22 minute read

Tabel 3. Kontribusi Pelaksanaan Event Keagamaan

Next Article
A. Kesimpulan

A. Kesimpulan

kebutuhan untuk kemaslahatan umat

Bappenas Pusat, Perencanaan, MONEV program, anggaran dan pelaksanaan event keagamaan

Advertisement

Kanwil, Kemenag

Daerah, pelaksana kegiatan event keagamaan yang memastikan kegiatan kerlaksana sesuai dengan arah kbijakan. Penyelenggaraan kegiatan keagamaan ditujukan untuk menumbuhkan kualitas spiritual keagamaan di kalangan umat beragama dalam pemahaman nilai-nilai ajaran agama.

Memiliki kegiatan Pemantauan dan Evaluasi terhadap Program Event Keagamaan untuk perbaikan pelaksanaan tahun selanjutnya.

Penyuluh Agama

lembaga sosial keagamaan

Daerah, sosialisasi agama dan penyelenggaran event keagamaan. Penyelenggaraan kegiatan keagamaan ditujukan untuk menumbuhkan kualitas spiritual keagamaan di kalangan umat beragama dalam pemahaman nilai-nilai ajaran agama.

Pusat dan daerah, penyelenggara event keagamaan dan kampanye keagamaan Kegiatan keagamaan ditujukan untuk menumbuhkan kualitas spiritual keagamaan di kalangan umat beragama dalam pemahaman nilai-nilai ajaran agama.

Dunia Usaha

Pusat dan daerah, mendukung pelaksanaan event keagamaan Pelaksana event keagamaan melalui kemitraan dan memiliki peluang pendanaan event keagamaan

keterangan: 1. Pusat, memiliki kewenangan, memiliki kebijakan, potensi pendanaan 2. Pusat, memiliki kewenangan, memiliki kebijakan, tidak ada potensi pendanaan 3. Daerah, memiliki kewenangan, memiliki kebijakan, potensi pendanaan 4. Daerah, memiliki kewenangan, memiliki kebijakan, tidak ada potensi pendanaan 5. Mitra, potensi pendanaan 6. Mitra, tidak ada potensi pendanaan

b. Kontribusi Pelaksanaan Event Keagamaan

Tabel 3. Kontribusi Pelaksanaan Event Keagamaan

Agama Event Keagamaan

Kristen Pesparawi

Keterangan

Event Keagamaan Kristen: • Event pesparawi yang ke-13 diselenggarakan oleh Bimas Kristen pada tahun 2022 di DIY. • Event pesparawi ini merupakan momen strategis karena terdapat 327 aras dari seluruh sinode di Indonesia. Tantangan terbesar dalam penyelenggaraan • Pesparawi yang ditunda dari tahun 2021 ke tahun 2022 adalah pandemic covid 19 • Tidak semua daerah punya SDM yang menguasai IT • Kurangnya ketersediaan infrastruktur untuk pelaksanaan kegiatan secara daring. Referensi Event Nasional

• Terdapat dua referensi sebagai kajian untuk event pesparawi tahun 2022 yaitu La Liga dan PON

Papua.

Temuan • Berdasarkan hasil kajian pelaksanaan pesparawi akan dilaksanakan dalam jumlah yang terbatas dan dilakukan secara on site serta menerapkan prokes secara ketat. • Pesparawi merupakan bagian dari pembangunan mental dan spiritual, moral, dan etika umat Kristen sekaligus wujud daripada iman Kristen dalam kehidupan berjemaat, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945. • Pesparawi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ibadah gerejawi, sekaligus ungkapan syukur dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. • Pesparawi juga merupakan sarana untuk mencari talent-talent di seluruh pelosok nusantara. • Tujuan pesparawi: kebersamaan, kreasi seni dan budaya, kreativitas, peningkatan mutu, dan pembangunan bangsa. Tujuan-tujuan ini merupakan cerminan yang terlihat jelas dari pelaksanaan pesparawi. • Kegiatan pesparawi dilaksanakan dari tingkat kecamatan sampai tingkat nasional. • Kegiatan pesparawi tahun 2022 terdiri dari 12 kategori yang terdiri dari 255 peserta lomba, 34 LPPD (8 peserta), 34 Bimas (8 peserta), official 10 peserta sehingga jumlahnya 281 peserta/provinsi, maka totalnya 34 x 281 = 9.554 orang. Paniti 300 orang, LO 340 orang dimana 10 orang menangani satu provinsi, tenaga medis 250 orang, keamanan 1000 personil. • Seluruh peserta dan panitia pesparawi akan diberikan ID card digitalisasi. • 12 kategori pesparawi: PSDC, Padus Pria, Padus Wanita, Paduan Remaja/Pemuda, PSA usia 9-15 tahun, VG Remaja/Pemuda, Musik Pop Gerejawi, Solis Remaja/Pemuda Putera, Solis Remaja/Pemuda Puteri, Solis Anak usia 10-13 tahun, Solis Anak usia 7-9 tahun, dan Musik Nusantara Gerejawi. • Seluruh peserta dan panitia wajib sudah divaksin (dosis satu dan dua), semua peserta dan panitia harus PCR sebelum berangkat dan satu hari sebelum kegiatan lomba. • Tempat lomba pesparawi akan didesain secara terpadu untuk mengurangi kegiatan mobilisasi baik dari penginapan dan venue lomba tidak berjauhan agar tidak terjadi penumpukan orang dan pergerakan dapat dibatasi. • Di venue lomba akan ada peserta lomba, juri, dan

Diskusi Kristen

panitia sedangkan official dan suporter mengikuti melalui live youtube. • Kegiatan pembukaan dan penutupan pesparawi akan menggunakan skema blended, hanya pejabat dan panitia yang boleh mengikuti secara langsung (on site) dengan jumlah terbatas. • Untuk menunjukan modernisasi keagamaan maka berdasarkan arahan dari Gubernur DIY, gereja-gereja di DIY yang sudah di cagar budayakan dapat digunakan untuk tempat ibadat dan dapat disiarkan secara live melalui youtube. • Untuk karnaval hanya diikuti oleh mahasiswa yang sedang belajar/studi di DIY. • Perlu ada penambahan pengamanan pada kegiatan pesparawi dengan melibatkan ormasormas, satpol PP, dan juga secara virtual menggunakan CCTV.

Output • Output event pesparawi: (1) tumbuhnya kesadaran masyarakat/umat dalam kepelbagaian sebagai bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai macam suku, agama, ras, dan antar golongan (inklusif); (2) tumbuhnya kesadaran penghayatan keyakinan/agamanya semakin dewasa terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di tengah kepelbagaian (moderasi beragama).

Outcome • Outcome event pesparawi: (1) terjadinya transformasi peradaban bangsa Indonesia menuju era disrupsi (industry 4.0 ke society 5.0); (2) terjadinya transformasi pergaulan global bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain dalam scope keagamaan/keyakinan.

• Lembaga Pengembangan Pesparawi Nasional (LPPN) merupakan lembaga resmi Kemenag yang menyelenggarakan event pesparawi di tingkat provinsi/kab/kota/kec ada LPPD.

Disamping itu secara internal Sinode-sinode juga menyelenggarakan pesparawi di internal

Sinodenya masing-masing.

Pertanyaan • Pelaksanaan pesparawi di mulai pada tahun berapa? (Bimas Kristen) • Alasan diadakan event pesperawi itu karena apa? • Apakah ada kegiatankegiatan pra-pesparawi di Jawaban • Pesparawi sudah dilaksanakan sebanyak 12 kali • Belum terlihat apa upaya-upaya perbaikan penyelenggaraan event-event keagamaan yang sudah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya. • Untuk penyelenggaraan pesparawi di masa pandemic covid harus dibuat rencana yang matang mungkin dapat dilaksanakan secara

daerah-daerah sebelum menuju event pesparawi nasional? Yang ingin dilihat dari sisi pembinaannya.

Pembinaannya ini seperti apa? • Meningkatkan pemahaman ke umat seperti apa?

Apakah ada standarnya?

hybrid. • Seperti apa indikator capaian keberhasilan yang ditentukan oleh tiap-tiap Bimas Kemenag terhadap event keagamaan. • Awal mula kegiatan pesparawi dari animo umat

Kristen dalam kegiatan lomba-lomba bernyanyi sehingga Kemenag melihat kondisi animo dari umat ini untuk dijadikan event keagamaan . • Pada awal mulanya anggaran dari APBN kegiatan pesparawi ini sangat minim bahkan tidak ada namun setelah beberapa kali perhelatan baru ada anggaran dari APBN. • Dengan semakin baiknya regulasi maka terbentuk lembaga-lembaga sebagai lembaga

Pembina pesparawi yaitu LPPN dan LPPD di daerah. • Sebelum pesparawi tingkat nasional, setiap

LPPD di daerah menggelar pesparawi tingkat daerah dalam rangka mencari talent-talent di pelosok, da nada juga pemahaman teologi, pembinaan iman dan keyakinan melalui lagulagu yang dinyanyikan disesuaikan dengan kaidah-kaidah atau dokma-dokma kekristenan. • Pesparawi merupakan wadah berkumpulnya 327 sinode untuk bernyanyi dan bermazmur, untuk beribadat. Jadi selain pembinaan keimanan juda ada persekutuan (kuanonia). • Hasil dari beberapa kali pelaksanaan pesparawi yaitu lagu-lagu yang digunakan dalam perlombaan pesparawi digunakan oleh gerejagereja dalam beribadat sehingga mendorong semangat spiritualitas umat. • Keberhasilan lain dari kegiatan pesparawi yaitu alumni-alumni pesparawi dari Papua memenangkan choir international competition di

Swedia. • Dengan adanya pesparawi maka anak-anak dari daerah-daerah bisa berkumpul, berjumpa, berkenalan, belajar adat istiadat dan karakter dari berbagai daerah dalam gerak religiusitas dan spiritualitas. • Pesparawi DIY tahun 2022 akan ada eksibisi dan kunjungan 4 negara (Latvia, Korea Selatan,

Pilipina, dan Taiwan) artinya pesparawi sudah bertaraf internasional sehingga ini merupakan keberhasilan yang akan berhasil.

Katolik Pesparani Event keagamaan katolik • Event Keagamaan Katolik dikenal dengan Pesparani baru pertama kali diadakan di Ambon pada tahun 2018 sebagai bentuk kebersamaan umat katolik seluruh Indonesia. • Banyak pihak yang terlibat pada event Pesparani tahun 2018, yaitu pemda, dinas/institusi, masyarakat non katolik dalam menyukseskan kegiatan pesparani.

Kegiatan Event Keagamaan • Ada 12 kategori yang dilombakan pada Pesparani tahun 2018, yaitu PS Gregorian Dewasa, PS Gregorian Anak, PS Anak, PS Wanita Dewasa, PS Pria Dewasa, PS Dewasa Campuran, Mazmur Anak, Mazmur Remaja, Mazmur Dewasa, Cerdas Cermat Anak, Cerdas Cermat Remaja, dan Lomba Bertutur Kitab Suci. • Keikutsertaan setiap pemda dalam pesparani disesuaikan dengan kemampuan sumber daya di setiap pemda dimana ada yang mengikuti 12 kategori, ada yang hanya mengikuti sebagian kategori saja, dll. • Dalam event pesparani ini ada kebersamaan, ada pluralitas, ada kerukunan, ada toleransi. • Melalui event pesperani ini kesatuan umat katolik dirayakan, dan pembinaan iman dilaksanakan untuk menambah penguasaan dan pengetahuan tentang keagamaan di Indonesia. • Akibat pandemic covid-19, pesparani ke-2 yang sedianya dilaksanakan di tahun 2020 di tunda ke tahun 2021, namun pelaksanaan pesparani tahun 2021 pun juga ditunda ke tahun 2022 yang akan dilaksanakan di Kupang-NTT. • Untuk mempertahankan kebersamaan yang telah terbentuk pada tahun 2018 melalui pesparani ke1, maka LP3N melakukan virtual choir festival pada tahun 2020 yang dibuka oleh bapak Presiden dan bapak Menteri Agama. • Pada tahun 2021 ada event Kreasi Virtual Katolik Indonesia (KVKI). • Kegiatan pesparani tahun 2022 akan dibahas pada November 2021 dan pelaksanaannya kemungkinan besar akan dilaksanakan secara hybrid (luring dan daring). • Karena masih dalam situasi pandemic covid-19 maka ada beberapa pertimbangan terkait kategori-kategori yang akan dilombakan pada Pesparani ke-2 nantinya. • Event keagamaan katolik dikenal dengan Pesparani baru pertama kali diadakan di Ambon pada tahun 2018 sebagai bentuk kebersamaan umat katolik seluruh Indonesia. • Banyak pihak yang terlibat pada event pesparani tahun 2018, yaitu pemda, dinas/institusi, masyarakat non katolik dalam menyukseskan kegiatan pesparani. • Ada 12 kategori yang dilombakan pada pesparani tahun 2018, yaitu PS Gregorian Dewasa, PS Gregorian Anak, PS Anak, PS Wanita Dewasa, PS Pria Dewasa, PS Dewasa Campuran, Mazmur Anak, Mazmur Remaja, Mazmur Dewasa, Cerdas Cermat Anak, Cerdas Cermat Remaja, dan Lomba Bertutur Kitab Suci. • Keikutsertaan setiap pemda dalam pesparani

disesuaikan dengan kemampuan sumber daya di setiap pemda dimana ada yang mengikuti 12 kategori, ada yang hanya mengikuti sebagian kategori saja, dll. • Dalam event pesparani ini ada kebersamaan, ada pluralitas, ada kerukunan, ada toleransi. • Melalui event pesperani ini kesatuan umat katolik dirayakan, dan pembinaan iman dilaksanakan untuk menambah penguasaan dan pengetahuan tentang keagamaan di Indonesia. • Akibat pandemic covid-19, pesparani ke-2 yang sedianya dilaksanakan di tahun 2020 di tunda ke tahun 2021, namun pelaksanaan pesparani tahun 2021 pun juga ditunda ke tahun 2022 yang akan dilaksanakan di Kupang-NTT. • Untuk mempertahankan kebersamaan yang telah terbentuk pada tahun 2018 melalui pesparani ke1, maka LP3N melakukan virtual choir festival pada tahun 2020 yang dibuka oleh bapak

Presiden dan bapak Menteri Agama. • Pada tahun 2021 ada event Kreasi Virtual Katolik

Indonesia (KVKI). • Kegiatan pesparani tahun 2022 akan dibahas pada November 2021 dan pelaksanaannya kemungkinan besar akan dilaksanakan secara hybrid (luring dan daring). • Karena masih dalam situasi pandemic covid-19 maka ada beberapa pertimbangan terkait kategori-kategori yang akan dilombakan pada pesparani ke-2 nantinya.

• Menyanyi adalah salah satu bentuk bagian dari kehidupan beriman yang ekspresinya antara lain melalui event-event keagamaan seperti pesparani dan diwujudkan dalam bentuk peribadatan pada perayaan ekaristi, perayaan natal, perayaan paskah, atau dalam perayaan setiap kali event dilaksanakan diawali dengan doa dalam ritual keagamaan katolik. • Indikator luaran yang bisa diukur: (1) sukses persiapan melalui koordinasi dengan LP3KN dan

LP3KD, bagaimana supporting dananya, koordinasi dengan pemda berjalan dengan baik, dari sisi nasional ada dukungan dana namun masih minim; (2) sukses pelaksanaan melalui kegiatan lomba berjalan dengan baik, adanya komunikasi juri dengan peserta lomba secara adil, tidak ada pertengkaran, saling menguatkan, saling menguatkan, ; dan (3) sukses pemeriksaan. • Saat pelaksanaan pesparani di Ambon tahun 2018 ada relasi sosial yang terbangun dengan baik antar umat beragama dalam keterlibatan merayakan suka cita bersama. • Pada tahun 2022, panitia pesparani ke-2 di

Pertanyaan • Untuk event-event yang dilombakan di pesparani apakah berdiri sendiri atau ada keterkaitan dengan ritual ibadat juga? (Bimas Katolik) • Pembinaan kepada umat di masing-masing daerah seperti apa untuk kegiatan pesparani? Ada 12 kategori yang dilombakan pada pesparani tahun 2018, yaitu • PS Gregorian Dewasa, • PS Gregorian Anak, • PS Anak, • PS Wanita Dewasa, • PS Pria Dewasa, • PS Dewasa Campuran, • Mazmur Anak, • Mazmur Remaja, • Mazmur Dewasa, • Cerdas Cermat Anak, • Cerdas Cermat Remaja, • dan Lomba Bertutur Kitab Suci.

• Akibat pandemic covid-19, pesparani ke-2 yang sedianya dilaksanakan di tahun 2020 di tunda ke tahun 2021, namun pelaksanaan pesparani tahun 2021 pun juga ditunda ke tahun 2022 yang akan dilaksanakan di

Kupang-NTT. • Untuk mempertahankan kebersamaan yang telah terbentuk pada tahun 2018 melalui pesparani ke-1, maka LP3N melakukan virtual choir festival pada tahun 2020 yang dibuka oleh bapak Presiden dan bapak

Menteri Agama

Kupang adalah teman-teman umat muslim baik

NU dan MUI di Kupang. • Mendorong agar ada regulasi yang ditetapkan oleh pemda sebagai dasar untuk mengeluarkan dana APBD dan beberapa provinsi telah melaksanakannya dalam mendukung event keagamaan katolik ini. • Dalam pesparani tidak hanya terkait lomba saja namun ada juga ritual keagamaan yang dijalankan di kegiatan pembuka dan penutup, ada kegiatan seminar-seminar penguatan tentang liturgi dan bernyanyi dengan baik. • Ada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh

LP3K sebelum menuju kegiatan nasional. • Untuk pelaksanaan pesparani tahun 2022 perlu perlu perencanaan yang baik (ada plan A dan B) karena masih dalam situasi pandemic covid-19.

Swayamvara Dipita Ganta (SDG)

Buddha • Salah satu kegiatan keagamaan yang dilakukan yaitu Swayamwara Dipita Ganta (SDG) yang dilaksanakan pada tahun 2017 bertempat di candi

Borobudur. • Event keagamaan merupakan perwujudan dari pasal 29 ayat 2 UUD 1945. • Event keagamaan meningkatkan keyakinan dari setiap umat beragama baik secara individu

Buddha MLD (Mahaniti Loka Dhamma) SDS (Sippa Dhamma Samajja)

•STG (Swayaramara Tripitaka Gatha)

YDS (Yobbana Dhamma Samaya) Waisak, Asadha (Puja Agung dan ITC), Kathina, Magha Puja serta Dharmasanti • Event-event keagamaan Buddha dibagi dalam beberapa klasifikasi: Untuk mahasiswa di PT yang ber keagamaan Buddha melalui event mahaniti loka dhamma merupakan kompetisi presentasi pengembangan kreativitas mahasiswa

PTKB melalui 5 bidang PKM, yaitu karya cipta, kewirausahaan, penelitian, pengabdian, dan kajian kitab suci. Kegiatan ini merupakan event tahunan dan pada tahun 2021 merupakan event yang ke-8 yang dilakukan secara virtual. • Untuk siswa SD, SMP, SMA yang ber keagamaan Buddha: melalui event sippa dhamma

maupun secara berkelompok. • Untuk event keagamaan yang diperuntukan bagi siswa dan mahasiswa apakah ada koordinasi dengan satuan pendidikan? (Bimas Buddha) • Bagaimana koordinasi yang dilakukan selama ini dengan pemda dan pendekatan-pendekatan yang dilakukan dengan pemda seperti apa?

• Apakah ada koordinasi dengan dudi sebagai bentuk kontribusi dudi terhadap peningkatan umat dalam event keagamaan • Ada beberapa event keagamaan yang dilakukan oleh Bimas Buddha, yaitu swayamwara tripitka gatha, sippa dhamma samajja, mahaniti loka dhamma, dan yobbana dhamma samaya. • Output: untuk meningkatkan pemahaman, pengamalan, dan penghayatan dari ajaran agama.

Melalui kegiatan keagamaan merupakan sarana untuk menyebarluaskan pesan-pesan keagamaan dan praktik keagamaan yang mencerahkan kehidupan dan membawa pesan yang inklusif dan toleran. • Kegiatan keagamaan untuk siswa ada koordinasi dengan satuan pendidikan melalui koordinasi dengan dinas pendidikan dan pengawas sekolah serta guru agama buddha melalui Bimas Buddha yang ada di daerah. • Koordinasi dengan pemda melalui Bimas Buddha di daerah dan melalui lembaga-lembaga keagamaan Buddha yang ada di daerah sehingga beberapa daerah mulai memberikan perhatian lewat lembaga-lembaga tersebut. Namun masih ada pemda yang belum memberikan perhatian sama sekali sehingga diharapkan ada kebijakan terkait event keagamaan atau urusan agama tidak hanya mutlak dilakukan oleh Kemenag saja tetapi pemda juga ikut terlibat dalam mendukung event keagamaan. • Mekanisme koordinasi melalui udensi, bersurat dan sebagainya serta pendekatan-pendekatan namun hasilnya belum semua memberikan perhatian.

samajja merupakan kompetisi keterampilan keagamaan. Event ini merupakan event dua tahunan dan pada tahun 2021 merupakan event yang ke-8 yang dilakukan secara virtual.

Sedangkan pada acara pembukaan dan penutupan dilakukan secara tatap muka. • Untuk komunitas dewasa ber keagamaan

Buddha: melalui event swayamvara tripitaka ghata untuk membentuk kepribadian luhur melalui kreativitas seni dan budaya sesuai nilainilai luhur kitab suci tripitaka. Event ini merupakan event tiga tahunan dimana event ke10 dilaksanakan pada tahun 2017 dan tahun 2020 ditunda untuk event yang ke-11 karena pandemic covid-19. • Untuk pemuda Buddha se-Indonesia: melalui event yobbana dhamma samaya, kegiatan ini bertujuan untuk menjalin kerukunan, saling berbagi pengalaman, meningkatkan keterampilan, dan wawasan kebangsaan. Event ini merupakan event dua tahunan, pertama kali dilaksanakan pada tahun 2016 dan karena masalah pendanaan maka sampai hari ini belum terselenggara. • Upacara hari besar keagamaan Buddha: waisak, asadha (puja agung dan ITC), kathina, magha puja, maupun dharmasanti. Kegiatan ini tidak bisa diselenggarakan menggunakan APBN karena ada kebijakan bahwa APBN tidak digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan atau upacara keagamaan. • Porsi anggaran untuk Bimas Buddha sangat kecil, hanya ada di program kerukunan umat sehingga

Bimas Buddha harus membagi ke dalam beberapa event keagamaan tersebut. • Faktor pendukung kegiatan keagamaan Buddha: 1. animo masyarakat sangat tinggi baik itu umat

Buddha, siswa didik, mahasiswa; lembaga agama, dan lembaga pendidikan keagamaan

Buddha karena event-event ini merupakan event strategis untuk meningkatkan kualitas pemahaman, pengamalan, dan keyakinan; 2. Beberapa lembaga telah membentuk LPTG tingkat daerah namun dengan demikian belum seluruh LPTG terbentuk di daerah; 3. Memberikan supporting kepada lembagalembaga seni budaya dengan beberapa fasilitas dan bantuan sarpras seperti alat music gamelan dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing; (4) di beberapa daerah sudah muncul komunitas seni budaya keagamaan

Buddha untuk mewujudkan relasi agama dan budaya; 4. Kebijakan pemerintah terhadap relasi agama dan budaya, peningkatan kualitas pemahaman,

penghayatan, dan pengamalan ajaran agama.

