Optimalisai Peningkatan Pengetahuan Kader Juru Pemantau Jentik (JUMANTIK) diWilayah Buffer Pelabuhan

Page 1

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN 1

OPTIMALISASI PENINGKATAN PENGETAHUAN KADER JURU PEMANTAU JENTIK

(JUMANTIK) DI WILAYAH BUFFER PELABUHAN TRISAKTI BANJARMASIN

SUBSTANSI PENGENDALIAN RISIKO LINGKUNGAN (PRL)

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II BANJARMASIN

Disusun Oleh : Novyani Ad’hari

NIP 199106242022032003

BAPELKES CIKARANG

KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2022

i
v DAFTAR ISI LAPORAN AKTUALISASI........................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii KATA PENGANTAR .................................................................................. iii DAFTAR ISI............................................................................................ v DAFTAR TABEL....................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR.................................................................................... viii BAB I. PENDAHULUAN.................................................................. 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan dan Manfaat..................................................... 4 1.2.1 Tujuan.................................................................... 4 1.2.2 Manfaat 4 BAB II. PROFIL INSTANSI DAN PESERTA ........................................ 5 2.1 Profil Instansi.............................................................. 5 2.1.1 Visi dan Misi Organisasi 5 2.1.2 Tugas Organisasi……………………………. .................. 5 2.1.3 Fungsi Organisasi ............................................... 5 2.1.4 Nilai-nilai Organisasi 6 2.1.5 Struktur Organisasi ............................................. 7 2.2 Profil Peserta .............................................................. 9 BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI 12 3.1 Deskripsi Isu........................................................... 12 3.1.1 Belum Optimalnya Pengetahuan Kader Jumantik Di Wilayah Buffer Pelabuhan Trisakti Banjarmasin 12 3.1.2 Belum Adanya Petunjuk Teknis Survei Larva Nyamuk Aedes SP Untuk Kader Jumantik .............. 12 3.1.3 Belum Adanya Tanaman Pengusir Nyamuk Sebagai Pengendalian Vektor Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin ........................... 12 3.2 Penetapan Core Isu 13 3.3 Analisis Faktor Penyebab Core Isu ............................ 14 3.4 Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu...................... 14 3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi 16 3.6 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value
vi ASN BerAKHLAK...................................................... 29 3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ........................ 29 BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI.............................................. 30 4.1 Deskripsi Proses Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN........ 30 BAB V PENUTUP.......................................................................... 61 5.1 Kesimpulan ............................................................. 61 5.2 Saran ..................................................................... 61 5.3 Komitmen Keberlanjutan Aktualisasi ......................... 61 5.4 Rencana Tindak Lanjut ............................................ 62 DAFTAR PUSTAKA 63
vii
Tabel 1 Satuan Kinerja Pegawai Entomolog Kesehatan................... 11 Tabel 2 Penetapan Core Isu Menggunakan Tapisan AKPL............... 13 Tabel 3 Matrik Rancangan Aktualisasi........................................... 16 Tabel 4 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN....... 30 Tabel 5 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi ............................... 30 Tabel 6 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 1........................................ 31 Tabel 7 Bukti Aktualisasi Kegiatan 1 ............................................. 34 Tabel 8 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 2 40 Tabel 9 Bukti Aktualisasi Kegiatan 2 ............................................. 42 Tabel 10 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 3........................................ 48 Tabel 11 Bukti Aktualisasi Kegiatan 3 50 Tabel 12 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 4........................................ 54 Tabel 13 Bukti Aktualisasi Kegiatan 4 ............................................. 56
DAFTAR TABEL
viii
Gambar 1 Struktur Organisasi......................................................... 7 Gambar 2 Analisis Isu Menggunakan Diagram FishBone.................... 14
DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke4 Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

Menurut Undang-undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menyebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara atau yang biasanya disingkat ASN terbagi 2 menurut jenisnya yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan

Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Tugas Aparatur Sipil

Negara (ASN) adalah melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina

Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan

pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Berdasarkan Surat Edaran yang tertuang dalam SE Menpan RB Nomor 20 Tahun

2021 tentang Implementasi Core Values Dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara (ASN), dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintah berkelas dunia (world class government) serta untuk melaksanakan tentang kode etik dan kode perilaku ASN diperlukan keseragaman

Nilai-nilai Dasar ASN. Sehingga diluncurkan core values atau Nilai-nilai dasar ASN

BerAKHLAK dan employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa”. Dengan ini seluruh

ASN di instansi pemerintah harus menerapkan nilai dasar BerAKHLAK yaitu Berorientasi

Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Untuk memaksimalkan Nilai-nilai dasar ASN diperlukan adanya penyelenggaraan

pelatihan yang inovatif dan terintegrasi. Menurut Peraturan Lembaga Administrasi

Negara No. 10 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Lembaga Administrasi

Negara No. 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar CPNS yang menerapkan

Pembelajaran Blended Learning, baik belajar secara Mandiri melalui MOOC, maupun

Pembelajaran Distance Learning melalui LMS dan Aktualisasi di tempat kerja serta

kegiatan Klasikal di tempat pelatihan. Sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi

1

kebiasaan (Habituasi), sehingga dalam diri ASN akan terbentuk menjadi Smart ASN yang professional sesuai dengan bidang dan tugasnya.

Kantor Kesehatan Pelabuhan, yang selanjutnya disingkat KKP adalah Unit

Pelaksana Teknis (UPT) yang melaksanakan upaya mencegah menangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan masyarakat di wilayah kerja pelabuhan, bandar udara dan pos lintas batas darat negara. Menurut PERMENKES No. 33 Tahun 2021 KKP mempunyai tugas yaitu melaksanakan upaya cegah tangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan di wilayah kerja pelabuhan, bandar udara dan pos lintas batas darat negara. Adapun fungsi KKP itu sendiri sebagai Penyusun rencana, kegiatan dan anggaran Pelaksanaan pengawasan terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, alat orang, barang dan/atau lingkungan.

Pelaksanaan pencegahan terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan. Pelaksanaan respon terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan.

Pelaksanaan pelayanan kesehatan pada kegawatdaruratan dan situasi khusus.

Pelaksanaan penindakan pelanggaran di bidang kekarantinaan kesehatan Pengelolaan data dan informasi di bidang kekarantinaan kesehatan. Pelaksanaan jejaring, koordinasi, dan kerja sama di bidang kekarantinaan kesehatan. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang kekarantinaan kesehatan. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kekarantinaan kesehatan, danpPelaksanaan urusan administrasi KKP.

Kita ketahui bahwa seiring dengan berkembangnya zaman KKP dituntut untuk terus berkembang dalam menghadapi perubahan. Dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat KKP diharapkan dapat memberikan pelayanan ke arah yang lebih baik.

Kelompok Jabatan Fungsional yang ada di KKP antara lain adalah Kelompok Substansi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi (PKSE), Kelompok Substansi

Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL), dan Kelompok Substansi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah (UKLW).

Sebagai salah satu UPT di lingkungan Kementerian Kesehatan, KKP Kelas II

Banjarmasin mempunyai visi sebagai Pelabuhan Banjarmasin Sehat sebagai bagian

Mewujudkan Masyarakat Sehat yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong. Kemudian misi dari KKP Kelas II Banjarmasin salah satunya adalah mendorong kemandirian masyarakat pelabuhan dan bandara untuk hidup sehat. Memastikan bahwa masyarakat harus mandiri untuk hidup sehat, maka

diperlukan peran serta masyarakat untuk terlibat dalam meningkatkan kualitas kesehatan. Peran serta masyarakat sangat penting untuk meningkatkan kualitas

2

kesehatan untuk mengurangi angka kejadian penyakit menular di wilayah pelabuhan dan bandara.

Kelompok Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) yang ada di KKP Kelas

II Banjaramsin mempunyai tugas dan fungsi melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pengendalian vektor dan binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi serta pelatihan teknis bidang pengendalian risiko lingkungan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun

2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan

Untuk Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya dalam pasal 14 telah disebutkan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit dapat mendayagunakan kader kesehatan terlatih atau penghuni/anggota keluarga untuk lingkungan rumah tangga. Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit oleh kader kesehatan terlatih atau penghuni/anggota keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. Pengamatan Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit; b. Pengamatan habitat perkembangbiakan; c. Pengamatan lingkungan; d. Larvasidasi; e. Pengendalian dengan metode fisik; f. Pengendalian dengan metode biologi dan kimia secara terbatas; dan g. Sanitasi lingkungan. Kader kesehatan terlatih atau penghuni/anggota keluarga sebagaimana dimaksud merupakan anggota masyarakat yang mendapatkan pelatihan di bidang Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit oleh dinas kesehatan daerah kabupaten/kota atau KKP.

Partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk salah satunya melalui pemeriksaan jentik secara berkala dan berkesinambungan serta menggerakkan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (Sukesi et al., 2018) Dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk DBD, departemen kesehatan RI memunculkan gagasan tentang juru pemantau jentik (jumantik). Jumantik adalah orang-orang yang bertugas melakukan pemantauan secara rutin terhadap ada tidaknya jentik nyamuk Aedes aegypti pada tempat-tempat penampungan air di sekitar rumah, siapapun dapat menjadi jumantik apapun pekerjaannya, tua, muda, ataupun anak-anak (Farida, 2009). Tugas seorang kader jumatik tidak hanya melakukan kegiatan survei jentik saja tetapi keaktifan kader juga dapat melakukan berbagai kegiatan seperti penyuluhan, menginfofmasikan

kepada masyarakat untuk mengenali vektor penular DBD, sekaligus menerangkan bagaimana cara pencegahan agar tidak tertular DBD yaitu dengan cara membersihkan tempat perkembangbiakan vektor DBD melalui kegiatan 3 M plus dan melindungi diri

3

dari gigitan nyamuk dengan memasang kawat kasa, perlindungan dengan pakaian dan menggunakan obat gosok anti nyamuk (Kusumawardani, 2020).

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin juga melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap jentik aedes aegypti di wilayah buffer. Dalam pelaksanaannya kegiatan survei jentik dilakukan oleh kader jumantik atau juru pemantau jentik untuk menekan angka kejadian DBD. Maka pentingnya pengetahuan kader jumantik dalam menentukan jentik aedes aegypti, sehingga staf entomolog kesehatan bergantung pada kader untuk melakukan survei jentik di wilayah kerja KKP Kelas II Banjarmasin. Oleh karena itu dalam laporan rancangan aktualisasi ini saya mengambil judul “Optimalisasi Peningkatan Pengetahuan Kader Jumantik Di Wilayah Buffer

Pelabuhan Trisakti Banjarmasin”.

1.2. Tujuan dan Manfaat

1.2.1.

Tujuan

Tujuan dari rancangan aktualisasi ini untuk menjadi ASN yang profesional dan berkarakter dengan menerapkan Nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dasar sehingga terbentuk karakter diri yang ideal di tempat kerja.

Sebagai salah satu bagian dari rangkaian kegiatan Pelatihan Dasar CPNS

Golongan II Angkatan I di Kementerian Kesehatan. Dengan menerapkan Nilainilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjalankan tugas sebagai ASN di KKP Kelas II Banjarmasin dan sebagai wujud internalisasi nilai-nilai tersebut selama pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS di Upelkes Jawa Barat.

Serta berbagi pengetahuan dengan Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dalam mendukung program Pengendalian Vektor DBD di Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) di KKP Kelas II Banjarmasin.

1.2.2. Manfaat

Sebagai bentuk pengembangan diri dan pembentukan karakter untuk terus berinovasi dalam penerapan Nilai-nilai dasar ASN di tempat kerja. Dalam upaya peningkatan mutu Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) dalam menjalankan Visi dan Misi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin. Sebagai bentuk pelayanan prima bagi masyarakat yang menerima pelayanan dari ASN dengan penerapan Nilai-nilai Dasar ASN yang berorientasi pelayanan dan kolaboratif dengan melibatkan masyarakat.

4

BAB II

PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

2.1. Profil Instansi

2.1.1. Visi dan Misi Organisasi

Visi organisasi yang dimiliki Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Banjarmasin adalah terwujudnya “Pelabuhan Banjarmasin Sehat sebagai bagian

Mewujudkan Masyarakat Sehat yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong-royong”.

Adapun Misi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin antara lain adalah:

1. Memelihara dan menghasilkan pelayanan kesehatan pelabuhan yang bermutu, merata dan memadai

2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu masyarakat pelabuhan dan lingkungan SEHAT pelabuhan dan bandara, kapal laut dan pesawat terbang

3. Mendorong kemandirian masyarakat pelabuhan dan bandara untuk hidup sehat

4. Meningkatkan dan mengembangkan SDM yang professional

5. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya

2.1.2. Tugas Organisasi

Kantor Kesehatan Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan upaya cegah tangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan di wilayah kerja pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas darat negara.

2.1.3. Fungsi Organisasi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, KKP menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, kegiatan, dan anggaran;

b. Pelaksanaan pengawasan terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan;

c. Pelaksanaan pencegahan terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan;

d. Pelaksanaan respon terhadap penyakit dan faktor risiko kesehatan pada alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan;

5

e. Pelaksanaan pelayanan kesehatan pada kegawatdaruratan dan situasi khusus;

f. Pelaksanaan penindakan pelanggaran di bidang kekarantinaan kesehatan;

g. Pengelolaan data dan informasi di bidang kekarantinaan kesehatan;

h. Pelaksanaan jejaring, koordinasi, dan kerja sama di bidang kekarantinaan kesehatan;

i. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang kekarantinaan kesehatan;

j. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang kekarantinaan kesehatan; dan

k. Pelaksanaan urusan administrasi KKP.

2.1.4. Nilai-nilai Organisasi

Nilai-nilai organisasi yang dimiliki KKP Kelas II KKP BANJARMASIN

adalah “KKP BANJARMASIN”

K : Komitmen

K : Kuat

P : Pelayanan

B : Berkarya

A : Amanah

N : Nurani

J : Jujur

A : Akuntabilitas

R : Responsif

M : Melayani

A : Aktif

S : Standar

I : Inisiatif

N : Norma

6

2.1.5. Sturuktur Organisasi

Gambar 1 Struktur Organisasi

1. Sub Bagian Administrasi Umum

Melakukan koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara, urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana, dan hubungan masyarakat, pengelolaan data dan informasi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan, kearsipan, persuratan, dan kerumahtanggaan KKP kelas II.

2. Kelompok Jabatan Fungsional

Terdiri dari dokter, perawat, epidemiolog, sanitarian dan entomolog.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi KKP, maka Kelompok Jabatan Fungsional dilakukan pengelompokkan uraian fungsi.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

HK.01.07/MENKES/478/2021 yang terdiri dari:

1) Kelompok Substansi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi

Kelompok Substansi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pelaksanaan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut dan muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta pengembangan

7

teknologi, dan pelatihan teknis bidang kekarantinaan dan surveilans epidemiologi di wilayah kerja bandar, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

2) Kelompok Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan

Kelompok Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pengendalian vektor dan binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi serta pelatihan teknis bidang pengendalian risiko lingkungan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

3) Kelompok Substansi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah

Kelompok Substansi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi kesehatan terbatas, kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan haji, perpindahan penduduk, penanggulangan bencana, vaksinasi internasional, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi serta pelatihan teknis bidang upaya kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

3. Wilayah Kerja

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 33 Tahun

2021 untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KKP, dapat dibentuk Wilayah

Kerja (Wilker) KKP yang ditetapkan oleh Menteri berdasarkan usulan dari Direktur Jenderal. Dalam Pembentukan dan/atau perubahan Wilker KKP sebagaimana

dimaksud mengacu pada pedoman pembentukan dan/atau perubahan Wilker KKP yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal sebagai berikut:

1) Wilker KKP merupakan unit kerja fungsional yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala KKP

2) Wilker KKP sebagaimana dimaksud dipimpin oleh kepala dalam jabatan nonstruktural

3) Kepala sebagaimana dimaksud dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh kelompok jabatan fungsional

4) Kepala sebagaimana dimaksud diangkat dan diberhentikan oleh Kepala KKP

4. Instalasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 33 Tahun

2021 untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi KKP, Kepala KKP dapat membentuk instalasi setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal. Dalam

8

Pembentukan instalasi sebagaimana dimaksud mengacu pada pedoman instalasi yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal sebagai berikut:

1) Instalasi merupakan unit pelayanan nonstruktural

2) Instalasi sebagaimana dimaksud berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala KKP

3) Instalasi sebagaimana dimaksud dipimpin oleh kepala dalam jabatan nonstruktural.

4) Kepala sebagaimana dimaksud dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh kelompok jabatan fungsional yang sesuai dengan tugas dan fungsi instalasi

5) Kepala sebagaimana dimaksud diangkat dan diberhentikan oleh Kepala KKP

2.2. Profil Peserta

Berikut merupakan profil peserta :

Nama : Novyani Ad’hari

NIP : 199106242022032003

Jabatan : Entomolog Kesehatan Terampil

Instansi : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin

TTL : Banjarmasin, 24 Juni 1991

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2021 Jabatan Fungsional Entomolog

Kesehatan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tanggungjawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit. Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan yang dapat dinilai angka kreditnya yaitu pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit yang terdiri atas subunsur:

a. Perencanaan di bidang pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit

b. Survey/pengamatan vektor dan/atau binatang pembawa penyakit

c. Investigasi/penyelidikan vektor dan/atau binatang pembawa penyakit

d. Intervensi vektor dan/atau binatang pembawa penyakit

e. Uji kerentanan/resistensi dan efikasi di bidang pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit

f. Perumusan program di bidang pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit

9

g. Pengembangan teknologi tepat guna di bidang pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit.

Sedangkan berdasarkan uraian kegiatan tugas Jabatan Fungsional Entomolog

Kesehatan kategori keterampilan sesuai jenjang jabatan Entomolog Kesehatan Terampil, ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai berikut:

1. Menyusun rencana operasional kegiatan harian di bidang pengendalian vektor dan/atau binatang pembawa penyakit;

2. Melakukan persiapan bahan dan peralatan survei vektor dan/atau binatang pembawa penyakit;

3. Melakukan koleksi/sampling vektor dan/atau binatang pembawa penyakit dengan menggunakan peralatan sederhana;

4. Melakukan pengukuran habitat perkembangbiakan vektor dan/atau binatang pembawa penyakit;

5. Melaksanakan penyisiran binatang pembawa penyakit dalam rangka surveilans;

6. Melakukan pengelolaan spesimen vektor dan/atau binatang pembawa penyakit;

7. Melakukan persiapan bahan dan peralatan investigasi vektor dan/atau binatang pembawa penyakit;

8. Melakukan koleksi/sampling vektor dan/atau binatang pembawa penyakit dengan menggunakan peralatan sederhana dalam rangka investigasi;

9. Melakukan pengukuran habitat perkembangbiakan vektor dan/atau binatang pembawa penyakit dalam rangka investigasi;

10. Melaksanakan penyisiran binatang pembawa penyakit dalam rangka investigasi;

11. Melakukan pengelolaan spesimen vektor dan/atau binatang pembawa penyakit dalam rangka investigasi;

12. Melakukan persiapan bahan dan peralatan intervensi vektor dan/atau binatang pembawa penyakit; dan

13. Melakukan intervensi vektor dan/atau binatang pembawa penyakit dengan metode fisik;

Dalam struktur organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjaramsin, penulis sebagai entomolog kesehatan. Penulis berada di dalam Kelompok Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL) dibawah Koordinator substansi Pengendalian

Risiko Lingkungan yakni Bapak Akhmad Yanie, SKM sekaligus menjasi mentor penulis.

Saat ini yang menjadi Kepala KKP Kelas II Banjarmasin adalah Bapak Bambang

Priyanto, S.KM, M.Epid.

10

Tugas pokok dan fungsi yang diberikan oleh atasan langsung, sesuai dengan jabatan organisasi entomolog kesehatan KKP sesuai dengan SKP adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Satuan Kinerja Pegawai Entomolog Kesehatan No

1. Pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan

2. Faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan

Terlaksananya

pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar

Tercapainya faktor risiko yang dikendalikan pada orang, alat angkut

Jumlah pengawasan vektor lalat

Jumlah pengawasan vektor DBD

Jumlah survey PES (Pemetaan)

Jumlah pengendalian lalat

Jumlah pengendalian vektor

DBD

Jumlah pengendalian tikus dan pinjal

Jumlah pengawasan sanitasi kapal

Jumlah pengawasan tindakan penyehatan kapal

3. Pengendalian faktor risiko dipintu masuk negara

Indeks pengendalian faktor risiko dipintu masuk negara

Jumlah indeks pinjal ≤ 1

Jumlah HI Perimeter = 0

Kepadatan lalat ≤ 2

11
RENCANA KINERJA ATASAN LANGSUNG RENCANA KINERJA INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Deskripsi Isu

3.1.1. Isu Ke-1 : Belum Optimalnya Pengetahuan Kader Jumantik Di Wilayah Buffer

Pelabuhan Trisakti Banjarmasin

Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) diberikan tugas untuk melakukan survei jentik di rumah-rumah penduduk dalam upaya melakukan kontrol terhadap keberadaan jentik nyamuk penular demam berdarah dengue (DBD). Adapun upaya dalam mendukung program pengendalian vektor DBD dengan dilakukannya penilaian terhadap kader jumantik itu sendiri. Akan tetapi sejak tahun 2017 kader jumantik yang ada dibawah KKP Kelas II Banjarmasin belum pernah dilaksanakan evaluasi lagi. Sehingga sangat memungkinkan pengetahuan kader di lapangan sangat rendah.

Dampaknya menurunnya capaian hasil kegiatan Pemberantasan sarang nyamuk dan pelaporan bulanan.

3.1.2. Isu Ke-2 : Belum Adanya Petunjuk Teknis Survei Larva Nyamuk Aedes SP Untuk

Kader Jumantik

Nyamuk Aedes SP sendiri dapat menyebabkan berbagai macam

penyakit seperti penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditularkan

melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes SP terutama Aedes aegypti atau

Aedes albopictus dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan, iklim, mobilisasi yang tinggi, kepadatan penduduk, perluasan perumahan dan perilaku masyarakat. Dampaknya data yang dihasilkan tidak akurat.

3.1.3. Isu Ke-3 : Belum Adanya Tanaman Pengusir Nyamuk Sebagai Pengendalian

Vektor Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin

Nyamuk menjadi salah satu serangga yang keberadaannya cukup mengganggu aktivitas sehari-hari. Gangguan nyamuk dapat disebabkan oleh faktor kebersihan lingkungan sekitar dan kondisi cuaca. Adanya gangguan nyamuk dapat menimbulkan berbagai gangguan Kesehatan yang disebabkan oleh nyamuk. Sehingga berbagai cara dilakukan untuk mengusir nyamuk. Cara mengusir nyamuk biasanya dapat dilakukan dengan bahan alami maupun kimia. Dapat diketahui cara mengusir nyamuk dengan bahan alami yaitu tanaman pengusir nyamuk.

12

Dampaknya munculnya kejadian penyakit berbasis lingkungan yang disebabkan vektor dan binatang pembawa penyakit.

3.2. Penetapan Core Isu

Berdasarkan hasil identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses penapisan isu. Penapisan isu dilakukan untuk menentukan isu prioritas yang berkualitas dan bersifat aktual sehingga selanjutnya dapat dilakukan pencarian pemecahan isunya. Proses penapisan ini menggunakan alat bantu tapisan dengan kriteria AKPL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan). Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komperehensif. Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Berikut ini merupakan penetapan isu dengan Metode AKPL yaitu:

13
No Isu Kriteria Jumlah Prioritas A K P L 1 Belum Optimalnya Pengetahuan Kader Jumantik Di Wilayah Buffer Pelabuhan Trisakti Banjarmasin 5 5 4 5 19 1 2 Belum Adanya Petunjuk Teknis Survei Larva Nyamuk Aedes SP Untuk Kader Jumantik 5 4 4 5 18 2 3 Belum Adanya Tanaman Pengusir Nyamuk Sebagai Pengendalian Vektor Di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin 5 4 3 5 17 3
Tabel 2 Penetapan Core Isu Menggunakan Tapisan AKPL

Berdasarkan tapisan AKPL di atas, maka isu yang dipilih adalah isu nomor 1, yaitu: “Belum Optimalnya Pengetahuan Kader Jumantik Di Wilayah Buffer Pelabuhan Trisakti Banjarmasin”.

3.3. Analisis Faktor Penyebab Core Isu

Dari sejumlah isu yang telah dianalisis dengan teknik tapisan AKPL, selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam isu yang telah memenuhi kriteria AKPL dengan menggunakan alat bantu diagram fishbone. Analisis terhadap core isu dilakukan untuk menggambarkan isu atau permasalahan sehingga dapat dirumuskan alternatif pemecahan isunya. Berikut hasil analisis isu menggunakan diagram fishbone terhadap isu Belum Optimalnya Pengetahuan Kader Jumantik Di Wilayah Buffer Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.

Pengetahuan Kader Rendah

Peningkatan Pengetahuan Kader dengan Sosialisasi dan Edukasi secara langsung

Man Method Machine Material

Rendahnya Edukasi Kader dalam periode waktu

Belum Optimalnya Pengetahuan

Kader Jumantik Di Wilayah Buffer

Pelabuhan Trisakti Banjarmasin

Tidak adanya buku panduan untuk kader

Gambar 2 Analisis Isu Menggunakan Diagram FishBone

3.4. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu

Setelah diperoleh akar permasalahan dari core isu, maka gagasan yang menjadi solusi penyelesaiannya isu tersebut yaitu “Optimalisasi Peningkatan Pengetahuan Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Di Wilayah Pelabuhan Trisakti Banjarmasin”. Gagasan

14

yang diajukan memberikan Sosialisasi dan Edukasi menggunakan buku panduan kepada Kader Jumantik.

15

Unit Kerja : Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL)

Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya Pengetahuan Kader Jumantik Di Wilayah Buffer Pelabuhan Trisakti Banjarmasin

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Peningkatan Pengetahuan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Di Wilayah Buffer Pelabuhan

Trisakti Banjarmasin

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan dengan

Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi Terhadap

Visi/Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

1. Pelaksanaan koordinasi dengan atasan

untuk

penyampaian usulan dan

persetujuan

pembuatan

buku panduan

1.Mendiskusikan

teknis rancangan aktualisasi

Terlaksananya

diskusi rancangan

aktualisasi Bukti : Foto diskusi

dengan atasan

1. Kolaboratif

Dalam diskusi rancangan

aktualisasi dengan

atasan saya akan

menerima

kesediaan kerja

sama dan

melakukan sinergi

untuk hasil yang

lebih baik

Koordinasi dengan

atasan untuk

penyampaian usulan

dan persetujuan

pembuatan buku

panduan dalam

mengimplementasikan

Nilai-nilai Dasar ASN

BerAKHLAK (Berorientasi

Pelayanan, Akuntabel,

Koordinasi dengan

atasan untuk

penyampaian usulan

dan persetujuan

pembuatan buku

panduan dalam

mengimplementasikan

Nilai-nilai Dasar ASN

BerAKHLAK (Berorientasi

Pelayanan, Akuntabel,

16
3.5. Matrik Rancangan Aktualisasi Table 3 Matrik Rancangan Aktualisasi

laporan rancangan aktualisasi

Tersusunnya laporan rancangan aktualisasi Bukti : Laporan rancangan aktualisasi

Dalam diskusi ini

saya juga akan menerima

perbedaan dan masukan dari atasan

agar hasil yang

diperoleh selaras

Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan

Kolaboratif) sesuai

dengan Visi KKP Kelas

II Banjarmasin

Pelabuhan Banjarmasin

Sehat sebagai bagian

Mewujudkan

Masyarakat Sehat yang

Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan

Kolaboratif) akan

menguatkan Nilai-nilai

Pada saat

penyusunan rancangan aktualisasi ini saya akan memberikan

kinerja terbaik untuk keberhasilan rancangan aktualisasi saya

Berdaulat, Mandiri dan

Berkepribadian

Berlandaskan Gotongroyong

Organisasi Komitmen, Kuat, Pelayanan, Berkarya, Amanah, Nurani, Jujur, Akuntabilitas, Responsif, Melayani, Aktif, Standar, Inisiatif, dan Norma

17
2. Harmonis 2. Menyiapkan 3. Kompeten 4. Akuntabel

3. Melakukan

konsultasi

laporan

rancangan aktualisasi

Terlaksananya

konsultasi

laporan

rancangan

aktualisasi

Saya juga akan

transparan dan

konsisten dalam

pembuatan

rancangan

aktualisasi

5. Berorientasi

Pelayanan

Dalam konsultasi

laporan rancangan

aktualisasi saya

akan responsif

Bukti :

Screenshot WA

perbaikan hasil

konsultasi

laporan

rancangan

aktualisasi

agar atasan

mendapat

kepuasan dengan

hasil laporan

rancangan

aktualisasi saya

6. Loyal

Saya juga akan

terus membangun

18

komitmen dan

memberikan

kontribusi

terhadap masukan

yang diberikan

Disini saya juga

akan terus

memberikan

inovasi dan

bersikap proaktif

apabila ada

perbaikan dari

atasan

Koordinasi dengan senior entomolog

kesehatan

dalam

pembuatan

teknis pembuatan

buku panduan

untuk kader

jumantik

Ditemukannya

ide dalam

rencana

pembuatan buku

panduan

Pelayanan Dengan adanya

diskusi ini saya

dapat memberikan

kepuasan bagi

kader jumantik

Koordinasi dengan

senior entomolog

kesehatan untuk

pembuatan buku

panduan dalam

mengimplementasikan

Nilai-nilai Dasar ASN

Koordinasi dengan

senior entomolog

kesehatan untuk

pembuatan buku

panduan dalam

mengimplementasikan

Nilai-nilai Dasar ASN

19
7. Adaptif 2. Pelaksanaan 1. Mendiskusikan 1. Berorientasi

buku panduan

untuk kader

jumantik

2. Mengumpulkan

materi-materi

yang diperlukan

terkait dengan

buku panduan

untuk kader

Jumantik

Bukti : Foto diskusi

dengan senior

Didapatnya

materi-materi

untuk pembuatan

buku panduan

kader jumantik

dengan buku

panduan yang akan

saya buat

2. Akuntabel

Dalam

mengumpulkan

materi-materi

pembuatan buku

panduan ini saya

BerAKHLAK (Berorientasi

Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) sesuai

dengan Visi KKP Kelas

II Banjarmasin

Pelabuhan Banjarmasin

BerAKHLAK (Berorientasi

Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) akan

Bukti : Draft materimateri yang

harus diketahui

kader jumantik

juga akan

konsisten dan

transparan agar

dapat hasil yang

terbaik

3. Harmonis

Selain itu saya juga

akan peduli dalam

menerima

perbedaan

pandangan agar

hasil yang diperoleh

Sehat sebagai bagian

Mewujudkan

Masyarakat Sehat yang

Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotongroyong

menguatkan Nilai-nilai Organisasi Komitmen, Kuat, Pelayanan, Berkarya, Amanah, Nurani, Jujur, Akuntabilitas, Responsif, Melayani, Aktif, Standar, Inisiatif, dan Norma

20

selaras dengan

tujuan instansi kami

4. Adaptif

Saya juga akan

berinovasi dan

beradaptasi

terhadap

perubahan yang

ada dalam

pembuatan buku

panduan ini

5. Kolaboratif

Dalam hal ini saya

akan terus

membangun

kesediaan

kerjasama dan

membangun sinergi

dengan senior

21

3. Pembuatan

buku panduan

untuk kader

jumantik

3. Menyusun materi

yang akan

dituangkan dalam

buku panduan

Tersusunnya

materi yang akan

dituangkan

dalam buku

panduan Bukti :

Hasil print draft

materi

untuk hasil yang

lebih baik

6. Kompeten

Dalam menyusun

materi ini saya akan

memberikan kinerja

terbaik sesuai

bidang keahlian

saya agar tercapai

keberhasilan yang

diharapkan

7. Loyal

Saya juga akan terus

berkontribusi

dalam pemilahan

materi buku

panduan ini

1. Melakukan

konsultasi

dengan atasan

dan senior

Terlaksananya

konsultasi

dengan atasan

dan senior

1. Kolaboratif

Dalam konsultasi ini

saya akan terus

membangun

Pembuatan buku

panduan untuk kader

jumantik dalam

Pembuatan buku

panduan untuk kader

jumantik dalam

mengimplementasikan

22

entomolog

kesehatan terkait

pembuatan buku

panduan

entomolog

kesehatan Bukti : Draft coretan

koreksi buku

panduan untuk

kader jumantik, screenshot WA

pembuatan buku

panduan

kesediaan

Kerjasama dengan

atasan dan senior

entomolog

kesehatan dalam

keberhasilan

buku panduan yang

akan dibuat

mengimplementasikan

Nilai-nilai Dasar ASN

BerAKHLAK (Berorientasi

Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan

Kolaboratif) sesuai

dengan Visi KKP Kelas

II Banjarmasin

Nilai-nilai Dasar ASN

BerAKHLAK (Berorientasi

Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) akan

menguatkan Nilai-nilai

perbaikan dari

hasil koreksi dan

revisi pembuatan

buku panduan

kader jumantik

Final draft

perbaiakan buku

panduan untuk

kader jumantik

telah selasai dan

siap dicetak

Selain itu saya juga

menerima apabila

ada perbedaan

pendapat dalam

proses pembuatan

buku panduan

Pelabuhan Banjarmasin

Sehat sebagai bagian

Mewujudkan

Masyarakat Sehat yang

Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong-

Organisasi Komitmen, Kuat, Pelayanan, Berkarya, Amanah, Nurani, Jujur, Akuntabilitas, Responsif, Melayani, Aktif, Standar, Inisiatif, dan Norma

pelayanan

Dalam Proses

pembuatan buku

panduan ini saya

akan terus

royong

23
2. Harmonis 2. Mengetik 3. Berorientasi

panduan

jumantik lewat

jasa percetakan

Bukti:

Screenshoot final

perbaikan buku

panduan

meningkatkan

kualitas dengan

menyiapkan bahan

sesuai kebutuhan

agar tercapai sebuah

kepuasan bersama

dengan substansi

Tercetaknya

buku panduan

kader jumantik Bukti :

Selain itu saya juga

akan konsisten dan

transparan pada

saat persiapan

bahan pembuatan

sehingga dapat

dipercaya oleh

atasan

Disini saya akan

memberikan

kinerja terbaik

saya agar buku

24
4. Akuntabel 3. Mencetak buku 5. Kompeten

Foto hasil cetak

buku pedoman

kader jumantik

panduan untuk

kader jumantik

sukses saat

digunakan oleh

kader jumantik

dilapangan

6. Loyal

Disini saya juga

akan memberikan

dedikasi saya agar

buku panduan untuk

kader jumantik

bermanfaat

7. Adaptif

Saya juga akan

berinovasi dalam

pembuatan buku

panduan ini dan

bertindak proaktif

25

4. Pelaksanaan

sosialisasi dan edukasi

tentang buku

panduan

kepada kader

jumantik

serta evaluasi

1. Menentukan teknis pelaksanaan sosialisasi dan

edukasi serta

evaluasi terhadap

kader jumantik

dengan mentor

Tersusunnya

teknis

pelaksanaan

sosialisasi dan

edukasi serta

evaluasi terhadap

kader jumantik

1. Kompeten

Dalam penentuan

teknis pelaksanaan

sosialisasi dan

edukasi saya akan

memberikan

kinerja terbaik

agar sosialisasi dan

Sosialisasi dan edukasi

penggunaan buku

panduan pada kader

jumantik dalam

mengimplementasikan

Nilai-nilai Dasar ASN

BerAKHLAK (Berorientasi

Sosialisasi dan edukasi penggunaan

buku panduan pada

kader jumantik dalam

mengimplementasikan

Nilai-nilai Dasar ASN

BerAKHLAK (Berorientasi

Bukti : Foto diskusi

dengan mentor, Foto lembar

rundown

pelaksanaan

sosialisasi dan

edukasi serta

evaluasi

edukasi yang akan

saya berikan dapat

sukses dan

terdapat

keberhasilan

2. Harmonis

Disini saya juga

akan peduli

terhadap masukan

mentor agar

kegiatan dapat

berjalan dengan

baik

Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) sesuai

dengan Visi KKP Kelas

II Banjarmasin

Pelabuhan Banjarmasin

Sehat sebagai bagian

Mewujudkan

Masyarakat Sehat yang

Berdaulat, Mandiri dan

Berkepribadian

Berlandaskan Gotong-

royong

Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) akan

menguatkan Nilai-nilai Organisasi Komitmen, Kuat, Pelayanan, Berkarya, Amanah, Nurani, Jujur, Akuntabilitas, Responsif, Melayani, Aktif, Standar, Inisiatif, dan Norma

26

2. Membagi

undangan, menyiapkan

bahan media

sosialisasi dan edukasi serta

evaluasi

Berhadirnya

kader pada acara

kegiatan

sosialisasi dan

edukasi

Peningkatan

Pengetahuan

Kader Jumantik, Tersedianya

bahan media

sosialisasi buku

panduan kader

jumantik

3. Kolaboratif

Saya akan membangun

kesediaan

Kerjasama dengan

mentor dalam

penentuan teknis

kegiatan

4. Loyal

Saya akan terus

berkontribusi

dalam membuat dan

menyiapkan bahan

sosialisasi dan

edukasi agar

pelaksanaan

berjalan sesuai

rencana

5. Adaptif

Saya juga akan

bertindak proaktif

27

3. Mensosialisasikan

buku panduan

untuk kader

jumantik

Bukti : Foto undangan, Power Point, Absen kegiatan

Terlaksananya

sosialisasi isi

buku panduan

untuk kader

jumantik dalam

melaksanakan

kegiatan

dalam membuat

materi sosialisasi

dan edukasi

6. Berorientasi

Pelayanan

Dalam pelaksanaan

sosialisasi buku

panduan terhadap

kader jumantik saya

akan responsif dan

memberikan kualitas

Bukti : Dokumentasi

kegiatan

sosialisasi dan edukasi

terbaik

7. Akuntabel

Saya juga akan

transparan kepada

kader jumantik dalam

penggunaan buku

panduan

28
29
BerAKHLAK Tabel 4 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN No. Mata Pelatihan Kegiatan Jumlah Aktualisasi per Mata Pelatihan Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 1. Berorientasi Pelayanan 1 1 1 1 4 2. Akuntabel 1 1 3. Kompeten 1 1 1 1 4 4. Harmonis 1 1 1 1 4 5. Loyal 1 1 6. Adaptif 1 1 1 1 4 7. Kolaboratif 1 1 1 1 3 Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 5 5 5 6 21
Kegiatan Aktualisasi Tabel 5 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi No Kegiatan Juli Agustus Tanggal Kegiatan I II III I II III 1 Konsultasi dengan mentor dan coach 06 Juli-16 Agustus 2 Koordinasi dengan atasan untuk penyampaian usulan dan persetujuan pembuatan buku panduan 07 Juli 3 Koordinasi dengan senior entomolog kesehatan dalam pembuatan buku panduan untuk kader jumantik 11 Juli 4 Pembuatan buku panduan untuk kader jumantik 18-25 Juli 5 Pelaksanaan sosialisasi dan edukasi tentang buku panduan kepada kader jumantik serta evaluasi 04 Agustus
3.6. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core
Value ASN
3.7. Rencana Jadwal

BAB IV

PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1.Deskripsi Proses Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN

Dalam rangka menyelesaikan tahap akhir laporan kagiatan aktualisasi yang dilaksanakan selama 30 hari terhitung mulai tanggal 06 Juli – 16 Agustus 2022 di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin, beberapa kegiatan pemecahan masalah sesuai isu terpilih adalah “belum optimalnya pengetahuan kader jumantik di wilayah buffer Pelabuhan trisakti Banjarmasin” telah dilaksanakan. Melalui kegiatan habituasi ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan publik. Beberapa uraian yang terdiri atas penjelasan kegiatan secara umum, pemahaman nilai-nilai dasar BerAKHLAK, deskripsi pelaksanaan kegiatan aktualisasi, hasil capaian kegiatan aktualisasi dan analisis dampak, kontribusi kegiatan terhadap tujuan organisasi akan diuraikan dari masing-masing kegiatan di atas sebagai berikut. Terdapat 4 kegiatan pendukung yang terpilih untuk menyelesaikan isu utama yang terpilih, yaitu:

1. Koordinasi dengan atasan untuk penyampaian usulan dan persetujuan pembuatan buku panduan

2. Koordinasi dengan senior entomolog kesehatan dalam pembuatan buku panduan untuk kader jumantik

3. Pembuatan buku panduan untuk kader jumantik

4. Sosialisasi dan edukasi tentang buku panduan kepada kader jumantik serta evaluasi

Tabel 6 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 1

Kegiatan 1

Pelaksanaan koordinasi dengan atasan untuk penyampaian usulan dan persetujuan pembuatan buku panduan

Tanggal Pelaksanaan 07 Juli 2022

Tempat Kegiatan Ruang Koordinator Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL)

Deskripsi kegiatan dan teknik

1. Mendiskusikan teknis rancangan aktualisasi

30

aktualisasi

penerapan nilai-nilai dasar BerAKHLAK

Dalam diskusi teknis rancangan aktualisasi saya menjalin kerjasama dan membangun sinergi terkait dengan isu yang diangkat sesuai dengan nilai dasar kolaboratif dan harmonis.

2. Menyiapkan laporan rancangan aktualisasi

Dalam menyiapkan laporan rancangan aktualisasi saya mengumpulkan sumber dan bukti yang relevan dan terus transparan pada proses penyusunan sesuai dengan nilai dasar kompeten dan akuntabel.

3. Melakukan konsultasi rancangan buku panduan

Saat proses konsultasi rancangan pembuatan buku panduan saya menjelaskan tentang pembuatan buku panduan dan penggunaan buku saku di lapangan, selain itu saya bersikap responsive dan terus berkomitmen untuk melakukan perbaikan dan terus berinovasi apabila ada masukan dan perbaikan sesuai dengan nilai dasar berorientasi pelayanan, loyal, dan adaptif.

Kendala -

Nilai-nilai dasar yang relevan

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Kegiatan ini relevan dengan nilai dasar kolaboratif, harmonis, dan berorientasi pelayanan.

Dengan memperoleh persetujuan usulan tentang pembuatan buku panduan melalui proses koordinasi dengan atasan mendukung salah satu misi KKP Kelas II

Banjarmasin yaitu meningkatkan dan mengembangkan SDM yang professional.

Penguatan Nilai-nilai Organisasi

Komitmen: Nilai organisasi ini berorientasi pada komitmen terus melakukan perbaikan untuk kepentingan dan capaian kinerja substansi.

Inisiatif: Nilai yang menggambarkan keinginan untuk terus menghadapi perubahan dan menghasilkan sesuatu yang baru guna kepentingan organisasi.

31

Output

Terlaksananya diskusi rancangan aktualisasi, tersusunnya laporan rancangan aktualisasi, dan tersusunnya rancangan pembuatan buku panduan

Manfaat/hasil

capaian

Hasil koordinasi diharapkan dapat memberikan gambaran umum sebagai dasar pemecahan masalah, sehingga nantinya akan terbentuk laporan rancangan aktualisasi dan rancangan pembuatan buku panduan yang baik.

Analisis dampak

1. Jika tidak menerapkan nilai Berorientasi pelayanan, maka koordinasi yang dihasilkan tidak ada hasil untuk perbaikan kualitas sistem yang ada di substansi.

2. Jika tidak menerapkan nilai Akuntabel, maka koordinasi tidak berjalan secara efektif dan efisien dan koordinasi berjalan diluar tujuannya.

3. Jika tidak menerapkan nilai Kompeten, maka tidak ada keberhasilan dalam koordinasi.

4. Jika tidak menerapkan nilai Harmonis, maka hasil koordinasi tidak selaras karena tidak membangun lingkungan kerja yang kondusif.

5. Jika tidak menerapkan nilai Loyal, maka hasil koordinasi tidak sesuai dengan kebutuhan substansi yang terus berkonstribusi pada nilai organisasi.

6. Jika tidak menerapkan nilai Adaptif, maka koordinasi tidak ada hasil yang baik karena tidak ada inovasi dan antusias terhadap perubahan.

7. Jika tidak menerapkan nilai Kolaboratif, maka koordinasi tidak berjalan dengan baik karena tidak ada kesediaan kerjasama antara atasan dan peserta latsar.

32

Data dan fakta laporan kegiatan Aktualisasi

Tabel 7 Bukti Aktualisasi Kegiatan 1

Kegiatan Bukti Kegiatan Aktualisasi

1. Mendiskusikan rancangan aktualisasi

2. Menyiapkan laporan rancangan aktualisasi

33

3. Melakukan konsultasi

laporan rancangan aktualisasi

34
35
36
37
38

Tabel 8 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 2

Kegiatan 2 Pelaksanaan koordinasi dengan senior entomolog kesehatan dalam pembuatan buku panduan

untuk kader jumantik

Tanggal Pelaksanaan 11 Juli 2022

Tempat Kegiatan Ruang Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL)

Deskripsi kegiatan

dan teknik

aktualisasi

penerapan nilai-nilai

dasar BerAKHLAK

1. Menyiapkan bahan materi diskusi pembuatan Buku

Panduan untuk kader jumantik

Dalam menyiapkan bahan materi diskusi saya melampirkan materi mana saja yang akan dimasukan kedalam buku panduan kader jumantik sebagai perbaikan kedepannya sesuai dengan prinsip berorientasi pelayanan.

2. Mengumpulkan materi-materi yang diperlukan dan atas saran senior entomolog kesehatan dari hasil diskusi

Dalam proses terkait pembuatan buku panduan kader jumantik saya memohon arahan dan selalu menerima perbedaan apabila ada masukan, selain itu juga memberikan inovasi untuk perubahan perbaikan dan juga membangun kerjasama agar terus bersinergi sesuai dengan penerapan nilai dasar akuntabel, harmonis, adaptif dan kolaboratif

3. Menyusun materi yang akan dituangkan dalam buku panduan

Dalam memilah materinya saya berusaha mencari materi yang dapat dipahami oleh kader jumantik dan juga saya terus berkontribusi dalam pembuatan buku panduan sesuai dengan prinsip kompeten dan loyal.

KendalaNilai-nilai dasar yang relevan Kegiatan ini sesuai dengan nilai-nilai adaptif, kolaborasi, dan harmonis.

39

Kontribusi terhadap

Visi dan Misi

Organisasi

Dengan memperoleh gambaran pembuatan buku

panduan kader jumantik melalui koordinasi dengan senior entomolog kesehatan medukung salah satu misi

KKP Kels II Banjarmasin yaitu Meningkatkan dan mengembangkan SDM yang professional.

Penguatan Nilai-nilai

Organisasi

Komitmen: Nilai organisasi ini berorientasi pada kesediaan untuk terus melakukan perbaikan.

Berkarya: Nilai yang menggambarkan untuk terus berkarya dan menghasilkan ide baru dalam melaksanakan tugas di tempat kerja.

Inisiatif: Nilai yang menggambarkan terus mau berinovasi untuk mempermudah menjalankan tugas dan menghadapi perubahan.

Output

Ditemukannya ide dalam rencana pembuatan buku panduan, didapatnya materi-materi untuk pembuatan buku panduan kader jumantik, dan tersusunnya materi yang akan dituangkan dalam buku panduan.

Manfaat/hasil

capaian

Analisis dampak

Dengan draft buku panduan diharapkan setelah selesai dapat bermanfaat untuk kader jumantik pada saat digunakan di lapangan

1. Jika tidak menerapkan Berorientasi Pelayanan, maka draft buku panduan kader jumantik tidak akan menjadi solutif untuk perbaikan yang ada.

2. Jika tidak menerapkan Akuntabel, maka draft buku panduan tidak efektif dan efisien untuk kader jumantik.

3. Jika tidak menerapkan Kompeten, maka draft buku panduan tidak akan berhasil dan sukses digunakan untuk kader jumantik.

4. Jidak tidak menerapkan Harmonis, maka draft buku panduan tidak akan tersusun dengan baik dan hasilnya tidak selaras.

40

5. Jika tidak menerapkan Loyal, maka draft buku panduan tidak akan mengindahkan pancasila.

6. Jika tidak menerapkan Adaptif, maka draft buku panduan tidak akan menjadi solusi.

7. Jika tidak menerapkan Kolaboratif, maka draft buku panduan tidak akan tercipta dengan baik.

Data dan fakta laporan kegiatan Aktualisasi

Tabel 9 Bukti Aktualisasi Kegiatan 2

Kegiatan Bukti Kegiatan Aktualisasi

1. Mendiskusikan teknis pembuatan

buku panduan untuk kader

Jumantik

2. Mengumpulkan materi-materi

yang diperlukan

terkait dengan

buku panduan

untuk kader

jumantik

41
42
43

3. Menyusun Materi

yang akan

dituangkan dalam

buku panduan

44
45
46

Tabel 10 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 3

Kegiatan 3 Pembuatan buku panduan untuk kader jumantik

Tanggal Pelaksanaan 18-25 Juli 2022

Tempat Kegiatan Ruang Substansi Pengendalian Risiko Lingkungan (PRL)

Deskripsi kegiatan

dan teknik

aktualisasi

penerapan nilai-nilai

dasar BerAKHLAK

1. Menyiapkan draft Buku Panduan kader jumantik

terlebih dahulu untuk di konsultasikan

Dalam menyiapkan konsultasi saya melampirkan

draft Buku Panduan Kader Jumantik yang menjadi

sebagai perbaikan kedepannya sesuai dengan prinsip

berorientasi pelayanan.

2. Mengetik perbaikan dari hasil koreksi dan revisi

pembuatan Buku Panduan kader jumantik diperlukan

dan atas saran senior entomolog kesehatan dan atasan dari hasil konsultasi

Dalam proses konsultasi terkait pembuatan buku

panduan kader jumantik saya memohon arahan dan selalu menerima perbedaan apabila ada masukan,

47

selain itu juga memberikan inovasi untuk perubahan

perbaikan dan juga membangun kerjasama agar terus bersinergi sesuai dengan penerapan nilai dasar akuntabel, harmonis, adaptif dan kolaboratif.

3. Mencetak buku panduan kader jumantik yang sudah siap sesuai masukan dari senior entomolog kesehatan dan atasan

Dalam mencetak buku panduan kader jumantik saya berusaha melaksanakan tugas saya sesuai dengan prinsip kompeten dan loyal.

Kendala -

Nilai-nilai dasar yang

relevan

Kontribusi terhadap

Visi dan Misi

Organisasi

Kegiatan ini sesuai dengan nilai-nilai adaptif, kolaborasi, dan harmonis.

Dengan memperoleh gambaran pembuatan buku

panduan kader jumantik melalui koordinasi dengan senior entomolog kesehatan dan atasan medukung salah

satu misi KKP Kels II Banjarmasin yaitu Meningkatkan dan mengembangkan SDM yang professional.

Penguatan Nilai-nilai

Organisasi

Komitmen: Nilai organisasi ini berorientasi pada kesediaan untuk terus melakukan perbaikan.

Berkarya: Nilai yang menggambarkan untuk terus

berkarya dan menghasilkan ide baru dalam melaksanakan tugas di tempat kerja.

Inisiatif: Nilai yang menggambarkan terus mau berinovasi untuk mempermudah menjalankan tugas dan menghadapi perubahan.

Output

Manfaat/hasil

capaian

Tercetaknya buku panduan kader jumantik

Dengan adanya buku panduan kader jumantik diharapkan setelah buku diserahkan kepada kader dapat

bermanfaat untuk kader jumantik pada saat digunakan di lapangan.

48

Analisis dampak 1. Jika tidak menerapkan Berorientasi Pelayanan, maka buku panduan kader jumantik tidak akan menjadi solutif untuk perbaikan yang ada.

2. Jika tidak menerapkan Akuntabel, maka buku panduan tidak efektif dan efisien untuk kader jumantik.

3. Jika tidak menerapkan Kompeten, maka buku panduan tidak akan berhasil dan sukses digunakan untuk kader jumantik.

4. Jidak tidak menerapkan Harmonis, maka buku panduan tidak akan tersusun dengan baik dan hasilnya tidak selaras.

5. Jika tidak menerapkan Loyal, maka buku panduan tidak akan mengindahkan pancasila.

6. Jika tidak menerapkan Adaptif, maka buku panduan tidak akan menjadi solusi.

7. Jika tidak menerapkan Kolaboratif, maka buku panduan tidak akan tercipta dengan baik.

Data dan fakta laporan kegiatan Aktualisasi

Tabel 11 Bukti Aktualisasi Kegiatan 3

Kegiatan Bukti Kegiatan Aktualisasi

1. Melakukan konsultasi

dengan atasan dan senior entomolog kesehatan terkait pembuatan

49
50 buku panduan
51

2. Mengetik perbaikan

dari hasil

koreksi dan

revisi

pembuatan

buku

panduan

kader

jumantik

52
53

3.

Mencetak buku panduan kader jumantik lewat percetakan

54

Tabel 12 Deskripsi Aktualisasi Kegiatan 4

Kegiatan 4 Pelaksanaan sosialisasi dan edukasi tentang buku panduan kepada kader jumantik serta evaluasi

Tanggal Pelaksanaan 04 Agustus 2022

Tempat Kegiatan Aula Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banjarmasin

Deskripsi kegiatan

dan teknik

aktualisasi

penerapan nilai-nilai

dasar BerAKHLAK

1. Menentukan serta menyiapkan teknis pelaksanaan sosialisasi dan edukasi serta evaluasi terhadap kader

jumantik dengan mentor Membagi undangan, menyiapkan bahan media sosialisasi dan edukasi, Berorientasi Pelayanan dan Kompeten

2. Berhadirnya kader pada acara kegiatan sosialisasi dan edukasi Peningkatan Pengetahuan Kader

Jumantik Bersama mentor di KKP Kelas II Banjarmasin.

akuntabel, harmonis, adaptif dan kolaboratif.

3. Terlaksananya sosialisasi isi buku panduan untuk

kader jumantik Bersama mentor di Kantor KKP Kelas

II Banjarmasin

kompeten dan loyal.

Kendala -

Nilai-nilai dasar yang

relevan

Kontribusi terhadap

Visi dan Misi

Organisasi

Kegiatan ini sesuai dengan nilai-nilai komitmen, responsif, dan inisiatif.

Kegiatan sosialisasi dan edukasi penggunaan buku panduan untuk kader jumantik diciptakan untuk

memudahkan kader dalam melaksanakan survey di lapangan adalah wujud dari salah satu misi KKP Kelas II

Banjarmasin yaitu mendorong kemandirian masyarakat pelabuhan dan bandara untuk hidup sehat.

Penguatan Nilai-nilai

Organisasi

Komitmen: Nilai organisasi ini berorientasi pada kesediaan untuk terus melakukan perbaikan dan mengembangkan kompetensi.

Responsif: Nilai yang menggambarkan untuk terus

memberikan respon yang baik terhadap kader jumantik

55

Inisiatif: Nilai yang menggambarkan terus mau berinovasi untuk mempermudah menjalankan tugas dan menghadapi perubahan.

Output Tersusunnya teknis pelaksanaan sosialisasi dan edukasi serta evaluasi terhadap kader jumantik, berhadirnya kader pada acara sosialisasi, tersedianya bahan media sosialisasi, terlaksananya sosialisasi isi buku panduan

Manfaat/hasil capaian

Media sosialisasi buku panduan diharapkan dapat memudahkan kader pada saat melakukan survey jentik di lapangan, sehingga akan meminimaisir kendala yang dapat terjadi.

Analisis dampak

1. Jika tidak menerapkan Berorientasi Pelayanan, maka tidak memberikan solutif dan perbaiakan pada substansi untuk memudahkan kader.

2. Jika tidak menerapkan Akuntabel, maka pengetahuan kader saat survey tidak efektif dan efisien.

3. Jika tidak menerapkan Kompeten, maka buku panduan tidak akan berhasil dan sukses digunakan kader jumantik.

4. Jidak tidak menerapkan Harmonis, maka tidak terlaksana kegiatan sosialisasi pada kader jumantik karena tidak kondusif

5. Jika tidak menerapkan Loyal, maka dalam pelaksanaan sosialisasi terhadap kader jumantik tidak menggambarkan nilai Pancasila dan menjaga nama baik instansi.

6. Jika tidak menerapkan Adaptif, maka kader tidak akan cepat menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada dan tidak bersikap proaktif.

7. Jika tidak menerapkan Kolaboratif, maka pelaksanaan sosialisasi tidak akan berjalan lancer

56

karena tidak ada Kerjasama dan sinergi antar substansi PRL dan kader jumantik.

Data dan fakta laporan kegiatan Aktualisasi

Tabel 13 Bukti Aktualisasi Kegiatan 4

Kegiatan Bukti Kegiatan Aktualisasi

1. Menentukan teknis pelaksanaan sosialisasi dan edukasi serta evaluasi terhadap kader jumantik

57

2. Membagi undangan, menyiapkan bahan media sosialisasi dan edukasi serta evaluasi

58
59
3. Mensosialisasikan buku panduan untuk kader jumantik
60

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Bahwa aktualisasi untuk menyelesaikan isu utama Belum Optimalnya Pengetahuan Kader Jumantik Di Wilayah Buffer Pelabuhan Trisakti Banjarmasin telah dilaksanakan.

Dengan terlaksananya seluruh kegiatan aktualisasi ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kegiatan aktualisasi yang sudah dilakukan selesai tepat waktu sesuai dengan jadwal kegiatan yang sudah dibuat dimana sudah menjadi bagian rangkaian kegiatan pelatihan dasar.

2. Pelaksanaan aktualisasi ini terdiri dari 4 kegiatan yang mengimplementasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK dalam setiap kegiatannya.

3. Dengan terlaksananya sosialisasi dan edukasi peningkatan pengetahuan melalui buku panduan terhadap kader juru pemantau jentik (jumantik) bisa lebih baik lagi. Hal ini dibuktikan melalui hasil pre test dan post test kuisioner evaluasi ada peningkatan pengetahuan dari kader juru pemantau jentik (jumantik).

5.2 Saran

Selama pelaksanaan kegiatan aktualisasi, diharapkan selalu menerapkan nilai

dasar ASN BerAKHLAK. Selain itu, dalam kurun waktu yang lebih panjang semoga

buku panduan yang sudah dibuat untuk kader juru pemantau jentik (jumantik)

dapat terus bermanfaat dalam pelaksanaan survey jentik Aedes sp. di lapangan

dalam mengenali tempat-tempat perkembangbiakannnya.

5.3 Komitmen Keberlanjutan Aktualisasi

Penulis berkomitmen untuk terus mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar PNS

BerAKHLAK dalam setiap kegiatan aktualisasi tindak lanjutnya.

61

5.4 Rencana Tindak Lanjut

Setelah pelaksanaan aktualisasi Optimalisasi Peningkatan Pengetahuan Kader Juru

Pemantau Jentik (Jumantik) Di Wilayah Buffer Pelabuhan Trisakti Banjarmasin

yaitu:

1. Melakukan sosialisasi kepada kader juru pemantau jentik (jumantik) setiap bulan secara personal.

2. Melakukan sosialisasi kepada kader juru pemantau jentik (jumantik) secara bersamaan ditempat yang telah ditetapkan oleh penanggung jawab kader.

62

DAFTAR PUSTAKA

Kusumawardani, Rima. 2020. Pengaruh Pembentukan Kader Jumantik Terhadap Keberadaan

Vektor Nyamuk Aedes spp Di Indonesia. Universitas Muhammadiyah Surakata

(Penelitian Program Studi S1).

Lembaga Administrasi Negara.2022. Wawasan Kebangsaan Dan Nilai Nilai Bela Negara. Modul

Pelatihan Dasar Calon PNS

Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 Tahun 2021 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan

Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan Binatang Pembawa

Penyakit Serta Pengendaliannya

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 68 Tahun

2021 Tentang Jabatan Fungsional Entomolog Kesehatan dan Angka Kreditnya

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Lsembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021

Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.01.07/Menkees/478/2021 tentang

Uraian Tugas dan Fungsi Organisasi dan Tugas Koordinator dan Sub-Koordinator

Jabatan Fungsional di Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan

Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20

Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur

Sipil Negara

Situs Resmi Kantor Kesehatan Kelas II Banjarmasin, diakses pada tanggal 28 Juni 2022 Pukul

13.30 melalui https://www.kkpbanjarmasin.or.id

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.