1 minute read

Gambar 2. Isu Strategis Pemahaman Remaja terkait Kesehatan Reproduksi

Sumber: Bappenas Gambar 2. Isu Strategis Pemahaman Remaja terkait Kesehatan Reproduksi

Isu Strategis juga disebabkan karena belum optimalnya pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi dan penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja dan calon pengantin diantaranya (1) masih tingginya angka perkawinan anak di Indonesia 11,2%, (2) Tingginya angka kehamilan yang tidak diinginkan: 7,1% kehamilan tidak direncanakan, dan 1,3% perempuan yang menikah menganggap hamil bukan pada waktu yang tepat, (3) persentase umur pertama berhubungan seksual pada umur 15-19 tahun(59% perempuan dan 74% laki-laki), (4) ASFR 15-19 turun cukup signifikan, namun ada indikasi tindakan aborsi di kalangan remaja, (5) 63,8% jumlah infeksi HIV baru terjadi pada rentang 15-19 tahun.

Advertisement

Terjadinya Dinamika perubahan struktur peran dan fungsi keluarga sehingga terjadi pergeseran peran pengasuhan dari orang tua ke orang lain, terbentuknya keluarga tidak lengkap /keluarga tungga serta pentingnya peran keluarga menghadapi perkembangan teknologi dan digitalisasi informasi seperti; (1) Balita yang mendapatkan pengasuhan tidak layak sekitar 3,73% dan sekitar 4,84% anak tidak tinggal bersama kedua orang tuanya, (2)Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Perempuan baru mencapai 51,89%, terjadi pergeseran pola pengasuhan pengganti baik di dalam rumah maupun di institusi seperti TPA, TAS, dan juga daycare (3) Meningkatnya laporan cyber crime yang melibatkan anak dari 608 kasus (2017) menjadi 679 kasus (2018).

This article is from: