Book of Jouney Fortune Chick
The Book of Journey
FORTUNE CHICK
You Rahel Kristhea
Introduction
i
ii
Introduction
The Book of Journey
FORTUNE CHICK
Disusun Oleh:
Rahel Kristhea
Introduction
iii
The Book of Journey :
FORTUNE CHICK ISBN: 978-623-7498-16-0
Penyusun: Rahel Kristhea
Penyunting: Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds.
Penanggung Jawab: Dr. Martin Luqman Katoppo, ST., MT.
Penerbit: Fakultas Desain Universitas Pelita Harapan Gedung B, Universitas Pelita Harapan Lippo Karawaci, Tangerang - 15811 T 021 546901 F 021 5460910 Cetakan Pertama, Februari 2020 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit.
iv
Introduction
To me, myself, and I, Splendid job!
Introduction
v
Sambutan Dekan Oleh Dr. Martin L. Katoppo, S.T., M.T. Selamat datang di dunia imajinasi dan eksplorasi mahasiswa/i Desain Komunikasi Visual di Studio Utama 3 peminatan Desain Grafis! Buku yang sedang berada dalam genggaman anda dan sebentar lagi anda baca adalah buku ekplorasi tugas desain visual identitas (branding) dan kemasan (pacakaging) mahasiswa/i MK. Studio Utama 3 peminatan Desain Grafis, Desain Komunikasi Visual, School of Design (SoD), Universitas Pelita Harapan (UPH) dari berbagai macam produk makanan. Yang menarik adalah bahwa tugas ini adalah hasil kolaboratif antara mahasiswa/i Program Studi Desain Komunikasi Visual, SoD, UPH dan mahasiswa/i Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi (FaST), UPH pada semester yang sama dengan MK. yang dijalankan di Prodi masing-masing. Kolaborasi ini digagas dan dijalankan sejak 3 tahun terakhir oleh kedua Prodi atas inisasi kreatif Koordinator MK. Studio Utama 3, Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds. Keunikan kolaborasi adalah bagaimana satu disiplin ilmu dapat memperkuat disiplin ilmu yang lain. Anda akan dapat melihat hal tersebut dalam buku ini, karena mahasiswa/i Prodi Teknologi Pangan benar-benar memproduksi makanan/minuman dengan bereksplorasi bahan-bahan makanan alami khas Indonesia dan mahasiswa/i Prodi Desain Komunikasi Visual harus mempelajari sifat dan karakter dari makanan yang akan dibuatkan identitas dan kemasannya.
vi
Introduction
Luaran akhir adalah berupa pameran dan display produk nyata dari produk makanan dengan identitas dan kemasan yang semua terdesain. Buku yang ada pegang ini Akhir kata saya ucapkan selamat membaca dan teruslah bangun semangat ber-kolaborasi! Mengeksplorasi desain visual identitas dan kemasan produk makanan yang dikembangkan dari kacang chickpea yaitu Fortune Chick. Program Studi Desain Komunikasi Visual, SoD, Universitas Pelita Harapan memiliki key values: menghadirkan ’Design as storytelling/designer as storyteller with holistic narratives that position design as stewardships’ dan mendidik seorang untuk menjadi ‘Designer as culture shaper through mass media visual communication’. Buku ini secara jelas menunjukkan key values tersebut, saat bagaimana desain berperan membentuk narasi identitas yang ingin ditumbuhkan dari suatu Produk. Selain itu yang perlu juga digaris bawahi adalah semangat kolaborasi, lintas disiplin kelimuan yang telah dilakukan – ini sejalan dengan apa yang saat ini menjadi arah kebijaksanaan pendidikan tinggi di Indonesia yang mensyaratkan para mahasiswa/i-nya belajar lintas disiplin sebagai refleksi sesungguhnya situasi kerja yang tak pernah terbatas disiplin ilmu.
Introduction
vii
Sambutan Kepala Program Studi Alfiansyah Zulkarnain, S.Sn., M.Ds.
Perancangan label desain kemasan harus memenuhi tiga aspek, yaitu aspek informatif, aspek persuasif dan aspek estetis. Sebuah label desain kemasan yang informatif mengandung komunikasi visual akan fungsi, rasa, keunggulan, mood, brand value, dan bahkan inovasi dari produk itu sendiri. Untuk dapat menghasilkan informasi yang tepat, kemampuan seorang desainer untuk benar-benar memahami, bahkan menguasai, produk dan brand dari produk tersebut menjadi hal yang ditantang. Sedangkan sebuah label desain kemasan yang persuasif harus mampu menarik perhatian target audiens yang dituju. Tidak hanya membuat mata menoleh sejenak saja, namun desain yang menarik dan unik akan menghasilkan impresi yang kuat di benak audiens untuk terus diingat. Riset akan aspek demografis dan psikografis dari audiens secara mendalam akan membantu mengarahkan strategi visual yang mampu dipahami dan disukai oleh audiens yang dituju. Terakhir, aspek estetis sebuah perancangan visual label kemasan memberikan nilai seni pada produk industri. Penguasaan teori, sejarah, dan praktek seni rupa yang diaplikasikan ke dalam produk industri kiranya akan memberikan nilai tambah bagi produk kemasan tersebut. Aspek-aspek tersebut menjadi bagian dalam proses mendesain label kemasan yang dibuat oleh Rahel Kristhea dalam buku ini.
viii
Introduction
Proses perancangan yang hadir dalam buku ini merupakan komitmen dari mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan untuk memenuhi ketiga aspek tersebut, demi hasil akhir desain yang baik. Buku The Book of Journey: Fortune Chick merupakan luaran hasil dari Mata Kuliah Studio Utama 3 Desain Grafis pada tahun akademik yang mana mengajarkan tentang keilmuan desain dalam merancang label kemasan suatu produk industri. Capaian pembelajaran yang dituju adalah untuk menghasilkan mahasiswa DKV UPH yang mampu menghasilkan desain label kemasan dan menjabarkan proses perancangannya berdasarkan analisa studi kasus dan data yang disediakan. Untuk melengkapi kompetensi mahasiswa melalui studi kasus dan data yang riil dan valid, Prodi DKV UPH bekerjasama dengan Prodi Teknologi Pangan UPH dalam sebuah bentuk kerjasama yang dapat saling mendukung pembelajaran para mahasiswanya. Mahasiswa Teknologi Pangan menghasilkan produk makanan inovatif, dan mahasiswa DKV merancang desain kemasan untuk produk tersebut. Dengan demikian Rahel Kristhea tidak hanya mendapatkan ilmu tentang merancang desain kemasan saja, namun juga memiliki pengalaman mengerjakan proyek desain yang nyata dan bersifat kolaboratif antar disiplin ilmu. Karya desain ini sudah dipamerkan ke publik dan industri dalam Event Food Explore 12 yang diadakan di Lippo Mal Puri pada tanggal 30 Oktober 2019 sampai dengan 3 November 2019. Buku ini menjadi artefak pencapaian mahasiswa dan juga Prodi DKV UPH dalam menghasilkan karya desain melalui pendidikan holistik dan interdisiplin. Semoga Buku The Book of Journey: Fortune Chick dapat juga menjadi informasi, persuasi, dan inspirasi akan desain label kemasan bagi yang membacanya. Tuhan Memberkati.
Introduction
ix
Mengenai Buku Ini Oleh Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds. Studio Utama 3 merupakan matakuliah studio terakhir yang perlu diambil mahasiswa-mahasiswa dalam program studi Desain Komunikasi Visual di Universitas Pelita Harapan. Matakuliah ini dipandang sebagai ujung tombak dari matakuliah yang sifatnya eksploratif terhadap keilmuan peminatan desain yang dipilih mahasiswa/i. Hal ini yang menyebabkan matakuliah Studio Utama 3 memiliki tuntutan lebih dibandingkan matakuliah perancangan lainnya. Dalam matakuliah Studio Utama 3 peminatan Desain Grafis, mahasiswa/i diminta untuk menggagas solusi desain grafis dari permasalahan-permasalahan desain yang dihadirkan. Solusi desain yang efektif mampu mempengaruhi atau mengubah perilaku seseorang (Landa, 2011, p. 2). Persepsi atau penilaian seseorang terhadap sebuah produk, jasa atau perusahaan dapat ‘dibentuk’ dengan adanya komunikasi yang koheren dan juga konsisten. Dalam desain grafis, komunikasi tersebut dicapai dengan adanya representasi dari produk, jasa atau perusahaan tersebut dalam bentuk tanda-tanda visual yang koheren dan konsisten. Jika pada Studio Utama 2 para mahasiswa/i diajar untuk membuat sebuah representasi visual melalui desain logo dan identitas visual; pada Studio Utama 3, mahasiswa/i diajak untuk belajar mengimplementasikan desain tersebut secara menyeluruh pada brand touchpoints yang menjadi perpanjangan dari identitas sebuah brand (Wheeler, 2009, p. 3).
x
Introduction
Dengan adanya repetisi dan juga konsistensi dari elemen-elemen visual, maka identitas visual sebuah brand dapat dibangun. Program branding kerap diawali dengan perancangan sebuah logo, yang kemudian dikembangkan menjadi elemen-elemen identitas visual yang kemudian diimplementasikan dengan lebih partikular kepada berbagai medium (Hananto, 2019, p. 31). Hal ini mungkin menjadi suatu hal yang lumrah bagi desainer yang sudah terjun dalam rutinitas desain, namun gagasan tersebut mungkin sulit dipahami bagi mahasiswa/i yang sedang dalam studi. Pembelajaran desain memerlukan sebuah fondasi yang dapat distrukturkan dan juga dikomunikasikan (Heskett, 2002, pp. 47–48). Guna mengajarkan pemahaman desain tersebut kepada mahasiswa/i dalam matakuliah ini, Studio Utama 3 memiliki sebuah metodologi desain yang dapat dipraktekkan oleh mahasiswa/i dalam rangka membuat solusi desain grafis itu sendiri. Metodologi desain yang dipraktekkan mahasiswa/i dalam Studio Utama 3 didokumentasikan secara personal dalam report book. Dokumentasi dari metodologi desain inilah yang akhirnya dikembangkan dan juga dikemas kembali dalam bentuk yang lebih proposional dan fungsional. Buku ini adalah sebuah rekaman dari solusi desain yang telah digagas dalam perkuliahan Studio Utama 3. Selain itu, buku ini juga diharapkan mampu memberikan perspektif dari proses perancangan yang dapat dijadikan referensi dalam studi mendatang.
Introduction
xi
Kata Pengantar Oleh Rahel Kristhea Selamat datang di perjalanan Fortune Chick! Senada dengan judulnya, buku The Book of Journey: Fortune Chick ini merupakan buku yang akan menceritakan perjalanan Fortune Chick, dari sebuah angan hingga dapat disentuh dengan tangan. Pada awalnya, buku ini merupakan sebuah report book yang digunakan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Studio Utama 3. Namun demikian, kini buku perjalanan ini digunakan untuk kepentingan yang lebih luas. Buku The Book of Journey: Fortune Chick disusun secara kronologis untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi buku secara keseluruhan. Buku ini dimulai dengan proses pre-production yaitu dengan memahami produk Fortune Chick itu sendiri serta memahami brief dari klien. Setelah melewati proses pemahaman yang panjang, maka dibangunlah sebuah konsep brand yang cocok untuk Fortune Chick. Setelah konsep brand kuat maka dimulailah proses produksi yang menghasilkan identitas visual dan diikuti dengan desain kemasan. Tidak berhenti sampai disitu, untuk membuktikan bahwa sistem yang ada dapat bekerja dengan baik, dibuat juga seasonal packaging dengan mengikuti sistem sebelumnya. Pada bab terakhir akan dibahas mengenai social media design yang pada zaman ini merupakan hal yang sangat krusial bagi sebuah brand. Publikasi media sosial pada zaman ini akan mendukung sebuah brand untuk dapat berkembang.
xii
Introduction
Penulis meminta maaf apabila masih terdapat kekurangan dalam penulisan buku ini. Akhir kata, penulis berharap agar buku ini dapat berguna sebagai referensi atau inspirasi bagi mata kuliah Studio Utama 3 kedepannya, atau untuk keperluan lain diluar Studio Utama 3. Terima kasih sudah menyempatkan diri membaca ini, selamat menikmati perjalanan bersama Fortune Chick!
Introduction
xiii
Table of Contents vi
viii
x
Sambutan Dekan School of Design Universitas Pelita Harapan Sambutan Kepala Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan Sambutan Dosen Pengampu Mata Kuliah Studio Utama 3
xii
Kata Pengantar
xiv
Table of Contents
12 12 14
Market View Point Market Visual and Packaging Needs
14
Packaging Needs
15
Parameter Visual
18 Brand Concept 19
Brand Explanation
19
Brand Naming
19
Brand Concept
20
Target Consumer
24 Visual Identity
2
About the Product
3
What is Fortune Chick?
4
26
Matrix Sketch
The Main Ingredients
27
Matrix Digital
25
Matrix
4
Kacang Chickpea
5
28
Alternative 1
Gula Aren
28
Logo
29
Visual Elements
8
Creative Brief
9
About the Product
9
Detailed Product
10
Advantages/ Disadvantages
10
Brand Reputation
xiv
Introduction
32
Alternative 2
32
Logo
33
Visual Elements
36
Finalization
36
Logo
86 Promotional Design 87
Concept Target Consumer
Visual Elements Mockup
87 89
Brand Touchpoint
45
Alternative 1
91
AISAS
46
Alternative 2
92
Strategy
47
Final
93
40 45
50 Packaging Design 51
The Concept
Promotional Items
93
Website
97
Instagram Post
100
Instagram Story
51
Packaging Design Concept
52
103
Pop up Ads
Packaging Design System
105
Youtube Ads
53
The Packaging Design
53
106
MRT Advertising
Prototype
54
107
Booth Design
Finalization
108
Uniform and Staff
68 Seasonal Packaging 69
Valentine’s Packaging
69
New Flavour
70
Seasonal Items
76 77 77
Booth Design Booth Design Mid-Term Booth
78
Food Explore 12 Booth
82
Final Exam Booth
Introduction
xv
xvi
Introduction
The Journey of Fortune Chick Starts here
Introduction
1
01
About the Product Details about the product from client and personal research.
2
The Product
What is Fortune Chick? Fortune Chick merupakan fortune cookies yang terbuat dari tepung kacang chickpea yang dicampur tepung terigu serta ditambahkan gula aren dan gula pasir dan juga air rendaman kacang chickpea (aquafaba) sebagai pengganti putih telur. Nama Fortune Chick sendiri diambil dari fortune cookies dan chickpea. Fortune Chick terdiri dari bahan dasar yang alami dan tentunya kaya akan manfaat, seperti kacang chickpea, aquafaba, dan gula aren. Dengan substitusi tepung kacang chickpea, aquafaba, dan gula aren, Fortune Chick menjadi berbeda dengan fortune cookies pada umumnya yang dijual di pasaran. Tentu saja, Fortune Chick lebih sehat dan bermanfaat bagi tubuh.
Figur 1.1 Produk Fortune Chick yang memiliki bentuk asli khas fortune cookies. Sumber: dokumentasi pribadi.
The Product
3
The Main Ingredients Fortune Chick menggunakan bahan dasar alami seperti kacang chickpea, aquafaba, dan gula aren. Berikut akan dibahas lebih detail mengenai bahan-bahan tersebut.
Kacang Chickpea Kacang chickpea yang sudah
Kacang chickpea atau kacang Arab atau kacang garbanzo
dikupas kulit luar dan kulit
yang berasal dari tumbuhan yang termasuk dalam familia
arinya siap diolah menjadi
fabaceae atau polong - polongan berukuran kecil berwarna
tepung kacang chickpea dan
kekuningan. Kacang ini memiliki kandungan protein
aquafaba. Kedua bahan inilah
dengan proporsi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
yang menjadi salah satu
kacang pada umumnya yaitu sekitar 17 – 30% dari berat
keunggulan dan keunikan
kering (Salim et al.,2018).
Fortune Chick.
Kacang chickpea ini juga kaya akan serat, yaitu sekitar 17g dalam 100g kacang. Kandungan protein yang ada pada chickpea adalah albumin, globulin, glutelins dalam jumlah kecil dan juga prolamin. Kacang chickpea mengandung starch dan albumin yang dapat membantu dalam proses pengentalan air sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengganti putih telur melalui air rendamannya. Aquafaba biasa digunakan pada produk makanan vegan atau untuk orang yang alergi protein hewani untuk memenuhi kebutuhan protein (Salim et al.,2018).
4
The Product
Figur 1.2 Kacang chickpea yang telah dikupas dari kulit luarnya. Sumber : tokopedia.com
Figur 1.3 Air rendaman kacang chickpea yang disebut aquafaba. Sumber: theguardian.com
Gula Aren Gula aren atau disebut gula
Gula aren digunakan untuk mengganti sebagian besar
merah adalah pemanis yang
gula pasir karena memiliki indeks glikemik yang rendah
dibuat dari nira yang berasal
yaitu sebesar 35 sehingga akan lama dicerna oleh tubuh
dari tandan bunga jantan
dan meningkatkan gula darah secara perlahan (Radam
pohon enau.
dan Arfa, 2015).
Figur 1.4 Gula aren. Sumber: id.wikipedia.org
The Product
5
6
The Product
The Product
7
02
Creative Brief Product knowledge and background from several discussions with client.
8
Creative Brief
About the Product Penjelasan mengenai detail produk Fortune Chick seperti detail produk, keuntungan produk, dan reputasi brand yang didalamnya meliputi beberapa aspek.
Detailed Product Detail produk Fortune Chick
Definition
yang meliputi berbagai hal
Fortune Chick merupakan fortune cookies renyah dan
seperti : definisi keseluruhan
tidak mudah pecah yang berbahan dasar tepung kacang
produk, gambaran besar
chickpea, aquafaba, dan gula aren. Fortune Chick tahan
bentuk fisik produk, serta
selama 1 bulan apabila masih berada dalam plastik kedap
harga jual produk baik secara
udara dan terdapat silica gel di dalamnya. Fortune Chick
satuan maupun grosir.
berisi kertas dengan tulisan dari berbagai tema, tulisan ini sudah tersedia dan dapat juga dibuat by request.
Physical Product Fortune Chick memiliki bentuk seperti bulan sabit (seperti fortune cookies pada umumnya). Ukuran : 7cm - 8cm Warna : coklat keemasan agak gelap Perkiraan teknis jual : Jual satuan, 1 pack isi 4, 1 pack isi 6 Perkiraan harga jual : Rp. 7.000 - 10.000/ pcs, Rp. 28.000 - 40.000/ 1 pack isi 4 Rp. 42.000 - 60.000/ 1 pack isi 6
Creative Brief
9
Advantages and Disadvantages Setiap produk pasti memiliki
Product Advantages
keunggulan dan kelemahan
100% Vegan
meski tidak signifikan. Fortune
Menggunakan bahan natural
Chick memiliki keunggulan
Lebih sehat (tinggi protein, kaya akan serat, rendah gula)
namun memiliki juga beberapa
Tanpa menggunakan bahan kimia apapun
kelemahan.
Tahan cukup lama ( 3 bulan ) Unik dan masih jarang di Indonesia
Product Disadvantages Rasa kurang manis Warna terlalu gelap
Brand Reputation Reputasi brand yang ingin
Positioning
dibangun oleh Forutne Chick
Fortune Chick merupakan fortune cookies vegan dan sehat
melingkupi brand positioning,
yang bisa dijadikan kado dan media mengungkapkan
brand potential (potensi
perasaan kepada orang lain.
Fortune Chick sebagai sebuah brand), dan brand concern
Brand Potential
(konsentrasi permasalahan
• Sebagai produk vegan yang unik dan sehat
Fortune Chick), keuntungan
• Sebagai pilihan kado yang unik dan fungsional
strategi publikasi, goals, dan
• Sebagai media penyampaian pesan yang unik
tantangan yang dihadapi
• Sebagai media mengungkapkan perasaan
Fortune Chick.
• Berpotensi memiliki isi kertas yang variatif
Brand Concern Fortune cookies masih jarang ditemukan di Indonesia. Bahkan sangat sulit menemukan toko yang khusus menjual fortune cookies saja. Karena ini, butuh waktu bagi Fortune Chick untuk beradaptasi, meningkatkan awareness, dan akhirnya bisa dikenal dan diminati oleh masyarakat Indonesia.
10
Creative Brief
Advertising and Publication Opportunities Target market adalah kalangan anak muda yang hidup dalam dunia digital sehingga pendekatan melalui media sosial dapat menjadi touchpoint utama yang menguntungkan.
Goals • Mengenalkan produk fortune cookies yang masih jarang
ada dan belum banyak diketahui oleh masyarakat
Indonesia. • Memberitahu bahwa Fortune Chick merupakan brand
fortune cookies asal Indonesia yang 100% vegan dan
bernutrisi tinggi.
• Memberitahu bahwa Fortune Chick bisa dijadikan sebagai gift dan menjadi media dalam menyampaikan
pesan dan perasaan.
• Memberikan kesan estetik pada brand agar dapat
terlihat sebagai kado yang cantik dan layak.
Challenges • Memperkenalkan produk yang belum diketahui banyak orang, cara mengkomunikasikannya, bagaimana cara agar orang tertarik meski mereka belum mengenal dari lama produk ini • Membuat tampak visual yang estetik namun tetap
memberi kesan natural dan dapat memenuhi
keinginan publik
• Menciptakan kemasan yang dapat mencerminkan keseluruhan brand namun tetap terlihat memuaskan
secara visual dan tetap fungsional serta tidak terkesan
overpriced.
Creative Brief
11
Market View Points Penjelasan mengenai situasi yang ada di pasar, melipu target konsumen, kompetitor, situasi pasar, bagaimana natur pembelian produk di pasar, dan respon konsumen/ calon konsumen yang diberikan setelah mencoba Fortune Chick secara langsung.
Market Penjelasan mengenai keadaan
Target Consumers
pasar yang akan dimasuki
Gender : perempuan
Fortune Chick. Keadaan pasar
Usia : 20-25 tahun
ini merupakan hasil analisa dan
Pekerjaan : mahasiswa / pekerja
memperhitungkan creative brief
Status sosial : menengah ke atas
dari klien dan research.
Tempat tinggal : perkotaan Ketertarikan : hal yang berbau estetik dan unik Pola hidup : simple, minimalis, peduli terhadap kesehatan
Competitor • Produk cemilan vegan seperti snack bar, cookies • Produk food stall yang juga bisa dijadikan hadiah
seperti kue, donat
Market Situation • Pasar kecil : booth di bazaar, mall, festival, pameran • Pasar nasional : memasarkan produk yang cakupannya
hingga satu negara dimana produk itu dihasilkan
• Pasar persaingan sempurna : pasar yang terdapat
12
Creative Brief
banyak pembeli dan penjual ketika mereka sudah
mengetahui keadaan pasar
Product Purchasing on Market Fortune Chick merupakan produk makanan yang bukan merupakan kebutuhan sehari-hari manusia, namun pembeliannya dapat berulang. Karena ditujukan untuk kado dan media penyampaian pesan, biasanya pembelian Fortune Chick akan meningkat pesat pada season tertentu misal : natal, tahun baru, valentine, idul fitri, tahun baru Cina.
Consumer’s Response Sebagian besar calon konsumen yang mencoba mengatakan bahwa Fortune Chick rasanya enak, renyah dan tidak terlalu manis.
Creative Brief
13
Visual and Packaging Needs Penjelasan mengenai kebutuhan visual dan kemasan Fortune Chick yang mempertimbangkan berbagai hal. Kebutuhan ini bertopang pada natur produk dan juga brief dari klien.
Packaging Needs Kebutuhan kemasan Fortune Chick memiliki beberapa tantangan yang harus dipenuhi seperti proteksi, pengawetan, identifikasi, kemudahan, dan ekonomi. Juga disertai dengan ide kasar kemasan berdasarkan sketsa. Sketsa kemasan yang terpikirkan adalah : ziplock, paperbag, boks, dan plastik seal.
Challenges • Proteksi : kemasan kedap udara • Pengawetan : kemasan harus tertutup dan ada silica gel • Identifikasi : kemasan unik dan menarik perhatian
target market
• Kemudahan : kemasan mudah dibuka, fungsional, memudahkan bulk purchase atau pembelian dalam
jumlah banyak
• Ekonomi : harga produksi kemasan tidak boleh terlalu
mahal (overpriced).
Packaging Ideas
Figur 2.1 Sketsa ide kemasan. Sumber: dokumentasi pribadi.
14
Creative Brief
Parameter Visual Approach Parameter Visual Approach
Parameter dibawah ini akan menunjukan gambaran kasar
ditentukan berdasarkan
visual Fortune Chick berdasarkan diskusi dengan klien.
data yang didapat dari klien ditambah dengan analisa
Feminim
Maskulin
dan research yang dilakukan
Young
Mature
demi melengkapi data.
Luxury
Economical
Catatan dari klien : “suka
Modern
Classic
yang estetik!�
Playful
Serious
Loud
Quiet
Simple
Complex
Subtle
Obvious
Creative Brief
15
16
The Product
The Product
17
03
Brand Concept Brand concept based on the creative brief and research.
18
Brand Concept
Brand Explanation Penjelasan beberapa hal esensial mengenai brand Fortune Chick yang meliputi penamaan, konsep brand, penetapan target konsumen.
Brand Naming Nama “Fortune Chick”
Alternatives
dipilih berdasarkan beberapa
Nama awal Fortune Chick berasal dari kata “Fortune
pertimbangan baik dari pihak
Cookies” dan “Chickpea” yang mana merupakan 2 hal
desainer, dosen, maupun klien.
yang paling menonjol dalam brand ini. Nama ini diajukan oleh klien. Dalam perkembangannya terdapat beberapa nama yang diajukan dari pihak desainer. • Fortune Chick • Fortune Pea • Fortuna • Cicera • Crack It
Final Naming Pada akhirnya nama yang dipilih tetap “Fortune Chick” yang berasal dari Fortune Cookies dan kacang Chickpea karena keinginan klien dan dianggap paling menggambarkan brand ini.
Brand Concept Konsep brand Fortune Chick,
Overall Concept
mengenai konsep brand ini
Fortune cookies lebih dikenal sebagai makanan spesial
secara keseluruhan yang
yang digunakan untuk mengetahui peruntungan, fortune
nantinya akan menuntun ke
cookies dibeli untuk diri sendiri atau diberikan untuk
eksekusi visual.
orang lain. Natur fortune cookies bukanlah sebagai cemilan
Brand Concept
19
yang dimakan secara bulk seperti cookies pada umumnya, Fortune Chick lebih dari sekedari cemilan sehat. Berangkat dari pengertian itu, Fortune Chick memiliki konsep sebagai fortune cookies yang bisa dijadikan gift dan media penyampaian pesan bagi mereka yang tidak berani menyampaikan pesan secara langsung. Selain itu, Fortune Chick juga 100% vegan (bebas unsur hewani), kaya akan serat pangan, dan lebih rendah gula dibanding fortune cookies pada umumnya.
Tagline Fortune Chick memiliki tagline “unleash your untold story� untuk lebih menekankan konsep kado yang telah disebutkan sebelumnya. Tagline ini berarti Fortune Chick dianggap bisa membantu orang untuk mengeluarkan cerita-cerita yang tidak bisa dikatakan sebelumnya, dengan adanya Fortune Chick, cerita-cerita itu tidak terpendam.
Target Consumer Sebelumnya telah disebutkan
Segmented Target Consumer
mengenai target konsumen,
Berdasarkan creative brief dari klien, digabungkan
disini akan dijelaskan mengapa
dengan konsep brand Fortune Chick, dibangunlah sebuah
target konsumen seperti itu
segmented target consumer. Disini akan dibahas lebih
yang dipilih dan penjelasan
lanjut mengenai sifat personal dan alasan penetapan
lebih lanjutnya.
segmented target consumer ini. Target konsumen Fortune Chick adalah mereka yang ingin menyampaikan perasaannya namun malu atau tidak bisa menyampaikannya secara langsung, mereka butuh media. Maka, Fortune Chick hadir untuk menjadi media mereka. Orang-orang inilah yang dipilih. Fortune Chick diposisikan untuk menjadi brand yang premium, maka target konsumennya pun merupakan
20
Brand Concept
kalangan menengah ke atas yang tinggal di daerah perkotaan, merupakan kaum milenial yang modern. Klien menginginkan Fortune Chick terlihat estetik secara visual, maka visual Fortune Chick ditujukan bagi mereka yang memiliki ketertarikan dengan visual yang estetik dan cantik. Maka, Fortune Chick lebih menargetkan kaum perempuan. Usia 20-25 tahun merupakan usia dewasa muda, mereka mulai memiliki penghasilan sendiri dan berani untuk memberi budget lebih untuk kado. Usia ini juga kelak akan berpengaruh ke visual identity Fortune Chick.
Brand Concept
21
22
The Product
The Product
23
04
Visual Identity The visual identity details based on brand concept.
24
Visual Identity
Matrix Metode matrix digunakan untuk menciptakan ide-ide baru yang out of the box, sehingg untuk menciptakan visual yang baik tidak hanya terpaku pada gaya-gaya tertentu.
Matrix : Sketch Sketsa matriks dilakukan untuk
Sketsa matriks terdapat pada Figur 4.1
melakukan brainstorming
terlampir di halaman 26.
dengan menghasilkan sketsa kasar (gambaran masih kasar).
Matrix : Digital Digitalisasi matriks dilakukan
Digitalisasi matriks terdapat pada Figur 4.2
untuk melakukan brainstorming
terlampir di halaman 27.
dengan menghasilkan sketsa lebih jelas (gambaran sudah lebih jelas).
Visual Identity
25
Figur 4.1 Sketsa matriks. Sumber: dokumentasi pribadi
26
Visual Identity
Figur 4.2 Digitalisasi matriks. Sumber: dokumentasi pribadi.
Visual Identity
27
Alternative 1 Alternatif 1 menggunakan pendekatan yang fokus pada bahan alami yang menciptakan Fortune Chick, yaitu kacang chickpeanya sendiri. Pada alternatif menitikberatkan pada kacang chickpea serta vegetasinya, misal bagaimana keadaan lingkungan tempat kacang chickpea tumbuh beserta dengan tumbuhan lain apa yang ada disana. Keyword yang diambil untuk alternatif ini adalah natural, fun, dan modern.
Logo Penjelasan mengenai logo
Logo Concept
alternatif 1, mulai dari konsep,
Logo pada alternatif 1 terdiri dari 3 elemen utama yaitu
sketsa, hingga finalisasinya.
gambar, nama Fortune Chick dan tagline. Gambar utama logo terdiri dari 2 elemen yaitu fortune cookies dan kacang chickpea (mentah). Kacang chickpea mentah yang masih berbentuk tanaman dipilih untuk memberi kesan natural, terutama karena alternatif ini berfokus pada alam.
Figur 4.3 Sketsa alternatif 1. Sumber: dokumentasi pribadi.
Figur 4.4 Komponen alternatif 1 Sumber: dokumentasi pribadi.
28
Visual Identity
Finalization Figur 4.5 Logo final alternatif 1
Visual Elements Penjelasan mengenai elemen
Shape
visual pada desain alternatif 1
Bentuk yang digunakan pada elemen dasar ini adalah
yang meliputi beberapa aspek
bentuk organis dengan sistem layering. Bentuk ini akan
yaitu bentuk, warna, tipografi,
memberi kesan fun dan dinamis dibandingkan dengan
ilustrasi, serta fotografi.
bentuk yang kaku.
Figur 4.6 Bentuk alternatif 1. Sumber: dokumentasi pribadi.
Colour Warna yang digunakan untuk alternatif 1 adalah cenderung warna-warna yang cerah dah berasal dari alam, karena memang menggunakan komponen yang ada di alam. Warna utamanya adalah hijau, coklat, dan putih gading. Warna lain akan mengikuti warna utama.
Visual Identity
29
Fortune White
Fortune Green
Fortune Mint
Fortune Army
Fortune Citrus
Fortune Shine
PANTONE 9060 C HEX : #f1f0d5
PANTONE 18-0130 TCX HEX : #55703a
PANTONE 361 UP HEX : #69b660
PANTONE P 30-15 C HEX : #cb7734
PANTONE P 139-3 U HEX : #a5cfa1
PANTONE 135 C HEX : #fdc258
Typography Tipografi yang dibutuhkan adalah yang memiliki karakteristik fun tapi juga membutuhkan tipografi yang clean sehingga bisa menetralkan kesan fun sehingga tidak menjadi berlebihan. Maka digunakanlah typeface Space Craft dan Avenir. Space Craft berfungsi sebagai judul besar sedangkan Avenir berfungsi sebagai body text.
Space Craft Regular A BCDEFGHIJKLM NOPQRSTUVWXYZ a b c d e f g h ij k l m n o p q r s t u v w x y z 0123456789.,!?@#$%^&*():;“ Avenir Book A BCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ a b c d e f g h ij k l m n o p q r s t u v w x y z 0123456789.,!?@#$%^&*():;“ Illustration Ilustrasi yang digunakan adalah ilustrasi digital, blocky, dan sedikit naif. Ilustrasi ini digambar di photoshop menggunakan tablet gambar. Shading yang dilakukan tidak terlalu rumit, gambar cenderung memperhatikan detail namun tetap simple.
30
Visual Identity
Figur 4.7 Ilustrasi alternatif 1. Sumber: dokumentasi pribadi.
Photography Tipe fotografi yang digunakan adalah fotografi dengan latar solid dan berwarna cerah.
Figur 4.8 Contoh fotografi produk alternatif 1. Sumber: plainmagazine.com
Figur 4.9 Contoh fotografi manusia alternatif 1. Sumber: timjones.com
Visual Identity
31
Alternative 2 Alternatif 2 menggunakan pendekatan yang fokus pada konsep Fortune Chick sebagai kado/ pemberian kepada orang lain. Konsep Fortune Chick sebagai kado dikemas dalam sebuah konsep visual, yaitu postage atau disebut juga sebagai kegiatan surat menyurat. Dari sinilah muncul sebuah konsep dimana Fortune Chick diibaratkan sebagai surat atau paket yang dikirim ke pembeli dan kemudian akan diberikan kepada orang lain oleh si pembeli tersebut. Konsep alternatif 2 menitikberatkan pada kesan ramah lingkungan dan ketenangan (sesuai dengan segmented consumer target).
Logo Penjelasan mengenai logo
Logo Concept
alternatif 2, mulai dari konsep,
Dalam pembuatan logo, terdapat 2 elemen penting yang
sketsa, hingga finalisasinya.
menjadi kunci utama sekaligus menjadi ciri khas Fortune Chick, yaitu fortune cookie dan kacang chickpea. Kedua elemen yang sudah disebutkan diatas menjadi pokok utama yang harus selalu ada dalam eksplorasi logo, karena fortune cookie melambangkan produk yang dijual sedangkan kacang chickpea melambangkan bahan dasar dan keunikan Fortune Chick. Dari elemen yang ada, maka logo dibuat menyerupai stampel. Kata kunci alternatif 2 adalah calm, natural, dan simple.
Figur 4.10 Sketsa logo untuk alternatif 2. Sumber: dokumentasi pribadi.
32
Visual Identity
Figur 4.11 Komponen
+
logo alternatif 2. Sumber: dokumentasi pribadi.
Finalization
Figur 4.12 Logo final alternatif 2 Sumber: dokumentasi pribadi.
Visual Elements Penjelasan mengenai elemen
Shape
visual pada desain alternatif 2
Bentuk yang digunakan pada alternatif 2 pada dasarnya
yang meliputi beberapa aspek
merupakan bentuk “bersih� yang terbangun dari garis-
yaitu bentuk, warna, tipografi,
garis jelas. Bentuk pada alternatif 2 lebih mengacu kepada
ilustrasi, serta fotografi.
penggunaan garis sederhana tanpa banyak shading dan detail di dalam bentuk utamanya.
Figur 4.13 Bentuk alternatif 2. Sumber: minimalisthome.co
Visual Identity
33
Colour Warna yang digunakan pada alternatif 2 lebih mengacu pada warna-warna alam yang low saturated, berbeda dari alternatif 1 yang cenderung cerah. Warna yang dipilih adalah warna yang memiliki kesan menenangkan jika dilihat agar sesuai dengan konsep alternatif 2.
Fortune Pure PANTONE P 51-2 C HEX : #ddd2ca
Fortune Cactus PANTONE 361 UP HEX : #66715e
Fortune Choc PANTONE 477 CP HEX : #6d4830
Typography Tipografi yang dibutuhkan adalah yang memiliki karakteristik yang terlihat natural dan klasik sekaligus sebagai typeface utama. Sedangkan untuk typeface sekunder lebih dibutuhkan yang memiliki karakteristik netral. Maka digunakanlah typeface Abhaya Libre dan Avenir. Abhaya Libre berfungsi sebagai judul besar sedangkan Avenir berfungsi sebagai bodytext.
Abhaya Libre Regular A BCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ a b c d e f g h ij k l m n o p q r s t u v w x y z 0123456789.,!?@#$%^&*():;“ Avenir Book A BCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ a b c d e f g h ij k l m n o p q r s t u v w x y z 0123456789.,!?@#$%^&*():;“
34
Visual Identity
Illustration Ilustrasi yang digunakan adalah ilustrasi outline yang bersih namun tidak 100% clean line, tapi tidak juga garis seperti goresan tangan yang dinamis. Garisnya lebih kepada sesuatu ditengah keduanya. Ilustrasi tidak menggunakan warna, namun murni outline. Hal ini ditujukan untuk memberi kesan simple dan modern pada komposisinya.
Figur 4.14 Ilustrasi alternatif 2. Sumber: dokumentasi pribadi.
Photography Tipe fotografi yang digunakan adalah fotografi dengan nuansa hangat. Fotografi ini mengambil tema simple dan estetik dengan warm tones. Hal ini akan memberi kesan calming pada foto.
Figur 4.15 Fotografi alternatif 2. Sumber: The Torrance, Khiels.
Visual Identity
35
Finalization Dari kedua alternatif yang telah disajikan, dipilihlah alternatif 2 karena dianggap memiliki konsep lebih kuat dan matang. Meskipun demikian, konsep alternatif 2 kembali diperkuat dan dimatangkan seiring dengan berjalannya waktu. Selain itu, pemilihan alternatif 2 juga didasari bahwa konsep alternatif 2 dan konsep Fortune Chick memiliki garis singgung. Kata kunci yang diambil adalah natural, calm, dan humanist. Kata simple diganti dengan humanist karena ingin menitikberatkan kepada kesan humanis dan personal bagi konsumennya yang membeli Fortune Chick ini sebagai sesuatu yang personal bukan masal.
Logo Perjalanan logo mulai dari awal
Revision 1
revisi hingga finalisasi akhir.
Dari logo alternatif 2, didapatkan masukan bahwa
Revisi yang terhitung adalah
logo kurang menggambarkan Fortune Chick yang
revisi mayor yang memberi
sesungguhnya karena kacang chickpea yang ada di
perubahan signifikan (bisa
logo berupa tanaman padahal yang dipakai berupa
juga gabungan dari beberapa
kacang kupas. Hal ini dikhawatirkan menimbulkan
revisi minor). Selain itu, dalam
kesalahpahaman. Selain itu, bentuk fortune cookies nya
setiap revisi bisa digabungkan
dianggap kurang terlihat seperti fortune cookies dan
beberapa masukan dosen dan
masih kaku, kurang menjadi representasi fortune cookies
asisten mahasiswa.
yang keunikannya adalah ketika cookies itu dibelah / dipecahkan. Typeface yang digunakan juga masih terkesan kaku dan kurang humanis. Maka dibuatlah fortune cookies yang terbuka untuk memperkuat kata-kata “unleash� di tagline. Selain itu ilustrasi kacang chickpea diganti menjadi lebih menyerupai kacang yang sebenarnya. Typeface Abhaya Libre diganti dengan typeface Fontin yang lebih humanis dan klasik.
36
Visual Identity
Figur 4.16 Revisi logo 1 final. Sumber: dokumentasi pribadi.
Revision 2 Dari revisi logo 1 didapatkan beberapa masukan yang cukup membutuhkan perombakan besar seperti ilustrasi. Ilustrasi fortune cookies dianggap sangat bukan fortune cookies, bentuknya sangat berbeda. Kacang chickpea yang ada didepannya juga terlalu banyak sehingga seakan-akan kacang chickpea itu keluar dari fortune cookies. Hal ini bertentangan dengan bentuk dan natur produk aslinya. Selain itu, typeface avenir dirasa janggal bila disandingkan dengan Fontin, terlalu kontras tapi bukan kontras yang baik. Selain itu, efek grunge pada logo dirasa “tanggung�. Karena, jika ingin memberi kesan stampel, maka harus benar-benar memberi kesan stampel yang utuh. Titik-titik yang mengisi ruang di kiri dan kanan juga dianggap terlalu banyak sehingga kurang baik secara visual. Maka, dilakukan perombakan untuk ilustrasi dengan lebih menonjolkan bentuk otentik fortune cookiesnya, meminimalkan jumlah kacang chickpea, dan mengatur letak kacang chickpea. Selain itu, typeface Avenir diubah menjadi Gill Sans agar lebih menyatu dengan Fontin.
Visual Identity
37
Untuk mendapat kesan stampel yang sesungguhnya, maka digunakanlah penggantian jenis garis yang tadinya clean menjadi seperti coretan charcoal/ pensil. Hal ini sangat berpengaruh secara visual karena memberi efek dinamis dan grunge yang lebih kuat. Garis ini bukan hanya ditetapkan di logo namun juga komponen lain sehingga menjadikannya salah satu identitas Fortune Chick. Titiktitik di pinggris kiri dan kanan juga dikurangi serta jarang diperlonggar.
Figur 4.17 Revisi logo 2 final. Sumber: dokumentasi pribadi.
Revision 3 Dari revisi logo 2 (yang digunakan untuk UTS) terdapat beberapa masukan. Hal yang paling fatal adalah ternyata tagline logo tidak simetris (condong ke kiri). Selain itu, tulisan Fortune Chick juga kurang tebal sehingga kurang pop up dibanding ilustrasinya. Maka, untuk menanggapinya, logo dibuat lebih simetris (semua elemen berubah) dan tulisan Fortune Chick dibuat lebih tebal.
38
Visual Identity
Figur 4.18 Revisi logo 3 final. Sumber: dokumentasi pribadi.
Revision 4 (Final) Dari revisi logo 3 terdapat penggantian typeface untuk tagline dari Gill Sans menjadi Fontin sans. Hal ini dilakukan karena adalah penggantian typeface utama dari Gill Sans ke Fontin Sans karena Fontin Sans terlihat lebih serasi bila dipasangkan dengan Fontin. Selain itu, Fontin sans memiliki x-height yang serupa dengan Fontin sehingga lebih mereka menciptakan harmoni yang baik.
Figur 4.19 Revisi logo 4 final. Sumber: dokumentasi pribadi.
Visual Identity
39
Visual Elements Penjelasan mengenai elemen
Shape
visual pada desain finalisasi
Bentuk yang digunakan pada desain final adalah tipe garis
yang meliputi beberapa aspek
coretan tangan dan dinamis (ada perbedaan tebal tipis).
yaitu bentuk, warna, tipografi, ilustrasi, serta fotografi.
Figur 4.20 Bentuk final. Sumber: etsy.com
Colour Warna dapat menjadi bentuk komunikasi non-verbal yang mampu mengungkapkan pesan secara instan dan lebih bermakna (Bayu, 2017). Warna yang digunakan merupakan warna-warna yang low saturated, tidak menyala dan cenderung muted. Hal ini ditujukan untuk memberi kesan calming pada brand ini. Selain itu, warna yang digunakan juga cenderung sebagai warna dari alam seperti putih gading, hijau, merah, dan oranye. Setiap warna mewakili tiap varian rasa seperti hijau untuk original, merah untuk stroberi, oranye untuk madu, dan putih gading untuk varian assorted.
Fortune Wood PANTONE 7770 UP HEX : #776e59
Fortune Milk
PANTONE 12-4301 TCX HEX : #d6cfbd
40
Visual Identity
Fortune Calming PANTONE 5625 CP HEX : #78866e
Fortune Leaves
PANTONE 454 XGC HEX : #c8caae
Fortune Rose PANTONE P 54-4 C HEX : #b76f63
Fortune Heart PANTONE P 63-1 C HEX : #e0b8b1
Fortune Honey PANTONE 7411 C HEX : #dea057
Fortune Sun
PANTONE 7499 CP HEX : #f6e7ab
Typography Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tipografi yang digunakan adalah Fontin dan Fontin Sans. Kedua typeface ini memiliki kesan humanis yang cukup kuat. Selain itu, penggunaan Fontin dan Fontin Sans juga memberi kesan klasik dan natural yang kental. Fontin dan Fontin Sans merupakan typeface yang ditujukan untuk penggunaan pada ukuran kecil karena memiliki warna asal yang gelap, jarak antar huruf yang longgar, dan x-height tinggi (fontsquirell.com). Fortune Chick memiliki rata-rata ukuran kemasan yang kecil (karena produknya kecil), maka dibutuhkan typeface yang dapat dibaca dengan baik meski dalam ukuran kecil. Fontin digunakan untuk headline atau judul besar, sedangkan Fontin Sans digunakan untuk body text.
Fontin Regular A BCDEFGHIJKLM NOPQRSTUVWXYZ a b c d e f g h ij k l m n o p q r s t u v w x y z 0123456789.,!?@#$%^&*():;“ Fontin Sans Regular ABCDEFGHIJKLM NOPQRSTUVWXYZ a b c d e f g h ij k l m n o p q r s t u v w x y z 0123456789.,!?@#$%^&*():;“
Visual Identity
41
Illustration Ilustrasi yang digunakan merupakan ilustrasi outline yang bersifat organik. Konsep yang digunakan untuk ilustasi adalah coretan tangan yang cenderung berantakan namun tetap tertata dengan baik. Hal ini dimaksudkan untuk menonjolkan kesan humanis dan klasiknya. Ilustrasi ini sangat memperhatikan detail dan shading untuk memberi kesan dramatis dan klasik.
Figur 4.21 Illustrasi final. Sumber: dokumentasi pribadi.
Photography Tipe fotografi yang digunakan adalah tipe fotografi dengan nuansa hangat dan ditambah sedikit coretan tangan untuk memberi kesan humanis. Coretan ini tidak harus ada di seluruh foto, hanya pada foto tertentu yang terlihat kosong dan butuh tambahan ilustrasi / teks. Foto yang diambil cenderung simple dan tidak banyak menggunakan properti untuk memberi kesan minimalis dan estetik.
Figur 4.22 Fotografi final. Sumber: dokumentasi pribadi.
42
Visual Identity
Figur 4.23 Contoh fotografi final Fortune Chick. Sumber: dokumentasi pribadi.
Visual Identity
43
Figur 4.24 Contoh fotografi final Fortune Chick. Sumber: dokumentasi pribadi.
44
Visual Identity
Mockup Desain mockup kemasan primer dan sekunder dari desain alternatif 1, alternatif 2, hingga realisasi di desain final.
Alternative 1 Desain mockup kemasan
Primary Packaging
dari desain alternatif 1 baik kemasan primer maupun kemasan sekunder.
Figur 4.25 Mockup kemasan primer alternatif 1. Sumber: dokumentasi pribadi.
Secondary Packaging Figur 4.26 Mockup kemasan sekunder alternatif 1. Sumber mockup: colorlib.com
Visual Identity
45
Alternative 2 Desain mockup kemasan
Primary Packaging
dari desain alternatif 2 baik kemasan primer maupun kemasan sekunder.
Figur 4.27 Mockup kemasan primer alternatif 2. Sumber: dokumentasi pribadi.
Secondary Packaging
Figur 4.28 Mockup kemasan sekunder alternatif 2. Sumber mockup: colorlib.com
46
Visual Identity
Finalization Desain livery kemasan
Primary Packaging
dari desain finalisasi baik kemasan primer maupun kemasan sekunder.
Figur 4.29 Livery kemasan primer final. Sumber : dokumentasi pribadi.
Secondary Packaging Figur 4.30 Livery kemasan sekunder final. Sumber : dokumentasi pribadi.
Visual Identity
47
48
The Product
The Product
49
05
Packaging Design Details about packaging design of Fortune Chick.
50
Packaging Design
The Concept Penjelasan mengenai konsep serta sistem desain kemasan Fortune Chick yang melingkupi berbagai jenis kemasan.
Packaging Design Concept Penjelasan mengenai
Fortune Chick membutuhkan kemasan yang kedap udara
konsep kemasan Fortune
sebagai kemasan primer, serta kemasan sekundernya
Chick yang telah diolah
harus berbentuk boks agar dapat melindungi isi supaya
sehingga kemasan menjadi
tidak pecah. Material kemasan yang digunakan harus
fungsional dan memiliki
mendukung tema Fortune Chick, maka digunakanlah
visual yang baik dan unik.
material yang ramah lingkungan dan terkesan premium. Terdapat 2 material utama yaitu kertas kraft dan plastik. Konsep kemasan Fortune Chick adalah memberi kesan humanis, ramah lingkungan, dan membawa kesan klasik. Kemasan boks yang digunakan dibuat sedemikian rupa sehingga nampak seperti sebuah paket yang dikirimkan kepada pembeli. Kemasan Fortune Chick pada akhirnya dibagi menjadi retail, food stall, dan simplified. Setiap kemasan memiliki naturnya masing-masing. Akan tetapi, pada dasarnya container yang digunakan harus mengikuti kegunaannya. Maka dari itu, kemasan Fortune Chick cenderung beragam karena harus menyesuaikan dengan kegunaannya.
Packaging Design
51
Packaging Design System Penjelasan mengenai
Label pada kemasan pun mengikuti kegunaannya.
sistem kemasan Fortune
Penempatan label sudah diatur dan memiliki sistem.
Chick sehingga memiliki
Misalnya pada kemasan boks sekunder, label diletakan di
identitas dan sistem yang
sisi 1/3 kiri (lihat Gambar) . Sedangkan untuk kemasan
jelas.
primer, label selalu diletakan di tengah (lihat Gambar). Selain label kemasan, terdapat juga label atau stiker penanda tema. Stiker ini selalu diletakkan di sebelah kanan label utama, dan ditengah jika tidak ada label utama. Stiker ini digunakan untuk mengidentifikasi tema dan hanya ada pada kemasan primer.
Figur 5.1 Sistem penempatan stiker tema pada kemasan primer. Sumber : dokumentasi pribadi.
52
Packaging Design
The Packaging Design Penjelasan mengenai desain kemasan Fortune Chick yang melingkupi kemasan primer, sekunder, retail, food stall, simplified, dan POP display.
Prototype Beberapa prototype yang memberi gambaran proses perkembangan desain kemasan Fortune Chick dari awal hingga finalisasi.
Figur 5.2 Prototype kemasan percobaan 1. Sumber : dokumentasi pribadi.
Figur 5.3 Prototype kemasan percobaan 2. Sumber : dokumentasi pribadi.
Figur 5.4 Prototype kemasan percobaan 3. Sumber : dokumentasi pribadi.
Packaging Design
53
Finalization Penjelasan dan foto dari
Retail Packaging
desain kemasan final yang
Kemasan retail Fortune Chick ditujukan untuk dijual
meliputi kemasan primer
secara masal di toko (seperti supermarket atau
dan sekunder dari retail,
minimarket). Kemasan retail yang digunakan Fortune
food stall, simplified, dan
Chick adalah mika bulat sebagai kemasan primer dan
POP display.
kotak dari kertas kraft sebagai kemasan sekunder. Kemasan retail primer tidak jauh berbeda dengan kemasan food stall. Pembeda paling utama disini adalah tidak adanya tali dan tag namun digantikan dengan stiker yang juga berperan sebagai segel. Hal ini dimaksudkan agar mempermudah proses produksi. Kemasan retail ditujukan untuk produksi masal, maka dibutuhkan kemasan yang dapat diproduksi secara masal dengan mesin. Sedangkan, keberadaan tali membuat kemasan membutuhkan sentuhan tangan manusia dan dinilai kurang efektif dalam proses produksi masal. Kotak dari kertas kraft isi 6 pcs dipilih untuk memberi kesan sintaksis antara food stall dan retail. Selain itu, kertas kraft sudah menjadi bagian dari identitas Fortune Chick yang melekat dan khas. Maka dari itu, kotak dari kertas kraft ini akan menonjol dan mudah dikenali saat dipajang. Terdapat stiker perangko di sisi kanan untuk menunjukan temanya.
Figur 5.5 Kemasan retail primer. Sumber : dokumentasi pribadi.
54
Packaging Design
Figur 5.6 Kemasan retail sekunder. Sumber : dokumentasi pribadi.
Packaging Design
55
Food stall Packaging Kemasan food stall digunakan pada bazaar atau di pop up store Fortune Chick. Pada dasarnya, natur produk Fortune Chick adalah produk food stall bukan retail, karena lebih menekankan pada kesan humanis dengan sentuhan personal, bukan produksi masal. Maka dari itu kemasan food stall produk ini dibuat lebih memberi kesan humanis dan personal dengan sentuhan ikatan tali. Ikatan tali pada dasarnya dilakukan oleh manusia, bukan mesin. Hal inilah yang akan menambah sentuhan personal pada kemasan. Kemasan primer food stall Fortune Chick menggunakan plastik seal OPP doff yang dibalut dengan kertas kraft berisikan ilustrasi serta informasi produk, lalu diikat dengan tali rami dan diberi tag. Kemasan ini sangat memunculkan kesan humanis dengan berbagai interaksi yang dilakukan oleh manusia, seperti mengikat tali dan memasukan tag ke dalam tali tersebut. Selain itu, kemasan ini juga memberikan kesan alami dan ramah lingkungan. Memang pada kemasan ini tetap menggunakan plastik (demi menjaga keutuhan dan kualitas produk) tapi hal itu disiasati dengan penambahan balutan kertas kraft diluarnya. Kemasan sekunder food stall yang digunakan adalah kotak dari kertas kraft berisi 4 pcs. Kotak ini memiliki aksen pola ilustrasi agar semakin memperkuat karakteristik kemasan Fortune Chick. Kotak ini juga pada akhirnya akan diikat dan diberi stiker perangko sehingga bentuknya menyerupai paket.
56
Packaging Design
Figur 5.7 Kemasan food stall primer. Sumber : dokumentasi pribadi.
Figur 5.8 Kemasan food stall sekunder. Sumber : dokumentasi pribadi.
Figur 5.9 Detail kemasan food stall sekunder. Sumber : dokumentasi pribadi.
Packaging Design
57
Simplified Packaging Kemasan simplified 1 primer yang dipilih adalah plastik seal OPP doff yang diberi stiker. Stiker disini berperan bukan hanya sebagai informasi produk, namun juga sebagai segel yang memastikan pelanggan bahwa produk ini baru dan tidak pernah dibuka sebelumnya. Kemasan ini dipilih karena membutuhkan modal yang sedikit namun tetapi bisa melindungi kualitas produk dengan baik, mudah diproduksi, serta memiliki visual yang baik meskipun sederhana. Kemasan ini memiliki total harga produksi sebesar Rp. 1,350,- per bungkusnya. Mika bulat bening dipilih sebagai kemasan primer simplified 2 karena berusaha menyesuaikan dengan natur produk yang berbentuk bulan sabit sehingga cocok dengan wadah bulat. Selain itu kemasan mika bulat bersifat transparan sehingga orang dapat melihat langsung bagaimana bentuk produknya, terutama ketika produk itu dipajang. Kemasan ini memiliki harga produksi yang lebih mahal dibandingkan dengan kemasan simplified 1, kemasan ini memiliki total harga produksi sebesar Rp. 2,275,- per bungkusnya. Kemasan simplified sekunder yang dipilih adalah kotak dari kertas kraft yang diberi stiker. Sama seperti sebelumnya, stiker digunakan sebagai penanda informasi dan segel. Kotak ini tidak mengandung pola ilustrasi di pinggirnya, perangko, tali dan tag, serta stikernya pun tidak penuh. Hal ini dimaksudkan untuk menekan harga dan mempermudah proses produksi.
58
Packaging Design
Figur 5.10 Kemasan simplified 1 primer. Sumber : dokumentasi pribadi.
Figur 5.11 Kemasan simplified 2 primer. Sumber : dokumentasi pribadi.
Figur 5.12 Kemasan simplified sekunder. Sumber : dokumentasi pribadi.
Packaging Design
59
POP Display Prototype Sebelum finalisasi, terdapat beberapa kali revisi konsep dan eksekusi POP display. Yang pertama adalah dengan konsep kotak kado. Kemasan primer akan didisplay di dalam kotak kado. Akan tetapi pada eksekusinya kurang baik dan konsepnya dianggap janggal. Karena, ruang di dalam POP display sangat gelap dan produk tidak dapat terlihat dengan baik. Catatan : 1. Bentuk POP display tidak menarik 2. Ruang di dalam POP display sangat gelap 3. Eksekusi tidak rapih 4. Kegunaannya sebagai POP display tidak terpenuhi 5. Konsep sudah baik tapi teknisnya kurang pas Yang dilakukan : 1. Mengganti konsep 2. Mencari eksekusi visual yang menarik 3. Memperhitungkan aspek fungsional POP display
Figur 5.13 Prototype POP display 1. Sumber : dokumentasi pribadi.
Setelah konsep pertama dinilai kurang baik, maka dilakukan eksplorasi lagi untuk mencari bentuk POP display yang paling baik. Akhirnya ditemukanlah bentuk POP display yang berbentuk kotak surat. Konsep kotak surat ini dipilih karena sesuai dan sejalan dengan tema Fortune Chick. Ukuran POP display cukup lebar sehingga harusnya bisa memanfaatkan 2 sisi, tapi pada eksekusi ini
60
Packaging Design
hanya memanfaatkan 1 sisi. Selain itu bagian dalam POP display juga dinilai cukup gelap. Catatan : 1. Konsep sudah baik 2. Bagian dalam POP terlalu gelap 3. Jendela POP terlalu pendek sehingga bagian atas produk tidak terlihat 4. Bagian samping POP kurang didesign 5. Pemanfaatan ruang kurang maksimal 6. Wadah dan kaki POP terlihat rapuh Yang dilakukan : 1. Membuat POP menjadi 2 sisi 2. Membuat lubang lebih besar 3. Membuat rangka yang lebih kokoh 4. Memperhatikan detail design
Figur 5.14 Prototype POP display 2. Sumber : dokumentasi pribadi.
Packaging Design
61
POP Display Final Fortune Chick juga memperhatikan POP display yang akan ditujukan untuk penjualan ritel. POP display yang dibutuhkan Fortune Chick adalah yang bisa menampung setidaknya 9 produk terdiri dari 3 produk per varian rasa, material yang digunakan tidak harus yang sangat kokoh mengingat produk Fortune Chick sendiri cenderung kecil dan ringan, dan pastinya bentuk POP display harus menarik dan sejalan dengan tema Fortune Chick. Dari kebutuhan yang telah disebutkan diatas, maka diputuskanlah untuk memilih bentuk POP display yang masih satu tema dengan kegiatan surat menyurat. Dari sini, dipilihlah kotak surat (mailbox) sebagai bentuk dasar POP display. Kotak surat tentunya digunakan untuk menyimpan sementara surat sebelum diambil petugas pos dan diteruskan kepada penerima. Hal yang sama juga dijadikan tema POP display ini. POP display ini menyimpan Fortune Chick berisi pesan yang nanti akan dibeli oleh konsumen dan oleh konsumen akan diberikan kepada penerima. Jadi, POP display diibaratkan sebagai kotak surat, konsumen diibaratkan sebagai petugas pos, penerima Fortune Chick diibaratkan sebagai penerima. Terdapat beberapa bentuk kotak surat, namun bentuk yang akhirnya dipilih adalah pada figur 5.15 Bentuk ini dipilih karena berpotensi untuk menyimpan dan mendisplay kemasan ritel primer Fortune Chick secara efektif. Bagian yang digunakan untuk menyimpan dan mendisplay adalah bagian tengah. Warna yang dipilih adalah Fortune Calming yang menjadi warna identitas brand. Warna ini mewakili warna varian rasa original sekaligus warna primer Fortune Chick. Oleh karena itu, POP display menggunakan warna hijau agar lebih melambangkan Fortune Chick secara keseluruhan.
62
Packaging Design
Figur 5.15 Referensi bentuk kotak surat untuk POP display. Sumber : qns.com
Melihat potensi ukuran yang cukup tebal, maka dibuatlah POP display ini secara 2 sisi yaitu depan dan belakang. Kedua sisi ini merupakan sisi identik, tujuan utamanya adalah untuk memanfaatkan ruang yang ada serta agar POP display dapat dilihat dari 2 arah berlawanan. Di bagian sisi kanan dan kiri POP display dimuat beberapa informasi. Di satu sisi memuat informasi tentang apa itu Fortune Chick. Tentu saja hal ini sangat berguna untuk menjelaskan produk apa yang ada di dalam POP display ini. Di sisi yang lain terdapat tulisan “the best gift for the most precious one� yang merupakan ajakan untuk membeli Fortune Chick sebagai kado bagi orang tersayang. Terdapat jendela (bolongan yang diberi kertas mika bening) di bagian atas. Jendela ini terdapat di kedua sisi (depan dan belakang), dan berfungsi agar cahaya bisa masuk ke dalam dan suasana dalam kotak surat tidak gelap.
Packaging Design
63
Figur 5.16 POP display tampak depan. Sumber: dokumentasi pribadi
Figur 5.17 POP display tampak atas. Sumber: dokumentasi pribadi
64
Packaging Design
Figur 5.18 POP display tampak kiri. Sumber: dokumentasi pribadi
Figur 5.19 POP display tampak kanan. Sumber: dokumentasi pribadi
Packaging Design
65
66
Packaging Design
Packaging Design
67
06
Seasonal Packaging Details about seasonal packaging and other related items.
68
Seasonal Packaging
Valentine’s Packaging Tema seasonal packaging yang didapatkan Fortune Chick adalah Valentine. Maka, kemasan yang dipilih untuk diubah menjadi seasonal adalah kemasan food stall dengan pertimbangan bahwa natur produk Fortune Chick adalah food stall dan akan terasa lebih personal bila produksi itu satuan bukan produksi masal seperti retail. Hal ini juga akan berhubungan dengan brand touchpoint yang akan dibahas pada bab 8.
New Flavour Rasa baru khusus musim
Rasa baru yang dipilih ada “Pink Chocolate Flavour�.
Valentine yang hanya ada pada
Rasa ini akan sangat spesial karena pada rasa ini fortune
saat Valentine.
cookies akan berwarna pink, tidak seperti fortune cookies sebelumnya yang berwarna kuning keemasan. Rasa coklat yang ada padanya juga memberi kesan Valentine, dimana coklat memang identik dengan Valentine. Keunikan utama terletak pada warna fortune cookiesnya sendiri.
Figur 6.1 Fortune cookies warna pink khusus Pink Chocolate Flavour. Sumber: dokumentasi pribadi.
Seasonal Packaging
69
Seasonal Items Seasonal items yang meliputi
Packaging
kemasan (lama, baru, primer,
Kemasan seasonal meliputi kemasan lama yang dibuat
sekunder), paperbag, dan
seasonal dan kemasan baru untuk rasa seasonal yaitu
banner.
Pink Chocolate Flavour. Pada kemasan primer lama yang dibuat Valentine, pembeda utama ada pada ilustrasi yang berwarna merah, penambahan ilustrasi spesial Valentine, tali rami diganti tali merah yang lebih fancy, dan stiker tema yang dibuat bertentuk hati warna merah. Sedangkan pada kemasan sekunder adalah sleeve dibuat berwarna pink dengan ilustrasi cupid, sleeve memiliki kartu yang dapat ditarik, stiker prangko dibuat bertema valentine, dan ilustrasi merah dengan penambahan ilustrasi khusus valentine. Kemasan khusus Pink Chocolate Flavour hanya meliputi kemasan primer, pembedanya ada pada tag warna pink.
Figur 6.2. Kemasan primer khusus valentine. Sumber: dokumentasi pribadi.
Figur 6.3 Kemasan primer khusus Pink Chocolate Flavour. Sumber: dokumentasi pribadi.
70
Seasonal Packaging
Figur 6.4 Kemasan sekunder khusus valentine. Sumber: dokumentasi pribadi.
Figur 6.5 Detail kemasan sekunder khusus valentine. Sumber: dokumentasi pribadi.
Figur 6.6. Fitur spesial kemasan sekunder khusus valentine. Sumber: dokumentasi pribadi.
Seasonal Packaging
71
Paperbag and Banner Paperbag digunakan untuk membawa kemasan sekunder. Paperbag ini memiliki ukuran yang cukup untuk membawa 1 kemasan sekunder saja. Hal ini dimaksud agar 1 paperbag untuk 1 kemasan sekunder, sehingga bisa langsung diberikan kepada penerima. Warna paperbag adalah broken white, hal ini bertujuan agar tidak bertabrakan dengan warna kemasan sekunder yang coklat, sehingga baik kemasan sekunder maupun paperbag dapat menonjol dan menghasilkan kontras warna. Banner yang dipilih adalah tirpod banner. Banner ini berfungsi untuk memperkenalkan varian rasa Pink Chocolate Flavour agar lebih dikenal masyarakat sebagai rasa khusus Valentine. Penggunaan fotografi fortune cookies berwarna pink disengaja untuk memberi informasi mengenai bentuk fortune cookies yang spesial dengan warna pink.
72
Figur 6.7 Paperbag tampak depan.
Figur 6.8 Paperbag tampak belakangn.
Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi
Seasonal Packaging
Figur 6.9 X-banner valentine. Sumber: dokumentasi pribadi.
Figur 6.10 Mockup X-banner valentine. Sumber: dokumentasi pribadi.
Seasonal Packaging
73
74
The Product
The Product
75
07
Booth Design Details about the development of Fortune Chick’s booth display.
76
Booth Design
Booth Design Penjelasan mengenai detail desain booth yang ada pada saat UTS, Food Explore 12, hingga booth UAS.
Mid-Term Booth Detail desain booth saat UTS,
Desain booth Fortune Chick ingin menampilkan kesan
peletakkan dan item apa saja
hangat, simple, dan estetik. Kesan itu dapat dilihat dari
yang ada di dalamnya.
warna-warna yang digunakan pada booth, baik kemasan maupun dekor. Pada booth ini kebanyakan berisi kemasan baik primer, sekunder, retail, foodstall, dan simplified. Dekorasi pada booth ini tidak banyak, namun berfokus pada kemasan (sesuai ketentuan).
Figur 7.1 Foto booth saat UTS Sumber: dokumentasi pribadi.
Figur 7.2 Foto booth saat UTS dengan Rahel. Sumber: dokumentasi pribadi.
Booth Design
77
Food Explore 12 Booth Detail desain booth saat Food
Booth
Explore 12 di Lippo Mall Puri,
Desain booth Fortune Chick pada saat Food Explore 12
2-3 November 2019.
tetap memiliki intensi untuk membuat booth yang hangat dan estetik. Tapi kali ini tidak bisa terlihat simple karena banyaknya komponen yang ada di dalam booth. Selain kemasan, terdapat beberapa barang tambahan seperti tempat freebies, kotak saran yang berbentuk kotak surat, dan kartu nama. Selain itu terdapat juga sample Fortune Chick yang diletakkan di depan.
Figur 7.3 Foto booth saat Food Explore 12, Lippo Mall Puri. Sumber: dokumentasi pribadi.
Figur 7.3. Foto booth saat Food Explore 12, Lippo Mall Puri bersama Iola dan Rahel. Sumber: dokumentasi pribadi.
78
Booth Design
Poster Figur 7.4 Poster A1. Sumber: dokumentasi pribadi.
Terdapat poster A1 berisi informasi Fortune Chick dan diagram proses pembuatannya. Tema poster yang diambil masih sejalan dengan visual Fortune Chick. Secara visual, poster ini terlihat cenderung minimalis dan sederhana (tidak ramai dan banyak elemen visual). Poster tetap menggunakan elemen goresan garis seperti krayon yang sudah menjadi identitas Fortune Chick. Selain itu, penempatan elemen-elemen di dalamnya diatur sehingga memberi kesan rapih, tenang, dan minimalis. Warna keseluruhan yang digunakan poster adalah warna krem (HEX: #d6cfbd) Fortune Chick.
Booth Design
79
Warna ini adalah warna yang mewakili varian assorted flavour. Warna ini dipilih karena beberapa pertimbangan, pertama adalah karena dibutuhkan warna latar yang terang agar informasi dapat dibaca dengan jelas. Kedua, karena terdapat ketentuan khusus seperti logo yang harus bisa dibaca dengan jelas sehingga membutuhkan warna latar yang kontras dengan warna logo. Ketiga, tujuan pembuatan poster adalah untuk dipajang Bersama dengan kemasan lain dan POP display, sehingga apabila warna latar poster dominan hijau seperti POP display maka warna hijau dirasa akan terlalu mendominasi. Selain itu, warna hijau juga bertabrakan dengan warna logo wajib yang ada di poster. Selain pembedaan warna dan tanda panah, untuk memisahkan proses 1, 2, dan 3 digunakanlah variasi jarak. Jarak dari proses 1 ke 2 tidak terlalu jauh, namun tetap terlihat dikelompokan atau grouping di masingmasing proses. Sedangkan jarak dari proses 1,2 ke proses 3 sedikit lebih jauh. Hal ini memperlihatkan bahwa adanya perbedaan antara proses 1,2 dan proses 3. Dimana, proses 1 dan 2 ini merupakan proses terpisah namun digabungnya menjadi proses 3. Sehingga, jika dikelompokan maka proses 3 akan dibedakan karena ini adalah proses pencampuran proses 1 dan 2.
80
Booth Design
Alur membaca umumnya dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Alur membaca proses pembuatan dimulai dari kiri atas lalu ke bawah pada proses 1, pada proses 2 yaitu dari tengah ke bawa, dan pada proses 3 justru dari bawah ke atas. Mungkin pada proses 1 dan 2 tidak begitu masalah karena sesuai dengan alur baca, tapi pada proses 3 dapat menimbulkan kebingungan. Untuk mengantisipasi hal tersebut dibuatlah tanda panah dengan warna berbeda (sesuai proses) dan cukup besar untuk menuntun alur baca. Ketika ada tanda panah, orang cenderung akan mengikuti tanda panah itu dan dapat membaca dengan alur yang tepat.
Figur 7.5 Alur baca poster A1. Sumber: dokumentasi pribadi.
Booth Design
81
Final Exam Booth Detail desain booth saat UAS
Booth Desain booth Fortune Chick pada saat UAS masih mengusung konsep hangat dan estetik. Mengingat item yang dipamerkan pada booth ini cukup banyak, maka dipilihlah untuk membagi ruang dengan ketentuan sebelah kiri merupakan bagian retail, tengah adalah foodstall, dan kanan adalah untuk valentine’s edition. Bagian sebelah depan adalah untuk barang penting yang dipamerkan seperti peletakan report book, laptop, dan fortune cookies. Hal ini dimaksudkan agar pengunjung booth dapat berinteraksi dengan item-item tersebut. Laptop digunakan untuk mendisplay website interaktif Fortune Chick yang bisa diklik dan dicoba-coba oleh pengunjung.
Figur 7.6 Foto booth saat UAS dengan Rahel. Sumber: dokumentasi pribadi.
82
Booth Design
Figur 7.7 Foto booth saat UAS. Sumber: dokumentasi pribadi.
Figur 7.8 Bagian kiri untuk kemasan retail
Figur 7.9 Bagian tengah untuk kemasan
Sumber: dokumentasi pribadi
food stall contoh cookies dan report book Sumber: dokumentasi pribadi
Figur 7.10 Bagian kanan untuk kemasan
Figur 7.11 Bagian depan untuk display
Valentine Sumber: dokumentasi pribadi
interaktif. Sumber: dokumentasi pribadi
Booth Design
83
84
The Product
The Product
85
08
Promotional Design The deatils about the concept of promotional design, and touchpoint.
86
Social Media Design
Concept Konsep promosi Fortune Chick adalah dengan menekankan pada 2 hal, yaitu personal dan estetika. Hal ini diambil dari analisa target konsumen yang akan dijabarkan. Kedua konsep ini kemudian akan menjadi titik tumpu dalam mendesain berbagai promotional items, juga dalam menentukan brand touchpoint.
Target Market Analisa target pasar /
Target Consumer
konsumen Fortune Chick
Gender
: Perempuan
secara mendetail dan dalam.
Umur
: 20-25 tahun
Status Ekonomi
: Menengah ke atas
Tempat tinggal
: Kota
Pekerjaan
: Mahasiswa - Karyawan
Target market yang dipilih adalah perempuan dewasa muda, dimana pada masa-masa ini mereka mulai memiliki uang sendiri dan mulai menentukan gaya hidupnya. Perempuan dewasa yang ditargetkan adalah mereka yang memiliki sense of aesthetic, tertarik pada barang-barang yang unik dan bermakna, peduli terhadap orang lain, dan memiliki keinginan menyampaikan pesan melalui media tertentu, bisa karena memang kesulitan menyampaikan secara langsung (pemalu) atau orang ini memiliki bahasa kasih receiving gift.
Personal Data Hana merupakan seorang desainer grafis yang berusia 24 tahun. Hana merupakan orang yang sangat tenang dan lemah lembut. Hana memiliki kepribadian INFJ dan memiliki bahasa kasih receiving gift. Ia sangat suka memberi perhatian dalam bentuk kado kepada teman dan
Social Media Design
87
kerabatnya karena menurutnya, dengan memberi kado perasaannya dapat tersampaikan lebih baik dibanding jika ia berbicara langsung karena ia merasa malu. Hana menikmati gaya hidup simple life di kota. Ia sangat menyukai hal-hal yang berbau aesthetic dan simple, maka ia berusaha membuat kehidupannya dipenuhi dengan hal yang aesthetic, seperti interior rumah, perabotan rumah tangga, fashion, bahkan membungkus kadonya dengan kemasan yang aesthetic. Hana tidak terlalu memikirkan budget demi memiliki hidup yang aesthetic dan kado yang ia berikan ke orang lain, asalkan ia bisa puas dengan hidupnya, menyenangkan orang lain, dan mengungkapkan apa yang ia ingin katakan.
Detailed Lifestyle Hiburan : Belanja perabotan rumah tangga di IKEA, belanja baju di Uniqlo, bermain bersama anjing peliharaan teman, membaca buku dan menggambar, pergi bersama teman dekat, menonton film dengan calming vibes. Media sosial : Instagram, Youtube, Pinterest Aktivitas : Pergi ke kafe/ property shop, merawat tanaman, membeli dan membungkus kado, bekerja, mengatur dan membersihkan apartemen Ketertarikan : Tertarik dengan dunia estetika, sastra, seni, dan tanaman.
Consumer’s Journey • Bangun jam 6:00, menyiram tanaman, lalu langsung
mandi dan bersiap
• Jam 6:30 memasak sarapan yang sederhana seperti
sandwich dan kopi
• Jam 7:00 berangkat ke kantor dengan MRT
88
Social Media Design
• Jam 8:00 tiba di kantor dan bekerja • Jam 12:00 istirahat makan siang dan keluar Bersama
teman untuk mengunjungi restoran atau kafe
• Jam 16:00 pulang dari kantor menggunakan MRT, tapi
mampir dahulu ke supermarket untuk membeli bahan
makanan dan barang lain jika diperlukan
• Jam 17:30 tiba di rumah istirahat dan mengecek media
sosial setelah itu langsung menyiram tanaman dan
mandi lalu bebersih
• 18:30 memasak makan malam dan makan sambil
menonton youtube
• Jam 19:30 menikmati waktu santai untuk membaca
buku, menggambar, atau bermain media sosial,
atau membeli barang secara online, atau
menonton film yang menenangkan seperti film studio
Ghibli dan film indie
• Jam 21:30 mengecek HP untuk terakhir kalinya sebelum
tidur, biasanya melihat-lihat pinterest atau membalas
pesan teman dan kerabat
• Jam 22:00 meditasi ringan • Jam 22:30 tidur
Message to tell • Merupakan brand khusus fortune cookies • Fortune cookiesnya sehat, vegan, natural, ramah lingkungan • Sangat cocok untuk dijadikan kado atau media
penyampaian pesan
Brand Touchpoint Analisa touchpoint yang kelak akan digunakan untuk mencari strategi.
Figur 8.1 Diagram touchpoint. Sumber: dokumentasi pribadi.
Social Media Design
89
Touchpoint 1 Memperkenalkan produk, bahan dasar,keunggulan, konsep, kegunaan. Melalui : Youtube ads, Instagram ads, pop up ads website, Iklan TV MRT, booth offline. Konten : iklan fokus memperkenalkan produk, keunikan dan kegunaannya.
Touchpoint 2 Menarik perhatian target market dengan cara memanfaatkan kondisi psikologis mereka. Melalui : Instagram fortune chick, booth offline. Konten : menarik perhatian target market dengan menonjolkan sisi personal, ramah, dan estetik di Instagram dari post, story, dan cara menjawab dm/ komen.
Touchpoint 3 Memberikan informasi lokasi penjualan, harga, variant, dan paket bundle. Melalui : Instagram fortune chick post dan story, website, booth. Konten : berfokus kepada hal teknis seperti yang sudah disebutkan diatas.
Touchpoint 4 Sharing di instagram. Melalu : Instagram target market dan Instagram fortune chick Konten : Pembeli diharapkan untuk “share� momen bersama fortune chick.
90
Social Media Design
AISAS Analisa AISAS pada konsep
Awareness
promosi Fortune Chick.
• Melihat iklan Fortune Chick di MRT. Sekedar tahu bahwa ada produk Fortune Chick. • Sedang nonton Youtube / Instagram tiba-tiba muncul ads Fortune Chick
Interest • Di MRT pulang kerja, tapi menemukan booth Fortune Chick. Menjadi tertarik • Swipe up iklan di instagramm / mengunjungi profile fortune chick
Search • Bertanya mengenai produk Fortune Chick ke SPG • Searching fortune chick di Instagram, mulai dari profile fortune chick, story highlight, dan tagged photos
Action • Sangat tertarik dengan konsepnya, lalu membeli Fortune Chick untuk dicoba. Ternyata rasanya lezat dan merasa sangat cocok dijadikan kado karena penampilannya cantik dan estetik. Akhirnya beli baru untuk kado ke teman.
Share •
Teman yang diberikan merasa senang dan akhirnya
membuat “appreciation post/ story” dengan mengambil gambar kemasan Fortune Chick dan dishare di instagram sebagai ungkapan terima kasih.
Social Media Design
91
Strategy Strategi promosi yang
Berdasarkan analisa target konsumen dan brand
digunakan berdasarkan analisa
touchpoint sebelumnya, maka dibangunlah sebuah
target konsumen dan brand
strategi yang dinamakan “Personalized Your Fortune
touchpoint.
Cookies�. Strategi ini adalah strategi yang memanfaatkan kondisi psikologis target market, dimana mereka dapat menggunakan kata-kata sendiri dalam fortune cookies mereka. Target market akan memiliki kepuasan batin tersendiri jika bisa memberi fortune cookies dengan pesan yang mereka tulis secara personal, ini adalah tabiat orang dengan bahasa kasih receiving gift. Strategi ini memiliki beberapa keunggulan, seperti minimum pembelian hanya 4pcs (1 box) sedangkan, di toko lain harus minimal 100-200pcs untuk dapat menggunakan kata-kata sendiri. Selain itu strategi ini juga unik dan mudah dimengerti oleh target konsumen. Teknik pengaplikasian strategi ini adalah lewat website dengan bantuan promosi dari instagram, youtube, booth, iklan pop up, dan iklan di MRT.
92
Social Media Design
Promotional Items Promotional items Fortune Chick adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan, touchpoint, dan strategi yang telah dibahas sebelumnya. Promotional items meliputi website, instagram post, instagram story, iklan pop up, iklan di MRT, dan booth.
Website Website digunakan sebagai
Before Revision
media utama dalam pemesanan
Website memiliki alur :
personalized fortune cookies.
1. Landing page, lalu klik personalized 2. Akan masuk ke halaman Step 1. Pilih container dan rasa fortune cookies 3. Klik next lalu ke halaman Step 2. Tulis pesan yang ingin disampaikan. 4. Klik next lalu ke halaman Step 3. Isi data penerima. 5. Klik next, lalu selesai. Pada tahap ini website dianggap kurang jelas akan dikirimkan kepada siapa. Pada step 3, seharusnya diberi pilihan apakah ingin dikirim ke pemesan atau dikirim ke penerima, apakah nanti fortune cookies mau diberikan sendiri oleh pemberi atau diberikan oleh Fortune Chick. Dari sini, disarankan adanya penambahan 1 lagi halaman yang meminta konsumen memilih kepada siapa paket akan dikirimkan.
Social Media Design
93
After Revision Website memiliki alur : 1. Landing page, lalu klik personalized 2. Akan masuk ke halaman Step 1. Pilih container dan rasa fortune cookies 3. Klik next lalu ke halaman Step 2. Tulis pesan yang ingin disampaikan. 4. Klik next lalu ke halaman Step 3a. Pilih ingin dikirim kepada siapa. 5. Klik di salah satu pilihan, lalu ke halaman Step 3b. Isi data penerima. 6. Klik next, lalu selesai.
Figur 8.2 Landing pages website Fortune Chick. Sumber: dokumentasi pribadi.
94
Social Media Design
Figur 8.3 Halaman Step 1 website Fortune Chick. Sumber: dokumentasi pribadi.
Figur 8.4 Halaman Step 2 website Fortune Chick. Sumber: dokumentasi pribadi.
Social Media Design
95
Figur 8.5 Halaman Step 3a website Fortune Chick. Sumber: dokumentasi pribadi.
Figur 8.6 Halaman Step 3b website Fortune Chick. Sumber: dokumentasi pribadi.
Figur 8.7 Halaman terakhir website Fortune Chick. Sumber: dokumentasi pribadi.
96
Social Media Design
Instagram Post Posting Instagram digunakan
Instagram Fortune Chick memiliki karakteristik yakni
sebagai salah satu media
ingin dibuat lebih personal dan tidak sekedar akun
utama Fortune Chick untuk
berjualan saja. Dapat diwujudkan dari :
menggapai pelanggan dan
1. Posting tidak melulu tentang promosi produk
mempromosikan diri.
2. Banyak menampilkan foto dengan warm vibes sehingga lebih personal 3. Menulis caption di setiap postingan 4. Membalas komentar dengan ramah 5. Postingan dibuat estetik sesuai selera target konsumen 6. Banyak memposting foto-foto selingan (break) yang estetik dan menarik Posting instagram Fortune Chick dibuat teratur dan estetik dengan memperhatikan warna perbaris. Jadi, setiap baris memiliki hue yang sama. Warna utama yang digunakan Fortune Chick adalah merah, hijau, oranye, dan krem. Tiap pergantian warna, terdapat warna transisi sehingga feeds tetap konsisten dan perubahan warna tidak total. Fortune Chick menekankan bahwa setiap postingannya harus memiliki informasi dan konten yang jelas. Fortune Chick tidak mau memposting foto yang hanya potongan dan tidak memiliki konten. Hal ini dilakukan demi kenyamanan followers.
Before Revision Sebelum revisi, posting Instagram kurang efektif dan terdapat bagian yang janggal, misal semuanya adalah grafik, lalu tiba-tiba ada foto dan sebaliknya. Konten juga dinilai terlalu padat, kurang ada selingan. Untuk posting Valentine’s edition dinilai terlalu terburu-buru dan kurang meriah.
Social Media Design
97
Figur 8.8 Feeds instagram sebelum revisi.
Figur 8.9 Feeds instagram sebelum revisi.
Sumber: dokumentasi pribadi
Sumber: dokumentasi pribadi
After Revision Setelah revisi, secara visual feeds jadi lebih baik karena teratur. Konten tidak terlalu padat dan terdapat lebih banyak selingan yang estetik. Foto-fotonya lebih banyak menonjolkan fortune cookies itu sendiri, namun sesekali tetap memposting kemasan agar orang lain aware jika melihat kemasan Fortune Chick di luar. Posting juga dibuat lebih rata antara grafik dan foto dengan transisi yang perlahan.
98
Social Media Design
Figur 8.10 Feeds Instagram Fortune Chick setelah revisi. Sumber: dokumentasi pribadi. Valentine’s edition
Perkenalan touchpoint (personalized)
Perkenalan rasa
Perkenalan kemasan
Perkenalan Fortune Chick
Social Media Design
99
Figur 8.11 Contoh Instagram Fortune
Figur 8.12 Cara Fortune Chick menjawab
Chick. Sumber: dokumentasi pribadi.
komentar. Sumber: dokumentasi pribadi.
Instagram Story Story Instagram digunakan
Secara umum Instagram story Fortune Chick akan
sebagai salah satu media
memposting 3 hal :
utama Fortune Chick untuk
1. Informasi penting sehingga bisa dimasukan highlight
menggapai pelanggan dan
2. Hal-hal santai seperti selingan yang estetik
mempromosikan diri.
3. Repost story dari konsumen Fortune Chick akan konsisten mengupload instagram story minimal 1x dalam 1x 24 jam. Hal ini dimaksudkan agar konsumen tetap aware dengan keberadaan Fortune Chick di instagram. Story bisa berupa selingan gambargambar estetik untuk menyenangkan mata konsumen.
100
Social Media Design
Figur 8.13 Contoh
Figur 8.14 Contoh
Figur 8.15 Contoh
Instagram story sponsored
Instagram story selingan
Instagram story informasi
(diiklankan). Sumber:
(break). Sumber:
penting. Sumber:
dokumentasi pribadi.
dokumentasi pribadi.
dokumentasi pribadi.
Figur 8.16 Contoh story Instagram tentang rasa. Sumber: dokumentasi pribadi.
Social Media Design
101
Figur 8.17 Contoh story Instagram perkenalan. Sumber: dokumentasi pribadi.
Figur 8.18 Contoh story Instagram bahan. Sumber: dokumentasi pribadi.
102
Social Media Design
Pop Up Ads Iklan pop up muncul di website
Book Review Website
tertentu yang memiliki potensi
Website review buku dipilih karena target konsumen
dikunjungi target konsumen.
adalah tipe orang yang sangat menyukai buku. Jadi,
Isi iklannya menekankan pada
mereka sering mengunjungi website review buku untuk
personalized your fortune
mengetahui buku yang bagus sebelum mereka membeli
cookies.
buku tersebut untuk dibaca. Contoh website yang dipilih adalah goodreads.com.
Figur 8.19 Iklan pop up di website goodreads.com Sumber: tangkapan layar goodreads.com
Movie Review Website Sama dengan website review buku, website review film juga sering dikunjungi target konsumen karena mereka sangat menyukai film. Biasa target konsumen mengisi waktu luang di malam hari dengan menonton film sehingga mereka butuh referensi film apa yang bagus. Contoh website yang diambil adalah rottentomatoes.com.
Social Media Design
103
Figur 8.20 Iklan pop up di website rottentomatoes.com Sumber: tangkapan layar rottentomatoes.com
Free Movie Website Karena target konsumen suka menonton film, ia memanfaatkan website nonton gratis. Meski tipe orang seperti target konsumen adalah orang yang premium dan pasti langganan Netflix, tapi ada beberapa film yang tidak dapat ditonton di Netflix, sehingga mereka mencari di web lain. Contoh website yang dipilih adalah idxxi.cam (dulu indoxxi.com), salah satu situs nonton online gratis terbesar dan terlengkap di Indonesia.
Figur 8.21 Iklan pop up di website indoxxi.com Sumber: tangkapan layar idxxi.cam
104
Social Media Design
Youtube Ads Iklan pop up muncul di video
Iklan Youtube yang digunakan adalah pop up yang
Youtube yang memiliki potensi
ada dibawah dan kanan video, berbentuk iklan pop up
dikunjungi target konsumen,
bukan iklan video. Tidak menggunakan video karena
seperti video estetik. Isi
membutuhkan budget yang besar.
iklannya menekankan pada personalized your fortune cookies.
Figur 8.22 Iklan di dalam video youtube. Sumber: tangkapan layar youtube.com
Figur 8.23 Iklan di youtube. Sumber: tangkapan layar youtube.com
Social Media Design
105
MRT Advertising Iklan yang ada di MRT, baik
Terdapat iklan pada MRT karena target konsumen adalah
di stasiun maupun di dalam
tipe orang yang pergi-pulang bekerja secara rutin dengan
gerbongnya. Isi iklannya
MRT. Maka iklan di MRT dianggap mampu memberi
menekankan pada personalized
awareness pada target konsumen.
your fortune cookies.
Figur 8.24 Iklan di MRT. Sumber mockup: candacefaber.com
Figur 8.25 Iklan di MRT. Sumber mockup: creativemarket.com
106
Social Media Design
Booth Booth Fortune Chick adalah
Booth Fortune Chick dibuat unik dengan bentuk yang
booth sederhana yang bisa ada
menyerupai kotak surat. Sehingga ini menjadi keunikan
di bazaar atau festival. Booth
booth Fortune Chick. Booth ini dibuat terbuka denfan
ini juga bisa ada di mall.
warna hangat untuk memberi kesan personal dan ramah sehingga target konsumen bisa mendekati booth tanpa merasa takut.
Figur 8.26 Contoh pop up booth Fortune Chick. Sumber: dokumentasi pribadi.
Social Media Design
107
Uniform and Staff Ketentuan seragam dan
Pegawai Fortune Chick akan menggunakan kemeja putih,
penampilan pelayan Fortune
pleated skirt warna coklat, apron coklat dengan pin,
Chick di setiap stall nya
serta rambut harus dikepang. Ini akan menjadi ciri khas
sehingga memberi ciri khas.
pegawai Fortune Chick. Pegawai Fortune Chick juga harus ramah dan murah senyum.
Figur 8.27 Contoh seragam pegawai Fortune Chick. Sumber: pinterest dan dokumentasi pribadi untuk pin.
108
Social Media Design
Social Media Design
109
110
Social Media Design
Social Media Design
111
Daftar Pustaka Hananto, B. A. (2019). Perancangan Logo Dan Identitas Visual Untuk
Kota Bogor. Jurnal Titik Imaji, 2(1), 19–32. https://doi.org/http://
dx.doi.org/10.30813/.v2i1.1525 Heskett, J. (2002). Design: A Very Short Introduction. New York: Oxford
University Press.
Landa, R. (2011). Graphic Design Solutions (4th ed.). Boston: Wadsworth
Cengage Learning.
Salim, Chairul, Vienna Artina, dan Yonathan Raditya. “Pembuatan
Meringue Pavlova Menggunakan Air Rendaman
Kacang Chickpeas sebagai Pengganti Putih Telur”. Jurnal
Pariwisata 5, no.1 (April 2018). Diakses pada 3 Oktober 2019.
Wheeler, A. (2009). Designing Brand Identity (3rd Editio). New Jersey: John
Wiley & Sons.
112
Social Media Design
The Journey of Fortune Chick Ends here
Social Media Design
113
Gratitude, and all related things. Halaman ini mungkin menjadi halaman kesukaan saya, karena akhirnya saya bisa mengekspresikan segala ucapan syukur dan terima kasih kepada semua orang yang baik secara langsung maupun tidak langsung turut serta membantu dalam proses pengerjaan proyek ini. Merekalah yang membantu merealisasikannya, mengubah mimpi saya menjadi nyata.
Tuhan Yesus
Thank you for all the abundant blessings. Sangat klise, tapi tanpa Tuhan yang membantu saya, tidak mungkin saya bisa ada disini untuk mewujudkan mimpi saya.
Papi, Mami
Terima kasih atas support yang luar biasa (escpecially financial support :) love you). Terima kasih sudah siap siaga menjemput dari tempat print tengah malam buta, terima kasih untuk selalu mengingatkan bahwa kesehatan adalah yang utama. Terima kasih selalu mengingatkan untuk tidak menyerah ketika saya ada di masa-masa depth of despair yang lumayan sering terjadi.
114
Special Thanks
Ayam goreng
Terima kasih teman-teman seperjuanganku yang sudah melewati asam pait dan sedihnya mengerjakan proyek ini. Meski dulu berlinang air mata, tapi kini tersenyum bahagia :)
Dosen dan asma
Terima kasih kepada seluruh tim dosen beserta asisten mahasiswa karena sudah membantu setiap langkah dalam proyek ini. Terima kasih atas seluruh revisiannya :) Meski berat, tapi tanpa semua revisian yang banyak itu, Fortune Chick tidak akan sebaik ini. Terima kasih Pak Brian, Pak Siswanto, Pak Dona, Bu Rery, Ci Helen, dan Ci Caca.
Iola Kalonica
Terima kasih Iola karena sudah menciptakan Fortune Chick, kalau tidak ada Fortune Chick pastinya proyek ini tidak ada. Terima kasih selalu bilang suka pada desain yang saya propose. Semoga bukan terpaksa ya. Terima kasih sudah sangat kooperatif selama proyek ini berlangsung.
Yiska Desthea
Terima kasih kepada adik kecilku ini yang sudah banyak membantu di jam-jam yang luar biasa :) Meski bantuannya ringan, tapi mungkin beberapa hal tidak akan selesai tepat waktu tanpa uluran tanganmu. Terutama di jam-jam dimana saya mulai mengalami keterpurukan.
Semua yang terlibat
Terima kasih kepada semua orang terlibat secara tidak langsung dalam proses ini. Kalian semua sangat berjasa dan jasa itu tidak akan saya lupakan.
Selain ucapan terima kasih yang tiada tara, saya juga memohon maaf kepada semua pihak yang terkena dampak dari proyek ini (seperti dampak beres-beres rumah, mood swing, dan dampak negatif lainnya). Lembar ini akan menjadi saksi betapa luar biasanya perjuangan untuk menyelesaikan proyek kali ini. Meski berat, tapi tidak ada sedikitpun penyesalan akan proyek ini. Proyek ini adalah salah satu pencapaian dalam hidup saya.
Special Thanks
115
Hello there, I’m Rahel Kristhea Rahel Kristhea adalah seorang mahasiswi desain grafis Universitas Pelita Harapan. Lahir pada tanggal 25 Mei 1999 di Jakarta. Memiliki kepribadian INFJ yang cukup unik namun sangat membantu dalam proses mendesain. Ia sangat menyukai gambar dan film sejak kecil, ia ingin terus menggambar dan sangat ingin menjadi seorang ilustrator buku anak. Meski demikian, ia juga bercita-cita menjadi seorang pengusaha dan memiliki stationery brand sendiri yang memiliki karakteristik seperti dirinya. Kunjungi Instagram portfolionya untuk mengetahui proyek apa saja yang sudah dan sedang dikerjakan : @raelsthetic
116
Special Thanks
Thank you for reading, see you next time!
Special Thanks
117
118
Special Thanks
Special Thanks
119
120
Special Thanks