![](https://assets.isu.pub/document-structure/230614145948-0b77f659248c8d095f399d98ecbb5b6c/v1/baa5345eef5404dd557d473fc2479951.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
1 minute read
LiveIn2023
Awalnya, aku tidak memiliki perasaan yang terlalu excited mengenai Live In 2023 ini. Namun, pada hari pertama aku sampai disana, aku menyadari bahwa betapa baik dan ramahnya keluarga yang menyambutku. Mereka menerima ku dengan penuh senyuman. Tak pernah seharipun aku merasa aku lelah dan menyesal menjalani live in ini. Banyak pengalaman yang aku dapat disana mulai dari pengalaman baik, lucu, hingga menyeramkan. Tapi itu semua merupakan cara aku bisa belajar mengenai suatu kehidupan.
Keluarga asuh ku memiliki 7 anggota keluarga yaitu Pak Suwarto, Bu Pur, Nanda, Aya, Gebi, Kirana dan omanya. Pak Suwarto merupakan orang yang sangat religius dan pekerja keras dan baik kepada aku dan Agatha. Beliau menceritakan mengenai kisahnya di Gua Maria, mengambilkan aku dan Agatha kelapa dan selalu tidur di rumah kami untuk menjaga kami padahal seharusnya beliau tidur di rumah sebelah bersama keluarganya. Omanya sangat suka menyapa, memberikanku senyuman, serta mengajak ku ke gereja pada hari pertama. Aku sebisa mungkin melakukan semua kegiatan yang ada mulai dari hari pertama agar bisa benar-benar mengetahui dan mendalami kehidupan mereka. Bu Pur memiliki senyum yang cantik dan selalu memasakan makanan-makanan enak untuk kami, mengajarkan cara memotong temu lawak, mengajak kami ke pasar dan mengajarkan kami cara memasak. Nanda yang awalnya ku kira membenci aku dan Agatha ternyata dibertahu oleh Bu Pur bahwa dia merupakan anak yang sangat pemalu. Aya yang memiliki nama panggilan yang sama denganku mau membantuku menyatukan selang air dengan senang hati dan selalu membalas sapaanku dengan bahagia. Gebi yang awalnya malu-malu dan selalu kabur jika diajak ngobrol diakhir menjadi dekat dengan kami dan mau ikut perpisahan kami
Advertisement
Kirana, anak perempuan paling kecil dari keluarga Pak Suwarto. Kirana merupakan anak yang sangat baik dan pemberani. Di hari pertama, dia mengajak ku berjalan-jalan mengenal lingkungan lain dan memberitahuku jalan pintas yang sedikit menyeramkan dan curam. Tapi, dia selalu berkata “Bisa gak Mbak Aya?
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230614145948-0b77f659248c8d095f399d98ecbb5b6c/v1/0d36291b4d3d08a4752c04854aacb5dd.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230614145948-0b77f659248c8d095f399d98ecbb5b6c/v1/ee244833456398f97a4901a8509dd419.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
Kalo gabisa sini pegang tanganku.” Aku selalu mengingat kata-kata itu. Dia selalu ada dan selalu menemani hari-hariku dan Agatha. Ketika dia pergi ke sekolah, rasanya lama dan sepi sekali.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230614145948-0b77f659248c8d095f399d98ecbb5b6c/v1/80e72edb3977a0560c7d239a5cdd2276.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
Dia menuntun kita juga saat jalan di tengah kegelapan tanpa rasa takut dan selalu membantu kita. Aku benar-benar sangat menyayangi Kirana seperti adikku sendiri. Aku memberikan sebuah cermin kecil berisi surat kepadanya di hari terakhir. Setelah kami pergi dan dia pulang sekolah, Bu Pur memberi kabar bahwa dia menangis karena membaca suratku dan baru mengingat bahwa kami sudah pulang.
Saat perpisahan, Bu Pur dan Pak Suwarto membawakan kami oleh-oleh untuk dibawa pulang Kami juga diberikan dua kelapa yang kecil Dimana ini berarti Pak Suwarto mengambil lagi sendiri kelapanya hanya agar kita mudah membawa pulang. Bu Pur juga menyiapkan mie untuk perjalanan pulang serta ayam yang sangat enak Aku benar-benar terharu dan merasakan kebaikan yang besar dari keluarga halaman yang personal untuk aku tidak melupakan me berkomunikasi dengan merek
Kirana. Aku benar-benar berh kasih Live In 2023.