2 minute read
Tazkiyah Nufus Gak Dosa Gak Keren
Apa yang terbenak di hati kalian saat membaca judul? Judul yang kontroversial, bukan? Terdengar seperti melegalkan dosa dan mengajak orang bermaksiat. Namun, kalau dipikir-pikir, kalimat ini menunjukkan fakta ironis yang terjadi di masyarakat. Dengan dalih "kemajuan zaman", mereka menganggap remeh dosa-dosa besar, apalagi yang kecil. Sebagai seorang muslim, khususnya para penuntut ilmu agama, merebaknya fenomena ini tentu sangat menyayat hati. Tapi, apa jadinya jika ternyata di antara kita penuntut ilmu ada yang sengaja masuk lubang itu! Padahal, merekalah orang-orang "pilihan" Allah untuk ikut mengemban amanah ilmu yang begitu agung ini! Mungkin, timbul sebuah pertanyaan, apakah seorang penuntut ilmu harus bertingkah layaknya malaikat yang taat dan bebas dari maksiat? Jawabannya, tentu tidak. Karena sudah menjadi kodrat seluruh manusia, bahwa kita akan selalu melakukan kesalahan demi kesalahan di dalam kehidupan ini. Bukankah Allah selalu menyebut manusia sebagai makhluk yang zalim, bodoh, tergesa-gesa, mudah mengeluh dan seabrek keburukan lainnya?
Ini mengisyaratkan bahwa manusia takkan lepas dari kesalahan. Namun, bukan berarti kita boleh bermudah-mudahan dalam berbuat maksiat dengan dalih bahwa manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Bahkan sebaliknya, sebagai para penuntut ilmu kita harus berusaha dan terus berusaha untuk mampu ‘memantaskan diri’ dalam mengemban risalah mulia ini. Karena siapapun yang ingin mewarisi kemuliaan serta keagungan para Nabi, maka ia pun harus berusaha mewarisi akhlak serta budi pekerti mereka. Hanya saja, problematikanya adalah ketika seorang hamba -wa bil khusus penuntut ilmu agama- dengan sangat mudahnya menerjang larangan-larangan agama tanpa terbetik di hatinya penyesalan, atau bahkan semakin parah dari hari ke hari! Fa inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. Akan tetapi, ada satu hal yang perlu kita ingat. Yaitu Allah memiliki sifat Al-Ghafur Ar-Rahim, Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Seberapa pun banyaknya dosa kita pasti Allah akan mengampuninya bila kita bersimpuh memohon ampun di hadapan-Nya,
Advertisement
Allah telah berfirman:
“Katakanlah, Wahai hambahamba-Ku yang melampaui batas janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa kalian semuanya, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Az-Zumar: 53)
Maka, jika seseorang berpikir bahwa ia tak perlu tobat sebab dosanya sudah menggunung dan menurutnya Allah takkan mengampuninya; ini hanyalah hasutan setan untuk membuatnya terus bergelimang dosa, dan pada akhirnya dia akan wafat ketika sedang melakukan kemaksiatan tersebut, wal ‘iyaadzu billah. Jelas sudah, selayaknya bagi seorang hamba untuk segera terbangun dari tidur panjangnya dan bersimpuh di hadapan Allah memohon ampun serta rahmat-Nya. Nah, apa solusi untuk masalah di atas? Khususnya bagi teman-teman kita yang mungkin sudah telanjur terjerumus di dalam masalah tersebut, maka, insya Allah, inilah solusi jitunya: 1. Senantiasa berdoa kepada Allah agar dimudahkan menjauhi kemaksiatan, apapun itu. Allah berfirman,
د��ةأ�������
�����������ونّ ������ا��� �������
���دي ���������اد���� ����إذا
إذاا��اع و
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (wahai Nabi) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila dia berdo’a kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran." (Qs. Al-Baqarah: 186) 2. Jauhi seluruh faktor pengundang maksiat. Contohnya, lingkungan yang toxic dan teman yang buruk, ini sangat berdampak pada kepribadian kita. Sebagaimana hadis Nabi yang menjelaskan perumpamaan kawan yang baik dan buruk, dan juga hadits yang mengisahkan seorang pembunuh berdarah dingin yang pernah menghabisi 99 jiwa, dan lain sebagainya. Pesan kami untuk sobat semua yang melihat adanya penyimpangan pada saudaranya, mari terus merangkul dan mengajak mereka untuk selalu istiqamah di atas syariat Islam yang mulia ini. Insya Allah, amal baikmu takkan sia-sia. Wallahu A’lam. Semoga bermanfaat.