Islam MTQ dan STQ dan Event-event keagamaan umat islam:

• pelaksanaan idul fitri • pelaksanaan idul adha • pelaksanaan maulid nabi, • pelaksanaan isra miraj, • Nuzulul qur’an, dan • kegiatan-kegiatan agama yang bersifat ritual. • Faktor kendala: 1. ketersediaan anggaran masih sangat minim sehingga tidak bisa menargetkan jumlah peserta kegiatan; 2. dukungan pemda juga belum optimal; 3. munculnya anggapan bahwa masyarakat Buddha banyak yang kaya; 4. keragaman mazhab/aliran keagamaan; 5. dukungan anggaran upacara keagamaan tidak dibolehkan; 6. koordinasi instansi terkait di daerah dan pusat belum maksimal; 7. kepanitian kegiatan belum melibatkan seluruh potensi masyarakat; 8. apresiasi/penghargaan kepada pemenang belum mencukupi. • Apakah semua event keagamaan itu merupakan intervensi dari Kemenag (pemerintah) atau ada event-event yang diintervensi dari masingmasing umat tersendiri. • Event-event keagamaan islam apa yang merupakan bagian budaya Indonesia? Dan bagaimana urgensi dari pemerintah apakah harus turun langsung atau hanya sebatas pembinaan saja sehingga outputnya dapat tercapai? • Seperti apa mekanisme pelaksanaan MTQ dan

STQ? Apakah ada proses seleksi juga? Dan seperti apa tindak lanjut untuk pemenang MTQ • Event keagamaan islam dalam MTQ dan STQ yang merupakan lomba perorangan dan telah dilaksanakan sejak tahun 1970 an dan terbantu dengan APBD dari daerah. • Ada anggaran hibah dari APBD Kalsel untuk bimas islam kurang lebih Rp 10-15 milyar.

Sehingga anggaran untuk bimas islam lebih difokuskan ke dewan hakim dan panitia dari pusat • Para qori-qori yang juara di kumpulkan pada lembaga LPTQ. • Ada MoU dengan UEA terkait imam-imam masjid untuk ditempatkan di UEA dan sudah mengirim 100 imam masjid. • Antara Bimas Islam dan Pendis sangat terkait khusus MTQ dan STQ. • Semua kegiatan-kegiatan keagamaan islam di tahun 2021 berlangsung dengan baik. • Saat ini sedang berlangsung kegiatan STQ nasional dan hadis di Maluku Utara. Kegiatan ini memiliki misi besar, yaitu: (1) Mensosialisasikan alquran di bumi nusantara dan memahamkan masyarakat pentingnya cinta alquran sehingga kegiatan ini digilir

(2) MTQ dan STQ setiap tahun dan setiap dua tahun sekali yang gilirannya ditujukan kepada wilayah-wilayah provinsi yang mengajukan untuk siap melaksanakan kegiatan tersebut. • Pelaksanaan MTQ tahun 2022 di provinsi

Kalimantan Selatan yang merupakan bagian syiar bersama dalam membangun kehidupan masyarakat yang agamis, religious, dan nasionalis sebagai bentuk kekuatan dalam membangun kebersamaan dan menguatkan moderasi beragama. • Kegiatan zikir dan doa kebangsaan merupakan suatu kegiatan dalam rangka mengajak masyarakat terlibat secara langsung dalam berdoa kepada Allah bagi negeri ini agar negeri ini aman dan terlindungi. Kegiatan ini melibatkan keterlibatan masyarakat melalui virtual. • Kegiatan tahlil nasional adalah doa dan zikir dalam rangka bersama-sama sebagai ritualitas umat islam untuk keselamatan bangsa dan para pahlawan. • Kegiatan syiar dan takbir virtual yang baru dilaksanakan merupakan bentuk proklamir untuk menyambut hari raya idul fitri dan hari raya idul adha. • Kegiatan-kegiatan lain bernuansa keagamaan islam seperti hari santri karena symbol-simbol keagamaan tampak dalam kegiatan ini sehingga menjadi spirit bersama dalam mengawal NKRI. • Apresiasi terhadap kegiatan STQ dan MTQ karena dukungan pemerintah daerah terhadap kegiatan-kegiatan ini. • Perlu mengoptimalkan peran dari teknologi digital untuk kegiatan STQ dan MTQ kedepannya sehingga memperluas jangkauan dan keterlibatan masyarakat sehingga masyarakat juga merasakan hikmah dari pelaksanaan STQ atau MTQ tersebut. • Kegiatan STQ dan MTQ sudah mulai berkembang dan yang dilombakan hanya di wilayah al qur'an saja namun sejak dua tiga tahun terakhir ini menjadi STQH sehingga memerlukan tambahan dewan hakim, tambahan biaya transportasi dan sebagainya. • Bagi juara 1 lomba STQ dan MTQ bisa mengikuti kejuaraan STQ atau MTQ tingkat internasional. Disisi lain para juara-juara STQ dan MTQ ini menjadi Pembina atau pengajar di wilayah asalnya masing-masing untuk memberikan pencerahan dan juga memberikan pelajaran-pelajaran tentang pengetahuan al qur'an kepada masyarakat atau kepada santri baik dalam kondisi kemajelistaliman atau kondisi kelembagaan. • Saat ini dalam proses penyeleksian imam-imam

Hindu Dharmagita

masjid untuk ditempatkan di masjid-masjid UEA dan yang lulus seleksi adalah alumni-alumni dari juara STQ dan MTQ. • Publikasi pelaksanaan STQ melalui media sosial kurang banyak dilakukan namun pelaksanaan di lapangan sangat luar biasa. • Kegiatan STQ atau STQH tidak bisa dilakukan secara daring karena penilaian memerlukan kecermatan secara khusus. • Pelaksanaan STQ dan MTQ dimulai dari tingkat kecamatan, kab/kota, provinsi, sampai ke tingkat nasional. • LPTQ sebagai lembaga penyelenggara STQ dan

MTQ lahir dari SKB tiga menteri sehingga masing-masing kab/kota memiliki LPTQ. • Masing-masing LPTQ merupakan wadah atau kanal bagi para juara-juara STQ dan MTQ memberi kontribusi kepada masyarakat tentang pemahaman keagamaan. • Bahan pertimbangan untuk memberikan apresiasi lebih tinggi kepada juara-juara STQ dan MTQ di level nasional untuk menambah motivasi masyarakat dalam mengikuti event-event keagamaan yang berdampak langsung terhadap peningkatan kemampuan atau peningkatan pemahaman keagamaan masyarakat muslim di

Indonesia. • Pelaksanaan STQ dan MTQ dimulai dari tingkat kecamatan, kab/kota, provinsi, sampai ke tingkat nasional. • LPTQ sebagai lembaga penyelenggara STQ dan

MTQ lahir dari SKB tiga menteri sehingga masing-masing kab/kota memiliki LPTQ. • Masing-masing LPTQ merupakan wadah atau kanal bagi para juara-juara STQ dan MTQ memberi kontribusi kepada masyarakat tentang pemahaman keagamaan. • Bahan pertimbangan untuk memberikan apresiasi lebih tinggi kepada juara-juara STQ dan MTQ di level nasional untuk menambah motivasi masyarakat dalam mengikuti event-event keagamaan yang berdampak langsung terhadap peningkatan kemampuan atau peningkatan pemahaman keagamaan masyarakat muslim di

Indonesia.

• Pada tahun 2021 secara nasional hanya melaksanakan satu event keagamaan dan sedang berlangsung yaitu kegiatan utsawa dharma gita tingkat nasional ke-14 secara semi virtual (16-23

Oktober). • Utsawa dharmagita merupakan budaya luhur yang tersebar di seluruh Indonesia dan harus dilestarikan, dibina, dan dikembangkan lebih luas lagi tidak hanya dikalangan generasi tua,

UTSAWA DHARMAGITA

Tingkat Nasional XIV Secara Semi Virtual, Festival Seni Keagamaan,

melainkan juga kepada generasi muda, remaja, dan anak-anak. • Utsawa dharma gita dilaksanakan sekali setiap tiga tahun. Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang pembuktian kemampuan olah seni suara para peserta/utusan dari provinsi seluruh

Indonesia. • Kegiatan utsawa dharmagita tahun 2021 diikuti oleh 31 provinsi kecuali Aceh, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Tengah. Tema kegiatan: menumbuh kembangkan literasi dan moderasi beragama untuk mewujudkan masyarakat hindu yang cerdas dan berintegritas. • Ada 7 jenis lomba dengan 25 kategori, yaitu (1) utsawa membaca sloka 4 kategori; (2) utsawa membaca palawakya 4 kategori; (3) utsawa membaca kakawin 4 kategori; (4) utsawa dharma wacana bahasa Indonesia 4 kategori; (5) utsawa dharma wacana bahasa inggris 4 kategori; (6) nyanyian keagamaan hindu 1 kategori; (7) utsawa menghafal sloka 4 kategori. • Terdapat 930 peserta dari 31 provinsi yang mengikuti UDG, terdapat 150 piala juara dan 1 piala bergilir untuk juara umum. • Pada tahun 2022 akan melaksanakan festival seni keagamaan yang dilaksanakan di candi

Prambanan DIY. • Kendala yang dialami ketika menyelenggarakan

UDG, yaitu: adanya pandemic covid-19 sehingga pelaksanaan UDG yang biasanya tatap muka harus dilaksanakan secara daring dan luring, kendala terkait kultur karena hindu nusantara (seperti hindu batak, hindu dayak, hindu Maluku, hindu papua) dimana ada perbedaan-perbedaan tertentu dalam membaca sloka sehingga kedepannya perlu disusun sebuah standar untuk merumuskan teknik menilai sloka dan palawakya sesuai dengan kultur daerah masing-masing.

a. Sebelum kegiatan UDG tingkat nasional terlebih dahulu diadakan seleksi di masing-masing provinsi untuk mewakili provinsinya di tingkat nasional. b. Event keagamaan yang berkaitan dengan pendidikan yang akan dilaksanakan tahun 2022 yaitu temu karya ilmiah yang hingga saat penyusunan pagu tetap belum teranggarkan karena keterbatasan dana. Kegiatan ini merupakan ajang perguruan tinggi untuk temu karya ilmiah. • Temu karya ilmu itu merupakan suatu event keagamaan? Dharmagīta sebagai budaya luhur yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia patut dilestarikan, dibina, dan dikembangkan lebih luas lagi, tidak hanya di kalangan generasi tua,

Temu Karya Ilmiah Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu. Jambore Pasraman melainkan juga kepada generasi muda, remaja, dan anak-anak. Salah satu media pelestarian kdan pengembangan dharmagīta adalah melalui kegiatan Utsawa Dharmagīta (UDG) sebagaimana yang telah dilaksanakan selama ini. Untuk tingkat nasional Utsawa Dharmagīta dilaksanakan sekali dalam 3 (tiga) tahun. Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang pembuktian kemampuan olah seni suara para peserta/utusan dari Provinsi di seluruh Indonesia.

• Kegiatan ini dilaksanakan setiap 3 tahun sekali, untuk tahun 2021 bertemakan: ”Menumbuh kembangkan Literasi dan Moderasi Beragama untuk Mewujudkan Masyarakat Hindu yang

Cerdas dan Berintegritas”. Kegiatan dilaksanakan secara Semi Virtual dan diikuti oleh 31 Provinsi.

• Terdiri dari 7 jenis lomba dengan total 25 kategori: 1. Utsawa Membaca Sloka (4 kategori: anak-anak putra dan putri, remaja putra dan putri) 2. Utsawa Membaca Palawakya (4 kategori: remaja putra dan putri, dewasa putra dan putri) 3. Utsawa Membaca Kakawin (4 kategori: remaja putra dan putri, dewasa putra dan putri) 4. Utsawa Dharma Wacana Bahasa Indonesia (4 kategori: remaja putra dan putri, dewasa putra dan putri) 5. Utsawa Dharma Wacana Bahasa Inggris (4 kategori: remaja putra dan putri, dewasa putra dan putri) 6. Nyanyian Keagamaan Hindu (1 kategori) 7. Utsawa Menghafal Sloka (4 kategori: anak-anak putra dan putri, remaja putra dan putri) • Jumlah Peserta yang ikut yaitu 990 orang dan berasal 31 provinsi (kecuali Aceh, Kaltara, dan

Kalteng) Terdapat 150 piala juara yang diperebutkan dan 1 piala juara umum (piala bergilir) • Dalam rangka pelestarian seni dan budaya keagamaan Hindu perlu diadakan suatu pembinaan melalui penyelenggaraan Festival

Seni Keagamaan Hindu yang diadakan secara berkelanjutan sebagai wadah untuk pelestarian seni dan budaya keagamaan Hindu dan sekaligus untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas betapa kayanya keanekaragaman budaya

Nusantara dan pentingnya keberadaan seni dan budaya keagamaan Hindu dalam pelaksanaan upacara keagamaan Hindu • Kegiatan ini dilaksanakan setiap 3 tahun sekali, untuk tahun 2022 bertemakan: ”Festival Seni

Keagamaan Hindu Sebagai Upaya Merajut

Khasanah Budaya Nusantara”. Kegiatan ini berupa pagelaran parade seni budaya keagamaan

Hindu yang diikuti oleh perwakilan dari masing masing Provinsi, diikuti oleh 30 Provinsi dengan peserta sebanyak 600 orang

• • Temu Karya Ilmiah diselenggarakan untuk mengembangkan wawasan dan akademik mahasiswa, mengembangakan komunikasi ilmiah, memacu dan membudayakan kreativitas dan penalaran dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Dengan jiwa, semangat, budaya dan tradisi ilmiah diharapkan akan menjadi kekuatan untuk melandasi kreativitas dan penalaran mahasiswa sebagai cerminan masyarakat ilmiah dengan bertitik tolak pada pemantapan budaya akademik yang mengarah kepada terciptanya suasana akademik yang kondusif. • Kegiatan ini dilaksanakan setiap 3 tahun sekali,

Untuk tahun 2020 tidak dilaksanakan karena terkendala Covid-19 dan anggarannya direconfusing untuk penanganan Covid-19.

Kegiatan ini berupa kompetisi lomba akademik dan keterampilan yang diikuti oleh 13 Perguruan

Tinggi Keagamaan Hindu se-Indonesia. • Pembinaan Pasraman merupakan implementasi dari PP No. 55 Tahun 2007, tentang Pendidikan

Agama dan Keagamaan, salah satu faktor pendukung dari keberhasilan implementasi tersebut di atas adalah melalui Jambore

Pasraman. • Jambore Pasraman merupakan upaya untuk meningkatkan keterampilan keagamaan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi peserta didik. Oleh karena itu maka pendidikan keagamaan Hindu di samping dilaksanakan secara klasikal di ruang-ruang belajar, juga harus dilakukan melalui berbagai aktivitas keagamaan. • Kegiatan ini dilaksanakan setiap 3 tahun sekali, sebelumnya telah dilaksanakan pada tahun 2019 dan diikuti oleh seluruh Provinsi. Maksud kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kreativitas guna mewujudkan insan siswa dan siswi yang memiliki Sardha dan Bhakti

This article is from: