Tasauf: Makna
Keberserahdirian
Sastra: Menanti
Musim Semi di Konya
Palgunadi: Membudayakan Nilai Ketuhanan
Do’a Do’a Menghadapi Musibah
“Kita milik Allah semata dan sesungguhnya hanya kepada-Nya semata kita kembali. (QS. Al-Baqarah [2]: 156).
Ya Allah berilah aku pahala dalam musibah yang menimpaku, dan berilah aku ganti yang lebih baik daripada musibah yang telah menimpa.” (HR. Muslim)
“Tidaklah seorang mukmin tertimpa musibah lalu ia membaca apa yang telah diperintahkan oleh Allah, ‘INAA LILLAHI WAINNAA ILAIHI RAAJI’UUN ALLAHUMMA`JURNII FII MUSHIIBATI WA AKHLIF LII KHAIRAN MINHAA (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Ya Allah, berilah kami pahala karena mushibah ini dan tukarlah bagiku dengan yang lebih baik daripadanya).’ melainkan Allah menukar baginya dengan yang lebih baik.” (HR. Muslim)
2
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H Februari 2015
Redaksi
Daftar Isi 5 | Bahasan Utama: Memahami Bencana sebagai Ketetapan Allah 11 | Bahasan Utama: Musibah yang Mengubah
16 | Tasauf: Makna Keberserahdirian 19 | Sastra: Menanti Musim Semi di Konya 23 | Kesehatan: Mengenali Gangguan Emosi 27 | Horizon: Kepedulian, Masih Adakah dalam Diri Kita? 32 | Profil: Palgunadi T. Setyawan: Membudayakan Nilai Ketuhanan 37 | Pojok Kajian Al-Hikam: Jaminan yang Pasti “Bermutu”
Al-ISLAM my Identity Awak Media Penasehat: Nashir Budiman, Johansyah Pemimpin Usaha : M. Fuad Soffa Pemimpin Redaksi : Dijan Soebromo Dewan Redaksi: Heru Prabowo, Suharjono Harjodiwirjo Redaktur Pelaksana: Tri Boedi Hermawan, Nilna Iqbal, Reno Andryono Keuangan: Ahmad Hamdani, Syahrial Muharam. Dukungan Teknologi: Fathansyah, Zamakshari Sidiq Alamat Redaksi: Rumah Alumni, Salman ITB, Jalan Ganesha No.7, Bandung Alamat Email: redaksi@al-Islam.my.id Twitter: @alislammyid | Google+ & YouTube Channel: alislam.my.id@gmail.com Website: www.al-islam.my.id
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H
Februari 2015
3
Al-ISLAM my Identity
Pengantar
Assalamu’alaikum Warahmatullahi wa-Barakatuh. Sahahat Al Islam yang mulia, semoga karunia dan petunjuk senantiasa menghampiri kita semua umat Islam dalam semua ikhtiar yang tengah kita jalani hari ini dan guna menyongsong segala ketentuan Allah yang baik di masa mendatang. Bulan-bulan ini, berbagai peristiwa bencana sungguh telah memberati pandangan kita semua. Di segenap pelosok tanah air, pada puncak musim hujan tahun ini berbagai bencana melanda. Sejak awal 2013 lalu, petanda meningkatnya kejadian bencana di tanah air kita sudah mulai tampak. Pada 2013 awal, ada 200 lebih kejadian bencana terkait banjir, longsor, dan bencana hidro-meteorologi lainnya melanda Saudara-saudara kita di berbagai daerah. Menutup tahun, ada lebih dari 1400 kejadian bencana telah melanda tanah air dengan berbagai menu dan intensitas kejadiannya, baik bencana yang bersifat alamiah atupun bencana teknologi. Ratusan jiwa meninggal, angka korban meningkat tajam, dan pengungsi mencapai ratusan ribu orang yang perlu penanganan segera. Apa yang sesungguhnya dapat kita tangkap hikmah dari kejadian bencana yang terus dan bertubitubi melanda tanah air yang penuh dengan fasilitas alamiah dan manusia yang penuh potensi ini? Mampukah kita melihat tanda-tanda ini sebagai peringatan Allah akan kewaspadaan dan kepedulian kita pada persoalan mendasar yang tengah melingkupi kita. Kejadian bencana, apa pun adalah kehendak Allah. Dan di luar kesanggupan kita untuk senantiasa sabar, kita diminta untuk segera berbenah. Apa, mengapa, bagaimana sikap kita yang harus diubah menuju yang lebih baik, sehingga takdir buruk berlalu atau tak mengena kepada kita sebagai bangsa. Namun, bila kita tetap saja lalai dan menganggap kejadian bencana hanyalah bagian dari keseharian kita.. sungguh hal ini menjadi catatan akhlak buruk kita yang gagal menyimak undangan Allah untuk berintrospeksi terhadap kesalahan dan kelemahan kita. Sahabat sekalian,
Ikuti sajian Al-Islam edisi ini yang memuat aneka artikel menarik yang semoga mampu menghadirkan perspektif baru yang menyegarkan posisi bathiniyah kita dalam berislam. Dan semoga kiranya Allah senantiasa memberikan perkenan dan ridha-Nya atas semua langkah baik kita menjalani kehidupan. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.,
Salam Takzim, Redaksi
4
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H Februari 2015
Bahasan Utama
Foto: @Michael Thirnbeck
Oleh: Sakib Machmud Bagaimana pun tingginya sebuah peradaban yang dibangun manusia, dia tidak luput dari bencana. Allah memiliki kuasa menetapkan keadaan setiap makhluknya. Bagaimana sikap muslim menghadapi hidup yang ditingkahi bencana. Mampukah kita, memandang Allah dalam hidup yang bersanding bencana?
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H
Februari 2015
5
C
oba kita renungkan sejenak, ketika kita
Landasan pokok pertama, adalah keyakinan
pada masa-masa sulit saat ini, di mana
bahwa setiap makhluk, kejadian ataupun
sebagian Saudara kita tengah dilanda
peristiwa, tidak terlepas dan merupakan
aneka bencana. Di segenap pelosok bumi
kehendak – sesuatu yang diadakan, Allah SWT.
berbagai bencana hadir, baik peperangan,
Dia bukan hanya Al Khaliq – Pencipta, tetapi juga
bencana alam – seperti banjir, kekeringan,
Rabbul ‘alamin – Pembina, Pelindung, dan
kebakaran, sampai dengan bencana teknologi,
Pengatur alam semesta kita. Dia mencipta segala
ataupun bencana sosial – karena berbagai sebab, menerpa sebagian kita. Hidup dalam derita karena didera bencana sungguh menjadi beban tersendiri bagi kita dalam menempuh kehidupan.
Namun siap atau tidak, kita harus secara sendiri dan bersama menyiapkan segenap pranata menghadapinya. Di tanah air kita pun, bencana begitu lekat dan kerap menerpa. Dalam kurun waktu setahun yang baru saja berlalu, bencana alamiah yang menerpa kita dari ujung Barat ke Timur mencapai lebih dari 1000 kejadian bencana, dari banjir, gunung meletus, longsor, kekeringan, gagal panen, sampai dengan persoalan bencana
teknologi seperti jatuhnya pesawat, ataupun kecelakaan di darat dan di laut lainnya oleh moda transportasi. Belum lagi kecelakaan kerja ataupun komunitas karena berbagai sebab, yang menyebabkan kesedihan dan kekurangan, sampai kepada kehilangan nyawa. Kita tentu prihatin dengan hadirnya berbagai kejadian bencana yang menyusahkan itu. Namun tentu saja, kita perlu menyimak, belajar dan mengambil hikmah dari peristiwa bencana itu.
Dalam menghadapi dan mengatasi pelbagai bencana itu, kita sebagai orang beriman harus
Foto: @Alexander Riek
sesuatu dan menetapkan
memegang teguh beberapa landasan pokok agar ukuran tiap ciptaan-Nya, dengan serapihkita tegar dan juga sigap mengantisipasi kejadian rapihnya. Perhatikan misalnya Al-Qur’an Surah Al bencana, baik yang menerpa diri maupun
-Furqan [25]:2. Allah telah menetapkan bumi
lingkungan kita.
sebagai tempat hunian bagi tanaman, hewan dan manusia, maka Dia meletakkan bumi sebagai salah satu planet matahari dalam urutan ketiga,
Kehendak Allah dan Sunnatullah-Nya
6
dengan jarak sekitar 150 juta kilometer dari
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H Februari 2015
sumber energi itu, sehingga bumi tidak terlalu
telanjang melihat bakteri dan jasad-jasad renik
panas dan tidak pula terlampau dingin.
lainnya, dia tidak akan tega minum dan makan, bahkan bernafas sekalipun.
Kondisi suhu bumi yang moderat itu dipelihara dengan putaran bumi pada porosnya dan
Al-Qur’an menginformasikan kepada kita bahwa
gerakan bumi mengelilingi matahari. Allah
Allah mencipta alam raya ini dalam enam masa
Mahatahu bahwa semua jenis tumbuh-
(QS Al-A’raf [7]:54). Pernyataan ini menunjukkan
tumbuhan, semua spesies hewan dan setiap
realita bahwa meskipun Allah pasti mampu mengadakan alam raya dalam sesaat saja, tetapi Dia berkehendak untuk memproses ciptaan-Nya ini dengan melewati masa tertentu. Dengan demikian kita dapat mempelajari dan memahami
proses perkembangan alam yang sudah atau sedang berlangsung. Kemudian, kita mampu pula mengarahkannya untuk memperoleh manfaat lebih besar bagi kepentingan manusia dan makhluk lain, yang pada gilirannya memberi manfaat kepada kita pula. Selaras dengan itu, Allah SWT menetapkan manusia sebagai khalifah fil ardhi – petugas yang memimpin pengelolaan bumi. Hal ini digambarkan secara metaforik pada ayat 30
sampai dengan 33 surah Al-Baqarah. Ketika mempelajari seluk beluk alam raya inilah manusia menemukan berbagai hukum alam, yang pada hakekatnya adalah hukum Allah untuk alam, yaitu yang disebut oleh Al-Qur’an sebagai sunnatullah (QS Al-Fath [48]:23) atau taqdir (QS Yasin [36]:38). Ketentuan yang berlaku pada alam ciptaan-Nya merupakan kehendak Allah yang bersifat tetap dan tidak berubah-ubah. Sunnatullah, tidak akan diubah oleh Allah selama
manusia yang hidup di bumi memerlukan
alam dunia ada. Tetapi sunnatullah justru
oksigen, maka dengan proses tertentu Dia
menetapkan bahwa perubahan terus terjadi di
menyediakan oksigen itu dalam jumlah yang
seluruh penjuru alam, sehingga pada hakekatnya
mencukupi. Allah Maha Bijaksana untuk
alam senantiasa dalam kondisi “menjadi”.
memberikan kepada manusia lima indera dengan kemampuan yang cukup tetapi tidak berlebihan; karena kondisi berlebihan justru akan menyulitkan manusia sendiri. Seandainya Allah menjadkan manusia mampu dengan mata
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H
Gunung-gunung terbentuk dalam waktu yang sangat lama, jutaan tahun, sehingga orang dan makhluk lain di permukaan bumi tidak menyadarinya. Begitu pula dengan sungai, danau, dan lain-lain. Tetapi di tengah masa yang
Februari 2015
7
Foto: @Agung Quartavio
lama itu terjadi situasi yang cepat, menyentak dan mengakibatkan perubahan yang sontak.
Perubahan demikian itu dirasakan oleh manusia
Insan, Ciptaan Terbaik-Nya Landasan pokok yang kedua yang harus dipegang
sebagai bencana. Dalam kajian tafsir ilmiah mengenai hal ini, tim tafsir Salman ITB dalam ‘’Tafsir Salman’’, menerangkan bahwa apa yang dipahami sebagai bencana sesungguhnya merupakan kebutuhan bumi dan manusia sendiri sebagai penghuni
teguh seorang mukmin adalah, sebuah fakta bahwa insan, manusia, merupakan makhluk yang ditetapkan Allah sebagai ahsanu taqwim – sebaikbaik ciptaan (QS At-Tin [95]:4). Dan karenanya, manusia harus menunaikan kewajibannya untuk berikhtiar keras, menjaga eksistensi diri beserta
planet ini. Melalui gempa, misalnya, bumi melepaskan energinya secara teratur setiap saat. Gempa itu “mencicil” pelepasan energi sehingga
relatif kecil, sekitar 4 sampai 5 skala Richter. Seandainya tidak pernah terjadi gempa, maka bumi akan melepas energinya sekaligus dan tentunya hal ini akan sangat dahsyat bila terjadi,
makhluk lain, untuk merawat bumi. Manusia dikaruniai kemampuan untuk mengembangkan
pengetahuannya secara terus-menerus. Mengumpulkan berbagai pengetahuan mengenai berbagai hal, dan menatanya secara sistematis menggunakan metode tertentu sebagai ilmu.
dan kemungkinan bumi beserta penghuninya tak
Bertolak dari ilmu itulah, kita manusia
akan kuasa menghadapi dahsyatnya bencana itu.
mengembangkan teknologi, yang merupakan alat
Hal yang sama berlaku bagi terjadinya berbagai
bagi manusia sebagai khalifah di bumi untuk
kejadian bencana akibat angin, air di darat, ombak mengelola bumi sebaik-baiknya. Penguasaan atas ilmu dan teknologi dalam menghadapi peristiwa di lautan, letusan gunung, dan sebagainya.
8
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H Februari 2015
bencana memungkinkan kita semua mampu
berbuat sewenang-wenang kepada sesama
menghindar atau memperkecil resiko fatal atas
manusia.
kejadian bencana. Gempa tidak dapat dihindari, gunung akan meletus dalam siklus waktu
Allah berfirman tentang hal ini, “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami
tertentu, puting beliung dan tsunami bisa saja terjadi, karena semua itu merupakan sunnatullah. Tetapi akibat atau dampak atas kejadian bencana masih dalam wilayah keilmuan dan ikhtiar kita – dan dengan demikian dapat dihindari.
perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Kami), tetapi mereka melakukan kedurhakaan di negeri itu; maka sudah sepantasnya berlaku terhadap mereka ketetapan Kami, kemudian Kami hancurkan negeri
Berdasar perkembangan keilmuan, kita mampu memprediksi peristiwa berpotensi bencana, dan
dalam skala tertentu kita memiliki potensi untuk meredam atau menanggulanginya. Banjir, longsor, kebakaran, atau bencana akibat kelalaian berteknologi, misalnya, tidak akan terjadi bila kita semua hati-hati mengelolanya. Banjir lebih sering terjadi ketika air yang selalu mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah, terhalang oleh berbagai hal, termasuk sampah yang tidak terkelola dengan baik. Tanah longsor, terjadi
itu sehancur-hancurnya. (TQS Al-Isra [17]:16). Ada kalanya bencana ditetapkan Allah terjadi di sebuah kawasan, sebagai ujian atas orang-orang yang beriman sehingga mereka semakin mantap imannya. Dengan ujian itu mereka menebalkan keyakinan atas pernyataan keimanan mereka dengan mengukuhkan ibadah dan amal saleh lainnya. Ayat 2 dan 3 surah Al-‘Ankabut [29], misalnya, menyatakan, “Apakah manusia mengira, mereka akan dibiarkan saja berkata: Kami telah beriman, sedangkan mereka tidak diuji lagi (atas
ketika orang secara membabi buta membabat hutan yang berfungsi menahan tanah. Sedangkan bencana sosial sepenuhnya merupakan akibat
pernyataannya itu)? Dan sungguh Kami telah
menguji orang-orang dari generasi sebelum mereka, dan sungguh Allah mengetahui orang-orang yang
keserakahan manusia di dalam mengumbar
benar (pernyataan imannya itu) dan Dia
nafsunya.
mengetahui orang-orang yang dusta”. Ada kalanya pula Allah menjadikan bencana-
Koreksi Atas Perilaku Manusia
bencana (kecil) menimpa suatu kaum sebagai
Landasan ketiga yang harus dipegang teguh oleh mukminin di dalam menghadapi bencana adalah pemahaman bahwa Allah SWT menetapkan
peringatan bagi mereka untuk menghentikan perbuatan buruknya, sebelum terjadi bencana yang lebih besar. Kita mendapat contoh antara lain beberapa peristiwa yang telah terjadi pada
peristiwa bencana yang terhubung dengan
masa Nabi Musa AS, dan juga pada masa Nabi
perilaku manusia. Al-Qur’an dengan jelas memberitahukan kepada kita bahwa banjir besar
Muhammad SAW.
yang melanda kaum Nabi Nuh AS, adalah karena ulah umatnya. Angin yang bertiup kencang selama berhari-hari menghampiri umat Nabi Hud AS hingga punah, karena keingkaran mereka.
Hikmah Atas Musibah Belajar dari bahasan mengenai bencana, apa yang
Gempa dahsyat menerpa kota Sodom yang dihuni kini harus kita lakukan berkenaan dengan berlangsungnya banyak kejadian bencana yang oleh kaum Nabi Luth AS, merupakan hukuman melanda negeri kita?
kepada kaum yang mendurhakai Allah dan
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H
Februari 2015
9
Yang pertama, muhasabah – introspeksi secara
akan makin mampu menunaikan kewajiban
tulus dan bersungguh-sungguh. Barangkali masih
sebagai khalifah fil ardhi.
banyak perbuatan buruk yang kita lakukan selama
Yang keempat, peristiwa bencana semoga
Foto: @Bessi
ini, sejak dari gemar ghibah – membicarakan aib
menjadi sebab meningkatkan silaturahim dengan
atau keburukan orang lain, sampai dengan tidak amanah dalam menjaga kepercayaan masyarakat yang telah mendudukkan kita dalam posisi tertentu. Atau kita masih kurang perhatian terhadap
sesama mukmin, untuk menggalang kebersamaan di dalam melaksanakan perintah Allah yang berkenaan dengan aktivitas sosial dan kepedulian sesama.
kesalahan yang terjadi di masyarakat dan tidak
Yang kelima – last but not least – kejadian
melakukan ikhtiar untuk meluruskannya.
bencana yang melanda itu memberikan ruang
Yang kedua, marilah kita lebih mendekatkan diri
bagi kita untuk lebih memperbanyak doa kepada
kepada Allah SWT dengan makin tekun
Allah SWT, karena pada akhirnya Dia dan hanya
melaksanakan ibadah mahdhoh dan amal saleh.
Dengan itu, hati kita akan menjadi tenteram, dan dalam ketenteraman itu kita mampu berpikir
Dia yang menentukan segala sesuatu. Kita memohon pertolongan-Nya, perlindungan-Nya, dan ampunan-Nya yang agung dalam mengarungi
jernih untuk meluaskan manfaat kehadiran
kehidupan yang penuh dengan tantangan ini.
sebagai rahmatan lil alamin. Yang ketiga, semua peristiwa bencana hendaknya menjadi pemantik kita untuk meningkatkan
Semoga Allah memberkahi setiap perjalanan kesadaran kita. Amien.
kemampuan dalam pengembangan ilmu-ilmu
Sakib Mahmud, Alumnus ITB, Pengajar,
kauniyah (saintek). Dengan kemajuan yang kita
Kolumnis dan Pengampu Siaran Tafsir Qur’an di
capai dalam bidang keilmuan dan teknologi, kita
berbagai media.
10
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H Februari
Bahasan Utama
Foto: @Flavio Parreiras
Rangkaian musibah menerpa kita, namun mengapa kita tak kunjung mengubah sikap. Allah mengingatkan kita semakin keras, jangan menjadi insan perusak bumi. Bersegeralah menuju Kebajikan!
P
erhatikan ayat penting dalam Al-Qur’an ini, “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan“, (TQS. Al-Qashash [28]:77). Cobaan demi cobaan, bencana demi bencana menghampiri kita. Dan seruan Allah atas
berbagai musibah itu demikian terang: Jangan kamu berbuat kerusakan di bumi! Inilah bahasa yang lembut dari Allah, yang mungkin dapat kita umpamakan dengan seruan, “Hei manusia.. kamu semua, kenapa kamu terus saja berbuat kerusakan.. dalam berbagai-bagai bentuk dan ulah yang sungguh tidak Aku sukai?”. Begitulah kiranya ungkapan Allah yang menyindir kita semua yang abai terhadap pengingat, ayat-ayat-Nya yang Agung untuk senantiasa menjadi pemakmur bumi. Kalau bumi disepelekan seperti itu, maka jangan heran kalau ia juga berulah sesuai dengan apa yang kita kerjakan. Coba saja lihat, di tahun 2014 saja di tanah air kita ada lebih dari 1400 kejadian bencana
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H
Februari 2015
11
yang dicatat oleh BNPB, Badan Nasional
segera menyusul menanti lahan kering yang
Penanggulangan Bencana. Dari catatan ratusan
rawan kebakaran. Kekeringan melanda dan
kejadian bencana itu, 99%, atau hampir
gagalnya panen pangan.. adalah bagian dari
sepenuhnya kejadian bencana itu disebabkan
berbagai bencana yang kini melanda di segenap
oleh faktor alamiah (hidro-meteorologi,
wilayah negeri.
khususnya).
Namun, sadarkah kita semua bahwa ulah
Pada bulan-bulan ini, puncak curah hujan terjadi
manusia di atas bumi tetaplah sama, perilakunya
di berbagai lokasi dari Sabang hingga Merauke.
tidak berbeda, dan seolah tetap ‘’menantang
Maka akibat dari tatakelola alamiah kita yang
bencana’’ sekalipun semua petanda telah hadir
rendah, segenap bencana bermunculan, dari
di tengah kita.
angin puting beliung yang menerpa tanpa semak yang menghalangi. Banjir yang langganan hadir karena gundul gunung dan tatakelola sampah dan air yang minimalis. Ada longsor akibat penggundulan lahan. Di musim kemarau yang
12
Ulah Tangan Manusia Allah SWT selanjutnya menyampaikan pernyataan, “Telah nampak kerusakan di darat
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H Februari
ketika kita semua tidak peduli untuk
menghentikan berbagai hal negatif di depan mata. Kecenderungan buruk kini sudah melampaui batas dan orang beriman pun akan menjadi ‘korban’ bencana, kita pun akan menjadi bagian yang sama tertimpa musibah manakala tidak mau mengubah dan peduli. Perhatikan firman-Nya, "Dan peliharalah dirimu dari siksa (bencana) yang tidak khusus menimpa orangorang sewenang-wenang/kejam saja di antara kamu.." (TQS. Al-Anfal [8]: 25).
Dari Al-Qur’an pula kita memperoleh informasi soal berbagai peristiwa bencana yang menimpa umat terdahulu karena keburukan dan maksiat yang mereka lakukan. Rekaman bencana dahsyat akibat ulah manusia yang tak terkendali itu dihimpun dalam berbagai surah antara lain bencana umat Nabi Nuh AS (QS. Al-Araf [7]:64); umat Nabi Luth AS (QS. Hud [11]: 82-83); umat Nabi Hud AS (QS. Asy-Syu’ara [26]:139); kaum Tsamud (QS. Al-A’raf [7]:76-78); kepada penguasa kejam Fir’aun (QS. Al-A’raf [7]:132-136) dan sebagainya. Foto: @G Arnason
Musibah, atau bencana, memang tidak
dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
dialamatkan kepada kaum yang ingkar belaka.
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka
Namun sebagai orang beriman kita diminta
sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
untuk mampu melihat kejadian bencana sebagai
mereka kembali (ke jalan yang benar)”, (TQS. Ar-
bagian dari tanda kekuasaan Allah SWT, agar
Rum [30]:41).
manusia kembali kepada-Nya. Kembali, dalam arti berubah memperbaiki diri. Orang beriman
Nah, bencana atau musibah rupanya memang
harus mampu melihat tanda ini sebagai insentif
jelas merupakan perbuatan tangan manusia.
Allah untuk bersegera pada taubat dan menjauhi
Ingatan diberikan, namun apakah kita semua
segala bentuk kerusakan, bermaksiat – baik
mengubah sikap? Belum tentu. Perhatikan bahwa para pelaku kejahatan lingkungan hidup
kepada Allah maupun kepada sesama makhluk.
bersama dengan kita yang menghendaki
Dan bukankah kita saat ini terus-menerus meng-
kebaikan lingkungan. Namun bayangkan bahwa
’iya’-kan perbuatan maksiat dalam berbagai
pada ruang yang sama, ada orang yang
bentuknya: syirik, meninggalkan shalat, enggan
menanam dan ada yang merusak tanaman.
membayar zakat, durhaka kepada orang tua,
Apakah panen akan berlangsung dengan baik?
memutuskan tali silaturrahim, berzina, berjudi,
Tentu saja tidak. Kerusakan akan kian parah,
riba, mengurangi takaran dan timbangan, dan
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H
Februari 2015
13
sebagainya. Yang itu semua jelas-jelas menjadi
Kedua, Tidaklah suatu kaum mengurangi takaran
undangan bagi Murka Allah atas kita yang diminta dan timbangannya, kecuali niscaya mereka akan menjadi penjaga akhlak mulia di muka bumi.
ditimpa dengan tandusnya tanah, paceklik sepanjang tahun, serta berkuasanya penguasa-
“Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan, di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran)”, (TQS. Al-Araf [7]:168).
penguasa yang kejam. Ketiga, Dan tidaklah suatu kaum enggan mengeluarkan zakat hartanya, kecuali Allah akan menimpakan kepada mereka bencana dengan tidak diturunkannya hujan dari atas langit kepada mereka. Dan kalaulah bukan karena binatang ternak, niscaya Allah akan menahan turunnya hujan selamalamanya. Keempat, Dan tidaklah suatu kaum mengingkari janji antara mereka dengan Allah dan Rasul-Nya, melainkan Allah akan mendatangkan
musuh-musuh yang bukan dari golongan mereka, lalu merampas Foto: @Vichaya Pop
sebagian harta yang ada di tangan mereka. Kelima, Dan selama
Undangan untuk Perubahan Adanya kaitan erat bencana dengan akhlak kita
pemimpin-pemimpin mereka tidak berhukum dengan Kitabullah dan tidak memilih yang terbaik dari apa yang Allah turunkan kecuali Allah
sebagai insan benar-benar diingatkan Rasulullah
turunkan kepada mereka kesengsaraan kepada kita semua umatnya. Mari kita perhatikan (perpecahan) di antara mereka." (HR. Ibnu Majah). sabda Rasulullah SAW berikut, "Wahai kaum Perhatikanlah, bahwa Rasul junjungan kita Muhajirin! Sesungguhnya ada lima perkara yang memperingatkan dengan keras kepada kita aku berlindung kepada Allah agar kalian tidak semua umatnya, agar mewaspadai berbagai menemuinya. Pertama, Tidaklah muncul perbuatan kemungkaran yang menjadi sebab terjadinya keji (zina) pada suatu kaum hingga mereka bencana. Dan pada seluruh pesan itu terdapat melakukannya secara terang-terangan, kecuali kaitan erat akan datangnya musibah dari perilaku Allah akan menimpakan kepada mereka wabah dan sosial yang kita bangun dan tegakkan di dalam pelbagai penyakit (thaun) yang belum pernah peri kehidupan kita. Rasul menggarisbawahi, menimpa kepada orang-orang sebelum mereka.
14
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H Februari
apabila kita semua abai terhadap ketentuan
tataran personal, kelompok, komunitas ataupun
hukum Allah yang telah diatur dengan rinci dalam sebagai bangsa. Kita terima kesalahan kita praktik ibadah dan muamalah, maka akan tiba
sebagai musabab bencana yang kemudian kita
situasi sulit yang akan menimpa kita sebagai
upayakan untuk bersegera taubatan nasuha (QS.
bangsa.
At-Tahrim [66]:8). Taubat dalam pengertian kita menghentikan perbuatan buruk yang
Dengan demikian, menjadi penting bagi kita
mencelakakan, menyadari dan tidak mengulang
semua dalam menata kehidupan sosial yang
kembali, dan kemudian secara sistematis kita
harmonis di negeri agamis ini, untuk kian peka
ubah perilaku kita menjadi lebih positif dan
terhadap kecenderungan ‘bencana’ yang akan melanda kita di masa mendatang. Persoalannya bukan saja bencana alamiah akibat suatu kelalaian
fisik, namun juga bencana alamiah terhubung dengan jelas pada sikap sosial kita secara umum
membangun. Ini sesuai dengan firman-Nya, “Dan tidaklah Allah akan mencelakakan mereka, sedangkan mereka meminta ampun”, (TQS. AlAnfal [8]:33).
pada kehidupan yang adil dan taat pada moralitas Nah, kini tiba saatnya bagi kita untuk mengurai yang tinggi.
benang kusut. Apakah negeri yang terus menerus diganjar bencana merupakan negeri yang baik-
Hal itu bukan saja menjadi bahan ajar dan sepi praktik dalam kehidupan bermasyarakat. Justru sebaliknya kita taat pada ajaran seraya
baik saja? Semogalah kita semua menjadi bangsa yang tidak pekak atas seruan pertaubatan ini. Perhatikan bahwa banyak sekali aspek kebijakan
menerapkan dengan penuh keyakinan dalam
negeri yang abai pada moralitas umat. Aspek keu-
kehidupan yang tertata dengan baik atas dasar moralitas yang kita junjung tinggi, sebagaimana
sumber ajaran menyatakannya.
tamaan moral ditepikan, seraya membiarkan berbagai kerusakan dengan dalih hal-hal material belaka. Perhatikan, Allah baru mengeluarkan koleksi
Sabar dan Segera Berubah
bencana kecil, agar kita kembali ke jalan kebajikan dan keutamaan. Akankah kita abai dan tidak
Sikap utama orang beriman dalam menerima musibah sudah dituntunkan dengan jelas. Sebagai orang beriman, tentu kita harus bersabar menerima berbagai musibah yang terjadi di depan mata, baik kecil, sampai kepada yang besar sekali pun. Allah membekali kita dengan firman-Nya,
menerima undangan perubahan ini? Atau menunggu datangnya pengingat yang berskala lebih besar lagi? Naudzubillah, Ayo kita bersegera pada panggilan yang mulia agar musibah tak akrab menyambangi kita!
jika musibah menerpa kita, pertama kali kata yang “Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada harus keluar dari lisan kita, sebagai petanda sikap orang-orang yang berbuat baik”, (TQS. Al-Araf adalah: inna lillahi wa inna ilaihi rajiun (QS. Al-
[7]:56). Umat Islam harus menjadi pelopor dan
Baqarah [2]:156). Inilah satu ungkapan bagi
berada di garda terdepan dalam membangun
mukminin, bahwa semua kejadian adalah
peradaban mulia (adil, amanah, santun,
kehendak-Nya, dan kita pulangkan sepenuhnya
mengutamakan kebaikan dan tegas terhadap
hal itu kepada-Nya.
keburukan). Menjalankan peri hidup bermartabat
Bersamaan dengan itu, kita diminta untuk menilai diri sendiri tentang kesalahan berperi baik pada
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H
sebagaimana Allah inginkan. Sekali lagi, Ayo bersegera! JS
Februari 2015
15
Tasauf
Foto: @Toy Trip
Setelah angin puting beliung melanda ratusan rumah di lereng gunung desa sebelah, para santri di padepokan tasauf bertukar pendapat bersama Guru Bijak Bestari (GB). Sejumlah murid santri (S) menyiapkan aneka makanan dan pakaian siap pakai yang segera akan dikirimkan sebagai bantuan ke desa sebelah. Ratusan rumah dilanda bencana, tidak kenal tuamuda, besar-kecil, kaya-miskin, taat ataupun ingkar, semua kebagian bencana. Ada rumah yang hangus terbakar, separuh rumah menghilang, ratusan rumah porak poranda. Banyak orang bingung mencari bantuan, ada yang sigap bekerja memulihkan keadaan, gotong royong juga berjalan. Namun alhamdulillah, lingkungan pedesaan yang guyup itu masih diberikan semangat gotong-royong dan kepedulian. Tak ketinggalan, para santri di padepokan tasauf yang bersemangat membantu mereka yang tengah dirundung duka..
16
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H Februari
S (1): Guru, Subhanallah bencana menghampiri
ini? Kadang kita manusia bisa keliru
kita juga. Walaupun kita tidak langsung terkena,
memaknainya. Apa betul begitu, Guru?
namun banyak sanak famili kita yang kena
GB: Ya tentu saja, Anak-anakku. Dengan segala
musibah, Guru.
kelemahan, kita sebagai makhluk-Nya, kita
GB: Innalillahi wa innailaihi rajiun. Semua berasal
berkemungkinan salah menerima pesan-pesan
dari Allah, dan akan berpulang kepadanya. Kita
Allah yang dikehendaki-Nya melalui musibah ini.
semua harus sabar menghadapi musibah.
Namun kita dituntut Allah untuk senantiasa berserah diri dalam setiap keadaan. Hanya ada
S (2): Wahai Guru, saya hampir tak kuasa
dua kemungkinan dalam berserah diri. Pertama,
menanggung kesedihan ketika menjenguk
berserah diri kepada Kehendak Allah SWT. Atau
keluarga saya di kampung sebelah. Paman,
selain itu, kedua, berserah diri kepada selain dari
keponakan, nenek dan beberapa kerabat saya
kehendak-Nya. Lebih tepatnya, kehendak hawa
terkena musibah pula. Bagaimana saya harus
nafsu dan syahwat kita yang sering menyesatkan
berikap ini, Guru..
itu.
GB: Subhanallah, masya-Allah anak-anakku
S (2): Subhanallah Guru, betapa lemahnya kita
semua, sabar, sabar adalah senjatanya kaum
sebagai hamba. Kecil terasa di atas semua
mukmin. Sabar. Semua kita harus sabar dalam
kehendak-Nya.
musibah. Laksanakan pertolongan segera dan hiburlah keluarga korban dengan kesabaran dan
GB: Ya, anak-anakku semua. Semoga Allah selalu
keberserahdirian..
membimbing kita untuk berserah-diri kepada
S(3): Guru, sabar dan berserah diri itu apakah ada
bedanya? Bagaimana kalau kita tidak peduli dan tak berbuat apa-apa, apakah itu tergolong sabar yang dikehendaki Allah, Guru?
Kehendak-Nya dengan keberserahdirian yang tulus. Petunjuk yang telah dituangkan dalam ayat -ayat Al-Qur’an, As Sunnah Rasulullah, dan yang Dia ilhamkan pada hati nurani kita, sebagai hamba yang dikasihi-Nya.
GB: Anakku, maksud “berserah diri” adalah
Coba kita perhatikan Al-Qur’an Surah At-
“bekerja keras menemukan kehendak-Nya”.
Taghabun [64]: ayat ke-11, terjemahannya dalam
Kemudian mengalir (ber-tasbih) dalam kehendak
bahasa kita adalah, "Tidak ada suatu musibah
-Nya. Jika kita pasrah dan tak berbuat apa-apa,
pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin
sebenarnya kita berpeluang hanya berserah diri
Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada
pada kehendak hawa nafsu dan syahwat kita
Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada
saja. Dalam kaitan itu, kita hanya berserah
hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala
kepada kemalasan kita. Sementara begitu
sesuatu."
kuatnya Allah menyuruh kita untuk peduli..
At-Taghabun dalam bahasa Arab memiliki
misalnya ketika ada bencana seperti ini.
makna Hari Dinampakkan Kesalahan-kesalahan.
Subhanallah..
Kalau disimak dengan seksama, musibah ini juga memberikan peringatan kepada kita semua
S (1): Ya Guru, semoga kita semua terus
untuk mengaku bahwa banyak kesalahan yang
diberikan kekuatan dalam cobaan ini. Guru, bolehkah saya bertanya lebih jauh bagaimana sebenarnya Allah berkehendak dengan semua
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H
telah kita buat dalam hidup, dan Allah ingatkan dengan apa-apa yang Ia kehendaki kepada kita, seperti musibah ini. Kita harus banyak
Februari 2015
17
sebab musibah yang kita maknai
dengan benar dan kita terima dengan sabar.. Dan kita diberikan ijin-Nya untuk melakukan kebajikan berikutnya yang diperkenankan-Nya.. Santri (serempak): ”Iya Guru”, dan ditingkahi mereka yang menutupkan telapan tangan sambil menangis yang tertahan. Guru Bijak mendekati para murid dan mengelus-elus pundak dan punggung anak-anak patuh dan rajin bekerja itu. Antara keharuan dan kesadaran bercampur menjadi satu dengan semangat berbuat kebajikan. Sesaat kemudian .. Guru menyadarkan mereka untuk segera bergegas melanjutkan kerja untuk menolong mereka yang terkena musibah. GB, ”Sudah… Jangan sedih. Ayo, kita laksanakan panggilan Allah
berintrospeksi diri, taubat atas segala khilaf dan selanjutnya kembali melakukan amal shalih yang bermanfaat.
berikutnya.. kemasi barang dan kirim ke Saudarasaudara kita yang tertimpa musibah. Bismillah, Lahaula walaquwwata illa billah”.
Selain kesedihan yang tersisa, orang yang dikenai musibah adalah mereka yang juga paling dekat
Para santri yang tampak lesu dengan tangis kesedihannya, terpaksa harus segera sigap.
belajar akan makna sejati keberserahdirian.
Mereka membenahi segala barang dan
Bahwa tidak ada peristiwa, musibah sekali pun
menyelipkan aneka rupa makanan siap konsumsi
yang menerpa seseorang, suatu masyarakat, ataupun bangsa yang luput dari Pengetahuan dan Ijin-Nya.
yang akan segera dikirimkan ke rumah-rumah mereka yang memerlukan. ”Ya, Allah semoga
semua ikhtiar kita ini bisa meringankan beban dan
S (1,2,3): (Sesenggukan), ketiga anak muda yang
kesedihan Saudara-saudara kita yang ditimpa
gagah itu berhenti berkomentar. Pandangan
musibah”. ”Aamiin”, seru santri-santri itu
mereka dalam, dan hanya kata-kata lirih yang
bergegas.
keluar dari mulut mereka tampak bersahutan.. ”Subhanallah”, ”Ya Rabbana..”. ”Laa haula wa laa quwwata illa billah..” GB: Sungguh mulia Allah, yang semoga akan
Bunyi mesin kendaraan pengangkut menderu.. Anak-anak muda gesit itu menyambut perintah beramal dengan penuh hikmat dan semangat yang kuat. Barakallahu.. TBH
mengampuni kita, mengangkat derajat kita oleh
18
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H Februari
Sastra
Foto: @Arman Mintenk
Konya, sebuah kota di tenggara Istanbul, adalah salah satu kota tertua di dataran tinggi Anatolia, Turki. Kota yang indah dengan bangunan bersejarah ini merupakan sumber inspirasi spiritual sekaligus kelahiran Maulana Jalaluddin Rumi – penyair sufistik paling berpengaruh hingga kini. Tulisan ini ulasan atas proses kreatif Rumi, yang menulis sebuah tafsir alamiah tentang spiritualitas – dari sudut kota tua Konya. Semuanya indah walaupun dipagut dinginnya salju yang telah menipis di bulan-bulan ini. Saat indah menuju musim semi, di mana semua insan merindu hangatnya sinar mentari yang ‘mencerahkan’ jiwa.
T
ema utama dalam puisi Jalaluddin Rumi adalah musim semi. Di beberapa belahan bumi, musim semi tampak ketika kehangatan sinar matahari mulai terasa dan bumi dianugerahi kehidupannya yang baru. Siapa saja yang membaca puisi musim semi dalam Diwan Kabir
akan sepakat bagaimana Rumi menuangkan perasaannya dalam bahasa yang jelas dan penuh pesona. Siapa saja yang pernah mengalami musim semi di Konya masa lalu, akan menyadari begitu dekatnya kenyataan musim semi di sana dengan gambaran Rumi dalam puisinya. Di Konya, setelah hujan lebat di malam hari, tiba-tiba di pagi hari kuncup bunga ros terbuka. Kota itu diselimuti aroma tanaman
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H
Februari 2015
19
hijau segar. Pohon igde dengan bunga-bunga
lautan. Demikian pula halnya hati manusia,
kecil berwarna kuning mengharumkan jalan-
berharap lepas dari ikatan dunia materi dan
jalan. Hamparan luas pohon kemiri, tanaman
kembali ke Lautan Ilahi.
poppy, mint dan aneka herbal yang mengelilingi
Dalam buku terakhir Matsnawi, Rumi meminta
Konya, menyeruak di samping aliran-aliran air
Hasamuddin agar memegang pedang matahari
dari dataran tinggi Meram.
untuk menyelamatkan bumi dari selimut es.
Rumi menulis:
Bukankah seluruh dunia materi seperti es yang akan meleleh di Hari Kebangkitan? Dan musim
Kebun ros dan kemangi,
semi dapat diumpamakan seperti hari kiamat
semua jenis anemoni dengan bunga merah, putih,
kecil. Perumpamaan yang bersesuaian dengan Al
biru Hamparan tanah dengan bunga violet, dan angin, air, dan api. Duhai Hatiku! Semua unsur alam turut serta dalam festival musim semi. Desa-desa berubah menjadi surga yang subur, bumi dipenuhi mata air surgawi, Kautsar, dan pohon cemara dengan suka ria meminumnya. Kita tahu, murid kesayangan Rumi, Hasamuddin Chelebi memiliki kebun di pinggir kota Konya. Dan kita bisa membayangkan bagaimana Rumi dan para sahabatnya berjalan-jalan di sana ketika udara mulai terasa hangat. Semut hitam kecil mulai muncul, merekalah utusan pertama musim semi. Mereka meninggalkan dunia gelap di bawah tanah. Ulat yang terpenjara di dalam pohon tak menyadari dunia di luar sana, tak menyadari bahwa dahan kering dapat berubah menjadi surga bunga-bunga. Musim dingin di dataran tinggi Anatolia dapat
-Qur’an Surat Al Inshiqaq [84]:4, “Ketika bumi
berlangsung lebih lama dan dingin menggigit.
mengeluarkan isinya”. Angin musim semi seperti
Salju menumpuk di atap rumah dan dari atap
trompet Israfil, apa saja yang tersembunyi di
butiran es menggantung seperti renda. Mereka
bawah tanah dan salju, akan tampak kembali,
yang berharap datangnya hangat cahaya
”Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar
matahari, mereka yang duduk dalam bayang,
dzarrah pun, niscaya ia akan melihat (balasan)
seperti es dan salju, merasa sedih terikat di dunia
nya” (TQS. Al-Zalzalah [99]:7).
materi. Es dan salju berharap bebas, kembali
Jika manusia hanya menyadari bahwa kehidupan
menjadi air, bentuk asalnya, lalu berguling ke
itu hanya kehidupan beku di musim dingin, maka
20
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H Februari
akalnya yang terbatas itu -- menurut Rumi,
dikumpulkan tanaman di musim dingin di
“akan berperilaku seperti keledai di atas es”. Ia gudang bawah tanah yang gelap, tersembunyi. akan tergelincir dan tersesat. Sebab siapa yang Tak terlihat oleh mata musim dingin yang menyangka salju dan es musim dingin akan
tamak. Oleh karena itu selama musim dingin,
berubah wujud di musim semi ke bentuk
setiap orang harus beramal dengan
awalnya, yaitu air? Demikian halnya akal
“kesabaran yang lembut indah” (QS. Yusuf
kebanyakan orang yang menyangkal
[12]:18). Sebagaimana kesabaran tanaman di
berubahnya dunia materi menjadi ruh di hari
musim dingin, Nabi Yaqub yang kehilangan
kebangkitan. Lihatlah bagaimana salju yang
penglihatan menunggu dengan sabar sampai
meleleh menjadi air itu dapat menyuburkan
suatu hari tercium semilir wangi baju Nabi Yusuf. Begitulah kesabaran tanaman di musim dingin. Mengumpulkan saripati melalui akar, lalu pada saat musim semi, saat sinar matahari membelai ranting-ranting, buah kesabaran itu muncul. Kuncup bunga lahir dalam pakaian hijau daun-daun. Di musim semi Allah memberi kepercayaan kepada mereka yang sabar menjumpai rahasia keagungan-Nya. Inilah rahasia hidup umat manusia sesungguhnya. Selama musim dingin, benih yang tampaknya remuk di bawah tanah, bersiap menghadapi kebangkitannya di musim semi. Atas kesabarannya, benih tumbuh bagus, dan hasilnya tampak di hari kebangkitan sebagai tanaman indah. Mereka yang menanam labu pahit, jangan berharap mendapat gula tebu yang manis di kemudian hari. Hari kebangkitan akan mengungkap buah perilaku manusia.
Foto: @Salam Jumiran
Bahkan pikiran kita akan tumbuh jelas di hamparan tanah musim semi.
bumi. Benar-benar menjadi Air Kehidupan. Bunga-bunga dan pepohonan hijau tumbuh di tanah yang awalnya tampak tak menjanjikan
Selama musim dingin, burung-jiwa yang indah menghilang. Hanya gagak hitam terlihat di
kehidupan.
musim dingin. Inilah burung yang terhubung
Musim dingin dapat pula dilihat sebagai
dengan pekuburan, burung yang mengajarkan
musim untuk mengumpulkan berbagai
Qabil bagaimana cara mengubur saudara yang
kebaikan. Dan buahnya dapat dipetik kelak di
telah dibunuhnya, Habil (QS Al-Maidah [5]:31).
musim semi. Semua kekayaan yang
Burung gagak merasa bahagia di musim gugur
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H
Februari 2015
21
ketika segala sesuatu mulai mengental. Ketika
ziarah ke Makkah tiap tahun. Ia memakai jubah
burung bulbul meninggalkan taman bunga ros.
putih bersih tanpa noda, dan ia membuat sa-
Burung yang berpakaian hitam itu berjalan
rangnya di mesjid dan minaret. Setelah
angkuh, penuh kebanggaan, tanpa menyadari
menempuh perjalanan panjang yang melelahkan,
betapa jeleknya dia.
ratusan bangau mulai terlihat di bulan Maret di antara Karaman dan Konya. Mereka bertengger di
Jika saja burung gagak tahu keburukannya,
lapangan, di jalan. Dan orang-orang bersuka cita
Ia akan meleleh, karena rasa sedih dan sakit!
melihat tanda kehidupan ini. Karena musim semi
Jika saja burung gagak tahu...! Dengan menihilkan
telah datang. Dalam Diwan, Rumi menulis:
tabiat-tabiat buruknya, ia dapat terbang menuju
Burung bangau “Jiwa” telah datang, musim
taman bunga ros yang tumbuh di musim semi.
semi telah tiba! ---
Atau ia dapat memahami bagaimana derita
Di mana engkau?
burung elang yang merindukan istana tuannya. Sebagaimana para pendamba yang merindukan
Dunia merekah dengan daun-daun dan
Allah Yang Maha Pengasih. Tetapi Rumi, tidak
bunga ros yang indah!
pernah kehilangan harapan. Dengan anugerah Ilahi, bahkan burung gagak, penghuni dunia beku di dataran rendah, dapat berubah menjadi burung elang. Bahkan dapat berubah menjadi elang putih yang mulia, burung yang disimbolkan mencapai
Suara burung bangau terdengar: lak lak lak lak .... Dalam bahasa Arab, laka atau lak, berarti milikMu. Suara bangau, laklak, menegaskan Kebesaran Allah: Al Mulk- lak, Al-Izz lak, Al-Hamd lak (Kerajaan milik-Mu, Kemulian milik-Mu, Pujian
keadaan himmat, keadaan di mana hati benarbenar tertuju kepada Allah dan mengantarkannya pada kesempurnaan hidup. Seburuk apa pun
milik-Mu). Bangau, dapat membangkitkan tauhid
pada hati mereka yang ragu. Sebab siapa yang tidak tergerak dengan kehadiran burung bangau
keadaaan makhluk, ia dapat mencapai derajat
yang berulang-ulang menegaskan, bahwa Allah
spiritual yang tinggi selama ia telah melepaskan
Maha Esa dan Penguasa Tunggal di alam raya?
sifat kesaljuannya. Akan tetapi, transformasi ini
hanya mungkin melalui Anugerah dan Cinta Allah. Kedatangan burung bangau bertepatan dengan Nauruz, tahun baru dalam kalender Persia, sekitar Rumi meyakini, Anugerah ini, kimia Cinta ini dapat menghadirkan keajaiban. Benar-benar
tanggal 21 Maret. Hari pertama musim semi, saat
dapat mengubah seseorang dengan tabiat iblis
lamanya siang sama dengan malam. Saat itulah
menjadi malaikat, mengubah pencuri licik menjadi matahari melintas khatulistiwa. Ya, matahari yang selalu mengingatkan Rumi pada sahabatnya polisi yang terlatih. Di musim semi, ketika burung gagak menghilang, burung-jiwa datang kembali. Pertama-tama burung bulbul yang menyanyikan melodi kerinduan pada taman bunga ros. Ia menjadi
Syamsuddin, Matahari Agama. Siapa saja yang pernah mengalami nyala matahari spiritual, ia tak akan pernah kembali ke dunia materi -- musim dingin.
simbol yang indah bagi jiwa yang tak henti-
Disadur dari, ‘’A Spring Day In Konya dalam buku
hentinya mencurahkan kerinduannya pada Yang
Rumi’s World (The Life And Work of The Great Sufi
Maha Pengasih. Hadir pula burung bangau. Di
Poet)’’, karya Annemarie Schimmel. Penulis: Dodi
Turki, burung ini dianggap burung yang saleh.
Darsiyan, alumnus ITB, peminat sastra sufistik.
Dalam cerita rakyat, burung ini dikisahkan ber-
22
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H Februari
Kesehatan
Foto: @Lengz
S
ituasi di ambang perceraian. Ny. Melati, sebut saja begitu, termenung. Ia tampak lesu, duduk di ruang tunggu pengadilan agama, menunggu jadual sidang gugatan perceraiannya. Ini merupakan ajuan gugatan ketiga kalinya, setelah sebelumnya - dua kali ia membatalkan
gugatan terhadap suaminya. Sebenarnya, ia masih sayang pada suaminya serta masih berkeinginan untuk mempertahankan keutuhan rumah-tangga mereka, demi anak-anak. Namun setelah hampir 20 tahun lamanya mengarungi biduk rumah-tangga, dia merasa lelah dan tidak mampu lagi menghadapi sikap suami yang temperamental, sejak menikah dan terutama setelah ayah mertuanya meninggal dunia. Suami menjadi sangat mudah marah bahkan untuk hal-hal yang sebenarnya sepele, dan tidak mengenal tempat dan waktu. Kata “menyesal, minta maaf dan berjanji tidak mengulangi” sudah sangat sering diucapkan, namun seringkali ia lupa dengan kata-kata tersebut. Ny. Melati termenung. Ia sering dibuat bingung dengan situasi ini, terlebih tak kuasa
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H
Februari 2015
23
memahami mengapa suaminya bersikap seperti
berkecamuk dan mempengaruhi proses
itu.
emosional kita, salah satunya adalah kehilangan. Kehilangan dalam arti yang luas,
Akhir-akhir ini, Ny. Melati mulai merasakan
baik secara fisik maupun peran seseorang yang
gejala yang ia sendiri tak kuasa menahannya.
diharapkan, kehilangan harta benda, kehilangan
Kesehatannya mulai terganggu, sering sakit
kesempatan, kehilangan pekerjaan/karir dan
kepala, dan maag. Emosinya pun sering labil,
lain sebagainya. Kehilangan menyebabkan
kadang mudah marah untuk hal yang
orang bersedih. Semakin berarti dan bernilai
sebenarnya sepele. Kadang ia merasa begitu
sesuatu yang ‘’hilang’’, maka semakin dalam
sedih dan menangis, namun tidak mengerti
perasaan sedih yang dirasakan seseorang. Ini
mengapa ia menjadi seperti itu. Ia merasa, sifatnya yang sekarang bukan lagi sifatnya yang dulu, karena ia merasa dulu sangat tegar dalam
antara lain yang dialami Anton ketika mudanya.
Dalam perjalanan hidupnya ia mengalami ‘banyak’ kehilangan. Masa-masa sedih ini
menghadapi berbagai cobaan dan
dilaluinya cukup lama dan akhirnya dikuatkan
permasalahan hidup.
dengan meninggalnya Sang Ayah.
Ia sadar, Anton, suaminya pun tidak
Perasaan sedih ini merupakan hal yang tidak
menginginkan perceraian. Ia masih mencintai
nyaman, oleh karenanya kita sering menekan
Ny. Melati walaupun ia sering kali
perasaan sedih ini. Namun, penekanan perasaan
menyusahkan. Ia sadar, sudah berusaha
sedih dalam waktu yang cukup lama akibat
mengendalikan amarah sesuai janji yang sudah
kehilangan beruntun, misalnya, dapat
sering ia ucapkan. Namun kadang amarah itu
menyebabkan
timbul tanpa ia bisa kendalikan. Dua sejoli ini
timbulnya
kini terjebak dalam gangguan emosional.
gangguan kemampuan untuk mengendalikan
Gangguan Emosi
emosi.
Dalam dunia kedokteran, kondisi Anton dan
Berbeda dengan
Ny.Melati dikategorikan sebagai gangguan emosi. Kondisi emosional seseorang sering labil, mudah marah untuk hal yang sebenarnya sepele, merasa sedih dan menangis namun tidak dimengerti mengapa. Emosi yang tidak sesuai dengan situasi dan kondisi, tidak dapat dikendalikan oleh yang bersangkutan, serta menyebabkan gangguan pada dirinya, fungsi pekerjaannya dan atau orang lain merupakan manifestasi gangguan emosi.
Anton, Ny. Melati mengalami gangguan emosi karena ia
kehilangan sosok suami akibat dari sikap temperamental yang merupakan gejala dari
Banyak peristiwa kehidupan yang bisa menjadi
gangguan emosi.
penyebab seseorang mengalami gangguan ini.
Konflik dalam
Lazimnya kita, manusia, berbagai peristiwa
rumah tak
24
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H Februari
terhindarkan. Yang menyedihkan, konflik
berbeda. Seperti sel tubuh lain, sel otak juga
terbuka antara dia dan Anton, suaminya,
tumbuh, berkembang, rusak dan mati.
merupakan suatu ‘kehilangan’ baru bagi anakanaknya. Tak terhindarkan, anak-anak
Masing-masing bagian otak saling berkaitan. Daerah emosi sedih berhubungan dengan
pasangan ini berkemungkinan mengalami
daerah emosi lainnya. Daerah emosi sedih
gangguan emosi.
berhubungan dengan pusat kendali nyeri,
Sikap temperamental pasangan yang terkena
sehingga orang tersebut akan menderita nyeri
‘gangguan emosi’ ini berdampak dan menjadi
pada beberapa bagian tubuhnya namun
sebab gangguan serupa pada anggota keluarga
sejatinya tidak ada kelainan pada bagian tubuh
yang lain, pegawai tempat mereka bekerja,
tersebut. Kita kenali, nyeri kepala namun hasil
peserta didik jika mereka sebagai pendidik,
CT-Scan normal, nyeri dada namun
maupun lingkungan di mana mereka
pemeriksaan EKG normal, nyeri ulu hati namun
berinteraksi untuk waktu yang lama.
tidak membaik dengan pemberian obat maag. Nyeri perut namun pemeriksaan USG normal.
Gejala Somatik, Psikosomatik
Daerah emosi sedih, berhubungan pula dengan
Di mana akar persoalannya? Di Otak. Otak,
daerah otak pengendali organ tubuh lain.
sebagaimana kita tahu merupakan organ
Contohnya dengan pusat kendali jantung,
utama kehidupan kita. Semua hal
sehingga mereka yang mengalami gangguan
‘dikendalikan’ dari Otak. Kita melihat dengan
emosi tekanan darahnya menjadi tidak stabil.
otak, mendengar dengan otak, dan tentu saja
Daerah emosi sedih juga berhubungan dengan
berpikir menggunakan otak. Begitu juga
pusat kendali sistem saluran cerna sehingga
dengan
kerap timbul gangguan pencernaan seperti
pengendalian
mual, muntah, dan mencret. Area ini
aspek emosinal.
berhubungan pula dengan pusat kendali
Kita tertawa dengan otak, kita menangis dengan otak, kita takut
hormon. Penderita kerap mengalami gangguan hormonal seperti peningkatan kolestrol, gangguan menstruasi dan lainnya. Secara umum area ini juga terhubung dengan
dengan otak dan kita marah dengan otak. Semua
sistem imunitas tubuh sehingga tak jarang menyebabkan penurunan daya tahan tubuh.
aktifitas kehidupan
Stigma- Gangguan Jiwa
manusia dikendalikan oleh
Gangguan emosi sedih sering kali tidak menjadi
otak, yang terdiri
perhatian. Ia sering dianggap sebagai bagian
dari sel-sel otak.
dari karakter kepribadian seseorang, sebagai
Setiap bagian otak
pribadi yang temperamental. Pasien berobat
memiliki peran
untuk keluhan fisik yang diderita, seperti nyeri
dan fungsi
pada beberapa bagian tubuhnya, keluhan lam-
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H
Februari 2015
25
bung, susah tidur dan sebagainya. Pada pasien
Namun seperti halnya proses belajar, pemulihan
kemudian dilakukan berbagai pemeriksaan diag-
gangguan emosi tidak instan. Ia memerlukan
nostik, namun semua hasil pemeriksaan tidak
waktu. Pada minggu-minggu pertama ditangani
menunjukkan adanya kelainan yang berhubungan dengan opsi pengobatan, akan terlihat dan dengan keluhannya. Berbagai pengobatan diberi- dirasakan perbaikan. Namun perbaikan ini belum kan, membaik, namun kemudian kambuh kemba- dapat dikatakan stabil. Sampai diperkirakan li. Hal ini dapat terjadi berulangkali. Penderitaan
penanganan efektif antara 3 – 6 bulan. Hal itu
ini dapat dialami selama bertahun-tahun sampai
tentu tidak berlaku bagi mereka yang cukup
pasien mendapat penanganan yang tepat.
‘parah’ gangguannya sehingga terjadi ‘salah sambung’ ataupun kerusakan selubung serabut
Secara umum, penderita mengalami gangguan komunikasi interpersonal dengan lingkungannya.
Menjadi sedih dan menangis merupakan suatu hal yang memalukan. Orang yang kedapatan demikian terkesan tidak tegar, lemah dan
saraf yang ditandai dengan adanya halusinasi. Maka “vitamin otak” menjadi kebutuhan sepanjang usianya. ***
cengeng. Umumnya, pada mulanya pasien enggan mengakui adanya emosi sedih, walaupun kemudian emosi itu muncul tanpa bisa ditahan. Pasien juga tentu menolak jika dinyatakan bahwa ia menderita gangguan emosi, apalagi gangguan jiwa. Seperti halnya gangguan jiwa, gangguan
Penting bagi kita untuk secara sadar mampu melakukan kendali yang baik terhadap berbagai peristiwa yang ada di tengah kita. Perasaan sedih merupakan hasil interpretasi seseorang berupa harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di lingkungannya. Diskusi tentang
emosi – dalam bentuk kesedihan yang berat,
permasalahan yang dihadapi diperlukan untuk
misalnya – seringkali dihubungkan dengan
mempercepat pemulihan serta mengurangi
kelemahan pribadi seseorang secara spiritual.
kemungkinan kambuh. Waktu dan situasi harus
Orang yang kurang iman, terkena sihir, guna-
diperhitungkan dalam menangani akar
guna, dan gangguan jin atau setan. Maka
persoalannya. Pilih waktu yang tepat untuk
penyembuhannya pun diusulkan melalui
berdialog setelah kondisi emosi dapat terkendali.
pertaubatan atau ritual-ritual tertentu.
Gangguan emosi muncul manakala situasi yang
Nyatanya, gangguan emosi sedih bukan
dikehendaki dan tidak sesuai dengan situasi dan
disebabkan iman yang kurang, ataupun pribadi
kondisi yang diharapkan. Perhatikan, dan jangan
yang lemah. Gangguan emosi, di dunia medis
terlambat menanganinya. Penanganan sesegera
dikenali lebih disebabkan oleh adanya gangguan
mungkin, salah satu diantaranya berupa
sistem kendali daerah emosi.
pemberian vitamin otak, dapat mengurangi gangguan pada kehidupan pribadi dalam semua spektrum aktivitasnya. Yang pasti, penanganan
Vitamin Otak
yang lekas akan mencegah jatuhnya ‘korban’
Gangguan emosi dapat dipulihkan melalui
berikutnya. Korban “penularan” pada orang lain
pemulihan sistem kendali daerah emosi dengan
di lingkungannya.
pemberian semacam “vitamin otak” yang mampu memperbaiki sistem biokimia serta dinding sel maupun serabut otak.
26
Untung Sentosa, dr. SpKJ. MKes. FIAS, Dokter di RS Al Islam Bandung. Anggota KALAM Salman.
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H Februari
Horizon
Oleh: Ahmad M. Natsir Abdulrahim
Tugce Albayrak namanya. Gadis dari keluarga imigran Turki di Jerman itu jadi terkenal namanya. Mahasiswi keguruan itu dianiaya beberapa lelaki sehingga mengalami koma, lalu meninggal, Jumat 28 November 2014, tepat ketika usianya 23 tahun. Kematiannya menjadi duka cita mendalam. Tak hanya keluarganya, tetapi seluruh rakyat Jerman berduka atas kepergiannya. Ketika dimakamkan, Rabu 3 Desember 2014, Bendera Turki dan Jerman berkibar.
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H
Februari 2015
27
P
rosesi pemakamannya dihadiri lebih dari
menyelamatkan kedua gadis remaja itu. Tugce
1.000 pelayat dan disiarkan langsung
bergelut dengan para pelaku. Upayanya
televisi. Mereka berdoa dalam upacara
berhasil. Namun tak ia sangka, gerombolan
pemakaman secara Islam. Di jalanan, kerumunan
tersebut menantinya di luar restoran, untuk
orang menyemut untuk memberikan
membalas dendam. Albayrak dipukuli beramai-
penghormatan terakhir. Bahkan Kanselir Angela Merkel mengungkapkan simpati mendalam pada almarhumah. Sementara Presiden Jerman, Joachim Gauck, menyebut Tugce Albayrak sebagai suri tauladan.
Sebuah petisi online yang dibubuhi 170 ribu tanda tangan pun meminta pemerintah menganugerahkan Order of Merit, penghargaan tertinggi. Mass media Jerman memujinya. "Jerman mengantar kepergian seorang pahlawan. Kita semua menangis untuk Tugce," demikian headline harian “Bild”. Sementara itu, restoran cepat saji McDonald's - di mana salah satu gerainya menjadi TKP kematian Tugce memasang iklan sehalaman penuh berisi ucapan doa dan duka cita. "Ia kehilangan nyawa karena menolong sesama”. Masyarakat Jerman bereaksi demikian karena menganggap perbuatan Tugce, yang berani menolong sesama, sudah jarang ditemui dalam masyarakat yang cenderung hedonis. Pada sabtu dini hari, 15 November 2014, itu Tugce mendengar
teriakan putus asa dua orang gadis remaja yang minta tolong. Keduanya menjadi korban pelecehan seksual sejumlah lelaki di toilet restoran cepat saji McDonald's di Kota Offenbach, dekat Frankfurt, Jerman. Tugce sebetulnya bisa saja pura-pura tak mendengar. Tetapi gadis itu lebih memilih tidak
ramai, dan tubuhnya terbanting dengan kepala
diam. Ia segera menyeruak masuk, untuk
28
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H Februari
membentur lantai. Akibatnya ia pun koma. Gadis
moral, yang seharusnya dimiliki setiap insan
yang bercita-cita jadi guru itu terbaring koma
berakal. Kita mestinya tidak diam berpangku
selama dua pekan di rumah sakit, hingga akhirnya tangan, tetapi bertindak, saat manusia lain kedua orangtuanya memutuskan untuk
mengalami kesulitan. Apa pun jenis kesulitan itu.
mematikan alat bantu penopang kehidupan.
Keberanian Albayrak menggugah kesadaran
Salah satu misi diutusnya Nabi SAW adalah
terdalam kita semua tentang tanggung jawab
membebaskan manusia dari belenggu
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H
Februari 2015
29
perbudakan dan memberi makan anak yatim dan
aneh jika ada manusia yang berlaku kejam, tidak
orang-orang miskin. (lihat QS. al-Balad [90]:12-
menghargai manusia dan kemanusiaan. Siapa pun
16). Demikian pula misi diutusnya Nabi Musa AS,
dia dan bagaimana pun keadaannya.
Foto: @Hafies Djoesman
yaitu membebaskan umat dari Firaun.
Sungguh, kita bergembira atas berbagai
Setiap manusia yang masih memiliki hati nurani
partisipasi masyarakat ketika musibah menimpa
tentu merespon positif dan memberikan
sebagian anggota masyarakat. Bantuan tenaga,
penghargaan pada mereka yang telah mendedikasikan dirinya untuk menolong sesama, tanpa pamrih. Respon masyarakat atas kematian Tugce tidak berlebihan. Begitu pula ketika dunia
disusul tsunami, di Aceh, 26 Desember 2004 lalu. akhir Desember 2014. Berbagai lapisan
memberikan nobel perdamaian - Bunda Theresa
masyarakat turun tangan membantu.
di India, dan Muhammad Yunus di Bangladesh.
Kebiasaan dan sifat baik tersebut harus kita
Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa
perluas jangkauannya, dan kita perdalam
hidup tanpa manusia lain. Nasi yang kita makan,
hakikatnya. Kita perluas ke seluruh masyarakat,
misalnya, adalah buah dari kerja dan partisipasi banyak orang: yang menanam dan mengurus padi hingga panen, yang membawa dan menjualnya, yang memproduksi LPG dan alat-alat masak, dan lain sebagainya. Karena itu, sesungguhnya sangat
30
dengan sangat jelas ketika gempa bumi, yang Juga ketika musibah longsor di Banjarnegara,
menghormati dan menghargai – dengan
sandang dan pangan segera mengalir. Itu terlihat
agar siap membantu saudaranya yang sedang mengalami musibah atau kesulitan, dimana pun dan kapan pun serta siapa pun. Sementara menolong harus kita maknai sebagai perbuatan yang harus dilakukan tanpa mengharap imbal
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H Februari
jasa, termasuk publisitas.
topik lain”. Semangat yang ditanamkan
membekas dalam, sehingga mewakafkan harta
Solidaritas sosial, kepedulian sosial, kepada
menjadi budaya. Di kalangan Muhammadiyah
sesama harus kita pupuk dan pelihara.
kemudian muncul rumah sakit, panti asuhan dan
Sesungguhnya kepedulian sosial adalah
sekolah yang asetnya berupa wakaf,
perbuatan mulia. Kepedulian sosial terkait langsung dengan kualitas keimanan. Simak
Sementara itu di kalangan Nahdatul Ulama,
beberapa hadits berikut. “Tidak termasuk
budaya mendirikan pesantren sudah berlangsung
beriman, orang yang kenyang sementara
lama. Demikian pula menjamu dan memuliakan
tetangganya kelaparan”, (HR. Bukhari).
tamu selama tiga hari menjadi budaya yang terus
“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang
dipelihara hingga kini.
mukmin di dunia maka Allah akan melepaskan
Budaya membantu dan berbuat untuk sesama
kesulitannya pada hari kiamat. Barangsiapa
dengan empatik, tanpa mengharapkan imbalan
memudahkan orang yang tengah dilanda
jasa dan publikasi, harus kita hidupkan terus.
kesulitan maka Allah akan memudahkannya di
Dihidupkan, dijalankan, diajarkan dan
dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup aib
dicontohkan kepada generasi muda. Aktifitas
seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya pendidikan ini penting, apalagi lokasi Indonesia di dunia dan di akhirat. Allah menolong hamba-
yang secara alamiah potensi bencana alamnya
Nya selama hamba itu menolong saudaranya.....”, besar. Jika itu dilakukan, budaya individualistis – (HR. Muslim).
yang menjangkiti kaum borju baru – tak akan
Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa seorang wanita pezina disebut sebagai ahli surga karena memberi minum seekor anjing yang kehausan,
muncul dan mengakar. Kita memang khawatir budaya hedonis dan individualis menjamur,
apalagi dengan pengaruh budaya luar – melalui film, game dan gaya hidup - yang terus
sementara yang ahli ibadah diancam masuk
membombardir kita.
neraka karena menganiaya kucing hingga mati. Al-Quran mengajarkan kepada kita bahwa orang yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan kepada orang miskin adalah orang yang
Seandainya tiap orang kaya peduli dan memberikan beasiswa bagi kaum papa atau tak mampu, maka para proletar akan memperoleh kesempatan mendapat pendikan yang
mendustakan agama. Dan orang yang shalat
berkualitas. Jika saja setiap orang yang mampu
tetapi disebut celaka karena lalai, riya dan tidak
membayar zakat, infak dan shadaqah maka
mau (enggan) membantu (lihat QS. al-Maun
sebagian besar persoalan ekonomi, pendidikan
[107]:1-7).
dan sosial umat akan terpecahkan. Yang pada KH. Ahmad Dahlan mengajarkan makna Surat Al- gilirannya kualitas bangsa ini akan meningkat Maun tersebut secara berulang-ulang kepada pula. pengikutnya. Seseorang bertanya: , “Mengapa
Masih adakah kepedulian sosial pada diri kita? Jika
surat ini dibahas berulang-ulang, Yai?” Pendiri
ada, seberapa besar?
Muhammadiyah itu dengan enteng menjawab: “Jika kita belum bisa menjalankan apa-apa yang
Ahmad M. Natsir, S. Si., MBA: Peminat Soal
dimaksudkan firman Allah itu dalam kehidupan
-soal Pendidikan dan Sosial-Budaya
sehari-hari maka bahasan tidak berpindah ke
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H
Februari 2015
31
Profil
Sosok fenomenal yang telah mengukir namanya di dunia bisnis dan industri. Palgunadi, dengan falsafah hidup pembelajar yang peduli, kini mengajak kita semua untuk melakukan pembelajaran kewirausahaan dan kembali membangun nilai ketuhanan. Pembelajaran nilai itu bisa diberikan kepada siapa saja dan di mana saja, namun khususnya bagi pemuda pelopor, nilai-nilai yang diajarkan Rasulullah menjadi penting dan utama. ‘’Itu semua harus dibudayakan’’.
32
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H Februari
P
algunadi Tatit Setyawan, 76, sosok lelaki
Penjaga Gawang cadangan. Dan, peristiwa ini
lembut, penuh senyum ini tak bisa
memukul Pak sekaligus menjadi cambuk prestasi
dilupakan banyak orang di negeri ini.
dalam hidupnya.
Namanya berkibar di dunia industri sejak bergaung dan menduduki posisi kunci di perusahaan otomotif Nasional. Kesan seorang bapak yang
‘’Kita harus sadar bahwa kesempatan datang seperti kilat, amat tidak terduga. Golden moment biasanya jarang terjadi. Dan celakalah kita
tenang, pembelajar yang berkharisma, dan ketegasan profesional membekas dalam guratan wajahnya yang damai. Para aktivis mengenal sosok aktif yang menemani para aktivis berkiprah ini dengan panggilan akrab Pak Pal.
apabila tidak siap, tidak fit and proper, untuk menangkap peluang itu”, tandas lelaki kelahiran Tegal, 12 Maret 1939, itu. Pal, selanjutnya mengingatkan kaum muda kita untuk senantiasa siaga menghadapi hidup. Karena tugas, apa pun itu,
Darah ‘’hero’’-nya mengalir dari sang ayah,
sering datang tanpa permisi. Sebagai orang mu-
Sunaryo, aktivis organisasi pemuda pelopor ke-
da kita harus sigap. “Kuncinya adalah menjadi
merdekaan Indonesia Muda (IM). Masa per-
aktual setiap saat, menyelaraskan diri secara
juangan menggembleng Pal muda dengan
mental, melakukan penyesuaian dengan kecer-
berbagai kondisi sempit yang menguatkan
dasan dan menyumbangkan nilai tambah dengan
tekadnya. Ia mengenang falsafah hidup yang
terampil pada setiap peluang yang disajikan di
selalu dinasihatkan kakeknya yang Kiyai, ‘’Sinau
hadapan kita”, tandas penerima Medali Ganesa
dadi wong sugih, ojo dadi wong mlarat’’.
Wira Adiutama dari Rektor ITB itu.
‘’Belajarlah menjadi orang ‘kaya’ dan jangan pernah jadi si miskin’’. Falsafah ini demikian melekat dalam dirinya yang mampu memaknai bahwa kondisi miskin bagi seseorang akan me-
Pengalaman Hidup Mengajarkan Watak Pengalaman pahit getir dalam lingkungan keluar-
nyebabkan berbagai kondisi sulit yang
ga dan pekerjaan membawa Pal pada suatu
mengungkung hidup. ‘’Bila kita miskin, pema-
kesadaran tentang hidup yang kita punyai saat
haman agama kita menjadi kurang, kita jadi lemah dalam berpikir dan sejatinya kehormatan kita akan tercuri’’, ujarnya sambil menyungging senyum.
ini, khususnya bermula dari sikap mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. “Syukuri segala sesuatu yang telah menjadi milik kita, hal ini dapat kita mulai dari hal yang terkecil”. Itulah
Untuk agar kita semua ‘’tak miskin’’, hidup harus
yang membawa Pal sejak kecil melihat dunia dari
dipenuhi aneka pembelajaran dan kesigapan.
perspektif berbeda. Sikap syukur ini bisa dimulai
Inilah yang menjadi pelajaran penting bagi Pak
sejak usia dini.
Kecil sebelum mengalami titik balik kesadaran.
Pal memberikan contoh perjalanan hidupnya.
Suatu hari, sekira 65 tahun lalu, masih ia ingat pengalaman ketika ia diminta teman-temannya menjadi penjaga gawang pertandingan bola. Karena tubuhnya yang kecil dan tak pernah berlatih – karena hanya sering menjaga pakaian, ia gagal diminta menjadi penjaga gawang cadangan. Semua orang mencemooh karena ke’’gagal’’an si
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H
Ketika awal usia 8 tahun, Pal diajak kakeknya – yang bekerja sebagai juru gambar di Perusahaan Jawatan Kereta Api - ke pelabuhan, Tegal. Pikirannya yang kreatif segera menjamu Pal kecil untuk bertanya. Banyak alat berat dan crane teronggok rusak di perusahaan kunci transportasi
Februari 2015
33
ini berada. “Mengapa crane itu dibiarkan rusak,
pangkat terakhir Letnan Kolonel.
Kek?”, tanya Pal kecil, polos. Sang kakek men-
Sebagai insinyur di lingkungan militer, Palgunadi
jelaskan bahwa yang bisa memperbaikinya
menempuh berbagai kesempatan menarik belajar
‘’hanya’’ insinyur Belanda. Baru saja Indonesia
di luar negeri antara lain mendalami bidang
merdeka, 1947, banyak insinyur Belanda yang
teknologi balistik di Yugoslavian Military Science
pulang kampung karena kalah perang. Banyak
and Industry Institute of the University di Belgrade,
mesin teronggok. “Nah, karena itu, kamu nanti
Yugoslavia. Ia menambatkan label Dipl. Ing. Balis-
harus menjadi insinyur agar bisa memperbaiki
tician di baju tentaranya. Ia kemudian me-
crane itu”, tegas Sang Kakek.
nyelesaikan pendidikan Special Advance Program
Singkat cerita, sepuluh tahun kemudian, setamat in Industrial Engineering at the Institute of Manufacturing Engi-
neering of the University of Leuven, Belgia. Ilmu manajemen industri inilah yang akhirnya mengantarkan Pal menduduki posisi puncak dan memimpin Pindad hingga pensiun, Oktober 1983. Pensiun dari Pindad, tidak Palgunadi bersama kakek, ibu dan adik-adiknya.
SMA Pal masuk ke Fakultas Teknik Universitas
karir Pal. PT Unit-
Indonesia di Bandung (sejak 1959 menjadi ITB). Jadilah ia’’tukang’’ memperbaiki mesin di Jurusan Teknik Mesin ITB semenjak itu. Semenjak kuliah,
Pal telah bertekad untuk belajar ‘’apa saja’’ dalam perjalanan hidup dan karirnya, maka tak heran ia menjadi aktivis yang lincah dengan berbagai macam aktivitas dan agenda di luar kampus. Dan, rupanya kesempatan pertama yang diterima sejak lulus ITB adalah bergabung menjadi perwira TNIAD. Ia selalu ingat, di mana pun bekerja kita tun-
menghentikan
ed Tractor dan selanjutnya di PT Astra International Tbk., selanjutnya memanggilnya untuk ber-
tugas kembali. Bahkan karir puncaknya rupanya terkembang saat ia memegang kendali corporate communication di Astra . yang menyebabkan nama Palgunadi dikenal banyak kalangan. Pal dan Astra rupanya menjadi salah satu jalan Allah yang menempatkan Pal sebagai salah satu icon industri otomotif nasional.
jukkan yang terbaik. Ya, siswa terbaik Seskoad ini Sebagai Senior Vice President, jabatan tertingginya, Pak Pal berhasil membangun fondasi koterus menapaki karir ‘’insinyur militer’’ dengan
34
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H Februari
koh budaya perusahaan (corporate culture), yang
Pengawas Dana Mandiri Lingkungan. Ia juga
diispirasi dari pengalamannya di militer. Ia menye- dikenal sebagai salah seorang pendiri Masyarakat but komitmen budaya hebat itu ‘’Catur Dharma’’.
Transparansi Indonesia dan ketua Yayasan Para
Hasilnya memang luar biasa dan menjadi salah
Sahabat. Saat ini pun Pal masih menjabat Kepala
satu nilai utama yang membangun profesionalitas Pusat Pengembangan Manajemen dan Astra, perusahaan yang dirintis keluarga William
Kewirausahaan di lingkungan Universitas Al-Azhar
Suryadjaja, hingga kini. “Sesungguhnya yang
Indonesia (UAI) Jakarta. Ia juga menjabat sebagai
menjiwai Catur Dharma itu adalah Sapta Marga
komisaris dan auditor beberapa perusahaan.
(sumpah prajurit TNI), yang dijiwai Pancasila”,
Sampai kini ia adalah Komisaris Independen dan
kata Pal saat menerima Al Islam di rumah peri-
Ketua Komite Audit PT Pembangunan Jaya Ancol,
stirahatannya di Lembang, Utara Bandung.
Komisaris Utama PT Jakarta Propertindo, Ang-
Menjadi Guru Manajemen, menjadikan Pal tidak mudah menikmati masa pensiun laiknya eksekutif lainnya. Kinerja yang masih membara menyebabkan Pal singgah di beberapa tempat sebelum sepenuhnya mendarmabhaktikan usia untuk aktivitas sosial. Selepas Astra, Palgunadi dipinang pe-
gota Komite Audit PT Mahaka Media. Kiprah internasionalnya juga pernah mengantarnya menjadi anggota APEC Business Advisory Council ( ABAC ) Indonesia (2001 – 2006). Sampai kini ia juga tetap menjabat sebagai komisaris independen perusahaan tambang PT Adaro.
rusahaan Amerika-Inggris, GIBB Ltd, dengan po-
Di tengah kesibukan bisnis yang tanpa henti itu,
sisi Regional Director untuk Asia. Lalu, perus-
Pal melihat pentingnya Indonesia memiliki gaga-
ahaan Raja Garuda Mas menginginkannya mem-
san lebih semarak di bidang kewirausahaan. Maka
bangun budaya perusahaan baru seperti Astra
tak pelak, Pak Pal banyak diminta berbagai ka-
dan mendudukkan Pal sebagai Executive Vice
langan untuk mengajar dan memotivasi pem-
President. Semua jabatan formal itu, kemudian
bangunan kewirausahaan. Melalui Yayasan Para
ditanggalkan Pal karena berbagai alasan, tahun
Sahabat -- yang ia dirikan bersama TP Rachmat
2003.
dan Benny Soebianto, misalnya ia banyak membantu UMKM menemukan akses permodaan tanpa agunan. ‘’Saya terus terang terinspirasi
Mengabdi Untuk Masyarakat
Grameen Bank yang digagas Muhammad Yunus yang membawa banyak manfaat orang dengan
Dari pernikahannya dengan Hetty Semiati
membangun dana kelompok untuk wirausahawan
Soemantri – yang dinikahi di Beograd, 51 tahun
mandiri’’, tegasnya menyebut Penerima Nobel
lalu - Pak Pal dikaruniai seorang putera dan
seorang puteri, serta delapan cucu. Sudah men-
asal Bangladesh.
jadi panggilan jiwa ketika kemudian banyak pihak Tak ketinggalan pula kiprahnya di dunia dakwah. tetap menghendaki kehadiran Pal sebagai ‘’Guru’’. Walaupun ia bukan aktivis masjid, ia merasa nyaMaka di usia yang terbilang senior, Pak Pal masih
man kini membantu banyak pemuda dan ling-
terus diminta pengabdiannya.
kungan masjid untuk terus berposes mengem-
Di usia yang sudah melewati 70 tahun, ia pernah menduduki posisi penting seperti Ketua Dewan Wali Amanat ITB, Anggota Dewan Riset Nasional DRN), anggota Dewan Desain Nasional, Badan
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H
bangkan semangat kewirausahaan sebagaimana dicontohkan Nabiyullah Muhammad SAW. “Nabi adalah teladan bagi kita karena Beliau adalah Al Quran yang dijalankan sepenuhnya. Itulah being human, yang harus kita teladani dan upayakan
Februari 2015
35
Bagi yang ‘’berat’’
mengikuti sepakterjang dan aktivitasnya kini, Pal tidak mau ketinggalan mewariskan pengalamannya untuk disimak generasi muda – melalui kegiatan penulisan. Selain menulis kolom di berbagai media, Pak Pal rupanya sudah melahirkan dua buku penting kristalisasi pengalaman hidup yang dituangkan dalam dua Foto: @Marcin Januszewski
semaksimal mungkin”, tegasnya berse-
Berserakan, Sebuah Re-
mangat.
nungan Hati’’ dan ‘’Menapaki Jalan Mendaki’’.
Di usianya yang matang ini, Pal merasa begitu
Bagaikan kisah Mushashi, mengakhiri perjalanan
nyaman dan tenang ketika berinteraksi dengan
panjang yang sangat padat dengan ‘’berbagai
aktivis masjid dan dakwah. Pak Pal, rupanya
pertarungan’’, Pal memberi pesan kepada penerus
merupakan partner Aa Gym yang mengawali
negeri untuk tetap tegas bersemangat menyong-
proses pendirian Darut Tauhid yang sampai kini ramai dikunjungi jamaah khususnya pengkaderan anak muda. Walau merasa bukan sebagai aktivis Masjid Salman ITB, Pak Pal selalu mengaku bahagia berada di tengah-tengah keluarga besar aktivis Salman atau alumni Salman. Lebih dari sekadar formalitas, para aktivis mencatat bahwa sosok Pal memang pantas menjadi teladan dan guru. Kese-
diaan, kemurahatian dan kesantunan Pak Pal ‘’krasan’’ berguru ataupun sekadar ‘’ngobrol, yang tentu saja selalu diterimanya dengan penuh ankan hati dan nasihatnya membangkitkan semangat menjadi camilan menarik bagi mereka yang suka bersilaturahmi di kediaman keluarga Palgun-
36
pancar di wajah berseri Pal memberikan tips kecil yang pantas direnungkan. ‘’Kita sebagai manusia harus belajar menangkap pesan utama Tuhan dalam hidup. Dan Nabi kita telah memberikan semua teladan unggul bagi manusia’’, tegasnya. Kini semua kembali kepada kita. Banyak peluang hebat diberikan Allah kepada kita dalam hidup. patan itu tergarap dengan paripurna dan dapat terkonversikan menjadi produk unggulan yang bermanfaat bagi banyak orang. Sikap-sikap uta-
tusias dan ringan tangan. Sapaannya menyejuk-
song hidup. Dengan senyuman yang selalu ter-
Kita harus sigap memanfaatkannya agar kesem-
yang menonjol menyebabkan anak-anak muda
adi yang selalu terbuka.
buku yakni, ‘’Daun
ma itu, kiranya menjadi tanggungjawab semua kita untuk ‘’mengajarkannya’’. Karena kelak yang kita ajarkan akan menjadi sebuah ‘’Budaya’’. Nah.. Mikir! JS
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H Februari
Pojok Kajian Al-Hikam
Foto: @Ryan Leong
"Janganlah karena keterlambatan datangnya pemberian-Nya (kepadamu), padahal engkau telah bersungguh-sungguh dalam berdoa, menjadi menyebabkan engkau berputus asa. Sebab Dia telah menjamin bagimu suatu ijabah (pengabulan doa) dalam apa-apa yang Dia pilihkan bagimu. Bahkan dalam apa-apa yang engkau pilih untuk dirimu. Dan pada waktu yang Dia kehendaki, bukan pada waktu yang engkau kehendaki!"
P
emberian Allah pastilah ‘dijamin mutunya’. Kalau terkadang kita berdoa, namun terlihat doa yang kita maksud belum tepenuhi, maka kita pun jangan bersegera mengambil kesimpulan yang salah terhadap ketentuan Allah yang sudah pasti ”paling baik mutunya” bagi kita itu.
Demikianlah Syaikh Ibnu Athaillah RA menerangkan dalam salah satu hikmah yang dituliskannya dalam Al Hikam. Kita seyogyanya menyadari bahwa Allah SWT adalah Dzat yang tidak pernah menyalahi janji-Nya. Manusia adalah ciptaan istimewa-Nya, maka Dia pun selalu mencukupi kebutuhan ciptaan-Nya yang dimuliakan itu. Bahkan, pencukupan kebutuhan itu sesungguhnya telah
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H
Februari 2015
37
berlangsung sejak sang ciptaan tersebut belum
ada di dunia ini. Dia yang merencana, tentunya mengetahui sejak ciptaan tersebut belum ada, lalu ada dan kemudian pergi entah ke mana lagi, semua telah disiapkan pranatanya. Yang wajib diwaspadai adalah, bahwa dalam
hamba-hamba yang ingin mengenal-Nya.
Aneka ciptaan dan peristiwa yang dikehendakiNya itu menjadikan kehidupan ini menjadi demikian berwarna, menjadi sempurna, karena ada bahagia, ada derita. Ada perjuangan dan ada juga konflik atau hal yang kontradiktif di
Foto: @Jeff Clow
memberikan kebutuhan tersebut, Allah memainkan segenap kondisi yang akhirnya menjadi jalan cerita bagi lahirnya berbagai rupa ciptaan-Nya. Hal itu menghasilkan kreasi yang bermacam-macam yang akhirnya menggambarkan kemahamuliaan dan kemahaagungan Allah yang mampu dilihat oleh
38
dalamnya. Menyadari hal itu, kita diminta sabar dalam memandang segala sesuatu. Juga ketika kita meminta sesuatu kepada Allah SWT, misalnya. Allah tentunya akan menganugerahkan kepada kita pengabulan atas doa tersebut. Namun kita
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H Februari
diminta untuk menanti dengan sabar sebagai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah
makhluk yang menerima pemberian. Insya Allah,
Maha Mengetahui, sedang kamu tidak
pasti dalam kondisi terbaik Allah akan
mengetahui."(TQS. Al-Baqarah [2]:216).
anugerahkan terkabulnya permintaan tersebut. Jika penantian atas permintaan ini terkesan lama, hal itu disebabkan keadaan kita saat meminta.
Dalam kaitan ini, Syaikh Ibnu Athaillah menekankan pentingnya kita manusia sebagai hamba untuk senantiasa mengedepankan etika
Kemungkinan, menurut Allah kita masih
kepada Allah. Dianjurkan bahwa dalam keadaan takdir apa pun, kita sebagai hamba akan selalu aman bila senantiasa berprasangka baik kepada Allah SWT, Rabb-kita. Tentu
sebaliknya, jangan sampai pula karena satu dan lain hal, kita menjadi berprasangka buruk kepada-Nya. Dalam hadits qudsy-Nya, Allah SWT juga menyampaikan, "Aku selalu menurutkan persangkaan hamba-Ku terhadap diri-Ku, jika ia berprasangka baik kepada-Ku, maka ia mendapatkan dari apa yang disangkakannya. Dan bila ia menyangka sesuatu yang jahat
kepada-Ku, maka ia akan memperoleh yang dia sangkakan dari-Ku." (Riwayat Atthabrani dan Ibn Hibban). Semoga Allah senantiasa membimbing kita semua di jalan-Nya. Berprilaku dan bertindak sesuai dengan ketentuan dan tuntunan-Nya. Dan dalam menjalankan semua kebajikan yang kita pilih, kita berupaya untuk terus memperbaiki sikap dan
etika kita di hadapan Yang Mahamulia, Allah Ta’ala, yang senantiasa
memerlukan sejumlah kondisi lainnya, yang selayaknya kita simak dan pastikan, agar kita siap menerima hal yang kita mohonkan tersebut.
menjaga segala kebaikan yang paling patut disematkan kepada kita. Pada waktu dan kondisi terbaik buat kita.
Keadaannya bisa berlaku seperti yang Allah
Barakallah.
gambarkan dalam firman-Nya berikut, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
Terjemah teks Al-Hikam oleh Ust. Zamzam
bagimu. Dan boleh jadi pula kamu menyukai
Ahmad JT. (TBH/DS)
al-Islam.my.id | Edisi 5 Tahun II Rabiul Akhir 1436 H
Februari 2015
39
Al-ISLAM my Identity
“Perbaikilah (murnikanlah) makananmu (dengan makanan yang halal), niscaya kamu menjadi orang yang terkabul do’anya .” (HR. Ath-Thabrani)