4 minute read

Gambar 11. Persentase Anak yang Tinggal dengan Orang Tua Kandung dan Keluarga Lain

tinggal, termasuk di fasilitas pribadi, baik sebagai akibat dari tindakan administratif atau yudisial maupun tidak). ● Pengasuhan dari orang tua biologis dengan alasan apapun terkendala pemenuhannya maka dapat dilakukan Pengasuhan Anak di Luar Panti

Sosial baik yang dilakukan oleh relatif ataupun lembaga. ● Pengasuhan oleh Orang Tua Asuh adalah langkah yang dapat ditempuh apabila calon orang tua asuh memenuhi prasyarat yang berlaku sehingga orang tua asuh dapat memberikan pemenuhan hak anak akan pengasuhannya. ● Pengasuhan Anak di Dalam Panti Sosial merupakan alternatif terakhir apabila tidak ada orang dewasa ataupun relatif yang dapat melakukan tugas sebagai orang tua yang melakukan tugas pengasuhan sebagai pemenuhan hak anak atas pengasuhan formal yang diakui oleh negara.

Advertisement

3.2.2 Persentase Pengasuhan yang Dilembagakan untuk Anak-Anak di Indonesia Berapa bagian dari pengasuhan yang dilembagakan untuk anak-anak di negara tertentu sebagai % dari semua jenis pengasuhan formal lainnya? (Harus dinyatakan dalam angka dan persentase).

Sumber: Bappenas Gambar 11. Persentase Anak yang Tinggal dengan Orang Tua Kandung dan Keluarga Lain

Persentase anak yang tinggal dengan bapak dan ibu kandung di pedesaan sebesar 85,34% dan di perkotaan sebesar 83,15%. Persentase anak yang tinggal dengan bapak kandung di pedesaan sebesar 2,68% dan di perkotaan sebesar 2,37%. Persentase anak yang tinggal dengan ibu kandung di pedesaan sebesar 8,38% dan di perkotaan sebesar 8,31%. Persentase anak yang tinggal dengan keluarga lain di pedesaan sebesar 5,77% dan di perkotaan sebesar 3,91%.

3.2.3 Layanan dan Kualitas Layanan yang Berkontribsi Mencegah Kehancuran Keluarga Jelaskan layanan apa dan kualitas layanan yang diberikan yang berkontribusi untuk mencegah kehancuran keluarga ( Penitipan anak di waktu siang, Penitipan anak untuk istirahat, Dukungan keuangan, tunjangan keluarga, dukungan pendapatan minimum, Dukungan psiko-sosial, Konseling - Tentukan masingmasing layanan dengan karakteristik dan caranya berfungsi].

Tabel 7. Layanan yang Berkontribsi Mencegah Kehancuran Keluarga

Program

Calon Pengantin/Bimbingan Perkawinan (Catin/Bimwin)

Pelaksana Keterangan

Kementerian Agama Program ini ditujukan untuk calon pengantin dan pasangan yang telah menikah untuk mendapatkan penguatan keluarga dari pengelolaan keuangan keluarga hingga materi penyelesaian konflik dalam keluarga

Tempat Penitipan Anak (TPA)/ daycare Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Tempat penitipan anak digunakan untuk dukungan bagi orang tua yang bekerja sehingga dapat memanfaatkan TPA sebagai support system selama orang tua bekerja selain aman dalam pengasuhan juga mendapatkan stimulasi tumbuh kembang bagi putra dan putrinya

Taman Anak Sejahtera (TSA) Kementerian Sosial Taman Anak Sejahtera didirikan berdasarkan Peraturan Menteri Sosial RI No : 57 / HUK / 2010. TAS adalah salah satu bentuk pelayanan sosial yang bertujuan untuk memberikan perawatan, pengasuhan dan perlindungan kepada anak usia tiga bulan sampai dengan delapan tahun.

Pendidikan karakter Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Sistem pendidikan bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik, di mana di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk

Konseling Remaja Puspaga, Kementerian Kesehatan melakukan nilai-nilai tersebut. Jadi, pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.

“Konseling adalah proses dimana klien dibantu dalam menghadapi permasalahan personal dan interpersonal oleh seorang konselor. Tujuan utama dari konseling adalah untuk membantu klien dan membawa perubahan yang secara sadar akan dilakukan oleh klien.”

Himpunan Psikologi Lembaga Himpunan Psikologi Layanan yang diberikan oleh lulusan psikologi untuk membantu anak, remaja, perempuan dan keluarga untuk menyelesaikan permasalahannya secara profesional

Pekerja Sosial Kementerian Sosial Petugas pendamping dari kemensos yang memberikan layanan pada keluarga dan masyarakat

3.2.4 Pelayanan Pengasuhan Yang diberikan LSM/ CSO/Organisasi Masyarakat

Tabel 8. Pelayanan Pengasuhan yang Diberikan LSM/ CSO/Organisasi Masyarakat

Nama Layanan Pendidikan Kesehatan Pengasuhan, Perlindungandan kesejahteraan Sosial Keterangan

Taman Anak Sejahtera (TAS) v -

Tempat Penitipan Anak (TPA)

Panti Balita - -

Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA)

Rumah .Singgah v v Taman Anak Sejahtera adalah bentuk PAUD yang memberikan layanan pendidikan dan pengasuhan namun masih banyak yang belum terintegrasi dengan layanan lainnya

v Tempat penitipan anak merupakan layanan pengasuhan yang digunakan oleh orang tua yang bekerja untuk menitipkan anaknya saat mereka bekerja

v Panti balita adalah tempat dimana balita ditempatkan karena kehilangan pengasuhan orang tuanya

v Panti Sosial Asuhan Anak adalah dimana tempat pengasuhan bagi anak yang kehilangan pengasuhan

v Tempat sementara yang diperuntukan bagi anak yang rentan kehilangan pengasuhan orang tua sampai ada yang bertanggungjawab bagi pengasuhannyang berkualitas

Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial (LPKS) v v v

Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)/Sejenis v v v

Program Rehabilitasi Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum Berbasis Masyarakat (PRSABHBM) v v v

Forum Komunikasi Keluarga Anak Dengan Kecacatan (FKKADK)

Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Dengan Kecacatan (LKS ADK)

Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA)

Lembaga Perlindungan Anak (LPA) v v v

v v v Memastikan setiap anak dampingan mendapatkan layanan dasar esensial untuk tumbuh kembangnya

Sasaran adalah remaja dari usia 12 tahun hingga 23 tahun untuk diberikan pendampingan serta penguasaan skill untuk bekal kemandirian

Program rehabilitasi yang diberikan pada anak yang berhadapan dengan hukum sebelum kembali pada keluarga atau lingkungan asalnya

Media diskusi bagi keluarga yang memiliki anak dengan disabilitas

This article is from: