18 minute read

Sistem Pertanian Organik Berkelanjutan untuk Mewujudkan Kelestarian Lingkungan di Desa Moyo Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa

Next Article
Kediri

Kediri

SISTEM PERTANIAN ORGANIK BERKELANJUTAN UNTUK MEWUJUDKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN DI DESA MOYO KECAMATAN MOYO HILIR KABUPATEN SUMBAWA

Rika Sartika

Advertisement

Politeknik Pembangunan Pertanian Malang Surel: rsartika584@gmail.com

ABSTRAK: Artikel ini mendeskripsikan tentang sistem pertanian organik berkelanjutan untuk mewujudkan kelestarian lingkungan di Desa Moyo kecamatan Moyo Hilir kabupaten Sumbawa. Selama bertahun- tahun sistem pertanian yang ada selalu mengandalkan penggunaan input kimiawi yang berbahaya untuk meningkatkan hasil atau produksi pertanian. Beberapa indikator yang memprihatinkan perkembang kegiatan pertanian saat ini antara lain: tingkat produktivitas lahan menurun, tingkat kesuburan tanah merosot, konversi lahan pertanian semakin meningkat, tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan pertanian meningkat, daya dukung lingkungan merosot. Hal ini menuntut adanya penerapan teknologi yang dapat mengoptimalkan hasil tanpa menimbulkan degradasi pada lingkungan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penerapan sistem pertanian organik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan Penerapan sistem pertanian organik dalam sektor pertanian sebagai upaya menimalisir terjadinya dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Serta dapat bertahan hingga generasi berikutnya tanpa merusak alam.

Kata- kata kunci: Desa Moyo Kabupaten Sumbawa Kecamatan Moyo Hilir, kelestarian, lingkungan, organik, pertanian, sistem

305

Tahun 1980, istilah “sustainable agriculture” atau

diterjemahkan menjadi ‘pertanian berkelanjutan’ digunakan untuk

menggambarkan suatu sistem pertanian alternatif berdasarkan pada konservasi sumberdaya dan kualitas kehidupan di pedesaan. Konsep pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) yang merupakan implementasi dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Pembangunan pertanian berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tani secara luas melalui peningkatan produksi pertanian yang dilakukan secara seimbang dengan memperhatikan daya dukung ekosistem sehingga keberlanjutan produksi dapat terus dipertahankan dalam jangka panjang dengan meminimalkan terjadinya kerusakan lingkungan (Fadlina dkk, 2013: 44). Kegiatan pertanian yang dilakukan manusia berusaha memanfaatkan sumber daya secara berlebihan sehingga merusak kondisi lingkungan dan biologi, akibatnya terjadi percepatan kerusakan sumber daya alam, tanah dan air. Kondisi ini sedang dirasakan di Desa Moyo Kecamatan Moyo Hilir sekarang. Yang dimana para petani disini dalam melaksanakan pertanian belum menerapkan atau memanfaatkan bahan organik dalam proses pertanian. Dengan begitu penggunaan pestisida kimia yang tidak diseimbangi dengan bahan organik maka dapat menyebabkan pencemaran lingkungan serta membahayakan kesehatan bagi masyarakat. Hal tersebut mendorong munculnya gagasan untuk mengembangkan suatu sistem pertanian organik untuk mendukung keberlanjutan yang dapat bertahan hingga ke generasi berikutnya dan tidak merusak alam.

