5 minute read

SDG15 Lestarikan Ekosistem Darat

Lindungi, pulihkan, dan dorong penggunaan ekosistem darat yang berkelanjutan, kelola hutan secara berkelanjutan, perangi penggurunan, serta hentikan dan pembalikan degradasi lahan dan hilangnya keanekaragaman hayati

• Pastikan konservasi, restorasi dan pemanfaatan berkelanjutan dari ekosistem air tawar darat dan tanah serta manfaatnya, khususnya hutan, lahan basah, pegunungan dan lahan kering. • Dorong pengelolaan berkelanjutan dari semua jenis hutan, hentikan penggundulan hutan, pulihkan hutan terdegradasi dan secara substansial tingkatkan aforestasi dan reforestasi secara global. • Perangi penggurunan, pulihkan tanah dan lahan yang terdegradasi, termasuk tanah yang terkena penggurunan, kekeringan dan banjir, dan berusaha untuk mencapai dunia yang netral degradasi tanah. • Ambil tindakan segera dan signifikan untuk mengurangi degradasi habitat alami.

Advertisement

Letnan Kolonel Julius Mukonga Perwakilan PBB di Nairobi, Kenya

Hutan sangat penting untuk kehidupan di Bumi. Sekitar 1,6 miliar manusia bergantung pada hutan secara langsung untuk makanan, tempat tinggal, bahan bakar dan pendapatan.1 hutan mengatur iklim kita, menghilangkan emisi CO2 yang berbahaya dan membantu memperlambat laju perubahan iklim.

Saya tinggal di Nairobi, Kenya. Hutan sangat penting bagi kesejahteraan jutaan orang Afrika – terutama orang miskin dan terpinggirkan. Bila digunakan dengan bijak, hutan bisa tingkatkan mata pencaharian dan kualitas hidup masayarakat. Statistik berikut (dari Pusat Penelitian

Kehutanan Internasional)2 ungkapkan pentingnya hutan bagi benua saya.

Lebih dari dua pertiga dari 600 juta orang Afrika bergantung secara langsung atau tidak langsung pada hutan untuk mata pencaharian mereka, termasuk ketahanan pangan. • Kayu adalah sumber energi utama untuk setidaknya 70% rumah tangga Afrika. • Kegiatan terkait hutan menyumbang 10% dari PDB di setidaknya 19 negara Afrika, dan lebih dari 10% perdagangan nasional di 10 negara lainnya. • Afrika adalah rumah bagi 25%

hutan hujan tropis dan berisi 20% dari hotspot [area-area kecil dengan suhu relatif tinggi dibandingkan daerah sekitarnya] keanekaragaman hayati dunia.1 Menurut Deklarasi Hutan PBB di New York, dunia kehilangan rata-rata 13 juta hektar hutan setiap tahun. Ini disebabkan oleh populasi yang terus bertambah yang menempatkan permintaan yang tidak berkelanjutan di planet kita. Sebagian orang di Afrika menebang pohon dan membakar arang tanpa menanam kembali lebih banyak pohon. Orang perlu arang –sebab mereka tidak memiliki pasokan listrik yang dapat diandalkan – tapi arang merusak lingkungan. Pepohonan melindungi kita dari bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, serta memberi kita ruang untuk rekreasi dan olahraga. Kerusakan hutan di Afrika sebabkan degradasi lahan, kurangi produksi pertanian dan di beberapa tempat akibatkan meluasnya gurun. Tanah yang sangat subur tengah menghilang. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor termasuk kekeringan, penggembalaan hewan secara berlebihan, dan hilangnya hutan.

Singkatnya, kita membutuhkan hutan kita dan hutan kita membutuhkan kita. Saya dan isteri saya melakukan perjalanan keliling di Teritori Kenya Timur untuk berkhotbah di Korps Bala Keselamatan dan memimpin pertemuan-pertemuan kemasyarakatan. Kami selalu menghimbau masyarakat untuk menanam pohon selama musim hujan dan melindungi pohon yang sudah ada. Di Kenya, sebuah badan pemerintah, Otoritas Pengelolaan Lingkungan Nasional (NEMA), tengah berupaya memperbaiki situasi ini. Pemerintah telah menetapkan mekanisme di mana jika anda ingin menebang pohon apapun – bahkan pohon di kompleks anda sendiri – anda harus meminta izin untuk melakukannya.3

Namun, kita tidak seharusnya mempedulikan hutan, ekosistem dan tanah hanya karena PBB dan pemerintah menganggap ini penting. Kita melakukannya karena Alkitab memberitahukan kita bahwa hal ini penting.

Saya berkomitmen untuk selalu mendesak masyarakat agar melindungi hutan kita dan menghindari penggurunan dan pembalikan degradasi lahan dengan bekerja sama dengan para pemimpin, divisi, korps, dan KPT Bala Keselamatan di Teritori Kenya Timur. Bagaimana anda bisa membantu?

1 ‘Sustaining the World’s Forests: Managing Competing Demands for a Vital Resource’, World Bank Publication, 2006 2 http://www.cifor.org/ 3 http://www.standardmedia.co.ke/lifestyle/article/2000086318/rapid‐desertification‐in‐kenya‐threatening‐livelihood

Apa yang Alkitab ajarkan?

Pernyataan Posisi Internasional Bala Keselamatan berjudul 'Peduli Lingkungan' menjelaskan apa yang Tuhan kehendaki supaya kita perbuat sehubungan dengan masalah ini dan mengapa hal ini penting (www.salvationarmy.org/isjc/ips):

‘Tuhan adalah pencipta, pemerintah dan pemelihara segala sesuatu. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya (Mazmur 24:1, Keluaran 19:5). Sebagai manusia yang diciptakan menurut gambar Tuhan (Genesis 1:27) kita telah dipercayakan untuk memelihara sumber daya Bumi (Kejadians 2:15). Tuhan mengundang kita untuk berbagi tanggung jawab atas pemeliharaan Ciptaan (Kejadian 1:28‐31; 2:15) dan berpartisipasi dalam pekerjaan pemulihan dunia (Roma 8:19‐22).

• Relasi Tuhan dengan Ciptaan adalah relasi kasih sayang dan kepedulian. Pemeliharaan bumi yang dipercayakan kepada manusia adalah cerminan dari kepedulian itu, sebab manusia diciptakan menurut gambar Allah. Dunia diciptakan untuk memuji Tuhan dan menyatakan kemuliaan-Nya (Mazmur 19:1‐6); pemeliharaan bumi yang diembankan kepada kita adalah untuk mewujudkan tujuan itu.

• Kerusakan bumi sebagian merupakan akibat dari aktivitas manusia IYesaya 24:5‐6) dan oleh sebab itu menjadi tanggung jawab kita untuk bekerja memulihkan bumi. Perintah Alkitab kepada umat manusia untuk ‘menaklukkan’ dan memerintah atas’ harus ditafsirkan sebagai persyaratan untuk menjadi pengurus yang baik dan bukannya dipahami sebagai pembenaran dalam menyalahgunakan sumber daya bumi (Kejadian 1:28). Pengaruh yang tidak proporsional dari perubahan iklim dan degradasi lingkungan di bagian dunia yang termiskin menciptakan tanggung jawab tambahan untuk membela perjuangan mereka yang rentan dengan memulihkan rasa keadilan bagi komunitas global (Mikha 6:8).

APA yang seharusnya KITA DOAKAN?

• Bersyukur pada Tuhan untuk seluruh alam ‐ ekosistem yang menopang kehidupan dan mempercantik planet ini.

• Bagi mereka yang membuat kebijakan dan program untuk melindungi ciptaan Tuhan. Semoga mereka bertindak dengan adil; memprioritaskan kebutuhan orang miskin dan terpinggirkan serta bertindak melawan mereka yang mengeksploitasi sumber daya dunia untuk tujuan egois.

• Agar masyarakat menjadi lebih sadar akan masalah deforestasi, dan agar UU dan proyek membuat mereka berpikir ulang tentang dampak tindakan mereka.

Apa yang dapat kita lakukan?

• Membeli produk dengan sertifikasi berkelanjutan. Banyak makanan dan produk lain yang memiliki label yang berarti produksinya telah memenuhi standar tertentu, yang menghormati lingkungan. Luangkan waktu untuk mencaritahu apa artinya dan berbelanja dengan berfokus pada hal ini.

• Hindari menggunakan kayu yang berasal dari sumber yang tidak terkelola ‐ terutama kayu mahogani dan jati. Hutan hujan juga bisa ditebang untuk memelihara sapi potong yang digunakna di banyak jaringan restoran; ingatlah dampak yang bisa ditimbulkan oleh perusahaan besar.

• Hormati ekosistem di sekitar anda. Hewan dan tumbuhan dapat bergantung pada kebun belakang atau pekarangan, taman lokal dan ruang ‘liar’ lainnya.

This article is from: