LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN 2 ANGKATAN 1
PENERAPAN SISTEM TROUBLESHOOTING TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI PEMBUATAN APLIKASI HELPDESK IT SUPPORT DI KANTOR
KESEHATAN PELABUHAN KELAS II BANDUNG
DISUSUN OLEH :
Nama : Mohamad Dahlan Fazhry
NIP : 199404082022031001
NDH : 04
Jabatan : Pranata Komputer Terampil
Instansi : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK) PESERTA
PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
GOLONGAN II ANGKATAN I TAHUN 2022
“PENERAPAN SISTEM TROUBLESHOOTING TEKNOLOGI INFORMASI
MELALUI PEMBUATAN APLIKASI HELPDESK IT SUPPORT DI KANTOR
KESEHATAN PELABUHAN KELAS II BANDUNG”
Nama
NIP
NDH
Jabatan Instansi
: Mohamad Dahlan Fazhry
: 199404082022031001
: 04
: Pranata Komputer Terampil
: Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung
Bandung, 26 Agustus 2022
Mengetahui, Menyetujui, Mentor
Dr. Tarli Supriyatna, SE,.MM NIP. 196312311992031084
NIP. 198408022006042002
2
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN. Laporan rancangan aktualisasi ini berisi uraian laporan rencana kegiatan yang mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Nilai-nilai dasar tersebut akan diimplementasikan di lingkungan Dinas Lingkungan Kabupaten Bekasi, tepatnya pada Seksi Pemantauan Lingkungan Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu tersusunnya laporan rancangan aktualisasi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Drg. Resi Arisandi, MM.,MH., Selaku Kepala Kantor Kesehatan Kelas II Bandung
2. Bapak Wartoni, SKM.,MPH., Selaku Kepala Sub Bagian Administrasi Umum Kantor Kesehatan Kelas II Bandung
3. Bapak Drs, Suherman, M.Kes Selaku Kepala Balai Kesehatan Cikarang
4. Bapak I Wayan Agus Suradi, Skm.,Mph, Kepala Upelkes Jawa barat sekaligus penguji rancangan aktualisasi.
5. Bapak Dr. Tarli Supriyatna, SE.,MM., Selaku coach yang telah membimbing, memfasilitasi, dan memotivasi penulis.
6. Ibu Nuning Yayuk Wulandari, S.Kom., Selaku Analisis Kepegawaian Subbagian Tata Usaha sekaligus mentor yang telah memberikan arahan dan masukan yang berharga dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini.
7. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya selama distance learning untuk diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi
8. Orang tua dan keluarga yang menjadi sumber motivasi penulis
9. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang Tahun Tahun 2022
10. Seluruh rekan Pelatihan Dasar CPNS Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2022.
4
11. Semua pihak yang telah membantu Penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi
Penulis Menyadari bahwa laporan rancangan aktualisasi ini masih dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga laporan rancangan aktualisasi ini dapat terus ditingkatkan dan mengalami perbaikan, serta dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ASN yang memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
5
6 DAFTAR ISI Hal LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................................................2 LEMBAR PENGESAHAN 3 KATA PENGANTAR.................................................................................................................4 DAFTAR ISI.............................................................................................................................6 BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................7 1.1 Latar Belakang 7 1.2 Tujuan dan Manfaat 8 1.3 Ruang Lingkup 9 BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA......................................................................10 2.1 Profil Instansi 10 2.2 Profil Dan Tugas Jabatan Peserta...................................................................................16 2.3 Role Model 17 2.4 Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK 18 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI 21 3.1 Deskripsi Isu 21 3.2 Penetapan Isu Core 22 3.3 Analisis Faktor Penyebab Core Isu 24 3.4 Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu..........................................................................24 3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi 25 3.6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK) 30 3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi 30 BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI............................................................................31 4.1 Hasil Aktualisasi 31 4.2 Rencana Tindak Lanjut...............................................................................................49 BAB V PENUTUP 50 5.1 Kesimpulan 50 REFERENSI ...........................................................................................................................51
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan UU No 05 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Sedangkan Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pegawai ASN bertugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah warga negara Indonesia yang lolos seleksi pengadaan PNS, diangkat dan ditetapkan oleh PPK, serta telah mendapatkan persetujuan teknis dan penetapan nomor induk pegawai. Sesuai PerLAN no. 10 Tahun
2021 CPNS wajib menjalani Masa Prajabatan yang dilaksanakan selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan sebagai CPNS. Selama masa prajabat, CPNS wajib mengikuti pelatihan dasar CPNS sebanyak 1 kali. Kompetensi yang dikembangkan dalam Pelatihan Dasar CPNS merupakan Kompetensi pembentukan karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas. Kompetensi ini diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasi nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatan, mengaktualisasi kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI, dan menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas.
Presiden RI Joko Widodo secara resmi meluncurkan core values Aparatur Sipil Negara ‘Berakhlak’ dan employer branding ASN ‘Bangga Melayani Bangsa’ pada tanggal 27 Juli 2021. Core values Aparatur Sipil Negara berperan sebagai panduan berpikir, bertutur, dan berperilaku. Adapun core values ASN diimplementasikan dalam kata “Berakhlak” yang merupakan akronim dari ‘Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif’. Kemudian, employer branding yang merupakan moto Aparatur Sipil Negara dalam bekerja menggunakan semboyan
7
BAB I PENDAHULUAN
“bangga melayani bangsa”. Nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara ini dapat dibentuk
melalui pembiasaan perilaku keseharian Aparatur Sipil Negara sehingga dapat terinternalisasi di dalam jiwa seorang Aparatur Sipil Negara.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung adalah Unit Pelaksana Teknis
(UPT) yang melaksanakan tugas di bidang cegah tangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan dimana dalam prosesnya banyak menggunakan teknologi informasi, sehingga permasalahan teknologi informasi harus diselesaikan dengan cepat dan tepat, namun semua permasalahan dan permintaan tidak dapat terkontrol karena sistem yang ada saat ini seluruh permasalah dan permintaan masih menggunakan telepon atau Whatsapp. Dengan semakin
banyaknya keluhan terjadi setiap harinya, maka penggunaan telepon dan Whatasapp dinilai kurang efisien dan efektif dalam menangani keluhan-keluhan tersebut karena akan semakin sulit untuk melakukan kontrol mengenai keluhan yang dibuat, dan juga akan mengalami kesulitan dalam menentukan prioritas. Tidak adanya fasilitas report penyelesaian masalah sebagai acuan problem solving jika suatu saat nanti mendapatkan permasalahan yang sama dikemudian hari. Tidak adanya data sebagai bahan penilaian kinerja atau Key Performance Indicator (KPI).
1.2 Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan Tujuan dari Rancangan Aktualisasi ini yaitu dapat mengidentifikasi dan menetapkan core issue, melakukan analisis penyebab core issue, dan menentukan gagasan kreatif penyelesaian core issue beserta tahapan kegiatannya untuk mengaktualisasi mewujudkan penerapan nilai – nilai dasar ASN ‘Berakhlak’ yaitu berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
b. Manfaat
1. Bagi Penyusun
Aktualisasi nilai – nilai dasar ASN Berakhlak melalui pembuatan rancangan aktualisasi ini akan menciptakan ASN yang berkarakter dan menerapkan nilai – nilai dasar Berakhlak kedalam pekerjaan sehari-hari di tempat kerja.
2. Bagi Instansi Kerja Tersusunnya rancangan aktualisasi diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah yang ditemukan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
8
Bandung sehingga instansi dapat memberikan pelayanan yang lebih baik. Selain itu, diharapkan kinerja individu dapat meningkat sehingga dapat mencapai visi dan citra instansi yang lebih baik.
3. Bagi Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang
Rancangan aktualisasi merupakan bukti dari terselenggaranya pelatihan dasar CPNS
Kementerian Kesehatan sesuai dengan capaian kegiatan pembelajaran..
Diharapakan hal ini dapat menambah kepustakaan bagi Balai Besar Pelatihan
Kesehatan Cikarang.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari aktualisasi ini yaitu pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan selama 30 hari kerja terhitung sejak tgl 6 Juli – 16 Agustus
2022 di lingkungan tempat kerja yaitu Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung, dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Berorientasi layanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang berorientasi dalam bidang pelayanan IT Support di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung.
9
2.1 Profil Instansi
BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
Kantor Kesehatan Pelabuhan yang selanjutnya disingkat KKP adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang melaksanakan tugas di bidang cegah tangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan. KKP berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan.
Dengan diberlakukannya InternationalHealthRegulations(IHR) tahun
2005 maka semakin memperkuat posisi KKP sebagai salah satu instansi yang mempunyai kewenangan terhadap berbagai upaya kesehatan di pelabuhan
dalam rangka pencegahan penyakit karantina dan penyakit menular potensi
wabah yang masuk dan keluar dari pelabuhan, melaksanakan kekarantinaan dan pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan/bandara dan lintas batas dan pengendalian terhadap dampak kesehatan lingkungan.
Sehingga tujuan dan sasaran KKP dapat dilaksanakan dengan semaksimal mungkin, dengan mengadakan pengamatan epidemiologi, survei entomologi dan melakukan jejaring kerja baik secara vertikal maupun horizontal serta
membina hubungan yang baik dengan Pemerintah Daerah setempat, sehingga apa yang telah diprogramkan dapat tercakup dengan memperoleh hasil yang memuaskan.
10
Gambar Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung
a. Gambaran Umum
Wilayah Kerja KKP yang selanjutnya disebut Wilker KKP adalah unit
kerja fungsional KKP di lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. KKP Kelas II Bandung mempunyai jangkauan pelayanan di beberapa
Pelabuhan/ Bandara yang ada di Provinsi Jawa Barat yang meliputi :
1. Wilker Pelabuhan Indramayu
2. Wilker Pelabuhan Ratu
3. Wilker Perlabuhan Cirebon
4. Wilker Pelabuhan Patimban
5. Willker Kertajati
6. POS Bandara Husein Sastra Negara Bandung
KKP Kelas II Bandung mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut : Visi
Tangguh dan Prima dalam Cegah Faktor Risiko untuk Mewujudkan
Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan di Pintu Gerbang Negara.
Misi
Sejalan dengan Misi Kementrian Kesehatan, maka untuk mewujudkan visi KKP
Kelas II Bandung ditempuh isi sebagai berikut:
1. Melaksanakan Kegiatan Kekarantinaan dan Surveilans Epidemiologi di Wilayah Kerja KKP Kelas II Bandung.
2. Melaksanakan Kajian Terhadap Pengendalian Dampak Faktor Resiko Lingkungan di Wilayah Kerja KKP Kelas II Bandung.
3. Melaksanakan dan Meningkatan Mutu Pelayanan Kesahatan Terbatas di Wilayah Kerja KKP Kelas II Bandung.
4. Melaksanakan tindakan cepat dan tepat daam penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana.
5. Menciptakan Kemandirian Masyarakat / Pengguna Jasa di Wilayah Kerja KKP
Kelas II Bandung untuk Hidup Sehat.
6. Menjalin dan Meningkatkan Koordinasi Lintas Sektor dan Lintas Program
11
b. Nilai – Nilai Organisasi
KKP Kelas II Bandung menjalankan nilai – nilai yang sejalan dengan nilai organisasi Kementerian Kesehatan yaitu :
a. Pro Rakyat
1. Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, Kementerian Kesehatan selalu mendahulukan kepentingan rakyat dan harus menghasilkan yng terbaik untuk rakyat.
2. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi setiap orang adalah salah satu hak asasi manusia tanpa membedakan suku, golongan, agama dan status sosial ekonomi.
b. Inklusif
1.1 Semua program pembangunan kesehatan harus melibatkan semua pihak, karena pembangunan kesehatan tidak mungkin hanya dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan saja.
2.1 Seluruh komponen masyarakat harus berpartisipasi aktif, yang meliputi lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat, pengusaha, masyarakat madani dan masyarakat akar rumput.
c. Responsif
1. Program kesehatan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan rakyat, serta tanggap dalam mengatasi permasalahan di daerah, situasi kondisi setempat, sosial budaya dan kondisi geografis
2. Faktor – faktor tersebut menjadi dasar dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda – beda, sehingga diperlukan penanganan yang berbeda pula.
d. Efektif
1. Program Kesehatan harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.
e. Bersih
1. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.
c. Tugas Organiasi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, menetapkan bahwa Kantor Kesehatan Pelabuhan yang selanjutnya disebut KKP adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab
12
kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dengan tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara. KKP menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana, kegiatan, dan anggaran;
b. pelaksanaan pengawasan terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan;
c. pelaksanaan pencegahan terhadap penyakit dan factor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan;
d. pelaksanaan respon terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan;
e. pelaksanaan pelayanan kesehatan pada kegawatdaruratan dan situasi khusus;
f. pelaksanaan penindakan pelanggaran di bidang kekarantinaan kesehatan;
g. pengelolaan data dan informasi di bidang kekarantinaan kesehatan;
h. pelaksanaan jejaring, koordinasi, dan kerja sama di bidang kekarantinaan kesehatan;
i. pelaksanaan bimbingan teknis di bidang kekarantinaan kesehatan;
j. pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kekarantinaan kesehatan; dan pelaksanaan urusan administrasi KKP.
Saat ini Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung memiliki Struktur Organisasi sebagai berikut:
1. Subbagian Administrasi Umum mempunyai tugas melaksanakan tugas melakukan koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana, dan hubungan masyarakat, pengelolaan data dan informasi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, kearsipan, persuratan, dan kerumahtanggaan KKP
2. Substansi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pelaksanaan kekarantinaan, surveilans
13
epidemiologi penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut dan muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta pengembangan teknologi, pelatihan teknis bidang kekarantinaan dan surveilans epidemiologi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
3. Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pelaksanaan pengendalian vektor dan binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi serta pelatihan teknis bidang pengendalian risiko lingkungan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
4. Substansi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pelayanan kesehatan terbatas, kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan haji, perpindahan penduduk, penanggulangan bencana, vaksinasi internasional, pengembangan jejaring kerja, kemitraan, kajian dan teknologi, serta pelatihan teknis bidang upaya kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas daratnegara.
14
Gambar Struktur Organisasi
15
Nama : Mohamad Dahlan Fazhry
NIP : 199404082022031001
NDH : 04
Pangkat/Gol : Pengatur – II c
Jabatan : Pranata Komputer Terampil
Instansi : KKP Kelas II Bandung (Sub bagian Administrasi Umum)
Pendidikan : D3 Teknik Informatika
Email : fazhry94@gmail.com
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 4 tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Pranata Komputer, unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional pranta komputer terdiri atas:
1. Tata Kelola dan tata lakasana teknologi informasi, meliputi :
a. information technologyenterprise;
b. manajemen layanan teknologi informasi;
c. pengelolaan data (data management);
d. audit teknologi informasi; dan
e. manajemen risiko teknologi informasi;
2. Infrastruktur teknologi informasi, meliputi :
a. sistem jaringan komputer; dan
b. manajemen infrastruktur teknologi informasi;
3. Sistem Informasi dan Multimedia, meliputi :
a. sistem informasi;
b. pengolahan data; dan
c. area teknologi informasi khusus.
16
2.2 Profil Dan Tugas Jabatan Peserta
a. Profil Peserta
Gambar Profil Peserta
b. Tugas Jabatan
2.3 Role Model
Dr. Khoirul Anwar adalah seorang penemu jaringan 4G LTE. Khoirul Anwar dikenal sebagai penemu dari teknologi jaringan 4G yang berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Khoirul Anwar dilahirkan pada tanggal 22 Agustus
1978 di Kediri, Jawa Timur. Orang tua dari Khoirul Anwar yaitu
Sudjianto (ayah) dan Siti Patmi (ibu). Ayahnya meninggal dunia karena sakit, saat ia baru lulus SD pada tahun 1990. Hanya ibunyalah yang berusaha keras menyekolahkannya.
Sejak kecil, Khoirul hidup dalam ekonomi yang rendah. Sewaktu kecil ia sangat suka dengan sains. Saat pulang sekolah ia selalu melakukan kegiatan sehari – harinya yaitu mencari rumput untuk ternak. Di waktu kesibukannya
ketika mencari rumput, ia juga selalu menyempatkan waktu untuk membaca buku tentang teori Albert Einstein dan Michael Faraday. Mimpinya pun melambung tinggi. Yaitu dia ingin kelak dapat menciptakan teori baru seperti yang dilakukan Einstein dan Faraday.
Meskipun begitu, Tuhan tetap memberikan jalan untuk mencapai kesuksesan, hingga sekarang Khoirul Anwar menjadi ilmuwan. Pada saat ia ingin melanjutkan sekolah SMA di Kediri, betapa beruntungnya dia karena ada orang yang menawarkan kos gratis untuknya. Kemudian ia melanjutkan sekolah di ITB Bandung dengan Jurusan Teknik Elektro lulus dengan predikat cum laude di tahun 2000.
Selama 4 tahun belajar di ITB ia selalu mendapatkan beasiswa. “Orang tua saya tidak perlu mengirimkan uang lagi” kata Khoirul mengenang masa lalunya. Cerdas dan rajinlah yang membuat Khoirul pergi ke pendidikan yang tinggi. Setelah itu Khoirul mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan S2 dari Panasonic di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) di luar negeri yaitu Jepang dan lulus pada tahun 2005, dan kemudian ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah S3 dari perusahaan Jepang di kampus yang sama Nara Institute of Science and Technology (NAIST) Jepang.
Setelah bertahun – tahun sekolah, Khoirul pun menemukan pujaan hatinya dan kemudian menikah dengan Sri Yayu Indriyani lalu dikaruniai tiga orang putra. Kini Khoirul tinggal di Nomi, Ishikawa, tak jauh dari tempat kerjanya. Meski berprestasi cemerlang di Jepang, namun Khoirul menyimpan keinginan untuk kembali ke Indonesia suatu hari nanti.
Dalam penemuannya, Khoirul Anwar terinspirasi dari film animasi untuk anak – anak yaitu Dragon Ball Z. Tak terduga, ternyata sebuah film anime Jepang bisa mengilhami penemuan
17
Gambar Dr. Khoirul Anwal
penting yang merevolusi anggapan tak terpatahkan di jagat transmisi telekomunikasi nirkabel.
Tapi cerita itulah yang terjadi pada diri Khoirul Anwar, dosen sekaligus peneliti asal Indonesia yang bekerja di laboratoriom Information Theory and Signal Processing, Japan Advanced Institute of Science and Technology, di Jepang. Saat terdesak karena harus mengajukan tema penelitian untuk mendapatkan dana riset, Khoirul memeras otaknya. Akhirnya ide itu muncul juga dari Dragon Ball Z, film animasi Jepang yang ia tonton. Ketika tokoh utama Dragon Ball Z (Goku), hendak melayangkan jurus terdahsyatnya, ‘Genki Dama’ alias Spirit Ball, Goku akan menyerap semua energi makhluk hidup di alam, sehingga menghasilkan tenaga yang luar biasa. “Konsep itu saya turunkan formula matematikanya untuk diterapkan pada penelitian saya,” kata Dr. Khoirul.
Sekarang sebuah sinyal yang dikirimkan secara nirkabel, tidak perlu diperisai oleh guard interval atau (GI) yang tujuannya untuk menjaganya kebal terhadap delay, pantulan, dan interferensi. Turbo equalizer-lah yang akan bekerja membatalkan interferensi sehingga receiver bisa menerima sinyal tanpa distorsi. Dengan mengenyahkan GI, dan memanfaatkan dekoder turbo, secara teoritis malah bisa menghilangkan rugi daya transmisi karena tak perlu mengirimkan daya untuk GI. Hilangnya GI juga bisa diisi oleh parity bits yang bisa digunakan untuk memperbaiki kesalahan akibat distorsi (error correction coding).
Setelah direlasikan dengan formula matematikanya dengan benar, tidak tinggal diam Khoirul pun langsung meminta Hui Zhou, untuk membuat programnya. Ini merupakan kerjasama yang bagus.
Metode ini bisa dibilang mampu memecahkan problem transmisi nirkabel. Apalagi ia bisa diterapkan pada hampir semua sistem telekomunikasi, termasuk GSM (2G), CDMA (3G), dan cocok untuk diterapkan pada sistem 4G yang membutuhkan kinerja tinggi dengan tingkat kompleksitas rendah.
2.4 Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK
Nilai Dasar ASN bertujuan sebagai panduan perilaku bagi para ASN dalam melaksanakan pekerjaan untuk mencapai kinerja terbaik. BerAKHLAK merupakan singkatan dari core values ASN yaitu Berorientasi pelayanan, akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
a. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan adalah tindakan atau perilaku yang mencerminkan
komitmen untuk memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Inti dari pelayanan prima yaitu dengan memahami kebutuhan dan mengutamakan
kepuasan masyarakat, melayani dengan sikap hormat, sopan, cepat, ikhlas, dan
18
sigap, serta melakukan perbaikan terus menerus dalam memberikan pelayanan. Oleh karena itu ASN sebagai pelayan publik harus dapat memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.
b. Akuntabel
Secara definisi, akuntabilitas ASN merupakan kewajiban untuk memenuhi tanggungjawab atas tindakan atau perilakunya sebagai pelayan publik dengan menerapkan aspek integritas, konsisten, transparan, dan terpercaya. Akuntabilitas dalam pelayanan publik memiliki fungsi yaitu untuk menyediakan kontrol demokratis, mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
c. Kompeten
Untuk mewujudkan ASN yang profesional, setiap ASN perlu memiliki latar belakang kualifikasi (pendidikan, pengalaman, dan pelatihan) dan kompetensi (kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural) serta memiliki kepatuhan pada etika kerja (nilai-nilai dasar ASN dan kode etik ASN). ASN perlu memiliki semangat kompeten agar dapat belajar terus menerus dengan kepekaan yang relevan terhadap dinamika lingkungan strategis (vuca) dan disrupsi teknologi serta aspek lingkungan strategis lainnya. Bentuk perilaku kompeten diantaranya meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah, membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
d. Harmonis
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman baik dari suku, budaya, bahasa, dan adat istiadatnya. ASN sebagai abdi negara yang melayani masyarakat perlu memahami adanya keanekaragaman bangsa Indonesia serta dampaknya. Hal ini bertujuan agar setiap ASN dapat menerapkan nilai harmonis sesuai kode etik ASN secara konseptual teoritis dengan cara saling peduli dan menghargai perbedaan, memberikan contoh perilaku menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, dan suka menolong orang lain, serta membangun lingkungan kerja yang kondusif.
e. Loyal
Loyal yang dimiliki seorang PNS merupakan sikap perilaku berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai seorang PNS. Panduan perilaku penanaman nilai loyal diantaranya yaitu memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar
19
Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia serta pemerintahan yang sah, menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara, dan menjaga rahasia jabatan dan negara.
f. Adaptif
Lingkungan strategis di semua tingkat baik nasional maupun global terus mengalami perubahan sehingga menjadi tantangan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas sehingga dapat terus menemukan banyak pendekatan dalam menjawab tantangan isu yang ada. Panduan perilaku nilai adaptif diantaranya yaitu cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas, dan bertindak proaktif.
g. Kolaboratif
Banyaknya tantangan dan perubahan yang dihadapi, birokrasi Indonesia masih bersifat fragmentasi dan silo mentality. Kolaborasi menjadi solusi untuk menghadirkanbirokrasi yang optimal. Kolaborasi merupakan sikap atau perilaku membangun kerja sama yang sinergis. Panduan perilaku nilai kolaboratif yaitu dengan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah, dan menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan Bersama.
20
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Deskripsi Isu
3.1.1 Isu Ke-1 :
a. Belum adanya sistem troubleshooting teknologi informasi yang terkomputerisasi di KKP Kelas II Bandung sehingga semua permasalahan dan permintaan tidak dapat terkontrol karena sistem yang ada saat ini masih menggunakan telepon atau
Whatsapp
b. Dampak jika permasalahan tersebut tidak diselesaikan akan menyebabkan Tidak adanya fasilitas report penyelesaian masalah sebagai acuan problem solving jika suatu saat nanti mendapatkan permasalahan yang sama dikemudian hari, Tidak adanya data atau laporan yang tercatat sebagai bahan penilaian kinerja IT atau review Kembali untuk keperluan tertentu dan akan mengalami kesulitan dalam menentukan prioritas yang menyebabkan pelayanan di KKP kelas II Bandung terganggu.
3.1.2 Isu Ke-2 :
a. Belum adanya pendaftaran vaksin 19 yang terintegrasi dengan stock vaksin, sehingga tidak ada update stock vaksin secara real time di KKP Kelas II Bandung yang menyebabkan jumlah pasien yang datang tidak seusai dengan stock vaksin yang ada.
b. Dampak jika permasalahan tersebut tidak diselesaikan pada kondisi tertentu akan menyebabkan angka kepuasan masyarakat menurun karena pada kasus tertentu Ketika pelanggan sudah antri dan menunggu namun di tengah alur pelayanan stock vaksin habis akan menyebabkan pelanggan menunggu cukup lama untuk restock vaksin atau ditunda dikemudian hari
3.1.3 Isu Ke-3 :
a. Belum adanya sistem maintenance yang termonitoring pada perangkat teknologi informasi di KKP Kelas II Bandung yang menyebabkan peforma perangkat teknologi informasi tidak stabil
b. Dampak jika permasalahan tersebut tidak diselesaikan akan menyebabkan kurangnya informasi mengenai perangkat secara realtime dan termonitor, dalam jangka panjang Semua masalah memburuk dari waktu ke waktu dan semakin lama masalah menunggu untuk diperbaiki, semakin banyak kerusakan yang dapat terjadi, Yang sebelumnya hanya memerlukan perbaikan kecil sekarang membutuhkan perbaikan besar. Kerusakan yang tidak terduga juga kemungkinan memerlukan biaya tambahan, Ketika kita sudah merencanakan tugas pemeliharaan jangka panjang, perbaikan besar dapat dihindari dan anggaran pun bisa dihemat.
21
3.2 Penetapan Isu Core
Dalam menentukan isu prioritas yang akan diangkat digunakan metode USG dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan dan perkembangan setiap isu yang ada dengan rentang skor 1 – 5.
1. Urgency (urgensi) yaitu di lihat dari tersedianya waktu, mendesak atau masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness (keseriusan) yaitu melihat dampak maslah tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak dan sebagainya.
3. Growth (berkembangnya masalah) yaitu apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
22
NO ISU U S G Jumlah Prioritas 1 Belum adanya sistem troubleshooting teknologi informasi yang terkomputerisasi di KKP Kelas II Bandung 5 5 5 15 1 2 Belum adanya pendaftaran vaksin 19 yang terintegrasi dengan stock vaksin, sehingga tidak ada update stock vaksin secara real time di KKP Kelas II Bandung 4 4 4 12 3 3 Belum adanya sistem maintenance yang termonitoring pada teknologi informasi di KKP Kelas II Bandung 5 4 4 13 2 Tabel Deskripsi Kriteria URGENCY Nilai Indikator Deskripsi Indikator 5 Sangat Mendesak Dibutuhkan pemecahan masalah dalam kurun waktu < 1 bulan 4 Mendesak Dibutuhkan pemecahan masalah dalam kurun waktu 1-3 bulan 3 Cukup Mendesak Dibutuhkan pemecahan masalah dalam kurun waktu 3-6 bulan 2 Kurang Mendesak Dibutuhkan pemecahan masalah dalam kurun waktu 6-12 bulan
Tabel Penetapan CoreIsu dengan Analisis USG
1 Tidak Mendesak Dibutuhkan pemecahan masalah dalam kurun waktu > 1 tahun
Tabel Deskripsi Kriteria SERIOUSNESS
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Serius Berdampak terhadap produktivitas kerja dan keberhasilan pencapaian, serta membahayakan sistem.
4 Serius Berdampak terhadap produktivitas kerja atau keberhasilan pencapaian, serta membahayakan sistem.
3 Cukup Serius Berdampak terhadap produktivitas kerja dan keberhasilan pencapaian, namun tidak membahayakan sistem.
2 Kurang Serius Berdampak terhadap produktivitas kerja, tidak berdampak terhadap keberhasilan pencapaian, dan tidak membahayakan sistem.
1 Tidak Serius Tidak berdampak terhadap produktivitas kerja, tidak berdampak terhadap keberhasilan pencapaian, dan tidak membahayakan sistem.
Tabel Deskripsi Kriteria GROWTH
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Cepat Memburuk Perkembangan tingkat masalah tidak bisa ditekan dengan tindakan koreksi
4 Cepat Memburuk Perkembangan tingkat masalah sulit ditekan dengan tindakan koreksi
3 Cukup Cepat Memburuk Perkembangan tingkat masalah dapat ditekan dengan tindakan koreksi
2 Kurang Cepat Memburuk Perkembangan tingkat masalah tidak terlihat dengan melakukan melakukan tindakan koreksi
1 Tidak Cepat Memburuk Perkembangan tingkat masalah tidak terlihat dengan tanpa perlakuan apapun
Berdasarkan Analisis USG di atas, maka isu yang dipilih adalah sebagai berikut :
Proses troubleshooting teknologi informasi di KKP Kelas II Bandung dengan rumusan isu :
Belum Optimalnya Sistem Troubleshooting Teknologi Informasi di KKP Kelas II Bandung
23
3.3 Analisis Faktor Penyebab Core Isu
Setelah dilakukan analisa ISU untuk menentukan isu prioritas dengan menggunakan analisis USG telah ditetapkan isu paling prioritas yakni “Belum Optimalnya Sistem troubleshooting teknologi informasi di KKP Kelas II Bandung” dengan Skor USG lima belas. Isu ini dipilih karena dinilai paling darurat, serius dan perlu diselesaikan dengan cepat karena berdampak kinerja Satuan Kerja KKP Kelas II Bandung.
Untuk menentukan sebab dan akibat dari Isu prioritas yang telah dipilih, dengan menggunakan Analisa Fishbone yang merupakan metode untuk membantu memecahkan suatu masalah di setiap lapisan hingga potensi akar penyebab yang berkontribusi pada efeknya.
3.4 Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu
Setelah diperoleh akar permasalahan dari core issue, maka gagasan yang menjadi solusi penyelesaian isu tersebut yaitu “Penerapan Sistem Troubleshooting Teknologi Informasi Melalui Pembuatan Aplikasi Helpdesk IT Support di KKP kelas II Bandung”.
Gagasan tersebut terkait MP Smart ASN yaitu implementasi literasi digital. Gagasan diajukan membutuhkan kompetensi kecakapan menggunakan media digital agar pekerjaan menjadi
Menjadi lebih efektif & efisien di lingkungan KKP Kelas II Bandung.
24
Gambar Diagram Fishbone
3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Pranata Komputer Terampil Sub Bagian Administrasi Umum di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung
Identifikasi Isu : 1. Belum adanya sistem troubleshooting teknologi informasi yang terkomputerisasi di KKP Kelas II Bandung
2. Belum adanya pendaftaran vaksin 19 yang terintegrasi dengan stock vaksin, sehingga tidak ada update stock vaksin secara real time di KKP Kelas II Bandung
3. Belum adanya sistem maintenance yang termonitoring pada perangkat teknologi informasi di KKP Kelas II Bandung
Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya Sistem troubleshooting teknologi informasi di KKP Kelas II Bandung
Gagasan Pemecahan Isu : Penerapan Sistem Troubleshooting Teknologi Informasi Melalui Pembuatan Aplikasi Helpdesk IT Support di KKP kelas II Bandung
Tabel Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi/Misi
Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1 Pengumpulan Data a. Pengumpulan data dukung untuk
kebutuhan desain awal
antarmuka
perancangan aplikasi
berbentuk
sketsa
Data / Informasi sketsa
rancangan antarmuka aplikasi
Akuntabel : Melakukan pengumpulan data dalam upaya mempersipakan yang di butuhkan.
Kolaboratif : Berkordinasi
dengan berbagai pihak dalam pengumpulan data.
Kompeten : Setelah data dikumpulkan saya
Kegiatan ini
mendukung visi dan misi instansi tugas
dan fungsi KKP kelas
II Bandung sesuai
peraturan Menteri
kesehatan no 33
tahun 2021 yaitu :
Pengolahan data
dan informasi di bidang
Efektif : Program harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien.
Bersih : Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus
akan mempelajari dan menganalisa agar bisa mengahasilkan rancangan yang berkuliatas.
kekarantinaan kesehatan dan pelaksanaan urusan administrasi KKP.
bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.
b. Menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan pada atasan dan konsultasi dengan mentor.
Catatan / Dokumentasi hasil konsultasi.
Akuntabel : Menyampaikan kepada mentor dan atasan terkait maksud dan tujuan rancangan
Berorientasi Pelayanan : Menyampaikan maksud dan tujuan dengan sopan dan santun.
Harmonis : Menyampaikan dengan sikap ramah untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif
2
a. Perumusan dan desain prototype Aplikasi
Rumusan Aplikasi
Kompeten : Saya akan memahami dan mempelajari konsep dari pembuatan aplikasi Helpdesk IT Support dan berusaha untuk memberikan inovasi dan kreativitas dalam pembuatan aplikasi tersebut.
Adaptif : Membuat desain aplikasi yang mudah digunakan untuk semua orang.
Penyusunan Rancangan
3 Pembuatan dan Pengujian Rancangan
b. Pengintegrasian Data
Akuntabel : Proses menggabungkan atau menyatukan dua atau lebih sebuah data dari berbagai sumber yang di terjemahkan kedalam bahasa pemrogramman (coding).
a. Penginputan Database Aplikasi Versi Beta Kompeten : Melakukan penginputan database yang diterjemahkan dalam kode program (koding) menggunakan mysql.
b. Melakukan unit pengujian pada aplikasi
Akuntabel : Melakukan pengujian bagian terkecil dari sebuah aplikasi seperti fungsi, kelas, prosedur, interface untuk memastikan berjalan sesuai dengan konsep.
c. Konsultasi Dengan Mentor Catatan / Dokumentasi hasil konsultasi.
Akuntabel : Menyampaikan kepada mentor hasil pengujian aplikasi.
Berorientasi Pelayanan : Menyampaikan maksud dan tujuan dengan sopan dan santun.
Harmonis :
Menyampaikan dengan sikap ramah untuk membangun
lingkungan kerja yang kondusif
4
a.
Membuat
Membuat User User Manual Akuntabel :
User Manual
dan
Sosialisasi
Manual atau
panduan
Pengunaan
Aplikasi
b. Melaksanakan
Sosialisasi
Panduan
Penggunaan
Aplikasi
Dokumentasi dan catatan notulensi
Saya bertanggung jawab membuat user manual agar semua orang bisa menggunkan aplikasi tersebut.
Adaptif : Membuat user manual aplikasi yang mudah di mengerti semua pihak.
Berorientasi Pelayanan : Dalam menyampaikan sosialisasi berbicara dengan ramah dan sopan.
Akuntabel : Saya bertanggung jawab terhadap jadwal kegiatan sosialisasi.
Kolaboratif : Saya bekerjasama dengan mentor dan berbagai pihak dalam penentuan jadwal sosialisasi.
Harmonis : Menyampaikan dengan sikap ramah untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif
Loyal : Sosialisasi dilakukan untuk kepentingan bersama terutama
5 Finalisasi Rancangan
a. Pengujian Bersama Mentor Aplikasi Versi Final 1.0
untuk instansi
Adaptif : Menerima masukan dan saran untuk kebutuhan pengembangan aplikasi
Kompeten : Mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik agar bisa berjalan dengan lancar dan optimal.
Kolaboratif : Testing bersama mentor untuk aplikasi versi final.
Adaptif : Terus berinovasi dan mengembangkan sesuai kebutuhan.
Kompeten : Pembuatan aplikasi tidak berhenti pada testing meskipun aplikasi yang dibuat bisa berjalan dengan baik.
b. Evaluasi Rancangan Aplikasi.
Dokumentasi dan absensi Akuntabel : Melaksanakan evaluasi dan Membuat laporan hasil rancangan aplikasi dengan transparan untuk pengembangan aplikasi tersebut.
3.6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
30
Tabel Rekapitulasi Rencana Habituasi No Mata Pelatihan Kegiatan Jumlah Aktulisasi per MP Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 1 Berorientasi Pelayanan 1 1 1 3 2 Akuntabel 2 1 2 2 1 8 3 Kompeten 1 1 1 1 1 5 4 Harmonis 1 1 1 3 5 Loyal 1 1 6 Adaptif 1 2 1 3 7 Kolaboratif 1 1 1 3 Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 6 3 4 9 4 26
Tabel Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi No Kegiatan Juli Agustus II III IV I II III 1 Pengumpulan Data 2 Penyusunan Rancangan 3 Pembuatan dan Pengujian Rancangan 4 Membuat User Manual dan Sosialiasi 5 Finalisasi Rancangan
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
Pada tahapan aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Kesehatan tahun 2022, penulis membuat Aplikasi Helpdesk IT Support sehingga mempermudah dalam proses torubleshooting teknologi informasi. Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan pada tanggal 06 Juli 2022 s.d
16 Agustus 2022 bertempat di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung.
Pada bagian ini dijelaskan mengenai hal – hal yang berkaitan dengan deskripsi kegiatan aktualisasi, hasil capaian/output kegiatan aktualisasi, uraian kendala, penyelesaian dan manfaat kegiatan.
4.1 Hasil Aktualisasi
Pada bagian ini terdapat uraian pelaksanaan aktualisasi di Kantor Kesehatan Kelas II Bandung, uraian disusun berdasarkan rancangan kegiatan awal hingga akhir sebagaimana telah terlampir pada matriks jadwal rencana kegiatan.
4.1.1 Kegiatan : Pengumpulan Data
Waktu : 06 Juni s.d 16 Juli 2022
Tahapan Kegiatan : a. Pengumpulan data dukung untuk kebutuhan desain awal antarmuka perancangan aplikasi berbentuk sketsa.
b. Menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan pada atasan
c. Konsultasi dengan mentor.
Output Kegiatan : Data dukung hasil identifikasi dan catatan/dokumentasi dengan atasan dan mentor
Tempat Pelaksanaan : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung
a. Pengumpulan data dukung untuk kebutuhan desain antarmuka aplikasi
Pada tahap ini penulis mempersiapkan kegiatan Pengumpulan data Aplikasi Helpdesk IT Support melalui pembuatan sketsa sebagai awal sebelum di implementasikan kedalam bahasa pemrogramman HTML, CSS dan Fremework, tujuannya agar pembuatan apliakasi ini sesuai kebutuhan instansi.
31
b. Menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan pada atasan dan berkonsultasi dengan mentor
Pada tahapan ini penulis telah menyampaikan maksud dan tujuan rencana kegiatan kepada atasan dengan jujur yang sebenar – benarnya terkait perncangan aplikasi Helpdesk Support. Serta dalam penyampaian tersebut penulis bersikap Sopan dan Santun serta Ramah kepada Mentor untuk membangun lingkungan yang kondusif.
32
Gambar Sketsa Awal Antarmuka Aplikasi
Gambar Menyampaikan Kepada kepala kantor dan kasubag adum
c. Konsultasi dengan mentor
Pada tahapan ini setelah melakukan pengumpulan data serta menyampaikan maksud dan tujuan kepada atasan, penulis berkonsultasi dengan mentor terkait desain awal antarmuka aplikasi helpdesk berbentuk sketsa, dalam penyampaian tersebut penulis bersikap Sopan dan Santun serta Ramah kepada Mentor untuk membangun lingkungan yang kondusif.
33
Gambar Konsultasi Dengan Mentor
Gambar Kartu Konsultasi Mentor
✓ Kontribusi terhadap visi dan misi KKP Kelas II Bandung
Kegiatan ini mendukung Visi dan Misi instansi beserta tugas dan fungsi KKP kelas II Bandung sesuai peraturan Menteri kesehatan no 33 tahun 2021 yaitu : Pengolahan data dan informasi di bidang kekarantinaan kesehatan dan pelaksanaan urusan administrasi KKP.
✓ Pengumpulan Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Efektif : Program harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien dan Bersih : Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.
✓ Analisa Dampak
Kegiatan penyampaian ide gagasan ini menerapkan nilai - nilai BerAKHLAK dalam pelaksanaannya. Dengan adanya penerapan tersebut diharapkan terjadi keselarasan pandangan terhadap isu dan gagasan pemecahan yang dilakukan sehingga dapat mencapai tujuan bersama yaitu Penerapan Sistem Troubleshooting Melalui Pembuatan
Aplikasi Helpdesk IT Support di KKP Kelas II Bandung
Apabila nilai - nilai BerAKHLAK dan pemahaman dan kedudukan ASN tidak
diterapkan dalam penyamapaian rancangan aktualisasi ini maka akan menyebabkan gagasan tidak tersampaikan dengan baik. Jika hal ini terjadi maka akan berdampak pada kegiatan yang telah dirancang tidak berjalan baik.
4.1.2 Kegiatan : Penyusunan Rancangan
Waktu : 17 Juni s.d 25 Juli 2022
Tahapan Kegiatan :
a. Perumusan dan desain prototype Aplikasi
b. Melakukan unit pengujian pada aplikasi
Output Kegiatan : Rumusan dan prototype desain aplikasi
Tempat Pelaksanaan : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung
a. Perumusan dan desain prototype aplikasi
Tujuan utama dari prototype adalah mengembangkan model rancangan aplikasi produk menjadi rancangan final yang dapat memenuhi permintaan pengguna. Dalam proses pengembangan rancangan aplikasi, pengguna dapat ikut andil dalam proses pengembangan
34
produk dengan cara mengevaluasi dan memberikan umpan balik dan menggunkaan ERD (Entity Relationship Diagram) yang digunakan untuk perancangan suatu database.
Gambar Prototype Aplikasi menggunakan adobe XD
b. Pengintegrasian Data
Perancangan aplikasi versi (offline) dimana penulis melakukan pengintegrasian data melalui penulisan bahasa pemrogramman menggunakan aplikasi visual studio, dengan menggabungakan beberapa bahasa pemrogramman diantaranya PHP dipercantik dengan HTML, CSS, bootstrap dan optimalisasi menggunakan framework.
35
Gambar Diagram ERD menggunakan drwaio
✓ Kontribusi terhadap visi dan misi KKP Kelas II Bandung
Kegiatan ini mendukung Visi dan Misi instansi beserta tugas dan fungsi KKP kelas II
Bandung sesuai peraturan Menteri kesehatan no 33 tahun 2021 yaitu : Pengolahan data dan informasi di bidang kekarantinaan kesehatan dan pelaksanaan urusan administrasi KKP.
✓ Pengumpulan Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
36
Gambar aplikasi offline localhost
Gambar Coding Program menggunakan visual studio
Efektif : Program harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah
ditetapkan dan bersifat efisien dan Bersih : Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.
✓ Analisa Dampak
Kegiatan penyampaian ide gagasan ini menerapkan nilai - nilai BerAKHLAK dalam pelaksanaannya. Dengan adanya penerapan tersebut diharapkan terjadi keselarasan
pandangan terhadap isu dan gagasan pemecahan yang dilakukan sehingga dapat
mencapai tujuan bersama yaitu Penerapan Sistem Troubleshooting Melalui Pembuatan
Aplikasi Helpdesk IT Support di KKP Kelas II Bandung
Apabila nilai - nilai BerAKHLAK dan pemahaman dan kedudukan ASN tidak diterapkan dalam penyamapaian rancangan aktualisasi ini maka akan menyebabkan gagasan tidak tersampaikan dengan baik. Jika hal ini terjadi maka akan berdampak pada
kegiatan yang telah dirancang tidak berjalan baik
4.1.3 Kegiatan : Pembuatan dan Pengujian Rancangan
Waktu : 26 Juni s.d 5 Agustus 2022
Tahapan Kegiatan :
a. Penginputan Database
b. Melakukan unit pengujian pada aplikasi
c. Konsultasi Dengan Mentor
Output Kegiatan : Aplikasi Versi Beta dan Catatan / Dokumentasi hasil konsultasi.
Tempat Pelaksanaan : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung
a. Penginputan Database
Tujuan Penulis melakakukan penginputan databse mengguna DBSM mysql tujuannyanya mengelola dan membuat database dari sisi server yang memuat berbagai informasi dengan menggunakan bahasa SQL. Dalam data science fungsi lain dari MySQL digunakan untuk melakukan query dataset dalam jumlah besar agar dapat memudahkan pengguna dalam mengakses dataset tersebut dalam bentuk string atau teks. Sehingga kamu akan mendapat pemahaman yang kuat tentang basis data relasional dan karenanya memungkinkan untuk menguasai dasar-dasar data science, seperti mengetahui apakah terdapat missing value, selain itu juga kamu dapat mengidentifikasi NULLS dan format dataset.
37
b. Melakukan unit pengujian pada aplikasi
Pada tahapan ini penulis mealkukan pengujian unit aplikasi, kegiatan ini dilakukan untuk
memastikan bahwa sebuah software dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Aktivitas tersebut disebut dengan pengujian software (software testing). Pengujian software dilakukan agar sebuah software nantinya dapat digunakan dengan baik dan terbebas dari berbagai bug dan kecacatan (defect).
sebagai contoh untuk menguji fungsi login, maka proses login dilakukan untuk memastikan bahwa fungsi login dapat berjalan dengan baik dan benar. Termasuk kedalam Pengujian black box digunakan untuk menguji kebutuhan utama (kebutuhan fungsional) dan kebutuhan non fungsional pada sebuah software.
38
Gambar Penginputan databse MySQL
d. Konsultasi dengan mentor
Pada tahapan ini penulis melakukan konsultasi dengan mentor terkait hasil pengujian unit aplikasi helpdesk it support, untuk memastikan aplikasi berfungsi sesuai kebutuhan di instansi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung, dan menerima masukan dari mentor untuk pengembangan ke tahap finalisasi aplikasi, sebelum build aplikasi versi final.
39
Gambar Pengujian Unit Aplikasi
Gambar Konsultasi Dengan Mentor
✓ Kontribusi terhadap visi dan misi KKP Kelas II Bandung
Kegiatan ini mendukung Visi dan Misi instansi beserta tugas dan fungsi KKP kelas II Bandung sesuai peraturan Menteri kesehatan no 33 tahun 2021 yaitu : Pengolahan data dan informasi di bidang kekarantinaan kesehatan dan pelaksanaan urusan administrasi KKP.
✓ Pengumpulan Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Efektif : Program harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien dan Bersih : Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.
✓ Analisa Dampak
Kegiatan penyampaian ide gagasan ini menerapkan nilai - nilai BerAKHLAK dalam pelaksanaannya. Dengan adanya penerapan tersebut diharapkan terjadi keselarasan pandangan terhadap isu dan gagasan pemecahan yang dilakukan sehingga dapat mencapai tujuan bersama yaitu Penerapan Sistem Troubleshooting Melalui Pembuatan
Aplikasi Helpdesk IT Support di KKP Kelas II Bandung
Apabila nilai - nilai BerAKHLAK dan pemahaman dan kedudukan ASN tidak diterapkan dalam penyamapaian rancangan aktualisasi ini maka akan menyebabkan gagasan tidak tersampaikan dengan baik. Jika hal ini terjadi maka akan berdampak pada kegiatan yang telah dirancang tidak berjalan baik.
4.1.4 Kegiatan : Membuat User Manual dan Sosialisasi
Waktu : 6 Agustus s.d 15 Agustus 2022
Tahapan Kegiatan : a. Membuat User Manual atau panduan Pengunaan Aplikasi
b. Melaksanakan Sosialisasi Panduan Penggunaan
Aplikasi
Output Kegiatan : User manual, dokumentasi dan absesnsi
Tempat Pelaksanaan : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung
40
a. Membuat User Manual atau panduan Pengunaan Aplikasi
Pada tahapan ini penulis membuat panduan penggunaan apliaksi helpdek it support, pembuatan panduan penggunaan dapat membantu Menggambarkan dan menjelaskan penggunaan aplikasi helpdesk it support dan sebagai panduan petunjuk teknis dalam penggunaan aplikasi helpdesk it support
b. Melaksanakan Sosialisasi Panduan penggunaan aplikasi
Pada tahapan ini, penulis bertanggunag jawab terhadap pembuatan jadwal keiatan sosialisasi terkait aplikasi helpdesk it support, dengan dibuatkannya surat udangan terkait sosialisasi apliaksi helpdesk it support dan menyiapkan daftar hadir peserta sosialisasi sebagai bukti sudah terlaksananya kegiatan sosialisasi di kantor kesehatan kelas ii bandung.
Gambar Surat undangan sosialisasi
42
43
Gambar Daftar hadir
Gambar Terlaksanaya sosialisasi
✓ Kontribusi terhadap visi dan misi KKP Kelas II Bandung
Kegiatan ini mendukung Visi dan Misi instansi beserta tugas dan fungsi KKP kelas II
Bandung sesuai peraturan Menteri kesehatan no 33 tahun 2021 yaitu : Pengolahan data dan informasi di bidang kekarantinaan kesehatan dan pelaksanaan urusan administrasi KKP.
✓ Pengumpulan Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Efektif : Program harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien dan Bersih : Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.
✓ Analisa Dampak
Kegiatan penyampaian ide gagasan ini menerapkan nilai - nilai BerAKHLAK dalam pelaksanaannya. Dengan adanya penerapan tersebut diharapkan terjadi keselarasan pandangan terhadap isu dan gagasan pemecahan yang dilakukan sehingga dapat mencapai tujuan bersama yaitu Penerapan Sistem Troubleshooting Melalui Pembuatan Aplikasi Helpdesk IT Support di KKP Kelas II Bandung
Apabila nilai - nilai BerAKHLAK dan pemahaman dan kedudukan ASN tidak diterapkan dalam penyamapaian rancangan aktualisasi ini maka akan menyebabkan gagasan tidak tersampaikan dengan baik. Jika hal ini terjadi maka akan berdampak pada kegiatan yang telah dirancang tidak berjalan baik.
4.1.5 Kegiatan : Finalisasi Rancangan
Waktu : 16 Agustus s.d 20 Agustus 2022
Tahapan Kegiatan : a. Pengujian beasama mentor
b. Evaluasi Rancangan Aplikasi
Output Kegiatan : Aplikasi Versi Final Dan Dokumentasi
Tempat Pelaksanaan : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Bandung
a. Pengujian Bersama Mentor
Pada tahapan ini penulis melakukan pengujian aplikasi helpdesk IT support versi final, ini merupakan versi yang sudah bisa dipakai atau dipublikasikan untuk orang banyak, walaupun
ada masih terdapat beberapa kekurangan namun hanya bersifat minor karena fungsi utama
44
dari aplikasi tersebut sudah berjalan dengan baik, sehingga sudah bisa digunakan sesuai fungsinya.
Pada tahapan ini juga status applikasi sudah online ke hosting dan sudah memiliki alamat domain yaitu sihade.kkpbandung.net sehingga sudah bisa di kases dimanapun
45
Gambar Pengujian Aplikasi Versi Final
Gambar Halaman Login Dan Dashboard level user
Gambar Halaman Login Dan Dashboard level teknisi
Gambar Halaman Login Dan Dashboard level admin
46
b. Evaluasi Rancangan Aplikasi
Pada tahapan ini, penulis melakukan Evaluasi bersama mentor terhadap desain rancangan aplikasi dengan tujuan untuk mengecek solusi desain yang diterapkan apakah sudah sesuai dengan rencana atau tidak. Jika tidak, maka berikut merupakan catatancatatan untuk memperbaiki desain tersebut dan pengembangan tahap selanjutnya.
Gambar Kartu Konsultasi Mentor
47
✓ Kontribusi terhadap visi dan misi KKP Kelas II Bandung
Kegiatan ini mendukung Visi dan Misi instansi beserta tugas dan fungsi KKP kelas II Bandung sesuai peraturan Menteri kesehatan no 33 tahun 2021 yaitu : Pengolahan data dan informasi di bidang kekarantinaan kesehatan dan pelaksanaan urusan administrasi
KKP.
✓ Pengumpulan Penguatan Nilai – Nilai Organisasi
Efektif : Program harus mencapai hasil yang signifikan sesuai target yang telah ditetapkan dan bersifat efisien dan Bersih : Penyelenggaraan pembangunan kesehatan harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), transparan dan akuntabel.
✓ Analisa Dampak
Kegiatan penyampaian ide gagasan ini menerapkan nilai - nilai BerAKHLAK dalam pelaksanaannya. Dengan adanya penerapan tersebut diharapkan terjadi keselarasan pandangan terhadap isu dan gagasan pemecahan yang dilakukan sehingga dapat mencapai tujuan bersama yaitu Penerapan Sistem Troubleshooting Melalui Pembuatan
Aplikasi Helpdesk IT Support di KKP Kelas II Bandung
Apabila nilai - nilai BerAKHLAK dan pemahaman dan kedudukan ASN tidak diterapkan dalam penyamapaian rancangan aktualisasi ini maka akan menyebabkan
gagasan tidak tersampaikan dengan baik. Jika hal ini terjadi maka akan berdampak pada kegiatan yang telah dirancang tidak berjalan baik.
48
4.2 Rencana Tindak Lanjut
49
5.1 Kesimpulan
Kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta pelatihan dasar CPNS bertujuanya untuk memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAkhlak yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif serta kedudukan dan peran ASN untuk mewujudkan Smart Governance termasuk manajemen ASN dan Smart ASN, nilai-nilai tersebut diharapkan dapat merubah pola pikir dan menjadi fondasi untuk penulias agar menjadi ASN yang profesional.
Salah satu bentuk penerapan dari nilai-nilai ASN tersebut penulis membuat aplikasi helpdesk IT support, aplikasi tersebut di harapkan bisa meningkatkan kualitas, produktivitas dan kemudahan dalam proses problem solving teknologi informasi baik perangkat keras maupun perangkat lunak di lingkungan kantor kesehatan pelabuhan kelas II Bandung.
50
BAB V PENUTUP
REFERENSI
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Berorientasi Pelayanan.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Akuntabel Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Kompeten. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Harmonis. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Loyal Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Adaptif. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul Kolaboratif. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Modul SMART ASN. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Peraturan LAN Nomor 10 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Lembaga
Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil
Permenpan RB Nomor 32 Tahun 2020 Tentang Tugas Jabatan Pranata Komputer Terampil biografi.kamikamu.co.id/dr-khoirul-anwar-penemu-teknologi-4g/ tentang biografi Dr,
Khoirul Anwar
51
LAMPIRAN
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
PENERAPAN SISTEM
TROUBLESHOOTING TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI PEMBUATAN
APLIKASI HELPDESK IT SUPPORT
DI KANTOR KESEHATAN
PELABUHAN KELAS II BANDUNG
Mohamad Dahlan Fazhry, Amd.,Kom
199404082022031001
NDH 04
Pranata Komputer Terampil
Golongan II Angkatan I
Kelompok D
Latar Belakang
1. Tidak adanya monitoring proses penyelesaian masalah teknologi informasi
2. Tidak adanya fasilitas report penyelesaian masalah sebagai acuan problem solving
3. Tidak adanya data untuk penilaian kinerja IT atau review Kembali untuk keperluan tertentu
Terganggunya proses pelayanan di KKP kelas II Bandung
Membuat aplikasi Helpdesk IT Support agar proses
troubleshooting teknologi informasi efektif dan cepat
Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
1. Pengumpulan Data
Tiga Kegiatan
Terlaksana
Waktu Pelaksanaan 6 Juli - 15 Juli
3. Pembuatan dan Pengujian
Aplikasi
Tiga Kegiatan
Terlaksana
Waktu Pelaksanaan 25 -Juli - 4 Agustus
2. Penyusunan Rancangan
Dua Kegiatan
Terlaksana
Waktu Pelaksanaan 16 Juli - 24 Juli
4. Membuat User Manual dan Sosialisasi
Dua Kegiatan
Terlaksana
Waktu Pelaksanaan 5 Agustus - 14 Agustus
5. Finalisasi Rancangan
Dua Kegiatan
Terlaksana
Waktu Pelaksanaan 15 Agustus - 20 Agustus
Kegiatan Aktualisasi
1.
Tahapan:
1. Pengumpulan data dukung untuk kebutuhan desain awal antarmuka perancangan aplikasi berbentuk sketsa.
2. Menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan pada atasan.
3. Konsultasi dengan mentor.
Pengumpulan Data
2.
Penyusunan
Rancangan
Tahapan :
1. Perumusan dan desain prototype Aplikasi
2. Melakukan unit pengujian pada aplikasi
Kegiatan Aktualisasi
3. Pembuatan dan Pengujian Aplikasi
Tahapan :
1. Penginputan Database
2. Melakukan unit pengujian pada aplikasi
3. Konsultasi Dengan Mentor
Kegiatan Aktualisasi
4. Membuat User Manual
Dan Sosialisasi
Tahapan :
1. Membuat User Manual atau panduan
Pengunaan Aplikasi
2. Melaksanakan Sosialisasi Panduan
Penggunaan Aplikasi
Kegiatan Aktualisasi
5. Finalisasi Rancangan
Tahapan :
1. Pengujian aplikasi Helpdesk IT Support Versi
Final 1.0
2. Evaluasi Rancangan Aplikasi
sihade.kkpbandung.net
Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan Aktualisasi
TINDAK LANJUT
No Kegiatan Output Lama Waktu Kegiatan Para Pihak Yang Terlibat Keterangan
1 Menambahkan
fitur Automated
Troubleshooting Tools
Batch Script Windows Jangka Panjang
Sesama rekan Rekan IT Perbaikan sistem teknologi informasi
secara otomatis
menggunkan
batch script
melalui pemanfaatan
fitur CMD pada microsoft windows.
KESIMPULAN
Kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis bertujuan
untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN
BerAkhlak yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif
serta kedudukan dan peran ASN untuk mewujudkan
Smart Governance termasuk manajemen ASN dan
Smart ASN, nilai-nilai tersebut diharapkan dapat
merubah pola pikir dan menjadi fondasi untuk penulis
agar menjadi ASN yang profesional.
Salah satu bentuk penerapan dari nilai-nilai ASN
tersebut penulis membuat aplikasi helpdesk IT support, aplikasi tersebut di harapkan bisa meningkatkan
kualitas, produktivitas dan kemudahan dalam proses
problem solving teknologi informasi baik perangkat
keras maupun perangkat lunak di lingkungan kantor
kesehatan pelabuhan kelas II Bandung.
2 Menggunakan sub domain kemkes
domain kemkes.go .id
Jangka pendek pusdatin Pengajuan
ijin kepada pusdatin
untuk
menggunkan domain kemkes.go.id
TERIMAKASIH
“Kegagalan Bukan Berarti Terjatuh
Tapi Menolak Untuk Bangkit”