Perjalanan Jaipong: Proses Pembentukan Identitas Visual

Page 1

PERJALANAN JAIPONG Proses Pembentukan Identitas Visual



PERJALANAN JAIPONG Proses Pembentukan Identitas Visual


PERJALANAN JAIPONG

Proses Pembentukkan Identitas Visual ISBN: 978-623-7489-09-2 Penulis Jesslyn Kotandi Editor Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds. Desain Sampul dan Tata Letak Jesslyn Kotandi Penerbit Penerbit Fakultas Desain Universitas Pelita Harapan Jl. M.H. Thamrin Boulevard 1100 Lippo Village - Tangerang, Banten 15811 Telp: +62-21-5460901 Fax: +62-21-5460910 sod.uph@uph.edu Cetakan pertama, Februari 2020 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit.

ii


PERJALANAN JAIPONG Proses Pembentukkan Identitas Visual oleh Jesslyn Kotandi


Sambutan Dekan Fakultas Desain UPH Selamat datang di dunia imajinasi dan eksplorasi mahasiswa/i Desain Komunikasi Visual di Studio Utama 3 peminatan Desain Grafis! Buku yang sedang berada dalam genggaman anda dan sebentar lagi anda baca adalah buku ekplorasi tugas desain visual identitas (branding) dan kemasan (packaging) mahasiswa/i MK. Studio Utama 3 peminatan Desain Grafis, Desain Komunikasi Visual, School of Design (SoD), Universitas Pelita Harapan (UPH) dari berbagai macam produk makanan. Yang menarik adalah bahwa tugas ini adalah hasil kolaboratif antara mahasiswa/i Program Studi Desain Komunikasi Visual, SoD, UPH dan mahasiswa/i Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi (FaST), UPH pada semester yang sama dengan MK. yang dijalankan di Prodi masing-masing. Kolaborasi ini digagas dan dijalankan sejak 3 tahun terakhir oleh kedua Prodi atas inisasi kreatif Koordinator MK. Studio Utama 3, Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds. Keunikan kolaborasi adalah bagaimana satu disiplin ilmu dapat memperkuat disiplin ilmu yang lain. Anda akan dapat melihat hal tersebut dalam buku ini, karena mahasiswa/i Prodi Teknologi Pangan benarbenar memproduksi makanan/minuman dengan bereksplorasi bahan-bahan makanan alami khas Indonesia dan mahasiswa/i Prodi Desain Komunikasi Visual harus mempelajari sifat dan karakter dari makanan yang akan dibuatkan identitas dan kemasannya. Luaran akhir adalah berupa pameran dan display produk nyata dari produk makanan dengan identitas dan kemasan yang semua terdesain. Buku yang anda pegang ini mengeksplorasi desain visual identitas dan kemasan produk makanan yang dikenbangkan dari daun pohpohan dan jantung pisang: Jaipong.

iv

Kata Sambutan


Program Studi Desain Komunikasi Visual, SoD, Universitas Pelita Harapan memiliki key values: menghadirkan ’Design as storytelling/designer as storyteller with holistic narratives that position design as stewardships’ dan mendidik seorang untuk menjadi ‘Designer as culture shaper through mass media visual communication’. Buku ini secara jelas menunjukkan key values tersebut, saat bagaimana desain berperan membentuk narasi identitas yang ingin ditumbuhkan dari satu produk. Selain itu yang perlu juga digaris bawahi adalah semangat kolaborasi, lintas disiplin kelimuan yang telah dilakukan – ini sejalan dengan apa yang saat ini menjadi arah kebijaksanaan pendidikan tinggi di Indonesia yang mensyaratkan para mahasiswa/i-nya belajar lintas disiplin sebagai refleksi sesungguhnya situasi kerja yang tak pernah terbatas disiplin ilmu. Akhir kata saya ucapkan selamat membaca dan teruslah bangun semangat berkolaborasi!

Only by His Grace, Dr. Martin L. Katoppo, S.T., M.T. Pejabat Dekan Fakultas Desain (School of Design) – Universitas Pelita Harapan Karawaci, Tangerang, Banten, Jawa Barat www.uph.edu

Kata Sambutan

v


Sambutan Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual UPH Perancangan label desain kemasan harus memenuhi tiga aspek, yaitu aspek informatif, aspek persuasif dan aspek estetis. Sebuah label desain kemasan yang informatif mengandung komunikasi visual akan fungsi, rasa, keunggulan, mood, brand value, dan bahkan inovasi dari produk itu sendiri. Untuk dapat menghasilkan informasi yang tepat, kemampuan seorang desainer untuk benarbenar memahami, bahkan menguasai, produk dan brand dari produk tersebut menjadi hal yang ditantang. Sedangkan sebuah label desain kemasan yang persuasif harus mampu menarik perhatian target audiens yang dituju. Tidak hanya membuat mata menoleh sejenak saja, namun desain yang menarik dan unik akan menghasilkan impresi yang kuat di benak audiens untuk terus diingat. Riset akan aspek demografis dan psikografis dari audiens secara mendalam akan membantu mengarahkan strategi visual yang mampu dipahami dan disukai oleh audiens yang dituju. Terakhir, aspek estetis sebuah perancangan visual label kemasan memberikan nilai seni pada produk industri. Penguasaan teori, sejarah, dan praktek seni rupa yang diaplikasikan ke dalam produk industri kiranya akan memberikan nilai tambah bagi produk kemasan tersebut. Aspekaspek tersebut menjadi bagian dalam proses mendesain label kemasan yang dibuat oleh Jesslyn dalam buku ini. Proses perancangan yang hadir dalam buku ini merupakan komitmen dari mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan untuk memenuhi ketiga aspek tersebut, demi hasil akhir desain yang baik.

vi

Kata Sambutan


Buku Perjalanan Jaipong merupakan luaran hasil dari Mata Kuliah Studio Utama 3 Desain Grafis pada tahun akademik yang mana mengajarkan tentang keilmuan desain dalam merancang label kemasan suatu produk industri. Capaian pembelajaran yang dituju adalah untuk menghasilkan mahasiswa DKV UPH yang mampu menghasilkan desain label kemasan dan menjabarkan proses perancangannya berdasarkan analisa studi kasus dan data yang disediakan. Untuk melengkapi kompetensi mahasiswa melalui studi kasus dan data yang riil dan valid, Prodi DKV UPH bekerjasama dengan Prodi Teknologi Pangan UPH dalam sebuah bentuk kerjasama yang dapat saling mendukung pembelajaran para mahasiswanya. Mahasiswa Teknologi Pangan menghasilkan produk makanan inovatif, dan mahasiswa DKV merancang desain kemasan untuk produk tersebut. Dengan demikian Jesslyn tidak hanya mendapatkan ilmu tentang merancang desain kemasan saja, namun juga memiliki pengalaman mengerjakan proyek desain yang nyata dan bersifat kolaboratif antar disiplin ilmu. Karya desain ini sudah dipamerkan ke publik dan industri dalam Event Food Explore 12 yang diadakan di Lippo Mal Puri pada tanggal 30 Oktober 2019 sampai dengan 3 November 2019. Buku ini menjadi artefak pencapaian mahasiswa dan juga Prodi DKV UPH dalam menghasilkan karya desain melalui pendidikan holistik dan interdisiplin. Semoga Buku Perjalanan Jaipong dapat juga menjadi informasi, persuasi, dan inspirasi akan desain label kemasan bagi yang membacanya. Tuhan Memberkati.

Karawaci, 3 Februari 2020

Alfiansyah Zulkarnain, S.Sn., M.Ds. Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan

Kata Sambutan

vii


Sambutan Dosen Pengampu Matakuliah Studio Utama 3 Mengenai Buku ini Oleh Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds. Studio Utama 3 merupakan matakuliah studio terakhir yang perlu diambil mahasiswa-mahasiswa dalam program studi Desain Komunikasi Visual di Universitas Pelita Harapan. Matakuliah ini dipandang sebagai ujung tombak dari matakuliah yaang sifatnya eksploratif terhadap keilmuan peminatan desain yang dipilih mahasiswa/i. Hal ini yang menyebabkan matakuliah Studio Utama 3 memiliki tuntutan lebih dibandingkan matakuliah perancangan lainnya. Dalam matakuliah Studio Utama 3 peminatan Desain Grafis, mahasiswa/i diminta untuk menggagas solusi desain grafis dari permasalahan-permasalahan desain yang dihadirkan. Solusi desain yang efektif mampu mempengaruhi atau mengubah perilaku seseorang (Landa, 2011, p. 2). Persepsi atau penilaian seseorang terhadap sebuah produk, jasa atau perusahaan dapat ‘dibentuk’ dengan adanya komunikasi yang koheren dan juga konsisten. Dalam desain grafis, komunikasi tersebut dicapai dengan adanya representasi dari produk, jasa atau perusahaan tersebut dalam bentuk tanda-tanda visual yang koheren dan konsisten. Jika pada Studio Utama 2 para mahasiswa/i diajar untuk membuat sebuah representasi visual melalui desain logo dan identitas visual; pada Studio Utama 3, mahasiswa/i diajak untuk belajar mengimplementasikan desain tersebut secara menyeluruh pada brand touchpoints yang menjadi perpanjangan dari identitas sebuah brand (Wheeler, 2009, p. 3).

viii

Kata Sambutan


Dengan adanya repetisi dan juga konsistensi dari elemen-elemen visual, maka identitas visual sebuah brand dapat dibangun. Program branding kerap diawali dengan perancangan sebuah logo, yang kemudian dikembangkan menjadi elemen-elemen identitas visual yang kemudian diimplementasikan dengan lebih partikular kepada berbagai medium (Hananto, 2019, p. 31). Hal ini mungkin menjadi suatu hal yang lumrah bagi desainer yang sudah terjun dalam rutinitas desain, namun gagasan tersebut mungkin sulit dipahami bagi mahasiswa/i yang sedang dalam studi. Pembelajaran desain memerlukan sebuah fondasi yang dapat distrukturkan dan juga dikomunikasikan (Heskett, 2002, pp. 47–48). Guna mengajarkan pemahaman desain tersebut kepada mahasiswa/i dalam matakuliah ini, Studio Utama 3 memiliki sebuah metodologi desain yang dapat dipraktekkan oleh mahasiswa/i dalam rangka membuat solusi desain grafis itu sendiri. Metodologi desain yang dipraktekkan mahasiswa/i dalam Studio Utama 3 didokumentasikan personal dalam report book. Dokumentasi dari metodologi desain inilah yang akhirnya dikembangkan dan juga dikemas kembali dalam bentuk yang lebih proposional dan fungsional. Buku ini adalah sebuah rekaman dari solusi desain yang telah digagas dalam perkuliahan Studio Utama 3. Selain itu, buku ini juga diharapkan mampu memberikan perspektif dari proses perancangan yang dapat dijadikan referensi dalam studi mendatang.

Kata Sambutan

ix


Kata Pengantar Perjalanan Jaipong Oleh Jesslyn Kotandi Pada matakuliahnya yang bernama Studio Utama 3, jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan kembali bekerja sama dengan Teknologi Pangan untuk acara Food Explore yang diadakan tahunan. Setiap mahasiswa/i pada yang mengikuti kelas Studio Utama 3 diharuskan untuk membangun identitas visual bagi salah satu produk inovasi Food Explore 12 sebagai syarat untuk lulus dari kelas tersebut. Proses pembentukkan identitas visual ini dilaksanakan selama sekitar 4 bulan, mulai dari awal bulan Agustus hingga awal bulan Desember 2019. Acara Food Explore sendiri digelar pada tanggal 2-3 November 2019 pada salah satu mall di Jakarta. Seperti judul bukunya yaitu “Perjalanan Jaipong: Proses Pembentukan Identitas VIsual�, seluruh isi dari buku ini akan membahas tentang proses pembangunan brand Jaipong mulai dari pemikirian, penelitian, pelaksanaan, hingga hasil akhirnya. Proses didokumentasikan secara lengkap dari catatan proses brainstorming dan pengumpulan ide, sketsa-sketsa, foto produk final, hingga acara-acara dimana Jaipong dikenalkan kepada publik. Semoga proses pembentukkan identitas visual Jaipong ini dapat menjadi sumber informasi maupun inspirasi bagi para pembaca.

x

Kata Pengantar


Daftar Isi iv vi viii x xi

Sambutan Dekan Fakultas Desain UPH Sambutan Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual UPH Sambutan Dosen Pengampu Matakuliah Studio Utama 3 Kata Pengantar Daftar Isi

1

TENTANG JAIPONG

3

Apa Itu Jaipong 4

Mengenai Produk

5

Sasaran Pasar

6

Kompetitor

6

Varian Rasa

7

Creative Brief Jaipong

2 IDENTITAS VISUAL JAIPONG 3

Brainstorming

17

Alternatif Identitas Visual 1

11 Matriks Morfologi

21

Alternatif Identitas Visual 2

14 Alternatif Nama

25

Alternatif Identitas Visual 3

15 Parameter Visual

29

Finalisasi Desain

16 Kemasan untuk Mockup

25

Progres

Daftar Isi

xi


3 DESAIN KEMASAN 49

Konsep Desain Kemasan

52

Bentuk-bentuk Kemasan 52 Kemasan Primer Botol

49 Informasi Wajib

55 Kemasan Sekunder Botol 59 Kemasan Primer Sachet 60 Kemasan Sekunder Sachet 63 Kemasan untuk Food Stall 65 Paper Bag

4 POINT OF PURCHASE 69

Rak Display

74

Poster

5

MEDIA PROMOSI DIGITAL

79

Sasaran Promosi

85

Media Promosi

80 Persona

87

Instagram

AISAS

91

Facebook

84 Konten

91

YouTube

84 Touchpoint 1

93

Situs

84 Touchpoint 2

107

Platform Jual Beli Online

85 Touchpoint 3 85 Touchpoint 4

xii

87

Daftar Isi


6

DESAIN MUSIMAN

111

Kemasan Khusus

112

Halloween 113

Skema Warna Halloween

116

Elemen Desain Halloween

120

Kemasan Primer Botol

121

Kemasan Sekunder Botol

122

Kemasan Primer Sachet

123

Kemasan Sekunder Sachet

125

Display PoP

126

Media Sosial

7

DISPLAY

129

UPH (1)

131

Food Explore 12

133

UPH (2)

135 136 167

Daftar Pustaka Biodata Ucapan Terima Kasih

Daftar Isi

xiii


Bab

1

Sebelum

memulai

proses

pembentukan

identitas

visual, diperlukan pengenalan dan pemahaman akan Jaipong. Bab ini akan membahas siapakah Jaipong bagi masyarakat Indonesia serta produk yang ditawarkan dalam pasaran.


Tentang Jaipong 3

Apa Itu Jaipong

4 5 6 6

7

Creative Brief Jaipong

Mengenai Produk Sasaran Pasar Kompetitor Varian Rasa


APA ITU JAIPONG

Bahan dasar furikake Jepang pada umumnya adalah rumput laut kering, katsuobushi (bonito flakes), dan ikan teri tumbuk (Amber Ambrose, 2010). Jaipong menginovasikan bumbu ini menjadi furikake khas Indonesia mulai dari bahan dasar, cara penggunaanya, konsep brandnya, dan tentunya hingga konsep identitas visual ke depannya. Sama seperti awal tujuan pembuatan

Jaipong adalah sebuah brand atau merek yang menawarkan invoasi produk bumbu tabur jadi untuk nasi atau yang dikenal juga dengan nama furikake.

furikake di Jepang, penggunaan utama produk furikake oleh Jaipong ini adalah untuk ditaburkan pada nasi. Namun walaupun tujuan utamanya adalah digunakan di nasi, produk ini penggunaannya sangat fleksibel dan dapat digunakan pada makanan

Furikake adalah bumbu tabur khas Jepang yang ditabur pada nasi, onigiri (nasi kepal), ramen, dan lauk. Kata

lainnya dari mie, pasta, sayur, hingga daging. Makanan apapun menjadi lebih sedap dengan Jaipong!

furikake berasal dari gabungan dua kata bahasa Jepang yaitu furu yang artinya

bergoncang-goncang

dan

kakeru yang artinya menabur atau ditabur. Furikake diciptakan pada sekitar tahun 1920 oleh apoteker bernama Suekichi Yoshimaru untuk pasiennya yang kekurangan kalsium. Penggunaan furikake pada makanan. Sumber: marukai.com.

3

Tentang Jaipong | Apa Itu Jaipong


Mengenai Produk

pegunungan pada ketinggian 500-

Jika umumnya bumbu furikake di

1994). Sedangkan jantung pisang

Jepang menggunakan bahan dasar

ialah bunga yang dihasilkan pokok

berupa rumput laut kering, Jaipong

pisang dan yang menghasilkan buah

menggunakan dua bahan dasar khas

pisang.

makanan Sunda, daun pohpohan dan

baik untuk pertumbuhan anak-anak

jantung pisang. Pohpohan adalah

(Siemonsma & Piluek, 1994). Berikut

tanaman terna (ketinggian capai 2 m)

ini keterangan lanjut mengenai nutrisi

yang tumbuh di daerah lembab dan

daun pohpohan dan jantung pisang.

Bahan

Daun Pohpohan

Kandungan Gizi

2.700 m dpl (Siemonsma & Piluek,

Keduanya

Manfaat

• Energi

• Zat besi

• Sebagai antioksidan

• Vitamin A

• Air

• Memberikan kalsium

• Vitamin C5

• Lemak

lebih banyak dari

• Vitamin B1

• Fosfor

kebanyakan sayur, baik

• Karbohidrat • BOD 69%

untuk pertumbuhan

• Kalsium

tulang dan gigi anak

• Protein

• Fosfor

• Vitamin A

• Lemak

• Vitamin B1 • Vitamin C

Jantung Pisang

• Air • Zat Besi

• Karbohidrat • Protein • Kalsium

• Memperlancar

• Mencegah kanker

Sebagai lalapan dalam makanan

Sunda

• Sebagai sayuran • Sebagai obat herbal Sebagai tanaman pagar/ornamental • Sebagai bahan dasar

pencernaan dan peredaran darah

dan

Penggunaan

hingga remaja • Energi

bernutrisi

abon • •

Sebagai lauk/sayur Sebagai obat herbal

• Mencegah kolestrol

• BDD 25% • Menyembuhkan beberapa infeksi • Baik untuk diet, tinggi serat, rendah lemak dan protein (Kusumaningtyas, 2010)

Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1992)

Apa Itu Jaipong

4


Nilai Unggul Produk Ada 3 keunikan dan keunggulan utama Jaipong, yaitu sehat, praktis, dan enak. Jaipong sangat sehat untuk dikonsumsi, karena bahan-bahannya yang alami dan telah terbuktikan bernutrisi. Selain itu penggunaannya pun juga sangat praktis, karena dapat langsung ditabur ke nasi ataupun lauk. Yang terakhir, produk Jaipong ini lezat dan juga diharapkan dapat meningkatkan nafsu makan sang anak. Produk furikake seperti ini juga masih jarang ditemukan di Indonesia. Kalaupun ada, produk furikake tersebut merupakan produk impor dari Jepang (studi lapangan ke pasar swalayan, pasar tradisional, dan berbagai platform online shop). Hal ini menjadi salah satu keunggulan utama Jaipong di pasaran.

Kekurangan Produk Walaupun furikake yang jarang ada di Indonesia menjadikan produk Jaipong unik, hal ini juga menjadi kekurangan Jaipong. Ketika ditanyakan kepada sekitar 40 orang yang berusia 20 hingga 47 tahun, hampir semuanya tidak pernah mendengar kata furikake dan perlu dijelaskan sebagai “rumput laut kering yang biasa ditaburkan di nasi dalam makanan Jepang� (hasil riset pribadi). Karena itu, pembentukkan desain identitas visual Jaipong harus distrategikan dengan baik agar dapat mengenalkan produk furikake ala Indonesia ini kepada masyarakat.

Varian Rasa Produk Jaipong memiliki tiga varian rasa yaitu original, salmon, dan ayam. Ketiganya

berbahan

dasar

daun

pohpohan, namun dicampur dengan bahan lainnya yang berbeda-beda.

Tiga varian rasa produk Jaipong.

5

Tentang Jaipong | Apa Itu Jaipong


Sasaran Pasar Sasaran pasar adalah kelompok konsumen yang dituju produk, sedangkan sasaran audiens adalah yang mengambil keputusan dalam pembelian barang. Sesuai dengan manfaat produk Jaipong, sasaran pasarnya adalah anak-anak dalam masa pertumbuhan yaitu 5-10 tahun. Karena anak-anak dalam kisaran usia ini masih dalam naungan orang tua, maka sasaran audiensnya adalah ibu rumah tangga yang memiliki anak berusia 5-10 tahun.

Kompetitor Kompetitor dibagi menjadi kompetitor langsung dan tak langsung. Kompetitor langsung adalah yang jenis produknya sama sedangkan kompetitor tidak langsung adalah yang produknya beda namun dapat dijadikan pengganti satu sama lain. Kompetitor langsung Jaipong adalah produk furikake impor Jepang, kompetitor tidak langsungnya ialah abon. Kompetitor dapat dijadikan sebuah studi pembelajaran dengan mencari tahu keunggulan dan kekurangannya sehingga Jaipong dapat memberi solusi dan unggul dalam pasar.

Foto produk-produk kompetitor langsung. Sumber: Google Images.

Foto produk-produk kompetitor langsung. Sumber: Google Images.

Apa Itu Jaipong

6


CREATIVE BRIEF JAIPONG Semua informasi tentang Jaipong dirangkum menjadi sebuah creative brief yang nantinya menjadi acuan dalam membangun identitas visual Jaipong hingga strategi promosi.

Apa Itu Jaipong Jaipong adalah sebuah inovasi produk furikake, bumbu tabur instan ala Jepang, yang menggunakan bahan-bahan dasar alami khas Indonesia.

Produk Jaipong Produk yang dijual adalah furikake, bumbu kering khas Jepang yang biasanya ditabur pada nasi atau lauk. Bahan dasar produk Jaipong adalah daun pohpohan dan jantung pisang. Daun pohpohan memiliki kandungan vitamin dan kalsium, sedangkan jantung pisang memiliki kandungan protein, serat, vitamin, dan karbohidrat. Kedua bahan ini sangat baik untuk kesehatan tubuh dan pertumbuhan anak hingga remaja. Selain kedua bahan tersebut, digunakan juga wijen, gula, garam, dan merica.

Key Consumer Benefit Produk furikake seperti Jaipong masih jarang ditemukan di Indonesia, hanya terdapat produk-produk furikake yang diimpor dari negara Jepang. Tentu saja ini menjadi salah satu keunggulan terbesar Jaipong karena unik. Manfaat produk Jaipong yang ingin ditunjukkan ke pasar adalah sehat, enak, dan praktis.

Penjualan Produk Jaipong nantinya akan dijual secara eceran atau retail pada pasar swalayan ataupun melalui platform online.

7

Tentang Jaipong | Creative Brief Jaipong


Sasaran Pasar Sesuai dengan keunggulan kandungan produk, sasaran pasar dari produk Jaipong adalah anak-anak berusia 5-10 tahun. Karena anak-anak dalam usia tersebut masih belum bisa membeli produk ini sendiri, maka sasaran audiens atau orang yang punya kemampuan membeli produk adalah ibu-ibu yang memiliki anak berusia 5-10 tahun.

Kompetitor Potensial Kompetitor Jaipong dibagi menjadi dua kelompok. Yang pertama adalah kompetitor langsung yang menawarkan produk sejenis, yaitu produk-produk furikake impor dari Jepang. Sedangkan yang kedua adalah kompetitor tidak langsung yang produknya tidak sama, (bukan furikake) namun dapat digunakan untuk menggantikan satu sama lain, yaitu produk abon.

Obyektif Desain Jaipong Berikut ini tiga hal penting yang menjadi tujuan utama dalam proses membangun identitas visual Jaipong adalah: •

Mengenalkan apa itu bumbu tabur furikake serta cara penggunaannya kepada masyarakat Indonesia karena masih jarang ada ataupun dikenali.

•

Memberitahukan bahwa produk Jaipong ini dibuat dari bahan-bahan alami pilihan khas indonesia yang sehat dan bernutrisi tinggi.

•

Menunjukkan bahwa produk Jaipong sangat praktis untuk digunakan.

•

Produk Jaipong ini sangat lezat, memberikan rasa yang enak dan gurih kepada nasi yang tawar sehingga pastinya anak-anak akan makan dengan lebih lahap.

Creative Brief Jaipong

8


Bab

2

Dengan identitas visual yang baik, sebuah merek akan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat. Bab ini akan membahas proses pembentukan

identitas

visual

Jaipong

pemikiran konsep hingga finalisasi visual.

dari


Identitas Visual Jaipong 11

Brainstorming

11 14 15 16

17

Alternatif Identitas Visual

21

Alternatif Identitas Visual 2

25

Alternatif Identitas Visual 3

29

Finalisasi Desain

45

Progres

Matriks Morfologi Alternatif Nama Parameter VIsual Kemasan untuk Mockup


BRAINSTORMING Dalam memulai pembentukan identitas visual, sangat penting untuk memulai dengan menentukan kata kunci sebagai acuan desain.

Kata kunci ini harus mewakili merek dan produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, kata-kata kunci untuk pengembangan identitas visual Jaipong adalah anak-anak, alami, menyenangkan dan ceria (fun and playful), serta budaya Sunda. Tentunya kelima kata kunci ini didapatkan dari pembahasan merek dan produk Jaipong yang telah dibahas pada bagian sebelumnya.

Matriks Morfologi Dari kata kunci visual yang telah ditentukan, dikembangkan gambaran besar identitas visual Jaipong. Dalam proses pengembangan elemen visual, digunakan sebuah metode yang dikenal dengan nama matriks morfologi agar setiap kata kunci dapat diterapkan ke dalam setiap elemen visual. Elemen-elemen ini mencakup mulai dari palet warna, bentuk, pilihan typeface, fotografi, ilustrasi, komposisi atau penyusunan elemen, hingga perencanaan kemasan. Tabel matriks yang akan ditunjukkan pada halaman berikut akan merincikan apa saja elemen-elemen visual yang dapat digunakan untuk identitas visual Jaipong, tentunya dengan memperhatikan kata kunci visual Jaipong. Maka itu langkah berikutnya yang akan dilakukan adalah menggabungkan elemen-elemen visual yang telah didapatkan pada tabel dan mengembangkannya menjadi berbagai alternatif identitas visual untuk Jaipong. Setiap alternatif mungkin tidak mencakup lima kata kunci sekaligus melainkan hanya dua sampai tiga kata kunci visual agar lebih fokus dan pesannya dapat tersampaikan dengan lebih baik. Elemen yang akan digunakan sesuai dengan kata kuncinya pun nantinya harus dikembangkan lagi dengan bantuan moodboard dan sketsa-sketsa ide.

11

Identitas Visual Jaipong | Brainstorming


Matriks Morfologi.

Brainstorming

12


Matriks Morfologi.

13

Identitas Visual Jaipong | Brainstorming


Alternatif Nama Sebelum menggunakan nama “Jaipong” seperti hasil akhir yang sekarang, ada beberapa alternatif nama yang tadinya dipertimbangkan. Hal ini dikarenakan nama “Jaipong” adalah nama yang sangat umum dan merupakan nama budaya tari Indonesia. Dalam membuat beberapa alternatif namanya, dituliskan terlebih dahulu kata-kata yang berkaitan dengan merek dan produk Jaipong agar memudahkan proses berpikir. Kata-kata ini kemudian dapat dipenggalpenggal kosakatanya dan digabungkan ataupun menjadi referensi.

Kata-kata yang dapat digunakan

Alternatif-Alternatif Nama

Furikake

Jantung

Sunkake (sundanese furikake)

Jepang

Pisang

Popikake (pohpohan, jantung

Sunda

Krenyes

Daun

Topping

Gurih

Ngeunah

Rempah

(enak)

Taburi (ditaburi)

Enak

Raos (enak)

Guri-guri (gurih)

Lahap

Rewog

Popike

Pohpohan

(lahap)

Kriuk

Bungbu

Taburan

(bumbu)

Bumbu

pisang, furikake) •

Peko-peko (sangat lapar dalam bahasa Jepang)

Alternatif pemilihan nama.

Dari semua alternatif nama tersebut, dipilih nama “Popikake” yang merupakan gabungan dari kata pohpohan, jantung pisang, dan furikake. Pengembangan identitas visual selanjutnya akan menggunakan nama “Popikake”.

Brainstorming

14


Parameter Visual Walaupun kata kunci yang digunakan pada tiap alternatif akan berbeda, masingmasing alternatif tetap akan merujuk kepada identitas merek Jaipong. Karena itu meskipun tampilan visualnya akan berbeda, kesan dan pesan yang diberikan akan serupa karena semuanya adalah identitas visual dari merek Jaipong. Untuk memperjelas kesan dan pesan yang akan muncul dalam identitas visual, dibuatlah parameter visual. Parameter visual ini menggunakan kata-kata sifat yang saling bertolak belakang kemudian diberikan tanda diantaranya. Jika lebih condong ke kata sifat A, maka tanda diletakkan mendekati kata sifat A dan menjauhi kata sifat B. Dengan ini maka akan dapat diketahui kesan apa yang ingin dicapai sekaligus kesan apa yang sebenarnya sedang dihindari. Dari tabel parameter visual ini dapat terlihat kesan yang akan dirasakan dalam identitas visual Jaipong. Kembali lagi, semua data parameter visual ini telah diproses dengan memperhatikan merek dan produk Jaipong agar akurat.

Feminim

Maskulin

Muda

Dewasa

Kemewahan

Ekonomis

Modern

Klasik

Playful

Serius

Berisik, Ramai

Tenang

Sederhana

Kompleks

Subtle

Obvious

Perimeter Visual Jaipong.

15

Identitas Visual Jaipong | Brainstorming


Kemasan untuk Mockup Dalam bagian berikutnya yang akan membahas alternatif identitas visual, diperlukan bentuk-bentuk kemasan sementara untuk percobaan penggunaan tiap identitas visual. Bentuk-bentuk kemasan ini belum pasti, begitu juga dengan tiap alternatif identitas visual. Untuk produk Jaipong yang merupakan bumbu tabur, kemasan yang paling umum adalah botol. Botol ini seperti botol pada umumnya yang tutupnya berlubang. Selain botol, ditambahkan juga bentuk kemasan kantung plastik dengan tutup ziplock sehingga dapat ditutup kembali. Berikut akan dibahas identitas-identitas visual yang terbentuk dari kata kunci visual dan matriks morfologi. Tiap alternatif akan dibahas dari moodboard, logo, ilustrasi, serta contoh penggunaannya dalam kedua kemasan ini.

Sumber: freepik.com

Sumber: yellowimages.com

Brainstorming

16


ALTERNATIF IDENTITAS VISUAL 1 Kata

kunci

visualnya

Dengan kedua kata kunci tersebut, disusun moodboard berupa keindahan alam dan budaya Indonesia. Dari fotofoto berikut dapat dimengerti kesan seperti apa yang ingin ditampilkan serta gambaran palet warnanya.

adalah

Proses membangun suatu identitas

alami dan budaya Indonesia,

visual dimulai dengan logo yang

dengan pesan yaitu Popikake

sering disebut sebagai “wajah� dari

sebagai

suatu perusahaan. Berikut proses

bumbu

tabur

yang

terbuat dari bahan-bahan alam

pembuatan logo Popikake.

khas lalapan Sunda, Indonesia.

Moodboard identitas visual 1. Foto oleh Veronique Yang, Yanuar Rainsyah, dan superkidsindonesia.com.

17

Identitas Visual Jaipong | Alternatif Identitas Visual 1


Sketsa logo.

Logo alternatif identitas visual 1.

Logo Logo terdiri dari elemen teks dan ilustrasi sebagai latar teks. Teks nama Popikake menggunakan typeface Lunchbox yang bentuknya menyerupai tulisan tangan. Bentuk typeface tersebut yang tidak rapih dan bergerigi ini akan memberikan kesan alami, seakan-akan teks tersebut merupakan susunan ranting kayu. Teks Popikake ditulis dengan awalan huruf besar kemudian diikuti dengan huruf kecil sama seperti penulisan nama pada umumnya. Teks Popikake diletakkan pada latar bentuk daun yang ukurannya disesuaikan dengan bentuk dan ukuran teks Popikake agar mengurangi ruang visual kosong. Garis luar dari bentuk daun yang bergelombang ini terinspirasi dari tekstur daun pohpohan yang merupakan bahan dasar dari produk Popikake sendiri. Karena ingin berkesan alami, maka digunakan warna-warna yang hangat. Warna-warna ini juga didapatkan dari foto-foto alam Indonesia di moodboard. Disini tentunya warna yang paling menonjol adalah warna hijau dari bentuk daun, kemudian diikuti teks dengan warna kuning dan oranye kekuningan. Warna setiap huruf dibuat bergantian kuning dan oranye kekuningan agar tidak monoton dan lebih menarik.

Alternatif Identitas Visual 1

18


Ilustrasi Ilustrasi terdiri dari figur anak dan latar belakang. Figur disesuaikan dengan sasaran pasar Jaipong yaitu anak berusia 5-10 tahun. Tiap figur mengenakan baju tradisional untuk menunjukkan kata kunci budaya Indonesia. Figur anak-anak harus selalu ada laki-laki dan perempuan untuk menunjukkan bahwa produk Jaipong baik dikonsumsi laki-laki dan perempuan. Latar belakang menggunakan ilustrasi pemandangan Indonesia. Pemandangan alam ini dapat beragam sesuai dengan kebutuhan. Ilustrasi pemandangan alam dilengkapi dengan ornamen yang sesuai dengan latar. Warna yang digunakan adalah warna-warna hangat (kemerahan, kecoklatan) sehingga berkesan cerah, gembira, dan alami.

Sketsa ilustrasi.

Hasil akhir ilustrasi.

19

Identitas Visual Jaipong | Alternatif Identitas Visual 1


Mockup Berikut contoh penggunaan logo dan ilustrasi dalam kemasan botol dan kantung tersegel. Warna tutup botol disesuaikan dengan ilustrasi. Contoh penggunaan dua ilustrasi yang berbeda ini nantinya dapat dikembangkan untuk pembedaan varian rasa produk. Hal yang paling membedakan antar setiap kemasan varian rasa adalah ilustrasi pada latar belakang dan anak-anak yang sedang berjalan. Untuk kedepannya dapat ditambahkan unsur fotografi, tipografi, ataupun tambahan warna agar elemen pembeda antar varian rasanya lebih jelas.

Mockup alternatif identitas visual 1.

Alternatif Identitas Visual 1

20


ALTERNATIF IDENTITAS VISUAL 2

Ketiga kata kunci visual ini ingin menggambarkan rasa bumbu tabur Popikake sangat enak dan membuat anak-anak

menjadi

ceria, dan makan dengan lahap. Pada moodboard

ditampilkan

foto-foto

kumpulan anak yang sedang berpesta

Kata kunci visual yang digunakan

dan juga bermain bersama. Proses

adalah meriah, menyenangkan,

membangun identitas visual ini juga

dan kekanakan, dengan pesan

dimulai dengan logo, karena sebuah

yaitu Popikake sebagai bumbu

logo dapat dikatakan sebagai “wajah�

yang kaya rasa serta disukai

suatu perusahaan. Berikut ini proses

oleh anak-anak.

sketsa pembuatan logo Popikake.

Moodboard identitas visual 2. Foto oleh 123rf.com dan shutterstock.com.

21

bersemangat,

Identitas Visual Jaipong | Alternatif Identitas Visual 2


Sketsa logo.

Logo alternatif identitas visual 2.

Logo Logo identitas visual ini terdiri dari unsur tipografi saja tanpa elemen lainnya. Teks nama Popikake menggunakan typeface Sunrise International yang dipilih karena bentuknya yang menyerupai tulisan tangan tidak beraturan. Setiap hurufnya dimiringkan sedikit, ada yang ke kiri dan ada yang ke kanan. Hurufhuruf ini hanya dimiringkan sedikit agar teks tetap dapat menyatu dan tidak mengganggu keterbacaan nama Popikake. Untuk memenuhi kata kunci meriah dan menyenangkan, logo menggunakan tiga warna yaitu merah-oranye, kuning, dan hijau. Ketiga warna ini digunakan secara bergantian antar huruf, menyerupai hiasan bendera-bendera segitiga yang sering digunakan untuk menghias pesta anak-anak. Dengan ini, logo terlihat lebih menyenangkan dan menarik perhatian. Ketiga warna yang digunakan ini adalah warna-warna yang hangat dan memberikan kesan ramah.

Alternatif Identitas Visual 2

22


Ilustrasi Ilustrasi terbagi menjadi figur anak-anak dan latar belakang. Ilustrasi ini menggunakan gabungan gambar digital dan cat air yang membuatnya unik dan menarik. Figur anak-anak pada ilustrasi ada 4 figur untuk menunjukkan persahabatan dan menambah kemeriahan. Figur digambar secara digital dengan garis outline hitam dan warna pada bajunya. Makanan yang sedang dimakan anak-anak tersebut digambar dengan cat air. Makanan yang ditampilkan berupa nasi dengan taburan produk Popikake. Ilustrasi makanan ini sengaja dibuat gigantik, jauh lebih besar daripada sekawanan anak tersebut. Hal ini dilakukan untuk menonjolkan produk yang ditawarkan Popikake sendiri. Latar belakang berupa taman dengan hiasan pesta anak-anak berupa bendera segitiga dan balon. Langit dihiasi awan dan confetti yang berupa produk Popikake.

Sketsa ilustrasi.

Hasil akhir ilustrasi.

23

Identitas Visual Jaipong | Alternatif Identitas Visual 2


Mockup Berikut contoh penggunaan logo dan ilustrasi dalam kemasan botol dan kantung tersegel. Warna tutup botol disesuaikan dengan ilustrasi dan varian rasa. Contoh yang menggunakan dua ilustrasi yang berbeda ini nantinya dapat dikembangkan untuk pembedaan varian rasa produk kedepannya. Elemen visual yang paling membedakan antar varian rasa adalah warna dari ilustrasi pada latar belakangnya. Selain itu, dekorasi pesta, figur sekawanan anak, confetti, dan gambar makanannya juga membantu untuk membedakan antar varian rasa.

Mockup alternatif identitas visual 2.

Alternatif Identitas Visual 2

24


ALTERNATIF IDENTITAS VISUAL 3

Alternatif ketiga ini berfokus pada produk Popikake. Nilai keunggulan produk diusahakan untuk ditunjukkan pada

visualnya.

Pada

ditampilkan foto-foto bahan dasar produk Popikake serta foto anakanak

yang

sedang

mengonsumsi

Kata kunci visual yang digunakan

sayur dan buah-buahan. Berikut ini

adalah enak dan sehat, dengan

juga ditampilkan serangkaian foto

pesan yaitu produk Popikake

proses sketsa pembuatan logo untuk

berbahan alami dan bermanfaat.

alternatif identitas visual tiga.

Moodboard identitas visual 2. Foto oleh indonewz.com, fimela.com, coreaspect.com, dan mirror.co.uk.

25

moodboard

Identitas Visual Jaipong | Alternatif Identitas Visual 3


Sketsa logo.

Logo alternatif identitas visual 2.

Logo Logo alternatif identitas visual ini tidak memiliki ilustrasi, hanya tipografi saja. Karena nama “Popikake” terlalu panjang, maka nama tersebut dipenggal menjadi dua bagian, “Popi” dan “kake”, untuk mendapatkan bentuk ideal. Teks “Popikake” menggunakan typeface Montserrat yang dimodifikasi ujungujungnya. Yang tadinya geometris dan bersudut siku, kini sudutnya tumpul. Bentuk hurufnya menjadi lebih dinamis. Modifikasi ini dilakukan untuk mengikuti bentuk daun yang menandakan bahwa produk dibuat dari bahan alami. Teks menggunakan empat warna, yaitu hijau tua, hijau muda, coklat muda, dan coklat tua. Kedua warna hijau digunakan pada kata “Popi” sedangkan kedua warna coklat digunakan pada kata “kake”. Warna hijau tua tersebut digunakan secara bergantian dengan hijau muda, begitu juga dengan penggunaan warna coklat tua dan coklat muda. Penggunaan banyak warna yang penggunaannya bergantian ini agar logo lebih menarik perhatian dan bagus. Teks diletakkan pada latar warna putih yang mengikuti bentuk teks. Bentuk tersebut ditambahkan bayangan dengan warna hijau tua. Penambahan ini untuk mempermudah peletakkan logo pada desain ke depannya.

Alternatif Identitas Visual 3

26


Ilustrasi Elemen ilustrasi terdiri dari bahan dasar, produk jadi, dan huruf yang membentuk kata “Popikake�. Daun pohpohan dan jantung pisang, diilustrasikan dalam ilustrasi outline dan blocking warna yang ditambahkan wajah, kaki, dan tangan. Warna blocking disesuaikan dengan bahan. Penambahan wajah pada bentukbentuk ini membuat ilustrasi tampak lebih lucu, friendly, dan kekanakkan. Selanjutnya, ada ilustrasi produk yang berukuran kecil seperti bumbu. Elemen ini meliputi bentuk wijen dan potongan daun. Yang terakhir, terdapat huruf-huruf yang membentuk nama “Popikake�. Huruf-huruf ini menggunakan warna shade, lebih gelap dari warna latar belakangnya. Warna latar disesuaikan dengan varian rasa dari produk yang diwakilkan. Semua elemen ilustrasi disusun menjadi pola tidak beraturan bahkan tumpang tindih untuk menyerupai taburan bumbu.

Sketsa ilustrasi.

Hasil akhir ilustrasi.

27

Identitas Visual Jaipong | Alternatif Identitas Visual 3


Mockup Berikut contoh penggunaan logo dan ilustrasi dalam kemasan botol dan kantung tersegel. Warna tutup botol disesuaikan dengan ilustrasi yang digunakan serta vaian rasa yang diwakilkan. Contoh yang menggunakan dua ilustrasi yang berbeda ini nantinya dapat dikembangkan untuk pembedaan varian rasa produk kedepannya. Hal yang paling membedakan dari kedua varian rasa adalah warna latar belakangnya dan juga ilustrasinya. Ilustrasi sangat membantu pembedaan varian rasa karena bentuknya berbeda dan juga skema warnanya berbeda sesuai dengan bahan yang digunakan oleh varian rasa produk.

Mockup alternatif identitas visual 3.

Alternatif Identitas Visual 3

28


FINALISASI IDENTITAS VISUAL Alternatif identitas visual disatukan dan dikembangkan menjadi satu identitas visual yang terbaik untuk memperkenalkan Jaipong.

Alternatif-alternatif identitas visual yang telah jadi kemudian dilihat secara bersamaan dan menyeluruh, kemudian diteliti seberapakah baiknya masingmasing alternatif visual tersebut mewakili merek dan produk. Berikut ini tabel rangkuman

kelebihan dan kekurangan tiap alternatif identitas visual serta

beberapa catatan saran untuk perkembangan ke depannya. Data dan saran berikut didapatkan dari pembahasan serta penilaian bersama para pengembang produk dari fakultas teknologi pangan UPH dan pembimbing desain grafis UPH. Nilai positif dan kelebihan dari tiap-tiap alternatif yang ditemukan saling digabungkan sehingga terciptakan solusi bagi kekurangankekurkangan yang ditemukan di setiap alternatif. Dengan metode seperti ini, maka dapat diciptakan satu identitas visual yang terbaik untuk Jaipong.

Konsep Identitas Visual Dari ketiga alternatif identitas visual, dirumuskan dua kata kunci visual yang akan menjadi acuan konsep desain Jaipong yaitu alami dan kaya rasa. Kata kunci alami dapat ditunjukkan dengan budaya serta keindahan dari alam Indonesia, sedangkan kata kunci kaya rasa dengan penggunaan elemen-elemen desain yang meriah dan ceria. Kedua kata kunci ini adalah keunggulan produk Jaipong.

29

Identitas Visual Jaipong | Finalisasi Identitas Visual


Nilai Positif •

Alternatif 1

Nilai Negatif

Ilustrasi berupa pemandangan alam

terlihat, namun produknya sendiri

menarik.

sangat tidak jelas.

Penggunaan bentuk daun pada logo

karena tidak ada tanda-tanda foto

utama produk.

atau ilustrasi makanan.

Terlihat produk yang ditawarkan

Ilustrasi meriah dan sangat menarik

Terlihat jelas bahan-bahan yang

Ilustrasi standar, cukup menarik namun tidak spesial.

Terlihat bentuk produknya yang

Jika dibandingkan dengan alternatif 1 dan 2, terasa kurang

berupa bumbu taburan. •

Logo terasa umum, tidak menunjukkan produknya.

digunakan.

Alternatif 3

Tidak terlihat bahan-bahan yang digunakan produk.

perhatian.

Tidak seperti produk makanan

menunjukkan baik karena bahan

serta cara penggunaannya.

Alternatif 2

Walaupun bahan utama produk

Indonesia dan anak-anak sangat

meriah dan lebih monoton.

Logo cukup baik.

Catatan Tambahan •

Nama diganti menjadi Jaipong, tuntutan

dari fakultas teknologi pangan. •

menggunakan tutup yang lubangnya beragam (ada lubang yang kecil dan

Bentuk kemasan kantung seperti pada

lubang yang besar).

mockup sebelumnya tidak praktis karena lubang terlalu besar. •

Usahakan untuk menunjukkan gambar atau ilustrasi produk ataupun bahan-

Kemasan botol nantinya dapat

Ilustrasi figur anak-anak baik jika digunakan karena menunjukkan sasaran pasar dengan sangat jelas.

bahannya agar mudah dikenali.

Hasil pembahasan dan penilaian ketiga alternatif identitas visual.

Finalisasi Identitas Visual

30


Logo Jaipong Logo Jaipong menggunakan kombinasi teks dan ilustrasi yang menekankan kata kunci alami. Ilustrasi daun pohpohan digunakan sebagai latar belakang teks. Tulisan “Jaipong” ditulis secara manual atau handwriting tanpa menggunakan typeface tertentu untuk memberikan kesan alami dan tidak kaku. Penulisan “Jaipong” dibagi menjadi “Jai” dan “Pong” untuk memenuhi bentuk daun. Titik pada huruf “i” menggunakan bentuk 2 buah wijen dengan ukuran yang berbeda serta penempatan yang tak teratur. Figur wijen ini menggambarkan produk Jaipong yang sedang ditaburkan. Logo didominasi warna hijau pada daun yang menekankan kata kunci alami, kemudian teks berwarna putih gading. Agar logo tidak datar dan untuk memudahkan penggunaan kedepannya, logo dibuat menonjol atau 3D dengan ditambahkan bayangan dengan warna yang lebih gelap.

Sketsa pembentukan logo Jaipong.

31

Identitas Visual Jaipong | Finalisasi Identitas Visual


Logo Final Jaipong.

Struktur pembentukan logo Jaipong.

Finalisasi Identitas Visual

32


Slogan atau Tagline Untuk menjelaskan produk, perlu dibuat slogan atau tagline. Slogan ditujukan agar menarik perhatian pasar. Slogan harus jelas dan mudah dimengerti. Setelah merumuskan kembali produk Jaipong dan keunggulannya, diciptakan slogan yaitu “Topping Nasi Kesukaanku”. Produk disebutkan sebagai topping nasi karena produknya ini ditaburkan di atas nasi seperti topping atau tambahan. Sengaja tidak digunakan nama jenis produknya karena kata furikake masih jarang dikenali oleh masyarakat Indonesia. Kata “topping nasi” ini kemudian dilanjutkan dengan kesukaanku untuk menunjukkan bahwa semua orang menyukai produk Jaipong. Akhiran “-ku” membuat yang mengatakannya merasa lebih personal. Terakhir, ditambahkan tanda seru agar dibaca dengan bersemangat dan ceria. Teks slogan tertera pada figur papan kayu gantung yang melengkung mengikuti bentuk logo Jaipong. Teks menggunakan typeface Lunchbox sehingga tampak seperti terukir pada papan kayu. Figur slogan ini dapat digunakan pada logo ataupun tidak sesuai dengan kebutuhan.

Sketsa pembentukan slogan.

33

Identitas Visual Jaipong | Finalisasi Identitas Visual

Sketsa pembentukan slogan.


Aturan Penggunaan Logo Seperti logo pada umumnya, logo Jaipong dapat digunakan dalam satu warna saja. Warna-warna yang boleh digunakan adalah warna hijau logo Jaipong, putih, putih gading, dan hitam. Selain itu, ada beberapa aturan dalam penggunaan logo Jaipong. Berikut ini penjelasan beberapa aturan dalam penggunaan logo yang harus diperhatikan. Aturan-aturan ini berlaku bagi semua bentuk logo, logo normal, logo dengan tagline, dan logo satu warna.

Empat warna logo Jaipong yang boleh digunakan.

Logo tidak boleh ditarik atau distretch.

Logo tidak boleh dimiringkan

Logo tidak boleh dioutline.

Logo tidak boleh terpotong

Logo tidak boleh menggunakan warna selain yang telah ditentukan

Logo tidak boleh diletakkan pada latar yang membuatnya susah terlihat

Finalisasi Identitas Visual

34


Palet Warna Warna telah terbukti menjadi salah satu elemen visual terkuat yang mampu mengubah perasaan sang pengamat dengan sekejap karena memiliki efek psikologis terhadap manusia (Harper and Miller Burns, 2012). Setiap warna pun memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda sehingga memberikan efek psikologis yang berlainan.

Warna Primer dan Sekunder Jaipong memiliki palet warna berisi 8 warna yang akan terus digunakan. Warnawarna ini dibagi sesuai kegunaannya menjadi 2 kelompok yaitu kelompok primer dan sekunder. Kelompok warna primer adalah warna utama yang ditonjolkan dan harus selalu digunakan pada desain, sedangkan kelompok sekunder merupakan warna pelengkap yang tak harus ada pada tiap desain. Pembagian warna ini mempertahankan identitas warna hijau pada logo Jaipong serta menghindari penggunaan warna yang terlalu ramai dan campur aduk. Warna primer dan sekunder pada palet warna Jaipong saling menyeimbangi secara visual. Warna hijau yang mendominasi memberikan kesan sejuk dan secara psikologis memiliki efek ketenangan, sedangkan warna kuning, merah, dan cokelat merupakan warna-warna hangat yang merangsang emosi jiwa dan menimbulkan efek psikologis ceria (Sulasmi Darmaprawira, 2002)

Konsep Palet Warna dan Penamaan Penggunaan palet yang kaya warna dan variatif ini disesuaikan kembali dengan kata kunci visual kaya rasa dan meriah. Karena setiap warnanya adalah warna pilihan yang penting dan milik kesatuan visual Jaipong, maka setiap dari warna tersebut memiliki namanya masing-masing. Nama-nama ini menggunakan bahasa Indonesia dicampur dengan bahasa Sunda kemudian masing-masing diberikan akhiran kata Jaipong untuk menekankan kepemilikannya. Berikut ini palet warna Jaipong beserta dengan kode CMYK, RGB, dan Hexnya.

35

Identitas Visual Jaipong | Finalisasi Identitas Visual


Palet warna Jaipong.

Perincian kode CMYK, RGB, dan Hex untuk setiap warna.

Finalisasi Identitas Visual

36


Ilustrasi Elemen ilustrasi Jaipong dibagi menjadi dua bagian yaitu ilustrasi maskot dan ilustrasi latar belakang. Maskot Jaipong berupa tiga figur anak sedangkan latar belakang berupa pemandangan alam.

Maskot Jaipong memiliki tiga maskot bernama Pipin, Panji, dan Pia. Ketiga nama ini berawalan huruf “P� agar serasi dan mudah diingat. Tiap nama memiliki maknanya masing-masing, Pipin berarti sederhana, Panji berarti yang diberi kelebihan, dan Pia berarti saleh, taat, dan baik hati. Ketiganya ini ingin menggambarkan bahwa Jaipong adalah produk bumbu makanan yang sederhana untuk semua kalangan, memberikan manfaat gizi dan vitamin berlebih, serta setiap anak yang mengonsumsi produk Jaipong adalah anak yang baik dan saleh. Maskot digambarkan sebagai anak bangsa Indonesia dan berpakaian tradisional Sunda. Figur anak-anak ini ditujukan untuk menarik target pasar yakni anakanak berumur 5-10 tahun. Tiap figur memiliki warnanya sendiri, Panji kuning, Pipin hijau, dan Pia merah, yang akan digunakan sebagai penanda varian rasa.

Sketsa Maskot Jaipong.

37

Identitas Visual Jaipong | Finalisasi Identitas Visual


Digitalisasi awal maskot Jaipong.

Finalisasi maskot Jaipong; Panji, Pipin, dan Pia.

Finalisasi Identitas Visual

38


Latar Belakang Jaipong menggunakan ilustrasi alam Indonesia berupa pegunungan dan bukitbukit untuk memperkuat kata kunci alami. Ilustrasi ini akan diterapkan dalam desain semua bentuk kemasan, merchandise, buku, dan sebagainya. Ilustrasi ini dibuat bergelombang tak beraturan agar dinamis dan tampak lebih alami. Perbukitan menggunakan gradasi warna hejo jaipong dan hejo muda jaipong, sedangkan pegunungan berwarna putih wijen dan putih gading kecoklatan. Penggunaan warna putih wijen ini bertujuan untuk menyerupai nasi. Agar ilustrasi ini tidak datar, diberikan tambahan efek dimensi. Di setiap lapisan bukitnya diberikan efek bayangan agar terkesan berdimensi. Pada gunung diberikan sedikit tekstur garis bergelombang berwarna kecoklatan. Penggunaan warna putih dan hijau pada pegunungan dan bukit-bukit ini nantinya harus konsisten, namun warna langitnya dapat berubah-berubah karena nantinya akan digunakan sebagai penanda varian rasa.

Pada lapisan paling depan

ditambahkan aksen-aksen berupa tumbuhan rerumputan dan semak-semak. Jaipong menggunakan maskot figur anak-anak dan latar belakang alam agar dapat dikembangkan dan digunakan untuk membuat sebuah cerita atau yang dikenal dengan kata storytelling. Sebuah brand story menjadi nilai yang memperkuat brand image, membedakannya dari kompetitor dan terbukti efektif membuat calon pembeli lebih merasa terhubung secara emosional dengan brand (Fod, Budtz, Munch & Blanchette, 2019, p,167).

Dari kedua elemen

ilustrasi tersebut, terbentuk brand story Jaipong yaitu tiga sekawan anak-anak SD yang tinggal di pedesaan Indonesia. Mereka peduli dan aktif berpetualang untuk mencari tahu mengenai budaya dan kekayaan alam Indonesia. Setiap paginya, mereka selalu makan nasi dan Jaipong sehingga bertenaga, sehat dan semangat. Cerita ini nantinya dapat digunakan untuk media-media promosi seperti kemasan, poster, iklan, topik dalam sosial media, dan lain sebagainya.

39

Identitas Visual Jaipong | Finalisasi Identitas Visual


ilustrasi pegunungan dan perbukitan sebagai latar belakang.

Label Varian Rasa Produk Jaipong nantinya terdapat tiga varian rasa yaitu original, ayam, dan salmon. Seperti produk-produk pada umumnya, tentunya dibutuhkan label atau penanda varian rasa. Berikut ini desain label varian rasa Jaipong. Bentuk menyerupai daun sesuai dengan kata kunci visual alami. Tiap varian rasa memiliki warnanya sendiri yang berbeda-beda. Teks menggunakan typeface Richela Kids dan melengkung mengikuti bentuk dari figur daunnya.

Label varian rasa Jaipong.

Finalisasi Identitas Visual

40


Fotografi Agar produk terlihat menarik dan dapat dikenali oleh calon pembeli, diperlukan foto-foto produk asli. Ada 2 kelompok foto produk yang digunakan, yaitu foto bahan-bahan produk Jaipong serta produk Jaipong yang telah ditaburkan di atas nasi. Nasi ditempatkan di mangkuk berwarna putih polos agar netral dan tidak mengganggu warna keseluruhan desain. Produk ditaburkan di bagian tengah atasnya membentuk gunungan bumbu agar mudah terlihat. Untuk foto bahanbahan produknya sendiri diambil dari beberapa sudut yang berbeda untuk variasi. Elemen-elemen fotografi ini nantinya akan digabungkan dengan ilustrasi maskot dan latar belakang sesuai dengan kegunaannya masing-masing.

Foto produk Jaipong yang telah ditaburkan pada nasi.

Foto bahan-bahan produk Jaipong.

41

Identitas Visual Jaipong | Finalisasi Identitas Visual


Tipografi Di dalam buku Rettie and Brewer (2002) dikatakan bahwa salah satu elemen desain yang berperan besar dalam membantu seseorang mampu mengingat sesuatu adalah tipografi. Oleh karena itu, Jaipong memiliki 3 typeface yang akan terus digunakan, yaitu typeface Richela Kids, Lunchbox dan Open Sans. Typeface Richela Kids berupa handwriting, menyerupai teks pada logo Jaipong. Typeface Lunchbox adalah typeface sans-serif yang bentuknya tidak rata dan tinggi ramping sehingga menyerupai batang pohon yang bergerigi. Kedua typeface ini sangat unik dan jarang ditemukan sehingga secara lebih berkesan serta mudah diingat. Oleh karena itu, penggunaannya lebih ditujukan untuk ke desain kemasan yang membungkus produk. Typeface Richela Kids ini digunakan pada label varian rasa dan typeface Lunchbox pada slogan. Typeface Open Sans ini bersifat lebih formal dan umum digunakan. Penggunaan typeface ini lebih ditujukan untuk hal-hal yang formal atau teks dalam jumlah banyak. Nantinya typeface ini akan banyak ditemukan pada media-media iklan online dan offline seperti situs, banner, brosur, dan sebagainya. Setiap teks yang akan digunakan dalam desain visual Jaipong harus menggunakan ketiga typeface Jaipong. Pemilihan typefacenya tentu disesuaikan dengan kebutuhan.

Penggunaan typeface Richela Kids pada label varian rasa.

Penggunaan typeface Lunchbox pada papan slogan.

Finalisasi Identitas Visual

42


Typeface Richela Kids.

Typeface Lunchbox.

Open Sans ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890!@#$%^&*()_-{}[]“:;,.><+=|\? Typeface Open Sans.

43

Identitas Visual Jaipong | Finalisasi Identitas Visual


Penggabungan Elemen Visual Semua elemen visual dari logo, ilustrasi, fotografi, hingga tipografi digabungkan menjadi sebuah komposisi. Ukuran dan penempatan tiap elemen disesuaikan dengan hirarki masing-masing. Logo harus diletakkan paling atas dengan ukuran besar, kemudian diikuti foto produk dan maskot. Maskot diilustrasikan sedang menyantap nasi dengan Jaipong. Di bawah foto produk terdapat label varian rasa dengan ukuran yang cukup besar. Label varian rasa, foto produk, dan urutan penempatan maskot disesuaikan dengan varian rasa yang diwakilkan. Elemenelemen tersebut diletakkan pada latar belakang ilustrasi pemandangan alam dan dihiasi foto bahan-bahan produk yang tampak berjatuhan dari atas. Warna langit dan foto bahan-bahan disesuaikan dengan varian rasa yang diwakilkan Secara keseluruhan, elemen visual yang menonjol dalam membedakan varian rasa adalah warna latar belakang, foto nasi dengan taburan produk, dan label varian rasa. Setiap elemen visual yang telah dibahas ini didesain menurut kata kunci visual alami dan kaya rasa. Kesatuan konsep desainnya menyampaikan citra merek dan produk Jaipong yang unik kepada calon konsumen.

Penggabungan foto bahan-bahan produk Jaipong pada ilustrasi latar belakang.

Finalisasi Identitas Visual

44


PROGRES DESAIN Semua elemen visual yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya telah melalui proses desain dan pemikiran yang panjang.

Desain pada awal proses dan hasil akhir mungkin tak sama atau bahkan sangat berbeda. Tiap alternatif dan riset yang telah dilakukan membentuk hasil akhir yang terbaik. Berikut beberapa desain elemen visual Jaipong sebelum finalisasi.

Desain ilustrasi dan pembeda varian rasa sebelum finalisasi.

45

Identitas Visual Jaipong | Finalisasi Identitas Visual


Alternatif skema warna satu.

Alternatif skema warna dua.

Secara keseluruhan, semua elemen visual Jaipong mulai dari logo, warna, tipografi, ilustrasi, hingga penataan letak harus menjadi kesatuan utuh dan kokoh. Masing-masing elemen harus sesuai dengan kata kunci alami dan kaya rasa sehingga pesan dan citra Jaipong dapat tersampaikan ke masyarakat. Dengan begitu, para konsumen dapat merasa lebih terhubung dengan Jaipong, mengenali produknya, dan tertarik untuk membeli serta mengkonsumsi.

Finalisasi Identitas Visual

46


Bab

3

Setiap produk memerlukan kemasan. Kemasan harus dibuat seinformatif mungkin, semenarik mungkin, dan juga seekonomis mungkin untuk diproduksi dan dijual kepada sasaran pasar.


Desain Kemasan 49

Konsep Desain Kemasan

49 Informasi Wajib

52

Bentuk-Bentuk Kemasan

52 55 59 60 63 65

Kemasan Primer Botol Kemasan Sekunder Botol Kemasan Primer Sachet Kemasan Sekunder Sachet Kemasan untuk Food Stall Paper Bag


KONSEP DESAIN KEMASAN Tiap desain antar bentuk kemasan harus sintaktik dan konsisten sesuai dengan kata kunci visual Jaipong, alami serta kaya rasa.

Walaupun bentuk kemasan Jaipong nantinya akan beragam, elemen desain serta penataan elemen ini nantinya akan membuat tiap kemasan tetap berkesinambungan satu dengan yang lainnya. Elemen desain tersebut berupa logo, tagline, maskot, foto nasi dengan produk Jaipong, ilustrasi latar belakang, nama varian rasa, warna dan typeface. Penyusunan setiap elemennya juga akan disesuaikan dengan urutan hirarki masing-masing seperti yang telah dibahas.

Informasi Wajib Selain elemen visual, ada beberapa informasi formal yang harus tertera pada kemasan. Hal ini untuk mengikuti peraturan yang telah diatur dalam UU RI. No. 7 Tahun 1996. Pada halaman berikut terdapat bagan berisi perincian mengenai informasi-informasi wajib yang harus tertera pada kemasan primer dan sekunder sesuai dengan aturan.

Didesain Sesuai dengan Konsep Informasi-informasi formal ini pada umumnya tidak didesain dan hanya berwarna hitam putih. Namun pada kemasan Jaipong, semua informasi ini didesain sesuai dengan konsep desain Jaipong. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesatuan dan desain pada kemasan dan media lainnya.

49

Desain Kemasan | Konsep Desain Kemasan


Garis barcode diganti jadi coklat dan menyerupai bentuk rumah. Pemilihan warna coklat ini telah teruji sehingga tetap dapat discan. Tabel fakta nutrisi yang umumnya kaku dan grayscale, kini menyerupai papan kayu berdiri. Teks komposisi dan penjelasan tentang produk diletakkan di atas kertas coklat yang ujung-ujungnya tergulung. Teks cara penggunaan produk pun diletakkan di dalam speech balloon (seperti komik) seakan-akan maskot sedang berbicara. Warna teks cara penggunaan dan deskripsi produk disesuaikan dengan varian rasa yang diwakilkan. Semua teks menggunakan typeface Jaipong yaitu Richela Kids dan Lunchbox. Dalam kemasan, Typeface Open Sans hanya digunakan untuk teks formal kecil seperti tanggal produksi dan kedaluarsa.

Kemasan Primer •

Kemasan Sekunder

Logo, maskot, foto produk,

Logo, maskot, foto produk

nama varian rasa

Keterangan ada berapa isinya

Tanggal produksi dan

dan varian rasanya

kadaluarsa

Keterangan Halal atau tidak

Keterangan Halal atau tidak

Komposisi (jika isi hanya

Berat bersih

Komposisi

Fakta Nutrisi

Barcode

Barcode

Merek dagang dan keterangan

Merek dagang dan keterangan

terdapat 1 varian rasa) •

Fakta nutrisi (jika isi hanya terdapat 1 varian rasa)

izin edar produk (BPOM)

izin edar produk (BPOM)

Penjelasan produk

Cara penggunaan produk

Cara penggunaan produk

Nama produsen

Nama produsen

Kontak layanan pelanggan

Petunjuk penyimpanan

Kontak layanan pelanggan Informasi wajib yang harus tertera pada kemasan primer dan sekunder menurut UU RI. No. 7 Tahun 1996.

Konsep Desain Kemasan

50


Informasi-informasi formal yang didesain sesuai konsep visual Jaipong.

51

Desain Kemasan | Konsep Desain Kemasan


BENTUK-BENTUK KEMASAN Sebuah kemasan produk pada umumnya memiliki dua tahap lapisan, yakni kemasan primer yang langsung membungkus isi produk serta kemasan sekunder yang membungkus kemasan primer.

Produk Jaipong adalah bumbu tabur yang cara penggunaannya dituang atau ditaburkan ke nasi. Maka itu, kemasan primer Jaipong harus memiliki lubang yang tepat. Ukuran kepingan produk Jaipong terbesar adalah daun pohpohan kering dengan panjang Âą1 cm dan yang terkecil adalah biji wijen. Lubang tidak boleh terlalu kecil agar produk tidak tersangkut, namun juga tidak boleh terlalu besar sehingga produk dapat tertuang terlalu banyak ataupun tumpah. Hal lain yang harus diingat ketika memilih kemasan adalah biaya produksi. Kualitas bahan dan desain kemasan harus baik, namun biayanya juga harus sekecil mungkin agar didapatkan keuntungan maksimal. Kemasan-kemasan juga harus nyaman dan praktis untuk digunakan sesuai dengan produknya.

Kemasan Primer Botol Seperti yang telah disebutkan, wadah botol dengan tutup berlubang adalah bentuk kemasan yang paling praktis untuk sebuah bumbu. Kemasan botol seperti ini sangat umum ditemukan diantara produk-produk bumbu. Produk Jaipong tidak memerlukan bahan khusus untuk mengemasnya, hanya butuh tertutup rapat. Karena itu, botol yang digunakan adalah botol plastik standar PET (Polyethylene Terephthalate) bening yang di bagian bawahnya terdapat segitiga dan angka 1. Botol tidak boleh terkena panas karena lapisan polimernya dapat meleleh dan juga berbahaya (Husniah Rubiana Thamrin, 2007).

Bentuk-bentuk Kemasan

52


Ukuran dan Bentuk Kemasan Botol berdiameter 4,5 cm dengan tinggi 11 cm (sampai tutup). Botol bertutup fliptop dan ada lubang 2 x 1 cm. Tutup berwarna hitam dan dikenakan stiker logo Jaipong. Tutup botol disegel dengan daun pisang dan tali serat sehingga berkesan buatan tangan. Label botol berukuran 7,5 x 14 cm dengan ujung-ujung yang tidak menutup rapat agar pengguna dapat melihat isi produk di dalamnya. Label berisikan elemen visual dan informasi wajib yang telah ditentukan.

Kemasan botol yang belum dilabelkan. Foto dokumentasi pribadi.

Label Jaipong Label berukuran 8 x 14 cm dengan bahan stiker vinyl glossy sehingga tahan air dan juga tidak mudah lepas. Logo, foto produk, dan label varian rasa diletakkan di tengah, sedangkan informasi lainnya mengisi sisi kiri dan kanan label.

Segel Botol Segel botol pun didesain sesuai konsep agar kesatuan visualnya terjaga. Segel menggunakan gambar daun pisang pada kedua sisi kertas art paper 90 gram. Penutup ini berbentuk lingkaran dengan diameter 8.5 cm, 4 cm lebih besar dari diameter botol agar dapat menutupinya. Penutup daun kertas tersebut dibalutkan pada tutup botol kemudian diikat dengan tali berwarna coklat yang berserat. Ukuran segel daun ini telah diperhitungkan agar tidak menutupi label.

53

Desain Kemasan | Bentuk-bentuk Kemasan


Label kemasan botol Jaipong.

Kemasan botol yang telah dilabelkan dan disegel.

Bentuk-bentuk Kemasan

54


Kemasan Sekunder Botol Bentuk kemasan botol Jaipong dapat dibeli satuan, namun ada kemasan khusus bagi yang membeli 3 varian rasa sekaligus untuk memudahkan pembeli membawa 3 botol sekaligus

Bentuk Kemasan Sekunder Botol Kemasan sekunder ini mengambil bentuk

rumah

Jolopong,

rumah

tinggal tradisional Sunda sederhana yang paling umum ditemukan di masyarakat (romadecade.org, 2019). Botol

dipersonifikasikan

menjadi

orang yang masuk dalam rumah.

serta sebagai bentuk sarana promosi

Tahap pertama adalah menghitung

display dan informasi.

ukuran untuk menampung 3 botol. Botol akan diletakkan pada papan karton yang diberikan 3 lubang untuk mencegah pergeseran botol. Lubang berukuran 4.5 cm sesuai dengan diameter botol dan antar lubang diberi jarak 1.5 cm agar botol tak saling menempel dan mudah diambil. Papan berlubang ini akan menjadi dasar keseluruhan kemasan. Tinggi kemasan sekunder harus melebihi tinggi kemasan botol, yaitu 11 cm.

4.5 cm

1.5 cm

1.5 cm

7.5 cm

19.5 cm Rumah Jolopong adat Sunda. Foto dari budayajawa.id.

55

Desain Kemasan | Bentuk-bentuk Kemasan

Struktur dasar untuk penempatan botol.


Mekanisme Kemasan Sekunder Botol Kemasan dibagi menjadi bagian badan (tembok dan panggung rumah) dan bagian penutup (atap dan handle). Keduanya dapat disatukan dan dipisah dengan digeser. Saat disatukan, kemasan dapat dijinjing. Saat dipisah, bagian badannya dapat digunakan sebagai tempat organizer botol bumbu. Bagian badan dan atap rumah akan menggunakan bahan art carton yang dilaminasi agar tak berbekas saat dilipat dan tahan air. Sedangkan untuk bagian penutupnya akan digunakan bahan mika yang tebal agar kuat saat dibawa. Ukuran akhir kemasan rumah Jolopong ini adalah 7.5 cm x 21.5 cm x 15 cm (panjang x lebar x tinggi). Angka tersebut belum termasuk dengan handle pada atas bagian atap. Tembok pada bagian kiri dan kanan masing-masing memiliki ketebalan 1 cm untuk menjaga kualitas kekuatan kemasan.

Struktur dua bagian utama kemasan sekunder botol.

Ilustrasi kemasan sekunder dengan isi kemasan botol.

Penyatuan dua bagian utama kemasan.

Bentuk-bentuk Kemasan

56


Desain Kemasan Sekunder Botol

Kemasan ini menggunakan tekstur

Di sisi luar kemasan tertera informasi-

anyaman bambu dan jerami untuk

informasi wajib sebagai berikut:

menyerupai rumah Jolopong. Pada

Sisi depan

: slogan Jaipong

bagian

Sisi belakang

: deskripsi produk

gambar ketiga maskot yang masing-

Sisi kiri

: Deskripsi produk,

masing berdiri di balik botol varian

logo produsen,

rasa yang diwakilkannya. Seperti yang

cara penggunaan

telah

Sisi kanan

: Varian rasa,

dalam

kemasan,

dijelaskan,

diletakkan

pada alas yang berlubang sehingga

keterangan izin

tidak tergeser-geser. Handle untuk

edar, logo Halal,

menjinjing kemasan berwarna hejo

barcode, kontak

Jaipong, memperkuat warna utama

layanan

merek Jaipong.

Kemasan sekunder botol. Foto dokumentasi pribadi.

57

botol

terdapat

Desain Kemasan | Bentuk-bentuk Kemasan


Kemasan sekunder botol dengan isi kemasan primer botol. Foto dokumentasi pribadi.

Bentuk-bentuk Kemasan

58


Kemasan Primer Sachet Sachet merupakan versi kemasan Jaipong yang berukuran kecil dan mudah dibawa kemana-mana. Tiap sachet berisi produk untuk 1 sajian. Sachet tidak akan dijual satuan, melainkan dijual dalam kemasan sekunder berupa kotakkotak karton. Kemasan sekundernya akan dibahas pada bagian berikutnya.

Desain dan Bentuk Kemasan Sachet Kemasan berukuran 6.5 x 9 cm (lebar x tinggi). Kemasan menggunakan bahan art paper 150 gram yang dilaminasi glossy sehingga tahan air. Desain kemasan kembali menggunakan elemen-elemen dan penataan tempat yang telah dibahas. Karena ukuran kemasan yang kecil dan tidak banyak ruang, maka tidak semua informasi formal dimasukkan ke dalam kemasan primer sachet. Informasi formal yang tidak dimasukkan akan tertera pada kemasan sekundernya.

Desain kemasan primer sachet.

59

Desain Kemasan | Bentuk-bentuk Kemasan


Hasil akhir desain kemasan primer sachet. Foto dokumentasi pribadi.

Kemasan Sekunder Sachet Kemasan sachet tidak dijual satuan, melainkan setiap 6 sachet dengan varian rasa yang sama akan dimasukkan ke dalam kemasan sekunder berupa kotak karton. Tiap kotak berisi 6 sachet untuk mengantisipasi jika akan dijual 1 kotak berisi 3 rasa sekaligus (terbagi rata menjadi 2 original, 2 ayam, 2 salmon).

Desain Kemasan Sekunder Sachet Kemasan sekunder ini berukuran 7 cm x 5 cm x 9.5 cm (panjang x lebar x tinggi). Kotak menggunakan bahan art carton 320 gram yang dilaminasi glossy pada bagian luarnya agar tidak retak saat dilipat dan juga tahan air. Desain kemasan kotak sama dengan sachet agar sintaks dan dapat diketahui persis seperti apa sachetnya. Yang membedakan adalah pada satu sisi kotak terdapat permainan seperti cari kata, memecahkan kode, atau matematika. Hal ini ditujukan agar orang yang melihatnya akan mendekati produk, memegangnya, dan menatapnya untuk berusaha memecahkan teka-teki.

Bentuk-bentuk Kemasan

60


Kerangka kemasan sekunder sachet.

61

Desain Kemasan | Bentuk-bentuk Kemasan


Hasil akhir kemasan sekunder sachet. Foto dokumentasi pribadi.

Bentuk-bentuk Kemasan

62


Kemasan untuk Food Stall Produk Jaipong merupakan bumbu yang ditaburkan ke atas nasi dan memang tidak dapat dikonsumsi sendiri. Namun tentunya ada beberapa acara khusus yang mengharuskan produk Jaipong ditampilkan dan dapat dicoba langsung oleh calon pembeli, misalnya dalam membuka stan untuk promosi. Karena tujuan penggunaan utama

dari produk Jaipong adalah untuk nasi, maka

untuk makanan testernya Jaipong akan memberikan bola-bola nasi kecil yang ditaburi Jaipong. Untuk menjaga kesatuan visual dan brand image Jaipong, maka diperlukan sebuah wadah untuk tester bola-bola nasi tersebut.

Bentuk, Ukuran, dan Desain Kemasan Food Stall Wadah berbentuk seperti perahu, terinspirasi dari wadah food stall takoyaki di Jepang (livejapan.com, 2019). Bola nasi juga merupakan makanan khas Jepang yang disebut onigiri. Wadah menggunakan tekstur daun pisang dan kertas coklat sehingga terkesan tradisional seperti wadah makanan tradisional. Penggunaan daun pisang ini disamakan dengan segel kemasan botol Jaipong. Logo diletakkan pada bagian dalam wadah sehingga orang dapat melihat produk dan logo secara berdampingan. Wadah dilengkapi dengan tusukan yang di atasnya diberi label daun dengan warna dan maskot sesuai varian rasa bola-bola nasinya.

Sisi dalam dan sisi luar kemasan food stall.

63

Desain Kemasan | Bentuk-bentuk Kemasan


Stiker label untuk tusukan food stall.

Hasil akhir kemasan food stall. Foto dokumentasi pribadi.

Ukuran wadah food stall sebelum dirakit adalah 21.5 cm x 18 cm (panjang x lebar). Ukuran wadah ini telah diperhitungkan agar dapat memuat enam buah bola nasi dan nyaman saat digenggam dalam tangan. Ukuran wadah setelah dirakit dapat berbeda-beda tergantung dengan sudut-sudut penekukannya. Wadah food stall ini menggunakan bahan art carton 150 gram dan dilaminasi pada bagian dalam sehingga tahan air dan tidak mudah rusak saat menampung bola-bola nasi di dalamnya. Nantinya wadah ini juga akan diberikan lembaran plastik pada bagian dalamnya untuk alasan kebersihan makanan.

Bentuk-bentuk Kemasan

64


Paper bag Saat orang membeli sebuah atau banyak produk, pastinya ia membutuhkan paper bag atau plastic bag agar mudah membawanya. Tas ini bisa menjadi media promosi dengan meletakkan logo dan identitas visual merek, terutama karena tas ini dapat digunakan ulang. Tas ini secara tidak langsung juga adalah kemasan tertier yang mampu menampung semua bentuk kemasan produk.

Bentuk dan Desain Paper Bag Jaipong memiliki paper bag. Alasan mengapa tidak digunakannya bahan plastik adalah karena sedang gencar gerakan pengurangan plastik dan Jaipong beridentitas visual yang serba alami. Paper bag menggunakan bahan art carton 260 gram yang dilaminasi agar tahan air. Handlenya menggunakan tali kepang putih. Paper bag ini berukuran 25 cm x 8 cm x 35 cm (panjang x lebar c tinggi), cukup untuk menampung kemasan sekunder botol yang ukurannya terbesar.

Pola paper bag Jaipong.

65

Desain Kemasan | Bentuk-bentuk Kemasan


Hasil akhir paper bag Jaipong.

Desain paper bag Jaipong menggunakan konsep wadah-wadah makanan tradisional Indonesia yang sering kali menggunakan anyaman bambu dan daun pisang. Paper bag Jaipong didesain seakan-akan tas dari bahan anyaman bambu dan di dalamnya terdapat daun pisang. Desain dilengkapi dengan logo Jaipong, slogan, dan ketiga maskot yang bermunculan dari dalam anyaman bambu. Desain sisi depan dan belakang paper bag dibuat sama persis. Pada desainnya terdapat figur tali kepang dari atas hingga tengah. Figur tali kepang ini terdapat simpul pada ujungnya, seakan-akan diikat pada anyaman bambu. Pada bagian atas kedua tali ini nantinya akan diberikan lubang untuk mengikat tali handle paper bag yang sebenarnya. Di sini, gambar tali dan tali handle yang sebenarnya akan terlihat seakan-akan menyambung.

Bentuk-bentuk Kemasan

66


Bab

4

Produk yang ditawarkan suatu perusahaan harus ditunjukkan ke sasaran pasar dengan efektif. TItik temu calon konsumen dengan promosi produk disebut point of purchase.


Point of Purchase 69

Rak Display

74

Poster


Titik pembelian adalah titik dimana semua elemen dari penjual bertemu dengan konsumen potensial,. Hal ini meliputi transaksi, uang, dan juga produk (Quelch, 2006). PoP menjadi sebuah

media

pengiklanan

mengidentifikasikan

suatu

yang merek

RAK DISPLAY Rak display adalah wadah yang menyerupai bentuk rak dan dapat

menampung

produk

dalam jumlah yang banyak.

tertentu dengan penanda, struktur, dan perangkat display untuk produk (Clow and Baack, 2007). Bentuk PoP sangat beragam, mulai dari spanduk, papan nama, direktori, sampai rak. Untuk Jaipong, PoP yang dibuat adalah rak display yang dapat menampung kemasan produk dalam jumlah banyak (lebih dari 2) dan sebuah poster yang mendeskripsikan produk serta proses pembuatannya. Kedua PoP ini akan dibahas dengan detil pada bagian setelah ini.

Fungsi rak display ialah menunjukkan produk ke konsumen potensial dalam jumlah banyak secara sekaligus. Rak display ini biasa sering ditemukan pada pasar swalayan. Ukuran rak display bervariasi, ada yang untuk diletakkan di lantai, lemari ataupun untuk diletakkan di atas meja counter. Sebelum dibuat, perlu dirincikan lagi semua bentuk kemasan Jaipong agar dapat diketahui bentuk PoP yang sesuai. Kemasan Jaipong memiliki beragam bentuk dan ukuran, mulai dari botol, kotak untuk 3 botol, dan kotak sachet. Tidak praktis jika harus dibuat rak display berbeda untuk tiap bentuk kemasan. Maka itu rak display Jaipong akan didesain untuk dapat memuat semua bentuk kemasan sekaligus. Berikut foto dan keterangan ukuran tiap bentuk kemasan Jaipong.

69

Point of Purchase | Rak Display


Kemasan Primer Botol

Kemasan Sekunder Botol Kemasan Sekunder Sachet

Diameter 4.5 cm Tinggi 10 cm

Panjang 21 cm Lebar 7.5 cm Tinggi 15.5 cm

Panjang 7 cm Lebar 5 cm Tinggi 9.5 cm

Tabel ukuran tiap bentuk kemasan.

Struktur Dasar Rak Display Rak display Jaipong terdiri dari tiga lapisan kotak seperti anak tangga. Bentuk menyerupai tangga ini terpinspirasi dari sistem terasring sawah ,sebuah teknik bercocok tanam dimana dataran dibuat bertingkat-tingkat seperti tangga untuk mencegah erosi tanah (Sukartaatmadja, 2004). Terasering sawah ini dapat digunakan sebagai konsep desain karena sesuai dengan kata kunci visual alami. Rak dibuat cukup tiga tahapan. Jika terlalu banyak, pengambilan produk yang berada di paling belakang akan sulit. Jika hanya terdiri dari dua tahapan, terlalu sedikit kemasan yang dapat ditampung. Dengan jumlah tiga tahapan ini, setiap bentuk kemasan dapat menempati satu tahapan dan didisplay bersamaan. Setiap tahapan memiliki lubang-lubang agar kemasan botol dapat diletakkan. Kotak paling bawah memiliki 9 lubang, kotak tengah memiliki 6 lubang, dan kotak paling atas memiliki 3 lubang. Saat ditumpuk, masing-masing kotak akan terlihat memiliki tiga buah lubang. Kotak paling bawah dan tengah sengaja dibuat banyak lubang agar dapat digunakan secara terpisah. Struktur dasar ini menjadi bentuk utama rak display dan nantinya akan dikelilingi tembok-tembok.

Rak Display

70


Sistem terasering sawah. Foto oleh minanews.com dan ayuksinau.com.

Struktur dasar rak display.

71

Point of Purchase | Rak Display


Desain Rak Display Struktur dasar yang menjadi fondasi rak kemudian diberikan tembok pada tiap sisi sampingnya (kiri, kanan, depan, dan belakang). Tiap sisi memuat informasi mengenai brand Jaipong dan produknya. Karena terinspirasi dari terasering sawah, maka sisi kiri dan kanan dibuat menyerupai bukit-bukit. Sama seperti kemasan sekunder botol yang berbentuk rumah, kini kemasan-kemasan Jaipong dipersonifikasikan sebagai orang yang berdiri di tahapan terasering sawah. Tiap sisi didesain 2 muka, luar dan dalamnya. Khusus sisi belakang rak, tingginya melebihi yang lainnya karena akan diletakkan logo yang tak boleh tertutup. Rak menggunakan bahan art carton 360 gram dan tiap sisinya dibentuk dari dua lapis art carton. Berikut hasil akhir rak display Jaipong.

Kerangka rak display Jaipong.

Rak Display

72


Kerangka rak display Jaipong.

Hasil akhir rak dislpay Jaipong. Foto dokumentasi Pribadi.

73

Point of Purchase | Rak Display


POSTER Poster adalah salah satu PoP yang paling umum. Ukuran besar dan peletakkan yang baik akan membantu menjangkau calon konsumen.

Poster Jaipong dibuat dengan ukuran A1 (59.4 cm x 84.1 cm). Tujuan utama dari adanya PoP berupa poster ini adalah untuk memperkenalkan merek Jaipong dan juga produknya yang ditawarkan kepada masyarakat. Informasi yang wajib tertera dalam poster adalah logo Jaipong dan slogannya ,deskripsi produk, proses pembuatan produk, serta nama produsen, distributor desainer, dan lainnya yang terlibat. Berikut ini tahapan proses pembuatan produk Jaipong yang harus dimasukkan dalam konten poster serta proses sketsa pembuatannya. Proses pembuatan ini nantinya akan didesain menjadi sebuah infografik yang mudah dimengerti.

Perebusan

Daun Pohpohan

Jantung Pisang

Blansir

Pengeringan

Pengirisan

(cabinet drier) Pengeringan (cabinet drier)

Produk Jaipong

Pengecilan Ukuran

Pengecilan Ukuran (disc mill) Pengayakan

(disc mill) Pencampuran

Tepung Daun Pohpohan

Pengayakan Tepung Jantung Pisang

Garam, wijen sangrai, gula, dan lada Proses pembuatan produk Jaipong.

Poster

74


Desain Poster Poster didesain sintaktis dengan kemasan, dengan cara menggunakan latar belakang bukit-bukit dan pegunungan. Hanya saja, logo diletakkan di bagian samping kiri. Hal ini agar pada bagian kanan logo dapat diletakkan deskripsi brand dan produk Jaipong sehingga ruang tiap sudut poster dipenuhi. Di bawah logo dan deskripsi terdapat infografik proses pembuatan produk dengan ilustrasi. Langkah proses dalam infografik didesain menyerupai jalanan dengan rerumputan, bebatuan, dan papan penunjuk jalan sehingga tampak menyatu dengan latar belakang. Pada bawah poster diletakkan logo-logo wajib, nama produsen, dan desainer. Peletakkan elemen ini dibagi menjadi kiri dan kanan dengan memperhatikan keseimbangannya secara visual. Semua elemen visual dalam poster ini didesain sesuai konsep dan aturan desain Jaipong.

Sketsa proses pembuatan poster Jaipong.

75

Point of Purchase | Poster


Hasil akhir poster Jaipong.

Rak display dan poster ini adalah sebuah bentuk pengiklanan Jaipong. Dengan informasi-informasi detil yang tertera serta konsep desain yang sesuai dengan kata-kata kunci visual Jaipong, orang-orang yang melihatnya dapat mengetahui apa itu Jaipong, brand seperti apakah Jaipong, serta produk apa yang ditawarkan. Semua atribut ini harus didesain secara sintaktis satu sama lain agar menciptakan kesatuan yang semakin memperkuat brandnya. Selain itu, tiap atribut juga harus didesain dengan praktis dan efektif dalam penggunaannya.

Poster

76


Bab

5

Sebuah perusahaan yang menjual jasa ataupun barang pastinya berpromosi. Dalam era serba digital ini, sebuah keharusan untuk berpromosi di media digital. Bab ini akan membahas usaha promosi Jaipong di berbagai platform digital.


Media Promosi Digital 79

Sasaran Promosi

80 Persona

85

AISAS

84 84 84 85 85

87

Media Promosi

87 Instagram 91 Facebook 91 YouTube 93 Situs 107 Platform Jual Beli Online

Konten Touchpoint 1 Touchpoint 2 Touchpoint 3 Touchpoint 4


SASARAN PROMOSI Promosi memerlukan pemahaman dan riset yang baik akan sasaran pasar yang dituju dapat tersampaikan dengan baik dan akurat.

Sasaran pasar Jaipong adalah anak berusia 5-10 tahun dan sasaran audiensnya adalah ibu rumah tangga yang memiliki anak berusia 5-10 tahun. Sasaran ini disesuaikan dengan kegunaan dan manfaat produk Jaipong. Di sini yang menjadi sasaran berpromosi Jaipong adalah ibu-ibu rumah tangga, dikarenakan anak dalam kisaran usia 5 hingga 10 tahun pada umumnya masih belum dapat berbelanja secara mandiri, terutama untuk produk bumbu makanan. Selain itu, Jaipong akan berfokus ke promosi media digital dimana anak kecil masih jarang yang memiliki perangkat digital sendiri dan dapat menggunakannya. Berikut ini terdapat tabel yang merinciikan kelompok sasaran promosi Jaipong dari segi demografik, psikografik, geografik, dan strata ekonomi.

Demografik • Wanita • Usia 31-35 tahun • Ibu rumah tangga • Sudah berkeluarga

Psikografik • Suka memasak • Peduli kesehatan

Geografik • Warga negara Indonesia

• Familyoriented

• Memiliki anak berusia 5-10 tahun

Tabel sasaran promosi Jaipong.

79

Media Promosi Digital | Sasaran Promosi

Strata Ekonomi • Menengah ke bawah


Persona Salah satu teknik untuk memfokuskan sasaran promosi suatu brand adalah metode persona. Cara kerjanya adalah dengan membuat figur fiksi sesuai dengan sasaran promosi dan membayangkan profilnya, hobi, dan juga aktivitasnya sehari-hari. Setelah menyusun jadwal aktivitasnya, tentukan saatsaat dimana media promosi dapat ditemukan. Dengan metode ini, menjadi lebih mudah untuk membayangkan dan terhubung dengan sasaran. Jaipong menggunakan teknik ini untuk memfokuskan sasaran promosi. Titik temu promosi difokuskan pada media digital saja. Persona Jaipong bernama Silvi Wibisono, seorang ibu rumah tangga di Jakarta, Indonesia. Dari tabel aktivitasnya, dapat diketahui platform media digital yang efektif untuk berpromosi serta jamjam dimana sasaran promosi paling berkemungkinan melihat iklan Jaipong.

Persona Jaipong:

Silvi Wibisono Usia 33 Tahun •

Tinggal di perumahan Citra 6, Jakarta Barat

Keturunan Indonesia-Cina

Sudah berkeluarga, memiliki seorang anak yang berusia 6 tahun

Seorang ibu rumah tangga

Suka masak untuk keluarga serta menyiapkan bekal

Sangat peduli dengan kesehatan, selalu mengusahakan untuk makan makanan yang sehat dan organik

Sasaran Promosi

80


Jam

Aktivitas

Touchpoint Digital

6.00

Bangun tidur, main Hp

Instagram, messenger

6.15

Masak, sarapan, siapin bekal anak

-

6.45

Mengantarkan anak ke sekolah

-

7.15

Yoga atau aerobik bersama

Instagram, YouTube

dengan teman sesama ibu-ibu 8.30

Melewati pasar, membeli

-

keperluan rumah dan bahan untuk memasak 9.15

10.30

Pulang ke rumah, mandi, beres-

Instagram, messenger,

beres seisi rumah, bersantai

YouTube, browsing

Masak, menyiapkan bekal untuk

-

makan siang anak 11.45

Mengantarkan makanan untuk

-

anak di sekolah 12.15

Mengantar anak ke tempat les

-

12.30

Bertemu dengan teman ibu-ibu

Instagram, messenger,

lainnya, makan siang bersama,

YouTube, browsing

ngobrol, arisan 14.00

Menjemput anak dari tempat les

-

lalu pulang ke rumah 14.30

Menidurkan anak untuk tidur

-

siang 14.45

Melakukan pekerjaan rumah dan

Instagram, messenger,

bersantai

YouTube, browsing Tabel aktivitas persona Jaipong.

81

Media Promosi Digital | Sasaran Promosi


Jam 16.30

Aktivitas

Touchpoint Digital

Membangunkan anak,

Instagram, messenger,

berinteraksi dengan keluarga

YouTube, browsing

17.30

Masak untuk makan malam

-

18.30

Makan malam bersama keluarga

-

19.15

Membereskan makan malam dan

-

merapikan seisi rumah 20.00

22.00

Membantu anak mengerjakan PR,

Instagram, messenger,

waktu bersama dengan keluarga

YouTube, browsing

Menidurkan anak, bersantai

Instagram, messenger, YouTube, browsing

23.00

Tidur

Tabel aktivitas persona Jaipong.

AISAS Aisas adalah sebuah metode yang membantu perencanaan promosi. Jaipong menggunakan metode ini dalam promosi.

AISAS merupakan sebuah singkatan dari lima kata kunci dalam suatu proses promosi, yaitu kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), pencarian (search), tindakan (action), dan berbagi (share). Lima kata kunci ini adalah sebuah urutan kejadian atau siklus yang diusahakan dan diharapkan akan terjadi setelah dilakukannya tindakan promosi. Di antara tiap kata kunci kejadian, terdapat titik-titik temu dimana sebuah promosi dapat berperan membantu berjalannya siklus ini. Berikut ini bagan penjelasan mengenai siklus model promosi AISAS serta siklus AISAS Jaipong yang didasarkan pada personifikasi sebelumnya.

AISAS

82


Model Promosi AISAS Touchpoint 1

Touchpoint 2

Touchpoint 3

Touchpoint 4

1

2

3

4

5

Awareness

Interest

Search

Action

Share

Dari tidak tahu, Dari hanya tahu, menjadi tahu

menjadi tertarik

Dari tertarik,

Dari ingin,

Setelah membeli,

dicarilah dan

menjadi

memberitahukan

menjadi ingin

membelinya

ke orang-orang sekitar

Siklus model promosi AISAS.

Promosi AISAS Jaipong Touchpoint 1 Iklan dalam media-media

Touchpoint 2

Touchpoint 3

Touchpoint 4

Post dan story

Informasi tentang

Instagram,

dalam Instagram lokasi penjualan

berbagai

sosial yang pop

dan Facebook,

produk, link ke

aplikasi

up atau muncul

konten situs.

toko online.

messenger.

mendadak.

1

2

3

4

5

Awareness

Interest

Search

Action

Share

Silvi sedang

Ia kemudian

Setelah melihat

Silvi membeli

Ia memberitahu

bersantai dan

membuka

konten-konten

produk Jaipong

tentang Jaipong

membuka

profil Jaipong

mengenai Jaipong

di toko offline

kepada teman

Instagram, lalu

di Instagram,

dan produknya,

atau online.

ibu-ibu lainnya

muncul iklan

Facebook, atau

Silvi menjadi

melalui media

Jaipong.

situs Jaipong.

tertarik untuk

sosial atau

membeli.

messenger.

Model promosi AISAS Jaipong dengan personifikasi Silvi.

83

Media Promosi Digital | AISAS


Konten Karena sasaran promosinya adalah ibu rumah tangga yang hobi masak, maka konten utama seluruh promosi Jaipong adalah tentang masak-memasak. Alihalih berterus terang menawarkan produk, hal itu akan ditutupi konten masakmemasak sehingga sasaran akan mudah tertarik dengan iklannya kemudian mencari tahu apa itu Jaipong dan produknya.

#BagiResepDong #BagiResepDong adalah nama program spesial Jaipong dimana semua orang dapat membagikan resepnya pada situs Jaipong. Resep yang masuk akan diseleksi dahulu oleh Jaipong lalu dipublikasikan pada situs dan sosial media.

Touchpoint 1 Touchpoint 1 meliputi iklan di platform digital dengan konten video masak, resep, dan tips masak. Sistem platformnya akan mengatur agar promosi ditunjukkan ke orang yang tertarik dengan hal serupa. Iklan akan dipasang pada Instagram, YouTube, Facebook, situs tentang makanan, dan platform jual beli online.

Touchpoint 2 Touchpoint kedua meliputi platform digital dimana Jaipong memperkenalkan diri dan produknya. Maka itu, Jaipong membuat akun-akun resmi di berbagai platform media sosial, platform jual beli online, serta membuat situs sendiri. Di sini sasaran promosi diharapkan dapat mengenali Jaipong dan tertarik untuk membeli produknya. Konten yang dibahas masih akan mengenai makanan dan resep-resep, namun pada tahapan ini produk-produk Jaipong akan mulai ditunjukkan dan ditawarkan kepada pengguna.

AISAS

84


Iklan-iklan Jaipong pada berbagai paltform.

85

Touchpoint 3

Touchpoint 4

Jika sasaran promosi sudah tertarik

Setelah membeli produk, diusahakan

untuk membeli, maka diperlukan

agar orang tersebut menceritakan

dorongan

Jaipong ke orang-orang sekitarnya.

agar

pelanggan

dapat

membeli. Hal ini dilakukan dengan

Maka

itu

membuat kata-kata yang memicu

yang

mendorong

tindakan seperti “beli sekarang�. Perlu

mempublikasikan

pemberitahuan dimana saja produk

dengan produk Jaipong di media

Jaipong dapat ditemukan atau link-link

sosial.

ke platform jual beli online agar dapat

hadiah untuk orang yang foto hasil

langsung membeli.

masakannya dengan Jaipong.

Media Promosi Digital | AISAS

dibuatlah

Contohnya,

acara-acara

orang

untuk

pengalamannya membagikan


Contoh tombol-tombol untuk membeli dan informasi pemasaran.

Contoh cara mengarahkan pembeli agar share tentang Jaipong di Instagram.

AISAS

86


MEDIA PROMOSI Platform digital dimana Jaipong berpromosi dan diperkenalkan. Platform digital meliputi situs Jaipong, akun di Instagram, Facebook, YouTube, dan akun di berbagai platform toko online seperti Tokopedia dan Shopee.

Instagram Jaipong memiliki akun Instagram bernama jaipongindonesia dengan foto logo Jaipong berlatar putih gading. Foto ini digunakan pada semua platform media lainnya jika dibutuhkan. Bionya menjelaskan bahwa makan apapun dengan Jaipong menjadi enak. Selain itu, dipublikasikan juga program #BagiResepDong.

Post Unggahan post Jaipong diawali dengan sebuah cuplikan yang memberitahukan bahwa Jaipong akan hadir, dilanjutkan dengan pengumuman bahwa Jaipong telah hadir, varian-varian rasa produk yang ada, bentuk kemasannya, informasi cara menemukan produk Jaipong, dan publikasi program #BagiResepDong.

Profile picture semua akun sosial media Jaipong.

Akun Instagram Jaipong Indonesia. 87

Media Promosi Digital | Media Promosi


Unggahan post pada akun Instagram Jaipong.

Media Promosi

88


Unggahan post pada akun Instagram Jaipong.

89

Media Promosi Digital | Media Promosi


Post pembuka dilanjutkan dengan post harian dengan konten bergantian antara resep, permainan, dan artikel. Permainan bisa berupa cari kata, tebak kata, pemecahan kode, hangman, dan teka-teki lainnya, dengan tema makanan. Agar orang-orang tertarik untuk ikut serta dalam permainan, disediakan hadiah berupa produk Jaipong bagi pemenang pertamanya. Hal ini menjadi salah satu bentuk promosi. Setiap ada acara besar atau perayaan, Jaipong juga akan mengunggah konten yang bertemakan perayaan tersebut seperti natal, Halloween, dan Valentine. Semua konten menggunakan bahasa Indonesia.

Story Story dari akun Instagram Jaipong berisi konten dari Jaipong dan konsumen. Konten dari Jaipong memuat foto-foto makanan, pengumuman resep baru, acara yang berlangsung, dan promosi. Sedangkan konten dari konsumen ini meliputi repost story atau post konsumen yang mempromosikan produk Jaipong. Dari story-story tersebut, dibuatlah 4 kelompok highlights yaitu resep, promo, proses pembuatan, dan produk. Jumlah highlights ini dapat bertambah seiring berjalannya waktu dan konten dalam akun Instagram Jaipong. Tiap highlights menggunakan foto ilustrasi Jaipong yang sesuai dengan topik.

Unggahan permainan pada akun Instagram Jaipong.

Media Promosi

90


Unggahan story dengan konten dari Jaipong dan konsumen.

Facebook Jaipong memiliki akun Facebook yang masih populer di kalangan dewasa. Akun Facebook Jaipong akan disambungkan atau dilink dengan akun Instagram, sehingga apa yang diunggah dalam Instagram akan terunggah juga di Facebook. Walau keduanya bersambungan dan kontennya sama, media sosial yang lebih difokuskan adalah Instagram. Hal ini dikarenakan jumlah pengguna serta waktu penggunaan Instagram selama lima tahun terakhir telah melesat tinggi.

YouTube Karena konten promosi Jaipong adalah tentang makanan, maka YouTube adalah platform yang tepat. Jaipong dapat mengunggah video masak atau makanan. Walau konten akan fokus ke makanan, Jaipong akan tetap dapat dipormosikan dengan cara menyelipkan produk di dalam video masak tersebut.

91

Media Promosi Digital | Media Promosi


Akun Facebook Jaipong.

Akun YouTube Jaipong.

Media Promosi

92


Situs Jaipong memiliki situs dengan alamat jaipong.co.id. Situs ini memiliki fungsi terbanyak dari platform lainnya. Dari situs ini, pengguna dapat diarahkan ke semua platform media promosi lain. Di situs ini Jaipong dapat mengatur konten dan desain situsnya sehingga terlihat kesatuan identitas visual Jaipong.

Alur Pengguna Konsep, fungsi, dan konten dari situs harus distrategikan baik-baik. Setelah mengelompokkan konten, situs Jaipong akan dibagi menjadi 6 halaman utama, yaitu Beranda, Produk, Tentang Kami, Resep, #BagiResepDong, dan Ruang Ibu. Setelah merumuskkan keenam halaman tersebut, dibuatlah alur pengguna mulai dari membuka situs sampai titik akhirnya. Saat membuka situs, pengguna langsung masuk ke halaman beranda kemudian baru diarahkan untuk menuju ke tiap halaman lainnya. Pada tiap halaman pun, pengguna akan diarahkan ke halaman tertentu. Agar tak terbatas, setiap halaman akan memiliki bar pada bagian atas dan bawahnya yang dapat mengarahkan ke semua halaman.

Alur pengguna situs Jaipong.

93

Media Promosi Digital | Media Promosi


Halaman Beranda (landing page)

Halaman Buku Resep

Media Promosi

94


Halaman Ruang Ibu

95

Media Promosi Digital | Media Promosi

Halaman #BagiResepDong


Halaman Produk

Halaman Tentang Kami

Media Promosi

96


Desain Latar menggunakan warna shade putih gading lalu ditimpa konten. Konten bisa diletakkan pada alas warna putih gading atau langsung di latar. Penataan konten centering (rata tengah). Konten bisa full-width memenuhi lebar layar atau berlebar 1480 px, margin 220 px pada kedua sisi. Typeface yaitu Lunchbox dan Open Sans dengan skala perbandingan minor third (5:6).

Navigation Bar dan Footer Navigation bar ditata centering. Logo berada di tengah, di kirinya terdapat namanama halaman, dan di kanannya terdapat kolom pencarian. Nama halaman yang terbuka dicetak tebal. Navigation bar tidak memiliki alas, langsung diletakkan pada konten situs. Di paling bawah situs terdapat footer berisi logo, kontak layanan pengguna, pilihan halaman, dan akun media sosial. Footer berbentuk bergelombang berwarna hejo Jaipong dan dihiasi dedaunan serta maskot.

Tombol #BagiResepDong Pada halaman resep terdapat ikon #BagiResepDong yang selalu muncul di kiri bawah layar. Pada ikon ini, terdapat sebuah tombol yang dapat mengarahkan pengguna ke halaman #BagiResepDong.

Navigation bar situs Jaipong.

Footer situs Jaipong.

97

Media Promosi Digital | Media Promosi


Tombol untuk ke halaman #BagiResepDong

Footer situs Jaipong dengan maskot.

Beranda atau Landing Page Fungsi utama dari beranda adalah untuk menunjukkan konten-konten utama situs Jaipong dari tiap halaman. Berikut ini penjelasan kontennya. 1.

Konten landing page diawali dengan foto makanan dan kalimat promosi Jaipong, kemudian ada tombol untuk langsung ke halaman produk. Konten pertama ini dibuat full-width untuk menarik perhatian dan terkesan megah.

2.

Konten pertama langsung diikuti oleh aneka resep agar pengguna yang hobi memasak dapat merasa tertarik terlebih dahulu. Pengguna diarahkan ke halaman buku resep dan #BagiResepDong.

3.

Konten resep dilanjutkan dengan perkataan yang mempromosikan produk Jaipong. Di sini pengguna diajak untuk membuka halaman Tentang Kami untuk mengenal Jaipong dan produknya lebih dalam.

4.

Disambung dengan artikel-artikel yang menarik di halaman Ruang Ibu. Pengguna kemudian diarahkan untuk membuka halaman tersebut.

5.

Halaman diakhiri dengan foto produk-produk Jaipong serta tombol untuk beli sekarang atau lihat semua produk di halaman Produk. Jika pengguna mengklik beli sekarang, akan muncul link toko online dan lokasi toko offline.

Media Promosi

98


Halaman beranda situs Jaipong.

Arahan untuk membeli produk Jaipong.

99

Media Promosi Digital | Media Promosi


Buku Resep Pada halaman ini terdapat daftar resep yang telah dikumpulkan dari Jaipong atau #BagiResepDong. Di bagian atas terdapat kolom pencarian resep, lalu diikuti dengan resep terbaru dan resep favorit mingguan. Setelah itu barulah terdapat daftar resep dengan sistem penyortiran. Jika kursor pengguna berada di foto resep, warna foto akan menjadi gelap dan terdapat tombol “lihat resep�. Saat mengklik resep tertentu, akan muncul deskripsi resep mulai dari foto makanan, tanggal publikasi, judul resep, penulis resep, deskripsi singkat, lama pembuatan, dan jumlah porsinya. Penjelasan resep dibagi menjadi daftar bahan dan cara masak. Pada setiap nama bahan terdapat kotak kosong di kirinya dimana pengguna dapat mencentangnya sesuai dengan bahan yang dimiliki. Selain itu, pengguna ditawarkan untuk membeli kekurangan bahannya pada platform toko online. Setelah selesai, barulah masuk ke bagian cara masak. Di akhir artikel tiap resep terdapat tombol agar pengguna dapat kembali ke halaman daftar resep. Di bagian kanan artikel resep akan selalu ada daftar resep favorit agar pengguna tertarik untuk melihat konten lainnya. Ini merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan pengguna dalam situs Jaipong.

Halaman Ruang Ibu Sesuai namanya, halaman ini ditujukan khusus untuk ibu-ibu. Pada halaman ini terdapat beraneka ragam artikel yang dapat membantu kehidupan berkeluarga seorang ibu seperti tips cara masak, tips bersih-bersih, tips untuk menjaga anak, dan sebagainya. Pada bagian kanan daftar artikel terdapat resep favorit yang dapat mengarahkan pengguna ke halaman Buku Resep.

Media Promosi

100


Halaman detail resep.

Halaman daftar resep

101

Media Promosi Digital | Media Promosi


Pilihan penyortiran resep.

Contoh hover.

Halaman Ruang Ibu.

Media Promosi

102


Halaman #BagiResepDong Halaman ini adalah formulir untuk berbagi resep di #BagiResepDong. Sebelum isi formulir, ada ucapan selamat datang dan arahan untuk mengisi formulir. Formulir meliputi ada pribadi pengguna, penjelasan detil tentang resep, dan foto-foto hasil masakan. Di bagian bawah halaman terdapat tombol untuk membagikan resep.

Namun

sebelum

tombol

tersebut, terdapat tawaran untuk dikirimkan email atau dimention di Instagram apabila resepnya sudah dipublikasikan.

Pengguna

dapat

mencentang kotak ataupun tidak. Setelah pengguna mengirim resep, ia akan berpindah halaman dan diucapkan terima kasih. Di sini juga diberitahukan bahwa resepnya akan di cek dan disortir terlebih dahulu oleh Jaipong. Di bagian bawah terdapat ajakan

agar

kumpulan

pengguna

resep

lainnya

melihat dengan

tombol untuk pindah halaman.

103

Media Promosi Digital | Media Promosi

Halaman #BagiResepDong.


Halaman Produk Halaman produk memuat semua informasi promo dan daftar produk Jaipong. Tiap varian rasa dengan beragam bentuk kemasan ditampilkan fotonya dengan nama dan harga. Di bawah harga terdapat tombol beli agar pengguna terdorong untuk klik dan membeli. Jika pengguna mengklik tombol tersebut, layar menjadi gelap dan muncul pesan pop-up berisi logo-logo toko online dan offline yang menjual produk Jaipong. Khusus toko online, diberikan tombol “beli sekarang� agar pengguna dapat langsung diarahkan ke toko online tersebut. Pada bagian bawah halaman diberikan daftar toko online dan offline yang menyediakan produk Jaipong. Hal ini mengantisipasi jika pengguna tidak klik tombol beli dan tidak tahu cara menemukan produk Jaipong.

Halaman Produk.

Media Promosi

104


Arahan pembelian produk di toko online dan offline.

Halaman Tentang Kami Halaman ini berisi segala informasi mengenai Jaipong. Pada halaman ini, hampir semua konten dibuat full-width agar lebih menarik perhatian dan memberikan kesan yang megah. Berikut ini urutan konten halaman Tentang Kami. 1.

Halaman dimulai dengan logo Jaipong di tengah latar pegunungan. Logo diikuti dengan penjelasan bahwa Jaipong selalu hadir untuk keluarga.

2.

Logo Jaipong langsung diikuti oleh deskripsi formal mengenai merek Jaipong dan juga produknya.

3.

Produk Jaipong dibahas mendalam dari segi bahannya yang berkualitas.

4.

Penjelasan mengenai produk diikuti dengan bagan infografik tentang proses pembuatan produk Jaipong.

5.

Ditunjukkan tiga varian rasa produk Jaipong yaitu original, ayam, dan salmon. Tiap varian rasa ditunjukkan fotonya dengan nasi.

6.

Terakhir, terdapat pengarahan bagi pengguna untuk lanjut ke halaman produk, langsung membeli produk, atau halaman buku resep.

105

Media Promosi Digital | Media Promosi


Halaman Tentang Kami.

Media Promosi

106


Platform Jual Beli Online Selain menjual secara offline, Jaipong juga berjualan pada platform jual beli online. Maka itu, Jaipong harus memiliki akun resmi di beberapa platform jual beli online seperti Tokopedia dan Shopee. Selain memiliki akun, Jaipong juga dapat beriklan disana. Dari penjelasan sebelumnya mengenai AISAS, touchpoint-touchpoint dari promosi AISAS Jaipong, dan juga pembahasan detil mengenai setiap platform digital yang digunakan, dapat terlihat alur promosi Jaipong dengan jelas.

Akun tokopedia dan Shoppee Jaipong.

107

Media Promosi Digital | Media Promosi


Finalisasi Tahapan AISAS Promosi Jaipong Touchpoint 1

Touchpoint 2

Touchpoint 3

Touchpoint 4

Iklan Jaipong

Konten

Informasi

Acara

tentang

tentang

toko-toko yang

khusus yang

masakan di

Jaipong dan

menyediakan

mendorong

Instagram,

resep di akun

produk

pengguna agar

YouTube,

Instagram,

Jaipong serta

membagikan

Facebook, situs

Facebook,

tombol-tombol

cerita tentang

tentang masak,

YouTube, dan

membeli

Jaipong pada

dan platform

situs resmi

produk.

Instagram dan

jual beli online.

Jaipong.

Facebook

1

2

3

4

5

Awareness

Interest

Search

Action

Share

Pengguna

Pengguna

Pengguna

Pengguna

Pengguna

melihat iklan-

membuka

mengenal

membeli

membagikan

iklan promosi

profil Jaipong

Jaipong dan

produk Jaipong

pengalamannya

Jaipong.

di berbagai

produknya lebih

di toko offline

dengan produk

platform digital.

dalam sehingga

atau online.

Jaipong melalui

menjadi

media sosial

tertarik untuk

atau messenger.

membelinya.

Media Promosi

108


Bab

6

Dalam tiap tahunnya ada banyak hari besar yang dirayakan. Dalam merayakannya dan karena permintaan pasar, Jaipong mengganti konsep desain kemasan dan promosinya sesuai dengan tema perayaan yang berlangsung.


Desain Musiman 111

Kemasan Khusus

112

Halloween

113 Skema Warna Halloween

116 Elemen Desain Halloween

120 Kemasan Primer Botol

121 Kemasan Sekunder Botol

122 Kemasan Primer Sachet

123 Kemasan Sekunder Sachet

125 Display PoP

126 Media Sosial


KEMASAN KHUSUS Dalam tiap tahun ada begitu banyak hari besar yang dirayakan. Biasanya, desain kemasan-kemasan produk akan didesain secara khusus sesuai dengan tema hari besar.

Kemasan musiman ini adalah salah satu cara untuk mempromosikan produk yang ditawarkan. Produk seakan-akan menjadi lebih eksklusif karena didesain khusus sesuai dengan tema hari besar yang diwakilkan. Kemasan musiman ini dapat meningkatkan penjualan dengan menarik perhatian pelanggan. Beberapa hari besar di Indonesia yang sering dibuat kemasan musimannya adalah natal, tahun baru, idul fitri, halloween, dan valentine atau hari kasih sayang. Kemasan musiman ini dibuat untuk memenuhi permintaan pasar sekaligus bersaing antar merek. Dengan adanya kemasan musiman ini, orang-orang yang melihat kemasan tersebut juga akan menjadi mengetahui hari besar apa yang akan datang. Selain itu, budaya dan tampilan visual untuk perayaan hari raya besarnya juga secara tidak langsung akan berkembang.

Contoh kemasan musiman. Foto dari amandaclarkdesign.com.

111

Desain Musiman | Kemasan Khusus


HALLOWEEN Sebagai contoh desain kemasan musiman, berikut kemasan Jaipong pada salah satu hari raya Halloween.

Halloween jatuh pada 31 Oktober setiap tahun. Tradisi Halloween atau All Hallows Eve ini bermula dari bangsa Celtic sekitar 2000 tahun lalu. Mereka percaya bahwa tiap malam pada tanggal 31 Oktober, pintu pembatas dunia orang mati dan orang hidup terbuka sehingga para makhluk halus dapat berkeliaran di dunia orang hidup (history.com, 2009). Karena itu, mereka menggunakan kostum menyerupai makhluk halus atau gaib untuk membaur dan tidak dibahayakan. Seiring berjalannya waktu, tujuan awal Halloween memudar. Halloween dirayakan tidak hanya dengan kostum makhluk halus tetapi juga tokoh terkenal, profesi, atau pahlawan. Anak-anak biasanya berkeliling ke rumah sekitar dan meminta permen sambil mengatakan “trick or treat�. Halloween ini banyak dirayakan di negara Amerika. Di Indonesia, hari raya ini hanya sekedar ucapan tanpa menggunakan kostum dan berkeliling. Berikut moodboard suasana Halloween.

Perayaan hari raya Halloween. Foto dari shutterstock.com.

Halloween

112


Skema Warna Halloween Sejarah dari awal mulanya perayaan Halloween membuatnya menjadi sering diasosiasikan dengan hal-hal yang seram dan gelap. Hal ini tentunya akan mempengaruhi bentuk visual dari segala sesuatu yang berhubungan dengan perayaan Halloween. Namun dikarenakan produk Jaipong ditujukan untuk anakanak kecil, maka kemasan musiman Halloween Jaipong dipastikan tidak akan digunakan figur-figur makhluk halus atau gaib yang menyeramkan.

Alternatif Skema Warna Halloween Kemasan Jaipong berukuran kecil dan elemen visualnya ramai. Maka itu, cara efektif untuk membuat kemasan edisi khusus adalah dengan mengubah skema warna. Jika skema warna berubah, orang yang melihat dari jauh pun akan dapat menyadari perubahannya. Berikut ini alternatif skema warna desain kemasan Halloween. Jika kemasan yang biasanya pemandangan diilustrasikan siang hari, maka kemasan Halloween mengambil latar pada malam hari.

Alternatif desain Halloween 1.

113

Desain Musiman | Halloween


Alternatif desain Halloween 2 dan 3.

Ketiga alternatif skema warna ini menggambarkan perayaan Halloween, namun kurang sintaktik dengan kemasan biasa Jaipong terutama dalam pembedaan varian rasa. Latar belakang yang menjadi penanda varian rasa berubah drastis.

Finalisasi Skema Warna Halloween Dari berbagai kekurangan ketiga alternatif sebelumnya, maka dikembangkan solusi yang tepat. Agar produk tetap mudah dibedakan antar varian rasanya, maka warna langit dan padang rumputnya dibiarkan sama tanpa berubah. Hanya saja, pancaran cahaya pada langit yang tadinya tint diganti menjadi shade atau lebih gelap. Pada palet warna Jaipong ditambahkan warna yang berbeda yaitu dua buah warna ungu. Keduanya digunakan pada gunung-gunung yang tadinya putih dan bersifat netral. Sama seperti dengan warna-warna lainnya, kedua warna ini diberikan nama khusus berbahasa Indonesia campur Sunda.

Halloween

114


Finalisasi desain Halloween.

Wungu Muda Jaipong C = M= Y = K =

115

70 90 0 25

R = 86 G = 45 B = 122 Kode Hex #562d7a

Desain Musiman | Halloween

Wungu Tua Jaipong C M Y K

= = = =

65 85 0 0

R = 116 G = 72 B = 156 Kode Hex #74489c


Elemen Desain Halloween Perubahan skema warna tidak cukup. Elemen-elemen visual yang ada pada kemasan Jaipong juga akan didesain sesuai dengan tema Halloween. Hal ini mencakup tiap elemen mulai dari logo hingga informasi formal.

Logo Untuk mempertahankan image dari brand Jaipong, maka logo utama Jaipong tidak berubah namun desain kalimat slogannya diubah. Yang tadinya teks slogan berada di atas latar papan kayu, kini menjadi pita ungu.

Label Varian Rasa Label varian rasa yang tadinya menggunakan bentuk daun kini menjadi bentuk kertas. Sisi kertas diberi warna gelap serta tekstur tidak rata sehingga terlihat sudah usang dan tua. Warna pembeda varian rasa dan typefacenya tetap sama.

Penambahan Elemen Untuk menekankan kesan Halloween, ditambahkan berbagai elemen visual khas Halloween. Elemen ini meliputi Jack O’ Lantern (labu berwajah), kuburan, kelelawar, serta laba-laba dan sarangnya. Semua elemen ini berupa siluet hitam.

Logo Jaipong versi Halloween.

Halloween

116


Label rasa versi Halloween.

Penambahan elemen visual Halloween.

Alternatif foto produk Halloween.

117

Desain Musiman | Halloween


Maskot berkostum Halloween.

Foto nasi dengan taburan Jaipong Yang tadinya foto nasi menggunakan mangkuk, kini wadahnya diganti sesuai tema Halloween. Pada awalnya dibuat dua alternatif yaitu mangkuk labu dan kuali yang biasa digunakan penyihir dalam dongeng. Namun yang dipilih adalah wadah yang kuali karena pewarnaannya yang netral. Foto nasi dan produk tidak berubah karena isi produk kemasan Halloween juga tidak berubah.

Maskot Maskot yangg awalnya menggunakan pakaian tradisional Sunda, kini diganti menjadi kostum-kostum makhuk fiksi. Dari semua kostum Halloween yang sering ditemukan, dipilih tiga yang paling umum, tidak menyeramkan, dan sesuai untuk tiap maskot. Pipin berpakaian seperti drakula dengan jubah dan gigi taring yang terlihat pada mulutnya. Panji mengenakan kostum seperti seorang penyihir dengan jubah, topi, dan tongkat ajaib. Pia mengenakan kostum seperti peri dengan hiasan mahkota bunga dan sepasang sayap peri. Setiap maskot ini masih mempertahankan warna khasnya masing-masing, Pipin dengan warna hijaunya, Panji dengan warna kuningnya, dan Pia dengan warna merahnya.

Halloween

118


Informasi Formal Setiap informasi formal didesain bertemakan Halloween. Teks fakta nutrisi diletakkan pada latar berbentuk nisan. Barcode yang tadinya didesain menjadi rumah khas Sunda kini menajdi rumah hantu atau haunted mansion. Teks deskripsi produk menggunakan latar berbentuk awan. Teks komposisi tertera pada ilustrasi kertas usang yang robek-robek. Cara penggunaan produk, sama seperti sebelumnya, diletakkan dalam speech bubble di sebelah maskot sehingga seakan-akan maskot tersebut sedang berbicara kepada yang membaca.

Informasi formal yang didesain dengan tema Halloween.

119

Desain Musiman | Halloween


Kemasan Primer Botol Desain tata letak elemen masih sama dengan kemasan semula, hanya saja elemen visualnya diganti dengan elemen bertemakan Halloween. Segel tutup botol pun masih sama dengan yang sebelumnya, yaitu dengan penutup kertas dan tali berserat. Namun yang tadinya menggunakan kertas dengan tekstur daun, sekarang menjadi kertas berwarna ungu yang dihiasi sarang laba-laba berwarna putih. Berikut desain label dan hasil akhir kemasannya.

Label kemasan primer botol Halloween.

Hasil akhir kemasan primer botol Halloween. Foto dokumentasi pribadi.

Halloween

120


Kemasan Sekunder Botol Yang tadinya rumah Jolopong bertekstur bambu dan jerami, kini menjadi sebuah rumah hantu. Dindingnya menggunakan tekstur batu bata yang berwarna wungu muda Jaipong, sedangkan atap-atapnya menggunakan tesktur pola keramik yang berwarna hitam keunguan. Penataan letak tidak berubah, hanya elemen visualnya diganti jadi bertemakan Halloween. Dinding-dinding rumah didekorasi ilustrasi laba-laba yang tampak bergelantungan dan sarangnya. Stiker pagar kayu yang ditempel pada bahan mika diganti menjadi pagar besi yang ramping dan tajam. Perbedaan yang paling mencolok adalah warna kemasan yang berubah menjadi sangat keunguan.

Hasil akhir kemasan sekunder botol Halloween. Foto dokumentasi pribadi.

121

Desain Musiman | Halloween


Kemasan Primer Sachet Penataan letak elemen masih sama dengan yang semula, hanya saja elemen visualnya diganti dengan elemen-elemen yang bertemakan Halloween.

Desain kemasan primer sachet Halloween.

Hasil akhir kemasan primer sachet Halloween. Foto dokumentasi pribadi.

Halloween

122


Kemasan Sekunder Sachet Tata letak elemen visual masih sama dengan yang semula. Yang membedakan adalah elemen visualnya diganti dengan elemen-elemen yang bertemakan Halloween. Permainan di bagian belakang kotak juga disesuaikan dengan tema Halloween. Yang tadinya permainan tertera pada latar kertas, kini diletakkan di latar siluet rumah hantu yang sama seperti ilustrasi pada barcode. Model tekatekinya masih sama seperti kemasan awal, namun jawabannya diubah-ubah.

Kerangka kemasan sekunder sachet Halloween.

123

Desain Musiman | Halloween


Hasil akhir kemasan sekunder sachet Halloween. Foto dokumentasi pribadi.

Halloween

124


Display PoP Tata letak elemen visual masih sama dengan yang semula, hanya saja elemen visualnya diganti dengan elemen-elemen yang bertemakan Halloween. Struktur dasar rak display berwarna kehijauan. Namun yang tadinya mengangkat tema teresering sawah, sekarang bertemakan taman halaman depan rumah hantu. Pada ketiga anak tangga rak terdapat ilustrasi bayangan langkah kaki yang menuju ke arah rumah hantu tersebut. Yang tadinya bagian atas rak dihiasi pegunungan, bukit-bukit, dan logo Jaipong yang bercahaya, sekarang menjadi rumah hantu, pagar hitam, dan logo pada bagian tengah rumah. Pada bagian depan rak display terdapat siluet labu-labu dan batu nisan kuburan.

Hasil akhir display PoP Halloween. Foto dokumentasi pribadi.

125

Desain Musiman | Halloween


Media Sosial Ketika ada sebuah acara khusus atau perayaan hari besar seperti Halloween, Jaipong juga harus ikut merayakannya dengan mengunggah konten di akun-akun media sosial. Konten berupa ucapan hari raya serta promo atau acara (jika ada). Profile picture Jaipong juga berubah dengan menggunakan

latar

warna

ungu.

Berikut ini contoh konten dalam akun resmi Jaipong di Instagram pada saat perayaan Halloween.

Akun Instagram Jaipong saat Halloween.

Halloween

126


Bab

7

Bab ini berisikan dokumentasi-dokumentasi dimana Jaipong pernah membuka stan display promosi dalam berbagai macam acara, disertai dengan beberapa komentar, kritik, dan saran.


Display 129 UPH (1) 131

Food Explore 12

133 UPH (2)


UPH (1)

Harapan, penjurusan desain grafis. Display ini dilakukan dalam rangka

Selasa, Rabu, 8-9 Oktober 2019.

ujian tengah semester kelas Studio Utama 3. Display dilakukan pada ruangan Student Lounge UPH, gedung

Acara ini diselenggarakan dosen dan

B pada tanggal 8 sampai 9 Oktober,

mahasiswa-mahasiswi jurusan Desain

2019. Display ini bersifat tertutup dan

Komunikasi Visual Universitas Pelita

tidak dibuka bagi umum.

Display Jaipong pada UPH, 8-9 Oktober 2019. Foto dokumentasi pribadi.

129

Display | UPH (1)


Display Jaipong pada UPH, 8-9 Oktober 2019. Foto dokumentasi pribadi.

UPH (1)

130


FOOD EXPLORE 12

kali ini berlangsung pada tanggal 30

Sabtu dan Minggu, 2-3 November

display dilakukan pada tanggal 2-3

2019.

November saja. Display dilakukan di

Oktober hingga 3 November, namun

Lippo Mall Puri, Jakarta Barat. Food Explore adalah acara tahunan

Jaipong

yang diadakan oleh jurusan teknologi

papan berdiri untuk display. Semua

pangan UPH. Food Explore ini sudah

kemasan primer dan sekunder, rak

berlangsung

display, paper bag, kemasan food stall,

lama,

dan

sekarang

adalah acaranya yang ke-12. Acara

mendepatkan

poster, dan produknya terdisplay.

Display Jaipong pada Food Explore 12, 2-3 November 2019. Foto dokumentasi pribadi.

131

Display | Food Explore 12

meja

dan


Display Jaipong pada Food Explore 12 bersama para pengunjung, pengembang produk, dan desainer, 2-3 November 2019. Foto dokumentasi pribadi.

Food Explore 12

132


UPH (2)

grafis. Display dilakukan dalam rangka

Selasa, 3 Desember 2019.

ujian akhir semester Studio Utama 3. Display diadakan pada ruang B412 UPH, gedung B, 3 Desember 2019.

diselenggarakan

Display bersifat terbuka bagi umum.

Komunikasi

Mayoritas dari para pengunjung yang

Visual Universitas Pelita Harapan,

hadir adalah dosen dan mahasiswa-

khususnya

mahasiswi DKV UPH.

Acara

display

jurusan

ini

Desain

oleh penjurusan desain

Display Jaipong pada UPH, 3 Desember 2019. Foto dokumentasi pribadi.

133

Display | UPH (2)


Display Jaipong pada UPH, 3 Desember 2019. Foto dokumentasi pribadi.

UPH (2)

134


Daftar Pustaka 1.

Ambrose, Amber. (2010). “Random Ingredient of the Week: Furikake”. Houston Press, London.

10. Thamrin, Husniah R. (2007). Waspadai Bahaya Plastik, Antara News Edisi 14 Juli 2007.

2.

Direktorat Gizi. Departemen Kesehatan, (1992), Daftar Komposisi Bahan Makanan Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan RI. Bhartara Karya Aksara, Jakarta.

11. romadecade.org. (2019). Rumah Adat Sunda, diambil dari https:// www.romadecade.org/rumahadat-sunda/#! .

3.

4.

5.

135

Kusumaningtyas, D. R., W. D. P. Rengga dan H. Suyitno. (2010). Pengolahan Limbah Tanaman Pisang (Musa paradisiaca). Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran, Volume 8 No.2 J.S. Siemonsma, Kasem Piluek. (1994). Plant Resources of South-East Asia. Bogor : PROSEA. Harper, M. & Miller Burns, L. (2012). Making a Fragrance Connection Through Color, Global Cosmetic Industry. 180 (1), pp. 28-29.

6.

Darmaprawira, Sulasmi. (2002). Warna: Teori dan Kreativitas Penggunaannya. Bandung, ITB.

7.

Fod, Budtz, Munch & Blanchette. (2010). Storytelling: Branding in Practice. Samfundslitteratur, Scandinavia.

8.

Rettie, R. & Brewer C. (2000). The Verbal and Visual Components of Packaging Design. Journal of Product and Brand Management.

9.

Peraturan Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1996

Daftar Pustaka

12. livejapan.com. (2019). What is Takoyaki? All About the Delicious Japanese Octopus Balls!, diambil dari https://livejapan.com/en/ article-a0001178/ 13. Clow dan Baack. (2007). Integrated Advertising, Promotion, and Marketing Communications. Louisiana: Pearson. 14. Quelch, J.A. (2006). Better marketing at the point of sale, Harvard Business Review. New York. 15. Sukartaatmadja. (2004). Konversi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press. 16. Hananto, B. A. (2019). Perancangan Logo Dan Identitas Visual Untuk Kota Bogor. Jurnal Titik Imaji, 2(1), 19–32. https://doi.org/http://dx.doi. org/10.30813/.v2i1.1525 17. Heskett, J. (2002). Design: A Very Short Introduction. New York: Oxford University Press. 18. Landa, R. (2011). Graphic Design Solutions (4th ed.). Boston: Wadsworth Cengage Learning. 19. Wheeler, A. (2009). Designing Brand Identity (3rd Editio). New Jersey: John Wiley & Sons.


Biodata

Jesslyn Kotandi Penulis Lahir di Jakarta pada 5 Agustus 1999, Jesslyn adalah seorang desainer grafis pemula yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Pelita Harapan jurusan Desain Komunikasi Visual. Dengan mengambil konsentrasi Desain Grafis, Jesslyn berharap untuk dapat menciptakan desain-desain yang memberikan pengaruh atau dampak baik kepada segenap masyarakat Indonesia. Jesslyn bercita-cita agar ke depannya dapat bergerak di bidang branding atau pembangunan identitas visual. Dari saat mulai menekuni bidang desain grafis hingga sekarang ini, Jesslyn terus aktif menerima pekerjaan-pekerjaan desain sebagai freelancer ataupun menjalankan kedua bisnis online shop milik pribadi. Meskipun begitu, performa studinya pun tetap dipertahankan dengan hasil-hasil yang maksimal hingga mendapatkan beasiswa dari pemerintah. Biodata

136


Ucapan Terima Kasih Terima kasih kepada segenap jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan. Terlebih lagi terima kasih kepada para dosen pembimbing dalam kelas Studio Utama 3, bapak Ade Maradhona, bapak Christo Wahyudi Rahardjo, bapak Siswanto Sidharta, ibu Rerry Isfandriani, dan juga bapak Brian Alvin Hananto yang sekaligus merupakan dosen pengampu matakuliah Studio Utama 3 serta editor buku ini. Terima kasih kepada segenap jurusan Teknologi Pangan Universitas Pelita Harapan dan seluruh panitia Food Explore 12 atas kesempatan kerjasamanya, khususnya kepada ibu Lucia Crysanthy Soedirga, M.Sc. dan Intan Cidarbulan Matita, Ph.D. sebagai pembimbing Food Explore 12 serta Vania Lisandi sebagai pengembang produk Jaipong serta. Terima kasih kepada kedua orang tua, kakak, adik, dan teman-teman di kelas Studio Utama 3 yang telah mendukung penulis dari awal pengerjaan proyek Jaipong hingga penulisan buku ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang terbesar kepada Tuhan kita yang Maha Esa, yang telah memberikan penulis kesempatan dan penyertaannya sehingga penulis mampu menyelesaikan proyek dan buku ini. Semoga seluruh proses pembentukkan identitas visual Jaipong ini dapat menjadi sumber informasi maupun inspirasi bagi para pembaca.

137

Ucapan Terima Kasih




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.