SQUINK STICK From The Start

Page 1

From the Start



From the Start


From the Start ISBN: 978-623-7489-19-1 Penulis Nessie Gunardi

Editor Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds.

Desain Sampul dan Tata Letak Nessie Gunardi

Penanggung Jawab Dr. Martin Luqman Katopo, S.T., M.T.

Penerbit Penerbit Fakultas Desain Universitas Pelita Harapan

Alamat Penerbit Jln. M.H. Thamrin Boulevard 1100 Lippo Village - Tangerang Banten 15811 Telp: +62-21-5460901 Fax: +62-21-54609010 sod.uph@uph.edu Cetakan pertama, Februari 2020 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit


From the Start

Nessie Gunardi


Sambutan Dekan Fakultas Desain Dr. Martin Luqman Katoppo, S.T., M.T. Selamat datang di dunia imajinasi dan eksplorasi mahasiswa/i Desain Komunikasi Visual di Studio Utama 3 peminatan Desain Grafis! Buku yang sedang berada dalam genggaman anda dan sebentar lagi anda baca adalah buku ekplorasi tugas desain visual identitas (branding) dan kemasan (pacakaging) mahasiswa/i MK. Studio Utama 3 peminatan Desain Grafis, Desain Komunikasi Visual, School of Design (SoD), Universitas Pelita Harapan (UPH) dari berbagai macam produk makanan. Yang menarik adalah bahwa tugas ini adalah hasil kolaboratif antara mahasiswa/i Program Studi Desain Komunikasi Visual, SoD, UPH dan mahasiswa/i Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi (FaST), UPH pada semester yang sama dengan MK. yang dijalankan di Prodi masing-masing. Kolaborasi ini digagas dan dijalankan sejak 3 tahun terakhir oleh kedua Prodi atas inisasi kreatif Koordinator MK. Studio Utama 3, Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds. Keunikan kolaborasi adalah bagaimana satu disiplin ilmu dapat memperkuat disiplin ilmu yang lain. Anda akan dapat melihat hal tersebut dalam buku ini, karena mahasiswa/i Prodi Teknologi Pangan benar-benar memproduksi makanan/minuman dengan bereksplorasi bahan-bahan makanan alami khas Indonesia dan mahasiswa/i Prodi Desain Komunikasi Visual harus mempelajari sifat dan karakter dari makanan yang akan dibuatkan identitas dan kemasannya. Luaran akhir adalah berupa pameran dan display produk nyata dari produk makanan dengan identitas dan kemasan yang semua terdesain. Buku yang anda pegang ini mengeksplorasi desain visual identitas dan kemasan produk makanan yang dikembangkan dari tinta cumi: Squink Stick.


Program Studi Desain Komunikasi Visual, SoD, Universitas Pelita Harapan memiliki key values: menghadirkan ’Design as storytelling/ designer as storyteller with holistic narratives that position design as stewardships’ dan mendidik seorang untuk menjadi ‘Designer as culture shaper through mass media visual communication’. Buku ini secara jelas menunjukkan key values tersebut, saat bagaimana desain berperan membentuk narasi identitas yang ingin ditumbuhkan dari suatu Produk. Selain itu yang perlu juga digaris bawahi adalah semangat kolaborasi, lintas disiplin kelimuan yang telah dilakukan – ini sejalan dengan apa yang saat ini menjadi arah kebijaksanaan pendidikan tinggi di Indonesia yang mensyaratkan para mahasiswa/i-nya belajar lintas disiplin sebagai refleksi sesungguhnya situasi kerja yang tak pernah terbatas disiplin ilmu. Akhir kata saya ucapkan selamat membaca dan teruslah bangun semangat ber-kolaborasi! Only by His Grace, Dr. Martin L. Katoppo, S.T., M.T. Pejabat Dekan Fakultas Desain (School of Design) – Universitas Pelita Harapan Karawaci, Tangerang, Banten, Jawa Barat www.uph.edu


Sambutan Kepala Program Studi Desain Komunikasi Visual Alfiansyah Zulkarnain, S.Sn., M.Ds. Perancangan label desain kemasan harus memenuhi tiga aspek, yaitu aspek informatif, aspek persuasif dan aspek estetis. Sebuah label desain kemasan yang informatif mengandung komunikasi visual akan fungsi, rasa, keunggulan, mood, brand value, dan bahkan inovasi dari produk itu sendiri. Untuk dapat menghasilkan informasi yang tepat, kemampuan seorang desainer untuk benar-benar memahami, bahkan menguasai, produk dan brand dari produk tersebut menjadi hal yang ditantang. Sedangkan sebuah label desain kemasan yang persuasif harus mampu menarik perhatian target audiens yang dituju. Tidak hanya membuat mata menoleh sejenak saja, namun desain yang menarik dan unik akan menghasilkan impresi yang kuat di benak audiens untuk terus diingat. Riset akan aspek demografis dan psikografis dari audiens secara mendalam akan membantumengarahkan strategi visual yang mampu dipahami dan disukai oleh audiens yang dituju. Terakhir, aspek estetis sebuah perancangan visual label kemasan memberikan nilai seni pada produk industri. Penguasaan teori, sejarah, dan praktek seni rupa yang diaplikasikan ke dalam produk industri kiranya akan memberikan nilai tambah bagi produk kemasan tersebut. Aspek-aspek tersebut menjadi bagian dalam proses mendesain label kemasan yang dibuat oleh Nessie dalam buku ini. Proses perancangan yang hadir dalam buku ini merupakan komitmen dari mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan untuk memenuhi ketiga aspek tersebut, demi hasil akhir desain yang baik. Buku Squink Stick From the Start merupakan luaran hasil dari Mata Kuliah Studio Utama 3 Desain Grafis pada tahun akademik yang mana mengajarkan tentang keilmuan desain dalam merancang label kemasan suatu produk industri. Capaian pembelajaran yang dituju adalah untuk menghasilkan mahasiswa DKV UPH yang mampu menghasilkan desain label kemasan dan menjabarkan


proses perancangannya berdasarkan analisa studi kasus dan data yang disediakan. Untuk melengkapi kompetensi mahasiswa melalui studi kasus dan data yang riil dan valid, Prodi DKV UPH bekerjasama dengan Prodi Teknologi Pangan UPH dalam sebuah bentuk kerjasama yang dapat saling mendukung pembelajaran para mahasiswanya. Mahasiswa Teknologi Pangan menghasilkan produk makanan inovatif, dan mahasiswa DKV merancang desain kemasan untuk produk tersebut. Dengan demikian Nessie tidak hanya mendapatkan ilmu tentang merancang desain kemasan saja, namun juga memiliki pengalaman mengerjakan proyek desain yang nyata dan bersifat kolaboratif antar disiplin ilmu. Karya desain ini sudah dipamerkan ke publik dan industri dalam Event Food Explore 12 yang diadakan di Lippo Mal Puri pada tanggal 30 Oktober 2019 sampai dengan 3 November 2019. Buku ini menjadi artefak pencapaian mahasiswa dan juga Prodi DKV UPH dalam menghasilkan karya desain melalui pendidikan holistik dan interdisiplin. Semoga Buku Squink Stick From the Start dapat juga menjadi informasi, persuasi, dan inspirasi akan desain label kemasan bagi yang membacanya. Tuhan Memberkati. Karawaci, 3 Februari 2020 Alfiansyah Zulkarnain, S.Sn., M.Ds. Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan


Sambutan Dosen Pengampu Matakuliah Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds. Studio Utama 3 merupakan matakuliah studio terakhir yang perlu diambil mahasiswa-mahasiswa dalam program studi Desain Komunikasi Visual di Universitas Pelita Harapan. Matakuliah ini dipandang sebagai ujung tombak dari matakuliah yang sifatnya eksploratif terhadap keilmuan peminatan desain yang dipilih mahasiswa/i. Hal ini yang menyebabkan matakuliah Studio Utama 3 memiliki tuntutan lebih dibandingkan matakuliah perancangan lainnya. Dalam matakuliah Studio Utama 3 peminatan Desain Grafis, mahasiswa/i diminta untuk menggagas solusi desain grafis dari permasalahan-permasalahan desain yang dihadirkan. Solusi desain yang efektif mampu mempengaruhi atau mengubah perilaku seseorang (Landa, 2011, p. 2). Persepsi atau penilaian seseorang terhadap sebuah produk, jasa atau perusahaan dapat ‘dibentuk’ dengan adanya komunikasi yang koheren dan juga konsisten. Dalam desain grafis, komunikasi tersebut dicapai dengan adanya representasi dari produk, jasa atau perusahaan tersebut dalam bentuk tanda-tanda visual yang koheren dan konsisten. Jika pada Studio Utama 2 para mahasiswa/i diajar untuk membuat sebuah representasi visual melalui desain logo dan identitas visual; pada Studio Utama 3, mahasiswa/i diajak untuk belajar mengimplementasikan desain tersebut secara menyeluruh pada brand touchpoints yang menjadi perpanjangan dari identitas sebuah brand (Wheeler, 2009, p. 3). Dengan adanya repetisi dan juga konsistensi dari elemen-elemen visual, maka identitas visual sebuah brand dapat dibangun. Program


branding kerap diawali dengan perancangan sebuah logo, yang kemudian dikembangkan menjadi elemen-elemen identitas visual yang kemudian diimplementasikan dengan lebih partikular kepada berbagai medium (Hananto, 2019, p. 31). Hal ini mungkin menjadi suatu hal yang lumrah bagi desainer yang sudah terjun dalam rutinitas desain, namun gagasan tersebut mungkin sulit dipahami bagi mahasiswa/i yang sedang dalam studi. Pembelajaran desain memerlukan sebuah fondasi yang dapat distrukturkan dan juga dikomunikasikan (Heskett, 2002, pp. 47–48). Guna mengajarkan pemahaman desain tersebut kepada mahasiswa/i dalam matakuliah ini, Studio Utama 3 memiliki sebuah metodologi desain yang dapat dipraktekkan oleh mahasiswa/i dalam rangka membuat solusi desain grafis itu sendiri. Metodologi desain yang dipraktekkan mahasiswa/i dalam Studio Utama 3 didokumentasikan secara personal dalam report book. Dokumentasi dari metodologi desain inilah yang akhirnya dikembangkan dan juga dikemas kembali dalam bentuk yang lebih proposional dan fungsional. Buku ini adalah sebuah rekaman dari solusi desain yang telah digagas dalam perkuliahan Studio Utama 3. Selain itu, buku ini juga diharapkan mampu memberikan perspektif dari proses perancangan yang dapat dijadikan referensi dalam studi mendatang.



Kata Pengantar Oleh Nessie Gunardi Squink Stick merupakan camilan stik dengan tinta cumi yang dibuat oleh Ardelyta Susanti, dan dikembangkan oleh Marco Marcello sebagai mahasiswa dari Food Technology di Universitas Pelita Harapan. Dalam salah satu mata perkuliahan saya yaitu Studio Utama Tiga, terdapat kerjasama antara pihak Desain Grafis (Matakuliah Studio Utama Tiga) dengan pihak Food Technology. Saya mendapat kesempatan untuk melakukan proses branding bagi Squink Stick. Proses ini memang sangat panjang dan melelahkan. Namun tetaplah menyenangkan. Dimulai dari proses pengenalan akan produk Squink Stick itu sendiri, perancangan logo, perancangan elemen-elemen visual, perancangan kemasan, perancangan display booth, hingga perancangan program promosi. Setiap langkah dalam proses perancangan dilaksanakan dengan penuh pertimbangan serta bimbingan dosen-dosen pada setiap sesi asistensi, agar semua yang telah dirancang dapat berfungsi dengan baik. Berikut ini akan dibahas secara detail proses branding Squink Stick, from the start. Selamat membaca!



F O E L B A T N T E N TS CO Sambutan Dekan Fakultas Desain Sambutan Kepala Program Studi DKV Sambutan Dosen Pengampu Matakuliah Kata Pengantar

Table of Contents PART 1 | CREATIVE BRIEF

16

PART 2 | VISUAL IDENTITY 20 Plan A 26 Plan B 30 The Chosen Plan 36 Application 42

PART 3 | PACKAGING DESIGN 47 Seasonal Packaging 55 PART 4 | BOOTH DESIGN Semasa di Student Lounge

59

PART 5 | PROMOTIONAL DESIGN

62

59 Food Explore 12 60 Semasa di B412 61

DAFTAR PUSTAKA 72 Ucapan Terima Kasih 74 Tentang Penulis 75


16 | Squink Stick

I V E BRIEF T A E R C

Squink Stick merupakan camilan stik dengan tinta cumi (chephalopod ink) yang berkhasiat bagi tubuh. Tinta cumi sebagai keunggulan dari produk ini digunakan sebagai pewarna alami serta penambah rasa gurih (Rosalina 2013). Tinta cumi sendiri mengandung air, melanin (pigmen biologis yang penting dan banyak terdapat pada tumbuhan, hewan, tubuh manusia, dan mikroorganisme), protein, dan metal (Yulin et al. 2017, 461). Melanin memiliki berbagai dampak biologis seperti photoprotection, photosensitization (anti-bacterial), anti- tumor, perlindungan terhadap cedera hemopoietic (Yulin et al. 2017, 461).

Figur 1 | Wujud Camilan Squink Stick (Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Squink Stick | 17

Cerita ‘Squink Stick’ ‘Squink’ merupakan penggabungan dari kata ‘squid’ dan ‘ink’. Penggunaan tinta cumi merupakan keunggulan dari produk ini sehingga penamaan produk pun berdasarkan keunggulan tersebut.

Proses Pembuatan Camilan stik ini terbuat dari adonan tepung terigu protein rendah, tepung tapioka, telur, margarin, penguat rasa, serta garam yang dicampurkan dengan tinta cumi. Adonan tersebut kemudian dipotong-potong, digoreng, dan jadilah Squink Stick. Keunggulan produk ini adalah dalam kandungan tinta cuminya. Tinta cumi dapat kita temukan pada beberapa jenis masakan (makanan berat) tapi hampir tidak pernah pada camilan (Nurfi 2019). Hal ini disebabkan karena adanya orang-orang yang tidak yakin akan keamanan untuk mengonsumsi tinta cumi (TribunJateng.com 2016). Padahal, tinta cumi mempunyai khasiat yang baik bagi tubuh manusia serta menambah rasa yang gurih. Terdapat penelitian yang membuktikan bahwa tinta cumi juga dapat mencegah tumbuhnya sel-sel tumor (Detik Food 2013).


18 | Squink Stick

Target Market Squink Stick Target market Squink Stick adalah remaja dengan jangkauan usia dua belas (12) tahun hingga tujuh belas (17) tahun, yang merupakan siswa SMP hingga SMA, gemar beraktivitas sambil mengemil, dan mereka sudah memilih dan membeli camilan mereka sendiri walau mungkin masih dibiayai orang tua.

Brand Personality Squink Stick hendak dikenal sebagai suatu camilan yang menyenangkan, friendly, dan juga playful. Squink Stick juga ingin menjadi camilan yang tidak hanyak enak, tetapi juga mempunyai khasiat bagi tubuh.

Visual Parameter Approach Feminine Masculine Young Mature Luxury Economical Modern Classical Playful

Serious

Loud Quiet SImple Complex Subtle Obvious Organic Geometric


Squink Stick | 19

Pertimbangan Penggunaan Kemasan Squink Stick membutuhkan suatu kemasan pembungkus serta pelindung yang sederhana dan dapat menjaga kerenyahan dari produk itu sendiri. Dalam GOukm.id, kemasan dengan lapisan foil terbukti dapat menjaga rasa dan kerenyahan suatu produk (GOukm. id 2017). Maka dengan itu, untuk produk Squink Stick yang satu piece-nya kurang lebih berukuran lebar 1,5 sentimter dan ketinggian 9 sentimeter, Squink Stick memutuskan untuk menggunakan kaleng berlapis foil dengan diameter tujuh senitmeter dan tinggi sepuluh sentimeter sebagai kemasan primernya (primary packaging).

Kompetitor Sejauh ini, Squink Stick dapat dikatakan tidak mempunyai kompetitor langsung karena masih cukup jarang produk camilan yang sama persis wujud dan rasanya dengan Squink Stick. Namun, terdapat beberapa camilan yang menggunakan tinta cumi juga seperti keretek getas tinta cumi Bonewa (oleh-oleh khas Bangka Belitung), kemplang tinta cumi (khas Pangkal Pinang), dan kerupuk tinta cumi (khas Bangka Belitung) (Tokopedia 2019) (Shopee 2019) (Bukalapak 2019). Kompetitor tidak langsung Squink Stick adalah Pocky, Biskuit Stik Nissin, Binga Choco Stix, dan sebagainya yang menjual semacam stik biskuit dengan berbagai varian rasa (seperti cokelat, stroberi, matcha, dan sebagainya).


20 | Squink Stick

L IDENTIT Y A U S I V

Squink Stick hendak dipandang sebagai suatu brand yang menyenangkan, friendly, dan juga playful. Maka dengan itu, Squink Stick memutuskan untuk banyak menggunakan bentuk-bentuk yang bersifat organis. Selain itu, Squink Stick juga memutuskan untuk menggunakan maskot dengan tujuan untuk menambah kesan keceriaan, serta kesan friendly dan playful. Terdapat banyak pakar periklanan yang juga berpandangan bahwa penggunaan maskot merupakan salah satu cara paling efektif dalam merepresentasikan suatu brand (Ubay 2015). Berikut ini akan dibahas lebih lanjut permulaan perancangan brand Squink Stick itu sendiri, dimulai dari proses pembuatan logo.


c he

go

et

s

sk

Squink Stick | 21

lo Figur 2 | Sketsa Dasar Logo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)


22 | Squink Stick

Figur 3 | Beberapa alternatif logo yang telah dibuat digital.


Squink Stick | 23

s

co t s

he

ket c

ma s Figur 4 | Sketsa Dasar “Squicky”, Maskot Squink Stick. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)


24 | Squink Stick

s

co t s

he

ket c

ma s Figur 5 | Sketsa Dasar “Squicky”, Maskot Squink Stick (Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Squink Stick | 25

Figur 6 | Beberapa alternatif maskot yang telah dibuat digital.


A N A PL Alternatif 1 Dengan tinta cumi sebagai keunggulan dari produk Squink Stick, maka diputuskan untuk menonjolkan wujud tinta cumi itu sendiri dalam identitas visual. Tinta cumi dikenal dengan warnanya yang hitam pekat dan agak mengilap. Tinta cumi juga merupakan suatu cairan yang bentuknya pun mengikuti wadah yang ada. Konsep inilah yang mendasari pembuatan logo Squink Stick dan elemen visual lainnya pada kemasan ini.

Figur 7 | Alternatif pertama dengan konsep “tinta cumi�.


Squink Stick | 27

Figur 8 | Alternatif 1 - Mock-ups, Maskot, Elemen Visual, dan Warna


28 | Squink Stick

Logo Logo Squink Stick dibuat berdasarkan konsep tinta cumi sebagai keunggulan produk. Wujud huruf-huruf pada logo dibuat organis, dengan terminal berwujud tentakel cumi-cumi. Logo ini sengaja dibuat seperti suatu cairan yang bergelombang dalam air karena hendak menyerupai sifat tinta cumi sebagai cairan yang bentuknya pun mengiktui wadahnya. Warna logo yang gelap hendak memperkuat konsep tinta cumi tersebut.

Elemen Visual Bentuk Bentuk-bentuk yang digunakan pada alternatif ini adalah bentukbentuk yang cenderung organis, meliuk-liuk bagaikan cairan, seperti tinta cumi itu sendiri.

Warna Warna-warna yang digunakan adalah warna-warna yang mencerminkan natur cumi-cumi dan tinta cumi.

Tipografi Untuk tipografi, Squink Stick menggunakan typeface san serif DinPro yang mempunyai keterbacaan yang baik.

DinPro AaBbCcDdEeFfGgHhIiJjKkLlMmNnOoPpQqRrSsTtUuVvWw XxYyZz1234567890!@#$%^&*()-,.?/

Ilustrasi Dalam pembuatan ilustrasi, Squink Stick menggunakan tinta cumi yang berupa cairan sebagai elemen visualnya, yang juga berfungsi sebagai framing. Latar Squink Stick menggunakan lingkungan laut karena tentunya cumi tinggal di dalam laut. Selain elemen tinta cumi, dalam lingkungan lautan ini juga terdapat elemen lain seperti koral dan buih-buih (bubbles) yang hendak memberikan kesan friendly dan menyenangkan. Laut tersebut disinari matahari pada bagian tengahnya dengan tujuan unutk mengarahkan viewer kepada hirarki utama dari kemasan, yaitu logo Squink Stick itu sendiri.


Squink Stick | 29

Figur 9 | Logo Alternatif 1

Figur 10 | Ilustrasi Tinta Cumi

cmyk (68, 3, 0, 100) cmyk (29, 3, 0, 82)

cmyk (68, 49, 0, 11) cmyk (68, 3, 0, 0) cmyk (29, 3, 0, 0) cmyk (3, 0, 69, 0)

cmyk (10, 90, 100, 2) cmyk (0, 42, 48, 0)

cmyk (4, 28, 0, 0) cmyk (0, 14, 60, 0)

Figur 11 | Warna-Warna Alternatif 1


B N A PL Alternatif 2 Pada alternatif desain kemasan yang kedua, Squink Stick fokus dalam menampilkan kesan sebagai suatu camilan yang menyenangkan, friendly, dan playful. Maka dalam usaha untuk mencapai kesan-kesan tersebut, pada alternatif ini banyak digunakan warna-warna yang cerah serta bentuk-bentuk yang organis.

Figur 12 | Alternatif kedua dengan konsep “menyenangkan,

friendly, dan playful�.


Squink Stick | 31

Figur 13 | Alternatif 2 - Mock-ups, Maskot, Elemen Visual, dan Warna.


32 | Squink Stick

Logo Logo Squink Stick pada alternatif kedua dibuat berdasarkan konsep Squink Stick sebagai camilan yang menyenangkan, friendly, dan playful. Maka dengan itu, pada logo ini terdapat seekor cumi-cumi yang sedang memberikan salam ‘halo’ kepada viewer. Bentuk-bentuk huruf yang digunakan juga mempunyai rounded edges serta terminal huruf berupa tentakel cumi-cumi untuk mendukung kesan-kesan tersebut yang hendak dicapai.

Elemen Visual Bentuk Bentuk-bentuk yang digunakan pada alternatif ini adalah bentukbentuk yang bersifat organis karena hendak mendukung kata kunci menyenangkan, friendly, dan playful.

Warna Warna-warna yang digunakan adalah warna-warna cerah, warnawarna yang vibrant, untuk mendukung ilustrasi lingkungan laut yang menyenangkan.

Tipografi Untuk tipografi, Squink Stick menggunakan typeface san serif DinPro yang mempunyai keterbacaan yang baik.

DinPro AaBbCcDdEeFfGgHhIiJjKkLlMmNnOoPpQqRrSsTtUuVvWw XxYyZz1234567890!@#$%^&*()-,.?/

Ilustrasi Dalam pembuatan ilustrasi, Squink Stick menggambarkan lingkungan laut yang ceria dan menyenangkan melalui koral yang berwarnawarni, rumput laut yang meliuk-liuk, serta buih-buih (bubbles) yang hendak menambahkan kesan menyenangkan. Laut tersebut juga disinari matahari pada bagian tengahnya dengan tujuan unutk mengarahkan viewer kepada logo Squink Stick itu sendiri.


Squink Stick | 33

Figur 14 | Logo Alternatif 2

Figur 15 | Ilustrasi Koral dan Buih-Buih

cmyk (50, 0, 1, 0)

cmyk (24, 0, 99, 0)

cmyk (7, 21, 100, 0)

cmyk (86, 73, 0, 0)

cmyk (74, 36, 100, 25)

cmyk (4, 55, 100, 0)

cmyk (100, 88, 18, 4)

cmyk (84, 43, 66, 32)

cmyk (0, 73, 51, 0)

Figur 16 | Warna-Warna Alternatif 2


34 | Squink Stick

Permasalahan dan Solusi Plan A Logo Squink Stick pada Alternatif 1 mengalami beberapa perubahan karena memberikan kesan ‘menyeramkan’. Warnanya yang gelap dan bentuk hurufnya yang terlalu meliuk-liuk juga memberikan kesan horor bagi sejumlah orang yang melihatnya, terutama bila logo tersebut berdiri sendiri tanpa ditemani elemen lain. Untuk mengatasi kesan ‘horor’ pada logo, liukan-liukan pada huruf-huruf dikurangi dan diubah menjadi suatu liukan yang tidak banyak tetapi lebih besar. Terminal berupa tentakel cumi-cumi pun dihilangkan. Namun warna gelap tinta cumi tetap dipertahankan. Berikut ini merupakan proses perubahan logo setelah pertimbangan tertentu dan telah mengikuti saran-saran yang telah diberikan.

Figur 17 | Saran seorang dosen

terhadap logo.

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Figur 18 | Proses Perubahan Logo Squink Stick.


Squink Stick | 35

Permasalahan dan Solusi Plan B Permasalahan pada alternatif kedua adalah logo dan ilustrasi pada desain kemasan yang terlihat terlalu flat, seperti tidak ada kedalaman. Logo terlihat seakan-akan hanya tempelan, kurang menyatu dengan elemen lainnya, serta logo kurang menonjol diantara elemen lainnya. Selain itu, Pihak Food Tech. juga cenderung lebih condong ke alternatif yang pertama karena alternatif tersebut lebih menunjukkan faktor tinta cumi sebagai bahan keunggulan dari produk Squink Stick. Untuk mengatasi kedataran tersebut, tentunya ilustrasi harus diolah lebih lanjut agar mempunyai kedalaman lebih lagi. Untuk logo, mungkin warna-warnanya dapat diubah menjadi warna yang lebih kontras dengan elemen lain di sekitarnya agar dapat lebih menonjol dan menjadi hirarki pertama pada desain kemasan tersebut.

Figur 19 | Ilustrasi koral yang terlalu flat.

Figur 20 | Proses Perubahan Logo Squink Stick.


S O E N H C P L AN E H T Alternatif desain yang terpilih adalah alternatif pertama, dengan konsep tinta cumi sebagai keunggulan produk. Konsep desain yang dikembangkan lebih lanjut adalah konsep tinta cumi sebagai bahan keunggulan dari produk camilan Squink Stick.

Logo Logo Squink Stick dibuat berdasarkan konsep tinta cumi sebagai keunggulan produk. Wujud huruf-huruf pada logo dibuat organis, dengan rounded edges yang hendak memberikan kesan friendly. Logo ini sengaja dibuat seperti suatu cairan yang bergelombang dalam air karena hendak menyerupai sifat tinta cumi sebagai cairan yang bentuknya pun mengiktui wadahnya. Warna logo yang gelap mengilap hendak memperkuat konsep tinta cumi tersebut.

Elemen Visual Bentuk Squink Stick menggunakan bentuk-bentuk organis untuk seluruh elemen visualnya. Tinta cumi yang menghiasi label kemasan juga berfungsi sebagai framing yang berusaha untuk mengarahkan viewer kepada konten desain tersebut.

Figur 21 | Logo Final Squink Stick


Squink Stick | 37

Warna Warna-warna yang digunakan adalah Squicky’s Dark Ink, Squicky’s Blue Sea, Squicky’s Bubbles, Squicky’s Bright, Squicky’s Calm. Warnawarna tersebut digunakan untuk mendukung ilustrasi lingkungan laut agar terlihat lebih menyenangkan. Selain itu, warna biru juga membantu memberikan kesan friendly. Warna Squicky’s Bright dan Squicky’s Calm digunakan untuk maskot dari Squink Stick.

cmyk (68, 3, 0, 100) cmyk (29, 3, 0, 82)

cmyk (95, 89, 0, 0) cmyk (68, 3, 0, 21) cmyk (24, 4, 0, 0) cmyk (68, 3, 0, 21)

cmyk (68, 49, 0, 11) cmyk (68, 3, 0, 0) cmyk (29, 3, 0, 0) cmyk (3, 0, 69, 0)

cmyk (10, 90, 100, 2) cmyk (0, 42, 48, 0)

cmyk (4, 28, 0, 0) cmyk (0, 14, 60, 0)

Figur 22 | Warna-Warna Squink Stick


38 | Squink Stick

Tipografi Untuk tipografi, Squink Stick menggunakan typeface san serif Baloo dan juga Open Sans (diklasifikasikan ke dalam kategori Humanistsans). Squink Stick memilih typeface yang cenderung rounded dan mempunyai bentuk yang organis untuk memberikan kesan yang lebih friendly. Baloo digunakan pada headline text atau pada teks yang membutuhkan penekanan tertentu karena jenis bentuk hurufnya yang rounded dan lebih tebal dari Open Sans. Open Sans dikenal dengan keterbacaannya yang sangat baik sekalipun digunakan dengan ukuran yang kecil, maka dengan itu Open Sans digunakan pada informasi-informasi yang terdapat pada kemasan sebagai body text.

Figur 23 | Typeface yang digunakan Squink Stick


Squink Stick | 39

Ilustrasi Dalam pembuatan ilustrasi, Squink Stick menggunakan tinta cumi yang berupa cairan sebagai elemen visualnya, yang juga berfungsi sebagai framing. Ilustrasi yang dibuat bertemakan lingkungan laut yang menyenangkan disertai maskot Squink Stick yang bernama Squicky. Selain elemen tinta cumi, dalam lingkungan lautan ini juga terdapat elemen lain seperti koral dan buih-buih (bubbles) yang hendak memberikan kesan friendly dan menyenangkan. Laut tersebut disinari matahari pada bagian tengahnya dengan tujuan unutk mengarahkan viewer kepada hirarki utama dari kemasan, yaitu logo Squink Stick itu sendiri.

Maskot Maskot yang Squink Stick gunakan adalah seekor cumi bewarna pastel bernama Squicky (nama Squicky berasal dari penggabungan kata ‘Squink’ dan ‘Stick’). Ciri yang membedakan Squicky dengan maskot cumi yang lainnya adalah adanya tinta cumi yang terdapat disekeliling mata Squicky. Terdapat tinta cumi disekeliling matanya karena funnel (bagian dari tubuh cumi yang mengeluarkan tinta) terletak diantara kedua matanya (Watson n.d). Squicky juga digambarkan dengan ekspresi-ekspresi tertentu dengan tujuan untuk mencerminkan bahwa ia merupakan suatu pribadi yang friendly, fun, dan juga playful. Seekor cumi sebenarnya mempunyai sepuluh tentakel (delapan tentakel biasa dan dua tentakel utama) (Setiawan 2019). Namun, Squink Stick memutuskan untuk menyederhanakan jumlah tentakel Squicky menjadi enam tentakel yang terdiri dari empat tentakel biasa dan dua tentakel utama.


40 | Squink Stick

Figur 24 | Ilustrasi lingkungan laut Squink Stick

Figur 25 | Mata dengan tinta, ciri khas Squicky


Squink Stick | 41

Figur 26 | Squicky dengan berbagai gesturnya.


42 | Squink Stick

T I A O C N I L P P A Berikut akan diperlihatkan lebih lanjut penerapan konsep desain kemasan kepada kemasannya itu sendiri, yaitu label pada kemasan primer, kotak kemasan sekunder, kemasan food stall, kemasan simplified, dan point of purchase. Pembahasan mengenai kemasankemasan tersebut akan dibahas pada Part 3 - Packaging Design.

Figur 27 | Percobaan kemasan kotak Squink Stick yang tidak

digunakan lebih lanjut.


Squink Stick | 43

Label untuk kemasan primer berupa kaleng.

Figur 28 | Label kemasan primer beserta label tutup Squink Stick

yang pertama.

Figur 29 | Beberapa proses perubahan pada label kemasan primer dari

permulaan hingga akhir.


44 | Squink Stick

Label final untuk kemasan primer berupa kaleng.

Figur 30 | Label kemasan primer Squink Stick serta penutupnya,

untuk kemasan normal dan kemasan edisi Natal.


Squink Stick | 45

Rancangan untuk kemasan sekunder Squink Stick.

Figur 31 | Label kemasan sekunder Squink Stick,

untuk kemasan normal dan kemasan edisi Natal.


46 | Squink Stick

Kemasan Food Stall dan beberapa Label Simplified Squink Stick.

Figur 32 | Rancangan kemasan food stall dan beberapa opsi untuk label

kemasan simplified Squink Stick.

Point of Purchase Squink Stick.

Figur 33 | Point of Purchase (POP) Squink Stick, untuk kemasan normal

dan kemasan edisi Natal.


Squink Stick | 47

GING DE SIG A K C A P N Pada proses pemilihan wujud kemasan, Squink Stick mempunyai beberapa pertimbangan dalam menentukan kemasan yang paling baik untuk digunakan. Kemasan yang baik dikatakan memiliki nilai efektivitas, menjamin keamanan produk, memudahkan pengiriman, mudah dikenali, menyertai informasi bahan dan izin terkait, desain yang ergonomis, dan juga mengandung faktor keindahan (Novia 2018). Squink Stick mempunyai empat macam kemasan, yaitu, primary pacakging (kemasan yang membungkus dan melindungi produk secara langsung), secondary packaging (kemasan yang berfungsi untuk lebih lagi mengamankan primary packaging dan digunakan bila membeli beberapa varian atau beberapa produk secara langsung), food stall packaging, dan simplified packaging (kemasan yang di sederhanakan untuk kepentingan produksi). Selain empat macam kemasan tersebut, Squink Stick juga membuat suatu point of purchase (POP). Point of purchase atau yang biasa disingkat menjadi ‘POP’ merupakan suatu istilah yang digunakan oleh pemasar ketika merencanakan penempatan produk bagi konsumen, seperti strategi peletakan display suatu produk yang bertujukan untuk menarik perhatian konsumen (Lim 2019).

Figur 34 | Salah satu kemasan primer Squink Stick. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)


48 | Squink Stick

Figur 35 | Kemasan primer Squink Stick dengan varian rasanya. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

PRIMARY PACKAGING Primary packaging (kemasan primer) merupakan kemasan yang bersinggungan langsung dengan produk, dan disebut juga sebagai kemasan retail (Saxon Packaging 2017). Squink Stick membutuhkan kemasan pembungkus yang sederhana dan dapat menjaga kerenyahan dari produk itu sendiri. Menurut GOukm.id, kemasan dengan lapisan foil dapat mempertahankan rasa dan kerenyahan suatu produk (GOukm.id 2017). Untuk produk Squink Stick yang satu piece-nya kurang lebih berukuran lebar 1,5 sentimter dan ketinggian 9 sentimeter, Squink Stick memutuskan untuk menggunakan kaleng berlapis foil dengan diameter tujuh senitmeter dan tinggi sepuluh sentimeter. Pada bagian luar kaleng dikelilingi label identitas dan informasi tentang produk dimana pada bagian depan terdapat logo yang kurang lebih berukuran sepertiga tinggi kamasan. Label kemasan kaleng berukuran lebar 21 sentimeter dan ketinggian 9,4 sentimeter. Squink Stick mempunyai dua varian rasa. Selain rasa orisinil, terdapat varian rasa keju dan rumput laut. Pada tiap varian rasa terdapat maskot cumi yang berbeda-beda, memegang objek sesuai tiap varian rasa. Warna tabel informasi nilai gizi juga menyesuaikan tiap varian rasa yang ada.


Squink Stick | 49 Pada bagian penutup kaleng, terdapat suatu flap foil, ditambah dengan tutup kemasan plastik agar bila cemilan tersebut tidak langsung habis, dapat ditutup kembali, dan kerenyahan produk tetap terjaga. Pada bagian atas flap foil terdapat perbedaan warna sebagai ciri dari masing-masing varian rasa. Kode produksi dan tanggal kadaluarsa terdapat pada bagian bawah kaleng. Keterangan lain (logo Halal, logo SNI, barcode, informasi nilai gizi, komposisi, dan sebagainya) tertera pada label kemasan. Pada bagian belakang label tertera fakta-fakta seputar cumi- cumi agar selagi mengemil, konsumen dapat membaca beberapa pengetahuan tentang cumi.

Figur 36 | Kemasan Sekunder Squink Stick (Tampak Depan) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

SECONDARY PACKAGING Secondary packaging (kemasan sekunder) merupakan kemasan yang fungsi utamanya adalah untuk keperluan branding display dan juga keperluan logistik lainnya (Saxon Packaging 2017). Selain itu, kemasan sekunder juga digunakan untuk perlindungan dan penyimpanan beberapa kemasan primer, serta untuk keperluan display beberapa kemasan primer secara sekaligus (Saxon Packaging 2017). Untuk kemasan sekunder, Squink Stick menggunakan suatu kotak karton berukuran 21,5 cm x 7,3 cm x 10,5 cm. Satu kemasan sekunder ini memuat tiga varian rasa Squink Stick (orisinil, keju, dan rumput laut) secara sekaligus. Bentuk kotak ini juga dibuat dengan pemikiran agar dapat disusun secara bertumpuk ke atas maupun kesamping. Pada bagian depan kemasan ini, terdapat bolongan yang cukup besar pada bagian tengah yang kemudian dilapisi pvc bening hingga ke bagian samping kemasan (kedua samping kemasan) dengan tujuan agar produk dapat terlihat dari luar. Kemasan ini juga seakan-akan sedang digenggam oleh kedua tentakel utama si maskot itu sendiri.


50 | Squink Stick

Figur 37 | Kemasan food stall Squink Stick (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

FOOD STALL PACKAGING Food Stall packaging digunakan saat produk dijual sebagai camilan siap saji yang dapat dikonsumsi secara langsung, tanpa harus membuka kemasan terlebih dahulu. Untuk kemasan ini, Squink Stick menggunakan bahan karton yang dilipat menyerupai kemasan kentang goreng siap saji. Bagian dalam kemasan dilapisi plastik (finishing glossy) sehingga tidak bermasalah bila terkena makanan. Pada kemasan ini, terdapat logo Squink Stick pada bagian depan dan fakta tentang cumi-cumi pada bagian belakang.


Squink Stick | 51

Figur 38 | Kemasan simplified Squink Stick (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

SIMPLIFIED PACKAGING Simplified packaging merupakan kemasan yang dibuat dengan perhitungan khusus untuk kepentingan produksi. Untuk jenis kemasan ini, Squink Stick menggunakan cup kertas. Cup kertas telah terbukti dapat terurai oleh organisme hidup lainnya lebih cepat dari cup plastik (The Little Event Company 2017). Selain kelebihan tersebut, Squink Stick juga memilih untuk menggunakan cup kertas karena kemasan ini sangat sederhana, mudah untuk digenggam, dan harganya pun ekonomis. Pada jenis kemasan ini, terdapat label informasi tentang produk seperti logo Squink Stick dan maskot Squink Stick yang bernama Squicky itu sendiri.


52 | Squink Stick

Figur 39 | Point of Purchase Squink Stick (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

POINT OF PURCHASE (POP) Dalam usaha untuk lebih lagi memasarkan produk dan menarik minat orang-orang, Squink Stick juga mempunyai suatu point of purchase. Point of purchase atau yang biasa disingkat menjadi ‘POP’ merupakan suatu istilah yang digunakan oleh pemasar ketika merencanakan penempatan produk bagi konsumen, seperti strategi peletakan display suatu produk yang bertujukan untuk menarik perhatian konsumen (Lim 2019). POP milik Squink Stick diperuntukan kemasan primer (yang juga merupakan kemasan retail) yang berupa kaleng, berdiameter tujuh sentimeter dan ketinggian sepuluh sentimeter. POP Squink Stick terdiri dari tiga tingkatan dan dalam satu POP dapat memuat sembilan kaleng Squink Stick (tiga kaleng pada setiap tingkatannya, dapat disusun sesuai varian rasa). POP ini sengaja dibuat sederhana karena label pada kemasan Squink Stick sendiri sudah cukup ramai. POP ini juga dibuat tidak terlalu besar dengan tujuan agar dapat dipegang dan dibawa dengan kedua tangan, sehingga bila hendak membawa keliling POP ini, orang tersebut tidak akan kesusahan.


Squink Stick | 53 Dalam hal visual, POP Squink Stick tetap menonjolkan elemen tinta cuminya, sebagai suatu ciri khas dan keunggulan produk itu sendiri. Dapat dilihat pada bagian atas dan sampingnya yang berbentuk cipratan tinta cumi. Dibuat demikian dengan tujuan POP Squink Stick tetap terlihat mempunyai kesatuan dengan kemasan-kemasan dan atau media pemasaran Squink Stick lainnya karena elemen tinta cumi itu sendiri telah menjadi bagian dari identitas Squink Stick. Pada bagian depan POP ini hanya terdapat logo dari produk Squink Stick dan Squicky, maskot dari Squink Stick. POP ini tak lagi menggunakan banyak elemen untuk mengimbangi label pada kemasan primer Squink Stick yang sudah cukup ramai.

POSTER DESIGN Selain label pada kemasan dan POP, Squink Stick mempunyai suatu poster untuk mengkomunikasikan info- info penting tentang produk yang dipasarkan. Poster itu sendiri merupakan suatu media publikasi yang terdiri dari perpaduan teks dan gambar, bertujuan untuk memberikan informasi atau pesan kepada orang-orang yang melihatnya (Setiawan 2019). Poster ini tak hanya menampilkan teks informasi mengenai Squink Stick melainkan juga memuat infografik tentang proses pembuatannya. Infografik merupakan gabungan dari kata information dan graphics yang berarti informasi dan gambaran visual (grafik) (Pranata Printing 2019). Maka dapat dikatakan bahwa infografik adalah salah satu media penyampaian informasi (untuk berkomunikasi) secara visual yang terdiri dari gambar dan teks (porsi gambar cenderung lebih banyak dari teks) (Pranata Printing 2019). Penggunaan infografik dinyatakan dapat mempermudah dan memperjelas pemahaman pembaca, meningkatkan minat pembaca, serta membuat informasi lebih mudah untuk diingat (Pranata Printing 2019). Dengan demikian, dibuatlah poster Squink Stick yang juga mempunyai infografik di dalamnya. Sama seperti media pemasaran Squink Stick yang lainnya, poster dan infografik ini pun terdiri dari elemen tinta cumi serta warna Squicky’s Blue Sea dan Squicky’s Dark Ink agar tetap sesuai dengan media Squink Stick yang lainnya. Pada poster ini diwajibkan untuk menyertakan logo Food Explore 12, logo FaST, logo Sod, dan


54 | Squink Stick juga logo UPH. Logo Squink Stick sebagai identitas utama produk diletakan pada posisi atas dengan ukuran yang besar bertujuan untuk menarik perhatian orang dan memperjelas hirarki pada poster tersebut. Pada bagian bawah logo terdapat pemaparan mengenai produk Squink Stick, kemudian terdapat infografik yang menjelaskan proses pembuatan camilan ini. Ilustrasi pada poster dan infografik diusahakan terlihat jelas, menarik dan friendly agar sekalipun viewer malas untuk membaca, viewer tetap dapat menerima informasi dari poster dan infografik tersebut melalui ilustrasinya. Maskot Squink Stick pun hadir pada poster ini karena Squicky juga bagian dari identitas Squink Stick.

cemila NTA n stik dengan TI

CUM I !

Squink Stick adalah cemilan berbentuk stick yang dibuat menggunakan tinta cumi. Tinta cumi adalah hasil sekresi Chepalopoda Genus Sepia yang tinggi akan melanin. Melamin adalah pigmen yang memberi warna pada tinta cumi, dan juga memiliki sifat antimicrobial, anticarcinogenic, antihypertensive, anti-inammatory, dan antioxidant.

1

Bahan yang diperlukan adalah: tepung terigu protein rendah, tepung tapioka, telur, tinta cumi, garam, penguat rasa, margarin, dan air.

2 Pencampuran bahan- bahan tersebut menjadi suatu adonan.

3

4

Pencetakan adonan menjadi berbentuk stik.

Penggorengan pada suhu 160 derajat Celcius, selama empat menit.

5 TADA!

SQUINK STICK SIAP DISAJIKAN!

ti (Food Explore 8) usan ta S o (Food Explore 12) ely rcell rd Ma rco essie Gunardi y: N Ma

:A by

: by

De ve Re lo de pe ve d lo Pa pe ck d ag in

PROSES PEMBUATAN

SQUINK STICK

Figur 40 | Poster Squink Stick dengan ukuran A1.

g

db ne sig de


Squink Stick | 55

A L N O S A S E AC K AG I N G P Kini telah hadir kemasan Squink Stick edisi Natal, dimana terdapat beberapa perubahan elemen visual yang menyesuaikan dengan temanya. Pada kemasan Squink Stick edisi Natal, seluruh elemen visual berubah menyesuaikan menjadi benda-benda seputar Natal. Seperti elemen tinta cumi yang berubah menjadi salju dan hiasan Natal. Selain itu, Squicky pun ikut hadir untuk meramaikan suasana Natal dengan berkostum pakaian-pakaian yang bertemakan Natal.


56 | Squink Stick

Figur 41 | Kemasan Primer Squink Stick dengan varian rasa. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pada label kemasan primer edisi Natal, elemen tinta cumi pada bagian atas diubah menjadi suatu hiasan natal sedangkan elemen tinta cumi bagian bawah diubah menjadi salju. Maskot pun mengenakan topi Natal untuk mendukung edisi ini. Selain itu, elemen visual buih-buih kini ditemani juga dengan ilustrasi snowflakes pada label kemasan tersebut. Pada bagian tutup kemasan, maskot juga dibuat mengenakan topi Natal.

Figur 42 | Kemasan Sekunder Squink Stick (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pada kotak kemasan sekunder edisi Natal, elemen tinta cumi pada bagian pojok kanan bawah diubah menjadi suatu salju sedangkan logo pada bagian pojok kiri atas diubah menjadi suatu ilustrasi hiasan pohon Natal. Tentakel Maskot pun mengenakan sarung tangan untuk mendukung tema ini.


Squink Stick | 57

Figur 43 | Kemasan Sekunder

Figur 44 | Point of Purchase

Squink Stick

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Selain itu, pada sisi-sisi kotak kemasan sekunder terdapat suatu pita yang seakan-akan membungkus kota tersebut. POP Squink Stick untuk edisi Natal dibuat menyerupai pohon Natal dengan salju dan tetap ditemani oleh elemen tinta cumi Squink Stick. POP ini diperuntukan kemasan primer yang berupa kaleng.

Squink Stick

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)


58 | Squink Stick

Figur 45 | Squicky spesial edisi Natal.


Squink Stick | 59

DE SIGN H T O O B

Figur 46 | Booth Squink Stick di Student Lounge, UPH (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

SEMASA DI STUDENT LOUNGE Pada tanggal delapan hingga sembilan Oktober yang lalu, Squink Stick berpartisipasi dalam pameran di Student Lounge, Gedung B, Universitas Pelita Harapan. Pameran ini merupakan acara launching dari produk-produk Squink Stick untuk pertama kalinya. Pada pameran ini ditampilkan Squink Stick dalam kemasan primer, kemasan sekunder, kemasan food stall, kemasan simplified, dan juga terdapat point of purchase. Untuk menyesuaikan desain booth dengan brand Squink Stick itu sendiri, maka dengan itu meja booth dilapisi dengan kain hitam dan juga tile biru muda karena kedua warna tersebut merupakan warna yang paling menjadi ciri dari Squink Stick. Produk-produk disusun berkelompok sesuai dengan jenisnya, disertai keterangan masingmasing produk. Pada booth juga terdapat maskot dari Squink Stick yang sedang memberi salam kepada orang-orang yang melihat booth.


60 | Squink Stick

Figur 47 | Booth Squink Stick di Food Explore 12 (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

FOOD EXPLORE 12 Pada dua hingga tiga November yang lalu, Squink Stick berpartisipasi dalam acara Food Explore 12 yang diselenggarakan di Lippo Mall Puri, Level UG, Atrium 3. Squink Stick menempati booth nomor 15. Pameran ini merupakan acara launching dari produk-produk Squink Stick dan pada kali ini, produk ini telah dijual untuk konsumsi umum. Pada pameran ini ditampilkan Squink Stick dalam kemasan primer, kemasan sekunder, kemasan food stall, kemasan simplified, dan juga terdapat point of purchase, dan juga poster mengenai apa itu Squink Stick dan proses pembuatannya.


Squink Stick | 61

Figur 48 | Booth Squink Stick di B412, UPH (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

SEMASA DI RUANG B412 Pada tanggal dua hingga tiga Desember 2019, Squink Stick berpartisipasi di pameran di Ruang B412, Gedung B, Universitas Pelita Harapan. Dalam pameran ini, semua produk Squink Stick ditampilkan, dan merupakan launching dari produk Squink Stick edisi spesial Natal.


62 | Squink Stick

I O T NAL O M O R P IGN DE S

Dengan target market remaja berusia dua belas hingga tujuh belas

tahun, Squink Stick mempertimbangkan dengan matang bagaimana cara promosi secara visual dan digital yang paling efektif terhadap jangkauan usia tersebut pada masa ini. Squink Stick juga telah mengadakan survei kecil mengenai kebiasaan sehari-hari remaja dengan usia demikian. Hasil dari survei kecil tersebut membuktikan bahwa media sosial yang paling banyak mereka gunakan di smart phone mereka adalah Instagram, Youtube, dan aplikasi-aplikasi messenger seperi WhatsApp dan Line. Selain itu, aplikasi yang paling sering mereka buka (selain media sosial) merupakan aplikasi untuk mendengarkan lagu, aplikasi untuk menonton, dan aplikasi games.

Dengan data tersebut, Squink Stick hendak memaksimalkan promosi pada aplikasi-aplikasi tersebut.

Figur 49 | Hasil survei mengenai akses media sosial remaja. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Figur 50 | Hasil survei akses aplikasi selain media sosial. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)


Squink Stick | 63

Figur 51 | ‘AISAS’, model yang dirancang untuk melakukan pendekatan

secara efektif kepada target audiens.

Informasi mengenai kebiasaan target market sangat membantu Squink Stick untuk dapat menentukan touchpoints yang paling tepat dan efektif dalam mempromosikan produk Squink Stick. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut mengenai touchpoints yang telah dipertimbangkan oleh Squink Stick untuk promosi.

Touchpoint 1 Iklan pada media sosial (seperti ‘story’ dan iklan di Instagram), iklan pada Youtube, iklan pada aplikasi-aplikasi mendengarkan lagu dan menonton, iklan pada permainan-permainan di smartphone Pesan yang hendak disampaikan pada touchpoint ini: Perkenalan mengenai Squink Stick sebagai camilan sehari-hari, perkenalan dengan Squicky, maskot Squink Stick.

Touchpoint 2 Akun media sosial Squink Stick sendiri Pesan yang hendak disampaikan pada touchpoint ini: Menjadikan “Squicky” (maskot Squink Stick) sebagai ‘pemilik akun’ Squink Stick, lebih lagi menceritakan Squink Stick sebagai cemilan dengan tinta cumi yang berkhasiat bagi tubuh dan juga gurih, serta tidak hanya mengunggah data tentang produk, tetapi juga informasi dan fun facts lain seputar Squink Stick.

Touchpoint 3 Akun media sosial Squink Stick, lokasi penjualan fisik dan atau online Pesan yang hendak disampaikan pada touchpoint ini: Pemberitahuan mengenai dimana saja produk Squink Stick dijual, serta promosi atau event apa yang sedang berjalan dan akan datang.

Touchpoint 4 Story/posts pada media sosial, aplikasi messenger Pesan yang hendak disampaikan pada touchpoint ini: Ajakan untuk lebih lagi berinteraksi dengan brand Squink Stick dengan menggunakan filter Squink dan GIF Squicky pada aplikasi Instagram, serta stiker Squicky pada aplikasi-aplikasi messenger. Selain itu juga akan ada ajakan untuk mengunggah foto dengan filter Squink dan juga menggunakan GIF Squicky pada media sosial, dengan hashtag #squidsquad, serta tag akun Squicky sendiri.


64 | Squink Stick

Melalui Instagram Konsep dari promosi pada aplikasi Instagram adalah dimulai dengan ‘story’ perkenalan dengan brand Squink Stick yang kemudian dapat mengarahkan viewer kepada akun Squink Stick itu sendiri. ‘Story’ diusahakan untuk dibuat semenarik mungkin dan relatable dengan target market, dengan tujuan agar viewer menjadi tertarik dan mengakses serta menelusuri akun Squink Stick lebih lanjut lagi. Akun Instagram Squink Stick dibuat seakan-akan akun tersebut merupakan akun milik Squicky maskot Squink Stick sendiri, dimana ia menceritakan tentang brand Squink Stick dan mengajak orang-orang untuk lebih lagi berinteraksi dengan brand ini (melalui highlights, GIF, filter Squink Stick).

Figur 51 | Profile picture akun Instagram Squink Stick.

Figur 52 | ‘Story’ akun Instagram Squink Stick.


Squink Stick | 65

Promosi peluncuran produk edisi Natal, ucapan, serta informasi mengenai event yang sedang berjalan.

Promosi, informasi mengenai event yang sedang berjalan.

Fakta-fakta tentang brand dan produk, kegiatan untuk viewers.

Diawali dengan perkenalan brand dan produk.

Figur 53 | Struktur Instagram posts

Squink Stick (dimulai dari

bagian paling bawah)


66 | Squink Stick

Disamping kiri merupakan filter Squink Stick pada akun Instagram. Squink Stick memutuskan untuk menjadikan filter sebagai salah satu cara promosi karena mengetahui jangkauan usia target market menyukai fitur-fitur ini. Mereka hanya akan bisa menggunakan filter ini bila telah membuka akun Instagram Squink Stick. Kemudian bila mereka berfoto dan mengunggahnya, mereka secara tidak langsung juga sedang mempromosikan Squink Stick. Selain itu, jangkauan usia target market juga gemar menggukan fitur GIF pada Instagram. Maka dengan itu, Squink Stick membuat GIF Squicky yang dapat digunakan pada ‘story’ mereka. Kedua fitur ini sebelumnya telah diperkenalkan melalui feeds Instagram Squink Stick.

Figur 54 | Filter serta GIF Instagram milik Squink Stick.


Squink Stick | 67

Figur 55 | Iklan Squink Stick di Youtube.

Melalui Youtube Ads. Selain Instagram, target market Squink Stick juga gemar mengakses Youtube. Jangkauan usia tersebut cenderung tidak berlangganan Youtube Premium sehingga akan selalu ada iklan-iklan yang bermunculan ketika hendak menonton di aplikasi tersebut. Maka dengan itu, Squink Stick membuat suatu iklan yang mengenalkan apa itu Squink Stick, disertai tombol-tombol yang dapat mengarahkan lebih lanjut lagi.


68 | Squink Stick

Melalui Line Diatas merupakan akun Line Stickers dengan promosi Stiker Squink Stick. Pada bagian bawah terdapat tombol yang dapat mengarahkan ke halaman selanjutnya untuk mengunduh stiker tersebut. Stiker Squink Stick dapat dimiliki dengan menjadikan akun resmi Squink Stick teman di aplikasi Line.

Figur 56 | Stiker Line Squink Stick.


Squink Stick | 69

Figur 57 | Promosi Squink Stick pada salah satu aplikasi untuk mendengarkan

musik (Spotify).

Melalui Spotify Aplikasi untuk mendengarkan musik juga merupakan salah satu aplikasi yang paling sering diakses oleh jangakuan usia target market Squink Stick. Maka dengan itu, Squink Stick juga bekerja sama dengan pihak aplikasi tersebut untuk mengiklankan produk yang ada. Bila menekan promosi tersebut akan diarahkan ke halaman Squink Stick.


70 | Squink Stick

Figur 58 | Logo aplikasi game Squink Stick.

SHARE Figur 59 | Aplikasi permainan yang dibuat oleh Squink Stick.

Melalui Aplikasi Game Diatas merupakan aplikasi permainan Squink Stick yang dapat diunduh melalui App Store atau Play Store. Permainan ‘Stack It” ini merupakan permainan menumpuk kaleng Squink Stick dan berlomba untuk memecahkan rekor tertinggi. Pemain dapat mengunggah atau ‘share’ hasil permainan mereka di media sosial mereka.


Squink Stick | 71

Sekian dari Squink Stick, terima kasih! #squidsquad


72 | Squink Stick

Daftar Pustaka 1.

Bukalapak. 2019. “Kemplang Tinta Cumi.” Last modified 2019. https:// www.bukalapak.com/p/food/cemilan-snack/aqptpc-jual-kemplang-tintacumi.

2.

Detik Food. 2013. “Jangan Buang Tinta Hitam Cumi Karena Berkhasiat Lawan Sel Kanker.” March 3, 2013. https://food.detik.com/infosehat/d-2184369/jangan-buang- tinta-hitam-cumi-karena-berkhasiatlawan-sel-kanker.

3.

GOukm.id. 2017. “8 Jenis Kemasan Produk Makanan Bisnis UKM. Produk Lebih Aman dan Menarik.” March 24, 2017. https://goukm.id/kemasanmakanan-usaha- ukm/.

4.

Halakrispen, Sunnaholomi. “Studi: Remaja Indonesia Gemar Ngemil.” July 11, 2019. htpps://www.medcom.id/rona/kesehatan/zNAV7q2b-studiremaja-indonesia-gemar- ngemil.

5.

Hananto, B. A. (2019). Perancangan Logo Dan Identitas Visual Untuk Kota Bogor. Jurnal Titik Imaji, 2(1), 19–32. https://doi.org/http://dx.doi. org/10.30813/.v2i1.1525

6.

Heskett, J. (2002). Design: A Very Short Introduction. New York: Oxford University Press.

7.

Landa, R. (2011). Graphic Design Solutions (4th ed.). Boston: Wadsworth Cengage Learning.

8.

Lim, Sandra. 2019. “Point of Purchase.” InvestopediaLast modified April 14, 2019. https://www.investopedia.com/terms/p/pointofpurchase1.asp.

9.

Novia. 2018. “Ciri-Ciri Packaging Produk yang Baik dan Berpengaruh Terhadap Penjualan.” Jurnal by MekariApril 26, 2018. https://www.jurnal. id/id/blog/2018- ciri-ciri-packaging-produk-yang-baik-dan-pengaruhnyaterhadap-penjualan/.

10. Nurfi. 2019. “7 Aneka Makanan dengan Olahan Tinta Hitam Cumi, Nyetrik Abis!” IDN TIMES June 27, 2019. https://www.idntimes.com/food/diningguide/nurfi/makanan-dengan-olahan-tinta-hitam-cumi-exp-c1c2/full. 11. Pranata Printing. Year. “Pengertian dan Manfaat Infografis.” Last modified 2019. https://www.pranataprinting.com/pengertian-dan-manfaatinfografis/. 12. Rosalina, Melia. 2019. “4 Manfaat dari Tinta Hitam Cumi-cumi yang Kaya akan Nutrisi.” IDN TIMESJune 23, 2019. Nurfi. 2019. “7 Aneka Makanan dengan Olahan Tinta Hitam Cumi, Nyetrik Abis!” IDN TIMES June 27, 2019. https://www.idntimes.com/food/dining-guide/nurfi/makanan-denganolahan-tinta- hitam-cumi-exp-c1c2/full.


Squink Stick | 73

13. Saxon Packaging. 2017. “Difference between primary, secondary and tertiary packaging.” July 2, 2017. http://www.saxonpackaging.co.uk/ difference-between- primary-secondary-tertiary-packaging/. 14. Setiawan, Samhis. 2019. “Pengertian Poster – Tujuan, Ciri, Jenis, Membuat, Bahan, Prinsip, Contohnya.” gurupendidikan.comAugust 11, 2019. https:// www.gurupendidikan.co.id/pengertian-poster/. 15. Setiawan, Samhis. 2019. “Ciri Khusus Yang Dimiliki Cumi-Cumi Serta Struktur Dan Habitatnya.” Guru PendidikanJanuary 5, b2019. https://www. gurupendidikan.co.id/ciri-khusus-yang-dimiliki-cumi-cumi-serta- strukturdan-habitatnya/. 16. Shopee. 2019. “Kerupuk Tinta Cumi Makanan Khas Belitung Cap Durio.” Last modified 2019. https://shopee.co.id/Kerupuk-Tinta-Cumi-MakananKhas-Belitung- Cap-Durio-i.149003160.2503422631. 17. The Little Event Company. 2017. “DISPOSABLE CUPS PAPER VS PLASTIC. THE $1MILLION QUESTION!” November 1, 2017. https://littleeventco.com. au/blogs/news/disposable-cups-paper-vs-plastic. 18. Tokopedia. 2019. “Cemilan Keretek Getas Tinta Cumi Bonewa Oleh-oleh Khas Bangka Belitung.” Last modified 2019. https://www.tokopedia. com/bolehid/cemilan- keretek-getas-tinta-cumi-bonewa-oleh-oleh-khasbangka-belitung. 19. TribunJateng.com. 2016. “Tinta Hitam Cumi atau Sotong Apakah Aman Dikonsumsi?” April 6, 2016. https://jateng.tribunnews.com/2016/04/06/ tinta-hitam- cumi-atau-sotong-apakah-aman-dikonsumsi-ini-penjelasanilmiahnya. 20. Ubay, Fahri. 2015. “Seberapa pentingnya Maskot bagi promosi produk?” klopidea.comOctober 1, 2015. http://klopidea.com/seberapa-pentingnyamaskot-bagi- promosi-produk/. 21. Watson, Stephanie. “Squid Anatomy.” HowStuffWorks Accessed October 10, 2019. https://animals.howstuffworks.com/marine-life/squid1.htm. 22. Wheeler, A. (2009). Designing Brand Identity (3rd Editio). New Jersey: John Wiley & Sons. 23. Yulin, Sun, Tian Li, Wen Jing, Zhao Juan, Zhang Wei, Xie Chunyao, Zhou Meiqing, Qiu Xiaoying, and Chen Daohai. 2017. Morphologies of Eumelanins from the Ink of Six Cephalopods Species Measured by Atomic Force Microscopy. SUN et al. / J. Ocean Univ. China (Oceanic and Coastal Sea Research) 2017: 461.


74 | Squink Stick

Halo,

Terima kasih banyak ya! Terima kasih kepada Tuhan Yesus atas kesempatan yang telah diberikan, serta keluarga saya yang selalu ada mendukung saya. Bapak Dr. Martin Luqman Katoppo, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Desain, Bapak Alfiansyah Zulkarnain, S.Sn., M.Ds. selaku Kepala Program Studi Desain Komunikasi Visual, dan Bapak Brian Alvin Hananto, S.Sn., M.Ds. selaku Dosen Pengampu Matakuliah Bapak Brian, Bapak Siswanto, Bapak Christo, Ibu Rerry, dan Ci Caca selaku tim dosen untuk matakuliah Studio Utama 3. Ibu Lucia Crysanthy Soedirga, M.Sc., dan Ibu Intan Cidarbulan Matita, Ph.D selaku dosen Food Technology UPH. Marco Marcello selaku pembuat camilan Squink Stick, serta anakanak Food Technology UPH atas kerjasamanya. Segenap teman-teman DKV, DG 2017 atas dukungan dan kebersamaannya.


Squink Stick | 75

Tentang Penulis

Nessie Gunardi Hai! Nessie Gunardi atau yang biasa disapa ‘Nesi’ merupakan mahasiswa Desain Komunikasi Visual angkatan 2017, dengan penjurusan Desain Grafis, di Universitas Pelita Harapan. Nessie mempunyai kegemaran untuk menggambar sejak kecil dan citacitanya adalah menjadi illustrator bagi buku anak-anak. Selain gemar menggambar, Nessie juga gemar makan mie, mendengarkan musik, menonton film, jalan-jalan, dan juga foto-foto. Sekian tentang Nessie untuk sekarang ya!


Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Pelita Harapan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.