8 minute read
Gambar 14. Inovasi dalam Penyediaan Layanan Daycare di Indonesia
Sumber: Bappenas
Gambar 14. Inovasi dalam Penyediaan Layanan Daycare di Indonesia
Advertisement
3.3 Definisi Layanan, Kelompok Sasaran dan Program Kesejahteraan Sosial Berbasis
Masyarakat
3.3.1 Analisis Penyedia Layanan Sosial Negara dan Non-Negara di Indonesia
3.3.1.1 Penyedia Layanan Sosial Negara dan Non-Negara yang Diakui Secara Hukum di Indonesia Apa penyedia layanan sosial yang diakui secara hukum di negara ini? [Buat daftar semua penyedia termasuk: nama, kelompok sasaran, layanan yang diberikan, dan lokasi]. (FGD dengan Kemensos)
Tabel 9. Penyedia Layanan Sosial Negara dan Non-Negara di Indonesia
No Nama Layanan Sosial Kelompok Sasaran Jenis Layanan Lokasi
1 Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan perlindungan Khusus “Handayani” Jakarta - Anak memerlukan pengembangan fungsi sosial (anak jalanan) - Anak memerlukan perlindungan khusus 1. Rehabilitasi sosial - pemenuhan kebutuhan dasar - pengasuhan anak - dukungan keluarga - Terapi (fisik, psikososial, mental spiritual, penghidupan) 2. Pendampingan sosial - praktik pekerjaan sosial meliputi kegiatan pencegahan, pekerja sosial goes to school respon kasus, manajemen kasus, dan outreach 3. Dukungan teknis - upaya mendukung pelaksanaan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kepada Kementerian/Lemb aga, pemerintah daerah dan LKSA melalui kegiatan penyusunan regulasi, sosialisasi, bimtap, bimtek, koordinasi, pemantauan, dan evaluasi 4. Dukungan aksesibilitas - berupa sosialisasi, advokasi sosial kepada pemangku kepentingan dan pemberi layanan Wilayah Garapan: DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara
2 Panti Sosial Asuhan Anak “Alyatama” Jambi 1. Sasaran primer - Anak terlantar mencakup yatim terlantar, piatu terlantar dan yatim piatu terlantar usia 6 tahun - 18 tahun yang belum menikah. - Anak yang keluarganya dalam waktu relatif lama tidak mampu 1. Layanan kesejahteraan sosial anak 2. Dukungan aksesibilitas - sebagai sumber data, informasi, dan konsultasi kesejahteraan anak - sebagai lembaga rujukan - sebagai lahan pengabdian masyarakat - sebagai pusat Wilayah garapan: Jambi dan Sumatera Selatan
melaksanakan fungsinya secara wajar. - Anak yang keluarganya mengalami perpecahan, mengidap penyakit kronis, korban bencana dll. 2. Sasaran sekunder semua anak yang di lingkungan masyarakat yang memenuhi persyaratan untuk memperoleh pelayanan di lingkungan panti. 3. Sasaran tersier semua pihak yang mempunyai kemampuan sebagai sistem sumber pengkajian program pelayanan kesejahteraan sosial anak
3 Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus “Antasena” Magelang Anak yang memerlukan perlindungan khusus dengan prioritas: a. anak yang berhadapan dengan hukum b. anak korban kejahatan seksual c. anak yang menjadi korban penyalahgunaan napza d. anak korban perlakuan salah dan penelantaran e. anak korban jaringan terorisme f. anak dengan HIV a. Rehabilitasi sosial tingkat lanjut, terdiri dari: 1) Terapi (fisik, psikologi, mental spiritual, penghidupan) 2) Pengasuhan sosial 3) Dukungan keluarga
b. Pengembangan model rehabilitasi: 1) Respon khusus 2) bantu anak (bantuan bertujuan anak) 3) Pekerja sosial goes to school Wilayah garapan: Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Kalimantan Barat
4 Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus "Paramita" Mataram
5 Taman Anak Sejahtera (TAS) Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus sesuai UndangUndang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak a. Melaksanakan rehabilitasi sosial kepada anak yang memerlukan perlindungan khusus. b. Advokasi sosial, terminasi, pemantauan, dan evaluasi pada anak yang memerlukan perlindungan khusus
Anak Usia Dini dari kelompok rentan . Taman Anak Sejahtera (TAS) adalah suatu pelayanan sosial yang diberikan pada anak usia tiga bulan sampai delapan tahun untuk mendapatkan pengasuhan, perawatan dan Program pelayanan bagi anak yang diberikan di TAS meliputi program pengasuhan yang terdiri (1) kegiatan pendidikan, merupakan kegiatan pembelajaran sosial meliputi pengembangan kognitif, psikomotorik dan afektif Wilayah garapan: Nusa Tenggara Barat, Bali, Sulawesi Barat
memastikan dengan kemensos melalui FGD
6 Tempat Penitipan Anak (TPA)/ daycare perlindungan bersifat sementara pada saat orang tua bekerja/berhalangan
Anak usia bayi, balita, dan usia sekolah yang orang tuanya bekerja anak, yang dilakukan melalui pemberian stimulasi dan penyediaan lingkungan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan usia; (2) perawatan, meliputi kegiatan pemeriksaan kesehatan, pengobatan, konsultasi dan pemeliharaan kesehatan, konsultasi kesehatan, dan pemeliharaan kesehatan; (3) perlindungan anak, mencakup segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan haknya agar dapat hidup, tumbuhkembang, terhindar dari diskriminasi serta berpartisipasi aktif dalam menentukan masa depannya. Tujuan yang ingin dicapai adalah terlindunginya anak dari berbagai bentuk penelantaran, eksploitasi, perlakuan salah, kekerasan dan diskriminasi; (4) pelayanan bagi orangtua, mencakup bimbingan dan penyuluhan bagi orangtua atau keluarga melalui layanan konsultasi psikologi dan sosial; dan pembinaan orangtua atau keluarga dan masyarakat melalui layanan rujukan dan informasi tentang pelayanan anak.
Bentuk layanan daycare: long day care, half day care, dan costume care/per-hour.
Layanan daycare mencakup dimensi hak anak, seperti pengasuhan, kesehatan, pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan perlindungan anak dari berbagai tindak kekerasan.
7 Panti Balita Balita terlantar Layanan sosial untuk balita terlantar seperti layanan perawatan balita terlantar, layanan kesehatan, layanan pendidikan, advokasi, pengangkatan atau adopsi balita terlantar. Layanan daycare dapat diselenggarakan oleh pemerintah (pusat/provinsi/kab/kot a, kecamatan, kelurahan/desa), perusahaan, kelompok masyarakat, individu/keluarga.
Rehabilitas sosial dasar anak terlantar yang ada di Provinsi/Kab/Kota. Kecamatan, Kelurahan/Desa
8 Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Anak-anak terlantar dan anak yatim piatu Layanan pemenuhan kebutuhan dasar anak, yaitu Panti Sosial Asuhan Anak yang ada di
kesehatan, pendidikan, perlindungan, pengasuhan, dan kesejahteraan sosial anak. Provinsi/Kab/Kota, Kecamatan, kelurahan/Desa.
9 Rumah Singgah Anak jalanan Peran dan fungsi dari rumah singgah adalah program untuk pemberdayaan anak jalanan yang sangat penting. Diantaranya adalah adalah berikut: Rumah singgah yang da di Kab/kota, kecamatan, kelurahan/ desa.
10 Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial (LPKS) Peran rumah singgah adalah tempat perlindungan bagi anak jalanan dari berbagai bentuk kekerasan yang mungkin saja akan menimpa anak jalanan dari berbagai kekerasan prilaku yang berupa penyimpangan seksual atau berupa kekerasan fisik lainnya. Peran rumah singgah adalah tempat rehabilitasi yang bertujuan mengembalikan dan menanamkan fungsi dari otak anak. Jadinya anak akan lebih baik pada pola pikir dan juga dalam bertingkah laku di sosial masyarakat. Itulah mengenai arti rumah singgah serta peranan dan fungsinya terhadap anak jalanan yang mana ini fokusnya untuk memberikan pembekalan yang baik untuk mereka.
● Sebagaimana yang telah ditentukan dalam
UU SPPA Lembaga
Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial yang di singkat LPKS adalah lembaga atau tempat pelayanan yang melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial bagi anak. ● LPKS ini merujuk pada UU No. 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial.
LPKS berada di bawah koordinasi
Kementerian Sosial yang menyelenggarakan LPKS adalah suatu kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial membantu anak yang berhadapan dengan hukum, baik yang bersifat pendampingan maupun rehabilitasi sosial. Rehabilitasi sosial terhadap ABH ditujukan kepada anak yang belum berusia 12 (dua belas) tahun melakukan tindak pidana atau diduga melakukan tindak pidana, anak yang sedang menjalani proses hukum di tingkat penyidikan, penuntutan, dan pengadilan anak yang telah mendapat diversi atau anak yang telah ditetapkan dari pengadilan. Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP), PSMP Antasena Magelang (Balai Rehabilitasi Sosial Antasena Magelang), Handayani Jakarta, dan Paramita Mataram
11 Panti Sosial Bina Remaja (PSBR)/Sejenis
kesejahteraan sosial ● Keberadaan Lembaga penyelenggaraan kesejahteraan sosial (LPKS) ini sangat penting karena anak yang berhadapan dengan hukum yang ada di Aceh akan di bina oleh pekerja sosial yang bertugas di
Lembaga
Penyelenggaraan
Kesejahteraan Sosial (LPKS).
Panti sosial bina remaja (PSBR) : Panti sosial yang mempunyai tugas memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi bagi anak terlantar putus sekolah agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat. (Kepmensos No.50/HUK/2004) Panti sosial anak merupakan lembaga pengganti fungsi orang tua bagi anak-anak terlantar yang memiliki tanggung jawab dalam memberikan pelayanan mendidik, memelihara, menampung anak-anak putus sekolah. Panti sosial adalah suatu lembaga pelayanan sosial yang didirikan oleh pemerintah maupun masyarakat yang bertujuan untuk membantu atau memberikan bantuan terhadap individu kelompok masyarakat dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup” (Bardawi Barzan, 1999 : 5). Dengan demikian dapat diambilkan suatu definisi panti sosial merupakan suatu lembaga perlindungan anak yang berfungsi memberikan perlindungan terhadap hakhak anak sebagai wakil orang tua dalam memenuhi kebutuhan mental dan sosial pada anak asuhan agar mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri sebagai individu dan warga Negara dalam kehidupan masyarakat. Panti Sosial berfungsi sebagai lembaga sosial dalam kehidupan sehari hari anak diasuh, dididik, diarahkan, diberi perlindungan, diberikan pengembangan keterampilan-keterampilan yang sesuai. Panti Sosial
12 Program Rehabilitasi Sosial Anak Berhadapan dengan Hukum Berbasis Masyarakat (PRSABHBM)
13 Forum Komunikasi Keluarga Anak Dengan Kecacatan (FKKADK) proses perlindungan dan rehabilitasi sosial anak yang berhadapan dengan hukum, dimulai dengan langkah awal tahap penyesuaian dan pemahaman diri serta dilanjutkan dengan mengikuti pelayanan lanjutan. Tampak jelas bahwa anak-anak yang berhadapan dengan hukum membutuhkan bantuan, pendampingan, dan dukungan orang-orang dewasa yang peduli dan bertanggung jawab atas nasib mereka. Tujuan adanya pedoman yang merupakan lembaga sosial yang penyelenggaranya ditangani oleh orang-orang yang berhati mulia dan berjiwa sosial. Peran UPTD Panti Sosial Bina Remaja Samarinda adalah menyangkut aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh Panti Sosial Bina Remaja Samarinda untuk memberikan pembinaan mental, sosial dan keterampilan kepada anak putus sekolah yang menyandang masalah kesejahteraan sosial untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya guna menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan kerja sehingga anak dapat melaksanakan fungsi sosialnya sebagai anggota masyarakat yang terampil dan mandiri.
Kebutuhan Dasar yaitu memberikan dana bantuan untuk membantu pemenuhan kebutuhan dasar anak (nutrisi, pakaian), Aksesibilitas Pendidikan yaitu memberikan rujukan kepada sekolah, Aksesibilitas Kesehatan yaitu memfasilitasi ADK ke
14 Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Dengan Kecacatan (LKS ADK)
15 Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Anak korban trafficking, anak korban tindak kekerasan dan perlakuan salah, ABH, anak yang terpisah dari orang tuanya klinik fisiotherapy, Akte Kelahiran yaitu memberikan rujukan kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk membuat akte kelahiran sebagai identitas dan Bimbingan dan Pelatihan yaitu memberikan pelatihan terapi dasar untuk Anak Dengan Kecacatan (ADK), memberikan sosialisasi hak-hak penyandang disabilitas termasuk hak-hak dengan disabilitas dan memberikan pelatihan peningkatan kapasitas orang tua anak dengan disabilitas untuk membangun kelompok dukungan (support group)
PROGRAM KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK (PKSA) adalah upaya yang terarah , terpadu dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar anak. PKSA ini meliputi: bantuan/subsidi pemenuhan kebutuhan dasar, aksesibilitas pelayanan sosial dasar, penguatan orangtua/keluarga dan penguatan lembaga kesejahteraan sosial anak.
RPSA merupakan trauma centre ( pusat Pemulihan ) yang diperuntukkan bagi anak-anak yang membutuhkan perlindungan khusus, yaitu anak korban trafficking, anak korban tindak kekerasan dan perlakuan salah ( abuse ), children conflict with the law, neglect, dan separated children
16 Lembaga Perlindungan Anak (LPA) LEMBAGA PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA (LPAI) adalah organisasi pegiat perlindungan anak yang kelembagaannya terdaftar