LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 1
OPTIMALISASI PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER JURU PEMANTAU JENTIK
(JUMANTIK) DI WILAYAH BUFFER PELABUHAN TRISAKTI BANJARMASIN
SUBSTANSI PENGENDALIAN RISIKO LINGKUNGAN (PRL)
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II BANJARMASIN
Disusun Oleh : Novyani Ad’hari
NIP 199106242022032003
BAPELKES CIKARANG
KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022
i
v DAFTAR ISI LAPORAN AKTUALISASI........................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii KATA PENGANTAR .................................................................................. iii DAFTAR ISI............................................................................................ v DAFTAR TABEL....................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR.................................................................................... viii BAB I. PENDAHULUAN.................................................................. 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan dan Manfaat..................................................... 4 1.2.1 Tujuan.................................................................... 4 1.2.2 Manfaat 4 BAB II. PROFIL INSTANSI DAN PESERTA ........................................ 5 2.1 Profil Instansi.............................................................. 5 2.1.1 Visi dan Misi Organisasi 5 2.1.2 Tugas Organisasi……………………………. .................. 5 2.1.3 Fungsi Organisasi ............................................... 5 2.1.4 Nilai-nilai Organisasi 6 2.1.5 Struktur Organisasi ............................................. 7 2.2 Profil Peserta .............................................................. 9 BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI 12 3.1 Deskripsi Isu........................................................... 12 3.1.1 Belum Optimalnya Pengetahuan Kader Jumantik Di Wilayah Buffer Pelabuhan Trisakti Banjarmasin 12 3.1.2 Belum Adanya Petunjuk Teknis Survei Larva Nyamuk Aedes SP Untuk Kader Jumantik .............. 12 3.1.3 Belum Adanya Tanaman Pengusir Nyamuk Sebagai Pengendalian Vektor Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin ........................... 12 3.2 Penetapan Core Isu 13 3.3 Analisis Faktor Penyebab Core Isu ............................ 14 3.4 Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu...................... 14 3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi 16 3.6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value
vi ASN BerAKHLAK...................................................... 29 3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ........................ 29 BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI.............................................. 30 4.1 Deskripsi Proses Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN........ 30 BAB V PENUTUP.......................................................................... 61 5.1 Kesimpulan ............................................................. 61 5.2 Saran ..................................................................... 61 5.3 Komitmen Keberlanjutan Aktualisasi ......................... 61 5.4 Rencana Tindak Lanjut ............................................ 62 DAFTAR PUSTAKA 63
vii
Tabel 1 Satuan Kinerja Pegawai Entomolog Kesehatan................... 11 Tabel 2 Penetapan Core Isu Menggunakan Tapisan AKPL............... 13 Tabel 3 Matrik Rancangan Aktualisasi........................................... 16 Tabel 4 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN....... 30 Tabel 5 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi ............................... 30 Tabel 6 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 1........................................ 31 Tabel 7 Bukti Aktualisasi Kegiatan 1 ............................................. 34 Tabel 8 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 2 40 Tabel 9 Bukti Aktualisasi Kegiatan 2 ............................................. 42 Tabel 10 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 3........................................ 48 Tabel 11 Bukti Aktualisasi Kegiatan 3 50 Tabel 12 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 4........................................ 54 Tabel 13 Bukti Aktualisasi Kegiatan 4 ............................................. 56
DAFTAR TABEL
viii
Gambar 1 Struktur Organisasi......................................................... 7 Gambar 2 Analisis Isu Menggunakan Diagram FishBone.................... 14
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke4 Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
Menurut Undang-undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menyebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara atau yang biasanya disingkat ASN terbagi 2 menurut jenisnya yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Tugas Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berdasarkan Surat Edaran yang tertuang dalam SE Menpan RB Nomor 20 Tahun
2021 tentang Implementasi Core Values Dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara (ASN), dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintah berkelas dunia (world class government) serta untuk melaksanakan tentang kode etik dan kode perilaku ASN diperlukan keseragaman
Nilai-nilai Dasar ASN. Sehingga diluncurkan core values atau Nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK dan employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa”. Dengan ini seluruh
ASN di instansi pemerintah harus menerapkan nilai dasar BerAKHLAK yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Untuk memaksimalkan Nilai-nilai dasar ASN diperlukan adanya penyelenggaraan
pelatihan yang inovatif dan terintegrasi. Menurut Peraturan Lembaga Administrasi
Negara No. 10 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Lembaga Administrasi
Negara No. 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar CPNS yang menerapkan
Pembelajaran Blended Learning, baik belajar secara Mandiri melalui MOOC, maupun
Pembelajaran Distance Learning melalui LMS dan Aktualisasi di tempat kerja serta
kegiatan Klasikal di tempat pelatihan. Sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi
1
kebiasaan (Habituasi), sehingga dalam diri ASN akan terbentuk menjadi Smart ASN yang professional sesuai dengan bidang dan tugasnya.
Kantor Kesehatan Pelabuhan, yang selanjutnya disingkat KKP adalah Unit
Pelaksana Teknis (UPT) yang melaksanakan upaya mencegah menangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan masyarakat di wilayah kerja pelabuhan, bandar udara dan pos lintas batas darat negara. Menurut PERMENKES No. 33 Tahun 2021 KKP mempunyai tugas yaitu melaksanakan upaya cegah tangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan di wilayah kerja pelabuhan, bandar udara dan pos lintas batas darat negara. Adapun fungsi KKP itu sendiri sebagai Penyusun rencana, kegiatan dan anggaran Pelaksanaan pengawasan terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, alat orang, barang dan/atau lingkungan.
Pelaksanaan pencegahan terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan. Pelaksanaan respon terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan pada kegawatdaruratan dan situasi khusus.
Pelaksanaan penindakan pelanggaran di bidang kekarantinaan kesehatan Pengelolaan data dan informasi di bidang kekarantinaan kesehatan. Pelaksanaan jejaring, koordinasi, dan kerja sama di bidang kekarantinaan kesehatan. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang kekarantinaan kesehatan. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kekarantinaan kesehatan, danpPelaksanaan urusan administrasi KKP.
Kita ketahui bahwa seiring dengan berkembangnya zaman KKP dituntut untuk terus berkembang dalam menghadapi perubahan. Dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat KKP diharapkan dapat memberikan pelayanan ke arah yang lebih baik.
Kelompok Jabatan Fungsional yang ada di KKP antara lain adalah Kelompok Substansi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi (PKSE), Kelompok Substansi
Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL), dan Kelompok Substansi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah (UKLW).
Sebagai salah satu UPT di lingkungan Kementerian Kesehatan, KKP Kelas II
Banjarmasin mempunyai visi sebagai Pelabuhan Banjarmasin Sehat sebagai bagian
Mewujudkan Masyarakat Sehat yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong. Kemudian misi dari KKP Kelas II Banjarmasin salah satunya adalah mendorong kemandirian masyarakat pelabuhan dan bandara untuk hidup sehat. Memastikan bahwa masyarakat harus mandiri untuk hidup sehat, maka
diperlukan peran serta masyarakat untuk terlibat dalam meningkatkan kualitas kesehatan. Peran serta masyarakat sangat penting untuk meningkatkan kualitas
2
kesehatan untuk mengurangi angka kejadian penyakit menular di wilayah pelabuhan dan bandara.
Kelompok Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) yang ada di KKP Kelas
II Banjaramsin mempunyai tugas dan fungsi melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pengendalian vektor dan binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi serta pelatihan teknis bidang pengendalian risiko lingkungan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun
2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan
Untuk Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya dalam pasal 14 telah disebutkan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit dapat mendayagunakan kader kesehatan terlatih atau penghuni/anggota keluarga untuk lingkungan rumah tangga. Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit oleh kader kesehatan terlatih atau penghuni/anggota keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. Pengamatan Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit; b. Pengamatan habitat perkembangbiakan; c. Pengamatan lingkungan; d. Larvasidasi; e. Pengendalian dengan metode fisik; f. Pengendalian dengan metode biologi dan kimia secara terbatas; dan g. Sanitasi lingkungan. Kader kesehatan terlatih atau penghuni/anggota keluarga sebagaimana dimaksud merupakan anggota masyarakat yang mendapatkan pelatihan di bidang Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit oleh dinas kesehatan daerah kabupaten/kota atau KKP.
Partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk salah satunya melalui pemeriksaan jentik secara berkala dan berkesinambungan serta menggerakkan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (Sukesi et al., 2018) Dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk DBD, departemen kesehatan RI memunculkan gagasan tentang juru pemantau jentik (jumantik). Jumantik adalah orang-orang yang bertugas melakukan pemantauan secara rutin terhadap ada tidaknya jentik nyamuk Aedes aegypti pada tempat-tempat penampungan air di sekitar rumah, siapapun dapat menjadi jumantik apapun pekerjaannya, tua, muda, ataupun anak-anak (Farida, 2009). Tugas seorang kader jumatik tidak hanya melakukan kegiatan survei jentik saja tetapi keaktifan kader juga dapat melakukan berbagai kegiatan seperti penyuluhan, menginfofmasikan
kepada masyarakat untuk mengenali vektor penular DBD, sekaligus menerangkan bagaimana cara pencegahan agar tidak tertular DBD yaitu dengan cara membersihkan tempat perkembangbiakan vektor DBD melalui kegiatan 3 M plus dan melindungi diri
3
dari gigitan nyamuk dengan memasang kawat kasa, perlindungan dengan pakaian dan menggunakan obat gosok anti nyamuk (Kusumawardani, 2020).
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin juga melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap jentik aedes aegypti di wilayah buffer. Dalam pelaksanaannya kegiatan survei jentik dilakukan oleh kader jumantik atau juru pemantau jentik untuk menekan angka kejadian DBD. Maka pentingnya pengetahuan kader jumantik dalam menentukan jentik aedes aegypti, sehingga staf entomolog kesehatan bergantung pada kader untuk melakukan survei jentik di wilayah kerja KKP Kelas II Banjarmasin. Oleh karena itu dalam laporan rancangan aktualisasi ini saya mengambil judul “Optimalisasi Peningkatan Pengetahuan Kader Jumantik Di Wilayah Buffer
Pelabuhan Trisakti Banjarmasin”.
1.2. Tujuan dan Manfaat
1.2.1.
Tujuan
Tujuan dari rancangan aktualisasi ini untuk menjadi ASN yang profesional dan berkarakter dengan menerapkan Nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dasar sehingga terbentuk karakter diri yang ideal di tempat kerja.
Sebagai salah satu bagian dari rangkaian kegiatan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II Angkatan I di Kementerian Kesehatan. Dengan menerapkan Nilainilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan tugas sebagai ASN di KKP Kelas II Banjarmasin dan sebagai wujud internalisasi nilai-nilai tersebut selama pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS di Upelkes Jawa Barat.
Serta berbagi pengetahuan dengan Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dalam mendukung program Pengendalian Vektor DBD di Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) di KKP Kelas II Banjarmasin.
1.2.2. Manfaat
Sebagai bentuk pengembangan diri dan pembentukan karakter untuk terus berinovasi dalam penerapan Nilai-nilai dasar ASN di tempat kerja. Dalam upaya peningkatan mutu Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) dalam menjalankan Visi dan Misi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin. Sebagai bentuk pelayanan prima bagi masyarakat yang menerima pelayanan dari ASN dengan penerapan Nilai-nilai Dasar ASN yang berorientasi pelayanan dan kolaboratif dengan melibatkan masyarakat.
4
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
2.1. Profil Instansi
2.1.1. Visi dan Misi Organisasi
Visi organisasi yang dimiliki Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Banjarmasin adalah terwujudnya “Pelabuhan Banjarmasin Sehat sebagai bagian
Mewujudkan Masyarakat Sehat yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong-royong”.
Adapun Misi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin antara lain adalah:
1. Memelihara dan menghasilkan pelayanan kesehatan pelabuhan yang bermutu, merata dan memadai
2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu masyarakat pelabuhan dan lingkungan SEHAT pelabuhan dan bandara, kapal laut dan pesawat terbang
3. Mendorong kemandirian masyarakat pelabuhan dan bandara untuk hidup sehat
4. Meningkatkan dan mengembangkan SDM yang professional
5. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya
2.1.2. Tugas Organisasi
Kantor Kesehatan Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan upaya cegah tangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan di wilayah kerja pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas darat negara.
2.1.3. Fungsi Organisasi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, KKP menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana, kegiatan, dan anggaran;
b. Pelaksanaan pengawasan terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan;
c. Pelaksanaan pencegahan terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan;
d. Pelaksanaan respon terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan;
5
e. Pelaksanaan pelayanan kesehatan pada kegawatdaruratan dan situasi khusus;
f. Pelaksanaan penindakan pelanggaran di bidang kekarantinaan kesehatan;
g. Pengelolaan data dan informasi di bidang kekarantinaan kesehatan;
h. Pelaksanaan jejaring, koordinasi, dan kerja sama di bidang kekarantinaan kesehatan;
i. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang kekarantinaan kesehatan;
j. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kekarantinaan kesehatan; dan
k. Pelaksanaan urusan administrasi KKP.
2.1.4. Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi yang dimiliki KKP Kelas II KKP BANJARMASIN
adalah “KKP BANJARMASIN”
K : Komitmen
K : Kuat
P : Pelayanan
B : Berkarya
A : Amanah
N : Nurani
J : Jujur
A : Akuntabilitas
R : Responsif
M : Melayani
A : Aktif
S : Standar
I : Inisiatif
N : Norma
6
2.1.5. Sturuktur Organisasi
Gambar 1 Struktur Organisasi
1. Sub Bagian Administrasi Umum
Melakukan koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana, dan hubungan masyarakat, pengelolaan data dan informasi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, kearsipan, persuratan, dan kerumahtanggaan KKP kelas II.
2. Kelompok Jabatan Fungsional
Terdiri dari dokter, perawat, epidemiolog, sanitarian dan entomolog.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi KKP, maka Kelompok Jabatan Fungsional dilakukan pengelompokkan uraian fungsi.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
HK.01.07/MENKES/478/2021 yang terdiri dari:
1) Kelompok Substansi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
Kelompok Substansi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pelaksanaan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut dan muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta pengembangan
7
teknologi, dan pelatihan teknis bidang kekarantinaan dan surveilans epidemiologi di wilayah kerja bandar, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
2) Kelompok Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan
Kelompok Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pengendalian vektor dan binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi serta pelatihan teknis bidang pengendalian risiko lingkungan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
3) Kelompok Substansi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah
Kelompok Substansi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi kesehatan terbatas, kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan haji, perpindahan penduduk, penanggulangan bencana, vaksinasi internasional, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi serta pelatihan teknis bidang upaya kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
3. Wilayah Kerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 33 Tahun
2021 untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KKP, dapat dibentuk Wilayah
Kerja (Wilker) KKP yang ditetapkan oleh Menteri berdasarkan usulan dari Direktur Jenderal. Dalam Pembentukan dan/atau perubahan Wilker KKP sebagaimana
dimaksud mengacu pada pedoman pembentukan dan/atau perubahan Wilker KKP yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal sebagai berikut:
1) Wilker KKP merupakan unit kerja fungsional yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala KKP
2) Wilker KKP sebagaimana dimaksud dipimpin oleh kepala dalam jabatan nonstruktural
3) Kepala sebagaimana dimaksud dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh kelompok jabatan fungsional
4) Kepala sebagaimana dimaksud diangkat dan diberhentikan oleh Kepala KKP
4. Instalasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 33 Tahun
2021 untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KKP, Kepala KKP dapat membentuk instalasi setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal. Dalam
8
Pembentukan instalasi sebagaimana dimaksud mengacu pada pedoman instalasi yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal sebagai berikut:
1) Instalasi merupakan unit pelayanan nonstruktural
2) Instalasi sebagaimana dimaksud berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala KKP
3) Instalasi sebagaimana dimaksud dipimpin oleh kepala dalam jabatan nonstruktural.
4) Kepala sebagaimana dimaksud dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh kelompok jabatan fungsional yang sesuai dengan tugas dan fungsi instalasi
5) Kepala sebagaimana dimaksud diangkat dan diberhentikan oleh Kepala KKP
2.2. Profil Peserta
Berikut merupakan profil peserta :
Nama : Novyani Ad’hari
NIP : 199106242022032003
Jabatan : Entomolog Kesehatan Terampil
Instansi : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin
TTL : Banjarmasin, 24 Juni 1991
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2021 Jabatan Fungsional Entomolog
Kesehatan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tanggungjawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit. Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan yang dapat dinilai angka kreditnya yaitu pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit yang terdiri atas subunsur:
a. Perencanaan di bidang pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit
b. Survey/pengamatan vektor dan/atau binatang pembawa penyakit
c. Investigasi/penyelidikan vektor dan/atau binatang pembawa penyakit
d. Intervensi vektor dan/atau binatang pembawa penyakit
e. Uji kerentanan/resistensi dan efikasi di bidang pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit
f. Perumusan program di bidang pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit
9
g. Pengembangan teknologi tepat guna di bidang pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit.
Sedangkan berdasarkan uraian kegiatan tugas Jabatan Fungsional Entomolog
Kesehatan kategori keterampilan sesuai jenjang jabatan Entomolog Kesehatan Terampil, ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai berikut:
1. Menyusun rencana operasional kegiatan harian di bidang pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit;
2. Melakukan persiapan bahan dan peralatan survei vektor dan/atau binatang pembawa penyakit;
3. Melakukan koleksi/sampling vektor dan/atau binatang pembawa penyakit dengan menggunakan peralatan sederhana;
4. Melakukan pengukuran habitat perkembangbiakan vektor dan/atau binatang pembawa penyakit;
5. Melaksanakan penyisiran binatang pembawa penyakit dalam rangka surveilans;
6. Melakukan pengelolaan spesimen vektor dan/atau binatang pembawa penyakit;
7. Melakukan persiapan bahan dan peralatan investigasi vektor dan/atau binatang pembawa penyakit;
8. Melakukan koleksi/sampling vektor dan/atau binatang pembawa penyakit dengan menggunakan peralatan sederhana dalam rangka investigasi;
9. Melakukan pengukuran habitat perkembangbiakan vektor dan/atau binatang pembawa penyakit dalam rangka investigasi;
10. Melaksanakan penyisiran binatang pembawa penyakit dalam rangka investigasi;
11. Melakukan pengelolaan spesimen vektor dan/atau binatang pembawa penyakit dalam rangka investigasi;
12. Melakukan persiapan bahan dan peralatan intervensi vektor dan/atau binatang pembawa penyakit; dan
13. Melakukan intervensi vektor dan/atau binatang pembawa penyakit dengan metode fisik;
Dalam struktur organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjaramsin, penulis sebagai entomolog kesehatan. Penulis berada di dalam Kelompok Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) dibawah Koordinator substansi Pengendalian
Risiko Lingkungan yakni Bapak Akhmad Yanie, SKM sekaligus menjasi mentor penulis.
Saat ini yang menjadi Kepala KKP Kelas II Banjarmasin adalah Bapak Bambang
Priyanto, S.KM, M.Epid.
10
Tugas pokok dan fungsi yang diberikan oleh atasan langsung, sesuai dengan jabatan organisasi entomolog kesehatan KKP sesuai dengan SKP adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Satuan Kinerja Pegawai Entomolog Kesehatan No
1. Pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan
2. Faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan
Terlaksananya
pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar
Tercapainya faktor risiko yang dikendalikan pada orang, alat angkut
Jumlah pengawasan vektor lalat
Jumlah pengawasan vektor DBD
Jumlah survey PES (Pemetaan)
Jumlah pengendalian lalat
Jumlah pengendalian vektor
DBD
Jumlah pengendalian tikus dan pinjal
Jumlah pengawasan sanitasi kapal
Jumlah pengawasan tindakan penyehatan kapal
3. Pengendalian faktor risiko dipintu masuk negara
Indeks pengendalian faktor risiko dipintu masuk negara
Jumlah indeks pinjal ≤ 1
Jumlah HI Perimeter = 0
Kepadatan lalat ≤ 2
11
RENCANA KINERJA ATASAN LANGSUNG RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1. Deskripsi Isu
3.1.1. Isu Ke-1 : Belum Optimalnya Pengetahuan Kader Jumantik Di Wilayah Buffer
Pelabuhan Trisakti Banjarmasin
Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) diberikan tugas untuk melakukan survei jentik di rumah-rumah penduduk dalam upaya melakukan kontrol terhadap keberadaan jentik nyamuk penular demam berdarah dengue (DBD). Adapun upaya dalam mendukung program pengendalian vektor DBD dengan dilakukannya penilaian terhadap kader jumantik itu sendiri. Akan tetapi sejak tahun 2017 kader jumantik yang ada dibawah KKP Kelas II Banjarmasin belum pernah dilaksanakan evaluasi lagi. Sehingga sangat memungkinkan pengetahuan kader di lapangan sangat rendah.
Dampaknya menurunnya capaian hasil kegiatan Pemberantasan sarang nyamuk dan pelaporan bulanan.
3.1.2. Isu Ke-2 : Belum Adanya Petunjuk Teknis Survei Larva Nyamuk Aedes SP Untuk
Kader Jumantik
Nyamuk Aedes SP sendiri dapat menyebabkan berbagai macam
penyakit seperti penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes SP terutama Aedes aegypti atau
Aedes albopictus dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan, iklim, mobilisasi yang tinggi, kepadatan penduduk, perluasan perumahan dan perilaku masyarakat. Dampaknya data yang dihasilkan tidak akurat.
3.1.3. Isu Ke-3 : Belum Adanya Tanaman Pengusir Nyamuk Sebagai Pengendalian
Vektor Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin
Nyamuk menjadi salah satu serangga yang keberadaannya cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Gangguan nyamuk dapat disebabkan oleh faktor kebersihan lingkungan sekitar dan kondisi cuaca. Adanya gangguan nyamuk dapat menimbulkan berbagai gangguan Kesehatan yang disebabkan oleh nyamuk. Sehingga berbagai cara dilakukan untuk mengusir nyamuk. Cara mengusir nyamuk biasanya dapat dilakukan dengan bahan alami maupun kimia. Dapat diketahui cara mengusir nyamuk dengan bahan alami yaitu tanaman pengusir nyamuk.
12
Dampaknya munculnya kejadian penyakit berbasis lingkungan yang disebabkan vektor dan binatang pembawa penyakit.
3.2. Penetapan Core Isu
Berdasarkan hasil identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses penapisan isu. Penapisan isu dilakukan untuk menentukan isu prioritas yang berkualitas dan bersifat aktual sehingga selanjutnya dapat dilakukan pencarian pemecahan isunya. Proses penapisan ini menggunakan alat bantu tapisan dengan kriteria AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan). Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif. Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Berikut ini merupakan penetapan isu dengan Metode AKPL yaitu:
13
No Isu Kriteria Jumlah Prioritas A K P L 1 Belum Optimalnya Pengetahuan Kader Jumantik Di Wilayah Buffer Pelabuhan Trisakti Banjarmasin 5 5 4 5 19 1 2 Belum Adanya Petunjuk Teknis Survei Larva Nyamuk Aedes SP Untuk Kader Jumantik 5 4 4 5 18 2 3 Belum Adanya Tanaman Pengusir Nyamuk Sebagai Pengendalian Vektor Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin 5 4 3 5 17 3
Tabel 2 Penetapan Core Isu Menggunakan Tapisan AKPL
Berdasarkan tapisan AKPL di atas, maka isu yang dipilih adalah isu nomor 1, yaitu: “Belum Optimalnya Pengetahuan Kader Jumantik Di Wilayah Buffer Pelabuhan Trisakti Banjarmasin”.
3.3. Analisis Faktor Penyebab Core Isu
Dari sejumlah isu yang telah dianalisis dengan teknik tapisan AKPL, selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam isu yang telah memenuhi kriteria AKPL dengan menggunakan alat bantu diagram fishbone. Analisis terhadap core isu dilakukan untuk menggambarkan isu atau permasalahan sehingga dapat dirumuskan alternatif pemecahan isunya. Berikut hasil analisis isu menggunakan diagram fishbone terhadap isu Belum Optimalnya Pengetahuan Kader Jumantik Di Wilayah Buffer Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.
Pengetahuan Kader Rendah
Peningkatan Pengetahuan Kader dengan Sosialisasi dan Edukasi secara langsung
Man Method Machine Material
Rendahnya Edukasi Kader dalam periode waktu
Belum Optimalnya Pengetahuan
Kader Jumantik Di Wilayah Buffer
Pelabuhan Trisakti Banjarmasin
Tidak adanya buku panduan untuk kader
Gambar 2 Analisis Isu Menggunakan Diagram FishBone
3.4. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu
Setelah diperoleh akar permasalahan dari core isu, maka gagasan yang menjadi solusi penyelesaiannya isu tersebut yaitu “Optimalisasi Peningkatan Pengetahuan Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Di Wilayah Pelabuhan Trisakti Banjarmasin”. Gagasan
14
yang diajukan memberikan Sosialisasi dan Edukasi menggunakan buku panduan kepada Kader Jumantik.
15
Unit Kerja : Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL)
Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya Pengetahuan Kader Jumantik Di Wilayah Buffer Pelabuhan Trisakti Banjarmasin
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Peningkatan Pengetahuan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Di Wilayah Buffer Pelabuhan
Trisakti Banjarmasin
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan dengan
Substansi Mata
Pelatihan
Kontribusi Terhadap
Visi/Misi Organisasi
Penguatan Nilai Organisasi
1. Pelaksanaan koordinasi dengan atasan
untuk
penyampaian usulan dan
persetujuan
pembuatan
buku panduan
1.Mendiskusikan
teknis rancangan aktualisasi
Terlaksananya
diskusi rancangan
aktualisasi Bukti : Foto diskusi
dengan atasan
1. Kolaboratif
Dalam diskusi rancangan
aktualisasi dengan
atasan saya akan
menerima
kesediaan kerja
sama dan
melakukan sinergi
untuk hasil yang
lebih baik
Koordinasi dengan
atasan untuk
penyampaian usulan
dan persetujuan
pembuatan buku
panduan dalam
mengimplementasikan
Nilai-nilai Dasar ASN
BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel,
Koordinasi dengan
atasan untuk
penyampaian usulan
dan persetujuan
pembuatan buku
panduan dalam
mengimplementasikan
Nilai-nilai Dasar ASN
BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel,
16
3.5. Matrik Rancangan Aktualisasi
Table 3 Matrik Rancangan Aktualisasi
laporan rancangan aktualisasi
Tersusunnya laporan rancangan aktualisasi Bukti : Laporan rancangan aktualisasi
Dalam diskusi ini
saya juga akan menerima
perbedaan dan masukan dari atasan
agar hasil yang
diperoleh selaras
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif) sesuai
dengan Visi KKP Kelas
II Banjarmasin
Pelabuhan Banjarmasin
Sehat sebagai bagian
Mewujudkan
Masyarakat Sehat yang
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif) akan
menguatkan Nilai-nilai
Pada saat
penyusunan rancangan aktualisasi ini saya akan memberikan
kinerja terbaik untuk keberhasilan rancangan aktualisasi saya
Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian
Berlandaskan Gotongroyong
Organisasi Komitmen, Kuat, Pelayanan, Berkarya, Amanah, Nurani, Jujur, Akuntabilitas, Responsif, Melayani, Aktif, Standar, Inisiatif, dan Norma
17
2. Harmonis
2. Menyiapkan
3. Kompeten
4. Akuntabel
3. Melakukan
konsultasi
laporan
rancangan aktualisasi
Terlaksananya
konsultasi
laporan
rancangan
aktualisasi
Saya juga akan
transparan dan
konsisten dalam
pembuatan
rancangan
aktualisasi
5. Berorientasi
Pelayanan
Dalam konsultasi
laporan rancangan
aktualisasi saya
akan responsif
Bukti :
Screenshot WA
perbaikan hasil
konsultasi
laporan
rancangan
aktualisasi
agar atasan
mendapat
kepuasan dengan
hasil laporan
rancangan
aktualisasi saya
6. Loyal
Saya juga akan
terus membangun
18
komitmen dan
memberikan
kontribusi
terhadap masukan
yang diberikan
Disini saya juga
akan terus
memberikan
inovasi dan
bersikap proaktif
apabila ada
perbaikan dari
atasan
Koordinasi dengan senior entomolog
kesehatan
dalam
pembuatan
teknis pembuatan
buku panduan
untuk kader
jumantik
Ditemukannya
ide dalam
rencana
pembuatan buku
panduan
Pelayanan Dengan adanya
diskusi ini saya
dapat memberikan
kepuasan bagi
kader jumantik
Koordinasi dengan
senior entomolog
kesehatan untuk
pembuatan buku
panduan dalam
mengimplementasikan
Nilai-nilai Dasar ASN
Koordinasi dengan
senior entomolog
kesehatan untuk
pembuatan buku
panduan dalam
mengimplementasikan
Nilai-nilai Dasar ASN
19
7. Adaptif
2. Pelaksanaan
1. Mendiskusikan
1. Berorientasi
buku panduan
untuk kader
jumantik
2. Mengumpulkan
materi-materi
yang diperlukan
terkait dengan
buku panduan
untuk kader
Jumantik
Bukti : Foto diskusi
dengan senior
Didapatnya
materi-materi
untuk pembuatan
buku panduan
kader jumantik
dengan buku
panduan yang akan
saya buat
2. Akuntabel
Dalam
mengumpulkan
materi-materi
pembuatan buku
panduan ini saya
BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) sesuai
dengan Visi KKP Kelas
II Banjarmasin
Pelabuhan Banjarmasin
BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) akan
Bukti : Draft materimateri yang
harus diketahui
kader jumantik
juga akan
konsisten dan
transparan agar
dapat hasil yang
terbaik
3. Harmonis
Selain itu saya juga
akan peduli dalam
menerima
perbedaan
pandangan agar
hasil yang diperoleh
Sehat sebagai bagian
Mewujudkan
Masyarakat Sehat yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotongroyong
menguatkan Nilai-nilai Organisasi Komitmen, Kuat, Pelayanan, Berkarya, Amanah, Nurani, Jujur, Akuntabilitas, Responsif, Melayani, Aktif, Standar, Inisiatif, dan Norma
20
selaras dengan
tujuan instansi kami
4. Adaptif
Saya juga akan
berinovasi dan
beradaptasi
terhadap
perubahan yang
ada dalam
pembuatan buku
panduan ini
5. Kolaboratif
Dalam hal ini saya
akan terus
membangun
kesediaan
kerjasama dan
membangun sinergi
dengan senior
21
3. Pembuatan
buku panduan
untuk kader
jumantik
3. Menyusun materi
yang akan
dituangkan dalam
buku panduan
Tersusunnya
materi yang akan
dituangkan
dalam buku
panduan Bukti :
Hasil print draft
materi
untuk hasil yang
lebih baik
6. Kompeten
Dalam menyusun
materi ini saya akan
memberikan kinerja
terbaik sesuai
bidang keahlian
saya agar tercapai
keberhasilan yang
diharapkan
7. Loyal
Saya juga akan terus
berkontribusi
dalam pemilahan
materi buku
panduan ini
1. Melakukan
konsultasi
dengan atasan
dan senior
Terlaksananya
konsultasi
dengan atasan
dan senior
1. Kolaboratif
Dalam konsultasi ini
saya akan terus
membangun
Pembuatan buku
panduan untuk kader
jumantik dalam
Pembuatan buku
panduan untuk kader
jumantik dalam
mengimplementasikan
22
entomolog
kesehatan terkait
pembuatan buku
panduan
entomolog
kesehatan Bukti : Draft coretan
koreksi buku
panduan untuk
kader jumantik, screenshot WA
pembuatan buku
panduan
kesediaan
Kerjasama dengan
atasan dan senior
entomolog
kesehatan dalam
keberhasilan
buku panduan yang
akan dibuat
mengimplementasikan
Nilai-nilai Dasar ASN
BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif) sesuai
dengan Visi KKP Kelas
II Banjarmasin
Nilai-nilai Dasar ASN
BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) akan
menguatkan Nilai-nilai
perbaikan dari
hasil koreksi dan
revisi pembuatan
buku panduan
kader jumantik
Final draft
perbaiakan buku
panduan untuk
kader jumantik
telah selasai dan
siap dicetak
Selain itu saya juga
menerima apabila
ada perbedaan
pendapat dalam
proses pembuatan
buku panduan
Pelabuhan Banjarmasin
Sehat sebagai bagian
Mewujudkan
Masyarakat Sehat yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong-
Organisasi Komitmen, Kuat, Pelayanan, Berkarya, Amanah, Nurani, Jujur, Akuntabilitas, Responsif, Melayani, Aktif, Standar, Inisiatif, dan Norma
pelayanan
Dalam Proses
pembuatan buku
panduan ini saya
akan terus
royong
23
2. Harmonis
2. Mengetik
3. Berorientasi
panduan
jumantik lewat
jasa percetakan
Bukti:
Screenshoot final
perbaikan buku
panduan
meningkatkan
kualitas dengan
menyiapkan bahan
sesuai kebutuhan
agar tercapai sebuah
kepuasan bersama
dengan substansi
Tercetaknya
buku panduan
kader jumantik Bukti :
Selain itu saya juga
akan konsisten dan
transparan pada
saat persiapan
bahan pembuatan
sehingga dapat
dipercaya oleh
atasan
Disini saya akan
memberikan
kinerja terbaik
saya agar buku
24
4. Akuntabel
3. Mencetak buku
5. Kompeten
Foto hasil cetak
buku pedoman
kader jumantik
panduan untuk
kader jumantik
sukses saat
digunakan oleh
kader jumantik
dilapangan
6. Loyal
Disini saya juga
akan memberikan
dedikasi saya agar
buku panduan untuk
kader jumantik
bermanfaat
7. Adaptif
Saya juga akan
berinovasi dalam
pembuatan buku
panduan ini dan
bertindak proaktif
25
4. Pelaksanaan
sosialisasi dan edukasi
tentang buku
panduan
kepada kader
jumantik
serta evaluasi
1. Menentukan teknis pelaksanaan sosialisasi dan
edukasi serta
evaluasi terhadap
kader jumantik
dengan mentor
Tersusunnya
teknis
pelaksanaan
sosialisasi dan
edukasi serta
evaluasi terhadap
kader jumantik
1. Kompeten
Dalam penentuan
teknis pelaksanaan
sosialisasi dan
edukasi saya akan
memberikan
kinerja terbaik
agar sosialisasi dan
Sosialisasi dan edukasi
penggunaan buku
panduan pada kader
jumantik dalam
mengimplementasikan
Nilai-nilai Dasar ASN
BerAKHLAK (Berorientasi
Sosialisasi dan edukasi penggunaan
buku panduan pada
kader jumantik dalam
mengimplementasikan
Nilai-nilai Dasar ASN
BerAKHLAK (Berorientasi
Bukti : Foto diskusi
dengan mentor, Foto lembar
rundown
pelaksanaan
sosialisasi dan
edukasi serta
evaluasi
edukasi yang akan
saya berikan dapat
sukses dan
terdapat
keberhasilan
2. Harmonis
Disini saya juga
akan peduli
terhadap masukan
mentor agar
kegiatan dapat
berjalan dengan
baik
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) sesuai
dengan Visi KKP Kelas
II Banjarmasin
Pelabuhan Banjarmasin
Sehat sebagai bagian
Mewujudkan
Masyarakat Sehat yang
Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian
Berlandaskan Gotong-
royong
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) akan
menguatkan Nilai-nilai Organisasi Komitmen, Kuat, Pelayanan, Berkarya, Amanah, Nurani, Jujur, Akuntabilitas, Responsif, Melayani, Aktif, Standar, Inisiatif, dan Norma
26
2. Membagi
undangan, menyiapkan
bahan media
sosialisasi dan edukasi serta
evaluasi
Berhadirnya
kader pada acara
kegiatan
sosialisasi dan
edukasi
Peningkatan
Pengetahuan
Kader Jumantik, Tersedianya
bahan media
sosialisasi buku
panduan kader
jumantik
3. Kolaboratif
Saya akan membangun
kesediaan
Kerjasama dengan
mentor dalam
penentuan teknis
kegiatan
4. Loyal
Saya akan terus
berkontribusi
dalam membuat dan
menyiapkan bahan
sosialisasi dan
edukasi agar
pelaksanaan
berjalan sesuai
rencana
5. Adaptif
Saya juga akan
bertindak proaktif
27
3. Mensosialisasikan
buku panduan
untuk kader
jumantik
Bukti : Foto undangan, Power Point, Absen kegiatan
Terlaksananya
sosialisasi isi
buku panduan
untuk kader
jumantik dalam
melaksanakan
kegiatan
dalam membuat
materi sosialisasi
dan edukasi
6. Berorientasi
Pelayanan
Dalam pelaksanaan
sosialisasi buku
panduan terhadap
kader jumantik saya
akan responsif dan
memberikan kualitas
Bukti : Dokumentasi
kegiatan
sosialisasi dan edukasi
terbaik
7. Akuntabel
Saya juga akan
transparan kepada
kader jumantik dalam
penggunaan buku
panduan
28
29
BerAKHLAK Tabel 4 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN No. Mata Pelatihan Kegiatan Jumlah Aktualisasi per Mata Pelatihan Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 1. Berorientasi Pelayanan 1 1 1 1 4 2. Akuntabel 1 1 3. Kompeten 1 1 1 1 4 4. Harmonis 1 1 1 1 4 5. Loyal 1 1 6. Adaptif 1 1 1 1 4 7. Kolaboratif 1 1 1 1 3 Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 5 5 5 6 21
Kegiatan Aktualisasi Tabel 5 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi No Kegiatan Juli Agustus Tanggal Kegiatan I II III I II III 1 Konsultasi dengan mentor dan coach 06 Juli-16 Agustus 2 Koordinasi dengan atasan untuk penyampaian usulan dan persetujuan pembuatan buku panduan 07 Juli 3 Koordinasi dengan senior entomolog kesehatan dalam pembuatan buku panduan untuk kader jumantik 11 Juli 4 Pembuatan buku panduan untuk kader jumantik 18-25 Juli 5 Pelaksanaan sosialisasi dan edukasi tentang buku panduan kepada kader jumantik serta evaluasi 04 Agustus
3.6. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core
Value ASN
3.7. Rencana Jadwal
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
4.1.Deskripsi Proses Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN
Dalam rangka menyelesaikan tahap akhir laporan kagiatan aktualisasi yang dilaksanakan selama 30 hari terhitung mulai tanggal 06 Juli – 16 Agustus 2022 di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin, beberapa kegiatan pemecahan masalah sesuai isu terpilih adalah “belum optimalnya pengetahuan kader jumantik di wilayah buffer Pelabuhan trisakti Banjarmasin” telah dilaksanakan. Melalui kegiatan habituasi ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan publik. Beberapa uraian yang terdiri atas penjelasan kegiatan secara umum, pemahaman nilai-nilai dasar BerAKHLAK, deskripsi pelaksanaan kegiatan aktualisasi, hasil capaian kegiatan aktualisasi dan analisis dampak, kontribusi kegiatan terhadap tujuan organisasi akan diuraikan dari masing-masing kegiatan di atas sebagai berikut. Terdapat 4 kegiatan pendukung yang terpilih untuk menyelesaikan isu utama yang terpilih, yaitu:
1. Koordinasi dengan atasan untuk penyampaian usulan dan persetujuan pembuatan buku panduan
2. Koordinasi dengan senior entomolog kesehatan dalam pembuatan buku panduan untuk kader jumantik
3. Pembuatan buku panduan untuk kader jumantik
4. Sosialisasi dan edukasi tentang buku panduan kepada kader jumantik serta evaluasi
Tabel 6 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 1
Kegiatan 1
Pelaksanaan koordinasi dengan atasan untuk penyampaian usulan dan persetujuan pembuatan buku panduan
Tanggal Pelaksanaan 07 Juli 2022
Tempat Kegiatan Ruang Koordinator Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL)
Deskripsi kegiatan dan teknik
1. Mendiskusikan teknis rancangan aktualisasi
30
aktualisasi
penerapan nilai-nilai dasar BerAKHLAK
Dalam diskusi teknis rancangan aktualisasi saya menjalin kerjasama dan membangun sinergi terkait dengan isu yang diangkat sesuai dengan nilai dasar kolaboratif dan harmonis.
2. Menyiapkan laporan rancangan aktualisasi
Dalam menyiapkan laporan rancangan aktualisasi saya mengumpulkan sumber dan bukti yang relevan dan terus transparan pada proses penyusunan sesuai dengan nilai dasar kompeten dan akuntabel.
3. Melakukan konsultasi rancangan buku panduan
Saat proses konsultasi rancangan pembuatan buku panduan saya menjelaskan tentang pembuatan buku panduan dan penggunaan buku saku di lapangan, selain itu saya bersikap responsive dan terus berkomitmen untuk melakukan perbaikan dan terus berinovasi apabila ada masukan dan perbaikan sesuai dengan nilai dasar berorientasi pelayanan, loyal, dan adaptif.
Kendala -
Nilai-nilai dasar yang relevan
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini relevan dengan nilai dasar kolaboratif, harmonis, dan berorientasi pelayanan.
Dengan memperoleh persetujuan usulan tentang pembuatan buku panduan melalui proses koordinasi dengan atasan mendukung salah satu misi KKP Kelas II
Banjarmasin yaitu meningkatkan dan mengembangkan SDM yang professional.
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Komitmen: Nilai organisasi ini berorientasi pada komitmen terus melakukan perbaikan untuk kepentingan dan capaian kinerja substansi.
Inisiatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk terus menghadapi perubahan dan menghasilkan sesuatu yang baru guna kepentingan organisasi.
31
Output
Terlaksananya diskusi rancangan aktualisasi, tersusunnya laporan rancangan aktualisasi, dan tersusunnya rancangan pembuatan buku panduan
Manfaat/hasil
capaian
Hasil koordinasi diharapkan dapat memberikan gambaran umum sebagai dasar pemecahan masalah, sehingga nantinya akan terbentuk laporan rancangan aktualisasi dan rancangan pembuatan buku panduan yang baik.
Analisis dampak
1. Jika tidak menerapkan nilai Berorientasi pelayanan, maka koordinasi yang dihasilkan tidak ada hasil untuk perbaikan kualitas sistem yang ada di substansi.
2. Jika tidak menerapkan nilai Akuntabel, maka koordinasi tidak berjalan secara efektif dan efisien dan koordinasi berjalan diluar tujuannya.
3. Jika tidak menerapkan nilai Kompeten, maka tidak ada keberhasilan dalam koordinasi.
4. Jika tidak menerapkan nilai Harmonis, maka hasil koordinasi tidak selaras karena tidak membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Jika tidak menerapkan nilai Loyal, maka hasil koordinasi tidak sesuai dengan kebutuhan substansi yang terus berkonstribusi pada nilai organisasi.
6. Jika tidak menerapkan nilai Adaptif, maka koordinasi tidak ada hasil yang baik karena tidak ada inovasi dan antusias terhadap perubahan.
7. Jika tidak menerapkan nilai Kolaboratif, maka koordinasi tidak berjalan dengan baik karena tidak ada kesediaan kerjasama antara atasan dan peserta latsar.
32
Data dan fakta laporan kegiatan Aktualisasi
Tabel 7 Bukti Aktualisasi Kegiatan 1
Kegiatan Bukti Kegiatan Aktualisasi
1. Mendiskusikan rancangan aktualisasi
2. Menyiapkan laporan rancangan aktualisasi
33
3. Melakukan konsultasi
laporan rancangan aktualisasi
34
35
36
37
38
Tabel 8 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 2
Kegiatan 2 Pelaksanaan koordinasi dengan senior entomolog kesehatan dalam pembuatan buku panduan
untuk kader jumantik
Tanggal Pelaksanaan 11 Juli 2022
Tempat Kegiatan Ruang Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL)
Deskripsi kegiatan
dan teknik
aktualisasi
penerapan nilai-nilai
dasar BerAKHLAK
1. Menyiapkan bahan materi diskusi pembuatan Buku
Panduan untuk kader jumantik
Dalam menyiapkan bahan materi diskusi saya melampirkan materi mana saja yang akan dimasukan kedalam buku panduan kader jumantik sebagai perbaikan kedepannya sesuai dengan prinsip berorientasi pelayanan.
2. Mengumpulkan materi-materi yang diperlukan dan atas saran senior entomolog kesehatan dari hasil diskusi
Dalam proses terkait pembuatan buku panduan kader jumantik saya memohon arahan dan selalu menerima perbedaan apabila ada masukan, selain itu juga memberikan inovasi untuk perubahan perbaikan dan juga membangun kerjasama agar terus bersinergi sesuai dengan penerapan nilai dasar akuntabel, harmonis, adaptif dan kolaboratif
3. Menyusun materi yang akan dituangkan dalam buku panduan
Dalam memilah materinya saya berusaha mencari materi yang dapat dipahami oleh kader jumantik dan juga saya terus berkontribusi dalam pembuatan buku panduan sesuai dengan prinsip kompeten dan loyal.
KendalaNilai-nilai dasar yang relevan Kegiatan ini sesuai dengan nilai-nilai adaptif, kolaborasi, dan harmonis.
39
Kontribusi terhadap
Visi dan Misi
Organisasi
Dengan memperoleh gambaran pembuatan buku
panduan kader jumantik melalui koordinasi dengan senior entomolog kesehatan medukung salah satu misi
KKP Kels II Banjarmasin yaitu Meningkatkan dan mengembangkan SDM yang professional.
Penguatan Nilai-nilai
Organisasi
Komitmen: Nilai organisasi ini berorientasi pada kesediaan untuk terus melakukan perbaikan.
Berkarya: Nilai yang menggambarkan untuk terus berkarya dan menghasilkan ide baru dalam melaksanakan tugas di tempat kerja.
Inisiatif: Nilai yang menggambarkan terus mau berinovasi untuk mempermudah menjalankan tugas dan menghadapi perubahan.
Output
Ditemukannya ide dalam rencana pembuatan buku panduan, didapatnya materi-materi untuk pembuatan buku panduan kader jumantik, dan tersusunnya materi yang akan dituangkan dalam buku panduan.
Manfaat/hasil
capaian
Analisis dampak
Dengan draft buku panduan diharapkan setelah selesai dapat bermanfaat untuk kader jumantik pada saat digunakan di lapangan
1. Jika tidak menerapkan Berorientasi Pelayanan, maka draft buku panduan kader jumantik tidak akan menjadi solutif untuk perbaikan yang ada.
2. Jika tidak menerapkan Akuntabel, maka draft buku panduan tidak efektif dan efisien untuk kader jumantik.
3. Jika tidak menerapkan Kompeten, maka draft buku panduan tidak akan berhasil dan sukses digunakan untuk kader jumantik.
4. Jidak tidak menerapkan Harmonis, maka draft buku panduan tidak akan tersusun dengan baik dan hasilnya tidak selaras.
40
5. Jika tidak menerapkan Loyal, maka draft buku panduan tidak akan mengindahkan pancasila.
6. Jika tidak menerapkan Adaptif, maka draft buku panduan tidak akan menjadi solusi.
7. Jika tidak menerapkan Kolaboratif, maka draft buku panduan tidak akan tercipta dengan baik.
Data dan fakta laporan kegiatan Aktualisasi
Tabel 9 Bukti Aktualisasi Kegiatan 2
Kegiatan Bukti Kegiatan Aktualisasi
1. Mendiskusikan teknis pembuatan
buku panduan untuk kader
Jumantik
2. Mengumpulkan materi-materi
yang diperlukan
terkait dengan
buku panduan
untuk kader
jumantik
41
42
43
3. Menyusun Materi
yang akan
dituangkan dalam
buku panduan
44
45
46
Tabel 10 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 3
Kegiatan 3 Pembuatan buku panduan untuk kader jumantik
Tanggal Pelaksanaan 18-25 Juli 2022
Tempat Kegiatan Ruang Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL)
Deskripsi kegiatan
dan teknik
aktualisasi
penerapan nilai-nilai
dasar BerAKHLAK
1. Menyiapkan draft Buku Panduan kader jumantik
terlebih dahulu untuk di konsultasikan
Dalam menyiapkan konsultasi saya melampirkan
draft Buku Panduan Kader Jumantik yang menjadi
sebagai perbaikan kedepannya sesuai dengan prinsip
berorientasi pelayanan.
2. Mengetik perbaikan dari hasil koreksi dan revisi
pembuatan Buku Panduan kader jumantik diperlukan
dan atas saran senior entomolog kesehatan dan atasan dari hasil konsultasi
Dalam proses konsultasi terkait pembuatan buku
panduan kader jumantik saya memohon arahan dan selalu menerima perbedaan apabila ada masukan,
47
selain itu juga memberikan inovasi untuk perubahan
perbaikan dan juga membangun kerjasama agar terus bersinergi sesuai dengan penerapan nilai dasar akuntabel, harmonis, adaptif dan kolaboratif.
3. Mencetak buku panduan kader jumantik yang sudah siap sesuai masukan dari senior entomolog kesehatan dan atasan
Dalam mencetak buku panduan kader jumantik saya berusaha melaksanakan tugas saya sesuai dengan prinsip kompeten dan loyal.
Kendala -
Nilai-nilai dasar yang
relevan
Kontribusi terhadap
Visi dan Misi
Organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan nilai-nilai adaptif, kolaborasi, dan harmonis.
Dengan memperoleh gambaran pembuatan buku
panduan kader jumantik melalui koordinasi dengan senior entomolog kesehatan dan atasan medukung salah
satu misi KKP Kels II Banjarmasin yaitu Meningkatkan dan mengembangkan SDM yang professional.
Penguatan Nilai-nilai
Organisasi
Komitmen: Nilai organisasi ini berorientasi pada kesediaan untuk terus melakukan perbaikan.
Berkarya: Nilai yang menggambarkan untuk terus
berkarya dan menghasilkan ide baru dalam melaksanakan tugas di tempat kerja.
Inisiatif: Nilai yang menggambarkan terus mau berinovasi untuk mempermudah menjalankan tugas dan menghadapi perubahan.
Output
Manfaat/hasil
capaian
Tercetaknya buku panduan kader jumantik
Dengan adanya buku panduan kader jumantik diharapkan setelah buku diserahkan kepada kader dapat
bermanfaat untuk kader jumantik pada saat digunakan di lapangan.
48
Analisis dampak 1. Jika tidak menerapkan Berorientasi Pelayanan, maka buku panduan kader jumantik tidak akan menjadi solutif untuk perbaikan yang ada.
2. Jika tidak menerapkan Akuntabel, maka buku panduan tidak efektif dan efisien untuk kader jumantik.
3. Jika tidak menerapkan Kompeten, maka buku panduan tidak akan berhasil dan sukses digunakan untuk kader jumantik.
4. Jidak tidak menerapkan Harmonis, maka buku panduan tidak akan tersusun dengan baik dan hasilnya tidak selaras.
5. Jika tidak menerapkan Loyal, maka buku panduan tidak akan mengindahkan pancasila.
6. Jika tidak menerapkan Adaptif, maka buku panduan tidak akan menjadi solusi.
7. Jika tidak menerapkan Kolaboratif, maka buku panduan tidak akan tercipta dengan baik.
Data dan fakta laporan kegiatan Aktualisasi
Tabel 11 Bukti Aktualisasi Kegiatan 3
Kegiatan Bukti Kegiatan Aktualisasi
1. Melakukan konsultasi
dengan atasan dan senior entomolog kesehatan terkait pembuatan
49
50 buku panduan
51
2. Mengetik perbaikan
dari hasil
koreksi dan
revisi
pembuatan
buku
panduan
kader
jumantik
52
53
3.
Mencetak buku panduan kader jumantik lewat percetakan
54
Tabel 12 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 4
Kegiatan 4 Pelaksanaan sosialisasi dan edukasi tentang buku panduan kepada kader jumantik serta evaluasi
Tanggal Pelaksanaan 04 Agustus 2022
Tempat Kegiatan Aula Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin
Deskripsi kegiatan
dan teknik
aktualisasi
penerapan nilai-nilai
dasar BerAKHLAK
1. Menentukan serta menyiapkan teknis pelaksanaan sosialisasi dan edukasi serta evaluasi terhadap kader
jumantik dengan mentor Membagi undangan, menyiapkan bahan media sosialisasi dan edukasi, Berorientasi Pelayanan dan Kompeten
2. Berhadirnya kader pada acara kegiatan sosialisasi dan edukasi Peningkatan Pengetahuan Kader
Jumantik Bersama mentor di KKP Kelas II Banjarmasin.
akuntabel, harmonis, adaptif dan kolaboratif.
3. Terlaksananya sosialisasi isi buku panduan untuk
kader jumantik Bersama mentor di Kantor KKP Kelas
II Banjarmasin
kompeten dan loyal.
Kendala -
Nilai-nilai dasar yang
relevan
Kontribusi terhadap
Visi dan Misi
Organisasi
Kegiatan ini sesuai dengan nilai-nilai komitmen, responsif, dan inisiatif.
Kegiatan sosialisasi dan edukasi penggunaan buku panduan untuk kader jumantik diciptakan untuk
memudahkan kader dalam melaksanakan survey di lapangan adalah wujud dari salah satu misi KKP Kelas II
Banjarmasin yaitu mendorong kemandirian masyarakat pelabuhan dan bandara untuk hidup sehat.
Penguatan Nilai-nilai
Organisasi
Komitmen: Nilai organisasi ini berorientasi pada kesediaan untuk terus melakukan perbaikan dan mengembangkan kompetensi.
Responsif: Nilai yang menggambarkan untuk terus
memberikan respon yang baik terhadap kader jumantik
55
Inisiatif: Nilai yang menggambarkan terus mau berinovasi untuk mempermudah menjalankan tugas dan menghadapi perubahan.
Output Tersusunnya teknis pelaksanaan sosialisasi dan edukasi serta evaluasi terhadap kader jumantik, berhadirnya kader pada acara sosialisasi, tersedianya bahan media sosialisasi, terlaksananya sosialisasi isi buku panduan
Manfaat/hasil capaian
Media sosialisasi buku panduan diharapkan dapat memudahkan kader pada saat melakukan survey jentik di lapangan, sehingga akan meminimaisir kendala yang dapat terjadi.
Analisis dampak
1. Jika tidak menerapkan Berorientasi Pelayanan, maka tidak memberikan solutif dan perbaiakan pada substansi untuk memudahkan kader.
2. Jika tidak menerapkan Akuntabel, maka pengetahuan kader saat survey tidak efektif dan efisien.
3. Jika tidak menerapkan Kompeten, maka buku panduan tidak akan berhasil dan sukses digunakan kader jumantik.
4. Jidak tidak menerapkan Harmonis, maka tidak terlaksana kegiatan sosialisasi pada kader jumantik karena tidak kondusif
5. Jika tidak menerapkan Loyal, maka dalam pelaksanaan sosialisasi terhadap kader jumantik tidak menggambarkan nilai Pancasila dan menjaga nama baik instansi.
6. Jika tidak menerapkan Adaptif, maka kader tidak akan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada dan tidak bersikap proaktif.
7. Jika tidak menerapkan Kolaboratif, maka pelaksanaan sosialisasi tidak akan berjalan lancer
56
karena tidak ada Kerjasama dan sinergi antar substansi PRL dan kader jumantik.
Data dan fakta laporan kegiatan Aktualisasi
Tabel 13 Bukti Aktualisasi Kegiatan 4
Kegiatan Bukti Kegiatan Aktualisasi
1. Menentukan teknis pelaksanaan sosialisasi dan edukasi serta evaluasi terhadap kader jumantik
57
2. Membagi undangan, menyiapkan bahan media sosialisasi dan edukasi serta evaluasi
58
59
3. Mensosialisasikan buku panduan untuk kader jumantik
60
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bahwa aktualisasi untuk menyelesaikan isu utama Belum Optimalnya Pengetahuan Kader Jumantik Di Wilayah Buffer Pelabuhan Trisakti Banjarmasin telah dilaksanakan.
Dengan terlaksananya seluruh kegiatan aktualisasi ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kegiatan aktualisasi yang sudah dilakukan selesai tepat waktu sesuai dengan jadwal kegiatan yang sudah dibuat dimana sudah menjadi bagian rangkaian kegiatan pelatihan dasar.
2. Pelaksanaan aktualisasi ini terdiri dari 4 kegiatan yang mengimplementasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK dalam setiap kegiatannya.
3. Dengan terlaksananya sosialisasi dan edukasi peningkatan pengetahuan melalui buku panduan terhadap kader juru pemantau jentik (jumantik) bisa lebih baik lagi. Hal ini dibuktikan melalui hasil pre test dan post test kuisioner evaluasi ada peningkatan pengetahuan dari kader juru pemantau jentik (jumantik).
5.2 Saran
Selama pelaksanaan kegiatan aktualisasi, diharapkan selalu menerapkan nilai
dasar ASN BerAKHLAK. Selain itu, dalam kurun waktu yang lebih panjang semoga
buku panduan yang sudah dibuat untuk kader juru pemantau jentik (jumantik)
dapat terus bermanfaat dalam pelaksanaan survey jentik Aedes sp. di lapangan
dalam mengenali tempat-tempat perkembangbiakannnya.
5.3 Komitmen Keberlanjutan Aktualisasi
Penulis berkomitmen untuk terus mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar PNS
BerAKHLAK dalam setiap kegiatan aktualisasi tindak lanjutnya.
61
5.4 Rencana Tindak Lanjut
Setelah pelaksanaan aktualisasi Optimalisasi Peningkatan Pengetahuan Kader Juru
Pemantau Jentik (Jumantik) Di Wilayah Buffer Pelabuhan Trisakti Banjarmasin
yaitu:
1. Melakukan sosialisasi kepada kader juru pemantau jentik (jumantik) setiap bulan secara personal.
2. Melakukan sosialisasi kepada kader juru pemantau jentik (jumantik) secara bersamaan ditempat yang telah ditetapkan oleh penanggung jawab kader.
62
DAFTAR PUSTAKA
Kusumawardani, Rima. 2020. Pengaruh Pembentukan Kader Jumantik Terhadap Keberadaan
Vektor Nyamuk Aedes spp Di Indonesia. Universitas Muhammadiyah Surakata
(Penelitian Program Studi S1).
Lembaga Administrasi Negara.2022. Wawasan Kebangsaan Dan Nilai Nilai Bela Negara. Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS
Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 Tahun 2021 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan Binatang Pembawa
Penyakit Serta Pengendaliannya
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 68 Tahun
2021 Tentang Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan dan Angka Kreditnya
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Lsembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021
Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/Menkees/478/2021 tentang
Uraian Tugas dan Fungsi Organisasi dan Tugas Koordinator dan Sub-Koordinator
Jabatan Fungsional di Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20
Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur
Sipil Negara
Situs Resmi Kantor Kesehatan Kelas II Banjarmasin, diakses pada tanggal 28 Juni 2022 Pukul
13.30 melalui https://www.kkpbanjarmasin.or.id
LAMPIRAN – LAMPIRAN