1 minute read

Apa itu selfdiagnose? Berbahayakah?

Next Article
Topi Ungu

Topi Ungu

Self-diagnosis adalah asumsi bahwa seseorang rentan terhadap penyakit fisik maupun mental berdasarkan pengetahuannya sendiri. Kemudahan mencari dan mendapatkan informasi di era sekarang ini membuat sebagian orang merasa bisa mengetahui apa yang terjadi pada dirinya Diagnosis sendiri sangat berbahaya bagi kesehatan jika seseorang memilih metode pengobatan yang salah dan meminum obat yang salah Selain membahayakan kesehatan, selfdiagnosis juga dapat memengaruhi kesehatan mental sehingga menimbulkan kecemasan berlebihan.

Dampak self-diagnosis sangat buruk bagi kesehatan mental yaitu meningkatkan kecemasan berlebihan dan menimbulkan perasaan depresi.

Advertisement

Misalnya, Anda khawatir sering sakit kepala dan sering merasa lelah, maka

Anda mencari informasi tentang sakit kepala tersebut di internet

Berdasarkan hasil pencarian Anda, gejala tersebut merupakan tanda bahwa Anda mengalami penyakit yang lebih serius. Saat ini, Anda sangat cemas dan tegang, sehingga hidup

Anda selalu diselimuti ketakutan yang mengganggu kesehatan mental Anda

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah selfdiagnose!

1. Hindari mencari tahu dan mempercayai hanya lewat internet

Hanya dengan membuka ponsel, Anda bisa mendapatkan banyak informasi dan konten yang bermanfaat. Tetapi sayangnya, tidak ada yang dapat menjamin keakuratan informasi berita ini. Oleh karena itu, Anda harus pandai memilah dan memahami informasi yang dikonsumsi. Disarankan untuk memilih konten kesehatan mental dari para profesional seperti psikolog dan psikiater

2. Jangan menggunakan referensi selebriti dengan kondisi kesehatan mental tertentu

Kebanyakan kita hanya melihat pengalaman orang lain di media sosial, lalu kita bisa menemukan gejala atau kondisi serupa yang dialami. Kesamaan ini dapat membuat kita menyimpulkan bahwa kita memiliki kondisi mental yang sama Terlepas dari kesamaannya, penting untuk diingat bahwa kondisi mental setiap orang tentu tidak bisa dibandingkan.

3. Lebih baik tidak mengikuti tes asesmen online

Boleh saja merasa penasaran dengan tes online dan mencobanya. Namun, hasil tes belum tentu dapat diandalkan untuk digunakan sebagai dasar diagnosis kesehatan mental. Selain tidak jelas asal usulnya, hasil tes online ini tentu saja hanya berdasarkan gejala umum dan bukan gejala yang lebih spesifik.

4. Jangan menjelaskan kepada teman atau orang lain bahwa Anda mengalami gangguan jiwa

Tergantung dari sikap atau perilaku

Anda yang dianggap aneh atau tidak biasa, apalagi jika diulang berkali-kali, mereka akan mencurigai atau mengaitkan perilaku Anda dengan beberapa gangguan psikis yang mereka anggap serupa. Padahal, apa yang mereka ketahui belum tentu sepenuhnya akurat.

5. Jika Anda merasa menderita gangguan jiwa, segera periksakan

Langkah yang tepat jika Anda merasa memiliki gejala yang memengaruhi kesehatan mental adalah mencari bantuan dari profesional seperti dokter, psikolog, dan psikiater Jangan takut terlihat gila, karena kesehatan Anda jauh lebih penting daripada yang d k k l (S f )

This article is from: