8 minute read
E. Kesimpulan dan Rekomendasi
• Terkait penyelenggaraan utsawa dharmagita dilaksanakan oleh Lembaga
Pengembangan Dharmagita (LPDG). LPDG menyeleksi di tiap-tiap daerah dan bertanggung jawab untuk mengawal pelaksanaan utsawa dharmagita.
Advertisement
• Anak-anak yang juara akan menjadi mentor bagi teman-temannya di daerahnya masing-masing untuk pembinaan bagi kegiatan utsawa dharmagita tahun-tahun berikutnya. Dan juga memberikan kesempatan kepada anak-anak yang juara tersebut untuk tampil di beberapa media untuk siaran-siaran mimbar agama hindu, sehingga mereka bermanfaat secara keilmuan.
• Juara dari masing-masing kategori UDG akan disatukan dan dikirim ke daerah sehingga daerah tahu. Selain melalui media sosial dan youtube bimas hindu, produk kegiatan UDG akan di kirim ke daerah sebagai bahan latihan dan panduan sebagai bahan belajar khususnya untuk lomba-lomba serupa. Para Pembina UDG yang dijadikan juri juga dalam kegiatan lomba akan ada program pembinaan ke daerahdaerah agar kegiatan tersebut merata se-Indonesia.
• Event temu karya ilmiah merupakan tindak lanjut dari event jambore nasional di tingkat dasar dan ditingkatkan ke tingkat perguruan tinggi. Dimana selain event pendidikan juga ada event keagamaan termasuk lagu keagamaan, tarian kreasi keagamaan, dan lain-lainnya disamping bersifat ilmiah seperti karya ilmiah, proposal dan yang lainnya.
E. Kesimpulan dan Rekomendasi a. Kesimpulan
• Setiap Agama dan Umat Beragama mmiliki hak dan kewajiban untuk melaksanakn aktifitas kehidupan keagamaan sesuai keyakinan dan budaya yang dimilikinya dengan memegang teguh aspek toleransi dan kerukunan umat beragama sebagai wujud pelaksanaan Pasal 29 Ayat 2 UUD 1945.
• Melalui evaluasi ini ingin melihat sebenarnya event keagamaan itu seperti apa karena ada event keagamaan yang terkait dengan hari-hari besar keagamaan, ada event keagamaan yang terkait dengan budaya, da nada event-event khusus seperti yang ada di pendidikan. Event keagamaan diharapkan dapat meningkatkan nilainilai pemahaman umat terhadap agamanya sehingga alokasi anggaran yang dianggarkan benar-benar berdampak terhadap output atau pun outcomenya.
Sangat diharapkan adanya koordinasi dengan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan event-event keagamaan.
• Umat Buddha merasakan kehadiran Pemerintah melalui Kementerian Agama dalam penyelenggaraan berbagai event/kegiatan keagamaan seperti hari besar keagamaan dan penyelenggaraan lomba membaca kitab suci (Swayamwara
Tripitaka Gatha, Sippa Dhamma Samajja, Mahaniti Loka Dhamma, dan Yobbana
Dhamma Samaya) baik berupa bantuan ataupun penyelenggaraan sangat diperlukan. Bimas Buddha Pusat MLD (Mahaniti Loka Dhamma) merupakan Kompetisi Presentasi Pengmbangan Kreatifitas Mahasiswa (PKM)
Para Mahasiswa PTKB yang dilakukan dengan koordinasi Pusat dan Daerah Ada 5 (Lima) Bidang PKM memperebutkan Piala Bergilir Menteri Agama RI, merupakan Event Tahunan, Untuk Tahun 2021 sudah pelaksanaan yang ke VIII
• Penyelenggaraan MTQ dan STQ Pusat merupakan bagian dari event keagamaan yang dilaksanakan oleh umat Islam RO Event Keagamaan Islam berupa kegiatan yang berada di Ditjen Bimas Islam setiap tahun juga menyelenggarakan event budaya seperti pelaksanaan kompetisi film pendek Islam budaya nusantara,
Festival seni Ramadhan bekerjasama dengan Universitas Indonesia, Kampanye moderasi beragama international, terkendala pada pembatasan interaksi sosial.
• Event pesparawi yang ke-13 diselenggarakan oleh Bimas Kristen pada tahun 2022 di DIY. Pesparawi merupakan bagian dari pembangunan mental dan spiritual, moral, dan etika umat Kristen sekaligus wujud daripada iman Kristen dalam kehidupan berjemaat, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Seluruh peserta dan panitia wajib sudah divaksin (dosis satu dan dua), semua peserta dan panitia harus PCR sebelum berangkat dan satu hari sebelum kegiatan lomba. Output Output event pesparawi: (1) tumbuhnya kesadaran masyarakat/umat dalam kepelbagaian sebagai bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai macam suku, agama, ras, dan antar golongan (inklusif); (2) tumbuhnya kesadaran penghayatan keyakinan/agamanya semakin dewasa terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di tengah kepelbagaian (moderasi beragama).
• Umat Katolik melalui event pesparani ini kesatuan umat katolik dirayakan, dan pembinaan iman dilaksanakan untuk menambah penguasaan dan pengetahuan tentang keagamaan di Indonesia. Akibat pandemic covid-19, pesparani ke-2 yang sedianya dilaksanakan di tahun 2020 di tunda ke tahun 2021, namun pelaksanaan pesparani tahun 2021 pun juga ditunda ke tahun 2022 yang akan dilaksanakan di
Kupang-NTT. Melalui event pesparani ini kesatuan umat katolik merayakan dan melakukan pembinaan iman yang dilaksanakan untuk menambah penguasaan dan pengetahuan tentang keagamaan di Indonesia. Akibat pandemic covid-19, pesparani ke-2 yang sedianya dilaksanakan di tahun 2020 di tunda ke tahun 2021, namun pelaksanaan pesparani tahun 2021 pun juga ditunda ke tahun 2022 yang akan dilaksanakan di Kupang-NTT.
• Pesparawi dan Pesparani mengangkat kegiatan menyanyi adalah salah satu bentuk bagian dari kehidupan beriman yang ekspresinya antara lain melalui event-event keagamaan seperti pesparani dan diwujudkan dalam bentuk peribadatan pada perayaan ekaristi, perayaan natal, perayaan paskah, atau dalam perayaan setiap kali event dilaksanakan diawali dengan doa dalam ritual keagamaan katolik.
• Event-event keagamaan Buddha dibagi dalam beberapa klasifikasi: Untuk mahasiswa di PT yang ber keagamaan Buddha: melalui event mahaniti loka dhamma merupakan kompetisi presentasi pengembangan kreativitas mahasiswa
PTKB melalui 5 bidang PKM, yaitu karya cipta, kewirausahaan, penelitian, pengabdian, dan kajian kitab suci.
• Event keagamaan islam dalam MTQ dan STQ yang merupakan lomba perorangan dan telah dilaksanakan sejak tahun 1970 an dan terbantu dengan APBD dari daerah. Kegiatan ini memiliki misi besar, yaitu mensosialisasikan alquran di bumi nusantara dan memahamkan masyarakat pentingnya cinta alquran sehingga kegiatan ini digilir ada MTQ dan STQ setiap tahun dan setiap dua tahun sekali yang gilirannya ditujukan kepada wilayah-wilayah provinsi yang mengajukan untuk siap melaksanakan kegiatan tersebut.
• Pelaksanaan MTQ tahun 2022 di provinsi Kalimantan Selatan yang merupakan bagian syiar bersama dalam membangun kehidupan masyarakat yang agamis, religious, dan nasionalis sebagai bentuk kekuatan dalam membangun kebersamaan dan menguatkan moderasi beragama. Kegiatan STQ dan MTQ sudah mulai berkembang dan yang dilombakan hanya di wilayah al qur'an saja namun sejak dua tiga tahun terakhir ini menjadi STQH sehingga memerlukan tambahan dewan hakim, tambahan biaya transportasi dan sebagainya.
• Bagi Umat Hindu Kendala yang dialami ketika menyelenggarakan UDG, yaitu: adanya pandemic covid-19 sehingga pelaksanaan UDG yang biasanya tatap muka harus dilaksanakan secara daring dan luring, kendala terkait kultur karena hindu nusantara (seperti hindu batak, hindu dayak, hindu Maluku, hindu papua) dimana ada perbedaan-perbedaan tertentu dalam membaca sloka sehingga kedepannya perlu disusun sebuah standar untuk merumuskan teknik menilai sloka dan palawakya sesuai dengan kultur daerah masing-masing. Kegiatan ini dilaksanakan setiap 3 tahun sekali, untuk tahun 2021 bertemakan: ”Menumbuh kembangkan
Literasi dan Moderasi Beragama untuk Mewujudkan Masyarakat Hindu yang
Cerdas dan Berintegritas”.
• Dalam rangka pelestarian seni dan budaya keagamaan Hindu perlu diadakan suatu pembinaan melalui penyelenggaraan Festival Seni Keagamaan Hindu yang diadakan secara berkelanjutan sebagai wadah untuk pelestarian seni dan budaya keagamaan Hindu dan sekaligus untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas betapa kayanya keanekaragaman budaya Nusantara dan pentingnya keberadaan seni dan budaya keagamaan Hindu dalam pelaksanaan upacara keagamaan Hindu
Kegiatan ini dilaksanakan setiap 3 tahun sekali, untuk tahun 2022 bertemakan: ”Festival Seni Keagamaan Hindu Sebagai Upaya Merajut Khasanah Budaya
Nusantara”. Temu Karya Ilmiah diselenggarakan untuk mengembangkan wawasan dan akademik mahasiswa, mengembangakan komunikasi ilmiah, memacu dan membudayakan kreativitas dan penalaran dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
b. Rekomendasi
• Pemda dimungkinkan untuk memberikan bantuan atau ikut berkontribusi dalam penyelenggaraan kegiatan keagamaan dan sudah diatur dalam UU 23 tahun 2014 sehingga ini bisa menjadi salah satu indikator keberhasilan seberapa banyak pihak di luar Kemenag yang berkontribusi dalam pelaksanaan event-event keagamaan.
Harus dipetakan komponen-komponen apa saja dari suatu event keagamaan yang menjadi beban atau tanggungan dari Kemenag dan komponen-komponen mana yang bisa diperoleh dari kontribusi pihak-pihak lain.
• Hasil dari event keagamaan seperti lagu-lagu, alumni-alumni yang berprestasi dari event keagamaan maupun lagu-lagu yang digunakan dalam kegiatan ritual keagamaan setelah event tersebut. Event-event keagamaan dijadikan sebagai kekayaan Indonesia dan tetap dipelihara dan dilestarikan serta menjadi keunggulan jika dibandingkan dengan negara-negara lain melalui toleransi dan kerukunan antar umat beragama.
• Jaminan pelaksanaan kehidupan beragama yang diberikan Negara melalui pelaksanaan Event Keagamaan dilakukan oleh setiap agama. Umat beragama memiliki hak dan kewajiban untuk melaksanakan aktivitas kehidupan keagamaan sesuai keyakinan, budaya, dan kebhinekaan yang dimilikinya dengan memegang teguh aspek toleransi dan kerukunan umat beragama melalui penyelenggaraan event keagamaan yang telah dilakukan oleh para pemeluk agama di Indonesia, khususnya Kementerian Agama sebagai institusi pemerintah yang melakukan pembinaaan masyarakat pada pemeluk agama di Indonesia.
• Menggalang dukungan dan kontribusi keberpihakan pada Kementerian Agama berupa bantuan dalam penyelenggaraan Event Keagamaan. Berbagai kegiatan hari besar keagamaan dan penyelenggaraan lomba membaca kitab suci tiap agama, seperti MTQ, STQ, PESPARAWI, PESPARANI, Utsawa Dharma Gita,
Swayamvara Tripitaka Gatha, Sippa Dhamma Samajja dan Mahaniti Loka
Dhamma sebagai bentuk pelaksanaan Event Keagamaan. Kegiatan tersebut juga diharapkan dapat menjadi sarana untuk menyebarluaskan pesan-pesan keagamaan dan praktik beragama yang mencerahkan kehidupan, substantif, dan membawa pesan yang inklusif dan toleran.
• Pada saat yang sama kondisi ini tentu juga membutuhkan strategi baru sebagai antisipasi sekaligus mitigasi risiko, agar pelaksanaan penyelenggaraan Event keagamaan dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan, dan pada saat yang sama keselamatan umat tetap terjaga. Untuk itu, pelaksanaan event keagamaan penting serta memerlukan dukungan dari semua pihak baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, kementerian terkait, dan multi pihak lainnya yang dimungkinkan mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut.
• Faktor kendala pelaksanaan Event Keagamaan adalah ketersediaan anggaran untuk pelaksanaan Event Keagamaan sehingga tidak bisa menargetkan jumlah peserta kegiatan, dukungan Pemda juga belum optimal, munculnya anggapan bahwa masyarakat umat agama tersebut banyak yang kaya sehingga
tidak membutuhkan kontribusi para pihak. Keragaman ataupun mazhab/aliran keagamaan yang juga melarang dukungan pendanaan untuk upacara keagamaan, serta koordinasi instansi terkait Pusat dan daerah yang belum maksimal, selain kepanitian kegiatan belum melibatkan seluruh potensi masyarakat, dan keberpihakan apresiasi/penghargaan kepada pemenang belum mencukupi.
• Memastikan Indikator ketercapaian Event keagamaan berupa perencanaan suatu event keagamaan melalui indikator suksesnya Program Kegiatan Pelaksanaan
Event Keagamaan yang diukur dari capaian RO dan KRO melalui strategi perencanaan anggaran Kementerian Agama, adanya dukungan dana anggaran timbulnya ekspresi keagamaan melalui sportivitas/tanggung jawab, toleransi, dan kerukunan yang dilakukan melalui survey di masing-masing KUB
III. L a m p i r a n
34
35
36
37
38