Kampus Darussalam Marpoyan Pekanbaru-Riau 28284. No HP: 081365683675 Email: aklamasiuir@gmail.com Website: www.aklamasi.co Group fb: LPM AKLaMASI Universitas Islam Riau Twitter: @aklamasiuir
3 AKLaMASI
OPINI
Edisi: 82/ Dzulhijjah 1433 H/ Oktober 2012
AMELIA ROZA
MENCONTEK! S
IAPA yang tidak kenal dengan istilah menyontek? Kita semua tentu sudah kenal dengan istilah yang satu ini. Men contek memang merupakan suatu kebiasaan buruk yang selalu eksis dalam dunia pendidikan dan begitu sulit membasminya. Bagi sebagian mahasiswa, hal ini seolah sudah menjadi budaya, terutama dal am p elaksanaan U jian Ten gah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Menurut Oxford dictionary, menyontek adalah suatu aksi kebohongan yang dilakukan seseorang agar ia mendapatkan keuntu ngan, terutama d alam seb uah permainan , sebuah pertandingan, ujian, dan lain-lain. Menyontek berarti bersikap ingin mendapatkan hasil yang maksimal dengan usaha seminimal mungkin. Dengan pengorbanan yang sangat berbeda, namun sama-sama menda-patkan hasil yang terbaik. Bagi pencari ilmu, mencontek merupakan suatu perilaku yang sudah saatnya di buang j auh-jauh. Karena den gan melakukan aktifitas menyontek, artinya ia tidak menghormati dirinya sendiri. Mengapa demikian? Cobalah kita renungkan. Sebelum menghadapi UTS dan UAS, seorang mahasiswa sudah memperoleh bekal ilmu di ban gku perkuliahan beberapa kali pertemuan. Dia mengorbankan waktunya, uangnya, energinya, usia nya untuk memperoleh ilmu tersebut. Namun ketika datang masa untuk mempertanggung jawabkan perkuliahan tersebut, ia malah tidak berani mempertanggung jawabkannya. Bukannya melatih kemampuan dengan bel ajar sun gguh -sun gguh agar bi sa men ghad api u jian , mal ahan ia men yand arkan harapannya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ujian melalui secarik kertas yang sudah di tulis dengan huruf –huruf yang demikian kecil atau kepada belas kasihan teman sebelah. Kesimpulannya ialah ia yakin bahwa dirinya tidaklah cukup kompeten untuk menjawab soal-soal ujian dengan
Ilustrasi: Hanis
hasil jerih payahnya sendiri. Itu lah seb abnya ia s a n d a r k a n harapannya kepada secarik kertas atau kepada teman sebelah yang juga belum pasti apakah jawabannya benar atau tidak. Selanjutnya, selain tidak menghormati diri sendiri, ada orang lain yang dizalimi ketika kegiatan ini dilakukan. Mereka adalah orang tua. Orang tua memberikan kasih sayang, perhatian, uang, tenaga, usia, pikiran bahkan harga diri untuk anak-anak mereka. Sungguh zalim bila sang anak tidak memberikan yang terbaik kepada orang tua setelah pen gorb anan yan g begitu besar diberikan untuk anak tercinta. Bel um l agi bagi orang tua yang berp enghasilan pas-pasan , pastilah mereka harus berfikir lebih keras untuk memperoleh uang bag i an ak-anak mereka yang dudu k di ban gku perkuliahan. Barangkali dengan mencari penghasilan tambahan, menjual harta benda yang ada, atau mungkin berhutang
ke san ak e m a r i . Su nggu h amat sangat disayangkan ketika cinta tulus orang tua yang sebegitu hebatnya tidak berbalas den gan kesungguhan sang anak untuk belajar dengan tekun di kampusnya. Boleh jadi seorang pencontek berfikir seperti ini, “Yang penting ibu bapak aku senang aku kasih IPK yang bagus. Kan mereka gak tau bagaimana cara aku mendapatkannya. “ Mungkin orang tua tidak tahu bagaimana cara mendapatkan IPK yang bagus itu, tapi apa gunanya punya IPK tinggi kalau tidak mampu dipertanggung jawabkan? Bukankah hati sanubari tahu kalau ia didapatkan dari cara tidak halal? Bukankah hati san ubari menyad ari bahwa ia tid ak pantas menyandang IPK tinggi tersebut? Kemudian, orang terakhi r yang dizalimi ad alah para dosen yang mengajar di dalam kelas. Bapak dan ibu dosen sudah menyumbangkan ilmu, tenaga, waktu, pikiran dan suara mereka untuk mendid ik d an mengaj ar p ara mahasiswa mereka, namun sebagian mah asiswa ti dak meng hargai jerih
Dosen Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Islam Riau
payah i tu d engan mel akukan aksi menyontek. Hanya para dosennya saja yang ingin mencerdaskan kehidupan ban gsa, sementara tidak semua mah asiswa mereka in gin mencerdaskan diri mereka sendiri. Generasi muda, ingatlah, menuntut ilmu adalah ibadah, dan orang yang menuntut ilmu akan dimudahkan Allah perjalanannya dalam menggapai ilmu. Namun, Allah tid ak akan b erkenan mempermudah perjalanan kali an menggapai ilmu bisa agenda rutin kalian adalah melakukan aksi men yontek. Seharusnya kalian malu mencontek mengingat sebegitu besar nikmat Allah yan g di karun iakan un tuk manusia. Seh arusnya kalian memberdayakan semua p oten si yang kalian pu nya dengan semaksimal mungkin dengan cara yang d irid hoi Allah. Belajar sungguh-sungguh itu memang sungguh tidak mengenakkan, memerlukan banyak waktu, banyak energi, banyak biaya, banyak menguras p ikiran, melelahkan, membosankan dan butuh berbagai pengorbanan lainnya. Tapi yakinlah, proses yang demikianlah yang insya Allah memb uat ilmu menj adi berkah, proses yang demikianlah yang membuat Allah sayang pada kalian, dan proses yang demi kianl ah yang diharapkan orang tua dan para dosen kalian. Dengan mempunyai ilmu yang berkah, insya Allah kehidupan kalian juga akan diberkahi. Sebaliknya, dengan mencontek, ilmu yang didapat tidak memberkah, dosa bertambah, kepercayaan diri menurun, teman-teman dan dosen tidak respek, dicap raja atau ratu contek, Allah marah, orang tua kecewa, melamar pekerjaan takut tidak sanggup mempertanggung jawab kan IPK, ragu berbagi il mu di masyarakat karena meman g ti dak berilmu dan akhirnya bangsa kita pun semakin suli t un tuk bangkit d ari keterpurukan karena generasi mudanya tidak berkualitas.
TAK DISIPLIN, UNGGUL 2020 HANYA JADI JARGON SEBAGAI salah satu institusi yang bergerak dal am b idan g pen didi kan bangsa, UIR memiliki peranan yang besar. Menjadikan UIR unggul 2020 bukan tanpa alasan. Hal ini merupakan salah satu bukti keseriusan bahwa UIR tidak main-main dalam memb angun generasi bangsa. Namun d i balik itu semu a, ada
beberapa yang cu kup menghambat. Antara lain kedisiplinan dan pengaplikasian aturan-aturan yang berlaku di lingkungan kampus. Terkait aturan kedisiplinan dan cara berpakaian cukup riskan mendapat pelanggaran. Atau mungkin area bebas asap rokok yang nyatanya masih banyak mah asiswa merokok d ilin gkun gan
kampus, tak jarang dosen pun demikian. Kemudian masalah kedisi plin an absensi dosen pun cukup bermasalah meski hanya sebagian kecil saja. Ruangan kelas sangat berbanding terbali k dengan jumlah mahasiswa, aki batn ya satu lokal yang i deal nya berkapasitas 25-30 mahasiswa harus dij ejal den gan 5 0-65 mah asiswa.
Sehingga suasana belajar pun sangat tidak kondusif. Akhirnya bukan tidak mungkin keinginan unggul 2020 hanya akan menjadi jargon merdu dikalangan civitas akademika setempat.
Rahmat Dianto, Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris FKIP UIR
AGENDA KAMPUS
Edisi: 82/ Dzulhijjah 1433 H/ Oktober 2012
AKLaMASI 4
Lembaga Penelitian UIR Taja Smart Trainning
Foto: Dian AKL
Pipit Senja Berikan Pelatihan Menulis SELASA (9/10), UKMI Al-Kahfi UIR adakan workshop menulis bersama Pipiet Senja, Penulis Nasional yang telah suk ses menulis sejumlah nov el. Workshop ini di aula Fakultas Agama Islam UIR, kegiatan ini dilaksanakan untuk memotivasi mahasiswa untuk menulis dan selalu berkarya. Pipit cerita perjalanannya dalam dunia tulis menulis, mulai dari suka hingga dukanya. Beberapa kali tulisannya ditolak bahkan beberapa novelnya yang sekarang telah terbit adalah korban dari penolakan tersebut, “Beberapa novel saya yang sekarang sudah terbit itu pernah ditolak.” Dengan semangat, dan do’a akhirnya ia mampu menghadapi serta menjalani itu semua. Pipiet berikan kesempatan kepada beberapa mahasiswa untuk memberikan
pertanyaan yang berhubungan dengan kepenulisan serta kehidupan beliau, dan suruh peserta berkreasi dengan menulis opi ni s ingkat tentang Aku bangga menjadi orang Melayu. Mahasiswa yang tulisannya bagus dapat penghargaan buku dari Pipit. Pipiet senja sendiri sebagai pembicara dal am works hop ini meng atak an, Mahasiswa UIR sangat antusias dan harapannya Mahasiswa UIR mampu berkarya. “Acara workshop ini sangat asik dan menarik, saya jadi bersemangat untuk menulis,” kata Desi Mahasiswa FKIP. Pipiet senja ber janji akan hadir kembali untuk mel ihat karya-karya mahsiswa UIR, dan workshop kali ini tidak akan menjadi acara terakhirnya di UIR ini. Dian, Magang
Parkir Baru Segera Beroperasi
LEMBAGA Penelitian Universitas Islam Riau, taja Smart Training, Sabtu 13 oktober lalu. Acara yang berlangsung di Convent ion Hall Soeman Hs i ni mengusung tema Teknik Analisis data Statist ik dengan R Prog ram. Hadir sebagai pembicara, Dr Suhartono Ssi MSc dar i Instit ut Teknol ogi Sepuluh Nov ember, S urab aya. Pel atihan i ni dihadiri Mahasiswa, Dosen juga petinggi UIR. Kata DR Agusnimar MSc, Ketua Lembaga Penelit ian UIR, acara i ni bertujuan agar dosen juga mahasiswa
dengan mudah mengadakan penelitian. Terutama dalam mengolah data statistik. Dr Suhartono menyampaikan R Program merupakan aplikasi untuk mengolah data statistik. Ini aplikasi baru yang lebih cangg ih dari prog ram seb elumnya, SPSS . R Prog ram memudahkan para penelit i dalam mengilah data statistik. Pimpinan UIR, dosen, juga mahasiswa yang hadir dalam training ini tampak sangat antusias mendengarkan penjelasan dari Dr Suhartono. Winda
PMI Kota Pekanaru Gelar Donor Darah di UIR KAMIS (27/9), Palang Mer ah Indones ia (PMI) Kot a Pekanb aru menggelar kegiatan donor darah di kampus Universitas Islam Riau (UIR). Dalam bulan ini PMI telah menggelar kegiatan donor darah ditiga Universitas di Riau, diantaranya: Unilak, Universitas Riau, dan Universitas Islam Riau. Harisman selaku petugas administrasi PMI Kota Pekanbaru menerangkan, bahwa kegiatan donor darah ini sebenarnya dilakukan untuk mengisi waktu luang mahasiswa, dan mening-katkan rasa peduli mahasiswa akan pentingnya kes ehat an s erta mensosi a-li sasi kan donor darah sebagai ibadah seperti halnya motto PMI “Setetes Darah Anda, NyawaMereka”. Manfaat donor darah ini sangat banyak, seperti Harmaizan salah seorang
mahasiswa Fakultas Hukum UIR yang melakukan donor darah, setelah donor dia merasakan manfaatnya. “Setelah melakukan donor darah ini badan saya terasa lebih ringan, “ ujarnya . Menurut Har isman, antus ias mahasiwa untuk melakukan donor darah sangat kecil, mahasiswa masih apatis untuk hal kemanusiaan seperti donor darah ini buktinya lebih kurang sepuluh orang yang mendonorkan darahnya, padahal donor darah sangatlah baik unt uk k esehatan, ujar H aris man menambahkan. Har maiza Mahasis wa F akul tas Hukum UIR yang melakukan donor darah, setelah donor dia merasakan manfaatnya. “Setelah donor darah ini badan saya terasa lebih ringan”, ujarnya. Dian, Magang Foto: Wawan AKL
UIRA, unit usaha Universitas Islam Riau (UIR) membuat sistem parkir baru dengan menggandeng perusahaan SOS dengan lama kontrak 5 t ahun . Kamarzaman Dir ektur UIRA mengatakan, bahwa sistem parkir ini dib uat agar dapat menci ptak an kenyamanan dan keamanan, karena selama ini sering terjadi pencurian sepeda motor di kampus. Sistem parkir baru ini tersebar di tujuh titik seperti, parkiran Rektorat, Fisipol dan Fakultas Hukum, Fekon dan FKIP, gedung FKIP C, dan Pascasarjana. Parkir ini sendiri sudah beroperasi pada senin lalu sebagai masa percobaan. “Bel um bis a dipakai semua karena alatnya masih minim,” ucap Aini (18) penjaga parkir yang baru saja tamat SMA
di Bagan Siapiapi. Sistem parkir ini sendiri sama seperti sistem di mall. Mahasiswa ambil struk saat masuk dan mengembalikannya saat keluar. Untuk pegawai sebanyak 30 orang telah disiapkan untuk parkir ini. Ada yang dari pihak UIRA, ada juga dari pihak SOS karena kedua perusahaan tersebut juga kerjasama. Untuk sistem kerjanya sendiri mereka dibagi dalam shif pagi pukul enam hingga dua dan sore pukul dua hingga sepuluh malam. Sel ain untuk mengur angi kas us pencurian sepeda motor di UIR, parkir ini juga merupakan salah satu dari bagian visi UIR unggul 2020. “Kan untuk unggul itu tidak hanya pada pendidikan, tetapi yang seperti ini juga,”ucap Kamarzaman. Wawan, Magang IKLAN
SELAMAT & SUKSES
Atas Diwisudanya Ananda Ferdyan Rico Utama, S. Psi “Semoga Ilmu yang Diperoleh Bermanfaat Bagi Agama, Keluarga, Nusa dan Bangsa serta Semoga Sukses Dalam Hidup” Dari
Keluarga Besar
SURYADI, S. SOS
Foto: fb SCL
PUSAT STUDI BAHASA UIR STUDI BANDING DARI 3-6 Oktober, 24 Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris Universitas Islam Riau (UIR) serta tiga orang dosen pembimbing. DR Sudirman Somari serta Sofianis dari UIR dan Kurniawan dar i Univers itas Lancang Kuni ng, adakan studi banding ke Malaysia dan Singapore, hal i ni dalam rangka meningkatkan kualitas bahasa Inggris, karena di sana mahasiswa berhadapan langsung dengan orang berb ahasa Inggris. Per jalan mereka mul ai dari Windower, Pasar Seni, Universitas Kebangsaan Malaysia, Palawan Part, Johor dan Malaka. kemudian mereka beranjak ke Singapore. Di sana mereka kunjung i Nanyang Univ ersi ty, Malayam, Sentosa Part terkahir di Universal Studio Singapore. Mereka mengadakan diskusi singkat dengan para mahasiswa di Universitas
Kebangsaan Malaysia dan Nanyang University. Mereka bahas bagaimana mengajar bahasa Inggris yang baik dan benar, serta mereka sharing hal-hal berkaitan dengan bahasa Inggris. Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris UIR, Delvianto yang ikut studi banding ini kat akan sang at b anyak dapat pengalaman , seperti ketertiban dan kedisiplinan berlalu lintas, “Lalu lintas di sana sangat tertib dan rapi,” ujarnya. Untuk hal berbahasa inggris tentunya sangat bany ak pengalaman yang mer eka dapat, “H ampi r semua berbahasa Inggris. Di Singapore bahasa Inggris wajib. Jadi dapat pelajaran dari mereka berbicara”. Mahasiswa yang ikut tak sia-siakan kesempatan ini, sebab studi banding ini bukan gratis dari pihak Pusat Studi Bahasa UIR, tapi biaya sendiri. Dian, Magang
5 AKLaMASI
Edisi: 82/ Dzulhijjah 1433 H/ Oktober 2012
AGENDA KAMPUS Mahasiswa Teknik Mesin Bikin Motor Listrik
MAHASISWA Teknik Mesin pamerkan motor listrik Jumat (19/10) di Workshop Teknik. Inovasi ini dikerjakan lima mahasiswa Teknik Mesin yaitu, Asep Jumedi, Tamsir, Feni Harianto, Riko Alfalun dan Kiki. Menurut Syawaldi–pembimbing pembuatan motor listrik –, motor listrik ini dibuat karena mereka ingin mengikuti program pemerintah, go green dan mengurangi emisi gas buang. Kontruksi keseluruh motor listrik ini di buat oleh mahasiswa Teknik Mesin. Syawaldi hanya membantu pada proses desain. Mereka gunakan motor kap 70 digabung dengan motor listrik. Motor listrik bertahan hingga 2 jam. Selain itu, kelebihannya pada desain bodi. Sehingga sesuai selera kaum muda dan tua. Motor ini selesai sebulan yang lalu. Dengan biaya pembuatan hampir 20 jutaan. Motor ini mampu berjalan hingga kecepatan 40-50 Km/Jam. dengan beban satu orang sekitaran 75 kilogram. Kendala peralatan juga
menjadi hambatan mereka, “ Karena minimnya peralatan bodi nya kita tempah dari luar,”ucap Syawaldi. Kesulitan lain yang mereka hadapi yaitu pada bagian kelistrikan. Mereka mengakui sangat awam di bidang kelistrikan. Tetapi berkat kerja keras semua itu teratasi. “insyaallah lah,” ucap Kiki. Untuk spesifikasi motor mereka gunakan dinamo motor listrik kapasitas 1000 watt, batere 48 volt dan charger. Komponen inti dari motor ini terletak pada controller, yang berfungsi sebagai pusat dari batere. Dan converter yang berguna untuk merubah volt listrik. Motor yang butuh pengecasan selama 6-8 jam ini juga belum layak uji. Dan rencananya hari ini mereka akan mengantarkan miniaturnya dan pada hari Senin besok Mereka akan presentasi pada perlombaan di Balitbang Provinsi Riau tingkat Perguruan Tinggi. “Lomba nya sendiri berupa persentasi desain bukan kecepatan,” kata Syawaldi. Wawan, Magang
5 Tahun Sudah, Pengurus YLPI Belum Ganti PENGURUS Yayas an Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Riau harusnya lakukan pergantian pengurus pada April lal u. S eper ti y ang t elah dit etapkan undang-undang yayasan, lima tahun sekali diadakan pergantian pengurus. Seb agai mana dikatakan Dr s H Muk htar uddi n ket ua YLPI, sampai sekarang belum ada kepastian tentang hal itu. “Pergantian pengur usYLPI adalah tangung jawab Dewan Pembina diantaranya ada Hj Ida Rawi dan Drs H Mukni, untuk itu sampai saat ini pihak yayasan masih menunggu perintah dari dewan pembina,” kata Mukhtaruddin. Pengurus YLPI saat ini masih yang lama, namun ada pengurus yang kosong seperti ketua satu dan sekretaris. Ketua umum—lah yang menjalank an kewajib an terseb ut. Mukht aruddin selaku ketua umum YLPI tidak merasa keberatan.
“Insyaallah saya tidak pernah merasa keberatan, karena sudah mengikuti dari awal, dan demi pengabdian akan saya lakukan” ujarnya. Pihak yayasan lanjut Mukhtaruddin akan terus coba wujudkan visi lembaga. Membang un, memb ina lemb aga pendidi kan terbaik, ungg ul, dan terpercaya. satu persatu visi itu telah terwujud. “Akreditasi sekolah-sekolah YLPI yang paling rendah B, UIR saat ini jugaagreditasinya B. UIR punya dua jurusan yang tak dimiliki universitas lain di Riau. Kr iminologi dan Tehnik Perminyakan,” jelasnya. Ter kait per ganti an pengurus YLPIMukhtaruddin berharap nantinya mampu membangun lembaga jadi lebih baik lagi. “Kalau sudah terjadi pergantian pengurus semoga perkembangan lembaga bisa lebih baik lagilah,” tutup Mukhtaruddin. Dian, Magang
Malam Puncak Milad Emas UIR SELASA (4/9), panitia milad emas 50 thun UIR laksanakan mal am kekeluargaan. Perhelatan ini bertajuk “Mengenang Masa Lalu Dalam Menata Masa Depan”. Acara disi dengan hiburan, seperti penampilan tarian melayu, baca puisi, dan penampilan gurauan melayu. Saat itu hadir Detri Karya, Rektor UIR, Isk andar Johan, PRII, sert a pejabat yayasan dan civitas akademika UIR. Serta Perhelatan ini di laksanakn di Pondopo UIR. Dal am k esempatan terseb ut Mukhtarudin selaku Ketua Yayasan beri kata sambutan. Ia sempat juga flashback mengenang S oeman HS. Dengan
menceritakan pengalaman mudanya saat bersama Soeman HS.Detri juga berikan sambutan. Ia sedikit mengkritik tentang keapatisan mahasiswa yang kurang peduli degan sekitarnya. “Kegiatan kita banyak tapi hanya sedikit mahasiswa yang mengikuti i ni.” Katanya. Ia menambahkan, ki ta perlu media komunikasi agar seluruh informasi itu cepat tersampaikan. Di akhi r kegiat an panit ia mengumumkan nama-nama pemenang lomba Milad Emas UIR 50 Tahun seperti Lomba Karya ilmiah tingkat mahasiswa dan lomba debat Dahasa Inggris tingkat mahasiswa dan siswa. Yosa
Mapala UIR Ikuti TWKM ke 24
Foto: uir.ac.id
Memeriahkan Milad Emas Universitas Islam Riau ke-50, Minggu 14 Oktober lalu Mahasiswa, Karyawan, Dosen, dan Civitas Akademika UIR juga diikuti Warga di lingkungan UIR adakan Jalan Santai yang start di depan Rektorat UIR dan Finish di depan Pendopo FKIP UIR. Peserta Jalan Santai sangat antusias ikuti acara ini.
SABTU (13/10). Sejumlah anggota Mapala UIR (MU) mengadakan upacara pelepasan di halaman depan sekre. Dikarenakan MU mengirim tiga orang anggotanya Angga Sandri, Rajis Khan dan Retno Purnama Sari untuk berangakat ke Bandung dalam rangka Temu Wicara Kenal Medan (TWKM) ke-24. Yang digelar di Universitas Pendidikan Indonesia. Acara itu merupakan pertemuan dengan mapala seluruh Indonesia. Disana mereka membahas internal mapala dengan
lingkungan. Serta melakukan kegiatan bersama seperti pendakian, arung jeram, susur pantai, panjat tebing dan susur goa. Kegiatan itu berlangsung dari tanggal 1520 Oktober. TKWM merupakan forum tertinggi mapala tertinggi se-Indonesia.”Dan kita kesana membawa isu lingkungan internal mapala dari daerah,” kata Aslin Putra, selaku anggota MU. Kegiatan itu setahun sekali diadakan, tahun lalu telah dilaksanakan di Medan. Yosa
RESENSI
Edisi: 82/ Dzulhijjah 1433 H/ Oktober 2012
ROMANTISME PILU AKTIFIS 1998 1998
Penulis Penerbit Tahun TerbiT Tebal
Oleh: Barry Eko Lesmana Judulnya nyentri k,1998. Deretan angka yang menunujuk pada periode sejarah tergulingnya Suharto. Novel 1998 gambark an b agaimana keadaan mahasiswa yang “dihilangkan” akibat turut serta dalam aksi turunkan Suharto. Novel ini ditulis oleh Ratna Indraswari Ibrahim. Terbitan PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta. Cetakan pertamanya September 2012. Novel 1998 adalah karya terakhir Ratna dari 12 buku yang pernah ditulisnya. Saat Ratna sakit stroke, Dia tetap lanjutkan penulisan buku ini. Akhirnya Ratna berpulang pada 28 maret 2011. Semangat penulisan novel 1998 adalah mendokumentasikan tragedi orang hilang pada masa 1998. Dikatakan nov el ini tr ibute dari Ratna bagi perjuangan orang-orang yang akan selalu menolak lupa atas tragedi 1998. Novel mengambil setting tempat di Malang, Ratna mengg unakan s udut pandang orang ke 3 sesekali tokoh aku dalam cerita berubah. Alur ceritanya maju-mundur. Novel ini dikemas dalam kisah cinta penuh dinamika. 1998 bercerita tentang Putri, anak Wal ikot a Malang yang kuliah di Universitas Brawijaya Malang. Ibunya, Ninik, keturunan priyayi Jawa. Ayahnya Suwarno wali kota Malang. Putri punya sahabat, namanya Heni. Heni seorang ketur unan etnis Tiong hoa, ayahnya seorang konglomerat di Jakarta. Meski teman-teman kampus banyak bilang, mereka itu borjuis, tapi nyatanya mereka berdua sangat sederhana. Di Malang s aat itu bany ak demonstrasi mahasiswa. Mereka tuntut Suharto mundur dari jabatannya. Suharto dianggap sebagai pemimpin otoriter. Suasana kampus yang semula tenang jadi bergolak. Banyak mahasiswa turun ke jalan sambil bakar foto Suharto. Sebagai seorang anak Walikota, Putri menghindari kondisi seperti ini, karena sel ain ayahnya seor ang Wali kota – ayahnya Put ri – jug a tergab ung di partainya penguasa saat itu. Dalam kondisi inilah Putri dekat dengan Neno, seorang akt ifis mahasis wa dari kampusnya. Neno merupakan anak seorang guru sejarah. Baginya, Neno merupakan sosok yang humoris, entah mengapa, Putri dan Heni begitu akrab dengan Neno, hingga akhirnya Neno dan Putri berpacaran. Kisah cinta Mereka menjadi kekuatan tersendiri novel ini. Percikan bumbu romantisme percintaan anak seorang kepala daer ah dengan ak tifi s.
Bagaimana-pun orang tua Putri secara politik berlawanan dengan Neno kekasih Putri. Sementara perpol itikan terus memanas. Intensitas demonstrasi Neno meningkat. Neno sering demo bolakbalik Malang-Jakarta. Mereka hanya bisa kontak telpon aja, jarang bertemu bahkan unt uk s ekedar bertatap muka. Masyarakat mulai banyak turun ke jalan. Pembakaran dimana-mana. Demontrasi membesar keseluruh penjuru negri. Pada satu ketika unjuk rasa, Neno dikabarkan hilang. Dia diculik orang tak dikenal. Dia disekap di rumah kosong setelah diseret dua orang saat hendak ke wartel mau nelpon Putri. Di tempat penyekapan Neno hanya diberi sedikit nasi dan oseng kangkung untuk ganjal perut. Dia disiksa. Disiram es, untuk menjawab pertanyaan dimana keberadaan kolonel Hadi seorang agen CIA. Neno sempat dekat dengan kolonel Hadi tapi tiga bulan belakangan kolonel Hadi menghilang, tidak bisa dihubungi. Neno tak tau keberadaannya. Neno
dimasukan sel. Saat Neno sering berhubungan dengan kolonel Hadi dia pernah bilang pada Putri, “Kalau urusan dengan kolonel Hadi sudah selesai, aku ingin hidup seperti laki-laki biasa, sepulang kerja makan malam bersama anak—istri, baca Koran dan nonton TV sampai tertidur. Kehidupan yang sederhan. Aku baru tau itu setelah bersamamu Putri,”. Kini neon tak lagi sebagai manusia bebas yang bisa wujudkan cita-cita sederhananya dengan Putri. Dia di dalam sel dan Putri tak tau keberadaan Neno. Sekuat tenaga Putri mencari Neno. Dia datang ke Senanyan,berhari-hari amati puluhan ribu demonstran tak ada juga Neno diantara mereka. Semua relasi dihubungi untuk bantu temukan Neno. Tapi tak juga ada hasilnya. Sejak Neno menghilang hari-hari Putri ditemani derai tangis. Kesedihan yang mendalam dirasanya. Usai lulus kuliah Putri putuskan untuk lanjut S2 ke Amerika atas dukungan temannya, tentunya dengan kerinduan
AKLaMASI 6
: Ratna Indraswari Ibrahim : Kompas Gramedia : September 2012 : 322 Halaman
yang mendalam pada Neno. Dari jauh dia terus berusaha mencari Neno. Suharto telah mundur pada 21 Mei 1998. Dia pun memutuskan kembali ke Malang setelah kondisi terkendali. Dan menemukan kenyataan bahwa tak seorang pun yang mau bertanggungjawab atas penculikan mahasiswa. Termasuk penculi kan Neno. Bahkan sampai kemelut politik telah reda,Neno tak pernah ditemukan. Menyisakan kemelut tersendiri di hati Putri. Novel ini sangat menarik, penulis gambark an s ecara lug as r eali tas perpolitikan di tahun 1998. Demonstrasi, penculikan aktifis, juga kisahkan detikdetik runtuhnya rezim Suharto sebagai presiden yang sudah bercokol selama 32 tahun. Saya katakana ini Novel inspiratif bagi mahasiswa, karena didalam cerita, rat na mengg ambarkan bag aimana perjuangan mahasiswa. Mereka berjuang, tur un k ejal an, melakukan ak si demonstrasi mendesak Soharto mundur, lal u di antarany a di sekap. Menggambarkan mahasiswa yang peduli atas perpolitikan dan kondisi sosial negaranya disela teror penculikan. Novel 1998 ini berhasil memberi kesan bagaimana ‘keganasan’ Suharto dalam menumpas orang-orang yang akan mengg anggu kepent ingannya. Banyak mahasiswa yang diculik, disiksa dan keadaan mereka tidak diketahui. Ada juga sepenggal cerita soal tahanan politik yang dituduh PKI,Suryo seseorang yang dijumpai Neno di penjara bersamanya. Suryo dibebaskan dan akan menikahi mantan kekasihnya yang sudah janda dengan empat anak. Tapi Neno tetap didalam sel. Meski novel ini secara garis besar, menceritakan tragedi tahun 1998, Ratna mengemas cerita percintaan antara Neno dengan Putri. Romantisme itu berakhir dengan pernikahan Putri dan Marzuki teman Neno yang juga aktifis. Sebuah ending yang mengagetkan. Kal au-pun ada kurang nya itu lantaran penulis banyak gunakan serapan bahasa Jawa. Mungkin ini perkuat set ting ceri ta—Malang. Tapi b agi pembaca yang tak ngerti bahasa Jawa akan memutar otak untuk menerka apa maksud kata itu. Membacanya seperti kita kembali ke tahun 1998. Buk u ini layak dibaca mahasiswa. Sebagai refl eksi zaman sekarang, untuk tidak hanya diam ,tidak peduli dengan keadaan negeri ini. Dan tentunya melawan lupa atas tragedi penculikan aktifis 1998.
AKLaMASI
Edisi: 82/ Dzulhijjah 1433 H/ Oktober 2012
Suplemen Khusus Edisi Wisuda Sarjana
i. n. d. e. k. s Fokus [halaman 8] Pemuncak [halaman 9-10] AKLaMASI/ EDISI: 82 [OKTOBER 2012] HALAMAN 7
Ucapan Tahniah [halaman 11-13]
MIMBAR TOGA
TOGA DAN WISUDA B ICARA t oga dan wisuda merupakan dua kata yang tak mungkin dipisah. Toga adalah sebuah pakaian yang biasa di kenakan saat acara “ epas an mahas iswa yang sudah pel menyelesaikan pendidikan di universitas.Toga di sini beda dengan Toga yang berarti Tanaman Obat Keluarga. Toga yang dalam bahasa latin ‘tego’ mempunyai arti seb agai penutup. Bi la dilihat dari sejarahnya, toga merupakan busana orangorang Romawi; sehelai mantel wol tebal yang di kenakan setelah meng enak an cawat atau celemek. Toga diyakini sudah ada sejak era Numa Pompilius, Raja Roma yang kedua. Tog a di tang galk an b ila pemakainya berada di dalam ruangan, atau bila melakukan pekerjaan berat di ladang, namun toga dianggap sebagai satu-satunya busana yang pantas bila berada di luar ruangan. Toga yang merupakan pakaian Romawi kuno ini adalah sehelai kain sepanjang kira-kira enam meter yang dililitkan ke sekeliling tubuh, dan umumnya dikenakan set elah mengenakan baju ber leng an panjang atau pendek yang panjangnya sepingg ul (tunik ). Toga terb uat dari wol dan tunik kerap terbuat dari linen (salah satu b ahan pembuat an pakaian). Setelah abad ke-2 SM, toga menjadi busana khusus pria, dan hanya warga Romowi yang diizinkan mengenakannya. Karena menjadi busana khusus pria, maka kaum wanita mengenakan stola (semacam syal). Mengapa Toga berwarna hitam? Hitam biasanya dikaitkan dengan sesuatu hal yang misterius dan gelap. Misteri dan kegelapan inilah yang harus dikalahkan oleh seorang sarjana. Dengan memakai warna hitam, diharapkan para sarjana mampu menyibak kegelapan dengan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama menempa pendidikan di univ esit as. Warna hit am juga melambangkan keagungan. Oleh karena itu, warna ini juga dipilih sebagai warna jubah untuk hakim. Selain toga yang berbentuk baju jubah jug a delengk api deng an topi y ang berbentuk persegi. Makna dari sudut-sudut topi toga tersebut melambangkan bahwa
SUYADI, M. Si Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau
Ironis kalau mahasiswa meminjam toga dan topi untuk wisuda tapi keadaan toga dan topi ternyata rusak dan usang, sementara mereka bayar sejumlah uang untuk meminjamnya. seorang sarjana dituntut untuk berpikir ras ional dan memandang segala sesuatu dari berbagai sudut pandang. Filosofi lainnya, kuncir tali di topi toga melambangkan tali pita pembatas buku. Dengan pindah tali, diharapkan par a wi sudawan t erus memb uka lembaran buku supaya ilmunya tidak berhenti setelah lulus. Selain daripada makna sakral yang terkandung dalam sebuah toga, kuncir akademi k juga memil iki makna. Dalam prosesi wisuda, sebelum secara resmi dilantik menjadi seorang sarjana, kuncir akademik berada di sisi yang berlawanan dengan toga yang dipakai oleh jajaran dosen, guru besar, dekan, serta rektor yang hadir dalam wisuda. Ada prosesi pemindahan kuncir, ke arah yang sama dengan topi yang dipakai staf akademik (biasanya ke arah kanan), dengan makna proses perjalanan seorang sarjana dari awal hingga kelulusannya. Itulah toga yang mempunyai makna yang luar biasa yang diimpikan oleh setiap mahasiswa ingin menggunakannya setelah mengakhiri
pendidikannya di universitas. Yang jadi pertanyaan: siapa y ang menyediakan toga tersebut? Secara umum toga disediakan oleh lembaga pendidi kan dimana mahasi swa mendapat ilmu, sistem yang digunakan berbagai bentuk, ada yang sewa pakai, ada dibeli melalui lembaga tersebut dan lain sebagainya tergantung cara seperti apa yang dipergunakan. Kalau dibeli, ini merupakan cara lembaga menyediakan toga dan topi lalu mahasiswa membeli dan dapat dimiliki sepenuhnya oleh mahasiswa tersebut. Sementara kalau pinjam sewa, maka mahasiswa membayar sejumlah uang yang telah ditetapkan dan diberi pinjaman toga dan topi, setelah digunakan dalam waktu yang telah dit entukan harus di kemb alik an kembali kepada pihak lembag a. Namun k alau kit a merujuk pada pak aian tog a yang s esungguhnya terbuat dari wall, tentu harga toga dan topi itu tidak murah, dan pakaian toga ini hanya dipakai hanya sekali saja pada saat wisuda, makanya sistem pinjam sewa itu lebih baik ketimbang
harus membeli. Pertanyaan lain muncul, toga ini berapa kali dipakai untuk dipinjamsewakan? Ini ter pulang b erapa kali wisuda yang dilaksanakan oleh universitas. Kalau sekali dalam setahun, maka satu kali pinjam sewa dilakukan demikian seterusnya. Timbul pertanyaan lain lagi, sampai kapan toga ini dipinjamsewakan, sementara toga dan topi ini tentu mengalami ker usak an, keusangan dan lain sebagainya. Toga dan topi ini merupakan barang tahan l ama, kal au b erapa lama dipinjamsewakan tentunya selama masih bis a di pinjamsewakan tent u tetap dilakukan. Namun persoalan rusak, usang tentunya sesuatu yang tidak bisa dihindari, unt uk i tu diper lukan manajemen pengelolaan yang baik untuk toga ini, sebaiknya apabila toga dan topi tersebut sudah rusak, usang sebaiknya dilakukan pengganti an, sehingg a toga dan t opi tersebut selalu dalam keadaan baik dan fres set iap dipi njamsewakan kepada mahasiswa, yang akhirnya mahasiswa yang mengakhiri pendidik anny a terseb ut merasa puas dan nyaman dengan toga yang mereka sewa. Ironis memang k alau mahasis wa meminjam toga dan topi untuk wisuda tapi keadaan toga dan topi ternyata rusak dan usang, sementara mer eka membayar sejumlah uang untuk meminjamnya. Untuk itu tentu ini haruslah menjadi perhatian pihak-pihak yang mengelola toga dan topi tersebut, misalnya toga dan topi yang sudah dipinjams ewak an s etel ah dikembalikan dicuci, distrika, dibungkus dan lain sebagainya, kemudian disimpan pada tempat yang lay ak dan pant as, sehingga pada periode wisuda berikutnya tog a dan topi tersebut waktu dipinjamsewakan dalam keadaan baik dan bagus. Semoga toga dan topi yang digunkan oleh mahasi swa saat mengakhiri pendidikannya menjadi sesuatu yang sakral dan membanggakan bagi setiap yang mengenakannya. Selamat wisuda semoga ilmu yang diperoleh selama dibangku kuliah dapat dijadikan bekal untuk meraungi lautan dunia yang global... tanpa batas, menuju akhirat yang jelas dan kekal, semoga...!
FOKUS Oleh : Wahid Irawan & Tahnia DS
Suplemen Toga Edisi Edisi: 82/ Dzulhijjah 1433 H/ Oktober 2012
AKLaMASI 8
“KO’ GINI KALI...”
S
ELASA, medio Oktober, sejak pagi calon wis udawan ke- 58 an tri ambil toga. Ini hari pertama pengambilan toga. Tempat pengambilan itu di gedung UIRA Center, samping Bank Unisritama. Seb uah b ekas ruan gan kelas ini dijadikan tempat simpan toga. Di depan pintu, Mereka antri. Sebagian cob a topi dan toga yang b aru diambilnya. Diantar a antr ian itu,Hendri ambil bungkusan plastik putih, isinya toga, topi dan sal. Hendri berkali-kali pandangi topinya, coba ban dingkan den gan topi calon wisudawan lain. Topi di tangannya sudah kusam. Tepinya terkelupas. Dia akan pakai topi dan toga itu saat diwisuda Sabtu, 20 Oktober. Hen dri s elesaikan kuliah di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada Progr am Studi Pen jaskes rek d an akan segera diwisuda diantara 1121 wisudawan lainnya. Menurut Hendri toga-toga tersebut harusnya diganti. “Udah jelek, harusnya diganti lah.” Selain topinya yang sudah tak bagus, toga juga kebesaran. “Ini aja keb esaran ha,” katanya sambil menunjuk ke arah plastik putih berisi toga.
Sor enya, suasana sudah mulai sepi. Tak banyak lagi yang ambil toga. Tiga calon wisudawan yang baru ambil toganya duduk di depan pintu Bank unisritama. Mereka coba pakai toga dan topi. Satu diantara mereka dapat toga bagian depannya yang berbahan beludru tampak titik seperti goresan warna karat, juga bekas karat resleting. Ujung lengan toganya juga seperti terkelupas warna karat. “Kok Foto: Abdul AKL
gin i kali ya...” ujarnya sambil angkat toga yang diambilnya. Tak hanya mer eka yang komplein soal toga. Jumiati, Mahasiswa Prodi Bahasa Indonesia juga alami hal demikian. Sedikit kesal dengan toga yang ia dapatkan, karena kekecilan. “Ya karna dapat toganya yang gak enak dipakai, jadi gak memuaskan.” Tanggapan Ediyanto, Penanggung Jawab peminjaman toga, usang itu bukan karena toga telah lama, tapi karena wisudawan (peminjam) yang kurang menjaga toga-toga yang terbuat dar i bah an beludr u yan g ren tan terh adap air. Seperti s aat wisuda terkena hujan lebat, resleting rusak dan bahkan ada yang mengecilkan toga. “Entah perawatannya gimanalah.” ujarnya. Dikatakannya juga, toga yan g dikembalikan setelah dipinjam wisudawan ada yang rusak. Sebab itu masa peminjaman toga diperketat dan dijatah waktu. “Yang terlambat kembalikan, denda.” Berkurangnya kualitas toga juga karena lamanya toga tersebut. Toga ada yang dibeli tahun 2010 juga tahun 2009. Kata Edi, jika wisudawan tak suka den gan toga yan g dipinjamkan, dipers ilahkan pin jam di luar asal disesuaikan dengan toga di UIR. Tapi menurutnya, wisudawan jarang sekali pinjam toga di luar, sebab mahasiswa hitung-hitungan juga.”Di luar satu toga bisa tiga puluh ribu, kalau di sini kan ndak, w alaupun jelek-jelek,” tuturnya. Faradita, wisudawan FKIP merasa malas pinjam toga d i luar, sebab toganya hampir sama juga. “Males aja
Udah jelek, harusnya diganti lah Hendri Wisudawan FKIP
nyarinya ke tempat lain gitu. Sama aja., itu- itu juga sih toganya”. Sedangkan Hendri merasa rugi jika tak pinjam toga di kampus. “Kalau gak diambil rugi kita, kan sudah bayar. Kalau pinjam di luar bayar lagi,” tuturnya. Biar tak mengesan kan toga pinjaman yang kurang berkualitas, Edi katakan toga-toga lama akan disimpan di lemari. Dan juga dijadikan data (toga) kenang-kenangan, bahwa UIR per nah alami f ase-f ase momen wisuda. Sementara peminjaman toga kedepannya mungkin hanya sekitar dua tahun lagi, untuk angkatan 2008 dan 2009. Selanjutn ya un tuk angkatan 2010 dan seterusnya, toga akan diberikan ke wisudawan tanpa dibalikkan ke kampus.
9 AKLaMASI
PEMUNCAK
Suplemen Toga Edisi1433 Oktober 2012 2012 Edisi: 82/ Dzulhijjah H/ Oktober
Oleh : Rahmi Carolina
A
ZWAR Anas, ayah dari lima anak, sehari-hari dia wirausaha berupa konter handphone. Nel Yati istrinya, ibu rumah tangga. Kegigihan mereka berhasil menyekolahkan anak-anak hingga perguruan tinggi. Satu diantara anak yang lima itu, Melsita Sari. Anak ketiga pasangan ini cukup membanggakan mereka tahun ini. “Saya selalu ikuti kemauan mereka dan mendukung asal itu positif dan untuk pendidikan,” ucap Azwar. Anak pertamanya, Devi katakan adiknya si Melsi orang yang sangat terbuka dan rajin. “Anaknya sedikit manja, saat pulang belum puas kalau belum cium pipi kedua orang tuanya”. Melsi, perempuan kelahiran Perawang ini dekat sekali dengan orang tua. “Sama ayah cerita pendidikan atau pengalaman. kalau sama ibu leb ih ke yang prib adi”. Ia juga penggemar novel karya C hristian Aghta. Cerita tentang kuliahnya, dari awal Melsi memang in gin masuk UIR. Menurutnya kuliah di kampus swasta tak terpatri pada aturan-aturan yang terlalu monoton dan kaku. “Selain itu uang SPP dan SKS bisa dicicil. Bayar 50% dulu nanti saat ujian semester bayar sisanya. Lebih mudah dan tidak memberatkan,” katanya. Melsi aktif di Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, ini tuntutan sebab mata kuliah kepemimpinan. Ia juga pernah beberapa kali dapat beasisw a dari kampus dan daerah.
Melsi sudah alami pahit manis saat susun skripsi hingga sidang. Sewaktu ia pernah kecapekan sebab amb il data sangat jauh . Sampai dikampus rupanya dosennya tak suka data itu, “Katanya tak sesuai”. Data ditolak. Ia disuruh ulang ambil data. Saat sidang skripsi, Melsi agak merasa takut. “Belum mulai aja liat wajah penguji langsung gugup”. “Tapi Alhamdulillah saya dapat B, susah dapatin A soalnya penampilan dan isi itu dinilai”. kata Melsi Habis sidang barulah Melsi merasa lega. Katanya selesai S1, kalau did ukung orangtuanya ia akan lanjutkan S2. Ras a tak percaya terlihat di wajahnya. “Jujur masih gak percaya saya pemuncak universitas, soalnya kerja saya bukan cuma belajar belajar dan belajar. Saya juga karaokean, ke mall, nonton, degil jugalah saya ni” ungkapnya. Selama kuliah Melsi akui pernah bohon g masalah uang buku pada ayahnya. Saat itu ia diajak temantemannya ke mall. Uang habis untuk shopping. “Terpaks a Saya boh ong s ama ayah, daripada besok tidak makan.” Merasa sa-ngat bersalah. Tapi dari hal itu ia makin sema-ngat belajar dan akan membanggakan orangtua. Perasaan senang cam-pur aduk di hati Melsi. Sampai-sampai saat ia bilang s ama orang tuanya ia pemuncak universitas, ia nangis. Sebelumnya Melsi tak pernah cerita masalah nilainya ke orangtua. Tapi tiap ia mau ujian selalu minta didoakan. “Mau ngapain aja saya pasti minta doa”.
Men urutn ya kunci keber hasilannya jadi pemuncak adalah fokus belajar. Terutama s aat dosen menerangkan. Kalau dosen sudah masuk ia tak bisa diganggu. Telpon atau sms sekalipun tak per nah dilayani. “Siapa pun itu”. Dan Ia per caya separ uh keberhasilan nya berkat doa orangtuanya.
Ia juga b erpesan saat lakukan apapun, seperti kuliah, jangan pernah lakukan seten gah-s etengah. Lakukanlah sepe-nuh hati dan sekuat tenaga. Sebab apapun hasilnya pasti akan membuat bangga diri sendiri dan orang tua. “Ketika kita melen-ceng dari yan g seh arusn ya, maka ingatlah orangtua akan menangis karena perbuatan kita. Optimis dan yakin-lah”.
Foto: Wawan AKL
MELSITA SARI Lahir : Perawang, 16 Juni 1989 Program Studi : Ilmu Pemerintah Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Indeks Prestasi Kumulatif : 3,83 Predikat Kelulusan : Dengan Pujian Orang tua : Azwar Anas (Ayah), Nel Yati (Ibu)
PEMUNCAK
Edisi: 82/ Dzulhijjah 1433 H/ Oktober 2012 Suplemen Toga Edisi
AKLaMASI 10
NAMA-NAMA PEMUNCAK WISUDAWAN TINGKAT MAGISTER, FAKULTAS DAN UNIVERSITAS PADA WISUDA KE-58 DAN PASCASARJANA KE-21 UNIVERSITAS ISLAM RIAU 20 OKTOBER 2012
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
TINGKAT UNIVERSITAS
NAMA: HILDAWATI Tempat/Tgl. Lahir: Duri, 7 Mei 1981 NPM: 107120037 Program Studi: Ilmu Administrasi IPK: 3,77 Predikat Kelulusan: Dengan Pujian Nama Orang Tua: M.L. Tobing
NAMA: MELSITA SARI Tempat/Tgl. Lahir: Perawang, 16 Juni 1989 NPM: 087310613 Program Studi: Ilmu Pemerintahan IPK: 3,83 Predikat Kelulusan: Dengan Pujian Nama Orang Tua: Azwar Anas
PEMUNCAK TINGKAT FAKULTAS FAKULTAS HUKUM Nama: YUSKAL NASIR Lahir: Pekanbaru, 22 Februari 1961 NPM: 081010078 Program studi: Ilmu Hukum IPK: 3,81 Predikat Kelulusan: Sangat Memuaskan Nama Orang Tua: H. Ahmad Nasir
FAKULTAS EKONOMI Nama: IRWANTO Lahir: Panduma’an, 29 April 1989 NPM: 085110562 Program Studi: Ilmu Ekonomi IPK: 3,64 Predikat Kelulusan: Dengan Pujian Nama Orang Tua: Syaiin
FAKULTAS AGAMA ISLAM Nama: Muhammad Lubis Lahir: Pulau Beralo, 9 Februari 1984 NPM: 072310156 Program Studi: Pendidikan Islam IPK: 3,60 Predikat Kelulusan: Sangat Memuaskan Nama Orang Tua: Mansur
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Nama: TULUS PURWANTO Lahir: Lampung Tengah, 26 Juni 1990 NPM: 086211767 Program studi: Pendidikan Bahasa Indonesia IPK: 3,79 Predikat Kelulusan: Dengan Pujian Nama Orang Tua: Teguh Raharjo
FAKULTAS TEKNIK Nama: WENI INDRIANI Lahir: Duri, 16 Agustus 1986 NPM: 073210004 Program studi: Teknik Perminyakan IPK: 3,74 Predikat Kelulusan: Sangat Memuaskan Nama Orang Tua: Indrayani
FAKULTAS SOSIAL DAN ILMU POLITIK Nama: MELSITA SARI Lahir: Perawang, 16 Juni 1989 NPM: 087310613 Program Studi: Ilmu Pemerintahan IPK: 3,83 Predikat Kelulusan: Dengan Pujian Nama Orang Tua: Azwar Anas
FAKULTAS PERTANIAN Nama: RIKI SATRIA NOVA Lahir: Ujungbatu, 20 November 1989 NPM: 084110139 Program Studi: Agroteknologi IPK: 3,47 Predikat Kelulusan: Sangat Memuaskan Nama Orang Tua: Panusunan
FAKULTAS PSIKOLOGI Nama: NIKEN LOVANI SYUHADA Lahir: Pekanbaru, 12 April 1990 NPM: 088110046 Program Studi: Psikologi IPK: 3,70 Predikat Kelulusan: Dengan Pujian Nama Orang Tua: Rafdi Mulya
Sampai wisuda ke-58 ini, jumlah Alumni Universitas Islam Riau Berjumlah 27.824. Yang terdiri dari 4.275 lulusan Fakultas Hukum, 919 lulusan Fakultas Agama Islam, 2.511 lulusan Fakultas Teknik, 1.575 lulusan Fakultas Pertanian, 7030 lulusan Fakultas Ekonomi, 7702 lulusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2.441 lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 224 lulusan Fakultas Psikologi, dan 1.115 lulusan Pascasarjana.
Keluarga Kecil Mengucapkan Lembaga Pers Mahasiswa
Selamat & Sukses Atas Diwisudanya (LPM) AKLaMASI WISUDAWAN DAN WISUDAWATI UIR Universitas Islam Riau
YANG DILANTIK DALAM RAPAT SENAT TERBUKA PADA WISUDA SARJANA KE-58 DAN PASCASARJANA KE-21 UNIVERSITAS ISLAM RIAU DI HOTEL FURAYA PEKANBARU HARI SABTU TANGGAL 20 OKTOBER 2012
11 AKLaMASI
UCAPAN TAHNIAH
Edisi: Suplemen 82/ Dzulhijjah Toga Edisi1433 Oktober H/ Oktober 2012 2012
CIVITAS AKADEMIKA FKIP UIR Mengucapkan SELAMAT DAN SUKSES Atas Diwisudanya
Wisudawan/ti FKIP UIR YANG DILANTIK DALAM RAPAT SENAT TERBUKA PADA WISUDA SARJANA KE-58 DAN PASCASARJANA KE-21 UNIVERSITAS ISLAM RIAU TANGGAL 20 OKTOBER 2012 “Semoga Ilmu yang Diperoleh Bermanfaat Bagi Agama, Keluarga, Nusa dan Bangsa serta Semoga Sukses Dalam Berkarir” DRS. NAZIRUN, M.ED Dekan
CIVITAS AKADEMIKA FAKULTAS PERTANIAN UIR
CIVITAS AKADEMIKA FAKULTAS PSIKOLOGI UIR
Mengucapkan SELAMAT DAN SUKSES Atas Diwisudanya
Mengucapkan SELAMAT DAN SUKSES Atas Diwisudanya
Wisudawan/ti Faperta UIR
Wisudawan/ti Fakultas Psikologi UIR
YANG DILANTIK DALAM RAPAT SENAT TERBUKA PADA WISUDA SARJANA KE-58 DAN PASCASARJANA KE-21 UNIVERSITAS ISLAM RIAU TANGGAL 20 OKTOBER 2012
YANG DILANTIK DALAM RAPAT SENAT TERBUKA PADA WISUDA SARJANA KE-58 DAN PASCASARJANA KE-21 UNIVERSITAS ISLAM RIAU TANGGAL 20 OKTOBER 2012
“Semoga Ilmu yang Diperoleh Bermanfaat Bagi Agama, Keluarga, Nusa dan Bangsa serta Semoga Sukses Dalam Berkarir”
“Semoga Ilmu yang Diperoleh Bermanfaat Bagi Agama, Keluarga, Nusa dan Bangsa serta Semoga Sukses Dalam Berkarir”
IR. UP. ISMAIL, M.AGR Dekan
SIGIT NUGROHO, M.PSI Dekan
KORPS SUKARELA PMI UNIT 03 UIR
UKMI ALKAHFI UIR
Mengucapkan SELAMAT & SUKSES Atas Diwisudanya
Mengucapkan SELAMAT & SUKSES Atas Diwisudanya
Yunita Rosadi, S.Pd Rio Pamungkas, S.Pd Rico Febputra, SH Witri Masri, S.Pd Dwi Desfitri Wangi, S. Psi
Tri Wahyuningsih, S.Pd --- Nurul Azizah, S.Pd --- Halimatusya’diah, S.Pd Ilmawati, S.Pd --- Yusri Wilda, S.Pd --- Vauziah, S.Pd Ayu Fitria Ningsih, S.Pd --- Rasyidin Hareffa, S.Pd --- Musmiral, S.Pdi Deri Tialis, ST --- M. Syahrial, ST --- Mardani, SEsy Muhammad, S.Pdi --- Siti Rahayu, SE --- Riza Wulandari, SE
“Semoga Ilmu yang Diperoleh Bermanfaat Bagi Agama, Keluarga, Nusa dan Bangsa serta Semoga Sukses Dalam Berkarir” HERWINTO HARAHAP Ketua
SELAMAT & SUKSES Atas Diwisudanya
SELAMAT & SUKSES Atas Diwisudanya
Al Qusairi, S.Sos
Siti Rahayu, SE
“Semoga Ilmu yang Diperoleh Bermanfaat Bagi Agama, Keluarga, Nusa dan Bangsa serta Semoga Sukses Dalam Berkarir”
“Semoga Ilmu yang Diperoleh Bermanfaat Bagi Agama, Keluarga, Nusa dan Bangsa serta Semoga Sukses Dalam Berkarir”
Dari Kawan Seperjuangan M. HIMSAR SIREGAR
Dari Adinda EVI WINDA SARI
“Semoga Ilmu yang Diperoleh Bermanfaat Bagi Agama, Keluarga, Nusa dan Bangsa serta Semoga Sukses Dalam Berkarir”
DEDY UTAMA Ketua
FSI AS SABIL FEKON UIR Mengucapkan SELAMAT & SUKSES Atas Diwisudanya
Siti Rahayu, SE Riza Wulandari, SE “Semoga Ilmu yang Diperoleh Bermanfaat Bagi Agama, Keluarga, Nusa dan Bangsa serta Semoga Sukses Dalam Berkarir”
EDI SAPUTRA Ketua
UKMI AS-SYUHADA FKIPUIR Mengucapkan SELAMAT & SUKSES Atas Diwisudanya
Tri Wahyuningsih, S.Pd Nurul Azizah, S.Pd Halimatusya’diah, S.Pd Ilmawati, S.Pd Yusri Wilda, S.Pd Vauziah, S.Pd Ayu Fitria Ningsih, S.Pd Rasyidin Hareffa, S.Pd YEYENDRA Ketua
UCAPAN TAHNIAH
Edisi: 82/ Dzulhijjah 1433 H/ Oktober 2012 Suplemen Toga Edisi
AKLaMASI 12
CIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS ISLAM RIAU Mengucapkan SELAMAT DAN SUKSES Atas Diwisudanya
WISUDAWAN/TI UNIVERSITAS ISLAM RIAU YANG DILANTIK DALAM RAPAT SENAT TERBUKA PADA WISUDA SARJANA KE-58 DAN PASCASARJANA KE-21 UNIVERSITAS ISLAM RIAU TANGGAL 20 OKTOBER 2012 “Semoga Ilmu yang Diperoleh Bermanfaat Bagi Agama, Keluarga, Nusa dan Bangsa serta Semoga Sukses Dalam Berkarir” PROF. DR. H. DETRI KARYA, SE, MA Rektor
CIVITAS AKADEMIKA PASCASARJANA UIR Mengucapkan SELAMAT DAN SUKSES Atas Diwisudanya
WISUDAWAN/TI PASCASARJANA UIR YANG DILANTIK DALAM RAPAT SENAT TERBUKA PADA WISUDA SARJANA KE-58 DAN PASCASARJANA KE-21 UNIVERSITAS ISLAM RIAU TANGGAL 20 OKTOBER 2012 “Semoga Ilmu yang Diperoleh Bermanfaat Bagi Agama, Keluarga, Nusa dan Bangsa serta Semoga Sukses Dalam Berkarir” DR. SRI WAHYUNI ABDUL KADIR ABBAS, SH., MSI Direktur
Civitas Akademika Fisipol UIR Mengucapkan SELAMAT DAN SUKSES Atas Diwisudanya
Wisudawan/ti Fisipol UIR YANG DILANTIK DALAM RAPAT SENAT TERBUKA PADA WISUDA SARJANA KE-58 DAN PASCASARJANA KE-21 UNIVERSITAS ISLAM RIAU TANGGAL 20 OKTOBER 2012 “Semoga Ilmu yang Diperoleh Bermanfaat Bagi Agama, Keluarga, Nusa dan Bangsa serta Semoga Sukses Dalam Berkarir” DRS. ZULKIFLI, M.SI Dekan DR. H. AZAM AWANG, M.SI Pembantu Dekan I
ARIEF RIFAI S. SOS, M.SI Pembantu Dekan II
M RIZAL, S.SI, M.ENV Pembantu Dekan III
CIVITAS AKADEMIKA FAKULTAS HUKUM UIR Mengucapkan SELAMAT DAN SUKSES Atas Diwisudanya
Wisudawan/ti Fakultas Hukum UIR YANG DILANTIK DALAM RAPAT SENAT TERBUKA PADA WISUDA SARJANA KE-58 DAN PASCASARJANA KE-21 UNIVERSITAS ISLAM RIAU TANGGAL 20 OKTOBER 2012 “Semoga Ilmu yang Diperoleh Bermanfaat Bagi Agama, Keluarga, Nusa dan Bangsa serta Semoga Sukses Dalam Berkarir” PROF. DR. H. SYAFRINALDI, SH., MCL Dekan
13 AKLaMASI
Edisi: 82/ Dzulhijjah 1433 H/ Oktober 2012
MENGENANG RAWI KUNIN
RAWI, PERCIKAN MUTIARA
Foto: Yosa AKL
Oleh : Julia Ana Dian KS & PJTR
S
ELASA (16/10), di Auditorium Universitas Islam Riau (UIR) berlansung sarasehan mengenang kiprah perjuangan almarhum Rawi Kunin SH, sebagai tokoh UIR 2012. Hadir orang-orang yang dekat dengannya,Hj Ida Rawi istrinya, Drs H Mukhtar S temannya saat kuliah. Prof Detri Karya, Rektor UIR yang juga masih terhitung cucunya. Dr Nur Has ym dan Prof Elydar Chaid ir, keduanya murid pertama Rawi Kunin. Mereka jadi pembicara dalam acara sarasehan ini. Raw i Kunin adalah s alah s atu pen diri UIR. Dia pemimpin UIR pertama yang pakai sebutan Rektor. Awal berdirinya, kepemimpinan UIR disebut Dewan Rektor lalu berubah jad i Presidium. Pada tahun 1982 barulah disebut Rektor. Rawi Kunin menjadi Rektor UIR sejak tahun itu sampai 1993. Acara saraseh an ini dibuat untuk mengenang kembali kiprah Rawi Kunin membangun UIR. Acara dibuka oleh Detri Karya. “Kita hari ini akan menggali kisah almarhum Rawi Kunin, nantinya informasi dan masukan hasil diskusi ini akan kita buat buku,” kata Detri. Rawi Kunin lanjutnya, dinobatkan sebagai tokoh UIR tahun 2012 melalui sidang senat. Penetapan ini karena besarnya perjuangan dan pengorbanan Rawi Kunin untuk majukan UIR.
Detri memandang acara ini penting untuk mengenang tokoh UIR. “Banyak mah asisw a juga dosen tak kenal den gan tokoh-tokoh yang sudah memperjuangkan dan memper tahankan agar UIR tetap ada untuk masyarakat, hingga usia 50 tahun ini,” jelas Detri. Usai pembukaan acara dilanjutkan dengan diskusi panel. Fahrumnas MA Jab ar jadi moderator. Fahrumnas pernah menulis biografi Zaini Kunin abang kandung Rawi Kunin yang juga ikut men dirikan UIR. “Saresehan dalam bahasa melayu kira-kira artinya bual-bual,obrolan. Hari ini akan kita obrolkan sosok Rawi Kunin,” kata Fahrumnas. Saat almarhum masih hid up Fahrumnas per nah akan menuliskan biografi Rawi Kunin tapi gagal. “Semoga dengan sarasehan ini kita bisa menyusun sebuah buku. Merangkum cerita dari informasi yang ter cecer , dar i oran g yan g per nah men genal Rawi Kunin ,” jelas Fahrunnas. Par a pemb icara ceritakan bagaimana mereka berdampingan, bergaul dan menerima pendidikan dari almarhum.. Ida Rawi istrinya dapat giliran pertama paparkan sosok Rawi dari sudut pandangnya. Cerita bagaimana ia hidup berkeluarga dengan Rawi. Di matanya, Rawi selalu berjuang keras pertahankan UIR. “Sampai-sampai dia korbankan sebagian hartanya demi UIR,” kata Ida Ida cerita Rawi pernah gadaikan sur at tan ah dan rumah ke B ank
nilainya sekitar 2 milyar. Uangnya dipakai untuk membangun gedung di UIR, salah satunya gedung fakultas Teknik.”Tapi sayangnya beliau tidak men ceritakann ya terlebih dah ulu pada Saya. Taunya setelah semuanya digadaikan ke bank,” kenang Ida. Tapi Rawi pandai meyakinkan Ida. ‘Tenang ma, semua akan baik-baik saja. UIR ini memiliki potensi untuk berkembang asalkan fokus dan serius men gurusnya,’ Ida menirukan perkataan Rawi saat itu. Selain kisah penggadaian surat ber harga miliknya, Raw i per nah meminta uang 100 juta pada Ida. Sepontan Ida kaget. “Untuk apa uang sebanyak itu , Pa?,” tanya Ida. “Untuk mendirikan Bank Unisritama, Ma.,” jawab Rawi. Lagi-lagi kata Ida, Beliau berhasil meyakinkannya. “Dengan tak berdaya saya serahkan uang 100 juta padanya,” papar Ida. Itu sepenggal cerita bagaiaman Rawi berkorban untuk membangun UIR. Ida juga cerita Rawi selalu utamakan pend idikan anak-anakn ya. “Baginya pendidikan yang paling utama. Beliau pernah bilang, berteman dengan orang bodoh itu lebih bahaya dibandingkan bermusuhan dengan orang pintar,” jelas Ida. Bagi—nya lanjut Ida, jika Dia hanya mampu selesaikan pend idikan S1 maka anaknya haruslah S2 bahkan S3. Selain itu Rawi dimata Ida adalah sosok ayah dan suami yang sangat sayang pada keluarga. Dikisahkan,
KILAS
saat naik haji sebentar-sebentar Rawi telpon anaknya. ‘Kasih an mer eka sendirian di sana kita tinggal,ma,’ Ida tirukan ucapan Rawi. Dilihatnya saat itu Rawi menangis, sedih karena akan berpisah dengan anak-anaknya dalam waktu cukup lama. Peristiwa lain yang masih segar diingatan Ida,saat suatu malam Ida hen dak ke rumah saudara yang meninggal dunia. Ceritanya mobil sudah di stater, tinggal berangkat saja. Dari pintu Rawi memanggil. “Apalah papa, ni,” pikir Ida. Ternyata Rawi cuma ingin kalungkan syal di leher Ida. Sambil meneteskan air mata Rawi bilang,’Jaga kesehatan malam begini angin kencang,’ Ida tirukan perkataan Rawi. Peristiwa ini sangat berkesan di hati Ida. Selanjutnya giliran Dr H Mukhtar S bercerita. Mukhtar ketua YLPI yang juga masih kerabat Rawi, pernah jadi teman se—kos Rawi selama tiga tahun.”Bahkan sekamar, serantang nasi,” aku Mukhtar. Saat kuliah dulu kata Mukhtar, Rawi mengajarkan agar bis a mand iri membiayai kuliah send iri. Mer eka sempat berjualan sepeda bersama. “Kami bergantian jualan, kalau saya kuliah, Beliau yang jualan,” katanya. Di mata Muktar semangat dan keteladanan sikap Rawi patut dicontoh. “Rawi mampu berteman dengan siapa saja.Sehingga saat Rawi urus UIR banyak ban tuan yang tak terduga,” jelas Mukhtar Berikutnya Prof Elydar Chaidir yang bercerita. Seorang mahasiswa pertama Rawi. Elydar ceritakan, Rawi tak pernah marah jika ditegur saat Raw i salah. Rawi pernah bilang padanya,’Ikuti aku saat aku berada di jalan Allah dan tegurlah aku bila salah,’katanya menirukan ucapan Rawi. Dia ingin seperti Rawi. “Ketegar an, s emangat serta kesabaran selalu melekat pada diri Rawi.” Tutup Elydar Detri Karya dapat giliran bicara. “Rawi patut d icontoh,” katan ya. Tekad utama Detri saat membangun UIR, ingin jadi sosok Rawi yang dulu per nah jadi r ektor UIR.. Detri memandang, Rawi miliki semangat dan ketauladan yang sangat pantas di contoh. Setelah giliran Detri harusnya Dr Nur Hasym bercerita, tapi berhubung waktu terbatas Nur Has ym tidak kebagian bercerita. Langsung dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi. Fahrumnas coba menarik kesimpulan dari diskusi itu. “Pemimpin UIR harus mencontoh semangat Rawi Kunin dalam memperjuangkan UIR,” kata Fahrumnas menyimpulkan. Saresehan mengenang Rawi Kunin itu ditutup dengan penyerahan hadia pada pemenang lomba milad 50 tahun UIR dan makan siang bersama.
SASTRA PUISI
Edisi: 82/ Dzulhijjah 1433 H/ Oktober 2012
AKLaMASI 14
Iyalah Aku Penipu? Kalau lah iya aku penipu Tak kubiarkan berlanjut ujung tapak jejak-jejak buasnya Tapi aku bukan penipu Kecuali menipumu. Disayap sayup belantara sepi! Lintang Ariawan, Pemulis Lepas
Yang Berulang Memanggil Namamu Yang datang memanggilmu dengan mengulang-ulang namamu Adalah sesosok waktu yang dikejar bayangan hitam masa silam Ia hendak mempertanyakan masa depan pada kedua matamu itu Dan akan bersedia berhenti bila kau menjawabnya dengan diam 2012 G ede Pradip ta, Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Dwijendra Denpasar-Bali
Kepada Ahmad Muhtadin Dan asin keringat pun metamorfosa menggula Mimpi putih menemu musim petik seribu doa Lengkung senyum ayah membingkai bianglala Di dada bunda Kaulah matahari itu kawan, Membening cawan bulan bila malam kumandang Aku terjaga menyaksikannya sembahyang linang Ada yang tak usai…. Kala tangan kita saling genggam simpul kenangan Aku—kau dan seribu pintu masalalu. Hari ini haru Muhammad Asqalani eNeSTe, Mahasiswa Pend. B. Inggris FKIP UIR. Buku Kumpulan Puisi Tunggalnya “Tangisan Kanal Anakanak Nakal”
Kirimkan puisi atau cerpen kamu ke Kantor Redaksi AKLaMASI atau lewat email: aklamasiuir@gmail.com bisa juga lewan inbox facebook: Lpm Aklamasi Uir. Panjang tulisan Cerpen cukup 2 halaman spasi 1.5. Bagi naskah yang terpilih akan d iterbitkan.
Cerpen: Fahmaini Yusi Santi Mahasiswa Akuntansi Fekon UIR
A
ku Auriga, aku ada diantara bintang setiap tujuh tahun sekali pada bulan Juli. Kali ini, aku melihat diriku sendiri di megahnya langit malam. Di langit begitu cantik, di bumi begitu hina, itulah diriku. Berkelana kemanapun sesuka hati, tetap akan kembali dibulan Juli, tepat di atas bumi. Kapan siklus ini akan berhenti? Setiap hari aku menari dan berlari. Pernahkah kau berada di tempat kelam, tak mempunyai siapapun, tak ada tempat sandaran, kau begitu sesak dengan pikiranmu sendiri, terperosok jauh kedalam namun tak ingin usai sebagai pengecut? Lalu aku berkata “ Ketika mati, kuburlah aku dengan tegak berdiri, karena semassa hidup telah kuhabiskan waktu ini dengan berlutut“. Perasaan bercampur menjadi kesatuan utuh untuk dapat mengerti namun tak perlu merasakan, tetapi banyak yang harus dirasakan baru dapat dimengerti. Telah kucoba menyatukan diri dengan langit, dia tertawa, seolah berkata “Ada yang salah dengan Mahanidana-Sutta mu”, sungguh aku tak peduli, toh kenyataannnya aku lebih baik dari langit, yang tak hanya menjadi payung, yang tak hanya menopang tatasurya, yang juga tak hanya mampu membalut bumi dengan sifat randomnya. Manusia, itulah diriku. Makhluk paling sempurna yang dijunjung tinggi oleh Yang Maha Kuasa, dengan segala pilihan yang diberikan, aku (manusia) mampu menjadikan jagatraya menjadi lebih indah atau merusaknya detik ini juga. Karena aku manusia. Sebab aku wanita. “Amarah neraka tak seberapa pantas dibandingkan amarah wanita yang terhina”. Dan “Jika ada anak panah yang menusukmu, berharaplah itu bukan berasal dari busur jenuhku”. Sekali ini aku berlari lebih jauh dari biasa, menjauh dari orbit yang diberikan, meninggalkannya bagai seonggok bangkai dan berharap jika ia bertambah busuk akan membantu menambah berat badan cacing yang mampu memberikan harapan hidup untuk siapapun yang ada di dalam tanah. Tidak ada yang tidak berarti dibumi ini? Aku sangat percaya orbit baruku akan lebih indah dari yang terdahulu. Paganisme ini masih menggenggam mataku. Tahu semua akan ada yang lebih baik tapi tidak menampakkan yang terbaik, akan ada yang terburuk dan akan bertambah buruk. Kecantikanku saat ini berbeda tipis antara berkat dan kehancuran, kau harus tau! Menjadi cantik haruslah sakit. Memandangku akan membuatmu meninggi, ketika saat itu terjadi aku yang cantik ini akan melumatmu menjadikan setiap lumatan adalah kepatutan atas ritual menuju Hockerbestattung. Namun kebiasaan itu telah sedikit ku tinggalkan karena tak mau merusak orbit baruku, kecuali waktu yang terkadang memaksaku. Aku masih berlari diJuli ini, hanya satu yang berbeda, berada dikota para Gypsi untuk mencari jatidiri. Banyak
ritual aneh di sini, tapi tak membuatku asing. Semakin larut, menjadi senyawa yang tak mungkin lepas dari setiap partikel. Proton dan neutron telah ada digenggamanku, mataku terpejam, hidungku mendengus, bibirku tersungging, tak lama lagi aku akan menjadi atom. Mulai menemukan arti Auriga sesungguhnya membuatku semakin cepat berlari sembari menari. Jalur orbit kini meninggalkan ornamen yang menambah kecantikan dan kelentikan setiap gerakanku. Sibuk bergerak mengikuti irama surga yang di alunkan Pancasikha, membuatku tak sadar sejak awal telah diamati oleh satu bintang. “Aku Vega”. “Aku Auriga”. Aku tersenyum, sungguh, senyum yang tulus. Kau tahu Vega? Dia adalah raja bintang dilangit, dan dia pula yang selalu dinanti oleh makhluk bumi. Rupanya aku terseret dalam orbit Sang Vega. Tepatnya, Vega menjadi raja yang selalu ku nanti. Kini setiap lumatanku sendiri yang membuatku semakin meninggi. Aku tak lagi berlari. Menikmati setiap langkah kaki beriring melodi yang tak tercipta sendiri. Dua bintang menari. Aku menjadi atom yang utuh, karena telah ada elektron dalam diriku. Berkelana dengan membawa suka, menebar bunga. Ku dapat cinta. Mengharap setia. Auriga tak lagi dibumi, ia meroket jauh dengan cahaya abadinya. Ilustrasi: Hanis Manusia parasit mengembangbiakan diri dengan alibi sesatnya membuat Matahari menge-pakkan sayapnya yang memang sudah lama tak terlihat. Kepakan sayap orange itu membuat orbit Sang Vega tak lagi seirama dengan Auriga. Menjauh, tak lagi terlihat. Orbitku tersesat mendekati bulan saat aku berkaca. Phobos dan Diemos kini diantara Auriga. Aku menagis sembari menari. Aku Auriga. Mampukah kau berlari diselingi menari dan mengiringinya dengan tangis? Sungguh sulit mencapai Equilibrium Hidup, bersusahpayah mencari jalur dengan pertimbangan hipotesis 99% benar adalah yang terbaik, ternyata jalur buntu berisikan Hexachloride. Kenyataannya jagatraya pun mengalami trafic jam yang jika dilanggar setiap orbitnya akan menghancurkan bintang-bintang lain, termasuk aku, Auriga. Phobos-Diemosku mati membusuk karena bertahun-tahun melewati perjalanan berat . Mungkin karena aku terlalu sering berlari sembari menangis ketimbang menari sembari menangis. Duka ini menunpuk menjadi massa. Aku harus kembali pada orbit yang sebenarnya memang untukku, aku tak bisa lagi melompati orbit lain, atau mengikuti yang lain itu. Aku Auriga. Aku memutar arah kembali pada orbit lamaku membawa massa berupa duka. Aku yang telah menjadi atom utuh, kembali menghiasi langit dibulan Juli. Aku masih berlari, namun kali ini, aku siap menabrakkan diri dan meluluhlantakan bumi. Ditemani Hera, Auriga (aku) berbisik “Amarah neraka tak seberapa pantas dibandingkan amarah wanita yang terhina”.
SENGGANG
15 AKLaMASI AKLaMASI Edisi: 82/ Dzulhijjah 1433 H/ Oktober 2012
ISOLATIPS
TTS EDISI 82
Supaya Mulut Sehat Mulut adalah organ penting yang sangat berpengaruh dalam kesehatan tubuh. Melalui mulut, zat makanan yang menyehatkan atau kuman yang merugikan masuk kedalam tubuh. Berbagai riset membuktikan bahwa infeksi dapat menimbulkan penyakit jantung, paru-paru, dan d iabetes. Ada banyak faktor yang berkaitan dengan kesehatan mulut, tetapi yang paling banyak menyebabkan gangguan pada kesehatan mulut adalah kerusakan gigi. Kerusakan gigi d isebabkan oleh banyak faktor, terutama adalah kombinasi antara makanan dan bakteri. Jenis makanan yang memicu kerusakan gigi adalah makanan yang mengandung pati. Jenis makanan ini sangat gampang d ifermentasikan oleh bakteri mulut menjad i
senyawa asam yang menyebabkan keroposnya gigi. Jenis makanan lainnya adalah sukrosa atau gula tebu. Gula tebu juga sangat gampang d ifermentasikan oleh bakteri mulut menjad i makromolekul yang lengket d i gigi. Makromolekul kemud ian menumpuk menjad i timbunan plak yang menghalangi air ludah mencuci asam-asam yang ada pada gigi yang kemud ian membuat gigi busuk dan berlubang. Untuk mencegahnya sikatlah gigi sesudah makan dan sebelum tidur.
Mendatar 1. Takkan ..... hilang d i bumi 3. Penghasil madu 6.Sed ih 8. Kain kepala 10. Tanda pergandaan; perbanyakan 12.Sinonim pakar 14. Alat musik trad isional Riau 16. Menjad i nasi 18. berderet-deret 19. Goyang 20. Ikan yang d iasapkan 1
2
2. Cantik; elok 4. Hikayat melayu 5. Rektor pertama UIR 6. Kain tenun Riau 7. Nama depan rektor UIR 9. Segala jenis burung 11. Tidak sesak 13. Pustaka wilayah Riau 15. Sind ikat Kartunis Riau 16. Bagian belakang binatang 4
3
6 Agar Mulut Menjad i Sehat : · Sikatlah gigi sampai bersih dengan sikat yang lembut dua atau tiga kali setiap hari. Dengan menyikat gigi selama dua atau tiga menit secara teratur, maka plak tidak akan sempat menempel pada gigi. · Gosoklah lidah. Mulut mengandung berbagai bakteri dan berbagai jenis bakteri dapat tumbuh d i lidah. Tumbuhnya bakteri tersebut menyebabkan napas berbau tak sedap. · Kurangi mengkonsumsi makanan ringan, makanan jenis ini berpotensi sebagai makanan untuk pertumbuhan bakteri mulut. · Kurangi minuman bersoda, sebab gula d idalam minuman bersoda dapat menjad i nutrisi yang baik untuk pertumbuhan bakteri d imulut. · Kunyahlah permen Karet, tetapi yang bahan pemanisnya dari xilitol. Xilitol adalah kelompok gula alkohol yang dapat mencegah kerusakan pada gigi. · Usahakan menggunakan dental floss atau benang gigi untuk membersihkan sisa makanan d isela-sela gigi. · Kontrol gigi dan mulut ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. Rahmi Carolina
Menurun
5
7 8
10
9
11 12 13
14
16
17
15
18
19 20 Tuliskan jawaban Anda pada kertas selembar. kirimkan ke Kantor Redaksi AKLaMASI dekat Bank Unisritama/UIRA Centre. Sertakan Photocofy KTM Anda. Pemenang d iberikan had iah.
FOTOGRAFI
Edisi: 82/Edisi: Dzulhijjah 81/ Rajab 14331433 H/ Oktober H/ Mei 2012
AKLaMASI 16