306

Pertanian berkelanjutan dengan masukan teknologi rendah (LEISA) adalah membatasi ketergantungan pada pupuk anorganik dan bahan kimia pertanian lainnya. Gulma, penyakit dan hama tanaman dikelola melalui pergiliran tanaman, pertanian campuran, bioherbisida, insektisida organik yang dikombinasikan dengan pengelolaan tanaman yang baik. Kesalahan persepsi yang sekarang berkembang bahwa apabila kita tidak melaksanakan pertanian modern, maka kita dianggap kembali pada pertanian tradisional dan tanaman yang kita produksi akan turun drastis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa apabila pertanian organik dilaksanakan dengan baik dengan cepat memulihkan tanah yang sakit akibat penggunaan bahan kimia pertanian. Hal ini terjadi apabila fauna tanah dan mikroorganisme yang bermanfaat dipulihkan kehidupannya. Pada prinsipnya, pertanian organik sejalan dengan pengembangan pertanian dengan masukan teknologi rendah (low-input teknologi) dan upaya menuju pembangunan pertanian berkelanjutan. Kita mulai sadar tentang potensi teknologi, kerapuhan lingkungan, dan kemampuan budidaya manusia dalam merusak lingkungan. Suatu hal yang perlu dicatat bahwa ketersediaan sumber daya alam ada batasnya.

KELESTARIAN LINGKUNGAN DI DESA MOYO KECAMATAN MOYO HILIR KABUPATEN SUMBAWA

Sumber daya alam merupakan kekayaan yang dimiliki oleh alam yang harus di jaga kelestarian demi kelangsungan hidup umat manusia. Beberapa kebiasaan masayarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam antara lain: menggunakan pupuk dan pestisida

307

sesuai kebutuhan, membatasi penggunaan sumberdaya alam, tidak membuang zat pencemar dan racun kesaluran air. Desa Moyo memiliki lahan pertanian yang cukup luas serta dapat dikatakan penduduk desa ini bermata pencaharian sebagai petani. Tidak hanya iti Desa Moyo memiliki sumberdaya alam yang melimpah yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Desa Moyo sebuah desa yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Yang terdiri dari 2 dusun yakni Dusun Karang Orong dan Dusun Moyo Luar. Lokasinya tak jauh dari kota Sumbawa Besar, ibu kota Kabupaten Sumbawa . Dengan ketinggian 75 meter dari permukaan laut. Topografi kecamatan Moyohilir tidak rata, karena daerahnya berbukit-bukit dan terdapat padang rumput yang cocok untuk peternakan. Luas wilayah kecamatan ini mencapai 186,79 km2, yang mencakup beberapa gunung antara lain gunung Cabe, gunung Kebo, gunung Langko dan gunung Maner. Dari luas wilayah tersebut, lebih dari 20 persen dijadikan lahan sawah sedangkan sisanya adalah lahan kering. Dapat diketahui masyarakat di Desa Moyo yang bermata pencarian sebagai petani sering mendapatkan penyuluhan mengenai anjuran penggunaan pestisida atau pupuk organik dalam mendukung kelestarian lingkungan yang ada. Dikarenakan PPL Desa Moyo sanggat mengharapkan petani untuk menerapkan sistem pertanian organik dalam berusaha tani. Dimana dari penggunaan pestisida atau pupuk organik ini dapat menekan terjadinya pencemaran air, tanah, kesehatan masyarakat serta tetap menjaga alam tanpa merusaknya untuk generasi yang akan datang.

308

Pelestarian Lingkungan adalah proses atau cara perlindungan dari kemusnahan dan kerusakan. Penataan sumber daya alam yang menjamin pemakaiaannya secara berkesinambungan simpanannya yaitu dengan tetap meningkatkan kualitas nilai keanekaragamannya dan tetap memeliharanya. Pelestarian lingkungan hidup berarti memanfaatkaan lingkungan secara bijak agar keseimbangan lingkungan tetap terjaga. Adapun tujuan pelestarian lingkungan hidup: 1. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara arif dan bijaksana. 2. Mewujudkan manusia sebagai pembina dan mitra lingkungan hidup. 3. Melaksanakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan demi kepentingan generasi sekarang dan generasi mendatang. 4. Mewujudkan kelestarian antara hubungan manusia dengan lingkungan hidup. Lingkungan adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup. Baik manusia, binatang maupun tumbuhtumbuhan ketiganya hidup di lingkungan. Lingkungan terdiri atas ligkungan daratan, perairan dan juga lingkungan udara. Lingkunga sangat berperan penting bagi kehidupan makhluk hidup. Setidaknya ada beberapa manfaat atau fungsi lingkungan untuk kehidupan manusia. Beberapa fungsi lingkungan bagi kehidupan makhluk hidup antara lain adalah sebagai berikut: 1. Sebagai Tempat Untuk Dapat Bertahan Hidup

309

Fungsi dari lingkungan yang pertama dan yang paling terlihat adalah sebagai tempat untuk dapat bertahan hidup. Telah dikatakan sebelumnya bahwasannya semua makhluk hidup yang mencakup manusia, binatang dan juga tumbuh- tumbuhan mempunyai sifat saling ketergantungan anatara satu dan lainnya, bahkan dengan benda- benda tak hidup yang telah diciptakan oleh Tuhan. 2. Sebagai Tempat Untuk Bersosialisasi Fungsi lingkungan yang selanjutnya adalah sebagai tempat untuk bersosialisasi. Karena kita mengetahui bersama bahwasannya lingkungan tidak hanya berisi elemen abiotik saja namun juga sesama makhluk hidup. Oleh karena itulah lingkungan ini merupakan tempat untuk bersosialisasi.

3. Sebagai Tempat Untuk Mencari Kekayaan Lingkungan juga merupakan tempat untuk mencari kekayaan. Kekayaan alam Indonesia yang terkandung di lingkungan sangat banyak, seperti emas, perak, permata, nikel, timah, batu bara, minyak bumi dan barang- barang tambang lainnya. Selain yang tersimpan di dalam bumi, banyak pula kekayaan yang berada di permukaan bumi. 4. Tempat Untuk Mendapatkan Hiburan Lingkungan juga merupakan tempat untuk memperoleh hiburan. Hiburan yang dapat ditemukan di lingkungan tidak hanya berupa pemandangan tentang keindahan alam saja, namun juga hiburan yang diciptakan oleh manusia. 5. Sarana Edukasi

Lingkungan juga merupakan tempat untuk memperoleh pendidikan atau edukasi. Lingkungan bisa digunakan sebagai tempat

310

untuk menyelenggarakan pendidikan, namun dari lingkungan pula manusia bisa memetik banyak sekali pelajaran. 6. Sumber Kebudayaan Lingkungan juga merupakan tempat lahirnya suatu kebudayaan. Kebudayaan terbentuk karena hal- hal yang dibiasakan dalam suatu lingkungan. Oleh karena itulah lahirnya suatu kebudayaan tidak bisa terlepas dari lingkungan. Lingkungan yang kita tempati mempunyai peranan yang sangat penting. Karena lingkungan tersebut haruslah bersih, sehat dan lestari demi kenyamanan dan kebaikan bersama. Ada berbagai hal yang dapat dilakukan manusia untuk pelestarian lingkungan hidup. Untuk mewujudkannya dapat menerapkan sistem pertanian organik berkelanjutan. Dikarenakan pertanian organik menghindari penggunaan input kimia. Dengan itu dapat meminimalisisr terjadinya pencemaran serta menjaga kelestarian lingkungan hidup tanpa merusak alam.

PENERAPAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK

BERKELANJUTAN

Salah satu contoh penerapan pertanian berkelanjutan adalah sistem pertanian organik. Pertanian organik adalah metode produksi tanaman yang berfokus pada perlindungan lingkungan. Metode ini menghindari penggunaan input kimia, seperti pupuk dan pestisida (Abando dan Rohnerthielen, 2007 dalam Theocharopoulos et al., 2012:46). Teknik-teknik yang digunakan dalam pertanian organik merupakan pendekatan dari sistem pertanian berkelanjutan yang menekankan pada pelestarian dan konservasi sumberdaya alam guna

311

terciptanya keseimbangan ekosistem dan memberikan kontribusi bagi peningkatan produktivitas pertanian dalam jangka panjang. Kegiatankegiatan yang menunjang pertanian berkelanjutan diantaranya adalah sebagai berikut (Sudirja,2008 : 3) : 1. Pengendalian Hama Terpadu Pengendalian hama tanaman dapat dilakukan dengan cara yang lebih bijak dan ramah lingkungan dengan mengesampingkan penggunaan pestisida kimiawi melalui metode Pengendalian Hama Terpadu (PHT). PHT merupakan pengendalian hama yang dilakukan dengan menggunakan unsur-unsur alami yang mampu mengendalikan hama agar tetap berada pada jumlah di bawah ambang batas yang merugikan dengan cara-cara yang aman bagi lingkungan dan makhluk hidup. Beberapa cara pengendalian hama terpadu yakni: a. Menggunakan serangga atau binatang-binatang yang dikenal sebagai musuh alami hama seperti Tricogama sp. yang merupakan musuh alami dari parasit telur dan parasit larva hama tanaman b. Menggunakan tanaman penangkap hama untuk menjauhkan hama dari tanaman utama

c. Melakukan rotasi tanaman untuk mencegah terakumulasinya patogen dan hama yang sering menyerang satu spesies saja 2. Konservasi Tanah

Konservasi tanah dapat diartikan sebagai penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan dan dapat berfungsi secara berkelanjutan (Arsyad 2006 dalam Ni Gusti Ketut 2015:8). Kegiatan konservasi tanah diantaranya dengan membuat sengkedan

312

atau terasering pada lahan miring untuk mencegah terjadinya erosi, melakukan reboisasi atau penanaman kembali lahan kritis, melakukan pergiliran tanaman atau crop rotation dan menanam tanaman penutup tanah (cover crop). 3. Menjaga Kualitas Air Menjaga dan melindungi sumberdaya air untuk tetap mempertahankan kualitasnya pada kondisi alamiahnya merupakan hal mutlak dalam pertanian. Penurunan kualitas air akan menurunkan daya guna, produktivitas dan daya tampung dari sumberdaya air yang pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumberdaya air. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas air antara lain: mengurangi penggunaan senyawa kimia sintetis ke dalam tanah yang dapat mencemari air tanah, menggunakan irigasi tetes yang menghemat penggunaan air dan pupuk, melakukan penanaman, pemeliharaan dan kegiatan konservasi tanah pada kawasan lahan kritis terutama di hulu daerah aliran sungai. 4. Tanaman Pelindung Penanaman tanaman pelindug seperti gandum dan semanggi di akhir musim panen tanaman sayuran atau sereal bermanfaat untuk menekan pertumbuhan gulma, mencegah erosi dan meningkatkan nutrisi dan kualitas tanah.

5. Diversifikasi Tanaman

Diversifikasi tanaman merupakan teknik menanam/memelihara lebih dari satu jenis tanaman dalam satu areal lahan pertanian. Cara ini adalah salah satu alternatif untuk mengurangi resiko kegagalan usaha pertanian akibat kondisi cuaca ekstrim, serangan hama pengganggu tanaman, dan fluktuasi harga

313

pasar. Diversifikasi tanaman juga dapat berkontribusi bagi konservasi lahan, menjaga kelestarian habitat binatang, dan meningkatkan populasi serangga yang bermanfaat. Dari segi ekonomi, diversifikasi tanaman dapat meningkatkan pendapatan petani sepanjang tahun dan meminimalkan kerugian akibat kemungkinan kegagalan dari menanam satu jenis tanaman saja. 6. Pengelolaan Nutrisi Tanaman Pengelolaan nutrisi tanaman diperlukan untuk meningkatkan kondisi tanah serta melindungi lingkungan tanah. Hal ini dapat dilakukan dengan penggunaan pupuk kandang dan tanaman kacangkacangan sebagai penutup tanah yang tidak hanya menyuburkan tanah tetapi juga dapat menekan biaya pembelian pupuk anorganik yang harus dikeluarkan. Beberapa jenis pupuk organik yang dapat dimanfaatkan antara lain pupuk kompos, kascing, dan pupuk hijau (dedaunan). 7. Agroforestri (wanatani) Agroforestri merupakan sistem tata guna lahan (usaha tani) yang mengkombinasikan tanaman semusim maupun tanaman tahunan untuk meningkatkan keuntungan, baik secara ekonomis maupun lingkungan. Sistem ini membantu terciptanya keanekaragaman tanaman dalan suatu luasan lahan untuk mengurangi resiko kegagalan dan melindungi tanah dari erosi serta meminimalisir kebutuhan pupuk dari luar lahan karena adanya daur ulang sisa tanaman. Budidaya tanaman secara organik merupakan salah satu solusi ditengah kecemasan masyarakat terhadap bahaya pestisida dan pencemaran lingkungan. Atas dasar kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan, pertanian organik muncul sebagai salah satu

314

alternatif pertanian modern dengan mengandalkan bahan alami dan menghindari bahan sintetik. Melalui metode bertanam secara organik diharapkan dapat menghasilkan pangan yang sehat dan bebas residu pestisida, sekaligus tidak menyebabkan pencemaran pada lingkungan. Pupuk yang digunakan untuk budidaya tanaman berasal dari alam, seperti pupuk kandang dan kompos. Sementara itu, pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman menggunakan musuh alaminya atau pestisida organik (biopestisida). Artinya, seluruh proses pangan organik dilakukan secara alami, mulai budidaya hingga pengolahannya. Hasil produksi dari pertanian organik ternyata lebih bermutu dibandingkan dengan hasil budidaya pertanian konvensional. Beberapa kriteria yang memiliki nilai lebih diantaranya rasa lebih enak, penyimpanan lebih lama, warna lebih menarik, dan lebih menyehatkan karena tidak mengandung bahan kimia. Sistem pertanian organik menjadi trend dan terus berkembang karena dapat menghasilkan produk yang lebih sehat untuk dikonsumsi. Secara fisik, penampilan produk organik tidak berbeda dengan produk nonorganik, tetapi kualitas produk organik lebih baik dibandingkan dengan produk non-organik. Prinsip-prinsip pertanian organik merupakan dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan pertanian organik. Prinsip – prinsip ini berisi tentang sumbangan yang dapat diberikan pertanian organik bagi dunia, dan merupakan sebuah visi untuk meningkatkan keseluruhan aspek pertanian secara global. Prinsip-prinsip ini diterapkan dalam pertanian dengan pengertian luas, termasuk bagaimana manusia memelihara tanah, air, tanaman, dan hewan

315

untuk menghasilkan, mempersiapkan dan menyalurkan pangan dan produk lainnya. Prinsip – prinsip tersebut menyangkut bagaimana manusia berhubungan dengan lingkungan hidup, berhubungan satu sama lain dan menentukan warisan untuk generasi mendatang. Pertanian organik didasarkan pada: 1. Prinsip Kesehatan Pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan. Prinsip ini menunjukkan bahwa kesehatan tiap individu dan komunitas tak dapat dipisahkan dari kesehatan ekosistem; tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman sehat yang dapat mendukung kesehatan hewan dan manusia. Peran pertanian organik baik dalam produksi, pengolahan, distribusi dan konsumsi bertujuan untuk melestarikan dan meningkatkan kesehatan ekosistem dan organisme, dari yang terkecil yang berada di alam tanah hingga manusia. Secara khusus, pertanian organik dimaksudkan untuk menghasilkan makanan bermutu tinggi dan bergizi yang mendukung pemeliharaan kesehatan dan kesejahteraan. Mengingat hal tersebut, maka harus dihindari penggunaan pupuk, pestisida, obatobatan bagi hewan dan bahan aditif makanan yang dapat berefek merugikan kesehatan. 2. Prinsip Ekologi Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan. Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi kehidupan. Prinsip ekologi meletakkan pertanian organik dalam sistem ekologi kehidupan. Prinsip ini menyatakan bahwa produksi didasarkan pada proses dan daur ulang

316

ekologis. Makanan dan kesejahteraan diperoleh melalui ekologi suatu lingkungan produksi yang khusus:sebagai contoh, tanaman membutuhkan tanah yang subur, hewan membutuhkan ekosistem peternakan, ikan dan organisme laut membutuhkan lingkungan perairan. Budidaya pertanian, peternakan dan pemanenan produk liar organik haruslah sesuai dengan siklus dan keseimbangan ekologi di alam. Siklus – siklus ini bersifat universal tetapi pengoperasiannya bersifat spesifik-lokal. Pengelolaan organik harus disesuaikan dengan kondisi, ekologi, budaya dan skala lokal. Bahan – bahan asupan sebaiknya dikurangi dengan cara dipakai kembali, didaur ulang dan dengan pengelolaan bahan – bahan dan energi secara efisien guna memelihara, meningkatkan kualitas dan melindungi sumber daya alam. Pertanian organik dapat mencapai keseimbangan ekologis melalui pola sistem pertanian, pembangunan habitat, pemeliharaan keragaman genetika dan pertanian. Mereka yang menghasilkan, memproses, memasarkan atau mengkonsumsi produk – produk organik harus melindungi dan memberikan keuntungan bagi lingkungan secara umum, termasuk di dalamnya tanah, iklim, habitat, keragaman hayati, udara dan air. 3. Prinsip Keadilan Pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama. Keadilan dicirikan dengan kesetaraan, saling menghormati, berkeadilan dan pengelolaan dunia secara bersama, baik antar manusia dan dalam hubungannya dengan makhluk hidup yang lain. Prinsip ini menekankan bahwa mereka yang terlibat dalam pertanian organik harus membangun hubungan

317

yang manusiawi untuk memastikan adanya keadilan bagi semua pihak di segala tingkatan; seperti petani, pekerja, pemroses, penyalur, pedagang dan konsumen. Pertanian organik harus memberikan kualitas hidup yang baik bagi setiap orang yang terlibat, menyumbang bagi kedaulatan pangan dan pengurangan kemiskinan. Pertanian organik bertujuan untuk menghasilkan kecukupan dan ketersediaan pangan ataupun produk lainnya dengan kualitas yang baik.

Prinsip keadilan juga menekankan bahwa ternak harus dipelihara dalam kondisi dan habitat yang sesuai dengan sifat-sifat fisik, alamiah dan terjamin kesejahteraannya. Sumber daya alam dan lingkungan yang digunakan untuk produksi dan konsumsi harus dikelola dengan cara yang adil secara sosial dan ekologis, dan dipelihara untuk generasi mendatang. Keadilan memerlukan sistem produksi, distribusi dan perdagangan yang terbuka, adil, dan mempertimbangkan biaya sosial dan lingkungan yang sebenarnya. 4. Prinsip Perlindungan Pertanian organik harus dikelola secara hati – hati dan bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang serta lingkungan hidup. Pertanian organik merupakan suatu sistem yang hidup dan dinamis yang menjawab tuntutan dan kondisi yang bersifat internal maupun eksternal. Para pelaku pertanian organik didorong meningkatkan efisiensi dan produktifitas, tetapi tidak boleh membahayakan kesehatan dan kesejahteraannya. Pangan organik yang mengandung berbagai nutrisi penting cukup baik untuk mendukung sistem pencernaan, membantu sistem

318

kekebalan tubuh, memenuhi nutrisi yang penting bagi otak, dan detoksifikasi hati. Pangan organik mengandung antioksidan yang cukup banyak memiliki rasa yang lezat, serta aman untuk bayi dan anak-anak. Selain itu, pangan organik secara tidak langsung dapat membantu membersihkan darah, membuang racun yang menumpuk pada sel, membentuk regenerasi sel-sel baru, menjaga keseimbangan asam-basa, dan sebagai suplemen makanan atau vitamin. Berikut tiga kelebihan produk organik: a. Kandungan zat antioksidan lebih banyak, khususnya kandungan fenol dan asam salisilat.

b. Kandungan vitamin C dan mineral lebih banyak, khusunya pada sayuran dan buah. c. Seratus persen tidak mengandung residu pestisida yang beracun. Kesehatan tubuh sangat tergantung pada makanan yang dikonsumsi. Dengan mengonsumsi makanan yang sehat, kondisi tubuh akan tetap sehat. Salah satu jenis makanan sehat adalah pangan yang dibudidayakan secara organik. Pangan yang dihasilkan melalui budidaya organik mengandung zat gizi tinggi dengan rasa yang lebih enak. Produksi pangan organik tidak hanya mengacu kepada proses produksinya, tetapi juga proses pengolahan makanan tersebut. Produk pertanian yang dihasilkan dari budidaya organik terbukti tidak mengandung racun. Saat ini masyarakat lebih cenderung memilih bahan-bahan pangan organik (organic food). Pasalnya adanya gerakan gaya hidup sehat ”back to nature” mendorong masyarakat untuk selektif memilih makanan yang sehat dan organik. Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable

319

resources) dan sumberdaya tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources) untuk proses produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin. Keberlanjutan yang dimaksud meliputi : penggunaan sumberdaya, kualitas dan kuantitas produksi, serta lingkungannya. Proses produksi pertanian yang berkelanjutan akan lebih mengarah pada penggunaan produk hayati yang ramah terhadap lingkungan dan berbasis sistem pertanian organik.

Untuk dapat dikatakan berkelanjutan, suatu sistem pertanian harus memenuhi prinsip dasar yang secara umum merupakan adopsi dari prinsip dasar pembangunan berkelanjutan .Tiga prinsip dasar sistem pertanian berkelanjutan meliputi: 1. Keberlanjutan Ekonomi Keberlanjutan secara ekonomi dimaksudkan sebagai pembangunan yang mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu untuk memelihara keberlanjutan pemerintahan dan menghindari ketidakseimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri. Pertanian berkelanjutan dapat dilakukan melalui peningkatan pengelolaan tanah dan rotasi tanaman dengan tetap menjaga kualitas tanah dan ketersediaan air sehingga peningkatan produksi pertanian dapat terus dipertahankan hingga jangka panjang. 2. Keberlanjutan Ekologi/Lingkungan Sistem yang berkelanjutan secara ekologi/lingkungan merupakan usaha untuk memanfaatkan dan mengelola sumberdaya alam secara bijaksana dengan tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan berlaku adil bagi generasi mendatang

320

(Keraf, 2002:166). Pertanian berkelanjutan dapat dicapai dengan melidungi, mendaur ulang, mengganti dan/atau mempertahankan basis sumberdaya alam seperti tanah, air, dan keanekaragaman hayati yang memberikan sumbangan bagi perlindungan modal alami. 3. Keberlanjutan Sosial Keberlanjutan sosial diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai keadilan dan kesetaraan akses terhadap sumberdaya alam dan pelayanan publik baik dalam bidang kesehatan, gender, maupun akuntabilitas politik. Dalam pertanian berkelanjutan, keberlanjutan sosial berkaitan dengan kualitas hidup dan kesejahteraan dari mereka yang terlibat dalam sektor ini. Pertanian berkelanjutan memberikan solusi bagi permasalahan pengangguran karena sistem ini mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak bila dibandingkan dengan sistem pertanian konvensional yang lebih mengedepankan penggunaan mesin dan alat-alat berat.

Perbedaan antara pertanian konvensional/modern dengan pertanian berkelanjutan:

Pertanian Pertanian Berkelanjutan

Konvensional/Modern

Sangat tergantung pada Sangat tergantung pada kemajuan inovasi teknologi manajemen, pengetehauan serta keterampilan petani

Membutuhkan investasi modal yang besar untuk produksi dan pengembangan teknologi Pada umumnya tidak membutuhkan investasi modal yang besar

Skala pertanian yang cukup luas/besar Skala pertanian kecil dan menengah

Sistem tanam: monokultur Sistem tanam: diversifikasi

321

Penggunaan pupuk dan pestisida kimiawi secara luas Meminimalisir penggunaan pupuk dan pestisida kimiawi, mengalihkannya dengan pupuk dan pestisida alami

Biaya yang dikeluarkan untuk upah tenaga kerja relatif rendah karena hanya dibutuhkan sedikit tenaga kerja

Ketergantungan yang tinggi pada penggunaan bahan bakar untuk sumber energi pada produksi pertanian, produksi pupuk, pengepakan, transportasi, dan pemasaran Biaya upah tenaga kerja lebih tinggi karena dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja

Penggunaan bahan bakar fosil dalam proses produksi relatif lebih rendah karena minim penggunaan mesin pertanian, tidak memproduksi pupuk kimiawi, dan dalam pemasarannya pun lebih menekankan pada pemasaran secara langsung dan bersifat lokal (areal pertanian dekat dengan konsumen sehingga jalur distribusi lebih pendek dibandingkan dengan sistem pertanian konvensional)

PENUTUP

Simpulan

Pertanian organik berkelanjutan merupakan salah satu teknologi alternatif yang memberikan berbagai hal positif, dapat diterapkan pada usaha tani yang memiliki produk bernilai komersial tinggi dan tidak mengurangi produksi serta tetap menjaga keseimbangan alam. Dikarenakan Seiring dengan pertumbuhan jumlah populasi yang kian pesat, ketersediaan sumberdaya alam pun menjadi terbatas jumlahnya. Air, tanah dan bahan bakar merupakan

322

tiga komponen penting yang menentukan kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya, karenanya adalah suatu keharusan untuk memanfaatkannya seefisien mungkin. Dan pertanian organik berkelanjutan terbukti memiliki keunggulan baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan dari sistem pertanian organik yang berkelanjutan tersebut adalah alasan mengapa cara terbaik untuk mengakomodasi kebutuhan pangan dan mempertahankan kelestarian lingkungan di Desa Moyo Kecamatan Moyo Hilir Kab.Sumbawa baik untuk generasi sekarang maupun generasi yang akan datang.

Saran

Diharapkan tulisan ini dapat membangun kesadaran bagi setiap individu akan kepedulian terhadap sistem pertanian organik yang berkelanjutan untuk selalu mengingat ekologi, teknologi dan produksi secara stabil melalui pemberdayaan alam, ternak dan manusia. Serta diperlukan lebih banyak kajian atau penelitian untuk mendapatkan saprotan organik. Usaha tani yang berorientasi pasar global perlu menekankan aspek kualitas, keamanan, kuantitas dan harga bersaing serta ikut andil dalam menjaga kelestarian lingkungan di Desa Moyo Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa.

DAFTAR RUJUKAN

Arsyad, Sitanala (2006) ‘Konservasi Tanah dan Air’, IPB Press,

Bogor.

Elfin Efendi.2016. IMPLEMENTASI SISTEM PERTANIAN

BERKELANJUTAN DALAM MENDUKUNG

323

PRODUKSI PERTANIAN. Jurnal Warta Edisi : 47. ISSN :

1829 – 7463.

Fadlina, Inneke Meilia dkk (2013:44). ‘Perencanaan Pembangunan

Pertanian Berkelanjutan (Kajian tentang Pengembangan Pertanian Organik di Kota Batu)’, Sustainable Development of Agrocultural (Studies on Organic Agricultural Development in Batu City), J-PAL, Vol. 4: 1.

Kasumbogo Untung. 1997, Peranan Pertanian Organik Dalam Pembangunan yang Berwawasan Lingkungan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian: Jakarta.

Keraf, A. S. (2002) ‘Etika lingkungan’, Penerbit Buku Kompas,

Jakarta.

Theocharopoulos, Athanasios et al. (2012) ‘Sustainable Farming

Systems vs Conventional Agriculture: A Socioeconomic Approach’, Sustainable Development - Education, Business and Management - Architecture and Building Construction - Agriculture and Food Security, Prof. Chaouki Ghenai (Ed).

Sudirja, Rija (2008) ‘Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis

Sistem Pertanian Organik’, disampaikan pada acara

Penyuluhan Pertanian, KKNM UNPAD Desa Sawit Kec. Darangdan Kab. Purwakarta, 7 Agustus 2008.

324

This article is from: